Anda di halaman 1dari 18

Besaran dan

Satuan Elektrik,
Analisis Statik,
Karakteristik
Statik

Sandhy Tresna Yudhaswara (1102150025)


Muhammad Zuhdi(1102154151)
Besaran dan Satuan elektrik

Dalam mempelajari ilmu kelistrikan dan Elektronika, salah satu pengetahuan


dasar yang penting untuk dikuasai adalah mengetahui besaran-besaran maupun
satuan-satuan unit yang terdapat dalam ilmu listrik dan Elektronika. Pengetahuan
tentang Besaran maupun Satuan Listrik dan Elektronika ini dapat membantu kita
dalam merancang, merakit serta menganalisa sebuah rangkaian Listrik/Elektronika.
Tanpa pengetahuan dasar ini, kita tidak akan dapat mengetahui secara pasti
nilai-nilai komponen listrik/elektronika, nilai-nilai hasil pengukuran tegangan dan arus
listrik serta tidak dapat melakukan perhitungan dalam rangkaian seperti menghitung
jumlah daya listrik yang dipergunakan, menyusun rangkaian seri/paralel resistor dan
lain sebagainya.
Pengertian Besaran dan Satuan

Besaran - Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau


dihitung, dinyatakan dengan Angka atau nilai dan setiap Besaran pasti
memiliki satuan Contoh-contoh besaran dalam Ilmu kelistrikan dan
Elektronika seperti Tegangan, Arus listrik, Hambatan, Frekuensi dan
Daya Listrik.
Satuan - satuan adalah acuan yang digunakan untuk memastikan
kebenaran pengukuran atau sebagai pembanding dalam suatu
pengukuran besaran. Satuan ini dalam bahasa Inggris sering disebut
dengan Unit. Contoh-contoh satuan dalam ilmu kelistrikan dan
Elektronika seperti Ampere, Volt, Ohm, Joule, Watt, Farad dan Henry.
Standar Besaran dan Satuan
Elektrik
Berikut ini adalah Besaran-besaran Listrik dan Elektronika serta
Satuan-satuan Listrik dan Elektronika yang sering digunakan dalam ilmu
kelistrikan dan Elektronika. Standar yang digunakan pada umumnya
adalah SI yaitu Standard Internasional.
Besaran dan Satuan Besaran dan Satuan
umum Elektrik lainnya
Kuantitas Symbol Dimensi Satuan Symbol satuan
Besaran Satuan Simbol #Dasar
Panjang L L Meter m
Tegangan Volt V Massa m M Kilogram kg
Waktu t T Sekon s
Arus Listrik Ampere A Arus listrik I I Amper A
Temperature T O Kelvin ok

Hambatan/Resistansi Ohm Ω Intensitas pincangan Candela cd


#Suplemnter
Konduktansi Siemens G Sudut datar α , β, y [L] Radian rad
Sudut massif Ω [L2] Steradian sr
Kapasitansi Farad F #Turunan
Luas A L2 Meter kuadrat
Muatan Listrik Coulomb C Volum V L3 Meter kubik
Frekuensif f T-1 Hertz Hz (1/s)
Induktansi Henry H Kerapatan p L-3M Kilogram per meter kubik Kg/
Kecepatan v LT-3 Meter per sekon m/s
Daya Listrik Watt W Kecepatan sudut w [L]OT Radian per sekon rad/s
Percepatan a LT-2 Meter per sekon kuadrat m/s2
Impedansi Ohm Ω Percepatan sudut α [L]OT-2 Radian per sekon kuadrat rad/s2
Gaya F LMT-2 Newton N (kg m/s2)
Frekuensi Hertz Hz Tekanan, regangan p L-1MT-2 Newton per meter kuadrat N/m2
Kerja, energy W L2MT-2 Joule J (N m)
Energi Joule J Daya P L2MT-3 Watt W (J/s)
Prefix Nama Simbol Ekivalen

tera T 1012
giga G 109
mega M 106
Yang dimaksud dengan Prefix kilo K 103
Satuan SI adalah awalan yang digunakan hecto H 102
dalam satuan SI untuk membentuk sebuah deca Da 10
satuan yang menandakan kelipatan pangkat deci D 10-1

dari satuan tersebut. Berikut ini adalah Prefix centi C 10-2

satuan SI yang pada umumnya digunakan mili M 10-3


mikro µ 10-6
dalam ilmu kelistrikan dan Elektronika.
nano N 10-9
pico P 10-12
femto F 10-15

atto A 10-18
Analisis Statik

Manfaat analisa statistik terhadap data pengukuran adalah untuk


menentukan ketidakpastian hasil pengujian. Metode analisa statistik yang
dilakukan akan bermanfaat jika pengukurannya dilakukan dengan baik dan
benar.
Nilai rata-rata

– Harga rata-rata adalah Penjumlahan dari beberapa angka dibagi dengan


banyaknya angka data
– Dimana:
=

– Ket :𝑥ҧ = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎


n = jumlah data

Semakin banyak data pengamatan maka akan diperoleh hasil


pendekatan yang lebih baik. Pembacaan data pada kenyataannya hanya
dapat dilakukan secara terbatas.
Deviasi

Penyimpangan atau deviasi adalah selisih suatu pembacaan terhadap nilai rata-rata
dalam sekelompok pembacaan. Penyimpangan terhadap nilai rata-rata adalah :

𝑑12 + 𝑑12 + ⋯ + 𝑑𝑛2


𝜏=
𝑛
Dimana 𝑑12 = 𝑥 − 𝑥ҧ 2

Fungsi deviasi
– Sebagai indikator ketepatan instrumen yang digunakan.
– Menganalisa kesalahan acak yang terjadi.
Deviasi

– Standar daviansi untuk data terbatas

𝑑12 + 𝑑22 + ⋯ + 𝑑𝑛2


𝜎=
𝑛−1
Dimana: 𝑑 = 𝑥 − 𝑥ҧ

– Variansi : Deviasi kuadrat 𝜎 2


Kemungkinan kesalahan

Distribusi Kesalahan Normal


Tabel pembacaan tegangan
Pembacaan Jumlah
Pada table di samping ditunjukkan
tegangan pembacaan
daftar 50 pembacaan yang dilakukan
99.7 1 pada selang waktu yang singkat dan
99.8 4 dicatat paling sedikit pada setiap
kenaikan
99.9 12
0,1 volt. Tegangan nominal yang diukur
100 19 adalah 100 volt.
100.1 10
100.2 3
100.3 1
total 50
Dari table di atas terlihat bahwa jumlah pembacaan terbanyak (19) terdapat
pada nilai tengah 100 volt, sedang pembacaan-pembacaan nilainya berada hampir
simetris pada kedua sisi nilai tersebut. Dengan demikian kita dapat mengharapkan
bahwa pengamatan pengukuran yang mengandung kesalahan positif dan negative
besarnya hampir sama, sehingga jumlah kesalahan total akan kecil dan nilai rata rata
akan menjadi nilai yang sebenarnya dari variabel yang diukur.
Adapun kemungkinan distribusi kesalahan adalah :
 Kemungkinan kesalahan-kesalahan yang kecil lebih besar dari pada kemungkinan kesalahan-
kesalahan besar
 Kesalahan-kesalahan besar sangat mustahil
 Terdapat kemungkinan yang sama bagi kesalahan positif dan negatifsehingga kemungkinan
suatu kesalahan yang diberikan akan simetristerhadap harga nol.
Limiting Errors

Dalam kebanyakan instrument, ketelitian hanya dijamin sampai suatu persentase


tertentu dari skala penuh. Komponen-komponen rangkaian, seperti kondensator dan tahanan,
dijamin dalam suatu persentase tertentu dari nilai rencana. Batas-batas penyimpangan dari
nilai yang ditetapkan disebut kesalahan batas (limiting errors).
– Contoh:
Ketelitian sebuah voltmeter 0-150 V dijamin sampai 1% skala penuh. Tegangan yang
diukur oleh voltmeter adalah 83 V.
Tentukan limiting error dalam persen.
Penyelesaian :
Besar kesalahan batas (limiting error) adalah 0,01 x 150 V = 1,5 V
Persentase kesalahan pada penunjukan voltmeter sebesar 83 V adalah :
1,5/83 x 100% = 1,81%
Karakteristik instrument ukur

– Ada 2 macam karakteristik instrumen, Karakteristik Statik & Karakteristik


Dinamik
– Karakteristik statik alat berkaitan dengan input konstan yang diberikan,
dan diamati setelah dicapai keadaan steady-state.
– Karakteristik dinamik alat berkaitan dengan input yang selalu berubah,
atau input konstan tetapi diamati pada saat transiennya.
Karakteristik Statik

Parameter Untuk input tetap:

– Ketelitian (akurasi): derajad kedekatan harga penunjukan alat ukur


dengan harga-benar (penunjukan alat standar).

– Presisi: derajat kedekatan data dalam satu kelompok data pengukuran untuk
input yang sama.

– Bias: perbedaan harga rata2 output alat ukur untuk input yang sama dengan
harga-benar.

– Error: beda output pengukuran dng harga-benar


Error 3s disebut juga limit error
Error 0,68s disebut probable error, dengan kepercayaan 50%
 3 
– Presisi Pr esisi  100%1  
 x 
– Bias bias  xbenar  x
 bias  3 
– Akurasi akurasi  100%1  
 xbenar 
 bias  3 
– Error dari input tertentu error  100% 
 xbenar 
– Error yang dicantumkan pada manual alat dicari dari berbagai hasil kalibrasi
yang memberikan harga terbesar.
Parameter Input berubah

– Sensitivitas: perbandingan output alat ukur dengan


inputnya. Sensitivitas alat yang baik = 1, jika dimensi
(satuan) input-output sama.
– Threshold: input terkecil yg terdeteksi oleh alat ukur
– Resolusi: perubahan input terkecil yang dapat dideteksi
alat
– Histeresis: kurva perbandingan output-input untuk
perubahan input naik dan turun. Histeresis maksimum
adalah range harga input terbesar yang kemungkinan
memberikan output sama.
– Offset: range harga output yang kemungkinan berasal
dari input sama.
– Range: selisih span pengukuran minimum-maksimum
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai