Anda di halaman 1dari 31

RANGKUMAN MATERI USP

Tahun Ajaran 2022-2023

AISYANA SARI,S.Si
BESARAN dan SATUAN

Fisika adalah ilmu yang fundamental yang mencakup semua sains dan benda-benda
hidup (biologi, zoologi, dan lain-lain) maupun sains fisika (astronomi, kimia, fisika). Fisika
pada dasarnya membahas tentang materi dan energi adalah akar dari tiap bidang sains
dan mendasari semua gejola.
Fisika juga dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan tentang pengukuran, sebab
segala sesuatu yang kita ketahui tentang dunia fisika dan tentang prinsip-prinsip yang
mengatur prilakunya telah dipelajari melalui pengamatan-pengamatan terhadap gejala
alam. Tanpa kecuali gejala-gejala itu selalu mengikuti atau memahami sekumpulan
prinsip umum tertentu yang disebut hukum-hukum fisika.

SISTEM SATUAN INTERNASIONAL


Sistem satuan internasional telah disepakati pada tahun 1960 oleh Konferensi Umum
Kesebelas mengenai berat dan ukuran, dengan nama Sistem international (SI).
Sistem satuan internasional menggunakan satuan dasar meter, kilogram, dan sekon,
atau biasa disebut sistem MKS dan satuan yang lain yang biasa dipakai dalam fisika
adalah centimeter, gram sekon atau sistem CGS.

A. BESARAN FISIKA

Besaran fisika dibagi menjadi dua macam yaitu besaran pokok dan besaran turunan.

1.Besaran pokok ialah suatu besaran yang satuannya telah ditentukan terlebih dahulu.
Dalam SI terdapat 7 besaran pokok dan 2 besaran tambahan.
Daftar Besaran Pokok

Besaran Satuan Symbol Satuan Symbol Dimensi


Panjang Meter m L
Massa Kilogram kg M
Waktu Detik (sekon) s T
Arus listrik Amper A I
Temperature Kelvin K 0
Intensitas cahaya Candela Cd J
Jumlah Molle mol N
substansi(zat)
Besaran Tambahan Radian rad -
Sudut bidang datar Steradian sr -
Sudut ruang
2.Besaran turunan ialah besaran yang diperoleh (diturunkan) dari besaran pokok.
Dalam SI terdapat banyak sekali besaran turunan.

Daftar Contoh Besaran Turunan

Besaran Satuan Symbol Satuan Symbol Dimensi


Luas Meter persegi M2 L2
Volume Meter kubik M3 L2
Massa jenis Kilogram Kg/m3 ML-3
permeter kubik
Kecepatan Meter per detik m/s LT-1
Percepatan Meter per detik m/s2 LT-2
kuadrat
Gaya Newton N MLT-2
Usaha/energy Joule J ML2 T-2
Tekanan/tegangan Pascal Pa ML-1 T-2
Daya Watt W ML2 T-3
Kapasitas panas, Joule per Kelvin J/K ML2 T-3 θ-1
entropi
Frekuensi
Muatan listrik Hertz Hz T-1
Potensial listrik Coulomb C IT
Hambatan listrik Volt V ML2 T-3 I-1
Flux magnet Ohm Ω ML2 T-3 I-2
Kapasitas listrik Weber Wb ML2T-2 I-1
Farad F M-1L-2T4I2

Besaran dapat juga dibedakan atas besaran scalar & besaran vector
Besaran scalar ialah besaran yang hanya mempunyai ukuran, tetapi tidak mempunyai
arah. Contoh : suhu, waktu, luas, volume, energy, daya, dll
Besaran vector ialah besaran yang mempunyai besar/ukuran dan arah.
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya , berat, momentum, dll.
PEMBACAAN ALAT UKUR PANJANG
• Jangka sorong
Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga
dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam
sebuah pipa.

• Mikrometer sekrup
Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu
sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk me-ngukur benda
yang sangat tipis, misalnya tebal kertas. Cara kerja mikrometer sekrup adalah jika
selubung luar dengan skala 50 diputar

satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak
maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian
0,01 mm.

PEMBACAAN ALAT UKUR MASSA

Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berbagai
jenis neraca yang biasa digunakan adalah neraca batang antara lain: neraca sama
lengan, neraca tiga lengan (O’hauss – 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610
kg dengan ketelitian 0,1 gram ), neraca empat lengan (O’hauss – 311 dapat
mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram).
ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut Angka Penting, terdiri atas
angka-angka pasti dan angka angka terakhir yang ditaksir (angka taksiran). Berikut
adalah aturan penulisan/penyajian angka penting dalam pengukuran:

1) Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.


Contoh: 72,753 (5 angka penting).

2) Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting.
Contoh: 9000,1009 (9 angka penting).

3) Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 3,0000 (5 angka penting).

4) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di belakang
tanda desimal adalah angka penting.
Contoh: 67,50000 (7 angka penting).

5) Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak dengan
tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh: 4700000 (2 angka penting).

6) Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka tidak
penting.
Contoh: 0,0000789 (3 angka penting).
Ada beberapa ketentuan dalam mengoperasikan angka penting. Ketentuan-ketentuan
yang dimaksud antara lain:
1) Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka angka penting hanya
boleh terdapat satu Angka Taksiran saja.
Contoh:

Angka 0 dan angka 7 di belakang koma adalah angka taksiran. Oleh karena dalam
pengoperasian tidak boleh ada 2 angka taksiran, maka hasil penjumlahan tersebut
adalah 2,81 (dibulatkan ke atas)

2) Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan angka
penting yang paling sedikit.
Dari operasi perkalian tersebut, angka penting yang paling sedikit berjumlah dua. Oleh
karena hasil perkalian maupun pembagian mengandung angka penting yang paling
sedikit, maka hasil perkalian kedua bilangan di atas adalah 2,3

3) Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5
dihilangkan, Jika angkanya tepat sama dengan 5, dibulatkan ke atas jika angka
sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah jika angka sebelumnya genap.

NOTASI ILMIAH
a,…x 10n
a=bilangan asli 1 sampai 9
n= eksponen

Dalam notasi ilmiah hasil pengukuran harus dinyatakan dalam 1 angka di depan koma.
Angka 125 jika kita tuliskan dalam bentuk baku (notasi ilmiah) menjadi 1,2 x 102.
Penulisan dengan Notasi Ilmiah
Untuk menuliskan hasil pengukuran ke dalam bentuk notasi ilmiah cukup mudah. Anda
cukup melihat apakah bilangan tersebut lebih dari 10 atau kurang dari 1

Notasi Ilmiah untuk Bilangan Lebih dari 10, caranya:


1. Jika bilangan yang lebih dari 10 tidak mempunyai koma (bukan desimal) buatlah
koma di belakang angka paling belakang. Jika bilangan tesebut telah memiliki koma
sobat tidak perlu menambahkannya lagi.
2. Buatlah koma di sebelah kanan angka pertama.
3. Hilangkanlah angka nol di belakang koma selain yang diapit angka bukan nol
4. Kalikan bilangan yg sobat dapat di angka 3 dengan 10n, dimana n = jumlah angka
yang diapit dua koma.
105.000.000.000.000
(angka yang akan kita nyatakan dalam notasi ilmiah)\
105.000.000.000.000, (kita taruh koma dibelakang angka terakhir [warna merah])
1,05.000.000.000.000, (buat koma dibelakang angka pertama [warna biru])
1,05 x 1014dimana 14 adalah jumlah angka yang diapit tanda koma pada langkah
sebelumnya [warna orange].
contoh lainnya
135,278
1,35,278
1,35278 x 102
Notasi Ilmiah untuk Bilangan Kurang dari 1, caranya:
1. Buatlah koma di belakang angka pertama bukan nol yang sobat jumpai dari sebelah
kiri
2. Hilangkan angka dibelakang angka pertama yang sobat jumpai (langkah 1)
3. Kalikan angka di nomor 2 dengan 10-n dengan n = jumlah angka yang diapit koma.
0,00001276
0,00001,276
(buat koma di belakang angka bukan nol yang dijumpai pertama dari kiri)
1,276 x 10-5

USAHA, ENERGI DAN GAYA

1. DAYA (P)

Daya merupakan suatu usaha yang dilakukan gaya dalam satu satuan waktu karena
setiap besaran yang dibagi dalam selang waktu disebut sebagai laju, maka daya
didefinisikan juga sebagai laju melakukan usaha, karena usaha selalu muncul apabila
terjadi perubahan bentuk energy. Jika daya diberi lambang P (dari kata inggris
“POWER’) usaha W, dan waktu t, maka daya dapat dirumuskan:

W
P=
t

P=F.v

P = daya (J/s) atau (W)

W = usaha (J)

t = selang waktu (s)

Suatu daya dalam SI diberi nama Watt (disingkat W) untuk menghormati James Watt.
Penemu mesin uap satu watt adalah besar gaya ketika usaha satu joule dilakukan dalam
selang waktu satu sekon.
2. USAHA

W = F.s

Jika membentuk sudut θ

W = F.s cos θ

Keterrangan:
W = usaha (J)
F = gaya (N)
S = perpindahan (m)
θ= sudut yang dibentuk

“ Besarnya usaha sebanding dengan perubahan, jika ingin sukses perbanyak usaha
jangan kebanyakan gaya”

3. ENERGI
Energi merupakan suatu kemampuan untuk melakukan usaha (kerja)

✓ Suatu sistem atau benda dikatakan mempunyai energi apa bila sistem atau benda
itu mempunyai kemampuan melakukan usaha, seseorang dapat bekerja karena ia
memiliki energi yang diperolehnya, dalampembicaraan sehari-hari, kita mengenal
beberapa bentuk energi antara lain; energi panas, energi cahaya, energi air terjun,
energi listrik energi kimia, energi bahanbakar, energi nuklir, energi mekanik dan
lain sebagainya.
✓ Energi justru bermanfaat pada saat terjadinya perubahan bentuk, sebagai contoh,
energi kimia dalam bahan bakar bermanfaat menggerakkan mobil ketika terjadi
pembakaran yang segera mengubah energi kimia menjadi energi mekanik. Dalam
perubahnnya itu hanya perubahan bentuk saja sedangkan besarnya tetap. Hal itu
sesuai dengan hukum kekekalan energi yang menyatakan:
• Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan
• Jumlah energi seluruhnya selalu konstan, meskipun terjadi perubahan
bentuk yang satu kebentuk yang lain.

➢ ENERGI KINETIK
Energy kinetic merupakan energy yang dimiliki benda karena gerakannya

Ek = ½ . m . V2

Keterangan :

m: massa benda (kg)

V : kecepatan benda (m/s)

Ek : energy kinetic (Joule)

➢ ENERGI POTENSIAL
- Energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam sebuah benda atau
dalam keadaan tertentu. Energi potensial dapat dimiliki oleh suatu benda
karena kedudukan atau benda itu. Benda yang mempunyai kedudukan atau
terletak di atas permukaan bumi.
- Benda yang dibuat dalam keadaan tertentu, misalnya ditegangkan (ditekan
atau ditarik) maka benda itu akan mempunyai energi potensial pegas atau
energi potensial elastis.
a. Energi Potensial Gravitasi
Air yang dibendung dalam suatu danau mempunyai energi potensial.
Apabila air tersebut dijatuhkan melalui saluran pipa kebawah, maka energi
potensial air akan berubah menjadi energi gerak (energi kinetik). Air yang memiliki
energi kinetik dapat memutarkan turbin dan putaran turbin ini digunakan untuk
memutar generator, sehingga generator menghasilkan energi listrik.
Energy potensial merupakan energy yang dimiliki oleh benda karena
kedudukannya

Ep = m. g . h

➢ Energy mekanik
Energy mekanik merupakan energy total yang dimiliki oleh benda
Em = Ep + Ek
Em = m . g . h + ½ . m . V2

Keterangan: Ek= energy kinetic (J)


Ep= energy potensial (J)
m= massa benda (kg)
V= kecepatan (m/s)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= ketinggian (m)
Em= energy mekanik (J)

SIFAT MEKANIK BAHAN

1.Tegangan (Stress)

Suatu benda elastis akan bertambah panjang sampai ukuran tertentu ketika ditarik oleh
sebuah gaya. Besarnya tegangan pada sebuah benda adalah perbandingan antara
gaya tarik yang berkerja benda terhadap luas penampang benda
tersebut. Tegangan menunjukkan kekuatan gaya yang menyebabkan benda berubah
bentuk. Tegangan dibedakan menjadi tiga macam yaitu regangan, mampatan dan
geseran.

Misalnya, jika ada dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampang berbeda
dan diberi gaya, kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda. Kawat
dengan luas penampang yang lebih kecil akan mengalami tegangan yang lebih besar
daripada kawat dengan luas penampang yang lebih besar. Tegangan pada benda
diperhitungkan dalam menentukan jenis dan ukuran bahan penopang suatu beban
contohnya ada jembatan gantung dan bangunan bertingkat.
Setelah kamu mengetahui rumus tegangan, yuk kerjakan contoh soal dibawah ini

1. Seutas tali memiliki diameter 2 cm ditarik dengan gaya 200 N. Tentukan tegangan
tali tersebut!

Diketahui:

F = 200 N

d = 2 cm = 0,02 m

r = 1 cm = 0,01 m

Ditanya: σ ?

Jawab:

A= 3,14 x (0,01)2 = 3,14 x 0,0001 = 0,000314 = 3,14 x 10-4


2.Regangan (Strain)

Regangan merupakan perubahan relatif ukuran atau bentuk suatu benda yang
mengalami tegangan. Regangan dapat didefinisikan sebagai pebandingan antara
pertambahan panjang benda terhadap panjang benda mula-mula. Selain itu
regangan menjadi tolok ukur seberapa jauh benda tersebut berubah bentuk.

Selanjutnya mari kita kerjakan contoh soal regangan dibawah ini:

1. Seutas tali mempunyai panjang mula-mula 200 cm ditarik hingga tali tersebut
mengalami pertambahan panjang 1 cm. Tentukan regangan tali tersebut!

Diketahui:

X = 200 cm = 2 m

ΔX = 1 cm = 0,01 m

Ditanya: ε ?

Jawab:
3.Modulus Young

Tidak semua benda dapat kembali ke bentuk semula setelah dikenai gaya. Elastisitas
benda hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas. Batas elastisitas
didefinisikan sebagai tegangan maksimum yang dapat diberikan ke bahan sebelum
bahan mengalami deformasi permanen.

Pada suatu titik benda yang diberi gaya dan mengalami deformasi tidak dapat kembali
ke bentuk semula. Titik inilah yang disebut batas elastis. Pada benda yang elastis,
perbandingan tegangan dengan regangannya adalah konstan.
Setiap bahan memiliki nilai Modulus Young berbeda-beda. Tabel 1 menunjukkan
beberapa nilai modulus Young dari beberapa bahan. Seperti modulus elastisitas beton
bertulang berbeda dengan modulus elastisitas baja untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai Modulus Beberapa Bahan.


4. Hukum Hooke
Sifat elastis suatu zat, dimanfaatkan orang dalam pembuatan pegas. Menurut Hooke
bila sebuah pegas ditarik oleh pasangan gaya F,maka pegas tersebut akan bertambah
panjang sebanding dengan besarnya gaya yang mempengaruhi pegas tersebut.

F = gaya yang bekerja pada pegas

∆x = pertambahan panjang pegas


Untuk dua pegas yang berbeda, meskipun diberi gaya tarik yang sama, tenyata
menghasilkan pertambahan panjang yang berbeda, Hal ini berarti bahwa ada
besaran khusus untuk setiap pegas. Besaran ini disebut tetapan (konstanta) pegas.
Dari percobaan, di dapat bahwa gaya tarik (F) yang diberikan pada pegas adalah
sebanding dengan tetapan pegas (K).

F~K

Dari kenyataan tersebut, Hooke membuat suatu hukum tentang gaya pegas yang
dapat dinyatakan sebagai berikut:

• Sebanding dengan tetapan pegas (k)


• Sebanding dengan perubahan panjang (∆x)

Dapat dinyatakan dengan persamaan:

F = - k . ∆x
Dengan: F = gaya tarik/ tekan(N)

K = tetapan (konstanta ) pegas (N/m)

∆x = perubahan panjang (m)

Tanda negative (-) pada persamaan tersebut menunjukkan bahwa gaya yang timbul
pada pegas berlawanan arah dengan gaya penyebabnya. Tetapi apabila yang kita lihat
hanya gaya pegasnya saja tanpa memperdulikan gaya penyebabnya dapat ditulis:

F = k . ∆x

Susunan Pegas
Dalam penggunaannya beberapa pegas dapat dipakai secara bersamaan dengan
bentuk susunan seri atau pararel. Bagaimana rumusan tetapan pegas (k) pada kedua
susunan tersebut?

a. Susunan pararel
Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k1dan k2 disusun secra pararel, maka
akan diperoleh konstanta pegas gabungan (kp) sebagai berikut:

ktot = k1 + k2

untuk susunan pararel yang terdiri atas n buah pegas berlaku:


ktot = k1 + k2 + k3 + .................kn

b. Susunan seri
Jika dua buah pegas dengan konstanta pegas k1 dan k2 disusun secara seri, maka
akan diperoleh konstanta pegas gabungn (ks) sebagai berikut:

Untuk susunan seri yang terdiri atas n buah gaya berlaku:

1 1 1 1 1
= + + + ….
𝑘𝑡𝑜𝑡 𝑘1 𝑘2 𝑘3 𝑘𝑛

Contoh Soal :
SUHU DAN KALOR

Suhu adalah derajat panas dinginnya suatu benda.


Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.
Perbandingan skala pada termometer
Celcius : Reamur : Fahrenheit : Kelvin
100 : 80 : 180 : 100
5 : 4 : 9 : 5

Contoh Soal :
Diketahui :T˚C= 20 ˚C
Ditanya : a. T˚R
b. T˚F
c.T˚K
Jawab :

a. T˚R = 4/5 x 20˚C= 16˚R


b. T˚F = (9/5 x 20˚C) + 32˚F = 77˚F
c. T˚K = (5/5 x 20˚C) + 273 = 293 K

Kalor Jenis
Kalor jenis merupakan banyaknya kalor yang diperlukan sebuah zat untuk
menaikkan suhu satu gram zat tersebut sebesar satu derajat Celcius.
Misal, kalor jenis air ialah 4200 J/kg°C, kalor jenis besi adalah 460 J/kg°C.
Kapasitas kalor ialah jumlah kalor yang diserap oleh benda bermassa tertentu
untuk menaikkan suhu sebesar 1⁰C.

Q = m.c.ΔT
Keterangan :

• Q = banyak kalor yang diterima ataupun dilepas oleh suatu benda ( J )


• m = massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
• c = kalor jenis zat ( J/kg⁰C )
• ΔT = perubahan suhu ( ⁰C )

Rumus Kalor Jenis yaitu c = Q / m.ΔT


Keterangan :

• c : kalor jenis zat ( J/kg⁰C )


• Q : banyak kalor yang dilepas atau diterima oleh suatu benda ( Joule )
• m : massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
• ΔT : perubahan suhu ( ⁰C )

Rumus Kapasitas Kalor : C = Q / ΔT

Keterangan:

• C = kapasitas kalor ( J/K )


• Q = banyaknya kalor ( J )
• ΔT = perubahan suhu ( K )

Selain itu, ada rumus lain untuk menentukan kapasitas kalor itu sendiri, yakni: C = m. c

Keterangan :

• C : kapasitas kalor ( J/K )


• m : massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
• c : kalor jenis zat ( J/kg.K )

Perubahan Wujud Benda yang Membutuhkan Kalor/Panas


Perubahan wujud benda yang membutuhkan kalor terdiri atas mencair,
menguap, dan menyublim.
Mencair adalah proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair. Contoh es
batu (padat) menjadi air (zat cair), lilin yang dipanaskan, es krim yang dibiarkan di
ruang terbuka akan mencair dengan sendirinya. Dalam proses mencair, benda
menerima energi panas (kalor) untuk membuat benda padat menjadi cair, dan logam
dicairkan menggunakan solder. Misalnya pada perubahan es batu menjadi air, panas
dibutuhkan es batu untuk berubah menjadi cair.
Menguap adalah proses perubahan wujud benda dari cair menjadi gas. Contoh
peristiwa menguap air menjadi uap air saat memasak air, bensin yang dibiarkan berada
pada tempat terbuka lama – lama juga akan habis berubah menjadi gas, dan lain
sebagainya. Dalam proses menguap, benda semula berupa zat cair
menerima/membutuhkan energi panas (kalor) untuk merubah air yang dipanaskan
menjadi uap air. Dalam peristiwa menguap, zat memerlukan energi panas untuk
berubah dari cair ke gas.
Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke gas. Contoh
menyublim terjadi pada kapur barus (kamper) yang disimpan pada lemari pakaian lama
– lama akan habis dan di dalam lemari akan menjadi harum. Dalam peristiwa
menyublim zat memerlukan energi panas untuk berubah dari padat ke gas.
Baca Juga: Termometer Air Raksa dan Termometer Alkohol
Perubahan Wujud Benda yang Melepaskan Kalor/Panas
Perubahan wujud benda yang melepaskan kalor meliputi membeku, mengembun,
dan mengkristal.
Mengkristal adalah perubahan wujud benda dari gas ke padat. Contoh peristiwa
mekristal terjadi pada berubahnya uap menjadi butiran es (di dalam freezer). Dalam
peristiwa mengkristal, perubahan zat terjadi karena terjadi pelepasan energi panas.
Membeku adalah perubahan wujud benda dari cair menjadi padat. Contoh peristiwa
membeku adalah air di dalam freezer akan menjadi es batu, lilin cair yang didinginkan,
dan perubahan kue agar – agar dari cairan menjadi padat. Peristiwa perubahan zat
menjadi beku (membeku)merupakan peristiwa dengan zat melepaskan energi panas.
Mengembun adalah perubahan wujud benda dari gas menjadi cair. Contoh peristiwa
mengembun adalah es batu dalam sebuah gelas akan membuat bagian luar gelas
basah, rumput di lapangan pada pagi hari menjadi basah padahal sore harinya tidak
hujan, dan titik embun air yang memburamkan kaca mobil saat hujan. Dalam peristiwa
mengembun, zat melepaskan energi panas sehingga benda gas dapat menjadi cair.
GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN
Getaran adalah gerak bolak balik yang terjadi berulang-ulang secara
teratur.Karena terjadi secara teratur, getaran sering disebut juga gerak berkala atau
periodik.Contoh getaran misalnya pada sayap lebah, gerakan ayunan, orang
menggigil dan mesin pengebor tanah.

Untuk lebih jelasnya tentang konsep getaran, kita amati lagi getaran pada
ayunan dan getaran pegas.Ketika beban disimpangkan ke B, kemudian
dilepasklan, beban akan bergerak bolak-balik disekitar titik A, titik A disebut titik
kesetimbangan. Gerakan ini terjadi berulang-ulang secara teratur
(periodik).Adapun yang dimaksud satu getaran adalah gerak benda melalui A-B-
A-C-A atau B-A-C-A-B atau C-A-B-A-C.
Periode dan frekwensi
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk bergetar 1 getaran. Dirumuskan
sebagai berikut:
t
T=
n
Keterangan :
T = periode (detik)
n = banyaknya getaran
t = waktu bergetar
Sedangkan frekwensi adalah besaran fisika yang menyatakan banyaknya getaran
tiap sekon.dirumuskan sebagai berikut :
n
f= dengan f adalah frekuensi (Hz)
t

Jika kedua persamaan tersebut digabung, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1 1
f= atau T =
T f
GELOMBANG

Pengertian dan macam-macam gelombang.

Gelombang dapat didefinisikan sebagai getaran atau usikan yang merambat dari suatu
lokasi ke lokasi lainya.
Gelombang dapat dibedakan menjadi berbagai macam :
1. Gelombang berdasarkan arah getar.
a. Gelombang Tranversal
Gelombang tranversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambat gelombang.
Contohnya : Gelombang pada tali, permukaan air dan gelombang
elektromagnetik

b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya berimpit


dengan arah rambatan gelombang
Contoh : Gelombang bunyi dan gel. Pada slinki.

2. Gelombang berdasarkan medium


a. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik adalah gelombang yang merambatnya membutuhkan
medium perantara. Contohnya : Gelombang bunyi, gelombang slinki dan
gelombang pada permukaan air.
b. Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang merambatnya tidak
memerlukan medium perantara, jadi memindahkan energi getarnya bisa di ruang
vakum. Contoh : gelombang radio, gelb. Mikro, glb. Infra merah, glb. Cahaya,
glb. Ultra violet, glb. Sinar-X, glb. Sinar - 

3. Gelombang berdasarkan amplitudo gelombang


Gelombang berjalan (traveling wave)
Gelombang berdiri / diam ( standing wave )

Periode dan Frekuensi gelombang


Periode gelombang adalah waktu yang dibutuhkan untuk merambat setiap satu panjang
gelombang.
𝑡
𝑇=
𝑛
T= periode (s) t = waktu (s) n = jumlah gelombang
Frekuensi gelombang adalah jumlah gelombang yang merambat tiap satuan waktu.
𝑡
𝑓=
𝑛
f = frekuensi gelombang (Hz) t = waktu(s) n= jumlah gelombang
Sehingga frekuensi dan periode gelombang saling terkait dapat dinyatakan sebagai
berikut :
1 1
𝑓 = 𝑇 atau 𝑇 = 𝑓

Panjang Gelombang
Panjang gelombang adalah jarak yang terdiri dari satu bukit dan satu lembah

Cepat rambat gelombang


Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh gelombang tiap satuan waktu
dinyatakan sebagai berikut:

𝑣 = 𝑇 atau v = . f

Dimana : v = cepat rambat gelomban( m/s ) T = periode glb (s)


 = panjang gelombang ( m ) f = frekuensi glb (Hz)

Persamaan Gelombang

Gelombang berjalan memiliki persamaan simpangan seperti berikut.


Keterangan:

y = simpangan (m);

A = amplitudo gelombang (m);

𝜔 = kecepatan sudut gelombang (rad/s);

t = lamanya gelombang beretar (s);

T = periode gelombang (s);

k = bilangan gelombang;

x = jarak titik ke sumber getar (m); dan

λ = panjang gelombang (m).

Contoh soal :

1. Sebuah radio pemancar mempunyai panjang gelombang 45 meter. Jika periode


gelombang tersebut adalah 3 sekon, tentukan cepat rambat gelombang !
Penyelesaian :
Diketahui: T = 3 sekon
= 45 meter
Ditanya: v = …………… ?
Jawab :
 45
v =𝑇 = 3 = 15 m/s

2. Gelombang berjalan dengan persamaan y = 1,5 sin 4 t meter, maka amlpitudo dan
frekuensi gelombang adalah…
amplitude gelombang 1,5 m dan frekuensinya 2 Hz
LISTRIK DINAMIS

1. Kuat Arus Listrik


Adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu
𝑄
I= 𝑡
I = kuat arus (A)
Q = banyaknya muatan listrik yang mengalir (C)
t = waktu (s)
Yang disebut arus adalah aliran muatan positif
Alat ukur kuat arus adalah amperemeter, yang dirangkai seri dengan rangkaian

2. Beda Potensial Listrik


Adalah besarnya energi listrik tiap satu-satuan muatan listrik.
Beda potensial listrik disebut juga dengan tegangan listrik , dalam satuan volt
Alat ukur tegangan listrik adalah voltmeter yang dirangkai secara parallel terhadap
komponen yang diukur

3. Hukum Ohm
“Besarnya kuat arus yang mengalir paada rankaian sebanding dengan beda
potensial listriknya”
V = I.R
V = beda potensial listrik (volt)
I = kuat arus listrik (A)
R = hambatan listrik (ohm)

LATIHAN SOAL

1. Sebutkan 7 besaran pokok beserta satuannya adalah ….

2. Sebutkan contoh-contoh besaran turunan beserta satuannya

3. Dari hasil pengukuran diperoleh data 0,000135 m. Jika ditulis ke dalam bentuk
notasi ilmiah adalah ...

4. Hasil pengukuran panjang, lebar dan tinggi dari sebuah lemari berturut-turut 4,5
m, 0,25 m, dan 2 m. menurut aturan angka penting volume lemari tersebut
adalah….

5. Pesawat F-16 memiliki kecepatan 144 Km / jam, kecepatan pesawat tersebut


setara dengan ….

6. Berdasarkan SI dimensi [M][L][T]-2 adalah merupakan dimensi dari besaran....

7. Alat ukur panjang yang tepat untuk mengukur garis tengah lingkaran dalam
piston adalah

8. Jika gaya yang digunakan untuk menggeser benda sejauh 4 m adalah 10 N,


maka besarnya usaha adalah ….

9. Sebuah truk beserta isinya dengan massa total 2 ton bergerak dengan
kecepatan 72 km/jam. Besarnya energi kinetik truk adalah ....

10. Sebuah benda massanya 400 gr, dijatuhkan dari ketinggian 20 m ( jika g = 10
m/s2), Maka energi potensialnya adalah ….

11. Jika hukum kekekalan energi mekanik berlaku untuk suatu sistem, maka ….

12. Sebuah mesin menghasilkan daya 300 watt. Berapa kerja yang dihasilkan mesin
selama 10 menit ?

13. Sebuah lampu LED diketahui mempunyai daya 12 W, jika tegangan listrik yang
digunakan adalah 220 V. Hitung berapa besar kuat arusnya !
14. Senar yang terbuat dari plastik memiliki panjang 40 cm dan luas penampang 5
mm2. Saat ditarik gaya panjangnya menjadi 40,5 cm. Regangan yang dialami
senar adalah …

15. Seutas tali terbuat dari karet sepanjang 4 m dengan luas penampang 2 mm2
diberi beban bermassa 5 kg sehingga bertambah panjang 2 mm. Tentukan
besarnya modulus elastisitas tali.

16. Sebuah pegas digantung seperti posisi pada gambar berikut :


Pegas kemudian diberi beban dengan massa 200 gr sehingga bertambah
panjang 7 cm. Tentukan nilai konstanta pegas !

17. Empat buah pegas disusun seperti gambar di bawah, jika besarnya konstanta
pegas 4 N/m maka besarnya konstanta pegas pengganti adalah ...

18. Empat buah pegas disusun seperti gambar di bawah. Jika besarnya konstanta
pegas 4 N/m maka besarnya konstanta pegas pengganti adalah ...

19. Tentukan nilai konstanta pegas pengganti untuk gambar di bawah. Jika
k1=k2=k3=k4=k5=k6 bernilai 4 N/m.
20. Perhatikan gambar ayunan dibawah ini
Jika benda mengayun dari titik C ke titik B dalam waktu 4 sekon, maka periode
ayunan tersebut adalah...

18. Pembagian jenis gelombang menurut arah getar dibedakan ada 2 macam yaitu
tranversal dan longitudinal. Gelombang yang arah getarnya sejajar dengan arah
rambatannya disebut ....

19. Gelombang pada permukaan air berdasarkan mediumnya termasuk jenis


gelombang

20. Gelombang radio di udara dengan frekuensi 100 Mhz. Jika cepat rambat
gelombang radio 3.108 m/s, maka panjang gelombang radio tersebut adalah….

21. Sifat-sifat yang dimiliki oleh gelombang antara lain….

22. Definisi panjang gelombang tranversal adalah….

23. Gelombang bunyi dapat diklasifikasikan berdasarkan frekuensinya antara lain…

24. Dari perbandingan skala tersebut kita bisa mengkonversi satuan suhu. Jika
diketahui besarnya suhu yang tertera pada thermometer 24˚R, berapa suhunya
dalam Celcius ?

25. Suhu seorang pasien ketika diukur dengan thermometer menunjukkan angka 20
˚C. Berapa suhunya dalam Fahrenheit ?

26. Termometer yang mempunyai nilai perbandingan yang sama adalah …

27. Jenis-jenis thermometer antara lain ?


28. Jika banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda dari 34˚C
menjadi 44˚C adalah 200 J, maka besarnya kapasitas kalor adalah

29. Jika banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg benda dari
26˚C menjadi 36˚C adalah 20 J, maka besarnya kalor jenis adalah

30. Contoh perpindahan kalor secara konduksi adalah…

31. Peristiwa perubahan wujud yang melepas kalor antara lain…

32. Contoh peristiwa pemuaian luas adalah

33. Besaran yang berpengaruh dalam azas Black ditunjukkan oleh nomor

34. Dalam seutas kawat mengalir arus 10 A selama 2 sekon. Muatan listrik yang
mengalir dalam kawat tersebut adalah....

35. Muatan listrik sebesar 2,2.10-6 C mengalir pada sebuah penghantar dalam waktu 1
menit. Besarnya arus listrik pada penghantar tersebut adalah

36. Hitung nilai beda potensial dari gambar rangkaian di bawah. Jika diketahui nilai kuat
arusnya adalah 4 mA.

37. Berapa nilai hambatan R1 pada rangkaian di bawah ini, jika diketahui R1=R2, beda
potensial 4 V dan kuat arus 2 A.
38. Berapa nilai kuat arus dari rangkaian di bawah jika R1=R2=R3=R4 = 10 ohm

“End but not for the end”

Sumber :

https://www.ruangguru.com/blog/perbedaan-tegangan-dan-regangan

https://www.wardayacollege.com/fisika/elastisitas/pegas-hukum-hooke/hukum-hooke/

https://www.wardayacollege.com/fisika/elastisitas/elastisitas/modulus-elastisitas/

Anda mungkin juga menyukai