2023
LABORATORIUM INSTALASI LISTRIK ll
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK ll
OLEH:
MUH TAUFIQ HIDAYAT
210204502030
KELOMPOK 5
MAKASSAR
2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM INSTALASI LISTRIK ll
NIM : 210204502030
Kelompok : 5 (LIMA)
Telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Pembimbing Mata Kuliah Praktikum
Instalasi dan Bengkel Listrik pada tanggal 2023
Makassar, 2023
Dosen Pembimbing Laboran
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Lengkap Praktikum Instalasi Listrik II ini.
Makassar, 2023
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Tujuan Praktikum......................................................................................2
C. Manfaat Praktikum....................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................4
A. Landasan Teori..........................................................................................4
B. Laporan Hasil Praktikum...........................................................................21
1. Percobaan 1..........................................................................................22
2. Percobaan 2..........................................................................................26
3. Percobaan 3..........................................................................................33
4. Percobaan 4..........................................................................................40
5. Percobaan 5..........................................................................................47
6. Percobaan 6..........................................................................................54
BAB III PENUTUP.............................................................................................61
A. Kesimpulan................................................................................................61
B. Saran..........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................62
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tang Kombinasi.................................................................................6
Gambar 2.2 Tang Potong.......................................................................................6
Gambar 2.3 Tang Lancip.......................................................................................7
Gambar 2.4 Obeng Plus dan Minus.......................................................................7
Gambar 2.5 Test Pen..............................................................................................8
Gambar 2.6 Motor Induksi 3 Fasa.........................................................................9
Gambar 2.7 Motor Induksi 3 Fasa Dilihat Kedalam.............................................10
Gambar 2.8 (a) Kontaktor Magnet (b) Kontak Kontaktor Magnet.......................12
Gambar 2.9 Notasi dan Penomoran Kontak-Kontak Kontaktor............................13
Gambar 2.10 Simbol Kontaktor Magnet...............................................................13
Gambar 2.11 (a) MCB 3 Fasa (b) Simbol MCB 3 Fasa........................................14
Gambar 2.12 (a) MCB 1 Fasa (b) Simbol MCB 1 Fasa........................................15
Gambar 2.13 (a) Thermal Overload Relay (TOR) (b) Simbol (TOR)...................17
Gambar 2.14 TDR (a) Fisik (b) Konstruksi...........................................................18
Gambar 2.15 Lampu Indikator..............................................................................19
Gambar 2.16 Konstruksi Saklar Tombol (Push Button)........................................19
Gambar 2.17 Kabel NYA......................................................................................20
Gambar 2.18 Kabel NYAF....................................................................................20
Gambar 2.19 No Fuse Breaker..............................................................................21
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu dan teknologi selalu beriringan dengan tingkat
peradaban manusia. Dengan Betambahnya ilmu dan teknologi yang
dikuasai maupun yang diterapkan, diharapkan manusia dapat
meningkatkan kesejahteraan peradaban manusia secara keseluruhan,
walaupun dampak-dampak negatif selalu bermunculan seiring dengan
kemajuan teknologi manusia.
1
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin
pesat menuntut mahasiswa memiliki sikap tanggap terhadap
perkembangan teknologi masyarakat sehingga dengan adanya praktikum
ini akan dapat meningkatkan keahlian dari mahasiswa sejalan dengan
perubahan teknologi tersebut.
Mahasiswa Teknik Elektro dituntut untuk dapat memiliki
kemampuan dalam bidang keilmuannya. Salah satunya adalah dapat
merancang, memasang dan mengoperasikan pengontrolan motor listrik
dengan berbagai sistem starting pada motor tersebut. Oleh karena itu, pada
semester IV ini telah dilaksanakan praktek instalasi tenaga listrik yang
diharapkan mahasiswa dapat belajar tentang pengontrolan motor dan
starting motor listrik.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan beberapa Praktikum Instalasi Listrik II mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mampu merancang rangkaian kontrol, daya dan pengawatan pada
setiap percobaab praktikum instalasi listrik tenaga.
2. Mampu memasang rangkaian kontrol, daya dan pengawatan pada
setiap percobaan praktikum instalasi listrik tenaga.
3. Mampu mengoperasikan seluruh percobaan dalam praktikum
instalasi listrik tenaga.
4. Mampu menganalisis rangkaian kontrol untuk keseluruhan
percobaan dalam praktikum instalasi listrik tenaga.
5. Mampu melakukan penanganan gangguan yang terjadi pada
instalasi listrik tenaga.
2
C. MANFAAT PRAKTIKUM
Praktikum ini memberikan manfaat bagi mahasiswa sebagai berikut :
1. Memberikan pengetahuan lebih lanjut bagi mahasiswa mengenai
rangkaian instalasi listrik tenaga.
2. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang beberapa jenis
starting motor pada instalasi listrik tenaga.
3. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai alat-alat yang
digunakan dalam pemasangan instalasi listrik tenaga.
4. Dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan
sebuah laporan serta sistematika penulisannya.
5. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
perancangan instalasi listrik tenaga.
6. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
pemasangan instalasi listrik tenaga.
7. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang cara
menganalisis rangkaian instalasi listrik tenaga.
8. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa tentang beberapa jenis
rangkaian pada instalasi listrik tenaga.
9. Memberikan pengetahuan bagi mahasiswa mengenai alat-alat yang
digunakan dalam pemasangan instalasi listrik tenaga.
10. Dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam penyusunan
sebuah laporan serta sistematika penulisannya.
3
BAB ll
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi sistem kendali
manual maupun automatik memiliki peran yang sangat penting. Peranan
sistem kendali automatik adalah paling menonjol dalam berbagai
keperluan manusia atau bangsa yang telah maju peradabannya. Contoh
konkrit dapat kita temui pada pengendalian pesawat ruang angkasa, peluru
kendali, sistem pengemudi pesawat, satelit dan sebagainya. Sementara di
industri diperlukan untuk pengendalian mesin-mesin produksi bidang
manufaktur dan pengendalian proses seperti tekanan, temperatur, aliran
gesekan, kelembaban dan sebagainya.
4
mengoptimalkan kerja mesin agar mampu kita atur sesuai dengan apa yang
kita harapkan.
Sistem adalah kombinasi dari beberapa komponen yang bekerja
bersama-sama dan melakukan suatu sasaran tertentu, sedangkan
pengendalian diartikan sebagai mengekang dan menguasai. Jadi sistem
pengendali proses atau pengendalian suatu parameter dan berbagai macam
proses. Sistem pengendalian proses terbagi menjadi dua yaitu sistem
pengendalian manual dan sistem pengendalian otomatis. Pengendalian
secara manual adalah pengendalian yang dilakukan oleh manusia yang
bertindak sebagai operator, sedangkan pengendalian secara otomatis
adalah pengendalian yang dilakukan oleh mesin-mesin/peralatan yang
bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia.
5
Gambar 1. Tang Kombinasi
b. Tang Potong
Memiliki rahang tajam, fungsinya untuk memotong kawat, kabel
plastik dan fiber tipis. Bahannya dari besi chrome vanadium.
Gagangnya dilapisi plastik. Kelemahannya tidak mampu
memotong ukuran bidang yang besar atau teba.
c. Tang Lancip
Bentuknya mirip ikan cucut ; moncong pipih, panjang dan
berbentuk gergaji. Sebab itu, tang ini dikenal sebagai “ Tang Cucut
”. Berfungsi sebagai penjepit kawat atau kabel. Namun anda dapat
memanfaatkan bagian dalam rahang yang tajam sebagai pemotong
kabel. Berbahan besi chrome vanadium dengan gagang plastik
6
lapis karet agar tidak licin. Kelemahannya, gagang plastik mudah
pecah.
d. Obeng
Obeng adalah alat tangan yang digunakan untuk memutar sekrup.
Batng obeng dibuat dari baja, sedangkan pemegangnya dibuat dari
bahan penyekat seperti kayu, plastik, atau karet keras. Mata obeng
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu obeng plus (+) dan obeng
minus (-).
7
e. Test Pen
Test Pen adalah obeng yang dilengkapi dengan lampu signal. Test
pen hanya sekedar untuk mengetahui adanya tegangan pada suatu
penghantar listrik, tidak untuk mengetahui besar tegangan listrik.
2. Bahan
Adapun bahan/komponen yang dibutuhkan untuk memasang instalasi
listrik yaitu :
a. Motor 3 Fasa
Motor induksi 3 fasa adalah alat penggerak yang paling banyak
digunakandalam dunia industri. Hal ini dikarenakan motor induksi
mempunyai konstruksi yang sederhana, handal, kokoh, harganya
relatif murah, serta perawatannya yang mudah, sehingga motor
induksi mulai menggeser penggunaan motor DC pada industri.
Motor industri memiliki beberapa parameter yang bersifat non-
linies, terutama resistansi rotor, yang memiliki nilai bervariasi
untuk kondisi operasi yang berbeda. Hal ini yang menyebabkan
8
pengaturan pada motor induksi lebih rumit dibandingkan dengan
motor DC
Salah satu kelemahan dari motor induksi adalah tidak mampu
mempertahankan kecepatannya dengan konstan bila terjadi
perubahan beban. Apabila terjadi perubahan beban maka
kecepatan motor induksi akan menurun. Untuk mendapatkan
kecepatan konstan serta memperbaiki kinerja motor induksi
terhadap.
9
Gambar 6. Motor Induksi 3 Fasa
motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama
dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel cage
rotor) yaitu tipe motor induksi dimana konstruksi rotor tersusun
oleh beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot
yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap bagian
disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam
terhubung singkat dengan batangan logam yang lain.
b. Kontaktor Magnet
Kontaktor magnet (Magnetic Contactor) adalah saklar listrik yang
bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Prinsip
kerjanya didalam magnetik kontaktor terdapat lilitan yang akan
menjadi magnet bila dialiri arus listrik, magnet tersebut akan
10
menarik kontak yang berada di dekatnya sehingga kontak yang
semula terbuka (NO) akan menjadi tertutup. Sedangkan kontak
yang awalnya tertutup (NC) Akan menjadi terbuka. Kontaktor
magnet terdiri dari kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
digunakan untuk sumber arus listrik, sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian pengendali.
Kontak pada kontaktor terdiri dari kontak utama dan kontak bantu.
Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang
kontak utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal.
Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis. Kontak utama
digunakan untuk rangkaian daya, sedangkan kontak bantu
digunakan untuk rangkaian kontrol
11
A B
12
kumparan kontaktor tersebut. Tetapi jika tegangan yang diberikan
terlalu rendah maka akan menimbulkan tekanan antara kontak-
kontak dari kontaktor menjadi berkurang.
13
c. MCB 3 Fasa
Miniature Circuit Breaker (MCB) 3 fasa sering digunakan didunia
industri dan gunanya untuk pengaman atau pembatas arus listrik
pada rangkaian dan mampu untuk alat pendukung kelistrikan di
dunia usaha atau industri. MCB ini merupakan komponen yang
fleksibel dan mampu untuk pengaman rangkaian listrik industri
maupun rumah tinggal.
(a) (b)
14
Kegunaan MCB 3 Fasa :
1) Sebagai pengaman arus beban lebih.
2) Sebagai pembatas arus listrik jika terjadi kebocoran arus.
3) Sebagai komponen listrik yang pada untuk pengamanan
kelistrikan.
4) Komponen yang menjadi isyarat adanya atau tidak adanya
kegagalan arus yang dikenal overload.
(a) (b)
Gambar 12. (a) MCB 1 Fasa (b) Simbol MCB 1 Fasa
15
Arus listrik yang melewati bimetal in akan membuat bagian in
menjadi panas dan memuai atau mungkin melengkung. Semakin
besar arus listrik maka bimetal akan semakin panas dan memuai
dimana pada akhirnya akan memerintahkan switch mekanis MCB
memutus arus listrik dan foogle switch akan pindah ke posisi “off”.
Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor berjalan bila
bertahan cukup lama akan mengakibatkan kerusakan atau
pemanasan yang berbahaya pada motor tersebut. TOR memiliki
rating yang berbeda-beda tergantung dari kebutuhan, biasanya
tiap-tiap Tor mempunyai batas rating yang dapat diatur.
16
elemen-elemen pemanas bimetal, yang mengakibatkan bimetal
melengkung selanjutnya akan menggerakkan kontak-
kontakmekanik pemutus rangkaian listrik kontak 95 – 96
membuka dan kontak 97 – 98 menutup.
(b) (a)
Gambar 13. (a) Thermal Overload Relay (TOR) (b) simbol TOR)
17
Gambar 14. TDR (a) Fisik (b) Konstruksi
g. Lampu Indikator
Lampu-lampu indikator merupakan komponen yang digunakan
sebagai lampu tanda. Lampu-lampu tersebut digunakan untuk
berbagai keperluan misalnya untuk lampu indikator pada panel
penunjuk fasa R, S dan T atau L1, L2 dan L3.
18
commission). Merah berarti bahaya dan perlu tindakan untuk
mengamankan mesin dari kerusakan, Hijau berarti mesin siap
untuk dijalankan (dalam proses). Putih artinya mesin bekerja
dalam keadaan normal.
19
i. Kawat Penghantar
Jenis penghantar yang paling banyak digunakan pada instalasi
rumah tinggal yang dibangun permanen saat ini adalah kabel
rumah NYA.
j. Kabel NYA
Biasanya digunakan untuk instalasi rumah dan sistem tenaga.
Dalam instalasi rumah digunakan ukuran 1,5 mm 2 dan 2,5 mm2.
Berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC. Kode warna isolasi
ada merah, hitam, biru dan kuning.
k. Kabel NYAF
Kabel NYAF adalah jenis kabel fleksibel yang mempunyai inti
atau penghantar tembaga serabut dengan selubung PVC. Tegangan
nominal antara 450/750 V. Digunakan untuk instalasi permanen
dalam pipa penghantar yang diplester. Kabel NYAF digunakan
untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas yang
tinggi.
20
Gambar 18. Kabel NYAF
l. NFB
Untuk pengaman tap kelompok atau seluruh kelompok beban
digunakan pemutus rangkaian pusat atau NFB (No Fuse Breaker).
Besarnya rating arus MCB maupun NFB diperhitungkan arus
beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar
memenuhi syarat keamanan.
21
Laboratorium InstalasiListrik JOB 1 Nama : Muh Taufiq Hidayat
Jurusan Pend. Teknik Elektro Alat Dan Bahan Nim : 210204502030
Fakultas Teknik Kelompok : 5 ( Lima )
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 17 / Maret / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam sistem pengontrolan motor
listrik.
2. Mengetahui symbol setiap bahan yang akan digunakan dalam sistem
pengontrolan motor listrik.
3. Mengetahui fungsi alat dan bahan yang digunakan dalam sistem pengontrolan
motor listrik.
4. Memahami prinsip kerja alat dan bahan.
B. TEORI DASAR
Dalam melakukan pengontrolan motor listrik haruslah ada alat dan bahan
yang harus disiapkan dan nantinya dirangkai antara satu dengan yang lain. Alat
atau bahan ini merupakan unsur penunjang berjalannya suatu motor, dan
keamanan dari motor yang dijalankan tersebut. Sebagai contoh kontaktor yang
merupakan saklar magnet yang nantinya akan menghubungkan sirkit utama
dengan motor. Dalam segi keamanan ditempatkan suatu MCB dan TOR pada
rangkaian. Pada rangkaian susunan atau urutan pemasangan bahan haruslah tepat,
dan tidak boleh terbalik, karena ini memberikan dampak berjalan atau tidaknya
motor tersebut, dan bahkan menimbulkan bahaya pada diri kita dan lingkungan
sekitar.
22
HASIL PENGAMATAN
N NAMA SIMBOL/
FUNGSI PRINSIP KERJA
O ALAT LAMBANG
1. Kontaktor Sebagai saklar Apabila kumparan
yang bekerja diberi aliran listrik,
secara maka akan timbul
elektromagnetik medan magnet
didalam yang
pengontrolan mengakibatkan
motor listrik kedua belah besi
saling tarik
menarik dan juga
akan
mengakibatkan
kontak NO dan NC
tertarik
23
Tekan NC dan tekan ini ditekan,
menghubungkan maka lidahnya
arus listrik akan membuka,
jika tekanannya
dilepas, maka lidah
kontaknya akan
menutup Kembali
24
pengaman arus pendek
rangkain dari misalnya,
hubungan arus maka secara
pendek atau otomatis
dengan kata lain MCB/NFB
arus/tegangan akan trip.
lebih.
C. KESIMPULAN
Semua bahan – bahan dalam pengoperasiannya pada rangkaian pengendali
motor listrik saling terkait/terhubung satu sama lain.
25
Laboratorium Instalasi JOB II Nama : Muh Taufiq Hidayat
Listrik Menjalankan Motor
Jurusan Pend. Teknik Elektro Induksi 3 ᶲ Sistem Nim : 210204502030
Fakultas Teknik DOL Kelompok : 5 ( Lima )
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 17 / Maret / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol DOL motor induksi 3 fasa
2. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol DOL motor induksi 3 fasa
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan DOL motor induksi 3 fasa
4. Mampu membangun rangkaian motor induksi 3 fasa yang dijalankan dengan
sistem DOL
5. Mampu merjalankan motor induksi yang dijalankan dengan sistem DOL
6. Mampu menganalisis rangkaian kontrol motor sistem DOL
B. TEORI DASAR
Direct online atau dol merupakan salah satu system atau metode starting
awal sebuah motor listrik 3 fasa rangkaian dol pada prinsipnya adalah motor
dengan metode pengaturan yang paling dasar dalam mengendalikan motor listrik.
Dol stator adalah metode starting motor listrik dengan memberikan tegangan
langsung starke jenis ini biasanya di gunakan untuk motor listrik yang berukuran
kecil. Dol starter di gunakan apabila penurungan tegangan saat (starting) tidak
menjadi masalah atau tegangan jatuh tidak melewati batas teleransi saat yang di
inginkan mengingat dol starter merupakan metode stating motor dengan
memberikan tegangan penuh pada jala-jala secara langsung starter jenis ini
biasanya di gunakan untuk motor. Motor listrik yang berukurang kecil. Dol
starter di gunakan apabila penurunan tegangan saat ini di hidupkan (starting)
tidak menjadi masalah atau tegangan jauh tidak melewati batas teleransi yang di
ijinkan arus starting motor ini biasa 4-7 kali lebih besar dari arus nominalnya.
26
C. GAMBAR DASAR
1. Rangkaian Kontrol
27
2. Rangkaian Daya
28
3. Rangkaian Pengawatan
29
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian.
30
F. ANALISIS RANGKAIA
31
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN
G. ANALISIS GANGGUAN
Pada percobaan ini kami mengalami gangguan berupa kesalahan dalam
menempatkan sambungan keluaran dari nol sehingga menyebabkan lampu
indikator berwarna hijau (start) menyala saat di sambungkan dengan sumber.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa saat kontaktor
(koil) di aliri arus maka kontak kontaknya yang terbuat dari bahan feromatik pada
kontator akan tertarik karena koil yang bersifat magnet dan saat aliran listrik
putus koil hilang penguatannya maka semua kontak kontaknya akan kembali ke
posisi semula.
Jika tombol start di tekan maka arus listrik akan mengalir ke kontaktor akan
berprnguatan dan lampu indictor (no) akan menyala karena kontak no pada
kontaktor yang di hubungkan dengan lampu indicator on terhubung dan
sebaliknya lampu indicator (off) akan padam motor pun akan berputar.
Jika tombol stop di tekan maka kontaktor akan hilang penguatannya lampu
indicator off akan menyala motor pun akan berhenti berputar.
32
Laboratorium Linstalasi Job 3 Nama : Muh Taufiq
Listrik Kontrol 2 Buah Motor Hidayat
Jurusan pend. Teknik Elektro Induksi 3ᶲ Yang Nim : 210204502030
Fakultas Teknik Bekerja Secara Kelompok : 5
Universitas Negeri Makassar Berurutan Tanggal : 31 / Maret / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
2 Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan
4. Mampu membangun rangkaian 2 motor yang di jalankan secara berurutan
5. Mampu mengoperasikan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan
secara berurutan
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan
B. TEORI DASAR
Rangkaian kontrol adalah rangkaian yang berfungsi untuk mengendalikan
suatu peralatan atau mesin-mesin listrik. Rangkaian kontrol motor berurutan
secara singkat dapat di jelaskan yaitu rangkaian yang dimana motor dapat di
kendalikan sekaligus dan cara berurutan. Rangkaian berurutan adalah rangkaian
kontrol motor yang jumlah motornya dapat lebih dari satu dikendalikan sekaligus
dengan cara berurutan tersebut karena sesuai fungsi dan tujuan tertentu
33
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol
34
2. Rangkaian Daya
35
3. Rangkaian pengawatan
36
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian
37
F. Analisis Rangkaian
38
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN
G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini kami tidak menemukan adanya gangguan dalam
rangkaian
H. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan percobaan ini maka dapat di simpulkan bahwa saat
kontaktor di suplayarus listri. Koil akan berpenguatan untuk menarik kontak
kontaknya. Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa secara berurutan yang perlu
di ketahui bahwa motor 2 tidak dapat di jalankan jika motor 1 masih dalam
keadaan OFF karena koil kontator 2 mendapatkan suplai dari kontaktor.
39
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
Job 4
Listrik Hidayat
Kontrol 2 Buah Motor
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Induksi 3ᶲ Berurutan
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Secara Otomatis
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 19 / Mei / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan secara otomatis
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja berurutan secara otomatis
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja berurutan bekerja secara otomatis
4. Mampu membangun rangkaian 2 motor induksi 3 fasa yang di jalankan
secara berurutan secara otomatis
5. Mampu mengoperasikan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan
secara berurutan secara otomatis
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan secara otomatis
B. TEORI DASAR
secara otomatis Motor listrik 3 fasa adalah komponen ke listrikan yang
berfungsi megubah energi listrik menjadi energi gerak menjalankan motor secara
otomatis berurutan adalah rangkaian kontrol motor yang dimana motor dapat di
kendalikan sekaligus dengan cara berurutan otomatis. Dimana motor 2 buah akan
secara otomatis berjalan ketika motor 1 sudah berjalan terlebih dahulu rangkaian
berurutan otomatis adalah rangkaian kontrol. Motor yang jumlah motornya dapat
lebih dari satu dan dikendalikan
40
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol
41
2. Rangkaian Daya
42
3. Rangkaian Pengawatan
43
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian
44
F. ANALISIS RANGKAIAN
45
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN
G. ANALISIS GANGGUAN
Pada saat praktikung berlangsung kelompok kami megalami gangguan
pada taimer yaitu masukan terbalik setelah kami menganalisis dan memeriksa
kembali akhirinya rangkaianya bisa aktif kembali.
H. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa kontaktor 1 di
suplai arus listrik. Koil akan berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya.
Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa bekerja berurutan secara otomatis yang
perlu di ketahui bahwa ketika motor satu di jalankan maka motor 2 akan menyala
secara otomatis ikut bekerja sesuai waktu yang telah ditentukan oleh timer
(TDR).
46
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
Job 5
Listrik Hidayat
Kontrol 2 Buah Motor
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Induksi 3ᶲ Bekerja
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Secara Bergantia
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 19 / Mei / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja secara bergantian
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja secara bergantian
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan kontrol 2 buah motor
induksi 3 fasa bekerja secara bergantian
4. Mampu membangun rangkaian kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang bekerja
secara berurutan secara bergantian
5. Mampu menjalankan kontrol 2 motor induksi yang dijalankan dengan secara
secara bergantian
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor yang di jalankan secara
berurutan s secara bergantian
B. TEORI DASAR
Motor-motor yang bekerja bergantian banyak digunakan pada sistem ban
berjalan mesin conveyer adalah mesin yang digunakan untuk memudahkan
barang produksi dari suatu tempat ke tempat lain. Penggunaanya bisa berupa 2
motor listrik dimana bekerja secara bergantian.
Prinsip kerjanya yaitu bila motor pertama bekerja maka yang kedua tidak
dapat bekerja beroperasi sebelum motor 2 bekerja maka motor I mati atau tidak
bekerja.
47
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian Kontrol
48
2. Rangkaian Daya
49
3. Rangkaian Pengawatan
50
D. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian
51
F. ANALISIS RANGKAIAN
52
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN
G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada percobaan ini kami menemukan adanya gamgguan dalam rangkaian
H. KESIMPULAN
Setelah melaksanakan percobaan ini dapat di simpulkan bahwa kontaktor
di suplay arus listrik koil akan berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya.
Dalam menjalankan motor induksi 3 fasa secara bergantian yang perlu jika di
ketahui bahwa mtor induksi satu di jalankan motor 1 mti atau dalam keadaan off.
Dalam sistem ini untuk menjalankan motor ini tidak dapat dijadikan secara
bersamaan dan hanya dapat berjalan ketika salah satu motor off.
53
Laboratorium Linstalasi Nama : Muh Taufiq
JOB 6 Kontrol Kerja
Listrik Hidayat
Bergantian Secara
Jurusan pend. Teknik Elektro Nim : 210204502030
Otomatis 2 Buah
Fakultas Teknik Kelompok : 5
Motor Induksi 3ᶲ
Universitas Negeri Makassar Tanggal : 26 / MEI / 2023
A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melaksanakan praktikum ini mahasisiwa diharapkan mampu;
1. Mampu membuat gambar rangkaian kontrol 2 buah motor induksi 3 fasa
bekerja secara otomatis
2. Mampu membuat gambar rangkaian daya kontrol 2 buah motor induksi 3
fasa bekerja bergantian secara otomatis
3. Mampu membuat gambar rangkaian pengawatan kontrol 2 buah motor
induksi 3 fasa bekerja bergantian secara otomatis
4. Mampu membangun rangkaian kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang
dijalankan bergantian secara otomatis
5. Mampu menjalankan kontrol 2 motor induksi 3 fasa yang dijalankan
bergantian secara secara otomatis
6. Mampu menganalisis rangkaian 2 buah motor induksi 3 fasa yang di jalankan
bergantian secara otomatis
B. TEORI DASAR
Dua buah motor yang bekerja bergantian secara otomatis pada dasarnya
mempunyai prinsip kerja yang sama dengan 2 buah motor yang bekerja secara
manual. Perbrdaanya hanya terletak pada perubahan pergantian kerja motor ini
menjadi motor m2. Tidak dilakukan secara manual melainkan dilakukan secara
otomatis dengan menggunakan timer atau time delay (TDR) timer akan
mengganti motor lain sesuai dengan waktu yang telah di set pada timer.
54
C. GAMBAR KERJA
1. Rangkaian kontrol
55
2. Rangkaian daya
56
3. Rangkaian pengawatan
57
D. ALAT DAN BAHAN
1. Ala
2. Bahan
E. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengetes seluruh peralatan dengan multitester untuk memastikan peralatan
dalam kondisi baik.
3. Membuat rangkaian kontrol.
4. Mengetes rangkaian kontrol dengan menggunakan 1ᶲ
5. Membuat analisis rangkaian
6. Memasang motor pada rangkaian
7. Menghubungkan rangkaian dengan menggunakan 3ᶲ
8. Menjalankan rangkaian
9. Membuat analisis rangkaian
58
F. ANALISIS RANGKAIAN
59
HASIL PRAKTIKUM KETERANGAN
G. PENANGANAN GANGGUAN
Pada saat praktikum berlansung kami menemukan trouble yaitu ketika
rangkaian di aktifkan terjadi suatu trouble yaitu dimana tidak megunci kontator 2.
Setelah menabahkan pengunci bisa aktif kembali
H. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis rangkaian di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pada saat kontaktor di suplay arus listrik ke koil maka akan
berpenguatan untuk menarik kontak-kontaknya. Dalam menjalankan motor
induksi 3 fasa secara bergantian otomatis yang perlu diketahui bahwa motor satu
akan bekerja jika push button start ditekan dan motor ke 2 akan bekerja secara
otomatis sesuai waktu yang telah di setting pada time dan saat itu juga motor 1
berhenti beroperasi
60
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumya dapat disimpulkan bahwa
dalam perancangan dan pemasangan instalasi pengontrolan perlu diperhatikan
beberapa hal, di antaranya adalah perancangan instalasi pengontrolan harus
dirancang sedemikian rupa schingga dalam kerja normal tidak membahayakan
atau merusak, harus dipasang dengan baik dan harus tahan terhadap kerusakan
mekanis, termal, dan kimiawi.
Disamping itu, dalam pemasangan instalasi listrik perlu diperhatikan
peralatan dan bahan yang digunakan, yaitu harus sesai dengan standar nasional,
dan juga harus sesuai dengan ketentuan persyaratan umum instalasi listrik (PUIL).
Di samping itu perlu diperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
misalmya menggunakan baju praktek, menggunakan alat dan bahan sesuai dengan
fungsinya.
B. Saran
1. Kepada rekan mahasiswa
Adapun saran dari penulis adalah kami berharap pembaca dan rekan-
rekan mahasiswa khususnya para adik-adik tingkat kami nantinya agar menjaga
lapooran ini agar nantinya dapat dimanfaatkan sedapat mungkin oleh pembaca
yang lain. Sehingga laporan in dapat dimanfaatkan oleh banyak pihak.
2. Kepada Dosen
Adapaun saran kami terhadap dosen-dosen pembimbing kami adalah
mengingat banyak peralatan praktikum yang sudah tidak berfungsi dengan baik
maka kami sangat berharap agar adanya pembenahan untuk peralatan dan bahan-
bahan praktikum.
Karena mengingat pengalaman pada praktikum yang telah lalu, ada
sebagian peralatan yang tidak berfungsi dengan baik seperti misalmya timer yang
61
tidak berfungsi dengan baik, baut pada terminal kontaktor yang sudah aus, TOR
yang sudah tidak berfungsi dan sebaginya.
62
DAFTAR PUSTAKA
http://elfizon24.files.wordpress.com/2011/09/Instalasi-industri.ppt
http://ervan007.blogspot.com/2010/03/tdr-time-delay-relay-kontaktor-timer.html?
m=1
http://k3titl-smknesaba.blogspot.com/2011/03/bagian-bagian-kontaktor-
magnet.html
http://otosensing.blogspot.com/2010/09/blog-post.html
Wahyullah (Hasrul Bakri). 2010.Laporan Lengkap Instalasi Listrik II.Pendidikan
Teknik Elektro FT UNM:Makassar
www.budipurwa.wordpress.com
www.listrikpemakaian.wordoress.com
63