Anda di halaman 1dari 73

RANGKAIAN TIGA FASE SEIMBANG

Pendahuluan

• Dalam rangkaian-rangkaian sebelumnya yang


dipergunakan sebagai sumber tegangan
adalah sumber tegangan satu fase, dimana
sumber tegangan (generator) dihubungkan
kebeban melalui sepasang konduktor.

Gambar 1. Sistem satu fasa


dimana Vp merupakan mangnitud dan 𝜑 sudut fase dari sumber.
Pendahuluan

• sistem satu fase dengan tiga kawat tampak


seperti berikut :

Gambar 2. Sistem satu fasa tiga kawat


Hubungan Sistem Tiga Fase

• Sumber bolak balik (ac) fase banyak


(polyphase) adalah sumber bolak balik yang
bekerja pada amplitudo dan frekuensi yang
sama akan tetapi berbeda phasa , sedangkan
sumber tiga fase adalah suatu sumber terdiri
dari tiga sumber yang ditempatkan pada satu
poros, dimana frekuensi setiap sumber sama
akan tetapi memiliki beda fase satu sama
lainnya sebesar 120°.
Hubungan Sistem Tiga Fase

Gambar 3. Sistem Tiga Fase Empat Kawat


Hubungan Sistem Tiga Fase
Ada beberapa hal, yang perlu diperhatikan dari
sistem tiga fase ini :
1. Kebanyakan pembangkit tenaga listrik
dibangkitkan dengan tiga fase pada frekuensi 50
Hz (ω = 314.rad/det) atau 60.Hz (ω = 377
rad/det).
2. Adapun daya sesaat (instantaneous power)
konstan/tidak mengandung pulsasi.
3. Untuk daya yang sama, maka sistem tiga fase
lebih ekonomis daripada sistem satu fase, hal ini
disebabkan jumlah konduktor yang diperlukan
lebih sedikit pada sistem tiga fase.
4. Daya yang dibangkitkan lebih besar.
Hubungan Sistem Tiga Fase

Gambar 4. Diagram rangkaian dari sebuah generator


hubungan Y yang terhubung pada beban Y dan beban 
Hubungan Sistem Tiga Fase

Gambar 5. Diagram rangkaian dari sebuah generator hubungan Y mensuplai beban


hubungan Y melalui saluran 3 fase

Dimana :
Van, Vbn, Vcn = Tegangan Fase pada terminal generator

VAN, VBN, VCN = Tegangan fase pada terminal beban


Sumber Hubungan Y

• Sumber tegangan hubungan bintang 4 kawat


tampak seperti Gambar 6.

Gambar 6. Sumber tegangan tiga fase dengan hubungan Y empat


kawat
Sumber Hubungan Y

• Pada hubungan ini generator memiliki dua


besaran tegangan, tegangan antara kawat fase
dengan kawat netral yang disebut dengan
tegangan fase VP.
Sumber Hubungan Y

• tegangan antara kawat fase dengan kawat fase


yang disebut dengan tegangan fase-fase/line
V L.
Sumber Hubungan Y

• Sumber tegangan tiga fasa hubungan bintang 3


kawat tampak seperti Gambar 7.

Gambar 7. Sumber tegangan tiga fase dengan hubungan Y tiga kawat


Sumber Hubungan Y

• Sumber ini hanya memiliki kawat fase dan


tidak memiliki kawat netral, sehingga sumber
ini hanya memiliki tegangan fase-fase (VL).
• Maka dengan demikian dapat dikatakan yang
dimaksud dengan sumber tegangan tiga fase
seimbang adalah : Magnitud ketiga tegangan
sama akan tetapi berbeda fase satu sama
lainnya sebesar 120°.
Sumber Hubungan Y

• Sumber ini hanya memiliki kawat fase dan


tidak memiliki kawat netral, sehingga sumber
ini hanya memiliki tegangan fase-fase (VL).
• Maka dengan demikian dapat dikatakan yang
dimaksud dengan sumber tegangan tiga fase
seimbang adalah : Magnitud ketiga tegangan
sama akan tetapi berbeda fase satu sama
lainnya sebesar 120°.
Sumber Hubungan Y
diagram fasor-nya seperti pada Gambar 8

Gambar 8. Urutan fase positif atau abc


Sumber Hubungan Y

• secara matematik dapat dinyatakan dengan :

• Sedangkan VP merupakan tegangan fase


(efektif/rms).
• Adapun susunan tegangan phasor ini dikenal
sebagai urutan abc atau urutan positif, dimana
Van mendahului Vbn dengan sudut 120° dan Vbn
mendahului Vcn dengan sudut 120°.
Sumber Hubungan Y

• Kemungkinan lain dari susunan tegangan fasor


ini adalah :

Gambar 9. Urutan fase positif atau acb


Sumber Hubungan Y

• dimana Van mendahului Vcn dengan sudut 120°


dan Vcn mendahului Vbn dengan sudut 120°,
urutan ini disebut sebagai urutan acb atau
urutan negatif, hal ini terjadi bilamana
generator berputar searah jarum jam.
Sumber Hubungan Y

• Pada sistem sumber tiga fase yang seimbang


ini berlaku :
• Van + Vbn + Vcn = 0 atau
• |Van| = |Vbn| = |Vcn|

atau
Sumber Hubungan Y

• Adapun yang dimaksud dengan urutan fase


adalah urutan dari harga maksimum yang dicapai
oleh setiap gelombang tegangan tersebut,
misalnya dikatakan urutan abc ini berarti bahwa
harga maksimum gelombang a lebih dahulu
tercapai baru diikuti oleh harga maksimum
gelombang b dan gelombang c.
• Sistem urutan ini penting dalam pendistribusian
tegangan tiga phasa, karena urutan ini
menentukan arah putaran dari motor-motor
listrik tiga phasa yang dihubungkan ke sumber
tegangan tersebut.
Sumber Hubungan 

• Pada hubungan delta ini yang ada hanyalah tegangan


line, yaitu Vab ; Vbc dan Vca, dimana tegangan ini
juga berbeda phasa satu sama lainnya dengan sudut
120°.

Gambar 10. Sumber hubungan delta


TRANSFORMASI  - Y

• Untuk menganalisis masalah rangkaian,


biasanya rangkaian yang terhubung 
digantikan dengan rangkaian ekivalen yang
terhubung Y,
• Rangkaian terhubung Y impedansi adalah Zy
dan rangkaian impendasi terhubung  adalah
Z  seperti di perlihatkan pada gambar 11
TRANSFORMASI  - Y

Gambar 11. Rangkaian hubungan (a)  (b) Y


TRANSFORMASI  - Y
• Untuk beban yang seimbang hubungan Y :
Z1 = Z2 = Z3 = ZY
dengan ZY adalah beban per-fase
• Untuk beban yang seimbang hubungan Δ :
Z1 = Z2 = Z3 = ZΔ
dengan ZΔ adalah beban per-fase.

Untuk beban seimbang dalam hubungan Y dapat


ditransformasikan kedalam hubungan Δ atau
sebaliknya dengan menggunakan rumus sebagai
berikut
TRANSFORMASI  - Y

• Pada umumnya beban-beban seimbang hubungan Δ


lebih banyak dipergunakan dari pada beban-beban
seimbang hubungan Y hal ini disebabkan karena lebih
mudah untuk menggantikan beban per-fasenya pada
hubungan Δ bila dibandingkan dengan beban
hubungan Y yang memiliki kawat netral, akan tetapi
bilamana beban seimbang hubungan Δ dipasang pada
sumber tiga fase yang tak seimbang akan menimbulkan
arus sirkulasi loop beban Δ tersebut.
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• Pada hubungan ini sumber tegangan dengan


hubungan Y seimbang dengan beban hubungan Y
yang juga seimbang, seperti pada Gambar 12.
• Zs adalah impendansi kumparan fase dalam
generator (sumber tegangan)
• Van; Vbn; Vcn adalah tegangan-tegangan fase dari
sumber tegangan
• ZaA ; ZnN; ZbB ;ZcC atau ZK adalah impendansi
penghubung sumber tegangan dengan beban
• ZL adalah impendansi setiap fase beban
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

Gambar 12. Sistem Y-Y seimbang


Hubungan Sumber - Beban Y - Y

Gambar 12 dapat disederhanakan sebagai


berikut :

Gambar 13. Rangkaian hubungan Y-Y seimbang


Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• Tegangan line Vab ; Vbc dan Vca atau disebut dengan


VL dapat dinyatakan dalam tegangan fase Vp dengan
cara sebagai berikut :

Dengan cara yang sama maka diperoleh :


Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• maka dapat dikatakan bahwa magnitud tegangan line


VL adalah 3 kali magnitud tegangan fase Vp,
sehingga dapat dinyatakan :
• VL = 3 Vp
• dimana

• atau
Hubungan Sumber - Beban Y - Y
• Tegangan-tegangan line VL mendahului tegangan-
tegangan fase dengan sudut 30°, yang dapat di-
ilustrasikan seperti Gambar 14

Gambar 14. Diagram fasor memperlihatkan hubungan


tegangan line Vab dengan tegangan fase Van dan Vnb
Hubungan Sumber - Beban Y - Y
• Selanjutnya hubungan tegangan-tegangan line
dengan tegangan fase diperlihatkan seperti Gambar
15.

Gambar 15. Diagram fasor yang memperlihatkan hubungan


tegangan line dengan tegangan fase
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• Untuk mencari arus-arus line Ia, Ib dan Ic, maka


perhatikan kembali Gambar 13 dalam urutan abc dan
dari rangkaian ini dapat ditentukan :
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• Sehingga dari Gambar 13 untuk arus-arus line dapat


disimpulkan bahwa arus kawat netral adalah :
In = - (Ia + Ib + Ic)

In = - (Ia + Ib + Ic) = 0
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

• Arus line adalah arus yang mengalir pada setiap


kawat fase dari sumber tegangan menuju ke beban,
dimana dalam hubungan Y-Y ini arus line sama
dengan arus fase.
• Adapun cara lain dalam hubungan arus-arus line
yaitu dengan mengambil bagian per fasenya seperti
pada Gambar 16. Gambar 16.
Rangkaian per fasa
untuk mencari arus
line hubungan Y-Y
a. Rangkaian 3 fasa
b. Rangkaian 1 fasa
Hubungan Sumber - Beban Y - Y
• Pada rangkaian diatas dimana untuk mencari arus
line (misalkan Ia), maka yang dianalisa cukup hanya
rangkaian satu fase-nya, misalnya arus Ia saja.

• Dengan diperoleh-nya Ia maka arus-arus untuk fase


yang lainnya dapat dicari dengan menggunakan
urutan fase selama sistem seimbang.
Hubungan Sumber - Beban Y - Y

Contoh 1 : Hitunglah arus line pada sistem Gambar 17.

Gambar 17. Sistem untuk Contoh 1


Hubungan Sumber - Beban Y - 

• Sumber dalam hubungan Y sedangkan beban dalam


hubungan  dalam sistem ini kawat netral dari
sumber tidak ada seperti Gambar 18.

Gambar 18. Y -  seimbang


Hubungan Sumber - Beban Y - 

• Bila diasumsikan urutan sistem abc maka tegangan-


tegangan fase adalah :
Hubungan Sumber - Beban Y - 
• Terlihat dari Gambar 18 bahwa tegangan line adalah
sama dengan tegangan pada setiap impedaansi beban,
sehingga dengan demikian dapat dituliskan :

• Selain dengan cara-cara diatas arus-arus fase dapat juga


dihitung dengan menggunakan hukum tegangan
Kirchhoff pada loop aABbna yang menghasilkan
Hubungan Sumber - Beban Y - 
• Arus-arus line ini juga dapat dihitung dari hasil arus-arus
fase dengan menggunakan arus Kirchhoff pada titik-titik
simpul A, B dan C dengan cara sebagai berikut :
Pada titik A : Ia = IAB + ICA
Pada titik B : Ib = IBC + IAB
Pada titik C : Ic = ICA – IBC
• Oleh karena maka

𝐼𝑎 = 𝐼𝐴𝐵 3 ∠-300
Hubungan Sumber - Beban Y - 
• Dari Persamaan sebelumnya dapat dikatakan bahwa
magnitud arus line IL sama dengan 3 kali magnitud arus
fase, sehingga :

• Dengan arus-arus line tertinggal dari arus fase yang


diagram fasor-nya seperti pada Gambar 19 dengan
asumsi urutan abc.
Hubungan Sumber - Beban Y - 

Gambar 19. Diagram fasor arus-arus line dan arus-arus


fase pada hubungan Y- seimbang
Hubungan Sumber - Beban Y - 
• Sebagaimana telah diketahui bahwa transformasi
hubungan Y-  atau sebaliknya dapat dilakukan dengan :

• Setelah dilakukan transformasi terhadap beban yaitu dari


hubungan  ke hubungan Y, maka perhitungan dari arus-
arus line untuk sistem Y -  ini dapat juga dilakukan
dengan mengambil bagian salah satu dari rangkaian fase-
nya (misalnya fase a) seperti pada Gambar 20.
Gambar 20. Rangkaian
ekivalen satu fase pada
hubungan Y -  seimbang
Hubungan Sumber - Beban Y - 

Contoh 2 :
• Sebuah sumber tegangan hubungan Y urutan abc
yang seimbang dengan Van = 100<10° v dihubungkan
ke beban Δ seimbang dengan impedansi per fase
adalah : ZΔ = (8 +j4)Ω.
• Hitunglah arus-arus fase dan line.
Jawab
Impedansi beban :
Tegangan fasa :
Tegangan line :
Hubungan Sumber - Beban Y - 

Atau

Arus-arus fasa :
Hubungan Sumber - Beban Y - 

Arus-arus line :
Hubungan Sumber - Beban Y - 

• Cara lain untuk menyelesaikan soal diatas adalah


dengan menggunakan rangkaian ekivalen satu fase
sebagai berikut :

• untuk mencari arus-arus fase adalah


Hubungan Sumber - Beban  - 

• Untuk hubungan ini sumber dan beban sama-sama


dalam hubungan Δ yang seimbang seperti terlihat
pada Gambar 21 .

Gambar 21. Hubungan Δ - Δ seimbang


Hubungan Sumber - Beban  - 
• Maka diperoleh tegangan sebagai berikut :

• dalam hubungan ini bila diasumsikan


impedansi kawat penghubung sumber dan
beban adalah nol, maka tegangan line sama
dengan tegangan fase, maka :
Hubungan Sumber - Beban  - 

• sehingga arus-arus fase adalah :

• Untuk mencari arus-arus line, maka


dipergunakan hukum arus Kirchhoff pada titik-
titik A; B dan C diperoleh :
Hubungan Sumber - Beban  - 

• dimana arus-arus line tertinggal dari arus-arus


fase dengan sudut 30°, sedangkan magnitud
arus line IL adalah 3 kali magnitud arus fase
IP atau dituliskan dengan :

𝐼𝐿 = 3 𝐼𝑃
Hubungan Sumber - Beban  - 
Contoh 3
• Sebuah beban tiga fase seimbang dengan
hubungan Δ dimana per-fase adalah (20-
j15)Ω, beban ini dihubungkan kesebuah
generator Δ urutan abc dengan Vab = 330<0°
v, maka apabila impendansi kawat
penghubung antara generator dan beban
diabaikan carilah arus-arus fase dan line.
Hubungan Sumber - Beban  - 

• Impendansi beban per–fase adalah :

• Tegangan-tegangan

• Arus fase
Hubungan Sumber - Beban  - 

• Arus line

maka

atau dapat juga dicari dengan :


Hubungan Sumber - Beban  -Y

• Dalam hubungan ini beban Y dihubungkan dengan


sumber tegangan Δ diperlihatkan pada Gambar 22.

Gambar 22. Hubungan Δ - Y seimbang


Hubungan Sumber - Beban  -Y
• Tegangan fase pada sumber sbb :

• Untuk mencari arus-arus line (Ia; Ib dan Ic)


dipergunakan hukum teganganKirchhoff pada
loop aANBba, sehingga persamaan tegangan
pada loop tersebut adalah :
- Vab + ZYIa = ZYIb = 0
ZY(Ia – Ib) = Vab = Vp<0°
Hubungan Sumber - Beban  -Y

• Arus line :

• Sehingga diperoleh : Ia – Ib = Ia (1-1∠-1200)


• atau

Berdasarkan persamaan sebelumnya didapat :


Hubungan Sumber - Beban  -Y
• Cara lain untuk mendapatkan arus-arus line pada
hubungan ini adalah dengan menggantikan sumber
dalam hubungan Δ dengan rangkaian ekivalen hubungan
Y seperti pada Gambar 23 .

Gambar 23. Sumber tegangan dalam hubungan Δ ditransformasi


menjadi hubungan Y
Hubungan Sumber - Beban  -Y
• Adapun tegangan line pada hubungan Y mendahului
tegangan fase dengan sudut 30° oleh karena itu untuk
mendapatkan fase pada hubungan ekivalen Y tegangan
pada hubungan Δ harus dibagi dengan 3 dan geser fase-
nya dengan sudut –30°. Maka tegangan fase pada
hubungan ekivalen Y menjadi :
Hubungan Sumber - Beban  -Y
• Misal impedansi sumber dalam hubungan Δ adalah ZS,
maka bila ditransformasikan menjadi hubungan ekivalen
Y haruslah impedansi sumber pada hubungan ekivalen Y
ini menjadi : ZY = Zs Δ/3.

• Setelah sumber dalam hubungan Δ ini ditransformasikan


menjadi hubungan Y, maka sistem hubungan menjadi Y –
Y, oleh karena itu dapat dibuat rangkaian ekivalen satu
fase (misalkan fase a) seperti pada Gambar 24.
Hubungan Sumber - Beban  -Y

Gambar 24. Rangkaian satu fase untuk sumber ekivalen Y

Sehingga dengan demikian arus line (line a) adalah :


Hubungan Sumber - Beban  -Y
Tabel 1.Ringkasan dari Tegangan/Arus Line pada Sistem Tiga Fase
Hubungan Sumber - Beban  -Y
Tabel 1.Ringkasan dari Tegangan/Arus Line pada Sistem Tiga Fase
DAYA TIGA FASA
Misal tegangan dan arus dinyatakan sebagai berikut :

Van = 3 Vp Cos (ωt + v)


Vbn = 3 Vp Cos (ωt + v - 1200)
Vcn = 3 Vp Cos (ωt + v - 2400 )

ia = 3 Ip Cos (ωt + i)


ib = 3 Ip Cos (ωt + I - 1200)
ic = 3 Ip Cos (ωt + I - 2400)

Dimana :
Vp. Ip = Magnituda teg dan arus fasa efektif
DAYA TIGA FASA

Daya total tiga fasa adalah :

P3 = Van ia + Vbn ib + Vcn ic

Substitusi persamaan sebelumnya diperoleh

P3 = 2 Vp Ip cos (ωt + v) cos (ωt + i) + 2 Vp Ip cos (ωt + v - 1200)
cos (ωt + I - 1200) + 2Vp Ip cos (ωt + v-2400) cos (ωt + I - 2400)
DAYA TIGA FASA

P3 = Vp.Ip [cos[(v-c) + cos (2ωt + v + i)]]

+ Vp.Ip [cos (v - i) + cos (2ωt + v + I - 2400)]

+ Vp.Ip [cos (v - i) + cos (2ωt + v + I - 4800)]

= 3 Vp.Ip cos 

Dimana :
 = v - i = sudut antara tegangan fasa dan arus fasa atau sudut
impedansi
DAYA TIGA FASA
Q3 = 3.Vp.Ip. Sin 

S3 = P3 + j Q3 = 3 Vp.Ip

Beban hubungan Y (bintang) : Vp = VL / 3 ; Ip = IL

P3 = 3.VL.IL Cos 


Q3 = 3.VL.IL.Sin

Beban hubungan  (delta) : Vp = VL ; Ip = IL / 3

P3 = 3.VL.IL.Cos 
Q3 = 3.VL.IL. Sin 
Contoh 1

Gambar 9. Diagram rangkaian 3


Contoh 1

Ditanya :
a. Arus, daya aktif, reaktif yang diperoleh dari supplai
b. Tegangan line pada terminal beban
c. Arus per fasa pada setiap beban
d. Daya total yang diserap oleh setiap beban & daya total
yang di serap oleh saluran
Jawab 1

a) Vi = 207.85 < 0 / 3 = 120 < 0 Volt


Z1 = 30 + j40  = 50 < 53 
Z2 = 1/3 (60-j45) = 20 – j15  = 25 < - 37 
Z tot = [(20-j15) // (30 + j40)] + 2 + j4 = 22 – j4 + 2 + j4 = 24 

120<0
𝐼= = 5 < 0 Amp
24

S3 = 3 V.I* = 3 x 120 < 0 . 5 < 0 = 1800 VA = 1800 W


Jawab 1
V2 = ………….?
b)
V1 = I (2 + j4) + V2  V2 = 120 < 0 – (2 + J4) (5<0)
V2 = 111.803 <-10 V
V2 = 3 V2 < 300 = 3.(111.803<-10)<30 = 193.648 < 200 Volt

𝑉2 111.803<−10
c) I1 = 𝑍1= 25<−37
= 2.236 < 630 Amp

𝑉2 111.803<−10
I2 = 𝑍2= 25<−37
= 4.472 < 270 Amp

Arus fasa dalam hubungan  adalah Iab:


𝐼2 4.472<27
Iab = 3<−30 = 3< −30 = 2.582 < 57 Amp
Jawab 1

d)
Daya 3 yang diserap oleh beban

S1 = 3 V2I1* = 3.(111.803<-10) (2.236<630) = 749.975 < 53 VA


= 451.346 + j 598.956

S2 = 3 V2I2* = 3.(111.803<-10) (4.472<27) = 1499.949 < - 37 VA


= 1197.913 + j 903.692

Daya 3 yang diserap oleh saluran :

SL = 3 |I|2 Z = 3.(5)2 (2 + j4) = 150 + j 300 VA

PL = 150 Watt dan QL = 300 Var

Anda mungkin juga menyukai