Anda di halaman 1dari 21
Konstanta ABCD itu tidak terlalu Juas dipakai. Konstanta tersebut diperkenatkan di sini ka rena konstanta-konstanta [tu mempermudah pekerjaan persamaan-persamaan yang berhubungan Apendiks Daftar A. 6 memberikan konstanta-konstanta ABCD untuk berbagal jala-jala dan ga- ‘bungan jalajala 5.4 SALURAN TRANSMIST PANJANG : PENYELI IAN PERSAMAAN DIFERENSIAL Penyelesaian yang pasti untuk setiap saluran transmisi dan yang memerlukan ketepatan tinggi da- Jam menghitung saluran 60 Hz dengan panjang lebih dari kira-kira 150 mi harus memperhitung: kan kenyataan bahwa parameter-parameter saluran tersebut tidak terkumpul tetapi tersebar seca ra seragam di sepanjang saluran. Gambar 5.7 menunjulsken salah satu fase dengan hubungan netral pada suatu saluran fase ge, Parameter-parameter terkumpul tidak ditunjukkan Karena kita slap untuk meninjau penyele salan saluran ita dengan impedansi dan admitanci yang tertebar secara seragam, Diagram yang + ‘ma itu juga mowalili suatu saluran faa tunggal jika impedans! sori saluran itu adalah impedansi seri rangkaian tertutup keseluruhan pada saluean fase tunggal itu bukannya impedansi seri per fa. se pada saluran fasa Higa dan jika admitansi simpangnya adalah admitansi simpang antar saluran pada saluean fasa tungual bukanny admitanst simpang ke netral pada caluran fase tiga Marilan kita tinjau suatu unsur yang sangat kecil dalam saluran itu dan kita hitune perdeda. an tegangan dan perbedaan arus antara ujung-ajung unsur tersebut, Akan kita andaikan x sebaga) javak yang diukur dari ufung pererima saluran ke unstr saluran yang kecil itu, dan kita andaikan panjang unsur tersebut adalah &., Schingga z 4.x adalah impedansi seri sepanjang unsur pada sa Juran itu dan y/.+ adalah admitansi simpangaya, Tegongan ke netral pada ujung unsue itu ab siet beban adalah V/, 0 limit perbandingan di atas menjadi av ae -k (5.14) Demikian pula, arus yang mengalir ke luar unsur ita menuju ke beban adalah {Besar dan fasa arus Fitu berubah menurat jarak sepanjang salurannya karena admitansi simpang yang tersebar so Panjang saluran tersebut. Arus yang mengalir ke dalam unsur dari generator adalah J + AF. Arus yang memasuki unsar dari sisi generator lebih besar daripada arus yang mengalir ke Iuar unsur tor- can dengan mengikuti langkallangkah serupa dengan pada Persamaan (5. 12) dan (§. 13) kita dac patkan al dev (6.45) Marilah kita Diferensiasikan persamaan (5.14) dan (5.15) ita terhadap x, dan kita dapatkan av ay. Bu ore 2 (5.16) vl av ft. av (5.17) Jika kita masukkan nilainilai df/dx dan dVjdy dari Persamaan (5.15) dan (5.14) ke dalam Per: samaan (5.16) dan (6.17), kita dapatkan 2Y. yy (6.18) Le yt (5.1% Sekarang kita mempunyai suatu persamaan (5. 18) di mana varlabelevariabelnya hanyatah dan X Gan persamaan yang lain (5.19) di mana variabebvariabelnya hanyalah {dan x. Penyelesaian Persamaan (5, 18) dan (5. 19) berturut-tunuit untuk ¥ dan baruslah merupakan pemnyataan yang bila dideferensiasikan dua kali terhadap x menghasilkan pernyataan aslinya dikalikan de- nagan Konstanta 52, Misainya penyelessian untuk V bila dideferensiasikan cua kali terhadap x ba rus menghacillean )2V. Hal itu menyarunkan suatu penyelesaian dalam bentuk exsponensial. x daikan bahwa penyelestian Persamaan (5. 18) adalah Vi Ay exp (SEE) + Az exp (eV TET) (3.20 Dengan mengambil turunan kecua V terhadap x dalam Petsamaan (5,20) menghasilkan ey dx ve [Ay exp (/¥FE) * Az exp OVE) ] yang merupakan yz dikalikan dengan penyelesaian yang diandaikan untuk », Oleh Karens ova Persamaan (5. 20) adalah penyelesaian untuk Persamaan (5.18) . Bila nilai V yang diberikan paca Persamaan (5. 20) itu kita masukkan ke dalam Persamaan (5. 14), kita dapatkan 1 Ay expt Je 2 I Ar exp (= WVExT] ‘ Konstanta -1, dan A, dapat diltitung dengan menggunalan kesdaan-keadaan pada ujung penerima saluran itu, yaitu bila x =0, Ve Vp dan 1+ fj. Dengan memasukkan nilai-nilai itu ke Persamaan (5. 20) dan (5, 22) menghasillkan 1 Vp = Atay dan In = SA Ay R RR , Dengan memasukkan 4, =5/ 2/5 dan menyelessikannya untuk 4, memberikan Vp + tpé, Vp - tne, Ay ae dan a, =e 4 Shs exp AGEs haar Peveinann (0) dam persamasn yang serupe wate dengan Cyang dipangeathany Selanjutnya dengan memasukkan nilai-nilai yang telah diperoleh untuk 4, dan A, ke Persamaan (5. 20) dan (5. 22) dan mengandatkan y= 2, kita dapatkan Vat nee ye, Viele = + +e v 7 te 2 (5.23) Vale * i y, pe Re IR yy or (5.24) 2 di mana Z,- IY dan disebut impedanst koraleteristit saluran dan += \/J yang disebut sobs. gai konstanta rambatan (propagation constant) Persamaan (5. 23) dan (5. 24) memberikan nilai-nilai efektif V dan J serta sudut-sadut fasa- nya pada setiap titik tertentu sepanjang saluran dalam suka jarak x dari ujung penerimanya sam pai ke titik yang telah ditentukan ita, asalkan Vip, Zz dart parameter rangkaiannya diketabut 5.5 SALURAN TRANSMISI PA ARTI PERSAMAAN SANG Baik y maupun Z,, adalah besaran-besaren komplels. Bagian nyata dari konstanta rambatan 7 itu disebut konstanta redariah {attenuation constent) dan diukur dalam neper per satuan panjang. agian khayal y disebut konstanda fase () dan diukur dalam radian per satuan panjang. Jadi yours (6.25) dan Persamaan (5. 23) dan (5. 24) menjadi Vp + IpZe vy, ox R TRAIT ce g Iie v z e 6.26) dan 6.27) Sifat-sifat ¢ % dan e /8* membantu kita dalam menjelaskan perubahan nilai-nilai fasor tegangan dan arus sebagai fungsi dari jarak sepanjang saluran. Suku ¢ “ berubah besarnya menurut. per: ubahan x, tetapie J* , yang identik dengan cos fx + j sin fix, selalu mempunyai besar samade- nngan 1 dan mengakibatkan pergeseran fasa sebesar ) radian per satuan panjang, 122 ‘Suku pertama dalam Persamuan (5. 26), LO Vp + IZ 1/2] €** eA, meningkat besarnya dan maju fasanya pada saat jarak dari wjang penerima meningkat. Sebaliknya, jika kita tinjau arah sepanjang saluran daei wjung pengirim me uju ke ujung penerima, suku itu mengeeil dan fasanya mundur, Hal itu adalah karakteristike su- ‘atu golombang berjalan dan serupa dengan kelakuan gelombang di ait, yang benubah besarnya me. hnurat waktu di setiap titik, sedangkan fasanya mundur dan nilai maksimumeya menyusut sesuat dengan jeraknya dari ssalnya, Perubahan nilai sesaat itu tidak dinyatakan dalam suku tersebut. Uotapt telah eapat dimengerti Karena Vp dan Tp dala foe. Suku petama Perssmaan (5 26) itu disebut tegangan datang (inctdent voltmge). Suku kedua pada Persamaan (5. 26), LCV p=Ipee 1 2 le 8° eH, trerkurang bestmya dan mundur fasanya dari ujung penerima menujui ke ujung pengirimnya, Suku itu disebut sebagai tegangan pantul (reflected voltage, Di sé: fiap titik sepanjang saluran ity tegangannya adalah jumiah komponen tegangan datang dan te- ‘gangan pantal pada titik tersebut. Karena persamaan untule arus itu sorupa dengan persamsan untuk tegangannya, arus dapat dipandang terdiri dari arus datang dan aras pantul. Jika suatu saluran ditutup dengan impedansi karakteristiknya Z,., tegangan jung penerima Vp samadengan IpZ,, dan tidak akan timbul gelombeng terpantul baik tegangan alaupun ar nya, sebagaimana yang nampak dengan menggantikan Jp,2,, dengan Vp dalam Persamaan (5. 26+ dan (5, 27), Suata saluran yang eitutup dengan impedansi karakteristiknya sendiri disebut srluran rata (flat line) atau safuran tak rerhingga, Tstilah teralkhir itu timbul dari kenyataan bahwa suaru saluran dengan panjang tak-terhingga tidak akan dapat mempunyai gelombang pantul, Bissanya saluran-saluran daya tidak ditutup dengan impedansi karakteristiknya, tetapi salurat-saluran ko- munikasi seringkali ditutup dengan karakteristik impedansinya sendiri untuk menghilanglan ge Jombang pantul tersebut, Milai Z,, yang khas adalah 400 © untuk ssturan udara rangkaian tunggal dan 200 © untuk dua rangkaian dalam hubungan paralel, Sudut fasa Z, biasany'a terletak di anta- ra O° dan-15". Saluran-saluran penghantar berkas mémpunyal nilal Z, yang lebib vendas karen saluran-saluran semacam ita mempunyai J. yang rendah dan C yang lebih tinggi daripsda saluran. saluran dengan sebuah penghantar tunggal per fasanya. ‘Dalam sistem daya, impedansi karaktoristik itu soring disebut sebagai impedanst surya (surge impedance}, Tetapi istilah impedansi surya ini biasanya dicadangkan untuk suata hal khusus me- ngenaé saluran tanpa rugi (lossless fine). Jika suatu saluran tanpa rugi, resistansi dan konduktan- sinya sumadengan nol dan impedansi karakterististiknya menjadi \/L/C, merupakan resistansi muri, Bila kita berurusan dengan frekuensi-frekuensi tinggi atau dengan surja karena pet Tug itu sering diabaikan dan impedansi surja tersebut menjadi penting. Pembebanan impedan- st surja (Surge - impedance loading - - Sf.) pada suatu saluran adalah daya yang dikirimken oleh suatu saluran ke suatu beban resistans! murni yang samadengan impedansi-surjanya. Bila dibebani seperti itu, saluran tersebut mencatu arus sebesar 123 lees US SF ee i mana |V pj adalah tegangan antar saluran pada beban itu. Karena beban itu tesistansi murni, atau dengan j Vz, [dalam kilovolt MEP snp si =~ VLC Para insinyur sistem daya dakang:kadang merasa lebih mudsh untuk menyatakan daya yang imkan oleh saluran itu dalam istlah per satuan SIL, yaitu sobagai hasil-bagi daya yang diki- rimkan terhadap pembebanan impedansisurjanya, Misalnya pembebanan yang diijinkan untuk suatu saluran tranamnisi dapat dinyatakan sebagai sepersekian SiLnya, dan SIL, ity memberikan suatu perbandingan Kemampuan pembawa beban saliran. Panjang gefombang \ adalah jarak sepanjang saluran di antara dua titik pada suatu gelom- bang yang fasanya berselisth 960°, atau 2 rad. Jika ( adalah pergeseran fasa dalam radian pet Je, panjang gelombangnya dalans mile adalah, yee (6.29) 8 Pada frekiensi 60 Hz, panjang gelombangnya kira-kira 3000 mi. Kecepatan penjalaran gelom- bang dalam mile per detik adalah hasilkali panjang gelombang dalam mile dengan frekuensi da. lati hertz, atau Kecepatan = f (5.30) Jika tidak ada beban pada siluran itu, [, samadengan nol, dan seperti yang telah ditentu- kan oleh Persamaan (5. 26) dan (5. 27), tegangan datang dan tegangan pantulnya sama besar + tba: 1.0, Dunlop, R. Gutman dan, Marchenko, “Analyical Development of Loudabity Characteres (or EEN fang UHV Teanaminlon Lines," [SER Trane, PAS, vl, ty Nov 1979, halaman. 608-631. rere dan fasanya di ujung penerima itu. Dalam hal ini arus datang dan arus pantulnya sama besarn tetapi berbeda fasa 180° di ujung penerima tersebut. Jaci arus datang dan arus pantul itu saling :menghapuskan di ujung penerima suatu saluran yang terbuka tetapi tidak pada setiap titik kecuali bila saluran tersebut tanpa rugi sehingga redamannya ccsamaciengan nol 5.6 SALURAN TRANSMISI PANJANG : PERSAMAAN DALAM BENTUK HIPERBOLA Gelombang datang dan gelombang pantul tegangan jarang diperolch dalam perbitungan tegangan suaty saluran daya, Alasan untuk membahas teyangan dan arus saluran dalam istilah-istilah kom- ponen datang dan komponen pantul adalah Karena analisa semacar itu sanget membantu untuk Jebih memahami. beberapa gejala. yang timbul dalam saluran transtisl, Bentak yang lebih memy- dahlean untuk menghitung arus dan tegangan pada suatu saluran transmisi diperoleh dengan mem: Perkenalkan fungsi-fungei hiperbola, Fungsi-fungsi hiperbola itu didefinisikan dalam bentuk eks- Ponensial sebagai borikut : 18.818 coth @ = 32. aa Dengan mengatur kembali Persamaan (5. 23) dan (5, 24) dan memasukkan fungsi-jungsi hiperbo- fa itu sebagai ganth suku-suku eksponensial, didapatkan suatu himpunan persamaan yang baru Persamaan-persamagan baru itu, yang memberikan tegangan dan arus di setiap titik sepanjang a- Juran, adalah v Vig cosh yx + [pz sinh yx 8.33) dan VR 1 [peony + 7 Psinn ye 6.35 c ‘Dengan membuat ¥ - | untuk mendapatkan tegangan dan arus di ujung pengirim. kita ‘mempunyai Vg Vgcoshy! + IpZ, sinh +! 15.350 dan y, R Ig = Ig eothyt + 2° sin yt (5.36) Dengan mengamati persamaan-persamaan tersebut kita lihat bahwa konstante-konstanta rangkal- an umum untuk suatu saluran panjang adalah sinh yt A = coh yt ae cosh zi (8.37) B= Z,sinh yl D ~ coshyt Petsatnaan (5. 95) dan «5, 36) ita dapat diselemikan untuk V, an Ig dan memberikan dan Ip dalam suku-suku Vg Vp = ¥g cosh 7! [g@,sinh 71 (5.36) dan Ys Ip cosh y1 - sinh y! (5.39) %o Tr Untuk saliaran fasa tiga setimbang arus dalam persamnaanspersamaan di alas adalah anus salur- annya, dan tegangannya adalah tegangan saluran ke netral, yaitu tegangan antar saluran dibagi de ngan 4/3, Untuk menyelesaikan persamaan-persamaan itu, fungsi-fungsi hiperbola tersebut harus dihitung. Karena | biasanya kompleks, fungsi-fangsi hiperbola itu juga kompleks dan tidak de pat langsung diperoleh dari dafiar atau dengan kalkulator elektronik, Sebelum penggunaan kom- puter digital meluas, berbagal grafik, di antaranya khusus dirancang untuk nilai-nilai yang bias dijumpai dalam perbitungan saluran transmis, soring digunakan untuk menghitung fungst-fungsi hiperbola dengan argumen kompleks, Sekarang komputer digital menyediakan kerudahan untuk langsang metibatkan fungsi-fungsi semacam itu dalam perhitungan kita Untuk menyelesaikan suatu persosian semacam itu tanpa menggunakan komputer atau gra- fik, ada beberapa pilihan, Persamaan-persamaan berikut memberikan uraian sinus dan kosinus hhiperbola dengan argumen kompleks menjadi suku-suku fungsilingkaran dan hiperbola dengan ar- gumenargumen nyata coch (al + 762) = coshalcos 8! + jsinhalsin ft (5.40) nh (ail # jf) = sinh al cos pi + jeosh alsin ft (5.41) Persamaan (5. 40) den (5. 41) ity memungkinkan perhitungan fungsi-fungsi hiperbola dengan argumenargumen kompleks. Satuan matematika yang benar untuk ¢ adalah radian, dan radian 126 adalah satuan yang didapatkan untuk (/ dengan menghitung bagisn Khayal dari y |. Persamaan +5, 40) dan (5. 41) dapat diperilssa kebenarannya dengan memasukkan ke dalamnya bentuk-ben- sult eleronensial fungsi hinerbola den bentul-bentult elsnonensial yang serupa untuk fungsi fungsi linprarannya- (Cara Jain yang memudahkan untak menghitung suatu fungsi hiperbola adalah dengan meng- uraikannya menjadi suatu deret pangkat. Uraian menurut deret Maclaurin menghasilkan eo - 6.427 T coh = 1+ dan thd

0,496 / 84, 94° 1,098 /-5,48° = 0,802 + j 0,0208 - 0,0031 + /0,4186 = 0,990 /26,35" per satuan Pada ujung pengirimnya ‘Tegangan saluran = 1,1102x215 = 238,7 kV Arussaluran = (0,990% 895,7 = 992,88 Nampak bahwa kita telah mengalikan dasar tegangan antar saluran dengan besar tegangan pet S tuan untuk mtendapaticen besar toyangan antae saluran, Dapat pula kita kalikan dasar tegangan a luran ke netral dengan tegangan per satuan itu untuk mendapatkan besar tegangan salitran Ke ne- tral, Faktor V/J tidak masuk dalam perhitungan itu setolah kita nyatakan semua besaran terse: bbut dalam por satuan, 5.7, RANGKAIAN SETARA SALURAN PANJANG Rangkaian T nominal dan rangkaian nominal tidak mewakili suatu saluran transmisi secara pasti arene rangkaiarerangkaian iva tidak memperhitungkan parameter-parameter saluran yang terse bar secara seragams, Perbedaan antara rangkaian T dan x nominal itu dengan saluran yang sebenar- nya menjadi lebih besar bile panjang saluran tersebut bertambah. Tetapi masih dimungkinkan un twk mendapatken rangkalan setara suaty saluran transmisi panjang dan mewakilinya secara tepat sejauh pengukuran yang dilskukan di wjungeujung saluran tersebnt, dengan saat jaln-jala yang 131 menggunakan parameter-parameter terkumpul. Kita andaiken suatu rangkaian 7 yang seruypa de- fagan pada Gambar 6,6, adalah rangkaian sotara suatu saluran panjang, tetapi kita namakan lengan seri rangkaian x setara kita int Z” dan lengan simpang ¥'/2 untuk membedakannya dengan le ngarlengan rangkaian + nominal. Persamaan (5.5) memberikan tegangan ujung pengirim suatu rangkaian 7 simetri dalam suku-suku lengan seri dan simpangnya dan tegangan serta arus di ujung pencrimanya, Dengan metasukkan 2’ dan ¥'/2 sobagai ganti Z dan ¥/2 dalam Persamaan (5.5). kita dapatkan rangkaian setara kita dalam suku-suku lengar-lengan seri dan sirapang serta teu nngan dan arusnya pada ujung penerima t Rt Ele (5.46) ‘Agar rangkaian kita ita sctara dengan saluran transmis) fouping, koefisien-koefisien Vp dan Jp dalam Persamaan (5, 46) itu berturut-turut harus wientik slengan Koefisien-koefisien Vp dan Jp dalam Persamaan (5.5), Dengan menyamakan koefisien-koefisien [z dalam kedua persamaan itu mnenghasilkan z Z, sinh 71 (6.47) z= /2siah yt = aha Var sinh 7 vt (5.48) di mana Z samadengan = |, impedansi seri keseluruhan saluran ita. Suku (sinh yf) / 7 ¢ adalah faktor pengali untuk impedandi seri pada x nominal untuk mengubah x nominal ita menjadi se- tara 7. Untuk nilai-nilai +! kecil, sinh 7 # dan 7! menjadi hampir identik, dan kenyataan itu mem: uktilan bahwa 7 nominal dapat mewakili saluran transmisi menengah dengan cukup tepat, se- panjang lengan serinya yang diperhattkan. Untuk: menyelidiki lengan simpang suatu rangkaian 7 setara, kita persamakan koefisien-ko efisien Vip dalam persamaan (5.35) dan (5.46) dan kita dapatkan 41 = ooh yl (5. 49) Dengan menggantikan Z, sinh y untuk Zmemberikan YS, SRT 4 4 + cotny! (5.50) dan (8.51) x 2 Z, sinh yl Rentuk: lain pernyataan untuk sdmitansi simpang suatu rangkaian setara itu dapat diperoleh de- hngan memasalkkan ke Persamaan (5. 51) kesamaan yy! _ cosh, tanh = 2 sinh pel (5.52) Kesamaan. itu dapat diperikea kebenarnnya dengan memasukkan bentuk eksponensial Persamaan (S. 81) dan (5, 32) untuk fungsi-fungsi hiperbola itu dan dengan mengingat bahwa tank & = sinh Bjcosh 0, Sekarang (5.53) (5.54) 4 mana ¥ samadengan y ¢, admftanst simpang saluran keseluruhan, Persamaan (5.54) menunjuk- san faktot Koreksi yang digunakan untuk mengubah admitansi lengan simpang 7 nominal menjaci da setara x, Karena tanh (y /2) dan y (/2 sangat hampir sama untuk nilat -y yang kecil, 7 no- Zsinal mewakill saluran transmisi menengah dengan cukup tepat, Karena telah kita ketahul sebe- Sumnya bahwa faktor koreksi watuk lengan serinya dapat diabaikan untuk salufan menengah Rangkaian setara 7 itu ditunjukkan pada Gambar 5.8 Rangkaian setara T untuk saluran Sransm ist cu juga dapat ditentukan, Bea, an ye eRe Gombar 5.8, Rargklan Wserpa saw ala eens 133 CONTOH 5.8 CARE rangakaian 3 setara untuk saluran yang telah diuraikan dalam contol 5. 1 dan ban: dingkan dengan » nominalnya. PENYELESAIAN KARENA sinh 7 | dan cosh +! telah diketahui dari contoh 5, 1, alan dipaksi Persamaan (5, 47) dan (3, 51) Z' = 406.4 5,48" x 0,4596/84,94" = 186,78/79,48° ©. pada lengan serinya 0.8902 + 0, 0208-1 _ 01118 1 169,27" 186,78 / 79.46" 186.78 [ 79,46" = 0,000599 / 89,81° S pada masing-masing lengan simpangnya Rangkaian + nominal mempunyai impedansi seri sebesar 2 = 280 0,8431 /79,04" « 193.9 79,04° & dan lengan simpangnya yang sama adalah ¥ | 5,105 © 10 -* / 90° 587) 90° -" 3g * 280 0.000887 / 90° Untuk saluran ini impedansi lengan seri nominal melebihi 3,8% dari m setaranya. Konduk- tansi lengan simpang nominal itu 2% lebih kecil daripada x setaranya. Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa 7 nominal sudah cukup dapat mewakili salaran transmisi panjang jika tidak diperlukan ketepatan dengan derajat yang tinge 3.8 ALIRAN DAYA MELALUL SALURAN TRANSMISI. Meskipun aliran daya pada setiap titik sepanjang saluran transmisi selalu dapat dicari jika tegang~ an, arus dan faktor dayanya diketahui atau dapat dihitung, persamaan-persamaan yang menarik untuk daya itu dapat diturunkan dalam sukusuku konstanta 4.5C”), Tentu saja persamaan-persa- magn tersebut berlaku untuk setiap jalajala pasangan kutub dua, Dengan mengulang Persamaan (5. 8) dan dengan menyelesaikannya untuk arus ujung penerima Jy, menghasilkan iM = = 2 (3.36) Dengan membuat A= lalla B= Iplip Va > Vp kita dapathan Ip * (5.87) Sehingga daya kompleks V,/j$ pada ujung penerimanya adalah Ivgl+ vg | lal-iVpP Pp + jQp =—_— |B -8- —_— 8 eine ipl ii (5.58) dan daya nyata dan reaktif pada ujung penerimanya adalah ivg IVR i lately i? PR -e0s (8-8) ca (-) Bl iBi (5.39) lvgt' I¥p | laicl vpe @p- ———— ain § - 8) - —-———-_ sin( 8- &) ist Bl (5.60) Dengan memperhatikan bahwa pernyataan untuk daya kompleks Pp - # @p yang ditunjuk- ‘kan oleh Persamaan (5, 58) itu merupakan hasil gabungan dua fasor yang dinyatakan dalam ben- ‘tuk polar, dapat kita lukiskan fasor-fasor tersebut dalam bidang kompleks yang koordinat mends- ‘tar dan tegalniya adalah dalars satuan-satuan daya (watt dan var) Gambar 5, 9: menunjukkan dus beseran kompleks dan selisihnys seperti yang dinyatakan oleh Persamaan (5. 58), Gambar 5.10 memunjuikkan fasor-fasor yang sama dengan titikasal sumbu-sambu koordinatnye yang telah di- Reser, Gambar tersebut adalah suatu diagram days dengan hasil yang besumya samadengan Gombar 5.9, Feanr foe pe Rosana) (958) sone | } Aitken pede bilan Somplels, denzen hesor doe { acs seperti yo ihn. Gombe $.12, agra deve yung dipervick dengan menspe ser nck asa sumtuwcnba Keordive pada Gumi $9, [Pp + /@pyatau ipl © Tg \ dengan sudut & jy terhadap sumbu mendatar. Sebagaimana yang telah diharapkan, komponen-Kkomponen nyata dan khayal |Pp + j@ p ladatah Pg t iVp l> Up leos6 p (3.61) dan, Qp- !¥g i+ itp isin Op (5.62) i mana 0 adalah sudut fasa di mana Viz mendahului J, seperti yang telah dibshas dalam Bab 2. Tanda untuk @ sesuai dengan perjanjian yang memberikan nilai positif bags @ bila arus terting- gal oleh tegangannya. Selanjutnya marilsh Kita tentukan beberapa titik pada diagram daya dalam Gambar 5. 10 untuk berbagai beban dengan nilainilai | Ve idan | Vp | yang tertentu, Mulamula kite perhati- Jean bahwa kedudukan titik m tidak tergentung kepada arus Ip dan tidak akan berubah selama Wql konstan, Kita perhatikan lebih lanjut bahwa jars dari titik » ke titik # konstan untuk ni Ininilsi | Vs idan Vp yang tetap. Oleh karena itu, dengan jarak antara 0 ke + yang berubah ‘menurut perubahan beban, titik k, yang harus selalu pada jarak yang konstan titik n yang tetap, torbatas untuk bergerak di sekeliling sebuah lingkaran dengan pusat n. Setiap perubahan dalam Pp akan memeriukan perubahan @jy agar & tetap pada keliling lingkaran tersebut. Jika suatu ni- lai | Vg | yanglain dibuat tetap untuk nilai [Vp lyang sama, letak titik n tetap tidak berubah te- tapi didapatken sebuah lingkaran baru dengan jari-jari nk, 136 Dalam Persamaan (5. 50) sampai (5.62) |Vg |dan |Vp |adalah tegangan-tegangan saluraz ke netral dan koordinat pada Gambar 5. 10 adalah dalam watt dan var per fase, Tetapi jika Vs dan. Vp | adalah tegangan antar fasa make jarak-jamk pada Gambar 5.10 it harus dikaltear dengan fuktor 3 dan Koordinat pada diagram terselut adalah watt dan var fasa tiga keselunuhar. Jika tegengan-tegangannya dalam kilovolt make Koordinatnys adalah dalam megawatt dan megs- var. Jika tegangan ujung penerimanya yang dibuat Konstan dan lingkarandingkaran ujung peneri- sma itu dilukis untuk berbagai nilai tegangan ujung pengirim yang berbeda, lingkaranlingkaran ha- silnya merupakan lingkarandingkaran seputar karena letak pusat lingkaran-lingkaren daya ujung penerima itu tidak tergantung kepada tegangan ujung pengirimnya. Sekumpulan lingkaran-ling- karan ujung penerima itu ditunjukkan pada Gambar 5. 11 untak suaia tegangan ujung penerima yang konstan. Garis beban pada Gambar 5. 11 itu akan memudabkan jika beban berubah besar- nya sedangkan faktor dayanya tetap Konstan. Sudut antara garis beban melalui titkasal dengan sumbu mendatar itu adalah sudut yang kosinusnya adalah faktor daya beban tersebut, Garis be- ban pada Gambar 5. 11 itu dilukis uatik beban-beban tertinggal Karena semua titik pada garis ‘torsebut terletak pada kuadran pertama dan mempunyai var yang positif. ‘Dengan kemajuan komputer digital, diagram lingkaran tersebut menjadi kurang terpakai. ‘Diagram lingkaran tersebut diperkenalkan di sini untuk melukiskan beberapa konsep operasi sa- Juran transmisi. Misslnya dengan mengamati Gambar 5. 10 nampak bahwa ada suatu batas daya yang dapat dikirimkan ke ujung penerima suatu saluran dengan besar tegangan ujung pengirim dan tegangan ujung penerima yang tertentu. ‘Peningkatan pengiriman daya berarti titik k harus bergerak sepanjang keltling lingkaran tersebut sehingga sudut + § samadengan nol, yaitu lebih banyak daya yang dapat dikirimkan sampai samadengan 8. Peningkatan 6 selanjutnya akan mengakibatkan lebih kecil daya yang diterima, Daye maksimum ita adalah Gombar 5.01, tingkarantingharen de wang penerima unsik berbagal mi: ak 1s Leg mast wie SV psa ota ir, Ulm! 137 IWg ls l Vp i Lal i vp P Bp) ee PR, max (5.63) ‘Boban itu harus menarik arus mendahului yang besar untuk dapat mencapai keadaan di mana da- ya yang diterima adalah maksimum, ‘Dalam Gambar 5. 11 panjang garis teyak dari titik @ pada perpotongan garis beban dengan lingkaran | V gyi ke titik pada lingkaran | Vl adalah banyaknya daya reaktif negatit ‘yang harus ditarik kapasitor yang ditambahkan secara paralel dengan beban untuk memperta- hankan agar | Vjz |tetap konstan bila tegangan ujung pengirimnya diturunkan dari |Vgy | men- jadi IV gg |. Penambahan sedikit kilovar kapasitif lagi akan mengakibatkan beban gabungnn ter- but mempunyai faktor daya sumadengen satu dan pengurangan | Vg | lebih lanjat untuk | Vp | yang sama. Tentu saja analisa ini menunjukkan bahwa suatu | Vy |yaig Konstan akan menghasil- dan | Vp | yang lebih tinggi bila kapasitor ditambahkan secara paralel kepada beban yang terting- eal. Salah sata hasil yang diperjelas dengan mempelajari diagram lingkaran pada Gambar 5. 11 adalah variasi tegangan ujung pengirim untuk mempertahankan agar tegangan ujung penerima te- tap Konstan dengan berbagai nilai daya nyata dan reaktif yang diterimanya. Misalnya untuk suate 8g Konstan pada beban, koordinat titik - potong garis beban dengan suatu lingkatan tegangan ung pengirim Konstan adalah P dan Q beban tersebut untuk milai | Vg lean | Vp ium ailemana diagram ita dilukis, 5:9. KOMPENSASI REAKTIF SALURAN TRANSMISI. Penampilan saluran transmisi, terutama dengan panjang menengah atau yang lebih panjang da- pat ditingkatkan dengan kompensasi reaktif jenis seri ataw paralel. Kompensaai seri terdiri dari banghu kapasitor yang diletakkan seri dengan masing-masing penghantar fase saluran tersebut. ‘Kompensis! sitpang tieliputl penempatan induktor dari masing-masing saluran ke netral untuk ‘mengurangi sebagian atau keseluruhan suseptansi simpang saluran tegangan ting, yang khusus- nya pepting untuk beban-beban ringan bila tegangan pada ujung penerima akan menjadi sangat ‘tinge’ tanpa kompensast itu Kompensasi sori mengurangi impedansi seri saluran, yang merupakan sobab utama tegangan Jatuh dan adalah faktor paling dalam menentukan daya maksimum yang dapat disalurkan oleh s- luran tersebut, Untuk memahami pengaruh impedansi seri Z pada penyaluran daya maksimum, kita periksa Persamaan (5. 63) dan kava lihat bahwa daya maksimum yang dapat disalurkan itu terganiung Lepads lebaliten Fonstants renglian umum # yang untuk 1 nominal samade- 138 ayen Z dan untul x setora samadengan Z (sin 7 !) /-y 1 Karena Lonstante-l:onstanta A, C ran merunalan funpsi Z, Fonstante-Lonstante itupun juga beruba nilainya, tetapi perubaban itu be- cl cibandingten dengan rerubaben dalam 3. Reaktansi yang diinginkan untuk bangku kapasitor itu dapat ditentukan dengan mengkom- pensasikan untak sejumlah reaktansi induktif keseluruhan yang khas pada saluran tersebut. Hal itu menuntun kita ke istilah "fabtor kompensasi” yang didefinisikan oleh Xq J X;, di mana Xc ‘adalah reaktansi kapasitif bangku kapasitor seri per fasa dan Xz adalah reaktahsl induktif saluran keseluruhan per fas, Bila rangkaian = nominal digunakan untuk mewakili saluran dan bangku Rapasitor, letak fisis bangku Kapasitor itu sepanjang saluran tidak diperhitungkan. Jika yang diminati hanyalsh keadaan pada ujung pengirim dan ujung penerima saluran saja, hal itu tidak akan menimbulkan ralat yang berarti, Tetapi bila keadaan operasi sepanjang saluran yang diminati, letak fisis bangku kapasitor itu harus diperbitungkan, Hal tersebut paling mudsh dapat diselosaikan dengan menen: tukan konstanta ABCD pada haginn saluran di masing-masing sisi bangku kapasitor itu dan de- gan mewalili bangku kapasitor itu dengan konstanta ABCD nya. Konstanta setara korabinasi seri saluran-kapasitorsaluran itu kemudian dapat ditenwukan dengan menerapkan persamaan- persamaan yang diberikan dalam Daftar A.6 dalam Apendiks. Di Amerika Serikat baratdaya, kompensasi seri itu sangat penting karena stasiun-stasiun pembangkit yang besar letaknya ratusan mile dari pusat bebannya dan sejumlah besar daya harus dikirimkan, dengen jaral yang jauh, Turunnya tegangan jatuh dalam saluran dengan kompensasi seri itu merupakan keunfungan tambahan, Kapasitor seri juga berguna dalam menyetimbangkan ‘tegangan jatuh pada dua saluran sejajar, CONTOH . 5.4. Untuk menunjukkan perubahan relatif dalam konstanta 8 torhadap perubshan konstanta A.C dan D pada saluran bila diberikan komponsasi seri, carilah Konstanta-konstanta saluran pada Contoh 5. 1 tanpa kompensast dan dengan suatu faktor kompensasi seri sebesar 70% PENYELESAIAN Rangkaian r setara dan besaran-besaran yang telah didapatkan pada Contoh 8.1 dan 5. 3 da- pat digunakan dengan Persamaan (5. 37) untuk memperoleh, bagi saluran tanpa kompensasi A = D = coshy! = 0, 8904/4, 3: R= 2 = 186,78 /79, 46° 2 sinh y! _ 0, 4596 (84, 94° Z, 406, 4/25, 48° ‘9001191 | 90,42" 8 19

Anda mungkin juga menyukai