Anda di halaman 1dari 69

.

LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK II


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

NAMA : MUHAMMAD TAUFIQ HIDAYAT


NIM : 210204502030
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO (S1)
KELOMPOK : 5 (LIMA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK ll
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK ll

OLEH:
MUH TAUFIQ HIDAYAT
210204502030
KELOMPOK 5

MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK ll

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Laporan Praktikum


Instalasi Listrik ll yang disusun oleh:

Nama : MUHAMMAD TAUFIQ HIDAYAT

NIM : 210204502030

Program Studi : Pendidikan Teknik Elektro S1

Kelompok : 5 (LIMA)

Telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktikum
Instalasi dan Bengkel Listrik pada tanggal 2023

Makassar, 2023
Dosen Pembimbing Laboran

Edi Suhardi Rahman,S.Pd. M.Pd Muh Nurung, S.Pd


NIP. 198612262014041001

Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab

Edi Suhardi Rahman,S.Pd.M.Pd


NIP.198612262014041001

i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Lengkap Praktikum Instalasi Listrik II ini.

Adapun isi dari laporan lengkap ini berdasarkan hasil praktikum


dari mata kuliah Praktikum Instalasi listrik II. Laporan ini merupakan
kumpulan dari laporan mingguan dari masing-masing judul praktikum
yang telah penulis lakukan, yang terdiri dari 6 judul percobaan.
Dalam penyusunan laporan lengkap ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada Dosen Pembimbing dan Asisten
Laboratorium yang telah membimbing dan mengarahkan saya selama
berjalannya mata kuliah ini, serta rekan-rekan dan semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari terdapat banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini baik yang disengaja maupun tidak disengaja,
dikarenakan keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman. Untuk itu penyusunan mohon maaf atas segala kekurangan
tersebut, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi penyempurnaan penyusunan laporan berikutnya.
Akhir kata semoga laporan lengkap ini dapat bermanfaat bagi
penulis sendiri, institusi pendidikan dan masyarakat luar. Aamiin.

Makassar, 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Praktikum......................................................................................2
C. Manfaat Praktikum....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Landasan Teori..........................................................................................4
B. Laporan Hasil Praktikum...........................................................................21
1. Percobaan 1..........................................................................................22
2. Percobaan 2..........................................................................................26
3. Percobaan 3..........................................................................................33
4. Percobaan 4..........................................................................................40
5. Percobaan 5..........................................................................................47
6. Percobaan 6..........................................................................................54
BAB III PENUTUP.............................................................................................61
A. Kesimpulan................................................................................................61
B. Saran..........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62

iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tang Kombinasi.................................................................................6
Gambar 2.2 Tang Potong.......................................................................................6
Gambar 2.3 Tang Lancip.......................................................................................7
Gambar 2.4 Obeng Plus dan Minus.......................................................................7
Gambar 2.5 Test Pen..............................................................................................8
Gambar 2.6 Motor Induksi 3 Fasa.........................................................................9
Gambar 2.7 Motor Induksi 3 Fasa Dilihat Kedalam.............................................10
Gambar 2.8 (a) Kontaktor Magnet (b) Kontak Kontaktor Magnet.......................12
Gambar 2.9 Notasi dan Penomoran Kontak-Kontak Kontaktor............................13
Gambar 2.10 Simbol Kontaktor Magnet...............................................................13
Gambar 2.11 (a) MCB 3 Fasa (b) Simbol MCB 3 Fasa........................................14
Gambar 2.12 (a) MCB 1 Fasa (b) Simbol MCB 1 Fasa........................................15
Gambar 2.13 (a) Thermal Overload Relay (TOR) (b) Simbol (TOR)...................17
Gambar 2.14 TDR (a) Fisik (b) Konstruksi...........................................................18
Gambar 2.15 Lampu Indikator..............................................................................19
Gambar 2.16 Konstruksi Saklar Tombol (Push Button)........................................19
Gambar 2.17 Kabel NYA......................................................................................20
Gambar 2.18 Kabel NYAF....................................................................................20
Gambar 2.19 No Fuse Breaker..............................................................................21

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat
peradaban manusia. Dengan Betambahnya ilmu dan teknologi yang
dikuasai maupun yang diterapkan, diharapkan manusia dapat
meningkatkan kesejahteraan peradaban manusia secara keseluruhan,
walaupun dampak-dampak negatif selalu bermunculan seiring dengan
kemajuan teknologi manusia.

Dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK),


manusia selalu berusaha untuk mencari suatu cara sehingga penerapan dari
IPTEK itu sendiri memberikan banyak keuntungan dan meringankan
beban kerja manusia.

Sistem Kontrol (Control System) merupakan suatu kumpulan cara


atau metode yang dipelajari dari kebiasaan-kebiasaan manusia dalam
bekerja, dimana manusia membutuhkan suatu pengalaman kualitas dari
apa yang telah mereka kerjakan sehingga memiliki karakteristik sesuai
dengan yang diharapkan pada mulanya perkembangan teknologi
menyebabkan manusia selalu terus belajar untuk mengembangkan dan
mengoperasikan pekerjaan-pekerjaan kontrol yang semula dilakukan oleh
manusia menjadi serba otomatis (dikendalikan oleh mesin).

Dalam aplikasinya, sistem kontrol memegang peranan penting


dalam teknologi. Sebagai contoh, otomatisasi industri dapat menekan
biaya produksi, mempertinggi kualitas, dan dapat menggantikan
pekerjaan-pekerjaan rumit yang membosankan. Sehingga dengan
demikian akan meningkatkan kinerja suatu sistem secara keseluruhan, dan
pada akhirnya memberikan keuntungan bagi manusia yang
menerapkannya.

1
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin
pesat menuntut mahasiswa memiliki sikap tanggap terhadap
perkembangan teknologi masyarakat sehingga dengan adanya praktikum
ini akan dapat meningkatkan keahlian dari mahasiswa sejalan dengan
perubahan teknologi tersebut.
Mahasiswa Teknik Elektro dituntut untuk dapat memiliki
kemampuan dalam bidang keilmuannya. Salah satunya adalah dapat
merancang, memasang dan mengoperasikan pengontrolan motor listrik
dengan berbagai sistem starting pada motor tersebut. Oleh karena itu, pada
semester IV ini telah dilaksanakan praktek instalasi tenaga listrik yang
diharapkan mahasiswa dapat belajar tentang pengontrolan motor dan
starting motor listrik.

Laporan lengkap ini dibuat sesuai dengan hasil percobaan dari


masing-masing percobaan untuk selanjutnya diperiksa oleh Dosen
Pembimbing/Asisten Laboratorium dan dijadikan sebagai bahan penilaian
dari hasil praktikum.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan beberapa Praktikum Instalasi Listrik II mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mampu merancang rangkaian kontrol, daya dan pengawatan pada
setiap percobaab praktikum instalasi listrik tenaga.
2. Mampu memasang rangkaian kontrol, daya dan pengawatan pada
setiap percobaan praktikum instalasi listrik tenaga.
3. Mampu mengoperasikan seluruh percobaan dalam praktikum
instalasi listrik tenaga.
4. Mampu menganalisis rangkaian kontrol untuk keseluruhan
percobaan dalam praktikum instalasi listrik tenaga.
5. Mampu melakukan penanganan gangguan yang terjadi pada
instalasi listrik tenaga.

2
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Praktikum ini memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan lebih lanjut bagi mahasiswa mengenai
rangkaian instalasi listrik tenaga.
2. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang beberapa jenis
starting motor pada instalasi listrik tenaga.
3. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai alat-alat yang
digunakan dalam pemasangan instalasi listrik tenaga.
4. Dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan
sebuah laporan serta sistematika penulisannya.
5. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
perancangan instalasi listrik tenaga.
6. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
pemasangan instalasi listrik tenaga.
7. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
menganalisis rangkaian instalasi listrik tenaga.
8. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang beberapa jenis
rangkaian pada instalasi listrik tenaga.
9. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai alat-alat yang
digunakan dalam pemasangan instalasi listrik tenaga.
10. Dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan
sebuah laporan serta sistematika penulisannya.

3
BAB ll

PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi sistem kendali
manual maupun automatik memiliki peran yang sangat penting. Peranan
sistem kendali automatik adalah paling menonjol dalam berbagai
keperluan manusia atau bangsa yang telah maju peradabannya. Contoh
konkrit dapat kita temui pada pengendalian pesawat ruang angkasa, peluru
kendali, sistem pengemudi pesawat, satelit dan sebagainya. Sementara di
industri diperlukan untuk pengendalian mesin-mesin produksi bidang
manufaktur dan pengendalian proses seperti tekanan, temperatur, aliran
gesekan, kelembaban dan sebagainya.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada


sekarang ini, masih banyak industri-industri yang tidak menggunakan
pengontrolan untuk mesin produksinya sehingga semakin hari mereka
semakin tertinggal. Hal ini disebabkan masih kurangnya kemampuan
untuk merangkai alat pengontrolan sesuai kebutuhan industri. Padahal
pengontrolan untuk mesin sangat penting guna untuk memudahkan dan
mengifisiensikan pekerjaan dalam industri.

Era modernisasi ikut berimbas terhadap modernisasi alat baik di


industri kecil maupun industri besar. Peralatan di sebuah industri yang
dulunya digerakkan manual oleh manusia kini mulai terotomatisasi yakni
dikendalikan secara otomatis oleh mesin itu sendiri. Proses otomatisasi
mesin dikenal dengan istilah sistem kontrol atau ada juga yang
menyebutnya sistem pengendalian. Pentingnya mempelajari sistem
pengendalian ini erat kaitannya dengan mengefisiensikan dan

4
mengoptimalkan kerja mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang
kita harapkan.
Sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu, sedangkan
pengendalian diartikan sebagai mengekang dan menguasai. Jadi sistem
pengendali proses atau pengendalian suatu parameter dan berbagai macam
proses. Sistem pengendalian proses terbagi menjadi dua yaitu sistem
pengendalian manual dan sistem pengendalian otomatis. Pengendalian
secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator, sedangkan pengendalian secara otomatis
adalah pengendalian yang dilakukan oleh mesin-mesin/peralatan yang
bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia.

Adapun alat serta bahan yang digunakan selama Praktikum


Instalasi Listrik II ini dilaksanakan yaitu sebagai berikut :
1. Alat
Adapun peralatan yang digunakan dalam memasang instalasi listrik
yaitu :
a. Tang Kombinasi
Tang ini merupakan tang yang sering kita jumpai pada saat bekerja
dan banyak sekali kegunaannya. Antara lain dapat digunakan
untuk menjepit, memuntir, mengupas dan memotong kabel. Ujung
rahang yang bergerigi rapat, untuk menjepit kawat atau kabel. Di
tengahnya, bagian yang bergerigi renggang, untuk mengunci mur.
Rahang tajam sebagai pemotong kawat dan kabel. Berbahan besi
chrome vanadium. Kelemahannya, jika celah antar rahang
berkarang akan berakibat macet.

5
Gambar 1. Tang Kombinasi

b. Tang Potong
Memiliki rahang tajam, fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapisi plastik. Kelemahannya tidak mampu
memotong ukuran bidang yang besar atau teba.

Gambar 2. Tang Potong

c. Tang Lancip
Bentuknya mirip ikan cucut ; moncong pipih, panjang dan
berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai “ Tang Cucut
”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai pemotong
kabel. Berbahan besi chrome vanadium dengan gagang plastik

6
lapis karet agar tidak licin. Kelemahannya, gagang plastik mudah
pecah.

Gambar 3. Tang Lancip

d. Obeng
Obeng adalah alat tangan yang digunakan untuk memutar sekrup.
Batng obeng dibuat dari baja, sedangkan pemegangnya dibuat dari
bahan penyekat seperti kayu, plastik, atau karet keras. Mata obeng
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu obeng plus (+) dan obeng
minus (-).

Gambar 4. Obeng Plus dan Obeng Minus

7
e. Test Pen
Test Pen adalah obeng yang dilengkapi dengan lampu signal. Test
pen hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu
penghantar listrik, tidak untuk mengetahui besar tegangan listrik.

Gambar 5. Test Pen

2. Bahan
Adapun bahan/komponen yang dibutuhkan untuk memasang instalasi
listrik yaitu :
a. Motor 3 Fasa
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak
digunakandalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi
mempunyai konstruksi yang sederhana, handal, kokoh, harganya
relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor
induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Motor industri memiliki beberapa parameter yang bersifat non-
linies, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi
untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan

8
pengaturan pada motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan
motor DC
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu
mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi
perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban maka
kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk mendapatkan
kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi
terhadap.

perubahan beban, maka dibutuhkan suatu pengontrol. Penggunaan


motor induksi 3 fasa di beberapa industri membutuhkan
performansi yang tinggi dari motor induksi untuk dapat
mempertahankan kecepatannya walaupun terjadi perubahan beban.
Salah satu contoh aplikasi motor induksi yaitu pada industri kertas.
Pada industri kertas ini untuk menghasilkan produk dengan
kualitas yang baik, dimana ketebalan kertas yang dihasilkan dapat
merata membutuhkan ketelitian dan kecepatan yag konstan dari
motor penggeraknya, sedangkan pada motor induksi yang
digunakan dapat terjadi perubahan beban yang besar.

Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (AC) yang


paling luas penggunaannya. Penamaannya berasal dari kenyataan
bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu,
tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya
perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar
(rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

9
Gambar 6. Motor Induksi 3 Fasa

Motor induksi 3 fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator


dan rotor, bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah
udara yang sempit (air gap) dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4
mm. Tipe dari motor induksi 3 fasa berdasarkan lilitan pada rotor
dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound rotor)
adalah tipe

motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama
dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel cage
rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun
oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot
yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian
disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.

Gambar 7. Motor Induksi 3 Fasa dilihat kedalam

b. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet (Magnetic Contactor) adalah saklar listrik yang
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip
kerjanya didalam magnetik kontaktor terdapat lilitan yang akan
menjadi magnet bila dialiri arus listrik, magnet tersebut akan

10
menarik kontak yang berada di dekatnya sehingga kontak yang
semula terbuka (NO) akan menjadi tertutup. Sedangkan kontak
yang awalnya tertutup (NC) Akan menjadi terbuka. Kontaktor
magnet terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
digunakan untuk sumber arus listrik, sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian pengendali.

Seandainya terbalik dalam memasang kedua kontak ini, kontaktor


magnetik tetap akan masih bekerja namun akan ada masalah yang
timbul karena kontak bantu hanya didesain untuk dilewati arus
kecil sedangkan kontak utama didesain untuk dilewati arus besar.
Apabila terbalik dalam pemasangan akan menyebabkan panas
karena penghantar yang tidak mampu menghantarkan arus listrik
yang besar.

Penggunaan kontaktor magnet biasanya digunakan untuk


mengendalikan kerja motor 3 fasa, dengan magnetik kontaktor kita
dapat memotong 3 sumber R, S dan T Sekaligus pada motor 3
fasa. Untuk melengkapi biasanya magnetik kontaktor akan
dilengkapi dengan TOR (Thermal Overload Relay) yang berfungsi
mengamankan motor apabila terjadi arus yang berlebihan.
Sedangkan untuk mengamankan rangkaian magnetik kontaktor
akan dilengkapi dengan MCB supaya lebih aman dari hubung
singkat.

Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu.
Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal.
Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis. Kontak utama
digunakan untuk rangkaian daya, sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian kontrol

11
A B

Gambar 8. (a) Kontaktor Magnet (b) Kontak Kontaktor Magnet

Kontak utama digunakan untuk mengalirkan arus utama, yaitu


arus yang diperlukan untuk pesawat pemakai listrik misalnya
motor listrik, pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak
bantu digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang
diperlukan untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu-
lampu indikator dan lain-lain. Di dalam suatu kontaktor
elektromagnetik terdapat kumparan utama yang terdapat pada inti
besi yang akan menarik inti besi dari kumparan hubung singkat
yang dikopel dengan kontak utama dan kontak bantu dari
kontaktor tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kontak utama dan
kontak bantunya akan bergerak dari posisi normal dimana kontak
NO akan tertututp sedangkan NC akan terbuika selama kumparan
utama kontaktor tersebut masih dialiri arus maka kontak-
kontaknya akan tetap pada posisi operasinya.

Apabila pada kumparan kontaktor diberi tegangan yang terlalu


tinggi maka akan menyebabkan berkurangnya umur atau merusak

12
kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan
terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-
kontak dari kontaktor menjadi berkurang.

Hal ini menimbulkan bunga api pada permukaannya serta dapat


merusak kontak-kontaknya. Besarnya toleransi tegangan untuk
kumparan kontaktor adalah berkisar antara 85% - 110% dari
tegangan kerja kontaktor.

Gambar 9. Notasi dan Penomoran Kontak-Kontak Kontaktor

1) Kontak NO adalah koil tidak diberi tegangan posisi awal putus,


diberi tegangan menyambung.
2) Kontak NC adalah koil tidak diberi tegangan posisi awal
menyambung, diberi tegangan putus.

Gambar 10. Simbol Kontaktor Magnet

13
c. MCB 3 Fasa
Miniature Circuit Breaker (MCB) 3 fasa sering digunakan didunia
industri dan gunanya untuk pengaman atau pembatas arus listrik
pada rangkaian dan mampu untuk alat pendukung kelistrikan di
dunia usaha atau industri. MCB ini merupakan komponen yang
fleksibel dan mampu untuk pengaman rangkaian listrik industri
maupun rumah tinggal.

MCB 3 fasa sangat jelas dan mampu untuk melakukan pengaranan


dalam rangkaian dan sekaligus dapat untuk mengamankan semua
rangkaian pada kelistrikan, oleh karena itu MCB ini sangat baik
dalam listrik dan mampu untuk melengkapi semua peralatan listrik
sehingga kegunaannya sangat jelas dan dapat berguna. Disamping
itu MCB ini relefan dan pemicu untuk menalarkan komponen-
komponen listrik sehingga keamanan dan kenyamanan terjaga dan
mampu untuk efektifitas kerja.

(a) (b)

Gambar 11. (a) MCB 3 Fasa (b) Simbol MCB 3 Fasa

14
Kegunaan MCB 3 Fasa :
1) Sebagai pengaman arus beban lebih.
2) Sebagai pembatas arus listrik jika terjadi kebocoran arus.
3) Sebagai komponen listrik yang pada untuk pengamanan
kelistrikan.
4) Komponen yang menjadi isyarat adanya atau tidak adanya
kegagalan arus yang dikenal overload.

d. Miniature Circuit Breaker (MCB), alat yang berfungsi untuk


memutus hubungan listrik bekerja secara otomatis apabila ada arus
atau beban lebih (melebihi kapasitas nominal MCB). Hal ini
termasuk juga apabila terjadi short circuit atau hubung pendek
atau konslet karena pada saat terjadi short, arus listrik akan
melonjak naik. Bagian di dalam MCB yang menjalankan tugas int
adalah sebuah strip bimetal.

(a) (b)
Gambar 12. (a) MCB 1 Fasa (b) Simbol MCB 1 Fasa

15
Arus listrik yang melewati bimetal in akan membuat bagian in
menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin
besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai
dimana pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB
memutus arus listrik dan foogle switch akan pindah ke posisi “off”.

e. Thermal Overload Relay (TOR)


Thermal Overload Relay (TOR) adalah suatu pengaman beban
lebih. Menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1; proteksi beban lebih
(arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motro dan
perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan
sebagai akibat beban lebih atau sebagai akibat motor tak dapat
diasut.

Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor berjalan bila
bertahan cukup lama akan mengakibatkan kerusakan atau
pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut. TOR memiliki
rating yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan, biasanya
tiap-tiap Tor mempunyai batas rating yang dapat diatur.

Alat pengaman yang digunakan bila pada motor terjadi beban


lebih disebut Thermal Overload Relay (TOR) biasanya
digandengkan dengan kontaktor, dipasaran ada juga pengaman
beban lebih yang terintegrasi pada Motor Circuit Breaker.Relay ini
biasanya dihubungkan pada kontaktor ke kontak utama 2, 4 dan 6
sebelum dihubungkan ke beban (motor). Gunanya untuk
memberikan perlindungan terhadap motor dari kerusakan akibat
beban lebih.

Prinsip kerja Thermal Overload Relay (TOR) berdasarkan panas


(temperature) yang ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui

16
elemen-elemen pemanas bimetal, yang mengakibatkan bimetal
melengkung selanjutnya akan menggerakkan kontak-
kontakmekanik pemutus rangkaian listrik kontak 95 – 96
membuka dan kontak 97 – 98 menutup.

(b) (a)
Gambar 13. (a) Thermal Overload Relay (TOR) (b) simbol TOR)

f. Time Delay Relay (TDR)


Time Delay Relay (TDR) adalah salah satu komponen yang
digunakan pada instalasi tenaga listrik pada aplikasi yang
menggunakan penundaan. Bagian utama TDR adalah kontak-
kontak relay baik NO (normally open) dan NC (normally close)
yang akan bekerja berdasarkan setting waktu tertentu.

Pada instalasi motor atau tenaga listrik penggunaan TDR


dikombinasikan dengan komponen instalasi tenaga lain untuk
fungsi penundaan misalnya pada instalasi traffic light, pengendali
motor hubungan start-delta otomatis, motor berurutan dan
sebagainya.

17
Gambar 14. TDR (a) Fisik (b) Konstruksi

g. Lampu Indikator
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan
sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk
berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel
penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3.

Selain itu juga lampu indikator digunakan sebagai indikasi


bekerjanya suatu sistem kontrol misalnya lampu indikator merah
menyala motor bekerja dan lampu indikator hijau menyala motor
berhenti. Pilor Lamp (Lampu Indikator) adalah lampu tanda
On/Off dari suatu rangkaian kontrol, lampu yang digunakan adalah
lampu pijar dengan daya 2 W sampai dengan 5 W. Lampu tanda
ini dirancang parallel dengan peralatan kontrol, hingga peralatan
dapat beroperasi apabila lampu putus.

Standar lampu indikator diberi warna merah, hijau dan putih


berdasarkan tanda warna (international electrotechnical

18
commission). Merah berarti bahaya dan perlu tindakan untuk
mengamankan mesin dari kerusakan, Hijau berarti mesin siap
untuk dijalankan (dalam proses). Putih artinya mesin bekerja
dalam keadaan normal.

Gambar 15. Lampu Indikator

h. Tombol Tekan (Push Button)


Saklar tombol sering dinamakan tombol tekan (push button), ada
dua macam yaitu tombol tekan normally open (NO) dan tombol
tekan normally close (NC). Konstruksi tombol tekan ada beberapa
jenis, yaitu jenis tunggal on dan off dibuat secara terpisah dan juga
yang dibuat satu tempat. Jenis ini untuk satu tombol dapat untuk
on atau off tergantung keinginan penggunaannya. Tombol tekan
tunggal terdiri dari dua terminal, sedang tombol tekan ganda
terdiri dari empat terminal.

Gambar 16. Konstruksi Saklar Tombol (Push Button)

19
i. Kawat Penghantar
Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi
rumah tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel
rumah NYA.
j. Kabel NYA
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga.
Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm2.
Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Kode warna isolasi
ada merah, hitam, biru dan kuning.

Gambar 17. Kabel NYA

k. Kabel NYAF
Kabel NYAF adalah jenis kabel fleksibel yang mempunyai inti
atau penghantar tembaga serabut dengan selubung PVC. Tegangan
nominal antara 450/750 V. Digunakan untuk instalasi permanen
dalam pipa penghantar yang diplester. Kabel NYAF digunakan
untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas yang
tinggi.

20
Gambar 18. Kabel NYAF
l. NFB
Untuk pengaman tap kelompok atau seluruh kelompok beban
digunakan pemutus rangkaian pusat atau NFB (No Fuse Breaker).
Besarnya rating arus MCB maupun NFB diperhitungkan arus
beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar
memenuhi syarat keamanan.

Gambar 19. No Fuse Breaker

B. LAPORAN HASIL PRAKTIKUM


Pada praktek instalasi listrik II akan membahas tentang :
1. Pengenalan Alat dan Bahan.
2. Menjalankan Motor Induksi 3 Fasa Sistem DOL.
3. Kontrol 2 Buah Motor Induksi 3 Fasa Yang Bekerja Secara
Berurutan.
4. Kontrol Kerja Berurutan Secara Otomatis 2 Buah Motor Induksi 3
Fasa.
5. Kontrol 2 Buah Motor Induksi 3 Fasa Bekerja Secara Bergantian.
6. Kontrol 2 Motor Induksi 3 Fasa Bekerja Secara Bergantian
Otomatis

21
Laboratorium InstalasiListrik JOB 1 Nama : Muh Taufiq Hidayat
Jurusan Pend. Teknik Elektro Alat Dan Bahan Nim : 210204502030
Fakultas Teknik Kelompok : 5 ( Lima )
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 17 / Maret / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam sistem pengontrolan motor
listrik.
2. Mengetahui symbol setiap bahan yang akan digunakan dalam sistem
pengontrolan motor listrik.
3. Mengetahui fungsi alat dan bahan yang digunakan dalam sistem pengontrolan
motor listrik.
4. Memahami prinsip kerja alat dan bahan.

B. TEORI DASAR
Dalam melakukan pengontrolan motor listrik haruslah ada alat dan bahan
yang harus disiapkan dan nantinya dirangkai antara satu dengan yang lain. Alat
atau bahan ini merupakan unsur penunjang berjalannya suatu motor, dan
keamanan dari motor yang dijalankan tersebut. Sebagai contoh kontaktor yang
merupakan saklar magnet yang nantinya akan menghubungkan sirkit utama
dengan motor. Dalam segi keamanan ditempatkan suatu MCB dan TOR pada
rangkaian. Pada rangkaian susunan atau urutan pemasangan bahan haruslah tepat,
dan tidak boleh terbalik, karena ini memberikan dampak berjalan atau tidaknya
motor tersebut, dan bahkan menimbulkan bahaya pada diri kita dan lingkungan
sekitar.

22
HASIL PENGAMATAN
N NAMA SIMBOL/
FUNGSI PRINSIP KERJA
O ALAT LAMBANG
1. Kontaktor Sebagai saklar Apabila kumparan
yang bekerja diberi aliran listrik,
secara maka akan timbul
elektromagnetik medan magnet
didalam yang
pengontrolan mengakibatkan
motor listrik kedua belah besi
saling tarik
menarik dan juga
akan
mengakibatkan
kontak NO dan NC
tertarik

2. Tombol Untuk memutus Apabila tombol


Tekan NO dan tekan ini ditekan,
menghubungkan maka lidahnya
arus listrik akan menutup (dari
NO menjadi NC),
tetapi apabila
tombol tekan
dilepas kembali,
maka lidah kontak
akan menjadi NO
lagi

3. Tombol Untuk memutus Apabila tombol

23
Tekan NC dan tekan ini ditekan,
menghubungkan maka lidahnya
arus listrik akan membuka,
jika tekanannya
dilepas, maka lidah
kontaknya akan
menutup Kembali

4. Thermal Untuk melindungi Ketika terjadi


Overload atau pemanasan
Relay mengamankan atau beban
motor dari panas yang berlebih,
yang berlebihan secara otomatis
atau beban yang TOR ini akan
lebih. memutus

5. Lampu Untuk menandai Biasanya


Indikator sudah bekerja lampu
atau tidaknya dari indicator
suatu mesin terdiri dari 2
atau 3 lampu.
Ketika arus
sudah masuk
pada rangkaian
atau mesin
maka lampu
indicator yang
satu menyala.
Jika mesin
dijalankan,
maka lampu
yang satunya
lagi akan
menyala dan
lampu yang
sebelumnya
padam.

6. MCB/NFB Sebagai Ketika terjadi

24
pengaman arus pendek
rangkain dari misalnya,
hubungan arus maka secara
pendek atau otomatis
dengan kata lain MCB/NFB
arus/tegangan akan trip.
lebih.

Adapun alat – alat yang digunakan, yakni


1. Tang Kombinasi
2. Tang Lancip
3. Tang Potong
4. Obeng Plus (+)
5. Obeng Minus (-)
6. TestPen
7. Multimeter

C. KESIMPULAN
Semua bahan – bahan dalam pengoperasiannya pada rangkaian pengendali
motor listrik saling terkait/terhubung satu sama lain.

25
Laboratorium Instalasi JOB II Nama : Muh Taufiq Hidayat
Listrik Menjalankan Motor
Jurusan Pend. Teknik Elektro Induksi 3 ᶲ Sistem Nim : 210204502030
Fakultas Teknik DOL Kelompok : 5 ( Lima )
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 17 / Maret / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol DOL motor induksi 3 fasa
2. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol DOL motor induksi 3 fasa
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan DOL motor induksi 3 fasa
4. Mampu membangun rangkaian motor induksi 3 fasa yang dijalankan dengan
sistem DOL
5. Mampu merjalankan motor induksi yang dijalankan dengan sistem DOL
6. Mampu menganalisis rangkaian kontrol motor sistem DOL

B. TEORI DASAR
Direct online atau dol merupakan salah satu system atau metode starting
awal sebuah motor listrik 3 fasa rangkaian dol pada prinsipnya adalah motor
dengan metode pengaturan yang paling dasar dalam mengendalikan motor listrik.

Dol stator adalah metode starting motor listrik dengan memberikan tegangan
langsung starke jenis ini biasanya di gunakan untuk motor listrik yang berukuran
kecil. Dol starter di gunakan apabila penurungan tegangan saat (starting) tidak
menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas teleransi saat yang di
inginkan mengingat dol starter merupakan metode stating motor dengan
memberikan tegangan penuh pada jala-jala secara langsung starter jenis ini
biasanya di gunakan untuk motor. Motor listrik yang berukurang kecil. Dol
starter di gunakan apabila penurunan tegangan saat ini di hidupkan (starting)
tidak menjadi masalah atau tegangan jauh tidak melewati batas teleransi yang di
ijinkan arus starting motor ini biasa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya.

26
C. GAMBAR DASAR
1. Rangkaian Kontrol

27
2. Rangkaian Daya

28
3. Rangkaian Pengawatan

29
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tang Kombinasi 7” isolasi 500v 1 Buah
2 Tang Potong 6” isolasi 500v 1 Buah
3 Tang Lancip 6” isolasi 500v 1 Buah
4 Obeng Plus-minus 6mm x 8” 1 Buah
5 Test pen 100-500v 1 Buah

2. Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Motor 3ᶲ I Hp 1300rpm380,220v 1 Buah
2 Mcb 3ᶲ 6A 1 Buah
3 Mcb 1ᶲ 50A/440V 1 Buah
4 Push Button 19A 2 Buah
5 Lampu Indikator 5 A/ 250V 1 Buah
6 Multimeter Sanwa CX 50% 1 Buah
7 Panel 20 X 40 X 60 CM 1 Buah
8 Kontaktor magnet S-N21 32A 380,220V 1 Buah
9 Tor TH-K20 kp 22A19A 1 Buah
10 Kabel NYA 1,5 mm2 10 Buah
11 Kabel NYAF 1,5 mm2 10 buah

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian.

30
F. ANALISIS RANGKAIA

HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Gambar di samping merupakan tampilan


luar dan bos panel yang telah terpasang
push botton dan lampu indikasi

Gambar di samping merupakan tampilan


dalam dan box panel yang terdiri atas
susunan rangkaian kontrol untuk
menjalankan motor induksi 3 fasa
rangkaian dol

Ketika tegangan sumber di berikan


maka lampu indikasi berwarna merah
(stop) akan menyal

31
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Ketika tombol start ditekan maka lampu


indikasi berwarna hijau (start) akan
menyala dan mengalir arus sehingga
membuat motor listrik berputat

G. ANALISIS GANGGUAN
Pada percobaan ini kami mengalami gangguan berupa kesalahan dalam
menempatkan sambungan keluaran dari nol sehingga menyebabkan lampu
indikator berwarna hijau (start) menyala saat di sambungkan dengan sumber.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa saat kontaktor
(koil) di aliri arus maka kontak kontaknya yang terbuat dari bahan feromatik pada
kontator akan tertarik karena koil yang bersifat magnet dan saat aliran listrik
putus koil hilang penguatannya maka semua kontak kontaknya akan kembali ke
posisi semula.
Jika tombol start di tekan maka arus listrik akan mengalir ke kontaktor akan
berprnguatan dan lampu indictor (no) akan menyala karena kontak no pada
kontaktor yang di hubungkan dengan lampu indicator on terhubung dan
sebaliknya lampu indicator (off) akan padam motor pun akan berputar.
Jika tombol stop di tekan maka kontaktor akan hilang penguatannya lampu
indicator off akan menyala motor pun akan berhenti berputar.

32
Laboratorium Linstalasi Job 3 Nama : Muh Taufiq
Listrik Kontrol 2 Buah Motor Hidayat
Jurusan pend. Teknik Elektro Induksi 3ᶲ Yang Nim : 210204502030
Fakultas Teknik Bekerja Secara Kelompok : 5
Universitas Negeri Makassar Berurutan Tanggal : 31 / Maret / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
2 Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
4. Mampu membangun rangkaian 2 motor yang di jalankan secara berurutan
5. Mampu mengoperasikan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan
secara berurutan
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan

B. TEORI DASAR
Rangkaian kontrol adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan
suatu peralatan atau mesin-mesin listrik. Rangkaian kontrol motor berurutan
secara singkat dapat di jelaskan yaitu rangkaian yang dimana motor dapat di
kendalikan sekaligus dan cara berurutan. Rangkaian berurutan adalah rangkaian
kontrol motor yang jumlah motornya dapat lebih dari satu dikendalikan sekaligus
dengan cara berurutan tersebut karena sesuai fungsi dan tujuan tertentu

33
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol

34
2. Rangkaian Daya

35
3. Rangkaian pengawatan

36
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tang Kombinasi 7” isolasi 500v 1 Buah
2 Tang Potong 6” isolasi 500v 1 Buah
3 Tang Lancip 6” isolasi 500v 1 Buah
4 Obeng Plus-minus 6mm x 8” 1 Buah
5 Test pen 100-500v 1 Buah

2. Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Motor 3ᶲ I Hp 1300rpm380,220v 1 Buah
2 Mcb 3ᶲ 6A 1 Buah
3 Mcb 1ᶲ 50A/440V 1 Buah
4 Push Button 19A 3 Buah
5 Lampu Indikator 5 A/ 250V 3 Buah
6 Multimeter Sanwa CX 50% 1 Buah
7 Panel 20 X 40 X 60 CM 1 Buah
8 Kontaktor magnet S-N21 32A 380,220V 2Buah
9 Tor TH-K20 kp 22A19A 2 Buah
10 Kabel NYA 1,5 mm2 6 Buah
11 Kabel NYAF 1,5 mm2 35 buah

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian

37
F. Analisis Rangkaian

GAMBAR RANGKAIAN KETERANGAN

Gambar di samping menunjukkan


posisi rangkaian masih dalam
keadaan off

Gambar disamping merupakan


tampilan dalam dan box panel yang
terdiri susunan rangkaian daya dan
rangkaian kontrol menjalankan
motor induksi 3 fasa rangkaian
berurutan

Rangkaian di samping menunjukkan


lampu indikator lampu merah
menyala menandakan motor belum
bekerja pada saat motor sementara
bekerja kemudian push botton stop
di tekan maka motor akan berhenti
bekerja yang di tandai lampu
indikator merah menyala

38
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Rangkaian di samping menunjukkan


pada saat tombol start 1 maka motor
akan mulai bekerja yang di tandai
dengan lampu indikator hijau 1menyala

Rangkaian di samping menunjukkan


motor satu sedang bekerja kemudian
push button ke dua ditekan maka motor
kedua akan mulai bekerja dengan
bersamaan yang di tandai lampu
indikator kedua hijau menyala

G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini kami tidak menemukan adanya gangguan dalam
rangkaian

H. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan percobaan ini maka dapat di simpulkan bahwa saat
kontaktor di suplayarus listri. Koil akan berpenguatan untuk menarik kontak
kontaknya. Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa secara berurutan yang perlu
di ketahui bahwa motor 2 tidak dapat di jalankan jika motor 1 masih dalam
keadaan OFF karena koil kontator 2 mendapatkan suplai dari kontaktor.

39
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
Job 4
Listrik Hidayat
Kontrol 2 Buah Motor
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Induksi 3ᶲ Berurutan
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Secara Otomatis
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 19 / Mei / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan secara otomatis
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja berurutan secara otomatis
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan bekerja secara otomatis
4. Mampu membangun rangkaian 2 motor induksi 3 fasa yang di jalankan
secara berurutan secara otomatis
5. Mampu mengoperasikan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan
secara berurutan secara otomatis
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan secara otomatis

B. TEORI DASAR
secara otomatis Motor listrik 3 fasa adalah komponen ke listrikan yang
berfungsi megubah energi listrik menjadi energi gerak menjalankan motor secara
otomatis berurutan adalah rangkaian kontrol motor yang dimana motor dapat di
kendalikan sekaligus dengan cara berurutan otomatis. Dimana motor 2 buah akan
secara otomatis berjalan ketika motor 1 sudah berjalan terlebih dahulu rangkaian
berurutan otomatis adalah rangkaian kontrol. Motor yang jumlah motornya dapat
lebih dari satu dan dikendalikan

40
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol

41
2. Rangkaian Daya

42
3. Rangkaian Pengawatan

43
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tang Kombinasi 7” isolasi 500v 1 Buah
2 Tang Potong 6” isolasi 500v 1 Buah
3 Tang Lancip 6” isolasi 500v 1 Buah
4 Obeng Plus-minus 6mm x 8” 1 Buah
5 Test pen 100-500v 1 Buah

2. Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Motor 3ᶲ I Hp 130 rpm380,220v 2 Buah
2 Mcb 3ᶲ 6A 1 Buah
3 Mcb 1ᶲ 50A/440V 1 Buah
4 Push Button 19A 2 Buah
5 Lampu Indikator 5 A/ 250V 3 Buah
6 Multimeter Sanwa CX 50% 1 Buah
7 Panel 20 X 40 X 60 CM 1 Buah
8 Kontaktor magnet S-N21 32A 380,220V 2Buah
9 Tor TH-K20 kp 22A19A 2 Buah
10 Kabel NYA 1,5 mm2 6 Buah
11 Kabel NYAF 1,5 mm2 36 buah

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian

44
F. ANALISIS RANGKAIAN

GAMBAR RANGKAIAN KETERANGAN

Gambar di samping merupakan


sebuah susunan dan rangkaian
kontrol dan rangkaian daya untuk
merjalankan dua buah motor induksi
3 fasa yang bekerja secara berurutan
otomatis

Gambar disamping merupakan


tampak depan dan panel yang
dipasang tombol push button dan
lampu indikator yang dimana
beelum di aliri arus listrik sehingga
semua lampu indikator padam

Ketika rangkaian di aliri arus listrik


membuat lampu indikator off
menyala yang mana lampu indikator
off in sebagai penanda bahwa
rangkai siap dijalankan dan sebagai
indikator bahwa motor tidak bekerja

45
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Ketika tombol push button start (no)


ditekan maka membuat kontator 1
bekerja lampu indikator on 1 bekerja.
Lampu indikator off padam dan timer
bekerja berdasarkan waktu setting

Ketika waktu timer mencapai waktu


settingnya maka sakelar otomatis pada
timer bekerja yang membuat kontator 2
bekerja sehingga motor 2 buah motor
bekerja. Lampu indikator 2 menyala
(on) dan motor 1 dan lampu indikator on
1 tetap bekerja.

G. ANALISIS GANGGUAN
Pada saat praktikung berlangsung kelompok kami megalami gangguan
pada taimer yaitu masukan terbalik setelah kami menganalisis dan memeriksa
kembali akhirinya rangkaianya bisa aktif kembali.

H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa kontaktor 1 di
suplai arus listrik. Koil akan berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya.
Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa bekerja berurutan secara otomatis yang
perlu di ketahui bahwa ketika motor satu di jalankan maka motor 2 akan menyala
secara otomatis ikut bekerja sesuai waktu yang telah ditentukan oleh timer
(TDR).

46
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
Job 5
Listrik Hidayat
Kontrol 2 Buah Motor
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Induksi 3ᶲ Bekerja
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Secara Bergantia
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 19 / Mei / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja secara bergantian
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja secara bergantian
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan kontrol 2 buah motor
induksi 3 fasa bekerja secara bergantian
4. Mampu membangun rangkaian kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang bekerja
secara berurutan secara bergantian
5. Mampu menjalankan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan secara
secara bergantian
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan s secara bergantian

B. TEORI DASAR
Motor-motor yang bekerja bergantian banyak digunakan pada sistem ban
berjalan mesin conveyer adalah mesin yang digunakan untuk memudahkan
barang produksi dari suatu tempat ke tempat lain. Penggunaanya bisa berupa 2
motor listrik dimana bekerja secara bergantian.
Prinsip kerjanya yaitu bila motor pertama bekerja maka yang kedua tidak
dapat bekerja beroperasi sebelum motor 2 bekerja maka motor I mati atau tidak
bekerja.

47
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian Kontrol

48
2. Rangkaian Daya

49
3. Rangkaian Pengawatan

50
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tang Kombinasi 7” isolasi 500v 1 Buah
2 Tang Potong 6” isolasi 500v 1 Buah
3 Tang Lancip 6” isolasi 500v 1 Buah
4 Obeng Plus-minus 6mm x 8” 1 Buah
5 Test pen 100-500v 1 Buah

2. Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Motor 3ᶲ I Hp 130 rpm380,220v 2 Buah
2 Mcb 3ᶲ 6A 1 Buah
3 Mcb 1ᶲ 50A/440V 1 Buah
4 Push Button 19A 3 Buah
5 Lampu Indikator 5 A/ 250V 3 Buah
6 Multimeter Sanwa CX 50% 1 Buah
7 Panel 20 X 40 X 60 CM 1 Buah
8 Kontaktor magnet S-N21 32A 380,220V 2Buah
9 Tor TH-K20 kp 22A19A 2 Buah
10 Kabel NYA 1,5 mm2 6 Buah
11 Kabel NYAF 1,5 mm2 32 Buah

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian

51
F. ANALISIS RANGKAIAN

GAMBAR RANGKAIAN KETERANGAN

Gambar di samping merupakan


tampilan luar dan box panel yang
telah terpasang push button dan
lampu indikator

Gambar disamping merupakan


sebuah susunan dari rangkaian
kontrol dan rangkaian daya untuk
menjalankan 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja secara brgantian

Rangkaian disamping menunjukan


lampu indikator lampu merah
menyala menandakan motor
sementara bekerja kemudian push
button stop di tekan maka motor
akan berhenti bekerja yang di tandai
lampu indikator merah menyala

52
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Ketika start 1 ditekan lampu indikator


hijau menyala dan motor 1 bekerja tetapi
motor 2 tidak bekerja

Sebelum motor 2 dijalankan push button


stop harus di tekan sehingga motr 1
berhenti bekerja. kemudian push button
start 2 ditekan sehingga motor 2 bekerja
di tandai lampu indikator hijau 2
menyala

G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini kami menemukan adanya gamgguan dalam rangkaian

H. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa kontaktor
di suplay arus listrik koil akan berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya.
Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa secara bergantian yang perlu jika di
ketahui bahwa mtor induksi satu di jalankan motor 1 mti atau dalam keadaan off.
Dalam sistem ini untuk menjalankan motor ini tidak dapat dijadikan secara
bersamaan dan hanya dapat berjalan ketika salah satu motor off.

53
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
JOB 6 Kontrol Kerja
Listrik Hidayat
Bergantian Secara
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Otomatis 2 Buah
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Motor Induksi 3ᶲ
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 26 / MEI / 2023

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja secara otomatis
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja bergantian secara otomatis
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan kontrol 2 buah motor
induksi 3 fasa bekerja bergantian secara otomatis
4. Mampu membangun rangkaian kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang
dijalankan bergantian secara otomatis
5. Mampu menjalankan kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang dijalankan
bergantian secara secara otomatis
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor induksi 3 fasa yang di jalankan
bergantian secara otomatis

B. TEORI DASAR
Dua buah motor yang bekerja bergantian secara otomatis pada dasarnya
mempunyai prinsip kerja yang sama dengan 2 buah motor yang bekerja secara
manual. Perbrdaanya hanya terletak pada perubahan pergantian kerja motor ini
menjadi motor m2. Tidak dilakukan secara manual melainkan dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan timer atau time delay (TDR) timer akan
mengganti motor lain sesuai dengan waktu yang telah di set pada timer.

54
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol

55
2. Rangkaian daya

56
3. Rangkaian pengawatan

57
D. ALAT DAN BAHAN
1. Ala

NO Nama Alat Spesifikasi Jumlah


1 Tang Kombinasi 7” isolasi 500v 1 Buah
2 Tang Potong 6” isolasi 500v 1 Buah
3 Tang Lancip 6” isolasi 500v 1 Buah
4 Obeng Plus-minus 6mm x 8” 1 Buah
5 Test pen 100-500v 1 Buah

2. Bahan

NO Nama Bahan Spesifikasi Jumlah


1 Motor 3ᶲ I Hp 130 rpm380,220v 2 Buah
2 Mcb 3ᶲ 6A 1 Buah
3 Mcb 1ᶲ 50A/440V 1 Buah
4 Push Button 19A 2 Buah
5 Lampu Indikator 5 A/ 250V 3 Buah
6 Multimeter Sanwa CX 50% 1 Buah
7 Panel 20 X 40 X 60 CM 1 Buah
8 Kontaktor magnet S-N21 32A 380,220V 2Buah
9 Tor TH-K20 kp 22A19A 2 Buah
10 Kabel NYA 1,5 mm2 6 Buah
11 Kabel NYAF 1,5 mm2 35 Buah

E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian

58
F. ANALISIS RANGKAIAN

GAMBAR RANGKAIAN KETERANGAN

Gambar di samping merupakan


tampilan luar dan box panel yang
terpasang push button dan lampu
indikator

Gambar disamping merupakan


tampilan dalam dan box panel yang
terdiri atau susunan rangkaian
kontrol dan rangkaian daya untuk
menjalankan 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja secara otomatis

Rangkaian disamping menunjukan


lampu indikator lampu merah
menyala menandakan motor belum
bekerja pada saat motor sementara
bekerja kemudian push button stop
di tekan maka motor akan berhenti
bekerja

59
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN

Rangkaian disamping menunjukan pada


saat push button start di tekan maka
motor akan mulai berjalan yang di
tandai lampu berjalan yang di tandai
lampu indikator hijau 1 menyala dan
akan otomatis motor 2 bekerja dan
motor 1 akan berhenti bekerja
berdasarkan waktu tanda delay pada
timer

Rangkaian disamping menunjukan


motor 2 sedang bekerja dengan di tandai
lampu hijau indikator hijau indikator
hijau 1 mati di sertai motor 1 berhenti
beroperasi

G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada saat praktikum berlansung kami menemukan trouble yaitu ketika
rangkaian di aktifkan terjadi suatu trouble yaitu dimana tidak megunci kontator 2.
Setelah menabahkan pengunci bisa aktif kembali

H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis rangkaian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pada saat kontaktor di suplay arus listrik ke koil maka akan
berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya. Dalam menjalankan motor
induksi 3 fasa secara bergantian otomatis yang perlu diketahui bahwa motor satu
akan bekerja jika push button start ditekan dan motor ke 2 akan bekerja secara
otomatis sesuai waktu yang telah di setting pada time dan saat itu juga motor 1
berhenti beroperasi

60
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumya dapat disimpulkan bahwa
dalam perancangan dan pemasangan instalasi pengontrolan perlu diperhatikan
beberapa hal, di antaranya adalah perancangan instalasi pengontrolan harus
dirancang sedemikian rupa schingga dalam kerja normal tidak membahayakan
atau merusak, harus dipasang dengan baik dan harus tahan terhadap kerusakan
mekanis, termal, dan kimiawi.
Disamping itu, dalam pemasangan instalasi listrik perlu diperhatikan
peralatan dan bahan yang digunakan, yaitu harus sesai dengan standar nasional,
dan juga harus sesuai dengan ketentuan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL).
Di samping itu perlu diperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
misalmya menggunakan baju praktek, menggunakan alat dan bahan sesuai dengan
fungsinya.

B. Saran
1. Kepada rekan mahasiswa
Adapun saran dari penulis adalah kami berharap pembaca dan rekan-
rekan mahasiswa khususnya para adik-adik tingkat kami nantinya agar menjaga
lapooran ini agar nantinya dapat dimanfaatkan sedapat mungkin oleh pembaca
yang lain. Sehingga laporan in dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak.
2. Kepada Dosen
Adapaun saran kami terhadap dosen-dosen pembimbing kami adalah
mengingat banyak peralatan praktikum yang sudah tidak berfungsi dengan baik
maka kami sangat berharap agar adanya pembenahan untuk peralatan dan bahan-
bahan praktikum.
Karena mengingat pengalaman pada praktikum yang telah lalu, ada
sebagian peralatan yang tidak berfungsi dengan baik seperti misalmya timer yang

61
tidak berfungsi dengan baik, baut pada terminal kontaktor yang sudah aus, TOR
yang sudah tidak berfungsi dan sebaginya.

62
DAFTAR PUSTAKA
http://elfizon24.files.wordpress.com/2011/09/Instalasi-industri.ppt
http://ervan007.blogspot.com/2010/03/tdr-time-delay-relay-kontaktor-timer.html?
m=1
http://k3titl-smknesaba.blogspot.com/2011/03/bagian-bagian-kontaktor-
magnet.html
http://otosensing.blogspot.com/2010/09/blog-post.html
Wahyullah (Hasrul Bakri). 2010.Laporan Lengkap Instalasi Listrik II.Pendidikan
Teknik Elektro FT UNM:Makassar
www.budipurwa.wordpress.com
www.listrikpemakaian.wordoress.com

63

Anda mungkin juga menyukai