BAB
1 Instalasi Penerangan
Satu Fasa
Sumber: https://www.adhyaksapersada.co.id/instalasi-listrik-bangunan/
KOMPETENSI DASAR
1
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
a.
Tujuan Pembelajaran
b.
Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Menjalaskan persyaratan umum instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan PUIL.
2. Mengidentifikasi jenis-jenis instalasi penerangan 1 fasa sesuai dengan PUIL.
3. Menentukan tata letak komponen instalasi penerangan pada bangunan
sederhana.
2. Merencanakan tata letak komponen instalasi penerangan pada bangunan
sederhana.
3. Menentukan jumlah bahan dan biaya pada instalasipenerangan 1 fasa.
4. Menghitung jumlah bahan dan biaya pada instalasipenerangan 1 fasa.
c.
Peta Konsep
meliputi
Tingkat Pencahayaan
Persyaratan Umum Jneis Instalasi
Minimum yang
Instalasi Listrik Penerangan Listrik
Direkomendasikan
Kebutuhan Bahan
Jenis Instalasi
Ruang Kerja Listrik Instalasi Penerangan 1
Penerangan Listrik
Fasa
Estimasi Biaya
Prinsip Dasar Instalasi Instalasi Penerangan 1
Penerangan Listrik Fasa
Penentuan Jumlah
Tata Letak lampu
2
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
d.
Materi Pembelajaran
Berikut ini akan dijelaskan mengenai syarat-syarat instalasi listrik dan komponen
pokok instalasi listrik.
a. Syarat-Syarat Instalasi Listrik
Di samping Persyaratan Umum Instalasi Listrik dan peraturan mengenai
kelistrikan yang berlaku, harus diperhatikan pula syarat-syarat dalam pemasangan
instalasi listrik. Adapun syarat-syarat dalam instalasi listrik dijabarkan dalam Tabel 1.1.
3
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
4
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
2 Penghantar
Berlilit Penghantar berlilit terdiri dari beberapa
(Stranded) urat kawat yang membentuk lilitan
dengan ukuran antara 1 mm² sampai 500
Gambar 1.2 Penghantar mm².
Berlilit
3 Penghantar Penghantar serabut banyak digunakan
Serabut dalam tempat yang sulit dan sempit,
(Fleksibel) alat-alat portable, serta alat-alat ukur
listrik pada kendaraan bermotor.
Gambar 1.3 Penghantar Penghantar serabut ini memiliki ukuran
Serabut 0,5 mm² sampai dengan 400 mm².
4 Penghantar Penghantar persegi ini memiiki bentuk
Persegi persegi empat yang digunakan pada
(Busbar) Panel Hubung Bagi (PHB) sebagai rel
pembagi ataupun rel penghubung.
Penghantar jenis ini tidak berisolasi.
Gambar 1.4 Penghantar
Persegi (Busbar)
b) Penghantar Listrik Ditinjau dari Aspek Jumlah Penghantar dalam Satu Kabel
Jenis-jenis penghantar listrik jika ditinjau dari konstruksinya dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu penghantar simplex, duplex, triplex dan quadruplex. Guna mengetahui
perbedaan kedua jenis penghantar listrik tersebut, dapat dilihat pada Tabel 1.3.
Tabel 1.3 Jenis-Jenis Penghantar Listrik Ditinjau dari Aspek Jumlah Penghantar dalam Satu
Kabel
No Syarat Penjelasan
1 Penghantar Simplx Kabel/penghantar yang dapat berfungsi untuk satu macam
penghantar saja (misal: untuk fasa atau netral saja). Contoh
penghantar simplex ini antara lain yaitu kabel NYA 1,5 mm²
dan kabel NYAF 2,5 mm².
2 Penghantar Duplex Kabel/penghantar yang dapat menghantarkan dua aliran (dua
fasa yang berbeda atau fasa dengan netral). Setiap
penghantarnya diisolasi kemudian diikat menjadi satu
menggunakan selubung. Penghantar jenis ini contohnya kabel
NYM 2x2,5 mm² dan kabel NYY 2x2,5mm².
3 Penghantar Triplex Kabel/penghantar dengan tiga penghantar yang dapat
menghantarkan aliran 3 fasa (R, S dan T) atau fasa, netral dan
arde. Contoh kabel jenis ini yaitu kabel NYM 3x2,5 mm² dan
kabel NYY 3x2,5 mm².
4 Penghantar Quadruplex Kabel/penghantar dengan empat penghantar untuk
mengalirkan arus 3 fasa dan netral atau 3 fasa dan pentanahan.
Susunan hantarannya ada yang pejal, berlilit ataupun serabut.
Contoh penghantar quadruplex misalnya kabel NYM 4x2,5
mm² dan kabel NYMHY 4x2,5mm².
2) Bahan Isolasi
Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sederajat.
Misalnya PVC dengan diameter ¾”. Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak
terdapat gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung,
bahan ini sering disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas.
5
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran
yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara titik-titik tumpunya
tidak lebih dari 1 meter.
3) Pipa Instalasi
Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi.
Pipa instalasi memiliki beberapa jenis, yaitu pipa baja yang dicat meni atau merah (sering
disebut pipa union), pipa PVC dan pipa fleksibel. Syarat umum pipa instalasi ialah harus
cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas dan lembab serta tidak dapat
menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata.
Pemakaian pipa baja yang berada dalam jangkauan tangan dan dipasang terbuka harus
ditanam di dalam tanah dengan sempurna, kecuali pipa tersebut digunakan untuk
menyelubungi kabel bersiolasi ganda, misal kabel NYM. Tujuan dari tindakan ini
dimaksudkan sebagai tindakan pengamanan terhadap kemungkinan kegagalan isolasi
pada hantaran dalam pipa. Pada ujung bebas, pipa baja harus diberi selubung masuk (tule).
Salah satu jenis pipa instalasi yang sering digunakan yaitu pipa PVC. Penggunaan
pipa PVC memiliki beberapa kelebihan maupun kekuragan. Adapun beberapa kelebihan
dan kekurangan penggunaan pipa PVC dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Pipa PVC
Kelebihan Kekurangan
• Daya isolasi baik, sehingga mengurangi • Tidak dapat digunakan pada suhu kerja
kemungkinan terjadinya gangguan normal 60°C.
tanah. • Pipa PVC harus dilindungi dari kerusakan
• Tahan terhadap hampir semua bahan mekanis seperti tempat-tempat penembus
kimia, jadi tidak diperlukan pengecata. lantai.
• Tidak menjalarkan nyala api. • Pipa yang tidak ditanam dalam dinding
• Mudah penggunaannya. harus ditanam dengan baik mengunakan
klem yang sesuai dengan jarak antar klem
tidak lebih dari satu meter untuk
pemasangan lurus.
6
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
4) Kotak Sambung
Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus
dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau
percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk
sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi (pig tail),
kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi. Selain itu, pada
hantaran lurus memanjang perlu dipasang kotak sambung lurus (kotak tarik) setiap
panjang tertentu penarik kabel untuk memudahkan penarikan hantaran. Pada kotak tarik
ini apabila tidak terpaksa, hantaran tidak boleh dipotong kemudian disambung lagi.
Adapun macam-macam kotak sambung dapat dilihat pada dapat dilihat pada Tabel 1.5.
Tabel 1.5 Jenis-Jenis Penghantar Listrik Ditinjau dari Aspek Konstruksinya
Jenis Kotak
No Penjelasan
Sambung
1 Kotak Ujung Sering disebut pula dos tanam biasanya digunakan sebagai tempat
sambungan dan pemasangan saklelar atau stop kontak/kotak kontak.
2 Kotak Tarik Digunakan pada pemasangan pipa lurus memanjang (setiap 20 m)
yang fungsinya untuk memudahkan penarikan hantaran ataupun
tempat penyambungan.
3 Kotak sudut Sama seperti kotak tarik, hanya penempatannya berbeda yaitu
dipasang pada sudut-sudut ruang.
4 Kotak Garpu Dipakai untuk percabangan sejajar.
5 Kotak T Atas Pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
6 Kotak T Kiri Pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
7 Kotak T Kanan Pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
8 Kotak T Terbalik Pemasangannnya disesuaikan dengan penempatannya.
9 Kotak Silang Disebut juga cross dos (x dos) untuk empat percabangan.
10 Kotak Cabang Digunakan untuk lima percabangan dengan empat cabang sejajar.
Lima
5) Saklar
Saklar merupakan komponen kelistrikan yang memiliki fungsi untuk
menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara pemasangan, sistem kerjadan
bentuknya.
a) Jenis Saklar Ditinjau dari Sistem Kerjanya
Berdasarkan sistem kerjanya, saklar dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yaitu saklar tunggal, saklar kutub dua, saklar kutub tiga, saklar seri, saklar tukar, saklar
7
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
silang dan saklar kelompok. Penjelasan mengenai jenis-jenis saklar tersebut dapat dilihat
pada Tabel 1.6.
Tabel 1.6 Jenis-Jenis Saklar Listrik Ditinjau dari Sistem Kerjanya
No Jenis Saklar Gambar Penjelasan
1 Saklar Tunggal Saklar tunggal merupakan jenis
saklar yang berfungsi untuk
menyalakan dan mematikan lampu.
Pada saklar ini terdapat dua titik
kontak yang menghubungkan
hantaran fasa dengan lampu atau
Gambar 1.8 Saklar Tunggal alat yang lain.
2 Saklar Kutub
Saklar kutub dua merupakan jenis
Dua
saklar yang digunakan pada boks
sekring satu fasa. Saklar ini
digunakan untuk memutus atau
menghubungkan hantaran fasa dan
Gambar 1.9 Saklar Kutub Dua nol secara bersama-sama.
3 Saklar Kutub Saklar kutub tiga mempunyai enam
Tiga titik hubung untuk menghubungkan
atau memutuskan hantara fasa (R,
S, dan T) secara bersama-sama pada
sumber listrik 3 fasa.
Gambar 1.10 Saklar Kutub Tiga
4 Saklar Seri Saklar seri merupakan jenis saklar
yang berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan
dua lampu, atau dua golongan
lampu baik secara bergantian
maupun bersama-sama. Saklar seri
Gambar 1.11 Saklar Seri sering disebut pula saklar deret.
8
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
9
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
2 Saklar Tekan
Saklar kini biasanya digunakan
pada kulkas. Jika saklar ini tertekan,
maka pintu kulkas akan mati,
sedangkan jika pintu kulkas terbuka
maka lampu akan menyala.
Gambar 1.18 Saklar Tekan
3 Saklar Jungkit Saklar ini digunakan untuk
menggantikan saklar putar karena
pengoperasiannya mudah.
6) Fitting
Fitting merupakan sebuah komponen kelistrikan yang digunakan untuk tempat
menghubungkan sebuah lampu dengan kawat penghantar. Ada bermacam-meacam jenis
fitting, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi
dengan stop kontak. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. Fitting
dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan cara pemasangannya dak
konstruksinya.
a) Jenis Fitting Ditinjau dari Cara Pemasangannya
Berdasarkan cara pemasangannya, fitting dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
fitting duduk dan fitting gantung. Penjelasan mengenai jenis-jenis fitting tersebut dapat
dilihat pada Tabel 1.9.
Tabel 1.9 Jenis-Jenis Fitting Ditinjau dari Cara Pemasangannya
No Jenis Saklar Gambar Penjelasan
1 Fitting Duduk Jenis fitting ini diaplikasikan pada
dinding ataupun langit-langit. Jika
pemasangannya tidak dapat
dilakukan secara langsung, perlu
dipasang roset, yaitu kayu maupun
Gambar 1.21 Fitting Duduk
plastik sebagai tempat dudukannya.
2 Fitting Gantung
Jenis fitting ini diaplikasikan pada
langit-langit dengan menggunakan
kabel snoer atau penguat tali rami.
Tali rami berfungsi sebagai penahan
agar kabel tidak menanggung
beban.
Gambar 1.22 Fitting Gantung
10
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
8) Rating Pengaman
Dalam PUIL dijelaskan bahwa rating pengaman yang dipakai harus sama dengan
atau lebih besar dari arus nominal beban (I pengaman > I nominal). Rating pengaman ini
terdiri dari dua komponen, yaitu pemutus ragkaian atau disebut MCB pemutus rangkaian
pusat atau yang disebut MCCB. Adapun hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
MCB dan MCCB yaitu besarnya rating arus MCB maupun MCCB dihitung menggunakan
11
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
arus beban yang dipikul atau dipasang dalam sebuah instalasi dengan tujuan agar
terciptanya syarat keamanan.
9) Perlengkapan Bantu
Dalam PUIL terdapat berbagai jenis perlengkapan bantu yang diperlukan dalam
sebuah instalasi penerangan listrik, yaitu klem, isolasi dan lasdop. Penjelasan mengenai
ketigaperlengkapan bantu tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.11.
Tabel 1.11 Jenis-Jenis Perlengkapan Bantu dalam Sebuah Instalasi
No Jenis Saklar Gambar Penjelasan
1 Klem Klem digunakan untuk menahan
pipa agar dapat dipasang pada
dinding atau langit-langit. Klem
dipasang menggunakan sekrup atau
paku dengan jarak antara satu
dengan lainnya tidak lebih dari satu
meter untuk pemasangan pipa lurus
memanjang. Adapun jarak klem
dengan kotak sambung, sakelar,
Gambar 1.27 Klem
stop kontak atau komponen lainnya
maksimum 10 cm.
2 Isolasi
Penggunaan isolasi ini untuk
menutupi sambungan kabel agar
tidak terhubung dengan kabel yang
lain. Selain fungsi tersebut, isolasi
ini dapat melindungi daya kerja
penghantar listrik atau sebuah kabel
Gambar 1.28 Isolasi
3 Lasdop
Lasdop berfungsi untuk menutup
sambungan kabel agar tersambung
dengan kuat. Selain itu juga
berfungsi sebagai isolasi kabel.
Gambar 1.29 Lasdop
12
Smk Ahmad Yani Probolinggo
MODUL IPL
SEMESTER GANJIL - XI TITL
13
Smk Ahmad Yani Probolinggo