Anda di halaman 1dari 83

Besaran

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur, dihitung, memiliki nilai dan sa
tuan. Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka mela
lui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, m
aka ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap b
esaran diukur dengan cara berbeda.
Daftar isi
1 Besaran fisis
1.1 Besaran pokok
1.1.1 Panjang
1.1.2 Massa
1.1.3 Waktu
1.1.4 Kuat arus listrik
1.1.5 Suhu
1.1.6 Jumlah molekul
1.1.7 Intensitas cahaya
1.2 Besaran turunan
2 Lihat pula
3 Pranala luar
Besaran fisis
Besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain.
Besaran pokok dalam Sistem Internasional
Nama
Simbol
Simbol
Satuan
Simbol

dalam rumus
dimensi
SI
satuan

Panjang
l, x, r, dll.
[L]
meter
m
Waktu
t
[T]
detik (sekon)
s
Massa
m
[M]
kilogram
kg
Arus listrik

I, i
[I]
ampere
A
Suhu
T
[?]
kelvin
K
Jumlah molekul
n
[N]
Mol
mol
Intensitas cahaya
Iv
[J]
Kandela
Cd
Keterangan dari macam-macam besaran pokok itu adalah:
Panjang
Satuan panjang adalah "meter".
Definisi
Satu meter adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/
299 792 458 sekon.
Massa
Massa zat merupakan kuantitas yang terkandung dalam suatu zat. Satuan massa adal
ah "kilogram" (disingkat kg)
Definisi
Satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga Timb
angan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899)
Waktu
Satuan waktu adalah "sekon" (disingkat s) (detik)
Definisi
Satu sekon adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melaku
kan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat energi
di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
Kuat arus listrik
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A)
Definisi

Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat ya
ng sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan
pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada set
iap meter kawat.
Suhu
Satuan suhu adalah "kelvin" (disingkat K)
Definisi
Satu Kelvin adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13
, 1967).
Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik trip
el air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan
uap jenuhnya.
Jumlah molekul
Satuan jumlah molekul adalah "mol".
Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat Cd).
Definisi
Satu kandela adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radia
si monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesa
r 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran po
kok.
Contoh besaran turunan:
Besaran
Satuan
Singkatan
Kecepatan
meter per sekon
m/s
Percepatan, percepatan gravitasi
meter per sekon kuadrat
m/s
Luas
meter persegi
m
Volume
meter kubik
m

Gaya, berat, tegangan tali


Newton (kilogram meter per sekon persegi)
kg m/s
Debit
meter kubik per detik
m/s
Energi, usaha
Joule
J
Rapat tenaga
joule per meter kubik
J/m
Tegangan permukaan, tetapan pegas
Newton per meter
N/m

BESARAN DAN SATUAN.

Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan menyelidiki komponen-kompone


n materi dan interaksi antar komponen tersebut.
Contoh : - Bagaimana energi mempengaruhi materi.
- Bagaimana mengubah bentuk energi yang satu ke bentuk yang lain.
Materi adalah segala sesuatu yang menempati dan mengisi ruang.
Energi adalah berbagai bentuk ukuran kemampuan dari suatu sistem untuk melakukan
kerja.
Ilmu fisika secara umum dibagi menjadi : mekanika, panas, bunyi, optika listrik
dan magnit, dan fisika modern.
Langkah-langkah atau tahap-tahap dalam penyelidikan :
1.

Mengemukakan anggapan-anggapan atau dugaan-dugaan.

2.

Menyusun suatu hipotesa.

3.

Melakukan suatu eksperimen.

4.
Jika dalam eksperimen dapat diterima kebenarannya maka dapat dikukuhkan
sebagai HUKUM.
Dalam fisika langkah-langkah maupun tahapan-tahapan diatas diperlukan teknik-tek
nik pengukuran yang harus dikembangkan.
Untuk dapat memecahkan masalah, maka diperlukan suatu sistem standar yang dapat
diterima oleh berbagai kalangan yang mempelajari dan mengembangkan ilmu fisika.

SATUAN DAN PENGUKURAN.


* Besaran Pokok Dalam Fisika.
Dalam sistem Internasional ( SI ) terdapat : 7 buah besaran dasar berdimensi dan
2 buah buah tambahan yang tidak berdimensi.
BESARAN DASAR
SATUAN SI
Nama
Lambang
Rumus Dimensi
1.
Panjang
Meter
m
L
2.
Massa
Kilogram
kg
M
3.
waktu
Sekon
s
T
4.
Arus listrik
Ampere
A
I
5.
Suhu termodinamika
Kelvin
K
q
6.
Mola
mol
N

Jumlah zat

7.
Intensitas cahaya
Kandela
cd
J
BESARAN TAMBAHAN
SATUAN SI
1.
Sudut datar
radian
rad
2.

Sudut ruang

steradian
sr

BESARAN JABARAN
SATUAN SI
1.
Energi
Joule
J
2.
Gaya
newton
N
3.
Watt
W

Daya

4.
Tekanan
pascal
Pa
5.
Frekwensi
Hertz
Hz
6.
Volt
V

Beda Potensial

7.
Muatan listrik
coulomb
C
8.
Fluks magnit
weber
Wb
9.
Tahanan listrik
Farad
F
10. Induksi magnetik
Tesla
T
11. Induktansi
Henry
Hb
12. Fluks cahaya
lumen
Lm

13. Kuat penerangan


Lux
Lx

* Sistem Satuan
Sistem satuan metrik, dibedakan atas :
- statis
- dinamis
Sistem statis :

statis besar

- satuan panjang
- satuan gaya
- satuan massa

: meter
: kg gaya
: smsb

statis kecil

- satuan panjang
- satuan gaya
- satuan massa

Sistem dinamis :
Sistem Satuan
Dinamis Besar
Dinamis Kecil
1.
Panjang
meter
cm
2.
kg
gr

Massa

3.
sec
sec

Waktu

4.
Gaya
newton
dyne

: cm
: gram gaya
: smsk

5.
Usaha
N.m = joule
dyne.cm = erg
6.
Daya
joule/sec
erg/sec

Sistem dinamis besar biasa kita sebut

M K S

atau sistem praktis

Sistem dinamis kecil biasa kita sebut

C G S

atau sistem Gauss .

SISTEM SATUAN BRITANIA ( BRITISH SYSTEM )


Sistem Satuan
British
1.
Panjang
foot ( kaki )
2.
slug

Massa

3.
sec

Waktu

4.
Gaya
pound ( lb )
5.
Usaha
ft.lb
6.
Daya
ft.lb/sec

* Awalan Yang Digunakan Dalam S.I.


AWALAN
SIMBOL
FAKTOR
Kilo
K
10 3
Mega
M
10 6
Giga
G
10 9

atau sistem Giorgie

Tera
T
10 12
milli
m
10 -3
mikro
m
10 -6
nano
n
10 -9
piko
p
10 -12
femco
f
10 -15
ato
a
10 -18

* Dimensi
Jika dalam suatu pengukuran benda A.
A = 127 cm = 1270 milimeter = 1,27 x 106 mikron
Nilai besaran A adalah 127 apabila dinyatakan dalam cm,
Nilai besaran A adalah 1270 apabila dinyatakan dalam mm,
Nilai besaran A adalah 1,27 apabila dinyatakan dalam meter dan seterusnya.
Jadi satuan yang dipakai menentukan besar-kecilnya bilangan yang dilaporkan.
Mengapa satuan cm dapat di ganti dengan m, mm, atau mikron ?
Jawabannya, karena keempat satuan itu sama dimensinya, yakni berdimensi panjang.
Ada dua macam dimensi yaitu :
- Dimensi Primer
- Dimensi Sekunder

Dimensi Primer yaitu :

M : untuk satuaan massa.

L : untuk satuan panjang.


T : untuk satuan waktu.

Dimensi Sekunder adalah dimensi dari semua besaran yang dinyatakan dalam
massa, panjang dan waktu.

contoh : - Dimensi gaya : M L T-2


- Dimensi percepatan : L T-2
Catatan : Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besara
n pokok ( Dimensi Primer ) yaitu panjang, massa dan waktu.
Kegunaan dimensi :
Untuk Checking persamaan-persamaan fisika, dimana dalam setiap persamaan dimensi
ruas kiri harus sama dengan dimensi ruas kanan.

Contoh :
1.

P = F . V

daya = gaya x kecepatan.


M L2 T-3 = ( M L T-2 ) ( L T-1 )
M L-2 T-3 = M L2 T-3
2.

F = m . a

gaya = massa x percepatan


M L T-2 = ( M ) ( L T-2 )
M L T-2 = M L T-2

PENETAPAN SATUAN SEBAGAI BERIKUT :


1.
Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya merah jingg
a yang dipancarkan isotop krypton 86.
2.
Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya
disimpan di Biro Internasional tenyang berat dan ukuran di Serves, Perancis.
3.
Satu sekon adalah 9.192.631.770 kali perioda getaran pancaran yang dikel
uarkan atom Cesium 133.
4.

Satu Ampere adalah Jumlah muatan listrik satu coulomb ( 1 coulomb =


6,25.1018 elektron ) yang melewati suatu penampang dalam 1 detik.

5.
Suhu titik lebur es pada 76 cm Hg adal : T = 273,150 K, Suhu titik didih
air pada 76 cm Hg adalh : T = 373,150 K.
6.
ina

Satuan Kandela adalah benda hitam seluas 1 m2 yang bersuhu Hk lebur plat
( 1773 C ) akan memancarkan cahaya dalam arah tegak lurus denga

n kuat cahaya sebesar 6 x 105 kandela.


7.
Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 dis
ebut dengan bilangan avogadro ).

* Bilangan Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan membilang.


* Bilangan Tidak Eksak : Bilangan yang diperoleh dari pekerjaan mengukur.
MACAM-MACAM ALAT UKUR.

1.

Mistar

2.

Jangka Sorong

3.

Mikrometer sekrup

4.

Neraca ( timbangan )

5.

Stop watch

6.

Dinamo meter

7.

Termometer

8.

Higrometer

9.

Ampermeter

10. Ohm meter


11. Volt meter
12. Barometer
13. Manometer
14. Hidrometer
15. Kalorimeter

ANGKA - ANGKA PENTING.


Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri
atas angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran
).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada
waktu mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur y
ang lebih teliti.

1.

Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.

Contoh : 14,256 ( 5 angka penting ).


2.
Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah ang
ka penting. Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3.
Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir,
tetapi terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 70000, ( 5 angka penting).
4.
Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di
belakang tanda desimal adalah angka penting.
Contoh : 23,50000 ( 7 angka penting ).
5.
Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan ti
dak dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.
Contoh : 3500000 ( 2 angka penting ).
6.
Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah ang
ka tidak penting.
Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ).
Ketentuan - Ketentuan Pada Operasi Angka Penting :
1.
Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting han
ya boleh terdapat SATU ANGKA TAKSIRAN saja.
Contoh : 2,34

angka 4 taksiran
0,345 + angka 5 taksiran
2,685

angka 8 dan 5 ( dua angka terakhir ) taksiran.

maka ditulis : 2,69


( Untuk penambahan/pengurangan perhatikan angka dibelakang koma yang paling sedi
kit).
13,46

angka 6 taksiran

2,2347 - angka 7 taksiran


11,2253

angka 2, 5 dan 3 ( tiga angka terakhir ) taksiran


maka dituli : 11,23

2.
Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian, sama banyaknya dengan
angka penting yang paling sedikit.
Contoh :

8,141

( empat angka penting )


0,22

x ( dua angka penting )

1,79102
Penulisannya : 1,79102 ditulis 1,8 ( dua angka penting )
1,432

( empat angka penting )

2,68 :

( tiga angka penting )

0,53432
Penulisannya : 0,53432 di tulis 0,534 ( tiga angka penting )
3.
Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari
5 dihilangkan.
NOTASI ILMIAH = BENTUK BAKU.
Untuk mempermudah penulisan bilangan-bilangan yang besar dan kecil digunakan Not
asi Ilmiah atau Cara Baku.
p . 10 n
dimana : 1,

p,

10 ( angka-angka penting )

10n disebut orde


n bilangan bulat positif atau negatif
contoh : - Massa bumi
- Massa elektron

= 5,98 . 10 24
= 9,1 . 10 -31

- 0,00000435

= 4,35 . 10 -6

- 345000000

= 3,45 . 10 8

1.
Mistar :
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,5 mm.
2.

Jangka sorong :

untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian

0,1 mm.

3.
Mikrometer :
untuk mengukur suatu panjang benda mempunyai batas ketelitian 0,01mm.
4.
Neraca :
untuk mengukur massa suatu benda.
5.
Stop Watch :
untuk mengukur waktu mempunyai batas ketelitian 0,01 detik.
6.
Dinamometer :
untuk mengukur besarnya gaya.
7.
Termometer :
untuk mengukur suhu.

8.
Higrometer :
untuk mengukur kelembaban udara.
9.
Ampermeter :
untuk mengukur kuat arus listrik.
10. Ohm meter :
untuk mengukur tahanan ( hambatan ) listrik
11. Volt meter :
untuk mengukur tegangan listrik.
12. Barometer :
untuk mengukur tekanan udara luar.
13. Hidrometer :
untuk mengukur berat jenis larutan.
14. Manometer :
untuk mengukur tekanan udara tertutup.
15. Kalorimeter :
untuk mengukur besarnya kalor jenis zat.

LATIHAN SOAL

1.
Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta
batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ).

2.

Carilah Dimensinya :

Kecepatan ( v = jarak tiap satuan waktu )


Percepatan ( a = kecepatan tiap satuan waktu )
Gaya ( F = massa x percepatan )
Usaha ( W = Gaya x jarak perpindahan )
Daya ( P = Usaha tiap satuan luas )
Tekanan ( P = Gaya tiap satuan luas )
Momen Inersia ( I = massa x jarak kuadrat )
Inpuls ( Inpuls = gaya x waktu )
Momentum ( M = Massa x kecepatan )
Energi kinetik ( Ek = 1/2 m v2 )
Energi Potensial ( Ep = m g h )
Jika diketahui bahwa :
F = G .
F = Gaya; G = Konstanta grafitasi; m = massa; R = jarak.
Carilah : Dimensi konstanta grafitasi.
Percepatan grafitasi ( g = Gaya berat : massa )
Jika diketahui bahwa :
P.V = n R . T
P = tekanan; V = volume; n menyatakan jumlah mol;

T = suhu dalam Kelvin ( 0K ); R = tetapan gas


Carilah : Dimensi R

3.
.
a.

Sebutkan berapa banyak angka-angka penting pada angka-angka di bawah ini


2,7001

b.

0,0231

c.
d.

1,200
2,9

e.

150,27

f.
g.

2500,0
0,00005

h.

2,3.10-7

i.

4.

200000,3

Rubahlah satuan-satuan di bawah ini, ditulis dalam bentuk baku.

27,5 m3 = ...................................... cm3


0,5.10-4 kg = ...................................... mg
10 m/det = ...................................... km/jam
72 km/jam = ...................................... m/det
2,7 newton = ...................................... dyne
5,8 joule = ...................................... erg
0,2.10-2 g/cm3 = ...................................... kg/m3
3.105 kg/m3 = ...................................... g/cm3
2,5.103 N/m2 = ...................................... dyne/cm2
7,9 dyne/cm3 = ...................................... N/m3
0,7 . 10-8 m = ...................................... mikro
1000 kilo joule = ........................... mikro joule = ....................
....... Giga Joule
5.

Bulatkan dalam dua angka penting.

9,8546
0,000749
6,3336
78,98654
6. Hitunglah dengan penulisan angka penting.
2,731 + 8,65 = .................................
567,4 - 387,67 = ................................

32,6 + 43,76 - 32,456 = ................................


43,54 : 2,3 = ................................
2,731 x 0,52 =................................
21,2 x 2,537 =................................
57800 : 1133 = ................................
4,876 + 435,5467 + 43,5 = ................................
3,4 + 435,5467 + 43,5 =................................
1,32 x 1,235 + 6,77 =................................

==============o0o===============
Satuan Besaran Fisis
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan pe
ngamatan yang disertai dengan pengukuran. Pengamatan suatu gejala secara umum ti
dak lengkap apabila tidak disertai data kuantitatif yang didapat dari hasil peng
ukuran. Lord Kelvin, seorang ahli fisika berkata, bila kita dapat mengukur yang
sedang kita bicarakan dan menyatakannya dengan angka-angka, berarti kita mengeta
hui apa yang sedang kita bicarakan itu.
Apa yang Anda lakukan sewaktu melakukan pengukuran? Misalnya anda mengukur panja
ng meja belajar dengan menggunakan jengkal, dan mendapatkan bahwa panjang meja a
dalah 6 jengkal. Jadi, mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan
sesuatu lain yang sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam pengukuran di at
as Anda telah mengambil jengkal sebagai satuan panjang.
Sebelum adanya standar internasional, hampir tiap negara menetapkan sistem satua
nnya sendiri. Penggunaan bermacam-macam satuan untuk suatu besaran ini menimbulk
an kesukaran. Kesukaran pertama adalah diperlukannya bermacam-macam alat ukur ya
ng sesuai dengan satuan yang digunakan. Kesukaran kedua adalah kerumitan konvers
i dari satu satuan ke satuan lainnya, misalnya dari jengkal ke kaki. Ini disebab
kan tidak adanya keteraturan yang mengatur konversi satuan-satuan tersebut.
Akibat kesukaran yang ditimbulkan oleh penggunaan sistem satuan yang berbeda mak
a muncul gagasan untuk menggunakan hanya satu jenis satuan saja untuk besaran-be
saran dalam ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Suatu perjanjian internasional
telah menetapkan satuan sistem internasional (Internasional System of Units) dis
ingkat satuan SI. Satuan SI ini diambil dari sistem metrik yang telah digunakan
di Perancis. Selain Sistem Internasional (SI), terdapat juga Sistem Satuan Brita
nia (British System) yang juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

SISTEM INTERNASIONAL (SI)


Satuan pengukuran dalam Sistem Internasional (SI), dibedakan atas statis dan din
amis. Sistem dinamis terdiri dari dua jenis yaitu sistem satuan dinamis besar da
n dinamis kecil. Sistem dinamis besar biasa disebut MKS atau sistem praktis atau sist
em Giorgie , sedangkan sistem dinamis kecil biasa kita sebut CGS atau sistem Gauss .
Satuan Besaran Pokok (Sistem Internasional/SI)
Karena hanya ada tujuh besaran pokok maka hanya terdapat tujuh satuan pokok yang
dapat anda dilihat pada tabel di bawah ini :
Besaran Pokok Lambang Satuan MKS dan
Singkatan

Satuan CGS dan Singkatan Panjang l (length) Meter (m) Centimeter (cm) massa m (m
ass) Kilogram (Kg) Gram (gr) Waktu t (time) Detik / Sekon (s) Sekon (s) Suhu T (
Temperature) Kelvin (K) Kuat Arus I Ampere (A) Jumlah Molekul Mole (Mol) Intensi
tas Cahaya Candela (Cd)

Penetapan Satuan / Definisi Satuan


Penetapan satuan SI dilakukan oleh CGPM, yaitu suatu badan yang bernaung di bawa
h organisasi Internasional Timbangan dan Ukuran (OIPM-Organisation International
e des Poids et Measures ). Tugas badan ini adalah mengadakan konferensi sedikitn
ya satu kali dalam enam tahun dan mengesahkan ketentuan baru dalam bidang metrol
ogi dasar.
1. Meter
Definisi lama : Satu meter adalah 1.650.763,73 kali panjang gelombang cahaya mer
ah jingga yang dipancarkan isotop krypton 86.
Definisi baru (yang digunakan saat ini) : satu meter adalah jarak yang ditempuh
cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458 sekon
2. Kilogram
Satu kilogram (Kg) adalah massa sebuah kilogram standar (silinder platina iridiu
m) yang aslinya disimpan di lembaga Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke1, 1899) di Serves, Perancis. (gambar kilogram standar)
3. Sekon / Detik
Satu sekon (s) adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom sesium-133 untuk me
lakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali dalam transisi antara dua tingkat en
ergi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967)
4. Kelvin
Satu Kelvin (K) adalah 1/273,16 kali suhu termodinamika titik tripel air (CGPM k
e-13, 1967). Dengan demikian, suhu termodinamika titik tripel air adalah 273,16
K. Titik tripel air adalah suhu dimana air murni berada dalam keadaan seimbang d
engan es dan uap jenuhnya.
5. Ampere
Satu Ampere (A) adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawa
t yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletak
kan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada
setiap meter kawat.
6. Candela
Satu Candela (Cd) adalah intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan
radiasi monokromatik pada frekuensi 540 X 1012 hertz dengan intensitas radiasi s
ebesar 1/683 watt per steradian dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979)
7. Mol
Satu mol zat terdiri atas 6,025 x 1023 buah partikel. ( 6,025 x 1023 disebut den
gan bilangan avogadro ).

Satuan Besaran Turunan (Sistem Internasional/SI)


Contoh satuan-satuan besaran turunan dapat anda lihat pada tabel di bawah ini. P
enjelasan mengenai bagaimana memperoleh satuan Besaran Turunan akan dipelajari p
ada pembahasan tentang Dimensi Besaran.
Besaran Turunan
Lambang
Satuan dan Singkatan
Luas
L
Meter kuadrat (m2)
Volume
V (volume)
Meter kubik (m3)
Kecepatan
v (velocity)
Meter per sekon

(m/s)

Percepatan
A (acceleration)
Meter per sekon kuadrat

(m/s2)

Massa Jenis

Besaran pokok dan turunan


Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka,
misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Warna, inda
h, cantik, bukan merupakan besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan deng
an angka. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
BESARAN POKOK
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan
Internasional yaitu Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul, Int
ensitas Cahaya.
Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar ujung. Panjang da
pat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak dari s
atu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda
. Dalam ilmu fisika dan teknik, kata panjang biasanya digunakan secara sinonim den
gan jarak , dengan simbol l atau L (singkatan dari bahasa Inggris length).
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan unt
uk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan ko
nsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian saat
ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, sk

ala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupak
an lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki pandangan yang re
latif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat Barat
melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang w
aktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lai
n sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis wa
ktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Berbeda dengan
masyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang teru
s berulang tanpa akhir.
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu benda,
semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak,
baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Maki
n tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut.
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Mu
atan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada z
aman dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekali
pun kita sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron ya
ng bermuatan negatif ke arah yang sebaliknya.
Jumlah molekul
Intensitas Cahaya
BESARAN TURUNAN
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau
besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh besaran tu
runan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jeni
s, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impul
s, Momen inersia, dll. Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan
di atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan di
pelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran
turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas = panjang x lebar
= besaran panjang x besaran panjang
= m x m
= m2
Volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
= m x m x m
= m3
Kecepatan = jarak / waktu
= besaran panjang / besaran waktu
= m / s

FAKTOR KONVERSI
Selain mengkonversi satuan dalam sistem internasional, kita juga harus mengetahu
i konversi satuan dalam sistem yang berbeda, antara lain dari satuan Sistem Inte
rnasional ke Sistem British atau sebaliknya. Sebagai contoh, kita mengukur panja
ng sebuah meja dalam satuan inchi dan kita ingin menyatakannya dalam centimeter.
Untuk itu kita perlu mengetahui faktor konversi. Faktor konversi dapat anda lih
at pada tabel di bawah ini.

Contoh Soal :
Ubahlah satuan panjang berikut ini :
15 inchi =

.. m ?

Perhatikan Faktor Konversi Panjang.


1 inchi = 2,54 cm.

1 cm = 0,01 m (lihat tangga konversi panjang)

Jadi, 15 inchi = 15 x 2,54 cm = 38,1 cm


100 mil =

38,1 cm = 38,1 x 0,01 m = 0,381 meter.

. cm ?

Perhatikan Faktor Konversi Panjang.


1 mil = 1,61 km.

1 km = 100.000 cm (lihat tangga konversi panjang)

Jadi, 100 mil = 100 x 1,61 km = 161 km - 161 km = 161 x 100.000 cm


= 16.100.000 cm.
100 km = . mil ?
Perhatikan Faktor Konversi Panjang.
1 km = 0,621 mil.
Jadi, 100 km = 100 x 0,621 mil = 62,1 mil.
Ubahlah satuan Kelajuan berikut ini :
(Catatan : Knot merupakan satuan kelajuan yang biasa digunakan Kapal Laut)
50 Knot =

. km/jam ?

Perhatikan Faktor Konversi Panjang.


1 knot = 1,151 mil/jam

1 mil/jam =

. Km/jam ?

1 mil = 1,61 km (lihat Faktor Konversi Panjang)


Jadi, 1 mil/jam = 1,61 km/jam

50 Knot = 50 x 1,61 km/jam = 80,5 km/jam.

BAB 1: SATUAN STANDAR DAN VEKTOR

Satuan
Awalan-awalan Metrik (SI)
Awalan
Singkatan
Nilai
Exa
Peta
Tera
Giga
Mega
Kilo
Hecto
Deka
Deci
Centi
Mili
Micro
Nano
Pico
Femto
Atto
E
P
T
G
M
k

h
da
d
c
m

n
p
f
a
1018
1015
1012
109
106
103
102
101
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
1018

Vektor
?

F1
F2

Rf2=Fx2+Fy2+Fz2

Fy
Fx

BAB 2: KINEMATIKA GERAK

Gerak lurus

v : Laju
vo: Laju mula-mula

( m/s ; m/dt )
( m/s ; m/dt )

: Laju rata-rata

( m/s ; m/dt )

x : Jarak tempuh

( m )

a : Percepatan rata-rata
t : waktu yg diperlukan

Gerak vertikal
Gerak jatuh bebas:

( m/s2 ; m/dt2 )
( s ; dt )

Vertikal keatas:

Vertikal kebawah (meluncur):

?
h : Ketinggian benda

( m )

a : Percepatan benda

( m/s2 )

: Percepatan gravitasi

( 9.80 m/s2 )

Gerak parabola
Adalah gabungan dari gerak horizontal dan vertikal/jatuh bebas

Contoh:
Sebuah bola dilempar secara horizontal dengan kecepatan sebesar vx dari ketinggi
an hm dari permukaan tanah. Berapa jarak maksimum yg mampu ditempuh oleh bola (s
ampai bola menyentuh tanah) bila hambatan angin diabaikan?

Penyelesaian:
Diketahui: Horizontal: v0=vt=vx ; a=0 (karena hambatan angin diabaikan)
Vertical
Ditanya
Jawab

vt?v0
Hm
Xm
aX=0
g?0
v0
vt=v0
t
t

: v0=0 ; vt?0 ; a=(+)g (karena tidak ada percepatan secara vertikal)


: x=?
:

BAB 3: GERAK DAN GAYA

Hukum gerak Newton pertama (hukum Inersia):


Setiap benda berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap jika tida
k ada perubahan gaya tota

Hukum gerak Newton kedua:


Percepatan sebuah benda berbanding lurus dengan Gaya total yang bekerja padanya
dan berbanding terbalik dengan Massanya, dengan arah Percepatan sama dengan arah
gaya total yang bekerja pada sistem

F : Gaya yang bekerja pada benda/sistem

( N ? kg*m/s2 ; Dyne ? g*cm/s2 ;


Pound

? lb ? 1 lb = 4.45 N )
m : Massa benda
a : Percepatan (yang terjadi) pada benda

( kg ; g ; slug )
( m/s2 )

Hukum gerak Newton ketiga:


Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut akan m
emberikan gaya yg sama besar tapi berlawanan arah terhadap benda yg pertama
?F x
?Fx

Gaya gesek Statis dan Kinetis

Penerapan
Berat, Gravitasi dan gaya Normal
N=w
w=m*g

Katrol dan tegangan tali

N=w
w=m*g
T1
Ffr
a
?FX
w=m*g
T1=T2

Bidang miring
FY
?F
a
w=m*g
N=w
Ffr

a
FX
BAB 4: GERAK MELINGKAR DAN GRAFITASI

Kinematika gerak melingkar beraturan


Definisi : gerak melingkar terjadi ketika sebuah benda bergerak linier dan berge
rak pada arah tegak lurusnya secara bersamaan. Sehingga gerak melingkar mempunya
i dua arah komponen gerak yaitu : .

ar

: Percepatan sentripetal

: Kecepatan linier

: Jari-jari (lingkaran)

( m/s2 )
( m/s )
( m )

Pembuktian rumus:
V1

V2
??
B
A
V2
?l
r
r
??
V1

Catatan : bila ?? sangat kecil maka v1 akan searah dengan v2

Dinamika gerak melingkar beraturan

FR

: Gaya sentripetal

( N )

: Massa benda

( Kg )

aR

: Percepatan sentripetal

m
v
r
r
m
F
F

Penerapan
Bola tambatan
T
FR
R
?
RMax
Fx

Bila
?

( m/s2 )

Penjelasan:
a)
Bila tetap, maka . Dan bila maka . Dan bila benda mula-mula diam, maka
. Dan karena ? (hk. Newton II).
b)

Bila diketahui dengan , dan maka memberi pengertian bahwa , karena .

c)
Bila dan benda mula-mula diam, maka ? (persamaan gerak linier
benda).

Kincir
V3
V2
V1

T1
T2
T3

Tikungan miring
N=w*cos?
Fs=FR*cos?
w=m*g
FR
aR
v
?

Jari-jari

Catatan : v & ? : adalah sudut yg diperlukan agar benda tdk tergelincir atau ter
lempar keluar saat benda bergerak dg kecepatan v

Gerak melingkar berubah beraturan


Adalah gerak melingkar yang mengalami perubahan kecepatan linier secara beratura
n shg .

atan
?F

aX
aR
?FX
?FR

Hukum Grafitasi Universal Newton


FG
FG
FG

Contoh:
Orbit bulan di sekeliling bumi yang hampir bulat mempunyai radius sekitar 384.00
0 km dan periode T selama 27,3 hari. Tentukan percepatan Bulan terhadap bumi.
Diketahui

: R = 384.000 km
T = 27,3 hari = 27,3 x 24 x 3600 = 2358720 detik

Ditanya
Penyelesaian

: aBulan = ?
:

Gaya grafitasi antara dua benda


M1
M2

Penerapan
Grafitasi dekat/pada permukaan bumi

: 9,80 m/s2

mE

: 5,98 x 1024 kg

rE

: 6,38 x 106 m

: ketinggian benda ( r+rE )

? bila benda berada pada permukaan bumi

Contoh:
Perkirakan nilai efektif g di puncak Mt. Everest, 8848 m (29.028 kak
i) di atas permukaan bumi. Yaitu berapa percepatan grafitasi pada benda-benda yg
dibiarkan jatuh bebas pada ketinggian ini?
Diketahui

: mE = 5,98 m/s2
rE = 6,38 x 106 m

G = 6,67 x 10-11 Nm2/kg2


Ditanya
Penyelesaian

: g

= ?

Satelit dan keadaan tanpa bobot


?FR=w
N1
N2

Catatan: v adalah kecepatan yg dibutuhkan Satelit utk tetap berada di jalurnya

Hukum kepler dan sintesa Newton


4
3
2
1
Matahari
Hukum kepler pertama: Lintasan setiap planet yg mengelilingi matahari adalah eli
ps dengan matahari terletak pada salah satu fokusnya

Hukum kepler kedua: Setiap planet bergerak sedemikian sehingga suatu garis khaya
l yg ditarik dari matahari ke planet tersebut mencakup daerah dengan luas yg sam
a dalam waktu yg sama

Hukum kepler ketiga: Perbandingan kuadrat periode (waktu yg dibutuhkan


untuk satu putaran mengelilingi matahari) dua planet yg mengitari Matahari sama
dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari ma
tahari

T1 & T2
r1 & r2

: Periode masing-masing planet


: Jarak rata-rata masing-masing planet dari Matahari

?
Planet
Jarak rata-rata dari Matahari, r (106 km)
Periode, T (tahun Bumi)
r3/T2 (1024 km3/th2)
Merkurius
Venus
Bumi
Mars
Jupiter
Saturnus
Uranus
Neptunus
Pluto
57,9
108,2
149,6
227,9
778,3
1.427
2.870
4.497
5.900
0,241
0,615
1,0

1,88
11,86
29,5
84,0
165
248
3,34
3,35
3,35
3,35
3,35
3,34
3,35
3,34
3,33
Pembuktian rumus:

Contoh:
Tentukan massa Matahari jika diketahui jarak bumi dari Matahari adal
ah rES=1,5x1011 m.
Diketahui

: rES = 1,5 x 1011 m

G = 6,67x10-11 N.m2 / kg2


TE = 3,46 x 107 s

Ditanya

Penyelesaian

: MS = ?

Catatan : pengukuran diatas tidak selalu benar dan bahkan kadang mengalami penyi
mpangan sehingga planet bergeser dari lintasan elipsnya, itu dikarenakan adanya
gaya grafitasi antara satu planet dg planet yg lainnya
(Hukum Kausal Newton)

BAB 5: KERJA DAN ENERGI

Definisi:
Hasil kali besar perpindahan dengan komponen gaya yang sejajar dengan perpindaha
n

F*cos?
F
d
?

Penerapan:

Gaya tanpa kerja

Fx=0
d
?F

Contoh diatas ada pada kantung belanja yang dibawa secara horizontal tapi diangk
at tegak lurus secara vertikal

Beban yg diangkat pada bidang miring (Ransel)


l
?
F*sin?
N=F*cos?
d
F

Energi
Energi kinetik
d
V2
V1

FTot
FTot

Contoh:
1)
Berapa kerja yg diperlukan untuk mempercepat sebuah mobil dg massa 1000
kg dari 20 m/s sampai 30 m/s?

Diketahui

: m = 1000 kg
v1 = 20 m/s
v2 = 30 m/s

Ditanya

Penyelesaian

: EK = ?

2)
Sebuah mobil yg berjalan dengan kecepatan 60 km/jam dapat direm/dihentik
an dalam jarak 20m. Jika mobil itu berjalan dua kali lebih cepat, 120 km/jam, be
rapa jarak penghentiannya?

Diketahui

: v = 60 km/jam ; v0 = 0 (berhenti)
d = 20 m
v1 = 120 km/jam ; v2 = 0 (berhenti)

Ditanya

: v1 = 120 km/jam ? d = ?

Penyelesaian

Energi potensial
Energi potensial grafitasi
h
d
Y2
Y2
FG = mg
Fext

Contoh:

Sebuah roller coaster dg massa 1000 kg bergerak dari titik A, ke tit


ik B & kemudian titik C.
a)

Berapa EPGrafitasi B &C relatif terhadap A?

b)

Berapa perubahan EPPerpindahan dari B ke C?

10 m
15 m
A
C
B

m=1000 kg

Diketahui

: m= 1000 kg ; g=9,8 m/s2 ; w=9800 N


h1 ? h2 = +10 m ; h2 ? h3 = -25 m

Ditanya

: a) Berapa EPGrafitasi B & C relatif terhadap A?


b) Berapa perubahan EPPerpindahan dari B ke C?

Jawab

: bila pada posisi awal EPA adalah nol

a) ?
b)
Energi potensial pegas
FP
FS
kx ? 0 (maksimum)

X
kx = 0 (minimum)
d=0

X
-kx ? 0

Bila FP berubah-ubah secara linier. Maka ? ?

BAB I
PENGUKURAN

Besar suatu besaran fisik (misalnya panjang, waktu, gaya, dan energi) dinyataka
n sebagai suatu bilangan yang diikuti dengan suatu satuan.
Satuan-satuan pokok Sistem Intemasional (SI) adalah meter (m), sekon (s), kilog
ram (kg), kelvin (K), ampere (A), mole (mol), dan kandela (cd). Setiap besaran f
isik dapat dinyatakan dalam satuan-satuan pokok ini.
Satuan-satuan dalam persamaan diperlukan seperti besaran aljabar lainnya.
Faktor konversi, yang selalu sama dengan 1, memberikan suatu metode yang prakti
s untuk mengubah satuan yang satu ke yang lain.
Bilangan yang sangat kecil dan sangat besar paling mudah ditulis dengan bilanga
n antara 1 dan 10 dikalikan dengan bilangan berpangkat dari 10. Cara penulisan i
ni disebut dengan notasi ilmiah. Jika mengalikan dua bilangan, maka eksponennya
ditambahkan jika membagi, eksponennya dikurangkan. Jika suatu bilangan yang meng
andung eksponen dipangkatkan lagi oleh suatu eksponen, maka eksponen-eksponennya
dikalikan.
Jumlah angka signifikan dalam hasil pengalian atau pembagian tidak lebih besar
dari jumlah angka signifikan terkecil dan faktor-faktornya. Hasil penjumlahan ata
u pengurangan dua bilangan tidak akan mempunyai angka signifikan di luar tempat
desimal terakhir di mana kedua bilangan asalnya mempunyai angka signifikan.
Suatu bilangan yang dibulatkan ke pangkat terdekat dari bilangan pokok 10 diseb
ut orde magnitudo. Orde magnitudo suatu besaran seringkali dapat diperkirakan de
ngan menggunakan asumsi yang masuk akal dan dengan perhitungan sederhana.

BAB 2
GERAKAN SATU DIMENSI
Kecepatan rata-rata adalah rasio perpindahan ?x terhadap selang waktu ?t :

Kecepatan sesaat v adalah limit rasio ini jika selang waktu mendekati nol. Ini
adalah turunan x terhadap t :

Kecepatan sesaat ditampilkan secara grafik sebagai kemiringan kurva x terhadap t


. Dalam satu dimensi, baik kecepatan rata-rata maupun kecepatan sesaat dapat ber
nilai positif maupun negative. Besarnya kecepatan sesaat dinamakan kelajuan.
Percepatan rata-rata adalah rasio perubahan kecepatan ?v terhadap selang waktu
?t :

Percepatan sesaat adalah limit rasio ini jika selang waktu mendekati nol. Percep
atan sesaat adalah turunan v terhadap t, yang merupakan turunan kedua x terhadap
t :

Percepatan sesaat ditampilkan secara grafik sebagai kemriringan kurva v terhadap


t.
Dalam kasus istimewa percepatan konstan, berlaku rumus sebagai berikut :

Contoh sederhana gerakan dengan percepatan konstan adalah gerakan sebuah benda d
i dekat permukaan bumi yang jatuh bebas karena pengaruh gravitasi. Dalam hal ini
, percepatan benda berarah ke bawah dan mempunyai besar g = 9,81 m/s2 = 32,2 ft/
s2.
Perpindahan ditampilkan secara grafik sebagai luas di bawah kurva v versus t. l
uas ini adalah integral v terhadap waktu dari saat awal t1 sampai saat akhir t2
dan ditulis

Dengan cara sama, perubahan kecepatan selama beebrapa waktu ditampilkan secara g
rafik sebagai luas di bawah kurva a versus t.

BAB 3
GERAKAN DALAM DUA DAN TIGA DIMENSI
Besaran yang mempunyai besar dan arah, seperti perpindahan, kecepatan, dan perc
epatan adalah besaran vektor.
Vektor dpaat dijumlahkan secara grafik dengan menempatkan ekor salah satu vekto
r pada kepala vektor yang laindan dengan menggambar vektor resultan dari ekor ve
ktor pertama ke kepala vektor kedua. Mengurangkan sebuah vektor dengan vektor

sama dengan menjumlahkan vektor dengan


, di mana
adalah vektor den
gan dengan besar yang sama dengan B tetapi dalam arah yang berlawanan.
Vektor dapat dijumlahkan secara analitis dengan terlebih dahulu mencari kompone
n vektor-vektor yang diberikan oleh

Dengan ? adalah sudut antara


dan sumbu x. komponen x vektor resultan adalah
jumlah komponen x masing-masing vektor, dan komponen y nya adalah jumlah kompone
n y masing-masing vektor.
Vektor posisi
menunjuk dari titik asal sembarang ke posisi partikel. Dalam s
elang waktu ?t,
berubah sebesar
. Vektor kecepatan adalah laju perubah
an vektor posisi. Besarnya adalah kelajuan, dan arahnya menunjuk ke arah gerakan
, tangensial pada kurva yang dilewati partikel. Vektor kecepatan sesaat diberika
n oleh

Vektor percepatan adalah laju perubahan vektor kecepatan. Vektor percepatan ses
aat diberikan oleh

Sebuah partikel dipercepat jika vektor kecepatannya berubah besar atau arahnya,
atau keduanya.
Jika sebuah partikel bergerak dengan kecepatan
relative terhadap system
koordiant A, yang selanjutnya koordinat A bergerak relative terhadap koordinat B
dengan kecepatan
maka kecepatan partikel relative terhadap B adalah

Pada gerak proyektil, gerakan horizontal dan vertical adalah saling bebas. Gera
k horizontal mempunyai kecepatan konstan yang bernilai sama dengan komponen hori
zontal kecepatan awal :

Gerakan vertical sama dengan gerakan satu dimensi dengan percepatan konstan akib
at gravitasi g dan berarah ke bawah :

Jarak total yang ditempuh oleh proyektil, dinamakan jangkauan R, didapatkan deng
an mula-mula mencari waktu total proyektil berada di udara dan kemudian mengalik
an waktu ini dengan komponen kecepatan horizontal yang bernilai konstan. Untuk k
asus istimewa dimana ketinggian awal da akhir adalah sama, jangkaun dihubungkan
dengan sudut lemparan ? oleh persamaan

Dan bernilai maksimum pada ? = 45o.


Bila sebuah benda bergerak dlam sebuah lingkaran dengan kelajuan konstan, benda
dipercepat karena kecepatannya berubah arah. Percepatan ini dinamakan percepata
n sentripetal, dan mengarah ke pusat lingkaran. Besar percepatan sentripetal ada
lah

Dengan v adalah kelajuan dan r adalah jari-jari lingkaran.

BAB 4
HUKUM I NEWTON
Hubungan fundamental pada mekanika klasik tercakup dalam hokum Newton tentang g
erak :
Hukum 1. sebuah benda terus berada pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan kecuali benda itu dipengaruhi oleh gaya yang tak seimba
ng, atau gaya luar neto.
Hukum 2. percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan sbandin
g dengan gaya neto yang bekerja padanya :

Atau

Hukum 3. Gaya-gaya selalu terjadi berpasangan. Jika benda A, mengerjakan sebuah


gaya pada benda B, gaya yang sama besar dan berlawanan arah dikerjakan oleh bend
a B pada benda A.
Sebuah kerangka acuan dimana hukum-hukum Newton berlaku dinamakan kerangka acua
n inersia. Setiap kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan relative

terhadap kerangka acuan inersia merupakan kerangka acuan inersia juga. Sebuah k
erangka acuan yang dipercepat relative terhadap kerangka inersia bukan kerangka
acuan inersia. Sebuah kerangka acuan yang diikatkan ke bumi hampir berperilaku s
ebagai kerangka acuan inersia.
Gaya didefinisikan dengan percepatan yang dihasilkannya pada sebuah benda terte
ntu. Gaya 1 newton (N) adalah gaya yang menghasilkan percepatan 1 m/s2 pada bend
a standar dengan mass 1 kilogram (kg).
Massa adalah sifat intrinsic dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya te
rhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan kebalikan
rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama :

Massa sebuah benda tidak tergantung pada lokasi benda.


Berat sebuah benda adalah gaya tarikan gravitasi antara benda danbumi. Gaya i
ni sebanding dengan massa m benda itu dan medan gravitasi , yang juga sama den
gan percepatan gravitasi jatuh bebas :

Berat benda sifat intrinsic benda. Berat bergantung pada lokasi benda, karena g
bergantung pada lokasi.
Semua gaya yang diamati di alam dapat dijelaskan lewat empat interaksi dasar :
1.

Gaya gravitasi

2.

Gaya elaktromagnetik

3.

Gaya nuklir kuat (juga dinamakan gaya hadronik)

4.

Gaya nuklir lemah

Gaya sehari-hari yang kiat amati di antara benda-benda makroskopis, seperti gaya
kontak penopang dan gesekan dan gaya kontak yang dikerjakan oleh pegas dan tali
, disebabkan oleh gaya-gaya molekuler yang muncul dari gaya elektromagnetik dasa
r.
Metode pemecahan persoalan umum untuk memecahkan soal dengan menggunakan hukumhukum Newton mencakup langkah-langkah berikut ini :
1.

Gambarlah diagram dengan rapi

2.
Isolasi benda (partikel) yang dinyatakan dan gambarlah diagram benda beb
as, yang menunjukkan tiap gaya eksternal yang bekerja pada benda. Gambarlah diag
ram benda terpisah untuk tiap benda yang dinyatakan.
3.
Pilihlah system koordinat yang mudah untuk tiap benda, dan terapkan huku
m kedua Newton dalam bentuk komponen.
4.

Periksa hasil Anda untuk melihat apakah hasil tersebut masuk akal. Perik

salah jawaban Anda jika variable-variabel diberi nilai-nilai ekstrim.

BAB 5
HUKUM II NEWTON
Bila dua benda dalam keadaan bersentuhan, maka keduanya dapat saling mengerjaka
n gaya gesekan. Gaya-gaya gesekan itu sejajar dengan permukaan benda-benda di ti
tik persentuhan. Jika permukaan-permukaan itu relative diam yang satu terhadap y
ang lain, gaya gesekannya adalah gesekan static, yang dapat berubah nilainya dar
i 0 sampai nilai maksimumnya kFn , dengan Fn adalah gaya kontak normal dan k adal
ah koefisien gesekan kinetic. Koefisien gesekan kinetic s3edikit lebih kecil dib
andingkan koefisien gesekan statisc.
Jika sebuah benda bergerak dalam fluida seperti udara atau air, benda mengalami
gaya hambat yang melawan gerakannya. Gaya hambat bertambah dengan bertambahnya
kelajuan. Jika benda dijatuhkan dari keadaan diam, kelajuannya bertambah sampai
gaya hambat sama dengan gaya gravitasi, setelah itu benda bergerak dengan kelaju
an konstan yang dinamakan kelajuan terminal. Kelajuan terminal bergantung bentuk
benda dan medium yang dilewatinya.
Dalam menrapkan hukum Newton pada soal-soal dengan dua benda atau lebih, diagra
m benda bebas harus digambarkan untuk tiap benda.
harus diterapkan
pada tiap benda secara terpisah.

BAB 6
KERJA DAN ENERGI

Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan adalah hasil kali komponen gaya dalam ar
ah gerakan dan perpindahan titik tangkap gaya tersebut :
W=F cos ? ?x = Fx ?x
Usaha yang dilakukan gaya yang berubah-ubah, sama dengan luas daerah di bawah k
urva gaya terhadap jarak :

Energi kinetik adalah energi yang dihubungkan dengan gerakan sebuah benda dan d
ihubungkan dengan massa dan kelajuannya lewat :

Usaha total yang dilakukan pada sebuah partikel sama dengan perubahan energi ki
netik partikel. Ini disebut teorema usaha energi :

Satuan SI kerja dan energi adalah joule (J) :


1 J = 1 N.m
Perkalian titik atau perkalian scalar dua vektor didefinisikan oleh

dengan adalah sudut antara vektor-vektor tersebut. Bila dinyatakan dalam kompone
n vektor, perkalian titik adalah

Usaha yang dilakukan pada sebuah partikel oleh gaya


kecil dituliskan sebagai

untuk perpindahan

yang

dan usaha yang dilakukan pada partikel yang bergerak dari titik 1 ke titik 2 ada
lah

Sebuah gaya disebut konservatif jika usaha total yang dilakukannya pada sebuah
partikel nol ketika partikel bergerak sepanjang lintasan tertutup, yang mengemba
likan partikel ke posisi awalnya. Usaha yang dilakukan oleh gaya konservatif pad
a sebuah partikel tak bergantung pada bagaimana partikel itu bergerak dari satu
titik ke titik lain.
Energi potensial sebuah system adalah energi yang berhubungan konfigurasi syste
m. Perubahan ennergi potensial system didefinisikan sebagai negative usaha yang
dulakukan oleh gaya knservatif yang bekerja pada system :

Usaha yang dilakukan pada sebuah sistemoleh gaya konservatif sama dengan berkura
ngnya energi potensial system. Nilai absolut energi potensial tidak penting. Han
ya perubahan energi potensial yang penting.
Energi potensial gravitasi sebuah benda bermassa m pada ketinggian y di atas su
atu titik acuan adalah :

Energi potensial pegas dengan konstanta gaya k ketika pegas diregangkan atau dik
ompresi sejauh x dari titik keseimbangan diberikan oleh :

Dalam satu dimensi, sebuah gaya konservatif sama dengan negative turunan fungsi
energi potensial yang terkait :

Pada nilai minimum kurva energi potensial sebagai fungsi perpindahan, gaya sama
dengan nol dan system ada dalam keseimbangan stabil. Pada maksimum, gaya sama de
ngan nol dan system ada dalam kesetimbangan tak stabil. Sebuah gaya konservatif

selalu cenderung mempercepat partikel ke arah posisi dengan energi potensial leb
ih rendah.
Jika hanya gaya konservatif yang melakukan usaha pada sebuah benda, jumlah ener
gi kinetic dan energi potensial benda tetap konstan :

Ini adalah hukum kekekalan energi mekanik.


Usaha yang dilakukan oleh gaya tak konservatif yang bekerja pada sebuah partike
l sama dengan perubahan energi mekanik total system :

Ini adalah teorema usaha-energi umum.


Kekekalan energi mekanik dan teorema usaha-energi umum dapat digunakan sebagai p
ilihan selain hukum Newton untuk memecahkan soal-soal mekanika yang membutuhkan
penentuan kelajuan partikel sebagai fungsi posisinya.
Energi total suatu system dapat mencakup energi jenis lain seperti energi panas
atau energi kimia internal, selain energi mekanik. Energi suatu system dapat di
ubah lewat berbagai cara seperti emisi atau absorpsi radiasi, usaha yang dikerja
kan pada system, atau panas yang dipindahkan. Kenaikan atau penurunan energi sys
tem dapat selalu dijelaskan lewat munculnya atau hilangnya suatu jenis energi di
suatu tempat, suatu hasil eksperimen yang dikenal sebagai hukum kekekalan energ
i :

Daya adalah laju alih energi dari satu system ke system lain. Jika sebuah gaya
bekerja pada suatu partikel yang bergerak dengan kecepatan
, daya masuka
n gaya itu adlaah :

Satuan SI untuk daya adalah watt (W), yang sama dengan satu joule per sekon. Sua
tu satuan energi yang biasa diguakan adalah kilowatt
jam, yang sama dengan 3,6 m
egajoule.

BAB 7
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
Kerapatan suatu zat adalah rasio massa terhadap volumenya :

Berat jenis suatu zat adalah rasio kerapatannya terhadap kerapatan air. Sebuah b
enda tenggelam atau terapung dalam suatu fluida tergantung pada apakah kerapatan
nya lebih besar atau lebih kecil dibandingkan kerapatan fluida. Kebanyakan kerap
atan zat padat dan zat cair hampir tak bergantung pada temperatur dan tekanan, s
edangkan kerapatan gas sangat tergantung pada temperatur dan tekanan ini. Kerapa
tan berat adalah kerapatan kali g. Kerapatan berat air adalah 62,4 lb/ft3.
Tegangan tarik adalah gaya per satuan luas yang bekerja pada sebuah benda :

Regangan adalah perubahan fraksional pada panjang benda :

Modulus Young adalah rasio tegangan terhadap regangan :

Modulus geser adalah rasio tegangan geser terhadap regangan geser :

Rasio (negatif) tekanan terhadap perubahan fraksional volume sebuah benda dinama
kan modulus limbak :

lnversi rasio ini adalah kompresibilitas k.


Tekanan fluida adalah gaya per satuan luas yang dikerjakan oleh fluida :

Satuan SI tekanan adalah Pascal (Pa), yang adalah Newton per meter persegi :

1 Pa = 1 N/rn2
Banyak satuan tekanan lain, seperti atmosfer, bar, torr, pound per inci persegi,
atau millimeter air raksa, seringkali digunakan. Satuan-satuan ini dihubungkan
oleh :
1 atm = 101,3245 kPa = 760 mmHg = 760 torr
= 29,9 inHg = 33,9 ftH2O = 14,7 1 lb/in2
Tekanan gauge adalah perbedaan antara tekanan absolut dan tekanan atmosfer.
Prinsip Pascal menyatakan bahwa tekanan yang bekerja pada cairan tertutup diter
uskan tanpa berkurang ke tiap titik dalam fluida dan ke dinding wadah.
Dalam cairan, seperti air, tekanan bertambah secara linear dengan kedalaman :
P=Po +?gh
Dalam gas seperti udara, tekanan berkurang secara eksponensial dengan ketinggian
.
Prinsip Archimedes menyatakan bahwa sebuah benda yang seluruhnya atau sebagian
tercelup dalam fluida diapungkan ke atas oleh gaya yang sama dengan berat fluida
yang dipindahkan.
Benda-benda dapat ditopang di permukaannya oleh fluida yang kurang rapat karena
tegangan pemukaan, yaitu hasil gaya-gaya molekuler dipermukaan fluida. Gaya-gay
a molekuler ini juga bertanggung jawab untuk kenaikan cairan dalam pipa yang hal
us, yang dikenal sebagai kapilaritas.
Untuk aliran fluida inkompresibel keadaan tunak, laju aliran volume adalah sama
di seluruh fluida.
Iv = vA = konstan
lni dinamakan persamaan kontinuitas.
Persamaan Bernoulli
P+?gv+ pv2 = konstan
berlaku untuk aliran keadaan tunak, nonviskos tanpa turbulensi di mana energi me
kanik kekal. Untuk keadaan di mana kita dapat mengabaikan perubahan ketinggian,
kita mempunyai hasil yang penting yang bila kelajuan fluida bertambah, tekanan t
urun. Hasil ini dikenal sebagai efek Venturi, dapat digunakan untuk menjelaskan
secara kualitatif daya angkat pada sayap pesawat terbang dan kurva jejak basebal
l.
Dalam aliran viskos lewat suatu pipa, turunnya tekanan sebanding dengan laju al
iran volume dan dengan resistansi, yang selanjutnya berbanding terbalik dengan j
ari-jari pipa pangkat empat :

Ini adalah hukum Poiseuille.

BAB 8
OSILASI
Pada gerak harmonik sederhana, percepatan sebanding lurus dengan simpangan dan
arahnya berlawanan. Jika x adalah simpangan, percepatannya adalah :

dengan ? adalah frekuensi sudut osilasi, yang berhubungan dengan frekuensi f mel
alui persamaan :

Periode osilasi merupakan kebalikan frekuensi :

Periode dan frekuensi dalam gerak harmonik sederhana tak bergantung pada amplitu
do. Untuk gerak benda bermassa m pada pegas dengan konstanta gaya k, periode dib
erikan oleh persamaan :

Periode gerak bandul sederhana dengan panjang L adalah :

Fungsi posisi x untuk gerak harmonik sederhana dengan amplitudo A dan frekuensi
sudut ? diberikan oleh persamaan :
x = A cos(?t+ d)
dengan d adalah konstanta fase, yang bergantung pada pemilihan waktu t = 0. Kece
patan partikel diberikan oleh persamaan
v = - ? A sin (?t + d)

BiIa sebuah partikel bergerak melingkar dengan kelajuan konstan, maka komponen
x dan y dari posisinya akan berubah sesuai gerak harmonik sederhana.
Energi total dalam gerak harmonik sederhana berbanding lurus dengan kuadrat amp

litudo. Untuk massa pada pegas yang memiliki konstanta gaya k, energi total dibe
rikan oleh persamaan

Energi potensial dan energi kinetik untuk massa yang berosilasi pada sebuah pega
s diberikan oleh persamaan :
U = E total cos2 (?t + d)
Dan
K = E total sin2 (?t + d)
Nilai rata-rata masing-masing energi potensial atau energi kinetik adalah seteng
ah energi total.
Dalam osilasi system yang nyata, gerak teredam terjadi karena gaya gesekan atau
gaya-gaya lain yang mendisipasi energi. Jika redaman lebih besar daripada suatu
nilai kritis, system tidak berosilasi namun hanya kembali ke posisi kesetimbang
an jika diganggu. Gerak system teredam sedikit hampir berupa harmonik sederhana
dengan amplitudo yang berkurang secara eksponensial terhadap waktu. Untuk osilat
or teredam sedikit, peredaman diukur dengan factor Q

Dengan E adalah energi total dan ?E adalah kehilangan energi perperiode.


Bila suatu system teredam sedikit digerakan oleh suatu gaya eksternal yang beru
bah secara sinusoidal terhadap waktu, system berosilasi sesuai dengan frekuensi
paksa dan amplitudo yang bergantung pada frekuensi gaya paksa. Jika frekuensi ga
ya paksa sama dengan atau mendekati frekuensi alami system, maka system akan ber
osilasi dengan amplitudo besar. Peristiwa ini disebut resonansi. Faktor Q merupa
kan ukuran ketajaman resonansi. Sistem dengan redaman kecil sehingga factor Q-ny
a tinggi menghasilkan suatu kurva resonansi berpuncak tajam. Rasio frekuensi res
onansi terhadap lebar kurva resonansi sama dengan factor Q :

BAB 9
GELOMBANG PADA TALl

Gerak gelombang merupakan penjalaran suatu gangguan di dalam medium. Pada gelom
bang transversal, seperti gelombang pada tali, arah gangguan tegak lurus terhada
p arah penjalaran. Pada gelombang longitudinal, seperti gelombang bunyi, arah ga
ngguannya adalah sepanjang arah penjalaran. Baik energi maupun momentum dibawa o
leh gelombang.
Laju gelombang bergantung pada rapat massa dan sifat-sifat elastik medium. Laju
gelombang tak bergantung gerak sumber gelombang. Laju gelombang pada tali dihub
ungkan dengan tegangan F dalam tali dan massa per satuan panjangnya oleh

Bila dua gelombang atau lebih bertemu pada tempat yang sama, gelombang-gelomban
g akan saling bertumpang tindih, gangguan-gangguan akan berjumlah secara aljabar.
Prinsip superposisi berlaku untuk gelombang-gelombang pada tali jika simpangan
transversal tidak terlalu besar.
Pada gerak harmonik, gangguan berubah secara sinusoidal terhadap waktu dan ruan
g. Pada gelombang harmonik pada tali, segmen tali berosilasi dengan gerak harmon
ik sederhana dalam arah tegak lurus arah gelombang. Jarak antara puncak-puncak g
elombang yang berurutan adalah panjang gelombang ?. Fungsi gelombang y(x, t) unt
uk gelombang harmonik
y(x,t) = A sin(kx ?t)
dengan A adalah amplitudo, k adalah bilangan gelombang, yang dihubungkan dengan
panjang gelombang oleh

dengan ? adalah frekuensi sudut, yang dihubungkan dengan frekuensi oleh


? = 2pf
Laju gelombang harmonik sama dengan frekuensi kali panjang gelombang

Daya yang ditransmisikan oleh gelombang harmonik berbanding lurus dengan kuadra
t amplitudo gelombang dan diberikan oleh

Superposisi gelombang harmonik disebut interferensi. Jika gelombang sefase atau


berbeda fase sebesar suatu bilangan bulat kali 2p, amplitudo gelombang saling m
enjumlah dan interferensi berlangsung secara konstruktif. Jika gelombang berbeda
fase sebesar p atau bilangan bulat ganjil kali p , amplitudo saling mengurangi
dan interferensi berlangsung secara destruktif.
Bila gelombang terbatas dalam ruang, gelombang berdiri akan terjadi. Untuk tali
yang terikat pada kedua ujungnya, syarat gelombang berdiri dapat ditemukan deng
an menggambarkan gelombang pada tali dengan simpul pada tiap ujung. Hasilnya ada
lah bahwa suatu bilangan bulat kali setengah panjang gelombang harus sama dengan
panjang gelombang tali. Dalam hal ini syarat gelombang berdiri adalah

Gelombang-gelombang yang diperkenankan akan membentuk suatu deret harmonik, deng


an frekuensi yang diberikan oleh

dengan f1 = v/2L sebagai frekuensi terendah, yang disebut frekuensi nada dasar.
Fungsi gelombang untuk gelombang berdiri ini berbentuk
y n (x,t) = A n cos ?nt sin knx
dengan kn = 2p / ?n dan ?n = 2pfn
Jika tali memiliki satu ujung tetap dan satu ujung bebas, ada sebuah simpul pada
salah satu ujungnya dan perut pada ujung lain. Dalam hal ini syarat gelombang b
erdiri adalah

Hanya harmonik ganjil yang muncul. Frekuensinya diberikan oleh

dengan f1 = v/4L
Secara umum, system yang bergetar, seperti tali yang terikat pada kedua ujungny
a, tidak bergetar dalam satu modus harmonik tunggal tapi merupakan suatu campura
n harmonik-harmonik yang diperkenankan.
Fungsi gelombang untuk gelombang pada tali mengikuti persamaan gelombang, yang
menghubungkan turunan-turunan fungsi gelombang terhadap ruang dengan turunan ter
hadap waktu :

Persamaan gelombang diturunkan dari hukum kedua Newton yang diterapkan pada suat
u segmen tali yang bergetar.

BAB 10
BUNYI

Gelombang bunyi adalah gelombang longitudinal perapatan dan perenggangan. Dalam


fluida, gelombang bunyi bergerak dengan kecepatan

dengan B adalah modulus limbak (bulk) dan ? adalah rapat kesetimbangan fluida. L
aju bunyi dalam gas dihubungkan dengan temperatur mutlak oleh persamaan

Temperatur mutlak T dihubungkan dengan temperatur Celcius tc melalui persamaan

dan R = 8,314J/mol.K adalah konstanta gas universal, M adalah massa molar (massa
per mole), dan ? adalah konstanta yang bergantung pada jenis gas dan mempunyai
nilai 1,4 untuk udara. Dalam zat padat, laju bunyi dihubungkan dengan modulus Yo
ung Y dan kerapatan ? oleh persamaan

Gelombang bunyi dapat dipandang baik sebagai gelombang simpangan maupun sebagai
gelombang tekanan. Dalam gelombang bunyi harmonik, amplitudo tekanan Po dihubun
gkan dengan amplitudo simpangan so oleh persamaan
Po = ??vso
dengan ? adalah frekuensi sudut, ? adalah kerapatan medium, dan v adalah laju ge
lombang.Telinga manusia sensitive terhadap gelombang bunyi dalam rentang frekuen
si kira-kira 20 Hz hingga 20 kHz.
Intensitas gelombang adalah gaya dibagi luas. Intensitas gelombang bola dari su
mber titik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak dari sumber.

Tingkat intensitas bunyi diukur pada skala logaritmik. Tingkat intensitas bunyi
dalam decibel (dB) dihubungkan ke intensitas I oleh persamaan

dengan Io = 10-12 W/m2, yang merupakan nilai pendekatan ambang pendengaran. Pada
skala ini, ambang pendengaran adalah 0 dB dan ambang sakit adalah 120 dB.
Dua sumber yang sefase atau mempunyai beda fase konstan bersifat koheren. Inter
ferensi dapat diamati hanya untuk gelombang-gelombang dari sumber-sumber koheren
. Gelombang-gelombang dari sumber tidak koheren mempunyai beda fase yang berubah
-ubah secara acak sepanjang waktu, sehingga interferensi pada suatu titik terten
tu berubah-ubah bolak-balik dari konstruktif ke destruktif dan tidak ada pola in
terferensi yang teramati. Biasanya, penyebab beda fase antara dua gelombang adal
ah perbedaan panjang lintasan yang dilalui oleh gelombang. Beda lintasan ?x meni
mbulkan beda fase d yang diberikan oleh persamaan

Layangan merupakan akibat interferensi dua gelombang yang mempunyai sedikit per
bedaan frekuensi. Frekuensi layangan sama dengan beda frekuensi kedua gelombang
f layangan = ?f
Bila gelombang bunyi terkungkung dalam ruang, seperti dalam suatu pipa organa,
maka akan terjadi gelombang berdiri. Untuk pipa yang kedua ujungnya terbuka atau
tertutup, syarat gelombang berdiri dapat diperoleh dengan memasukkan gelombanggelombang ke dalam pipa dengan simpul pada masing-masing ujung (kedua ujungnya t
ertutup) atau perut pada masing-masing ujung (kedua ujungnya terbuka). Sebuah ke
lipatan bilangan bulat dari setengah panjang gelombang harus tepat sesuai dengan
panjang pipa. Dengan demikian, syarat gelombang berdiri adalah

Frekuensi yang diperkenankan adalah


fn=nf1

n = 1, 2, 3,

dengan f1 = v/2L adalah frekuensi nada dasar. Jika satu ujung pipa tertutup dan
ujung lain terbuka, ada simpul pada satu ujung dan perut pada ujung lain. Syarat
gelombang berdiri dalam kasus ini adalah

Haya harmonik ganjil yang muncul. Frekuensi yang diperkenankan adalah


Fn = nf1

n = 1,3,5,

dengan f1 =v/4L
Bunyi dengan kualitas nada berbeda mengandung campuran harmonik yang berbeda. A
nalisis suatu nada tertentu dalam komposisi harmoniknya disebut analisis harmoni
k. Sintesis harmonik merupakan konstruksi suatu nada dengan menjumlahkan campura
n harmonik yang tepat.
Pulsa gelombang dapat dinyatakan dengan suatu distribusi kontinyu gelombang-gel
ombang harmonik. Jika durasi pulsa kecil, suatu rentang frekuensi yang lebar dip
erlukan. Rentang frekuensi ?? dihubungkan dengan lebar waktu ?t oleh persamaan
???t ~ 1
Dengan cara yang sama, rentang bilangan gelombang ?k dihubungkan dengan lebar ru
ang ?x oleh persamaan
?k ?x ~ 1

Dalam medium nondispersif, laju gelombang tidak bergantung pada frekuensi ataup
un panjang gelombang, dan pulsa bergerak tanpa berubah bentuk. Dalam medium disp
ersif, laju gelombang bergantung pada panjang gelombang dan frekuensi, dan pulsa
berubah bentuk ketika bergerak. Dalam medium dispersif, kecepatan pulsa, disebu
t kecepatan grup, tidak sama dengan kecepatan fase, yang merupakan kecepatan rat
a-rata komponenkomponen harmonik pulsa.
Gelombang dapat direfleksikan (dipantulkan), direfraksikan (dibiaskan), dan did
ifraksikan. Refraksi adalah perubahan arah gelombang yang terjadi bila laju gelo
mbang berubah karena medium berubah. Difraksi adalah pembelokan gelombang di sek
itar suatu penghalang atau pinggir suatu contoh. Difraksi terjadi kapan saja bil
a muka gelombang terbatasi. Bila penghalang atau celah cukup besar dibandingkan
dengan panjang gelombang, difraksi dapat diabaikan dan gelombang menjalar dalam
garis lurus seperti berkas partikel. Ini dikenal sebagai aproksimasi berkas (sin
ar). Karena difraksi, gelombang hanya dapat digunakan untuk menentukan lokasi se
buah benda dalam orde panjang gelombang atau lebih.
Ketika sumber bunyi dan penerima bergerak relatif, frekuensi yang teramati akan
bertambah jika keduanya bergerak saling mendekat, lain dan berkurang jika berge
rak saling menjauhi. Ini dikenal sebagai efek Doppler. Frekuensi yang teramati f
1 dihubungkan dengan frekuensi sumber f0 oleh persamaan

Bila laju relatif sumber atau penerima u jauh lebih kecil daripada laju gelomban
g v, pergeseran Doppler hampir sama, tidak peduli apakah sumber ataupun penerima
yang bergerak, dan besarnya diberikan oleh

BAB 11
TEMPERATUR

Suatu skala temperatur dapat dibentuk dengan memilih suatu sifat termometrik da
n mendefinisikan bahwa temperatur itu berubah secara linear dengan sifat itu den
gan menggunakan dua titik tetap, seperti titik es dan titik uap air. Dalam skala
Celsius, titik es didefinisikan senilai 0 0C dan titik uap 100 0C. Dalam skala
Fahrenheit, titik es adalah 32 0F dan titik uap 212 0F. Temperatur pada skala Fa
hrenheit dan Celcius dihubungkan oleh

Termometer yang berbeda tidak selalu sesuai satu sama lain pada pengukuran temp
eratur kecuali pada titik yang tetap. Termometer gas mempunyai sifat bahwa semua
nya sesuai satu sama lain dalam pengukuran temperatur berapa pun selama kerapata
n gas dalam termometer sangat rendah. Temperatur gas ideal T didefinisikan oleh

dengan P adalah tekanan gas dalam termometer ketika termometer ada dalam kesetim
bangan termal dengan system yang temperaturnya akan diukur, dan P3 adalah tekana
n ketika termometer dicelupkan dalam bak air-es-uap pada titik tripelnya. Skala
temperatur absolut atau Kelvin sama dengan skala gas ideal dalam rentang tempera
tur yang memungkinkan penggunaan termometer gas. Temperatur absolut dihubungkan
dengan temperatur Celcius oleh
T=tc+273,15 K
Koefisien muai linear adalah rasio fraksi perubahan panjang terhadap perubahan
temperature :

Koefisien muai volume, yang merupakan rasio fraksi perubahan volume terhadap per
ubahan temperatur, adalah tiga kali koefisien muai linear :

Pada kerapatan rendah, semua gas memenuhi hukum gas ideal :


PV=nRT
dengan
R=8,314 J/mol.K
adalah konstanta universal gas, yang dihubungkan dengan bilangan Avogadro NA dan
konstanta Boltzmann k oleh
R = kNA
Bilangan Avogadro adalah
NA = 6,022 x 1023 molekul/mol
dan konstanta Boltzmann adalah
k = 1,381x10-23 J/K
Bentuk hukum gas ideal yang berguna untuk memecahkan soal yang melibatkan sejuml
ah gas yang tetap adalah

Temperatur absolut T adalah ukuran energi molekuler rata-rata. Untuk gas ideal,
energi kinetik translasi rata-rata molekul adalah

Energi kinetik translasi total n mol gas yang mengandung N molekul diberikan ole
h

Kelajuan rms molekul gas dihubungkan dengan temperatur absolut oleh

dengan m adalah massa molekul dan M adalah massa molar.


Persamaan keadaan van der Waals menggambarkan perilaku gas nyata untuk rentang
temperatur dan tekanan yang lebar :

Persamaan ini ikut memperhitungkan pula ruang yang ditempati molekul dan gas itu
sendiri dan tarikan antar molekul.
Tekanan uap adalah tekanan dengan fase cair dan fase gas suatu bahan berada dal
am kesetimbangan pada suatu temperatur tertentu. Cairan mendidih pada temperatur
itu, ketika tekanan eksternal sama dengan tekanan uap.
Titik tripel adalah temperatur dan tekanan tertentu dengan fase gas, cair dan p
adat suatu zat bisa terdapat secara serentak. Pada temperatur dan tekanan di baw
ah titik tripel, fase cair suatu bahan tidak mungkin ada.
Kelembaban relatif adalah rasio tekanan parsial uap air di udara terhadap tekan
an uap pada temperatur tertentu.

BAB 12
PANAS DAN HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA

Panas adalah energi yang ditransfer dari satu benda ke benda lain karena beda t
emperatur. Kapasitas panas suatu zat adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikka
n temperatur zat dengan satu derajat. Panas jenis adalah kapasitas panas per sat
uan massa. Kalori, yang pada mulanya didefinisikan sebagai panas yang diperlukan
untuk menaikkan temperatur satu gram air dengan satu derajat Celcius, sekarang
didefinisikan sebagai 4,184 joule. Panas jenis air adalah 4,184 kJ/kg.K.
Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan suatu zat adalah hasil kali massa zat it
u dan panas laten peleburan Lf :
Q=mLf
Panas yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan adalah hasil kali massa cairan dan
panas laten penguapan Lv :
Q = mLv
Pencairan dan penguapan terjadi pada temperatur konstan. Untuk air, Lf=333,5 kJ/
kg dan Lv=2257 kJ/kg. Panas yang dibutuhkan untuk mencairkan 1 g es atau untuk m
enguapkan 1 g air adalah besar dibandingkan dengan panas yang dibutuhkan untuk m
enaikkan temperatur 1 g air sebanyak satu derajat.
Ketiga mekanisme transfer energi termis adatah konduksi, konveksi, dan radiasi.
Laju konduksi energi termis diberikan oleh

dengan 1 adalah arus termis dan k adalah koefisien konduktivitas termis. Persama
an ini dapat ditulis
?T=IR
dengan R adalah resistansi termis:

Resistansi termis untuk satuan luasan bahan lempengan dinamakan factor R yaitu R
f :

Resistansi termis ekivalen dari deretan resistansi terrnis yang dihubungkan seca
ra seri sama dengan jumlah masing-masing resistansi :
Rek =R1 +R2 + .....

resistansi seri

Resistansi termis ekivalen untuk resistansi termis yang dihubungkan secara paral
el dibenkan oleh :

Laju radiasi termis satu benda diberikan oleh


P=esAT4
dengan s = 5,6703x10-8 W/m2.K4 adalah konstanta Stefan, dan e adalah emisivitas,
yang bervariasi antara 0 dan 1 tergantung pada komposisi permukaan benda. Bahan
-bahan yang merupakan absorber panas yang baik adalah radiator panas yang baik.
Sebuah benda hitam mempunyai emisivitas 1. Benda ini merupakan radiator yang sem
puma, dan menyerap semua radiasi yang datang padanya. Daya termis neto yang dira
diasi oleh sebuah benda pada temperatur T dalam suatu Iingkungan pada temperatur
T0 diberikan oleh

Spektrum energi elektromagnetik yang diradiasikan oleh benda hitam mempunyai mak
simum pada panjang gelombang ?maks, yang berubah secara terbalik dengan temperat
ur absolut benda :

Ini dikenal sebagai hukum pergeseran Wien.


Untuk semua mekanisme transfer panas, jika beda temperatur antara benda dan sek
itarnya adalah kecil, maka laju pendinginan sebuah benda hampir sebanding dengan
beda temperatur. Hasil ini dikenal sebagai hukum pendinginan Newton.
Hukum pertama termodinamika adalah pernyataan kekekalan energi. Pernyataan ini
mengatakan bahwa panas neto yang ditabahkan pada suatu system sama dengan peruba
han energi internal system ditambah usaha yang dilakukan oleh system :
Q = ?U + W
Energi internal system adalah sifat keadaan system, seperti halnya tekanan, volu
me, dan temperatur, tetapi tidak demikian halnya dengan panas dan usaha.
Energi internal gas ideal hanya tergantung pada temperatur absolut T
Proses kuasi static adatah proses yang terjadi secara Iambat agar system beruba
h lewat serangkaian keadaan setimbang. Sebuah proses adalah isobaric jika tekana
n tetap konstan, isotermis jika temperatur tetap konstan, dan adiabatic jika tid
ak ada panas yang ditransfer. Untuk ekspansi gas ideal secara adiabatic kuasi st
atic, tekanan, dan volume dihubungkan oleh
PV ? = konstan
dengan ? adalah rasio kapasitas panas pada tekanan konstan terhadap kapasitas pa
nas pada volume konstan :

Bila sebuah system berekspansi secara kuasi static, usaha yang dilakukan oleh s
ystem diberikan oleh

Usaha yang dilakukan oleh gas dapat dinyatakan secara grafis sebagai luasan di b
awah kurva P versus V. Usaha ini dapat dihitung jika P diketahui sebagai fungsi
V untuk ekspansi tersebut. Untuk ekspansi isotermis gas ideal, usaha yang dilaku
kan oleh gas adalah

Untuk ekspansi adiabatic gas ideal, usaha yang dilakukan oleh gas adalah

Kapasitas panas pada volume konstan dihubungkan dengan perubahan energi interna
l oleh

Untuk gas ideal, kapasitas panas pada tekanan konstan lebih besar daripada kapas
itas panas pada volume konstan dengan jumlah nR :

Kapasitas panas pada tekanan konstan lebih besar karena gas yang dipanaskan pada
tekanan konstan berekspansi dan melakukan usaha, sehingga mengambil jumlah pana
s yang lebih banyak untuk mencapai perubahan temperatur yang sama.
Kapasitas panas pada volume konstan untuk gas monoatomik adalah

Untuk gas diatomik, besamya adalah

Teorema ekipartisi menyatakan bahwa bila sebuah system ada dalam keadaan setimb
ang, maka terdapat energi rata-rata sebesar
per molekul atau
per
mole yang dikaitkan dengan tiap derajat kebebasan. Gas monoatomik mempunyai tig
a derajat kebebasan, yang dikaitkan dengan energi kinetik translasi dalam tiga d
imensi. Gas diatomic mempunyai dua derajat kebebasan tambahan, yang dikaitkan de
ngan rotasi terhadap sumbu-sumbu yang tegak lurus dengan garis yang menghubungka
n atom-atom itu.
Kapasitas panas molar kebanyakan padatan adalah 3R, sebagai hasil yang dikenal
sebagai hukum Dulong
Petit. Hasil ini dapat dimengerti dengan menerapkan teorema
ekipartisi pada model padatan di mana tiap atom dalam padatan dapat bervibrasi
dalam tiga dimensi, dan karena itu mempunyai enam derajat kebebasan total, tiga

dikaitkan dengan energi kinetik vibrasi dan tiga dengan energi potensial vibrasi
.

BAB 13
MEDAN LISTRIK

Ada dua jenis muatan listrik yang diberi nama positif dan negatif. Muatan listr
ik selalu merupakan kelipatan bulat dari satuan muatan dasar e. Muatan dari elek
tron adalah - e dan proton + e. Benda menjadi bermuatan akibat adanya perpindaha
n muatan dari satu benda ke benda lainnya, biasanya dalam bentuk elektron. Muata
n bersifat kekal. Muatan tidak diciptakan maupun dimusnahkan pada proses pemberi
an muatan, tetapi hanya berpindah tempat.
Gaya yang dilakukan oleh satu muatan kepada muatan lainnya bekerja sepanjang ga
ris yang menghubungkan muatan-muatan. Besamya gaya berbanding lurus dengan hasil
kali muatan-muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Gaya akan t
olakmenolak jika muatan-muatan mempunyai tanda yang sama dan akan tarik menarik j
ika mempunyai tanda yang tidak sama. Hasil ini dikenal sebagai Hukum Coulomb :

di mana k adalah tetapan Coulomb yang mempunyai harga


k = 8,99x109 N.m2 /C2
Medan listrik di suatu titik akibat suatu sistem muatan didefinisikan sebagai g
aya yang dilakukan oleh muatan-muatan tersebut pada suatu muatan uji positif qo
dibagi dengan qo :

Medan listrik pada titik P akibat suatu muatan titik qi pada titik
:

adalah

di mana rio adalah jarak dari muatan qi ke titik P dan adalah vektor satuan y
ang mengarah dari qi ke P. Medan listrik akibat beberapa muatan merupakan jumlah
vektor dari medan akibat masing-masing muatan :

Medan listrik dapat digambarkan dengan garis-garis medan listrik yang bermula d
ari muatan positif dan berakhir pada muatan negatif. Kuat medan listrik ditunjuk
kan dengan kerapatan dari garis-garis medan tersebut.
Dipol listrik adalah suatu sistem yang terdiri dari dua muatan yang sama besar

berlawanan tanda dan dipisahkan oleh jarak yang kecil. Momen dipol
adalah sua
tu vektor yang mempunyai harga sama dengan muatan dikali dengan jarak dan mempun
yai arah dari muatan negatif ke muatan positif :

Medan listrik yang letaknya jauh dari suatu dipol berbanding lurus dengan momen
dipol dan berkurang dengan pangkat tiga dari jaraknya.
Di dalam suatu medan listrik homogen, gaya total pada suatu dipol adalah nol, t
etapi ada suatu torka yang diberikan oleh

yang cenderung untuk mengarahkan momen dipol pada arah medan. Energi potensial d
ari suatu dipol di dalam medan listrik diberikan oleh

Di mana energi potensial diambil nol pada saat dipol tegak lurus medan listrik.
Di dalam medan listrik yang tidak homogen, akan ada gaya total pada dipol.
Molekul polar, seperti H20, mempunyai momen dipol permanen sebab pusat positif
dan pusat negatifnya tidak berimpit. Mereka berperilaku seperti dipol sederhana
di dalam suatu medan listrik. Molekul-molekul nonpolar tidak mempunyai momen dip
ol permanen, tetapi mereka dapat memperoleh momen dipol induksi dengan adanya me
dan listrik.

BAB 14
POTENSIAL LISTRIK

Beda potensial Vb
Va didefinisikan sebagai negatif dan kerja per satuan muatan
yang dilakukan oleh medan listrik ketika muatan uji bergerak dari titik a ke b.

Untuk perpindahan tak hingga ditulis menjadi

Karena hanya beda potensial listrik sajalah yang dipandang penting, kita dapat m
enganggap potensial nol di semua titik yang kita inginkan. Potensial pada suatu
titik adalah energi potensial muatan dibagi dengan muatan :

Satuan potensial dan beda patensial adalah volt (V) :


1 V + 1 J/C
Dalam hubungan satuan ini, satuan untuk medan listrik dapat dinyatakan
I N/C = 1 V/m
Satuan energi yang sesuai pada fisika atom dan nuklir adalah electron volt (eV)
, di mana energi potensial partikel muatan e di suatu titik potensialnya 1 volt.
Elektron volt dihubungkan dengan joule oleh
1 eV = 1,6 x 10-19 J
Potensial pada jarak r dari muatan q di pusat diberikan oleh

di mana V0 adalah potensial pada jarak takhingga dari muatan. Ketika potensial d
ipilih menjadi nol pada jarak takhingga, potensial akibat muatan titik adalah

Untuk system muatan titik, potensial diberikan oleh

di mana jumlah diambil untuk semua muatan dan rio adalah jarak dari muatan ke i
ke titik P di mana potensial dicari.
Energi potensial elektrostatik system muatan titik adalah kerja yang dibutuhkan
untuk membawa muatan-muatan dari jarak takhingga ke posisi terakhir.
Untuk distribusi muatan kontinu, potensial didapatkan dengan integrasi pada dis
tribusi muatan :

Pernyataan ini digunakan hanya jika distribusi muatan kontinu dalam volume berhi
ngga sehingga potensial dapat dipilih nol pada jarak takhingga.
Medan listrik mengarah ke arah pengurangan terbesar dari potensial. Komponen
dalam arah perpindahan
dihubungkan terhadap potensial akibat

Vektor yang menunjuk dalam arah perubahan fungsi potensial terbesar dan mempunya
i jumlah sama dengan turunan fungsi terhadap jarak dalam arah tersebut gradien f
ungsi. Medan listrik
adalah negatif gradien potensia V. Dalam notasi vektor,
gradien ditulis ?V. Sehingga

Untuk distribusi muatan simetri bola, potensial hanya berubah terhadap r , dan m
edan listrik dihubungkan dengan potensial akibat

Dalam koordinat rectangular, medan listrik dihubungkan dengan potensial akibat

Pada konduktor bentuk sembarang, densitas muatan permukaan s paling besar pada
ujung di mana jari-jari lengkungannya terkecil.
Jumlah muatan yang diletakkan pada konduktor dibatasi oleh kenyataan bahwa mole
kul udara menjadi terionisasi dalam medan listrik tinggi, dan udara menjadi kond
uktor
fenomena yang disebut kerusakan dielektrik, yang terjadi di udara pada kua
t medan listrik Emaks = 3 x 106 V/m = 3 MV/m. Kuat medan listrik di mana kerusak
an dielektrik terjadi pada suatu material disebut kuat dielektrik material terse
but. Hasil pelepasan melalui udara penghantar disebut pelepasan busur.

BAB I5
KAPASITANSI

Kapasitor adalah piranti untuk menyimpan muatan dan energi. Ia terdiri dari dua
konduktor, yang berdekatan namun terpisah satu sama lain, yang membawa muatan y
ang sama besar namun berlawanan. Kapasitansi adalah rasio antara besar muatan Q
pada masing-masing konduktor dengan beda potensial V di antara konduktor-kondukt
or tersebut :

Kapasitansi bergantung semata-mata pada susunan geometris konduktor dan bukan pa


da muatan atau beda potensialnya.
Kapasitansi suatu kapasitor keping-paralel berbanding lurus dengan luas keping
dan berbanding terbalik terhadap jarak pemisah :

Kapasitansi sebuah kapasitor silindris dinyatakan oleh

di mana L adalah panjang kapasitor dan a dan b masing-masing adalah jari-jari dal
am dan luar konduktor.
Suatu bahan nonkonduktor dinamakan dielektrik. Apabila dietektrik disisipkan di
antara keping-keping kapasitor, molekul-molekul di dalam dielektrik ini akan ter
polarisasi dan medan listrik di dalamnya akan melemah. Jika medan tanpa dielektr
ik adalah E0 maka dengan dielektrik medannya adalah

di mana adalah konstanta dielektriknya. Penurunan medan listrik ini menyebabka


n tejadinya kenaikan kapasitansi sebesar factor
:

di mana Co adalah kapasitansi tanpa dielektrik. Permitivitas


ektrik didefinisikan sebagai

dari sebuah diel

Dielektrik juga menyediakan perangkat fisik untuk memisahkan keping-keping suatu


kapasitor, dan dielektrik menaikkan tegangan yang kemudian dapat diterapkan pad
a kapasitor sebelum kerusakan dielektrik terjadi.
Energi elektrostatik yang tersimpan di dalam suatu kapasitor bermuatan Q , beda
potensial V1 , dan kapasitansi C adalah

Energi ini dianggap tersimpan di dalam medan listrik di antara keping-keping kap
asitor. Energi per volume satuan di dalam medan listrik E dinyatakan oleh

Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara paralel, kapasitansi e
kivalen kombinasinya adalah jumlah kapasitansi tunggal :
Ceq =C1+ C2 + C3 + ......
kapasitor paralel
Apabila dua buah kapasitor atau lebih dihubungkan secara seri, kebalikan kapasit
ansi ekivalen diperoleh dengan menjumlahkan kebalikan muatan-muatan kapasitor tu
nggalnya :

BAB 16
ARUS LISTRIK

Arus listrik adalah laju aliran muatan yang melalui suatu luasan penampang meli
ntang. Berdasarkan konvensi, arahnya dianggap sama dengan arah aliran muatan pos
itif. Dalam kawat penghantar, arus listrik merupakan hasil aliran lambat elektro
n-elektron bermuatan negatif yang dipercepat oleh medan listrik dalam kawat dan k
emudian segera bertumbukan dengan atom-atom konduktor. Biasanya, kecepatan drift
elektron-elektron dalam kawat memiliki orde 0,01 mm/s
Resistansi suatu segmen kawat didefinisikan sebagai perbandingan antara teganga
n jatuh pada segmen dan arus. Dalam material ohmik, yang meliputi banyak materia
l, resistansi tidak bergantung pada arus, suatu hasil eksperimen yang dikenal se
bagai hukum Ohm. Untuk semua material, beda potensial, arus, dan resistansi dihu
bungkan oleh
V=IR
Resistansi suatu kawat sebanding dengan panjangnya dan berbanding terbalik deng
an luas penampang lintangnya :

di mana ? adalah resistivitas material, yang bergantung pada temperatur. Kebalik


an dan resistivitas disebut konduktivitas,

Daya yang diberikan ke suatu segmen rangkaian sama dengan hasil kali arus dan t
egangan jatuh pada segmen :
P=IV
Alat yang memberikan energi ke suatu rangkaian disebut sumber ggl. Daya yang dib
erikan oleh sumber ggl adalah hasil kali dari arus :

Daya yang didisipasikan dalam resistor diberikan oleh :

Sebuah baterai ideal adalah sumben ggl yang menjaga beda potensial tetap konstan
pada terminal-terminalnya dan tidak bergantung arus. Baterai real dapat diangga
p sebagai sebuah baterai yang disusun secara seri dengan sebuah resistansi kecil
yang disebut resistansi internalnya.
Resistansi ekivalen sekumpulan resistor yang diseri sama dengan penjumlahan res
istansi-resistansinya :
Req =R1 +R2 +R3 + ....

resistor disusun seri

Untuk sekumpulan resistor yang disusun paralel, kebalikan reistansi ekivalen sam
a dengan penjumlahan dari kebalikan resistansi masing-masing :

BAB 17
RANGKAIAN ARUS SEARAH

Hukum-hukum Kirchhoff adalah


1.

Ketika suatu simpal rangkaian tertutup dilewati, penjumlahan aljabar dari p

erubahan potensial harus sama dengan nol.


2. Pada suatu sambungan dalam rangkaian di mana arus dapat terbagi, penjumlaha
n dalam rangkaian di mana arus dapat terbagi, penjumlahan arus yang menuju ke pe
rcabangan harus sama dengan arus yang keluar dari percabangan.
Metode-metode umum untuk menganalisa rangkaian multisimpal dapat diringkas seba
gai berikut :
1. Gantikan kombinasi-kombinasi resistor yang disusun seri atau paralel dengan
resistansi ekivalennya.
2. Pilihlah arah arus dalam setiap cabang rangkaian, dan namakan arus-arus ter
sebut dalam suatu diagram rangkaian. Tambahkan tanda-tanda plus dan minus untuk
menandakan sisi-sisi potensial yang lebih tinggi dan lebih rendah dari setiap su
mber ggl, resistor atau kapasitor.
3.

Gunakan aturan percabangan untuk setiap sambungan di mana arus terbagi.

4. Dalam rangkaian yang berisi n simpal dalam, gunakan aturan simpal terhadap
suatu n simpal.
5.

Pecahkan persamaan untuk memperoleh nilai yang tidak diketahui.

6. Periksa hasilnya dengan memberikan potensial nol di suatu titik dalam rangk
aian dan gunakan nilai arus yang diperoleh untuk menentukan potensial-potensial
pada titik-titik lainnya dalam rangkaian.
Rangkaian-rangkaian kompleks atau jaringan-jaringan resistor dapat disederhanak
an dengan mengingat simetri mereka. Jika potensial dari dua titik sama, titik-ti
tik dapat dihubungkan dengan sebuah kawat, dan diagram rangkaian yang lebih sede
rhana dapat digambarkan.
Ketika kapasitor melepas muatan melalui sebuah resistor, muatan pada kapasitor
dan arus akan berkurang secara eksponensial terhadap waktu. Konstanta waktu
adalah waktu yang dibutuhkan keduanya untuk berkurang menjadi e-1: 0,37 k
ali nilai awalnya. Ketika kapasitor dimuati melalui sebuah resistor, laju pemuat
an, yang sama dengan arus, menurun secara eksponensial terhadap waktu. Setelah w
aktu
, muatan pada kapasitor telah mencapai 63 persen dari muatan
akhirnya.
Galvanometer adalah suatu alat yang mendeteksi arus yang kecil yang melewatinya
dan memberikan defleksi skala yang sebanding dengan arus. Ammeter adalah suatu
alat untuk mengukur arus. Ia berisi galvanometer plus sebuah resistor paralel ya
ng disebut resistor shunt. Untuk mengukur arus melalui suatu resistor, ammeter d
isisipkan secara seri dengan resistor. Ammeter memiliki resistansi yang sangat k
ecil sehingga ia memiliki efek yang kecil terhadap arus yang diukur. Voltmeter m
engukur beda potensial. Ia berisi sebuah galvanometer ditambah resistor, voltmet
er ditempatkan paralel dengan resistor. Voltmeter memiliki resistansi sangat bes
ar sehingga ia berefek kecil pada tegangan jatuh yang akan diukur. Ohmmeter adal
ah suatu alat untuk mengukur resistansi. Ia berisi sebuah galvanometer, sebuah s
umber ggl, dan sebuah resistor.

BAB 18
MEDAN MAGNETIK

Muatan bergerak berinteraksi satu sama lain melalui gaya magnetik. Karena arus
listrik terdiri atas muatan yang bergerak, arus listrik itu juga mengerahkan gay
a magnetik satu sama lain. Gaya ini diuraikan dengan mengatakan bahwa satu muata
n bergerak atau arus menciptakan medan magnetik yang selanjutnya mengerahkan gay
a pada muatan bergerak atau arus lain. Akhirnya, seluruh medan magnetik itu diab
aikan oleh muatan yang bergerak.
Apabila muatan q bergerak dengan kecepatan
atan itu mengalami gaya

dalam medan magnetik

, mu

Gaya pada elemen arus diberikan oleh

Satuan SI medan magnetik ialah tesla (T). Satuan yang lazim digunakan ialah gaus
s (G), yang dihubungkan dengan tesla oleh
1 T = 104 G
Partikel yang bermassa m dan muatan q yang bergerak dengan kecepatan
dalam
bidang yang tegak lurus terhadap medan magnetik bergerak dalam orbit lingkaran d
engan jari-jari r diberikan oleh

Periode dan frekuensi gerak melingkar ini tidak bergantung pada jari-jari orbitn
ya atau kecepatan partikelnya. Periode, yang disebut periode siklotron, diberika
n oleh

Frekuensi, yang disebut frekuensi siklotron, diberikan oleh

Pemilih kecepatan menghasilkan medan listrik dan magnetik silang sedemikian rup
a sehingga gaya listrik dan gaya magnetik seimbang untuk partikel yang kecepatan
nya diberikan oleh
Perbandingan massa-terhadap-muatan suatu ion yang kecepatannya diketahui dapat
ditentukan dengan mengukur jari-jari lintasan melingkar yang diambil oleh ion ter
sebut dalam medan magnetik yang diketahui dalam suatu spektrometer massa.
Simpal arus dalam medan magnetik seragam berperlaku sebagai dipol magnetik deng
an momen magnetik
yang diberikan oleh

dengan N merupakan jumlah lilitan, A merupakan luas penampang simpal, I merupaka


n arus, dan
merupakan vektor satuan yang tegak lurus terhadap bidang simpal
dalam arah yang diberikan oleh kaidah tangan kanan. Apabila suatu dipol magneti
k berada dalam medan magnetik, dipol itu mengalami momen-gaya (torsi) yang diber
ikan oleh

yang cenderung menyebariskan momen magnetik simpal arus dengan medan-luar. Gaya
total pada simpal arus dalam suatu medan magnetik seragam ialah nol.
Magnet batang juga mengalami momen-gaya dalam medan magnetik. Momen-gaya yang d
iukur secara percobaan dapat digunakan untuk menentukan momen magnetik magnet ba
tang dari
. Kekuatan kutub magnet batang qm dapat didefinisikan de
ngan menulis gaya yang dikerahkan pada kutub sebagai
. Kutub magnetik
utara memiliki kekuatan kutub positif dan kutub selatan memiliki kekuatan kutub
negatif. Dinyatakan dalam besar kekuatan kutub, momen magnetik magnet batang ia
lah
Dengan

BAB 19
SUMBER MEDAN MAGNETIK

Medan magnetic yang dihasilkan oleh muatan titik q yang bergerak dengan kecepat
an di suatu titik sejarak r diberikan oleh

dengan
merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan tersebut ke titik me
dan dan
merupakan konstanta, disebut permeabilitas ruang bebas, yang memil
iki besaran

Medan magnetic

pada jarak r dari elemen arus

adalah

yang dikenal sebagai hukum Biot-Savart. Medan magnetiknya tegak lurus terhadap e
lemen arus maupun terhadap vektor
dan elemen arus ke titik medan tersebut.
Gaya magnetic antara dua muatan yang bergerak tidak mengikuti hukum ketiga Newt
on tentang aksi dan reaksi, yang menyiratkan bahwa momentum linear dari system d
ua-muatan tidaklah kekal. Akan tetapi, apabila momentum berhubungan dengan t, me
dan elektromagnetik disertakan, maka momentum linear total system dua-muatan dit
ambah medan tersebut akan kekal.
Medan magnetic pada sumbu simpal arus diberikan oleh

dengan
merupakan vektor satuan di sepanjang sumbu simpal tersebut. Pada jarak
yang sangat jauh dari simpal tersebut, medannya berupa medan dipol :

dengan
merupakan momen dipol simpal yang besarannya adalah perkalian antara a
rus dan luasan simpal sedangkan arahnya adalah tegak lurus terhadap simpal yang
diberikan oleh kaidah tangan-kanan.
Di dalam suatu solenoid dan jauh dari ujungnya, medan magnetic akan seragam dan
memiliki besaran

dengan n merupakan jumlah lilitan per panjang satuan solenoid.


Medan magnetic dari suatu segmen kawat lurus, yang menyalurkan arus ialah

dengan R merupakan jarak tegak lurus terhadap kawat dan ?1 dan ?2 merupakan sudu
t yang diperpanjang ke bawah di titik medan hingga ujung-ujung kawat. Jika kawat
nya sangat panjang, atau titik medannya sangat dekat dengan kawat tersebut, maka
medan magnetiknya mendekati
Arah ialah sedemikian rupa sehingga garis-garis melingkari kawatnya mengikuti
arah jari-jari tangan kanan jika ibu jari menjadi penunjuk ke arah arus.
Medan magnetic di dalam toroid yang digulung rapat diberikan oleh
dengan r merupakan jarak dari pusat toroid.
Ampere didefinisikan sedemikian rupa sehingga dua kawat panjang yang sejajar ya
ng masing-masing menyalurkan arus sebesar 1 A dan dipisahkan sejarak 1 m akan me
ngerahkan gaya yang tepat sama dengan 2 x 1 0-7 N/m antara satu sama lainnya.
Hukum Ampere menghubungkan integral komponen tangensial medan magnetic di sekel
iling kurva tertutup dengan arus total Ic yang melintasi luasan yang dibatasi ol
eh kurva :
Hukum Ampere hanya berlaku jika arusnya kontinu. Hukum Ampere dapat digunakan u
ntuk menjabarkan pernyataan dalam medan magnetic untuk keadaan dengan tingkat ke
simetrisan yang tinggi, seperti kawat panjang, lurus yang menyalurkan arus; toro
id yang digulung rapat; dan solenoid panjang, yang digulung rapat.

BAB 20
INDUKSI MAGNETIK

Untuk medan magnetic yang konstan dalam ruang, fluks magnetic yang melalui kump
aran adalah perkalian komponen medan magnetic yang tegak lurus terhadap bidang k
umparan dengan luas kumparannya. Umumnya, untuk kumparan dengan N lilitan, fluks
magnetic yang melalui kumparan ialah
Satuan SI untuk fluks magnetic ialah weber :
I Wb=1T.m2
Apabila fluks magnetic yang melalui suatu rangkaian berubah, akan ada ggl yang
diinduksi pada rangkaian yang diberikan oleh hukum Faraday
Ggl induksi dan arus induksi berada dalam arah sedemikian rupa sehingga melawan
perubahan yang menimbulkannya. lni dikenal sebagai hukum Lenz.
Ggl yang diinduksi dalam kawat atau bidang konduktor dengan panjang l bergerak
dengan kecepatan tegak lurus terhadap medan magnetic disebut ggl gerak. Besarny
a ialah :

Arus sirkulasi yang terbentuk dalam sebatang logam akibat fluks magnetic yang b
erubah disebut arus pusar.
Suatu kumparan yang berputar dengan frekuensi sudut ? dalam medan magnetic akan
membangkitkan suatu ggl bolak-balik yang diberikan oleh :
dengan emaks = NBA? merupakan nilai maksimum ggl.
Fluks magnetic yang melalui suatu rangkaian dihubungkan dengan arusnya di dalam
rangkaian oleh
m = LI
dengan L merupakan induktansi diri dari rangkaiannya, yang bergantung pada susun
an geometric rangkaian tersebut. Satuan SI untuk induktansi ialah henry (H) :
1 H = 1 Wb/A = 1 T.m2/A
induktansi diri solenoida yang digulung rapat dengan panjang dan luas penampang
A dan n lilitan per panjang satuan diberikan oleh
Jika terdapat rangkaian lain di dekatnya yang menyalurkan arus I2 , fluks tambah
an yang melalui solenoida pertama ialah
dengan M merupakan induktansi bersama, yang tergantung pada susunan geometerik k
edua rangkaian.
Apabila arus dalam inductor berubah, ggl induksi dalam inductor diberikan oleh

BAB 2I
RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
Nilai akar rata-rata kuadrat (rms-root-mean-square) arus bolak-balik, Irms , di
definisikan sebagai

Nilai ini dihubungkan dengan arus maksimum oleh


Daya rata-rata yang didisipasikan dalam tahanan yang menyalurkan arus sinusoidal
ialah
Tegangan pada inductor mendahului arus sebesar 90 0 .Arus rms atau maksimum dih
ubungkan dengan tegangan rms atau maksimum oleh :
merupakan reaktansi induktif induktomya. Daya rata-rata yang didisipasikan dalam
inductor sama dengan nol.
Tegangan pada kapasitor terlambat terhadap arus sebesar 900. Arus rms atau maksi
mum dihubungkan dengan tegangan rms atau maksimum oleh
Dengan
merupakan reaktansi kapasitif. Daya rata-rata yang didisipasikan dalam kapasitor
sama dengan nol. Seperti halnya tahanan, reaktansi induktif dan kapasitif yang
memiliki satuan ohm.

Hubungan fase diantara tegangan pada tahanan, kapasitor, dan inductor dalam ran
gkaian ac dapat diuraikan secara grafik dengan menyajikan tegangan dengan memuta
r, vektor dua-dimensi yang disebut fasor. Fasor ini berputar dalam arah yang ber
lawanan dengan arah gerak jarum jam dengan frekuensi sudut ? yang sama dengan fr
ekuensi sudut arusnya. Fasor menyajikan arus. Fasor menyajikan tegangan pada ta
hanan yang sefase dengan arusnya. Fasor menyajikan tegangan pada konduktor yang
mendahului arus sebesar 900 . Fasor menyajikan tegangan pada kapasitor dan ter
lambat terhadap arus sebesar 900 . Komponen x masing-masing fasor sama dengan be
saran arus atau beda tegangan yang bersesuaian pada sembarang waktu.
Jika kapasitor diisi melalui inductor, muatan dan tegangan pada kapasitornya be
rosilasi dengan frekuensi sudut
Arus dalam inductor berosilasi dengan frekuensi yang sama, tetapi berbeda fase d
engan muatannya sebesar 900. Energi berosilasi antara energi listrik dalam kapas
itor dan energi magnetic dalam induktornya. Jika rangkaian ini juga memiliki tah
anan, osilasi diredam karena energi didisipasikan dalam tahanan tersebut.
Arus dalam rangkaian LCR seri yang digerakkan oleh pembangkit tegangan ac diber
ikan oleh
dengan impedansi Z sama dengan
dan sudut fase d diperoleh dari
Masukan daya rata-rata ke dalam rangkaian bergantung pada frekuensi dan diberika
n oleh

di sini cos d disebut factor daya. Daya rata-rata ini maksimum pada frekuensi re
sonansi, yang diberikan oleh
Pada frekuensi resonansi, sudut fase d sama dengan nol, factor daya sama dengan
1, reaktansi induktif dan kapasitif sama, dan impedansi Z sama dengan tahanan R.
Ketajaman resonansi diuraikan oleh factor Q , yang didefinisikan oleh
Apabila resonansi cukup sempit, factor Q dapat dihampiri oleh
dengan merupakan lebar kurva resonansi.

BAB 22
PERSAMAAN MAXWELL DAN GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK

Hukum Ampere diperluas agar berlaku untuk arus tak kontinu jika arus konduksi 1
digantikan oleh , dengan Id disebut arus perpindahan Maxwell :
Hukum kelistrikan dan magnetisme dirangkum oleh persamaan Maxwell, yang berupa
Hukum Gauss
Hukum Gauss untuk magnetisme (kutub mag
netic yang terisolasi tidak pernah ada)
Hukum Faraday
Hukum Ampere yang dimodifikasi
Persamaan Maxwell menyiratkan bahwa vektor medan-listrik dan medan magnetic dal
am ruang bebas menuruti persamaan gelombang yang berbentuk

Dengan
merupakan kecepatan gelombang. Kenyataan bahwa kecepatan ini sama dengan kecepat
an cahaya telah menyebabkan Maxwell memperkirakan dengan benar bahwa cahaya meru
pakan suatu gelombang elektromagnetik.
Dalam gelombang elektromagnetik, vektor medan listrik dan magnetic keduanya sal
ing tegak lurus dan tegak lurus terhadap arah perambatan. Besarannya dihubungkan
oleh
E = cB
Gelombang elektromagnetik membawa energi dan momentum. Kerapatan energi rata-ra
ta gelombang elektromagnetik ialah
dengan , yang disebut vektor Poynting, menguraikan pemindahan energi magnetic :
Gelombang elektromagnetik membawa momentum yang sama dengan 1/c dikalikan denga
n energi yang dibawa oleh gelombang tersebut :
Intensitas gelombang elektromagnetik dibagi dengan c merupakan momentum yang dib
awa oleh gelombang tersebut per satuan waktu per satuan luas, yang disebut tekan
an radiasi gelombang dimaksud :
Jika gelombang datang secara normal pada suatu permukaan dan seluruhnya diserap,
gelombang tersebut mengerahkan tekanan yang sama dengan tekanan radiasinya. Jik
a gelombang itu datang secara normal dan dipantulkan, tekanan yang dikerahkan me
njadi dua kali tekanan radiasi.
Gelombang elektromagnetik mencakup cahaya, gelombang radio, sinar x, sinar gama
, gelombang mikro, dan yang lain. Berbagai jenis gelombang elektromagnetik hanya
berbeda pada panjang gelombang dan frekuensi, yang dihubungkan dengan panjang g
elombang secara biasa :
Gelombang elektromagnetik dihasilkan apabila muatan listrik berpercepatan. Muat
an yang berosilasi dalam antenna dipol-listrik meradiasikan gelombang elektromag
netik dengan intensitas yang maksimum dalam arah tegak lurus terhadap antena dan
nol di sepanjang sumbu antena. Tegak lurus terhadap antena dan jauh dari antena
tersebut, medan listrik gelombang elektromagnetiknya sejajar dengan antena.

BAB23
CAHAYA

Saat cahaya masuk pada sebuah permukaan yang memisahkan dua medium di mana laju
cahaya berbeda, sebagian energi cahaya ditransmisikan dan sebagian lagi dipantu
lkan. Sudut pantul sama dengan sudut datang :

Sudut bias bergantung pada sudut datang dan indeks bias dari kedua medium serta
diberikan oleh hukum Snellius terhadap pembiasan :
di mana indeks bias sebuah medium n adalah perbandingan laju cahaya dalam ruang
hampa c terhadap laju cahaya di dalam medium v :
Jika cahaya berjalan dalam sebuah medium dengan indeks bias n1 dan datang pada
bidang batas dari medium kedua dengan indeks bias yang lebih kecil n2 <n1 , mak
a cahaya tersebut terpantulkan secara total jika sudut datangnya lebih besar dar
i sudut kritis 0 , yang diberikan oleh
Laju cahaya di dalam sebuah cermin medium, begitu juga indeks bias medium terse
but, bergantung pada panjang gelombang cahayanya. Fenomena ini dikenal sebagai d
ispersi, Akibat dispersi, seberkas cahaya putih yang masuk pada sebuah prisma pe
mbias didispersikan menjadi warna-warna komponennya. Begitu juga pemantul dan pe
mbias cahaya matahari oleh tetes-tetes air hujan yang menghasilkan pelangi.
Saat dua pemolarisasi memiliki sumbu-sumbu transmisi dengan membentuk sudut ?,
maka intensitas yang ditransmisikan oleh pemolarisasi kedua akan berkurang denga
n factor cos2 ?, Hasil ini dikenal sebagai hukum Malus. Jika 10 adalah intensit
as cahaya di antara kedua pemolarisasi tersebut, maka intensitas yang ditransmis
ikan oleh pemolarisasi kedua adalah :
Ada empat fenomena yang menghasilkan cahaya yang terpolarisasi dan cahaya yang
tidak terpolarisasi yaitu (1) Penyerapan, (2) Hamburan, (3) Pemantulan dan (4) P
embiasan ganda (Birefringence).

BAB 24
OPTIKA GEOMETRIS

Sebuah bayangan yang terbentuk dari sebuah cermin melengkung atau dari sebuah l
ensa berada pada jarak s'. Bayangan tersebut dihubungkan dengan jarak obyek s ol
eh :
di mana f adalah panjang focus, yang menjadi jarak bayangannya jika . Untuk se

buah cermin, panjang fokusnya sama dengan setengah jari-jari kelengkungannya. Un


tuk sebuah lensa tipis di udara, panjang fokusnya dihubungkan dengan indeks bias
n dan jari-jari kelengkungan dua sisinya r1 dan r2 oleh :
Pada persamaan ini s,s',r, r1, dan r2 dianggap positif jika obyeknya, bayangan
, atau pusat kelengkungan terletak pada sisi nyata dari elemennya. Untuk cermin,
sisi nyatanya adalah sisi datang. Untuk lensa, sisi nyata adalah sisi datang ba
gi obyek dan sisi transmisi bagi bayangan dan pusat kelengkungan. Jika s' posi
tif, bayangannya nyata, yang berarti bahwa berkas-berkas cahaya benar-benar meny
ebar dari titik bayangan. Bayanganbayangan nyata dapat dilihat pada sebuah layar
pantau kaca kasar atau film fotografis yang diletakkan pada titik bayangan. Jika
s' negatif, bayangannya maya, yang berarti tidak ada cahaya yang benar-benar
menyebar dari titik bayangan.
Perbesaran lateral bayangan diberikan oleh rumus
di mana y adalah ukuran obyek dan y' adalah ukuran bayangan.
Perbesaran negatif berarti bahwa bayangannya terbalik.
Untuk sebuah cermin datar, r dan f - nya tak hingga, s' = -s , dan bayangannya
nyata, tegak dan berukuran sama dengan obyeknya.
Bayangan dapat ditentukan letaknya melalui sebuah diagram sinar yang memakai du
a sinar-sinar utama. Titik dari mana sinar-sinar ini menyebar atau kehilangan men
yebar adalah titik bayangan. Untuk cermin-cermin melengkung, ada empat sinar uta
ma : sinar sejajar, sejajar sumbu utama, sinar focus, melalui titik focus; sinar
radial, melalui pusat kelengkungan cermin; dan sinar pusat, menuju verteks cerm
in. Untuk lensa, ada tiga sinar utama; sinar sejajar, sejajar sumbu utama; sinar
focus, melalui titik focus kedua; dan sinar pusat, melalui pusat lensa.
Sebuah lensa positif atau lensa pengumpul adalah lensa yang bagian tengahnya le
bih tebal dari bagian tepinya. Cahaya sejajar yang datang pada sebuah lensa posi
tif difokuskan pada titik focus kedua, yang berada pada sisi transmisi lensa ter
sebut. Sebuah lensa negatif atau lensa menyebar adalah lensa yang bagian tepinya
lebih tebal daripada bagian tengahnya. Cahaya sejajar yang datang pada sebuah l
ensa negatif memancar seolah-olah berasal dari titik focus kedua, yang berada pa
da sisi datang lensa.
Kekuatan lensa sama dengan kebalikan panjang fokusnya. Jika panjang focus dalam
meter, kekuatan lensa adalah dioptri (D) :

Jarak bayangan s' untuk pembiasan pada sebuah permukaan sferis [melengkung] t
unggal dengan jari-jari r dihubungkan dengan jarak obyek s dan jari-jari kelengk
ungan permukaan r oleh
di mana n1 adalah indeks bias medium pada sisi datang permukaan dan n2 adala
h indeks bias medium pada sisi transmisinya. Perbesaran yang disebabkan oleh pem
biasan pada permukaan tunggal adalah :

BAB 25
INTERFERENSI DAN DIFRAKSI

Dua sinar cahaya berinterferensi saling menguatkan jika perbedaan fase keduanya
nol atau kelipatan bilangan bulat 3600. lnterferensi akan saling melemahkan jik
a perbedaan fasenya 1800 atau kelipatan bilangan ganjil 1800. Sumber perbedaan f
ase yang lazim ialah perbedaan lintasan. Perbedaan lintasan ?r menyebabkan perbe
daan fase d yang diberikan oleh
Perbedaan fase 180 ditimbulkan apabila gelombang cahaya dipantulkan dari batas a
ntara dua medium yang padanya kecepatan gelombang lebih besar daripada medium as
alnya, seperti batas antara udara dan kaca.
lnterferensi sinar cahaya yang dipantulkan dari bagian atas dan bagian bawah pe
rmukaan film tipis menghasilkan pita atau rumbai berwama yang aljim diamati pada
film sabun atau film minyak. Perbedaan fase antara kedua sinar diakibatkan oleh
perbedaan lintasan sebesar dua kali tebal film ditambah sembarang perubahan fas
e akibat pemantulan salah satu atau kedua sinar.
lnterferometer Michelson menggunakan interferensi untuk mengukur jarak yang kec
il seperti panjang gelombang cahaya, atau untuk mengukur perbedaan kecil dalam i
ndeks refraksi seperti indeks refraksi udara dan vakum.
Perbedaan lintasan pada sudut ? pada layar yang jauh dari dua celah sempit yang
terpisah sejarak d ialah d sin ?. Apabila perbedaan lintasan merupakan kelipata
n bilangan bulat panjang gelombang interferensi akan saling menguatkan dan inten
sitasnya maksimum. Apabila perbedaan lintasan merupakan kelipatan bilangan ganji
l ?/2, interferensi akan minimum, yang menghasilkan intensitas minimum.
Jika intensitas akibat setiap celah secara sendiri-sendiri I0 , intensitas pada
titik-titik interferensi yang saling menguatkan ialah 4I0 dan intensitas pada ti
tik-titik interferensi yang saling melemahkan sama dengan nol. Apabila terdapat
banyak celah yang berjarak sama, maksima interferensi prinsipal terjadi pada tit
ik yang sama dengan maksima untuk dua celah, tetapi maksima ini intensitasnya ja
uh lebih besar dan lebih sempit. Untuk N celah, intensitas maksima prinsipai ial
ah N2I0 , dan terdapat N
2 maksima sekunder di antara setiap pasangan maksima p
rinsipal.
Difraksi terjadi apabila sebagian muka gelombang dibatasi oleh rintangan atau l
ubang-bukaan. intensitas cahaya di sembarang titik dalam ruangan dapat dihitung
dengan menggunakan prinsip Huygens dengan mengambil setiap titik pada muka-gelom
bang menjadi titik sumber dan dengan menghitung pola interferensi yang terjadi.
Pola Fraunhofer diamati pada jarak yang sangat jauh dari rintangan atau lubang-b
ukaan sehingga sinar-sinar yang mencapai sembarang titik hampir sejajar, atau po
la itu dapat diamati dengan menggunakan lensa untuk memfokuskan sinar-sinar sejaj
ar pada layar pandang yang ditempatkan pada bidang focus lensa tersebut. Pola Fr
esnel diamati di titik yang dekat dengan sumbernya. Difraksi cahaya sering sulit
diamati karena panjang gelombang demikian kecilnya atau karena intensitas cahay
a tidak cukup. Kecuali untuk pola Fraunhofer celah sempit dan panjang, pola difr
aksi biasanya sulit dianalisis.
Apabila cahaya datang pada celah tunggal yang lebamya a, pola intensitas pada l
ayar yang jauh menunjukkan maksimum difraksi tengah yang luas yang mengecil menj
adi nol pada suatu sudut ? yang diberikan oleh

Lebar maksimum tengah berbanding terbalik dengan lebar celah. Titik-titik nol la
innya pada pola difraksi celah-tunggal terjadi pada sudut yang diberikan oleh
Pada setiap sisi maksimum tengah terdapat maksima sekunder dengan intensitas yan
g jauh lebih lemah.
Pola difraksi-interferensi Fraunhofer dua celah sama dengan pola interferensi u
ntuk dua celah sempit yang dimodulasi oleh pola difraksi celah-tunggal.
Apabila cahaya dari dua sumber-titik yang berdekatan lewat melalui suatu lubang
-bukaan, pola difraksi sumbernya dapat bertumpang-tindih. Jika tumpang-tindihnya
terlalu besar kedua sumber tidak dapat terurai sebagai dua sumber terpisah. Apa
bila maksimum difraksi tengah satu sumber jatuh pada minimum difraksi sumber lai
n, kedua sumber disebut sebagai persis teruraikan oleh criteria Rayleigh untuk r
evolusi. Untuk lubang melingkar, pemisahan sudut kritis dua sumber untuk pemisah
an dengan criteria Rayleigh ialah
dengan D merupakan diameter lubang-bukaannya.
Kisi difraksi yang terdiri atas sejumlah garis atau celah yang rapat dan berjar
ak sama digunakan untuk mengukur panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh
suatu sumber. Kedudukan maksima interferensi dari kisi berada pada sudut yang di
berikan oleh
dengan m merupakan bilangan ordenya. Kekuatan penguraian kisi ialah
dengan N merupakan jumlah celah kisi yang diterangi dan m merupakan bilangan ord
enya.

BAB 26
ASAL - USUL MEKANIKA KUANTUM

Energi dalam radiasi elektromagnetik bukanlah hal yang kontinu tetapi datang da
lam bentuk kuanta dengan energi yang diberikan oleh
dengan f merupakan frekuensi, ? merupakan panjang gelombang, dan h merupakan kon
stanta Planck, yang memiliki
Besaran hc sering muncul dalam perhitungan dan memiliki nilai
hc= 1240 eV.nm
Ciri kuantum cahaya dipertunjukkan dalam efek fotolistrik, yang dalam efek terse
but foton diserap oleh atom dengan pemancaran electron, dan hamburan Compton, ya
ng dalam hamburan itu foton bertumbukan dengan electron bebas dan muncul dengan
energi yang berkurang dan dengan panjang gelombang yang lebih panjang.
Sinar-x dipancarkan apabila electron diperlambat dengan menabrakkannya pada sas

aran dalam tabung sinar-x. Spektrum sinar-x terdiri atas sederetan garis tajam y
ang disebut spectrum karakteristik yang ditimpakan pada spectrum bremsstrahlung
yang kontinu. Panjang gelombang minimum datam spectrum bremsstrahlung ?m bersesu
aian dengan energi maksimum foton yang dipancarkan, yang sama dengan energi kine
tik maksimum electron eV, dengan V merupakan tegangan tabung sinar-x. Panjang ge
lombang minimum diberikan oleh
Panjang gelombang sinar-x biasanya berada dalam orde nanometer, yang juga hampi
r sama dengan jarak-pisah atom dalam suatu kristal. Maksima difraksi diamati apa
bila sinar-x berpencar dari kristal, yang menandakan bahwa sinar-x merupakan gel
ombang elektromagnetik dan bahwa atom-atom dalam kristal tersusun dalam jajaran
teratur.
Untuk menjabarkan rumus Balmer pada spectrum atom hydrogen, Bohr mengusulkan po
stulat berikut ;
Postulat 1 : Elektron dalam atom hydrogen hanya dapat bergerak dalam orbit meli
ngkar yang tak meradiasi yang disebut keadaan stasioner.
Postulat 2 : Atom meradiasikan foton apabila electron melakukan peralihan dari s
uatu orbit stasioner ke orbit lainnya. Frekuensi foton ini diberikan oleh
dengan Ei dan Ef merupakan energi awal dan akhir atomnya.
Postulat 3 : Jari-jari (dan energi) orbit keadaan stationer ditentukan dengan fi
sika klasik beserta keadaan kuantum yang momentum sudut electron harus sama deng
an bilangan bulat dikalikan dengan konstanta Planck dibagi dengan 2p.
dengan h = h/2p = 1,05 x 10-34 J.detik
Postulat ini menghasilkan tingkat energi yang diizinkan dalam atom hydrogen yang
diberikan oleh
dengan n suatu bilangan bulat dan
Jari-jari orbit stationer diberikan oleh
Dengan
merupakan jari-jari pertama Bohr.

Ciri gelombang electron pertama kali disarankan oleh de Broglie, yang mempostul
atkan persamaan
untuk frekuensi dan panjang gelombang electron. Dengan persamaan ini, keadaan ku
antum Bohr dapat dipahami sebagai keadaan gelombang berdiri. Sifat gelombang ele
ctron pertama kali diamati secara percobaan oleh Davisson dan Germer dan kemudia
n oleh G.P. Thomson, yang mengukur difraksi dan interferensi electron.
Teori matematis sifat gelombang materi dikenal sebagai teori kuantum. Dalam teo

ri ini, electron diuraikan oleh fungsi gelombang yang mematuhi persamaan gelomba
ng. Kuantisasi energi dari keadaan gelombang berdiri digunakan untuk electron da
lam berbagai system. Teori kuantum merupakan dasar untuk pemahaman kita atas cir
i fisis dunia modern.

Anda mungkin juga menyukai