Anda di halaman 1dari 26

DASAR-DASAR

ILMU KELISTRIKAN
Wahyudi, M.Pd.
wahyudi@unm.ac.id
Outline Pembelajaran
• Satuan-satuan Dasar dan Turunan
• Mengukur Sudut
• Satuan dan Simbol-simbol Listrik
• Tegangan dan Resistansi
• Hukum Ohm
• Resistansi dan Resistivitas
• Energi dan Daya
Satuan-satuan Dasar dan Turunan
• International System of Units (SI) adalah sistem
satuan yang telah dibakukan untuk
mendeskripsikan berbagai variabel seperti
panjang, massa, dan waktu
• SI ini didasarkan pada tujuh satuan dasar dan
Satuan-satuan turunannya

Analog & Digital


Tabel 1. Satuan Dasar SI
No Kuantitas Satuan Singkatan
1 Arus listrik ampere A
2 Panjang meter m
3 Intensitas cahaya candela cd
4 Massa kilogram kg
5 Suhu Kelvin K
6 Waktu detik s
7 Kerapatan zat mol mol

 0 K setara dengan -273°C dan interval sebesar 1K sama


dengan interval sebesar 1°C

Analog & Digital


Tabel 2. Satuan Turunan SI
Satuan Kesetaraan (dalam
Kuantitas Singkatan
Turunan satuan-satuan dasar)
Kapasitansi farad F A s V-1
Muatan coulomb C As
Energi joule J Nm
Gaya newton N kg m s-1
Frekuensi herz Hz s-1
Iluminasi lux Lx lm m-2
Induktansi henry H V s A-1
Fluks Cahaya lumen Lm cd sr
Fluks Magnetik weber Wb Vs
Potensial volt V W A-1
Daya watt W J s-1
Resistansi ohm Ω V A-1

Analog & Digital


Contoh-contoh
1. Satuan kerapatan-fIuks didefinisikan sebagai jumlah
fIuks magnetik per satuan luas. Nyatakan ini dalam
satuan-satuan dasar.
2. Satuan potensial listrik, volt (V), didefinisikan sebagai
beda potensial antara dua titik di dalam suatu
penghantar yang ketika mengalirkan arus sebesar 1
ampere (A), menyebabkan disipasi daya sebesar 1 watt
(W). Nyatakan volt (V) dalam joule (J) dan coulomb (C).
3. BIT, BYTE adalah satuan apa?

Analog & Digital


Penyelesaian
• Satuan SI untuk fIuks adalah weber (Wb). Luas adalah
panjang kali lebar dan dalam satuan SI dasar dinyatakan
sebagai meter persegi (m2), sehingga diperoleh Wb/m2 atau
Wb m-2.
• Untuk potensial listrik:

Analog & Digital


Mengukur Sudut
• Pada rangkaian analog dan
rangkaian a.c., sinyal-sinyal
merupakan gelombang-
gelombang yang berulang
(seringkali berbentuk
sinusoidal)
• Acuan di sembarang titik
dengan cara peninjauan
berdasarkan waktu tempuh
sejak awal siklus atau dari
sudutnya (sebuah siklus
dimulai pada 0° dan berakhir
pada 360°.

Analog & Digital


• Pengukuran lain adalah radian, yaitu sudut yang terbentuk
di pusat sebuah lingkaran oleh sebuah busur lingkaran
yang panjangnya sama dengan jari-jari lingkaran tersebut

 Satu revolusi sirkular penuh setara


dengan satu rotasi sebesar 360°
atau 2pi radian (1pi ≈3,142). Jadi,
satu radian setara dengan 360/2p
derajat (±57,3°).

Perubahan dari derajat ke radian, bagi dengan 57,3.


Perubahan dari radian ke derajat, kalikan dengan 57,3.

Analog & Digital


Contoh-contoh
1. Nyatakan seperempat sebuah revolusi siklus dalam derajat
dan radian
2. Nyatakan sebuah sudut sebesar 215° dalam radian
3. Nyatakan sebuah sudut sebesar 2,5 radian dalam derajat

Analog & Digital


Penyelesaian
• Terdapat 360o dalam satu siklus penuh, sehingga
terdapat 360/4 atau 90° dalam seperempat lingkaran.
• Terdapat 2pi radian dalam satu lingkaran penuh,
sehingga terdapat 2pi/4 radian atau pi/2 radian dalam
seperempat lingkaran
• Konversi derajat ke radian, bagi dengan 57,3, sehingga
215° = 215/57,3 = 3,75 radian
• Konversi radian ke derajat, kalikan 57,3, sehingga
2,5 radian = 2,5 x 57,3 =143,25°.

Analog & Digital


Satuan dan Simbol-simbol Listrik
Satuan Singkatan Simbol Catatan
Amper A I Satuan arus-listrik (suatu arus sebesar 1 A mengalir di dalam sebuah konduktor
ketika sebuah muatan sebesar 1 C dipindahkan dalam interval waktu sebesar 1
detik)
Coulomb C Q Satuan muatan-listrik atau kuantitas kelistrikan
Farad F C Satuan kapasitansi (sebuah kapasitor memiliki kapasitansi sebesar 1 F ketika
muatan sebesar 1 C menghasilkan beda potensial 1 V pada kedua pelatnya)
Henry H L Satuan induktansi (sebuah induktor memiliki induktansi sebesar 1 H ketika arus
yang berubah-ubah secara konstan sebesar 1 A/s menghasilkan beda potensial 1 V
pada kedua termitalnya)
Hertz Hz f Satuan frekuensi (suatu sinyai memiliki frekuensi sebesar 1 Hz jika satu siklus penuh
terjadi dalam interval waktu 1 detik)
Joule J E Satuan energi
Ohm Ω R Satuan resistansi
Detik s t Satuan waktu
Siemen S G Satuan konduktansi (kebalikan dari resistansi)
Tesla T B Satuan kerapatan fiuks magnetik (suatu kerapatan fluks sebesar 1 T dihasilkan
ketika suatu fiuks sebesar 1 Wb ada pada permukaan seluas 1 meter persegi)
Volt V V Satuan potensial-listrik (ggl atau beda potensial)
Watt W P Satuan daya (setara dengan energi 1 J yang digunakan dalam waktu 1 s)
Weber Wb Ф Satuan fluks-magnetik
Analog & Digital
Perkalian dan sub-perkalian
Awalan Singkatan Pengali (eksponen)
tera T 1012 (= 1 000 000 000 000)
giga G 109 (= 1 000 000 000)
mega M 106 (= 1 000 000)
kilo k 103 (= 1 000)
(tidak ada) (tidak ada) 100 (= 1)
centi c 10-2 (= 0.01)
milli m 10-3 (= 0.001)
micro µ 10-6 (= 0.000 001)
nano n 10-9 (= 0.000 000 001)
pico p 10-12 (= 0.000 000 000 001)

Analog & Digital


Contoh-contoh Soal dan Penyelesaian
Soal
• Sebuah lampu tanda membutuhkan arus listrik sebesar 0,075 A. Nyatakan
arus ini dalam mA.
• Sebuah pemancar radio gelombang-menengah beroperasi pada frekuensi
1495 kHz. Nyatakan frekuensi dari pemancar tersebut dalam MHz.
• Sebuah kapasitor bernilai 27.000 pF. Nyatakan ini dalam µF

Penyelesaian
• 0,075 A = 75 mA
• 1495 kHz = 1,495 MHz.
• 27.000 pF = 0,027 µF

Analog & Digital


Tegangan dan Resistansi
• Gaya gerak listrik (ggl) adalah kemampuan suatu sumber energi
(misal: baterai) untuk menghasilkan arus dalam sebuah konduktor
• Arus konvensial suatu rangkaian mengalir dari titik yang
potensialnya lebih positif ke titik potensial negatif terbesar (elektron
bergerak ke arah yang berlawanan).
• Arus yang mengalir berbanding lurus dengan ggl yang diterapkan.
• Arus yang mengalir juga ditentukan oleh dimensi-dimensi fisik
(panjang dan luas penampang) dan material pembentuk konduktor
tersebut.
• Jumlah arus yang akan mengalir pada suatu konduktor ketika suatu
ggl diberikan berbanding terbalik dengan resistansi konduktor
tersebut. Oleh karena itu, resistansi berfungsi sebagai pelawan
aliran arus, makin tinggi resistansi, makin kecil arus yang mengalir
(dengan asumsi ggl yang diberikan konstan).

Analog & Digital


Hukum Ohm Arus, I

Arus yang mengalir pada sebuah


penghantar adalah rasio beda
potensial pada ujung-ujung Gaya
Beda
gerak Resistansi,
konduktor terhadap hambatan listrik, R potensial,
V
penghantar tersebut pada suhu E

konstan. Hubungan ini dikenal


sebagai hukum Ohm, yaitu:
I = V/R
I adalah arus [ampere (A)], V
adalah beda potensial [volt (V)],
dan R adalah resistansi [ohm (Ω)].
Rumus ini dapat disusun dalam
bentuk segitiga

Analog & Digital


Contoh-contoh soal
• Sebuah resistor 12Ω dihubungkan ke sebuah baterai 6 V.
Berapakah arus yang akan mengalir melalui resistor ini?
• Arus sebesar 100 mA mengalir melalui sebuah resistor
56 Ω. Berapakah jatuh tegangan yang akan muncul
pada resistor tersebut?
• Jatuh tegangan sebesar 15 V muncul pada sebuah
resistor yang dilalui oleh aliran arus sebesar 1 mA.
Berapakah nilai resistansinya?

Analog & Digital


Penyelesaian
• Diketahui: V = 6 V dan R = 12 Ω
• I = V/R = 6 V/12 Ω = 0,5 A (atau 500 mA)
• Jadi, akan ada arus sebesar 500 mA yang mengalir melalui
resistor tersebut.

• Diketahui: I = 100 mA = 0.1 A dan R = 56 Ω.


• V = I x R = 0,1 A x 56 Ω = 5,6 V
• Jadi, akan ada beda potensial sebesar 5,6 V yang timbul pada
resistor tersebut.

• Diketahui: V = 15 V dan I = 1 mA = 0,001 A


• R = V/I = 15 V/0,001 A = 15.000 Ω = 15 kΩ

Analog & Digital


Resistansi dan Resistivitas
• Resistansi suatu konduktor logam berbanding lurus
dengan panjang konduktor tersebut dan berbanding
terbalik dengan luas penampang konduktor.
• Resistansi berbanding lurus dengan resistivitas
(resistansi jenis).
• Resistivitas didefinisikan sebagai resistansi yang terukur
antara muka-muka yang berlawanan dari sebuah kubus
yang memiliki rusuk-rusuk sepanjang 1 cm.
• Resistansi suatu konduktor adalah:
R = ρ x l/A
R adalah resistansi konduktor (Ω), ρ adalah resistivitas
(Ωm), l adalah panjang (m), dan A adalah luas
penampang (m2).
Analog & Digital
sifat-sifat listrik berbagai jenis logam.
Logam Resistivitas (Ωm) Konduktivitas Relatif Koefisien suhu
20oC (Cu = 1) R/ oC
Perak 1.626 x 10-8 1.06 0.0041
Tembaga 1.724 x 10-8 1.00 0.0039
(digulung)
Tembaga 1.777 x 10-8 0.97 0.0039
(dibentang)
Aluminium 2.803 x 10-8 0.61 0.0040
Baja Lunak 1.380 x 10-7 0.12 0.0045
Timah 2.140 x 10-7 0.08 0.0040

Analog & Digital


Contoh-contoh
Soal
• Sebuah kumparan dari gulungan kawat tembaga sepanjang 8 m berpenampang 1 mm2.
Tentukanlah resistansi kumparan tersebut
• Tentukan jatuh tegangan antara ujung-ujung sebuah kawat dengan resistivitas 1,6 x 10-8 Ωm,
panjang 20 m, berpenampang 1 mm2 membawa arus sebesar 5 A.

Penyelesaian
• Nilai ρ untuk tembaga adalah 1,724 x 10-8 Ωm. Panjang kawat (l) 8 m dan luasnya (A) adalah 1
mm2 atau 1 x 10-6 m2. Jadi, resistansi kumparan adalah:

Atau R = 13,792 x 10-2 = 0,13792 Ω

• Pertama-tama, harus diketahui resistansi kawatnya (seperti pada Contoh 1.17):

• Jatuh tegangan ini dapat dihitung dengan mempergunakan hukum Ohm:


V = I x R = 5 A x 0,32 Ω = 1,6 V
sehingga akan timbul jatuh tegangan sebesar 1,6 V antara ujung-ujung kawat tersebut

Analog & Digital


Energi dan Daya
• Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja sementara daya adalah kecepatan dilakukannya kerja.
• Pada rangkaian listrik, energi diberikan oleh baterai atau generator.
• Energi dapat juga tersimpan di dalam komponen-komponen seperti kapasitor dan induktor.
• Energi listrik dikonversi menjadi bentuk-bentuk energi yang lain oleh komponen-komponen seperti :
a) Resistor dalam bentuk panas,
b) Kapasitor menyimpan muatan listrik,
c) Induktor dalam bentuk medan magnet,
d) Pengeras suara (menghasilkan energi bunyi),
e) Dioda pemancar cahaya (light emitting diodelLED) menghasilkan cahaya.
• Satuan energi adalah joule (J) dan daya dalam watt (W). Suatu daya sebesar 1W adalah hasil energi yang
digunakan dengan kecepatan 1 J per detik.
P = E/t
Keterangan:
P adalah daya [watt (W)], E adalah energi [joule (J)], dan t adalah waktu [detik (s)]. Daya di dalam suatu
rangkaian listrik setara dengan hasil perkalian antara tegangan dan arus. Jadi,
P=I x V

Analog & Digital


Langkah-langkah
• Hubungan P = I x V dapat digabungkan dengan hubungan
yang diperoleh dari hukum Ohm (V = I x R) untuk
menghasilkan dua hubungan berikutnya.
• Pertama, substitusi terhadap V akan menghasilkan:
P = I x (I x R) = I2R
• Kedua, substitusi terhadap I akan menghasilkan:
P = (V/R) x V = V2/R

Analog & Digital


Contoh-Contoh dan penyelesaian
1. Arus sebesar I = 1,5 A diperoleh dari sebuah baterai V = 3 V. Berapakah daya yang
diberikan?
Penyelesaian
P = I x V = 1,5 A x 3 V = 4,5 W
Jadi, daya yang diberikan adalah sebesar 4,5 W.

2. Jatuh tegangan sebesar 4 V timbul pada sebuah resistor 100 Ω. Berapakah daya
yang terdisipasi di dalam resistor tersebut?
Penyelesaian
P = V2/R (di mana V = 4 V dan R = 100 Ω):
P = V2/R = (4 V x 4 V)/100 Ω = 0,16 W
Jadi, resistor tersebut mendisipasikan daya sebesar 0,16 W (atau 160 mW).

Analog & Digital


3. Berapakah daya yang terdisipasi di dalam resistor bila
arus sebesar 20 mA mengalir melalui resistor 1 kΩ.
tersebut?

Penyelesaian
P = I2 x R = (20 mA x 20 mA) x 1 kΩ = 400 mW
Jadi, daya yang terdisipasi di dalam resistor tersebut
adalah sebesar 400 mW.

Analog & Digital


DASAR-DASAR ILMU KELISTRIKAN

TERIMAKASIH
Wahyudi, M.Pd.
wahyudi@unm.ac.id

Anda mungkin juga menyukai