Anda di halaman 1dari 6

INSTALASI TENAGA LISTRIK

Kompetensi Dasar: 3.1 Memahami instalasi tenaga listrik 3 fasa

1. Pengertian sistem 3 fasa

Listrik 3 Phase adalah jaringan listrik yang menggunakan tiga kawat Phase (R,S,T) dan satu
kawat neutral (N). Menurut istilah Listrik 3 Phase terdiri dari 3 kabel bertegangan listrik dan
1 kabel neutral. Umumnya listrik 3 Phase bertegangan 380 volt yang banyak digunakan
Industri atau pabrik. Listrik 3 fasa adalah listrik AC (Alternating Current) yang menggunakan
3 kawat penghantar yang mempunyai tegangan pada masing-masing Phasenya sama, tetapi
berbeda dalam sudut curvenya sebesar 120 derajat.

Gambar 1. Perbedaan 1 fasa dan 3 fasa

Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 phase ini, yaitu :

- Tegangan antar phase (Vpp : voltage phase to phase atau ada juga yang menggunakan
istilah Voltage line to line)

- Tegangan phase ke neutral (Vpn : Voltage phase to neutral atau Voltage line to neutral).

Gambar 2. Tegangan antar fasa dan fasa-netral

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 1


2. Rangkaian Star Delta

Rumus dasar listrik 3 phasa seperti berikut ini :

• Daya semu (S) = * V * I (VA)


• Daya aktif (P) = * V * I * cos φ (Watt)
• Daya reaktif (Q) = * V * I * sin φ (VAR)

Karena terdapat perbedaan sudut pada masing-masing phasa maka pada sistem listrik 3 phasa
terdapat 2 model koneksi yaitu :

a. Rangkaian Star

Model koneksi dengan persambungan yang terdiri dari 4 kabel, dimana 3 diantaranya
digunakan untuk sambungan fasa dan 1 digunakan untuk sambungan netral yang
diambil dari titik pusat dari 3 fasa tersebut seperti gambar di bawah ini

Gambar 3. Rangkaian Star

Ciri khas dari hubungan star ini adalah symbol menyerupai huruf alphabet Y terbalik. Pada
rangkaian bintang/star ini memiliki titik tengah (dalam hal ini =x), yang biasanya dihubungkan
dengan penghantar Netral.

Bila tegangan kerja 380VAC, maka dapat diartikan bahwa:


Tegangan Phase to phase

• Titik a – c: 380VAC
• Titik a – b: 380VAC
• Titik c – b: 380VAC

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 2


Tegangan Phase to netral

• Titik a – x: 220VAC
• Titik b – x: 220VAC
• Titik c – x: 220VAC

Dalam hubungan bintang ini, jika hambatan atau beban listriknya seimbang (Ra = Rb = Rc) dan
disuplai oleh tegangan listrik yang sama besar, maka akan menghasilkan arus phase yang sama
dan akibatnya titik “X” yang dihubungkan ke penghantar netral akan mempunyai arus nol.

Gambar 4. Rangkaian Star

Jika masing-masing arus yang mengalir pada listrik 3 phasa bernilai sama maka disebut arus
yang seimbang sehingga titik netral bernilai 0 (null), tetapi, jika masing-masing arus yang
mengalir berbeda nilainya maka disebut arus tidak seimbang. Arus yang tidak seimbang itu akan
mengalir ke netral dan diteruskan ke tanah (ground). Hal ini bertujuan untuk melindungi trafo
dari kerusakan. Koneksi star ini digunakan untuk transmisi listrik jarak jauh.

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 3


b. Rangkaian Delta

Ciri khas dari hubungan delta ini adalah symbol segitiganya. Pada rangkaian delta ini tidak
terdapat titik tengah sebagai pusat/netral. Bila titik-titik ujungnya di ukur maka ini akan
mengukur phase to phase. Bila tegangan kerja 380VAC, maka dapat diartikan bahwa:

• Titik a – c: 380VAC
• Titik a – b: 380VAC
• Titik c – b: 380VAC

koneksi delta tidak terdapat titik netral, tetapi arus yang mengalir ke beban langsung di
teruskan ke tanah (ground). model koneksi dengan persambungan yang terdiri dari 3 kabel
tanpa sambungan netral, dimana ketiganya dihubungkan satu sama lain membentuk segitiga
seperti gambar di bawah ini :

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 4


3. Daya Pada Sistem 3 Fasa
a. Beban Seimbang
Yaitu jumlah daya yang diberikan oleh suatu generator 3 fase atau daya yang diserap
oleh beban 3 fase, diperoleh dengan menjumlahkan daya dari tiap-tiap fase. Pada
sistem yang seimbang, daya total tersebut sama dengan tiga kali daya fase, karena daya
pada tiap-tiap fasenya sama.

• Jika sudut antara arus dan tegangan adalah sebesar θ, maka besarnya daya perfasa
adalah: Pfase = Vfase.Ifase.cos θ
• sedangkan besarnya total daya adalah penjumlahan dari besarnya daya tiap fase,
dan dapat dituliskan dengan: Ptotal = 3.Vf.If.cos θ
• Daya total (PTotal) pada rangkaian hubung bintang (Y) adalah:
PTotal = 1,73.VL.IL.cos θ
• daya total (Ptotal) pada rangkaian segitiga adalah:
PTotal = 1,73.VL.IL.cos θ
Dari persamaan total daya pada kedua jenis hubungan terlihat bahwa besarnya daya
pada kedua jenis hubungan adalah sama, yang membedakan hanya pada tegangan
kerja dan arus yang mengalirinya saja, dan berlaku pada kondisi beban yang
seimbang.

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 5


b. Beban Tidak Seimbang
Dalam sistem 3 fase ada 2 jenis ketidakseimbangan, yaitu:
1. Ketidakseimbangan pada beban.
2. ketidakseimbangan pada sumber listrik (sumber daya)

Pada saat terjadi gangguan, saluran netral pada hubungan bintang akan teraliri arus
listrik. Ketidakseimbangan beban pada sistem 3 fase dapat diketahui dengan indikasi
naiknya arus pada salahsatu fase dengan tidak wajar, arus pada tiap fase mempunyai
perbedaan yang cukup signifikan, hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan.

Gabriellia, S.Pd-Instalasi Tenaga Listrik Kelas XII Page 6

Anda mungkin juga menyukai