Untuk dapat menggambarkan kurva seperti pada gambar b maka diperlukan data If
yang nilainya dapat diperoleh dengan membaca alat ukur ammeter. Persamaan
tegangan Generator DC saat kondisi tersebut: Eg ZN x P Volt
60 A
B i l a N d i b u a t k o n s t a n m a k a p e r s a m a a n d ia t a s m e n ja d i E = k . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . .. . . . . . . . .. ( 3 . 2 )
B i la I f n a ik , m a k a d a n E j u g a a k a n n a i k s e b a n d in g d e n g a n k e n a ik a n a r u s . T e t a p i , s u a t u s a a t
k u t u b – k u t u b a k a n m e n g a la m i k e j e n u h a n , m a k a k e n a i k a n I f m e m b u a t E c e n d e r u n g tu r u n lih a t
G a m b a r 3 .1 b ( d - b )
b.Kurva Saturasi Beban ( V/ If )
Kurva pada Gambar 3.2 di bawah ini memperlihatkan hubungan antara tegangan dan arus medan (If)
ketika generator berbeban. Ini dikenal dengan kurva saturasi berbeban
a) Kurva saat generator tak berbeban (Ob) memperlihatkan keadaan generator tak berbeban, kenaikan ampere medan –
lilit (Field Amp – Turn) sebanding dengan kenaikan tegangan. Di saat itu belum terjadi reaksi jangkar dan jatuh tegangan.
Saat generator di bebani, tegangan akan turun diakibatkan oleh adanya reaksi jangkar/ demagnetisasi, penurunan
tegangan yang terjadi besarnya diwakili oleh garis ac = bd. Kurva LS pararel dengan kurva ob, tetapi dengan nilai
tegangan, V yang lebih kecil akibat jatuh tegangan yang disebabkan oleh IaRa. Bila generator dibebani penuh (kurva
MP), maka jatuh tegangan akan menjadi lebih besar. Segitiga bde adalah segitiga drop tegangan.
Gambar 3.2b, generator penguatan terpisah tanpa beban, Eo dengan arus medan yang konstan (Ia=If). Saat dimana
belum ada reaksi jangkar dan jatuh tegangan oleh jangkar, maka tegangan akan konstan ( Wilayah I ). Bila generator
dibebani, maka besar Eo akan berkurang oleh karena reaksi jangkar dan terjadi efek demagnetisasi sehingga
diperoleh besaran E ( Internal karakteristeik). Garis oa mewakili nilai IaRa. Bila besaran E dikurangi oleh nilai IaRa
akan diperoleh nilkai V (wilayah III) eksternal karakteristik
3.3. Kurva Tanpa Beban Generator DC Penguatan Sendiri
OCC (Open Circuit Characteristict) pada Gen seri dan shunt
• Arus Medan /arus penguat (If) diatur dng
rheostatLihat Ammeter. mesin dijalankan pada
kecepatan tetap, e.m.f saat berbeban dilihat
voltmeter yang terpasang pada jangkar.
Bilamana rapat fluks naik dan menjadi besar, Gambar 3.3 OCC Generator DC Shunt dan Seri
permiabilitas bahan kecil, reluktansi pada besi naik,
maka hubungan antara E0 dan If tidak proporsional
lagi (terjadi kejenuhan pada kutub, pd ttk B gmbr
3.3).
Kurva magnetisasi Generator dc yang berputar pada kecepatan 1000 rpm, diperoleh dari
pengukuran dan hasilnya seperti terlihat di bawah ini:
i) Jika arus medan di atur pada 1.25 A, berapa kecepatan yang diperlukan untuk menghasilkan tegangan
sebesar 250 V
ii) Berapa arus medan yang diperlukan untuk membangkitkan tegangan tanpa beban sebesar 200V
Jawab:
i) Seperti terlihat pada data diatas, untuk If = 1.25 A maka Eo akan mencapai 230 V untuk N = 1000 rpm.
Untuk mendapatkan tegangan sebesar 250 V maka N/1000 = 250/230 N=1087 rpm
ii) Dari data diatas untuk mendapatkan Eo sebesar 200V maka dibutuhkan If = 1 A
CONTOH
Contoh: Kurva magnetisasi D.C. Shunt Generator di 1500 R.P.M. adalah, sbb :
Tentukan:
(i) No Load E.M.F. untuk total resistansi medan shunt total 100 Ω
(ii) Tahanan Medan Kritis saat kecepatan putar Gen. Shunt 1500 R.P.M. dan
(iii) kurva magnetisasi pada 1200 r.p.m. saat tegangan sirkuit terbuka (OC)
untuk resistansi medan 100 Ω.(
Saat tanpa beban (No-Load) ampere lilit yang diperlukan untuk menghasilkan
: 400 V = 3,1 × 1200 = 3720 lilitan
- Pada saat penuh, ampere lilit yang diperlukan untuk menghasilkan tegangan
yang sama = 4,8 × 1200 = 5760
- Ampere lilit tambahan yang diperlukan oleh karena efek de-magnetisasi arus
beban = 5760-3720 = 2040.
Jika n adalah Jumlah Lilitan seri yang diperlukan saat arus beban adalah 200 A,
maka: N × 200 = 2040,
N = 10.2 (Tambahan lilitan series yang dibutuhkan)
CONTOH