Anda di halaman 1dari 29

1

DASAR-DASAR ILMU KELISTRIKAN

Syamsurijal

MK ELEKTRONIKA
PTIK JPTE FT UNM, 2011
 Satuan-satuan Dasar dan Turunan
 Mengukur Sudut

 Satuan dan Simbol-simbol Listrik

 Tegangan dan Resistansi

 Hukum Ohm

 Resistansi dan Resistivitas

 Energi dan Daya


SATUAN-SATUAN DASAR DAN
TURUNAN

 International System of Units (SI) adalah sistem satuan


yang telah dibakukan untuk mendeskripsikan berbagai
variabel seperti panjang, massa, dan waktu
 SI ini didasarkan pada tujuh satuan dasar dan Satuan-
satuan turunannya
TABEL 1. SATUAN DASAR SI

No Kuantitas Satuan Singkatan


1 Arus listrik ampere A
2 Panjang meter m
3 Intensitas cahaya candela cd
4 Massa kilogram kg
5 Suhu Kelvin K
6 Waktu detik s
7 Kerapatan zat mol mol

 0 K setara dengan -273°C dan interval sebesar 1K sama dengan


interval sebesar 1°C
TABEL 2. SATUAN TURUNAN SI
Satuan Kesetaraan (dalam satuan-
Kuantitas Singkatan
Turunan satuan dasar)
Kapasitansi farad F A s V-1
Muatan coulomb C As
Energi joule J Nm
Gaya newton N kg m s-1
Frekuensi herz Hz s-1
Iluminasi lux Lx lm m-2
Induktansi henry H V s A-1
Fluks Cahaya lumen Lm cd sr
Fluks Magnetik weber Wb Vs
Potensial volt V W A-1
Daya watt W J s-1
Resistansi ohm Ω V A-1
CONTOH-CONTOH

1. Satuan kerapatan-fIuks didefinisikan sebagai jumlah fIuks


magnetik per satuan luas. Nyatakan ini dalam satuan-satuan
dasar.
2. Satuan potensial listrik, volt (V), didefinisikan sebagai beda
potensial antara dua titik di dalam suatu penghantar yang
ketika mengalirkan arus sebesar 1 ampere (A), menyebabkan
disipasi  daya sebesar 1 watt (W). Nyatakan volt (V) dalam
joule (J) dan coulomb (C).
3. BIT, BYTE adalah satuan apa?
PENYELESAIAN

 Satuan SI untuk fIuks adalah weber (Wb). Luas adalah


panjang kali lebar dan dalam satuan SI dasar dinyatakan
sebagai meter persegi (m2), sehingga diperoleh Wb/m2
atau Wb m-2.
 Untuk potensial listrik:
MENGUKUR SUDUT

 Pada rangkaian analog dan


rangkaian a.c., sinyal-sinyal
merupakan gelombang-
gelombang yang berulang
(seringkali berbentuk
sinusoidal)
 Acuan di sembarang titik
dengan cara peninjauan
berdasarkan waktu tempuh
sejak awal siklus atau dari
sudutnya (sebuah siklus
dimulai pada 0° dan
berakhir pada 360°.
 Pengukuran lain adalah radian, yaitu sudut yang terbentuk di
pusat sebuah lingkaran oleh sebuah busur lingkaran yang
panjangnya sama dengan jari-jari lingkaran tersebut

 Satu revolusi sirkular penuh setara


dengan satu rotasi sebesar 360° atau
2pi radian (1pi ≈3,142). Jadi, satu
radian setara dengan 360/2p derajat
(±57,3°).

Perubahan dari derajat ke radian, bagi dengan 57,3.


Perubahan dari radian ke derajat, kalikan dengan 57,3.
CONTOH-CONTOH

1. Nyatakan seperempat sebuah revolusi siklus dalam


derajat dan radian
2. Nyatakan sebuah sudut sebesar 215° dalam radian
3. Nyatakan sebuah sudut sebesar 2,5 radian dalam
derajat
PENYELESAIAN

 Terdapat 360o dalam satu siklus penuh, sehingga terdapat


360/4 atau 90° dalam seperempat lingkaran.
 Terdapat 2pi radian dalam satu lingkaran penuh, sehingga
terdapat 2pi/4 radian atau pi/2 radian dalam seperempat
lingkaran
 Konversi derajat ke radian, bagi dengan 57,3, sehingga 215°
= 215/57,3 = 3,75 radian
 Konversi radian ke derajat, kalikan 57,3, sehingga 2,5
radian = 2,5 x 57,3 =143,25°.
SATUAN DAN SIMBOL-SIMBOL LISTRIK
Satuan Singkatan Simbol Catatan
Amper A I Satuan arus-listrik (suatu arus sebesar 1 A mengalir di dalam sebuah
konduktor ketika sebuah muatan sebesar 1 C dipindahkan dalam interval
waktu sebesar 1 detik)
Coulomb C Q Satuan muatan-listrik atau kuantitas kelistrikan
Farad F C Satuan kapasitansi (sebuah kapasitor memiliki kapasitansi sebesar 1 F ketika
muatan sebesar 1 C menghasilkan beda potensial 1 V pada kedua pelatnya)
Henry H L Satuan induktansi (sebuah induktor memiliki induktansi sebesar 1 H ketika
arus yang berubah-ubah secara konstan sebesar 1 A/s menghasilkan beda
potensial 1 V pada kedua termitalnya)
Hertz Hz f Satuan frekuensi (suatu sinyai memiliki frekuensi sebesar 1 Hz jika satu siklus
penuh terjadi dalam interval waktu 1 detik)
Joule J E Satuan energi
Ohm Ω R Satuan resistansi
Detik s t Satuan waktu
Siemen S G Satuan konduktansi (kebalikan dari resistansi)
Tesla T B Satuan kerapatan fiuks magnetik (suatu kerapatan fluks sebesar 1 T dihasilkan
ketika suatu fiuks sebesar 1 Wb ada pada permukaan seluas 1 meter persegi)
Volt V V Satuan potensial-listrik (ggl atau beda potensial)
Watt W P Satuan daya (setara dengan energi 1 J yang digunakan dalam waktu 1 s)
Weber Wb Ф Satuan fluks-magnetik
PERKALIAN DAN SUB-PERKALIAN

Awalan Singkatan Pengali (eksponen)


tera T 1012 (= 1 000 000 000 000)
giga G 109 (= 1 000 000 000)
mega M 106 (= 1 000 000)
kilo k 103 (= 1 000)
(tidak ada) (tidak ada) 100 (= 1)
centi c 10-2 (= 0.01)
milli m 10-3 (= 0.001)
micro µ 10-6 (= 0.000 001)
nano n 10-9 (= 0.000 000 001)
pico p 10-12 (= 0.000 000 000 001)
CONTOH-CONTOH SOAL

Soal
1. Sebuah lampu tanda membutuhkan arus listrik sebesar 0,075 A. Nyatakan
arus ini dalam mA.
2. Sebuah pemancar radio gelombang-menengah beroperasi pada frekuensi
1495 kHz. Nyatakan frekuensi dari pemancar tersebut dalam MHz.
3. Sebuah kapasitor bernilai 27.000 pF. Nyatakan ini dalam µF
PENYELESAIAN

1. 0,075 A = 75 mA

2. 1495 kHz = 1,495 MHz

3. 27.000 pF = 0,027 µF
TEGANGAN DAN RESISTANSI

 Gaya gerak listrik (ggl) adalah kemampuan suatu sumber


energi (misal: baterai) untuk menghasilkan arus dalam sebuah
konduktor
 Arus konvensial suatu rangkaian mengalir dari titik yang
potensialnya lebih positif ke titik potensial negatif terbesar
(elektron bergerak ke arah yang berlawanan).
 Arus yang mengalir berbanding lurus dengan ggl yang
diterapkan.
 Arus yang mengalir juga ditentukan oleh dimensi-
dimensi fisik (panjang dan luas penampang) dan material
pembentuk konduktor tersebut.
 Jumlah arus yang akan mengalir pada suatu konduktor
ketika suatu ggl diberikan berbanding terbalik dengan
resistansi konduktor tersebut. Oleh karena itu, resistansi
berfungsi sebagai pelawan aliran arus, makin tinggi
resistansi, makin kecil arus yang mengalir (dengan
asumsi ggl yang diberikan konstan).
HUKUM OHM Arus, I

Arus yang mengalir pada sebuah


penghantar adalah rasio beda
potensial pada ujung-ujung Gaya
Beda
gerak Resistansi,
konduktor terhadap hambatan listrik, R potensial,
V
penghantar tersebut pada suhu E

konstan. Hubungan ini dikenal


sebagai hukum Ohm, yaitu:
I = V/R
I adalah arus [ampere (A)], V
adalah beda potensial [volt (V)],
dan R adalah resistansi [ohm
(Ω)]. Rumus ini dapat disusun
dalam bentuk segitiga
CONTOH-CONTOH SOAL

 Sebuah resistor 12Ω dihubungkan ke sebuah baterai 6 V.


Berapakah arus yang akan mengalir melalui resistor ini?
 Arus sebesar 100 mA mengalir melalui sebuah resistor
56 Ω. Berapakah jatuh tegangan yang akan muncul pada
resistor tersebut?
 Jatuh tegangan sebesar 15 V muncul pada sebuah resistor
yang dilalui oleh aliran arus sebesar 1 mA. Berapakah
nilai resistansinya?
PENYELESAIAN

Diketahui: V = 6 V dan R = 12 Ω
I = V/R = 6 V/12 Ω = 0,5 A (atau 500 mA)
Jadi, akan ada arus sebesar 500 mA yang mengalir melalui resistor
tersebut.

Diketahui: I = 100 mA = 0.1 A dan R = 56 Ω.


V = I x R = 0,1 A x 56 Ω = 5,6 V
Jadi, akan ada beda potensial sebesar 5,6 V yang timbul pada
resistor tersebut.

Diketahui: V = 15 V dan I = 1 mA = 0,001 A


R = V/I = 15 V/0,001 A = 15.000 Ω = 15 kΩ
RESISTANSI DAN RESISTIVITAS

 Resistansi suatu konduktor logam berbanding lurus dengan


resistivitas (resistansi jenis) dan panjang konduktor tersebut
serta berbanding terbalik dengan luas penampang konduktor.
R = ρ x l/A
 Resistivitas didefinisikan sebagai resistansi yang terukur
antara muka-muka yang berlawanan dari sebuah kubus yang
memiliki rusuk-rusuk sepanjang 1 cm.
 R adalah resistansi konduktor (Ω), ρ adalah resistivitas (Ωm),
l adalah panjang (m), dan A adalah luas penampang (m2).
SIFAT-SIFAT LISTRIK BERBAGAI JENIS
LOGAM.

Logam Resistivitas (Ωm) Konduktivitas Relatif Koefisien suhu


20oC (Cu = 1) R/ oC
Perak 1.626 x 10-8 1.06 0.0041
Tembaga 1.724 x 10-8 1.00 0.0039
(digulung)
Tembaga 1.777 x 10-8 0.97 0.0039
(dibentang)
Aluminium 2.803 x 10-8 0.61 0.0040
Baja Lunak 1.380 x 10-7 0.12 0.0045
Timah 2.140 x 10-7 0.08 0.0040
CONTOH-CONTOH

Soal
1. Sebuah kumparan dari gulungan kawat tembaga sepanjang 8
m berpenampang 1 mm2. Tentukanlah resistansi kumparan
tersebut
2. Tentukan jatuh tegangan antara ujung-ujung sebuah kawat
dengan resistivitas 1,6 x 10-8 Ωm, panjang 20 m,
berpenampang 1 mm2 membawa arus sebesar 5 A.
PENYELESAIAN
1. 
 Diketahui: ρ tembaga = 1,724 x 10-8 Ωm. L = 8 m,
A = 1 mm2 atau 1 x 10-6 m2
Jadi, resistansi kumparan adalah:
= 13,792 x 10-2 = 0,13792 Ω

2. Diketahui: ρ = 1,6 x 10-8 Ωm, l = 20 m, A = 1 mm2,


I=5A

V = I x R = 5 A x 0,32 Ω = 1,6 V
Jadi akan timbul jatuh tegangan sebesar 1,6 V antara
ujung-ujung kawat tersebut
ENERGI DAN DAYA
 Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja sementara daya
adalah kecepatan dilakukannya kerja.
 Pada rangkaian listrik, energi diberikan oleh baterai atau generator.

 Energi dapat juga tersimpan di dalam komponen-komponen seperti


kapasitor dan induktor.
 Energi listrik dikonversi menjadi bentuk-bentuk energi yang lain
oleh komponen-komponen seperti :
a) Resistor dalam bentuk panas,

b) Kapasitor menyimpan muatan listrik,

c) Induktor dalam bentuk medan magnet,

d) Pengeras suara (menghasilkan energi bunyi),

e) Dioda pemancar cahaya (light emitting diodelLED)


menghasilkan cahaya.
Satuan energi adalah joule (J) dan daya dalam watt (W).
Suatu daya sebesar 1W adalah hasil energi yang
digunakan dengan kecepatan 1 J per detik.
P = E/t
Keterangan:
P adalah daya [watt (W)],
E adalah energi [joule (J)],
t adalah waktu [detik (s)].
Daya di dalam suatu rangkaian listrik setara dengan hasil
perkalian antara tegangan dan arus. Jadi,
P=I x V
 Hubungan P = I x V dapat digabungkan dengan
hubungan yang diperoleh dari hukum Ohm (V = I x
R) untuk menghasilkan dua hubungan berikutnya.
 Pertama, substitusi terhadap V akan menghasilkan:

P = I x (I x R) = I2R
 Kedua, substitusi terhadap I akan menghasilkan:

P = (V/R) x V = V2/R
CONTOH-CONTOH

1. Arus sebesar I = 1,5 A diperoleh dari sebuah baterai V = 3 V.


Berapakah daya yang diberikan?
 
2. Jatuh tegangan sebesar 4 V timbul pada sebuah resistor 100
Ω. Berapakah daya yang terdisipasi di dalam resistor
tersebut?
 
3. Berapakah daya yang terdisipasi di dalam resistor bila arus
sebesar 20 mA mengalir melalui resistor 1 kΩ. tersebut?

 
PENYELESAIAN

1. P = I x V = 1,5 A x 3 V = 4,5 W
Jadi, daya yang diberikan adalah sebesar 4,5 W.
 
2. P = V2/R (di mana V = 4 V dan R = 100 Ω):
P = V2/R = (4 V x 4 V)/100 Ω = 0,16 W
Jadi, resistor tersebut mendisipasikan daya sebesar 0,16
W (atau 160 mW).

3. P = I2 x R = (20 mA x 20 mA) x 1 kΩ = 400 mW


Jadi, daya yang terdisipasi di dalam resistor tersebut
adalah sebesar 400 mW.

Anda mungkin juga menyukai