PLC ( Prog
Pr ogrr ammable
ammable L ogi
ogi c Contr
Contr oll er s )
Disusun oleh :
LT - 2D
3.39.11.0.10
2013
BAB. I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I . 1 Latar Belakang
Model apapun yang digunanakan pada sistem otomasi pabrik te rsebut tergantung pada
keandalan peralatan kendalinya.Penggunaan relay konvensional untuk pabrik dengan
produksi skala yang cukup besar kurang effisien dalam berbagai hal seperti : panel yang
cukup besar untuk belitan relay, keandalan kontak – kontak
kontak untuk produksi kapasitas besar,
serta fleksibilitas dari kerja kontak tersebut.Untuk menggantikan relay konvensional tersebut
dapat menggunakan alat bernana Programmable Logic Controllers
Controllers (PLC),dimana PLC
merupakan alat elektronik yang dapat mengerjakan berbagai f ungsi-fungsi kontrol pada level-
level yang kompleks dan dapat diterapkan untuk pengendalian sistem yang memiliki output
banyak.
I . 2 Rumusan Masalah
I . 3 Tujuan Penulisan
BAB . II ISI
II . 1 Pengertian PLC
Definisi PLC menurut Capiel (1982) adalah sistem elektronik yang beroperasi secara digital
dan didisain untuk pemakaian di lingkungan industri, dimana sistem ini menggunakan
memori yang dapat diprogram untuk penyimpanan secara internal instruksi-instruksi yang
mengimplementasikan fungsi-fungsi spesifik seperti logika, urutan, perwaktuan, pencacahan
dan operasi aritmatik untuk mengontrol mesin atau proses melalui modul-modul I/O dijital
maupun analog.
Definisi PLC secara umum adalah merupakan alat listrik dan elektronik yang menggantikan
rangkaian sederetan relai yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional yang
bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian
melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang dibutuhkan, yang berupa
menghidupkan atau mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1, hidup atau mati) dimana
pengguna telah membuat program (yang umumnya dinamakan diagram tangga atau ladder
diagram) yang kemudian akan dijalankan oleh PLC yang bersangkutan.
II . 2 Sejarah Perkembangan PLC
Sebelum PLC diciptakan, sistem kontrol yang digunakan untuk membantu kegiatan
produksi di industri - industri pada masa itu masih berbasis relay konvensional.Sistem
berbasis relay konvensional menggunakan relay untuk melakukan kegiatan pengendalian
system. Namun, sayangnya penggunaan relay ini tidak terlalu memuaskan karena kurang
fleksibel terhadap perubahan dalam sistem.Apabila suatu pabrik ingin meningkatkan
kapasitas produksinya, maka sistem kontrol yang mengendalikan kegiatan produksi di pabrik
tersebut juga harus dirubah.
Dalam sistem kendali berbasis relay logic, perubahan tersebut membutuhkan biaya
yang besar dan sangat melelahkan. Selain itu sistem berbasis relay logic juga menyita ruang
yang banyak dan biaya pemeliharaannya juga sangat besar. The Hydramatic Division pada
General Motors Corporation lah yang pertama kali menspesifikasikan kriteria-kriteria
untuk Programmable Logic Controller (PLC) yang pertama pada tahun 1968. Tujuan mereka
saat itu adalah untuk menggantikan sistem kontrol berbasis relay yang mereka gunakan
karena tidak fleksibel dan memakan biaya yang sangat besar.
Untuk itu, mereka mengumumkan untuk menerima proposal yang sanggup untuk
menggantikan sistem kontrol relay mereka dengan suatu perangkat elektronik yang handal
dengan spesifikasi – spesifikasi sebagai berikut:
Sistem kontrol yang baru tersebut harus mempunyai harga yang bersaing dengan
sistem kontrol berbasis relay yang digunakan saat itu.
Sistem tersebut harus tahan terhadap kondisi lingkungan industri yang berat.
Antarmuka input dan output harus mudah untuk diganti-diganti.
Controller harus didesain dalam bentuk modul-modul sehingga bagian-bagian
tertentu dapat dilepas sewaktu-waktu untuk penggantian atau perbaikan.
Sistem kontrol mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan data dan
mengirimkannya ke central system.
Sistem kontrol tersebut harus dapat digunakan lagi untuk kondisi yang berbeda.
Metode untuk memprogram controller harus sederhana sehingga mudah dipahami
oleh karyawan pabrik.
Proposal yang menang dan memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh Hydramatic
Division adalah proposal yang dimenangkan oleh Bedford Associates .Dick Morley salah
satu anggota tim dari Bedford Associates yang memenangkan proposal tersebut dianggap
sebagai “bapak” dari PLC. PLC pertama yang diciptakan oleh Bedford Associates tersebut
memenuhi semua kriteria yang diinginkan oleh Hydramatic Division.PLC pertama kali
mandapat usulan yang diberi nama MODICON (Modular Digital Controller) dan
MODICON 084 merupakan PLC pertama didunia yang digunakan pada produk komersil.
Pada pertengahan tahun 1970-an, teknologi PLC yang dominan adalah sekuenser
mesin-kondisi dan CPU berbasis bit-slice. Prosesor AMD 2901 dan 2903 cukup populer
digunakan dalam MODICON dan PLC A-B. Mikroprosesor konvensional kekurangan daya
dalam menyelesaikan secara cepat logika PLC untuk semua PLC, kecuali PLC kecil.Setelah
mikroprosesor konvensional mengalami perbaikan dan pengembangan, PLC yang besar-besar
mulai banyak menggunakan-nya.Bagaimanapun juga, hingga saat ini ada yang masih berbasis
pada AMD 2903.Kemampuan komunikasi pada PLC mulai muncul pada awal-awal tahun
Modular CJ1H/CJ1G
CS1H/CS1G
4. Schneider
Programmable
Twido
Controller
MELSEC FX3G
MELSEC FX1N
MELSEC FX1S
Flexibility
Dengan menggunakan tipe relay yang terhubung pada panel, perubahan program akan
memerlukan waktu untuk menghubungkan kembali panel dan peralatan. Sedangkan
dengan menggunakan PLC untuk melakukan perubahan program, tidak memerlukan
waktu yang lama yaitu dengan cara merubahnya pada sebuah software. Dan jika
kesalahan program terjadi, maka kesalahan dapat langsung dideteksi keberadaannya
dengan memonitor secara langsung. Perubahannya sangat mudah, hanya mengubah
diagram laddernya.
PLC lebih sederhana dalam bentuk, ukuran dan peralatan lain yang mendukungnya,
sehingga harga dapat dijangkau. Saat ini dapat dibeli PLC berikut timer, counter, dan
input analog dalam satu kemasan CPU. PLC mudah di dapat dan kini sudah banyak
beredar di pasaran dengan bermacam-macam merk dan tipe.
PLC memiliki jumlah kontak yang banyak untuk tiap koil yang tersedia. Misal panel
yang menghubungkan relay mempunyai 5 kontak dan semua digunakan sementara
pada perubahan desain diperlukan 4 kontak lagi yang berarti diperlukan penambahan
satu buah relay lagi. Ini berarti diperlukan waktu untuk melakukan instalasinya.
Dengan menggunakan PLC, hanya diperlukan pengetikan untuk membuat 4 buah
kontak lagi. Ratusan kontak dapat digunakan dari satu buah relay, jika memori pada
komputer masih memungkinkan.
Memonitor hasil
Rangkaian program PLC dapat dicoba dahulu, ditest, diteliti dan dimodifikasi pada
kantor atau laboratorium, sehingga efisiensi waktu dapat dicapai. Untuk menguji
program PLC tidak harus diinstalasikan dahulu ke alat yang hendak dijalankan, tetapi
dapat dilihat langsung pada CPU PLC atau dilihat pada software pendukungnya.
Observasi visual
Operasi dari rangkaian PLC dapat dilihat selama dioperasikan secara langsung
melalui layar CRT. Jika ada kesalahan operasi maupun kesalahan yang lain dapat
langsung diketahui. Jalur logika akan menyala pada layar sehingga perbaikan dapat
lebih cepat dilakukan melalui observasi visual. Bahkan beberapa PLC dapat
memberikan pesan jika terjadi kesalahan.
Kecepatan operasi
Kecepatan operasi dari PLC melebihi kecepatan operasi daripada relay pada saat
bekerja yaitu dalam beberapa mikro detik. Sehingga dapat menentukan kecepatan
output dari alat yang digunakan.
Program PLC dapat dilakukan dengan diagram ladder oleh para teknisi atau juga
menggunakan sistem bolean atau digital bagi para pemrogram PLC yang lebih mudah
dan dapat disimulasikan pada software pendukungnya.
Reliability
Peralatan solid state umumnya lebih tahan dibandingkan dengan relay atau timer
mekanik. PLC mampu bekerja pada kondisi lingkungan yang berat, misalnya
goncangan, debu, suhu yang tinggi, dan sebagainya.
PLC adalah satu peralatan dengan satu waktu pengiriman. Jika satu PLC tiba, maka
semua relay, counter, dan komponen lainnya juga tiba. Jika mendesain panel relay
sebanyak 10 relay, maka diperlukan 10 penyalur yang berbeda pula waktu
pengirimannya, sehingga jika lupa memesan satu relay akan berakibat tertundanya
pengerjaan suatu panel.
Dokumentasi
Mencetak rangkaian PLC dapat dilakukan segera secara nyata sebagian atau
keseluruhan rangkaian tanpa perlu melihat pada blueprint yang belum tentu up to
date, dan juga tidak perlu memeriksa jalur kabel dengan rangkaian.
4. Penambahan
5. Pengurangan
6. Pewaktuan ( Timing )
7. Kendali PID
8. Operasi BCD
9. Manipulasi Data
10. Pembandingan
11. Pergeseran
Konsep Perancangan Suatu Sistem Kendali pada PLC
2. Penentuan I/O
4. Pemrograman (Programming)
Console pada PLC adalah alat input yang dijalankan secara manual oleh operator.
Melalui control console seorang operator dapat melakukan proses, menghentikan
proses, mengubah cara kerja MPS dari automatic menjadi manual dan sebaliknya,
mengembalikan keadaan peralatan ke keadaan mula-mula (reset per alatan) dan
memberikan keadaan emergency-stop pada MPS jika terjadi kecelakaan atau
kesalahan yang fatal.
http://www.slideshare.net/hudamessy/pengertian-plc
http://margionoabdil.blogspot.com/2013/01/standar-bahasa-pemrograman-plc.html
http://dasar-dasarplc.blogspot.com/2008/09/memahami-sistem-kerja-plc.html
http://www.musbikhin.com/sejarah-plc-seri-belajar-plc
http://ndoware.com/sekilassejarahplc.html
http://www.kelas-mikrokontrol.com/e-learning/plc/sejarah-plc.html
http://juare97.wordpress.com/2007/10/20/plc-programmable-logic-controller/
http://www.automationindo.com/article/7/mengenal-lebih-dalam-apa-itu-plc-dan-fungsinya
http://capoenk.kandangbuaya.com/2009/04/01/pengertian-plc-adalah/
http://selectautomation.blogspot.com/2009/11/plc-history-and-why-plc.html
http://tohero.blogspot.com/2011/11/plc-programmable-logic-controller.html
http://www.docstoc.com/docs/36116512/PENGENALAN-DASAR-PLC
http://tiptlsmkn1smi.blogspot.com/2010/03/pemograman-plc-dengan-console.html