Anda di halaman 1dari 20

BAB 3

RANGKAIAN DC

Syamsurijal
4. JEMBATAN WHEATSTONE
Jembatan Wheatstone merupakan dasar
bagi sejumlah rangkaian elekronik
termasuk beberapa rangkaian yang
digunakan dalam instrumentasi dan
pengukuran.
Bentuk dasar jembatan Wheatstone
diperlihatkan dalam Gambar di samping.
Tegangan yang timbul antara A dan B
akan nol jika tegangan antara A dan Y
sama dengan tegangan antara B dan Y.
Akibatnya, R1 dan R2 membentuk
rangkaian pembagi tegangan sebagaimana
juga R3 dan R4. Jembatan akan seimbang
(VAB = 0) ketika rasio dari R1:R2 sama
dengan rasio dari R3:R4. Jadi, pada
kondisi seimbang:
R1/R2 = R3/R4
Satu bentuk praktis dari jembatan
Wheatstone yang dapat digunakan
untuk mengukur resistansi-
resistansi yang belum diketahui
besarnya. R1 dan R2 membentuk
kedua lengan rasio (ratio arm)
ketika salah satu lengan digantikan
oleh sebuah resitor variabel yang
telah dikalibrasi. Resistor yang
belum diketahui, RX,
disambungkan ke lengan keempat.
Pada kondisi seimbang:
R1/R2 = RV/RX
sehingga RX = R2/R1 x RV
CONTOH
 Sebuah jembatan
Wheatstone dibuat
berdasarkan rangkaian
pada gambar di sebelah.
Jika R1 bernilai 100 Ω dan
R2 bernilai 1kΩ serta RV
adalah R variabel dengan
nilai antara 10 Ω hingga
10 kΩ, tentukanlah
jangkauan nilai resistansi
yang dapat diukur.
Penyelesaian

Nilai resistansi maksimum yang dapat diukur adalah:


R2 = 1 kΩ = 1000 Ω, R1 = 100 Ω, nilai tertinggi RV = 10 kΩ
Dalam kasus ini:
Rx = R2/RI x RV = 1000/100 x 10 kΩ
= 10 x 10 kΩ = 100 kΩ
 
Nilai resistansi minimum yang dapat diukur adalah:
R2 = 1 kΩ = 1000 Ω, dan R1 = 100 Ω, nilai terkecil RV = 10 Ω
Dalam kasus ini:
Rx = R2/R1 xRV = 1000/100 x 10 Ω
= 10 x 10 Ω = 100 Ω
Maka kisaran nilai resistansi yang dapat diukur adalah
antara 100 Ω hingga 100 kΩ.
5. TEOREMA THEVENIN
Teorema Thevenin merupakan teori
penyederhanaan rangkaian yang terdiri atas
resistansi dan sumber tegangan yang rumit
dengan sebuah rangkaian ekuivalen sederhana
yang terdiri atas sebuah sumber tegangan yang
terhubung secara seri dengan sebuah resistansi
tunggal.
Sumber tegangan tunggal dalam rangkaian
ekuivalen Thevenin, Voc adalah tegangan yang
timbul antara terminal-terminalnya ketika tidak
ada beban.
Resistansi tunggal yang akan muncul pada rangkaian ekuivalen
Thevenin, R, adalah resistansi yang akan dipandang sebagai
melihat ke dalam rangkaian X dan Y ketika semua sumber
tegangan (diasumsikan sempurna) digantikan dengan
hubungan-singkat. Jika sumber tegangannya tidak sempurna
(yaitu memiliki resis­tansi internal) rangkaian ekuivalennya
harus dibuat dengan memperhatikan bahwa setiap sumber
tegangan diganti dengan resistansi internalnya.
Setelah diperoleh nilai untuk Voc dan R, sifat rangkaian ketika
disambungkan ke sebuah beban dapat ditentukan.
Contoh

Gambar di sebelah
menampilkan sebuah
jembatan Wheatstone.
Tentukanlah arus yang
akan mengalir melewati
sebuah beban 100 Ω
yang tersambung antara
terminal A dan B.
 
PENYELESAIAN

 Pertama-tama ditentukan rangkaian ekuivalen


Thevenin.
 Untuk memperoleh Voc rangkaian disusun menjadi
dua buah pembagi tegangan.
 Tegangan pada R2 dan R4 akan diberikan oleh:
 Untuk R2

Jadi, tegangan pada A relatif terhadap Y adalah


5,454 V

 Untuk R4

Jadi, tegangan pada B relatif terhadap Y adalah


4,444 V
 Tegangan VAB merupakan selisih antara VAY dan VBY,
sehingga tegangan output rangkaian terbuka, VAB,
akan diberikan oleh:
VAB = VAY - VBY = 5,454 - 4,444 = 1,01 V
 Selanjutnya, menghitung resistansi ekuivalen
Thevenin. Untuk itu, terlebih dahulu digambar ulang
rangkaian tersebut dengan menghubung singkat
baterai sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar
berikut:
 Resistansi ekuivalen Thevenin diberikan oleh :
 Rangkaian ekuivalen Thevenin
diperlihatkan dalam gambar di
sebelah.

 Untuk menentukan arus pada beban


100 Ω, yang tersambung antara A
dan B, sebagaimana ditampilkan
dalam gambar disamping adalah:
6. Teorema Norton

Teorema Norton memberikan metode


alternatif untuk mereduksi suatu rangkaian
kompleks menjadi sebuah rangkaian
ekuivalen sederhana.
Teorema Norton memungkinkan mengganti
sebuah rangkaian kompleks yang terdiri atas
resistansi-resistansi dan sumber-sumber
tegangan dengan sebuah rangkaian
ekuivalen sederhana yang terdiri atas
sebuah sumber arus konstan yang
terhubung secara paralel ke sebuah
resistansi tunggal
Contoh
 Tiga sensor suhu yang terhubung secara paralel memiliki
karakteristik seperti pada Tabel di bawah. Tentukanlah
tegangan yang dihasilkan ketika susunan tersebut
disambungkan dengan sebuah alat ukur yang memiliki
resistansi 1 kΩ.

Sensor A B C

Tegangan output
20 mV 30 mV 10 mV
(rangkaian terbuka)

Resistansi internal 5kΩ 3kΩ 2kΩ


Penyelesaian
 Untuk sensor A

 Untuk sensor B Arus tota ISC, adalah:


ISC = 4 μA + 10 μA + 5 μA = 19 μA
Resistansi ekivalen, adalah:
 Untuk sensor C
 Rangkaian Ekuivalen Norton
diperlihatkan pada gambar di
sebelah

 Untuk menentukan tegangan


pada sebuah alat ukur yang
memiliki resistansi 1kΩ seperti
pada gambar di sebelah,

dapat dihitung dengan:


Tugas 3.2

1. Sebuah jembatan
Wheatstone dibuat
berdasarkan rangkaian
pada gambar di sebelah.
Jika R1 sebesar 100 Ω,
R2 adalah 4 angka
terakhir NIM, dan RV
adalah variabel dengan
nilai antara 1 Ω hingga
10 kΩ, tentukanlah
jangkauan nilai resistansi
yang dapat diukur.
2. Ganti R3 pada gambar di
sebelah dengan 4 angka
terakhir NIM.
Sederhanakanlah rangkaian
dengan teori thevenin
kemudian tentukanlah arus
yang akan mengalir pada beban
yang tersambung antara
terminal A dan B, jika beban
tersebut sebesar:
a. 100 Ω
b. 1 kΩ
c. 10 kΩ
 
3. Tiga sensor suhu yang
terhubung secara paralel
memiliki karakteristik
seperti pada Tabel di
bawah. Ganti resistansi
internal sensor A dengan 4
angka terakhir NIM.
Tentukanlah tegangan yang Sensor A B C
dihasilkan ketika susunan
tersebut disambungkan Tegangan output
20 mV 30 mV 10 mV
dengan sebuah alat ukur (rangkaian terbuka)
yang memiliki resistansi
beban seperti soal nomor 2 Resistansi internal 5kΩ 3kΩ 2kΩ

4. Buktikan penyelesaiannya dengan menggunakan multisim

Anda mungkin juga menyukai