PENDAHULUAN
Biochemical
kelangsungan
makhluk
Pencemaran
pada
I.
hidup.
Oxygen
Demand
degradable
perairan
biologis lingkungannya.
air sungai.
Dissolved
Oxygen
(DO),
II.
Dissolved
TEORI DASAR
Oxygen
dan
satu
berperan
BOD
orde
pertama,
multiorde
akan
3/2
dan
melibatkan
parameter
polusi
kimia
pada
air
yang
kehidupan
biota
organik
pada
sungai.
tidak praktis.
Pada
paper
ini
dibahas
dapat
pengambilan
dan
perairan
3/2
dengan
transformasi
asumsi
yang
menggunakan
laplace.
Sedangkan
digunakan
adalah
mengurangi
oksigen
sehingga
efisiensi
bagi
biota
menurunkan
berpengaruh
kehidupan
sama
tidak
permasalahan estetika.
dipengaruhi
lingkungan
parameter lain.
serta
oleh
kondisi
parameter-
buruk
terhadap
dan
kehidupan
ikan
sekali
oksigen
Penentuan
Oxygen
Demand
terlarut
Biochemical
(BOD)
atau
untuk
mengevaluasi
Operasi
kebutuhan
yang
baru
BOD
oksigen
secara
biokimia.
Teorema 2.2
Tranformasi
BOD
adalah
pencemaran
domestik
untuk
air
atau
menentukan
akibat
limbah
limbah
industri.
Laplace
dari
transformasi
Laplace
masing-masing fungsi.
2.2
Transformasi Laplace
Teorema 2.3
Transformasi
Laplace
suatu
untuk
tersebut
menyelesaikan
persamaan
diferensial linier.
dikalikan
dengan
Definisi 2.1
Misalkan f(t) merupakan suatu fungsi
dari t terdefinisi untuk t > 0.
Kemudian
pt
f (t )dt ,
jika
ada
katakan
Teorema 2.4
Fungsi
F(p)
ini
(p+a).
Teorema 2.5
pF(p) f(0)
h(t)
f (t ) g ( )d
0
t
Definisi 2.6
f (t ) g (t )d
maka f(t)
transformasi
Laplace
-1
dikatakan
konvolusi.
sebagai
Integral
Integral Konvolusi
f(t)
Misalkan
merupakan suatu
Transformasi
Integral Eksponensial
Integral
g(t)
dan
fungsi dari t.
Laplace
dari
eksponensial
Ei(x) =
f(t)
et
t dt
(2.1)
g(t)
perhitungan
transformasi
dimana
F(p)
Laplace
dan
dari
G(p)
yang
kecil
dari
adalah
Teorema 2.7
Misalkan F(p) = {f(t)} dan G(p) =
{g(t)} untuk setiap
p > a 0.
dengan
xn
(2.2)
n =1 n.n!
= Konstanta Euler
= 0.577215
meskipun
demikian
dia
secara
1. Penentuan
DO
persamaan
persamaan
DO
dengan
reaksi
berikut [1]
e x 0! 1! 2!
n!
Ei(x) =
0 + 1 + 2 + ... + n
x x
x
x
x
ex
x
m!
m
m=0 x
(2.3)
Persamaan
(2.2)
dapat
laju
lingkungan
dikarenakan
parameter lain.
terdapat
error
pada
dan
sebagai
reaksi
pengganti
digunakan
sehingga
oleh
serta
kondisi
parameter-
BOD
PEMBAHASAN
konsentrasi
pada
sungai
Model
penguraian
dari
organik
biodegradable
yang
dinyatakan
dan
sebagai
Phelps
dikembangkan
[7].
Kemudian
lagi untuk
reaksi
mendeskripsikan
persamaan
BOD
orde
dL
= k1 L ,
dt
(3.1)
dengan
L
dan diperoleh
-1
penguraian
aerobik
yang
L = L0 e k1t
dengan
konsentrasi
(3.3)
Pengujian
BOD
secara
persamaan
(3.3)
dikombinasikan dengan y = L0 L
dC
= k s (C s C ) k1 f (t )
dt
(3.2)
dengan
C
Cs
= konsentrasi DO (g/m3)
= nilai saturasi untuk DO (g/m3)
ks
(3.2)
meng-
menotasikan
diberikan dengan
f(t)
L,
persamaan (3.3)
diperoleh
dC
= k s C s k s C k1 L0 e k1t
dt
3.1.2 Transformasi
untuk
Persamaan
(3.5)
Laplace
Menentukan
DO
dengan
Transformasi
Laplace
dari
C=
C0
+
( p + ks )
k1 L 0
( p + k s )( p + k1 )
(3.6)
transformasi
transformasi
Laplace
Laplace
dari
dan
konsentrasi
C(t)
didefinisikan sebagai
minimum.
t=0
C(t) = e pt C (t )dt = C
Transformasi
invers
dari
C0
k s Cs
+
-1 ( C )=-1
( p + k s ) p( p + k s )
t=tc.
atau
Turunan
dari
f(tc), yaitu
k1 L0
f (t c ) = k s e k s tc C0 C s
(
k
k
)
1
s
2
k L
(3.8)
1 0 e k1tc
( k1 k s )
C(t) = f(tc)
k 1 L0
( p + k s )( p + k1
C (t )
Konsentrasi DO minimum
dengan
Pertama
k sC s
p( p + k s )
k1 L0
2
f(tc)= k s e k stc C0 Cs
(k1 k s )
=Cs+
kL
e k s t C0 Cs 1 0
(k1 k s )
k1 L0
e k1 t
( k1 k s )
(3.7)
k1 L0 k1tc
e
( k1 k s )
(3.1)
dapat
(3.9)
dengan
L
3.2.2
Transformasi
1/2
untuk
Laplace
Menentukan
Persamaan DO dengan
Kemudian persamaan (3.9)
Transformasi
diperoleh
L=
4 L0
2 + k t L
3
0
2
Kemudian
(3.10)
persamaan
1
8
2
3
k 3 2 (T + t )
dikombinasikan dengan L0 y = L
C =
y = L0 L
=L0
4 L0
2 + k t L
3
0
2
Misalkan T =
2
k 3 / 2 L0
(3.11)
C0
k s Cs
+
p + k s p( p + k s )
1
3
( p + k s ) (T + t )
8
k3
2
2
Transformasi
invers
(3.14)
balik
dari
Dengan
T = suatu konstanta waktu (hari).
Sehingga
y = L0
dari
dC
= (k s Cs ) (k sC )
dt
(3.10)
menjadi
Laplace
4
2
2
k 3 (T + t )
(3.12)
C0
k s Cs
+
-1( C ) =-1
p + k s p( p + ks )
k3
2
2
( p + ks )
3
(T + t )
diperoleh
1
8
-1 2
=
3
k 3 ( p + k s ) (T + t )
2
dC
8
1
(3.13)
= k s (Cs C) 2
3
dt
k 3 (T + t )
2
1
8 e kst
2
(T + t ) 3
k3
2
e k st
k3
diperoleh
C (t )
4k s
k3
k st 1
1
1
e 2 + 1
+
2
2
k T2 k T
k s (T + t )
s
k s (T + t )
s
{e
ks (T +t )
4k s
k3
(2.2).
Sedangkan
+ C s (1 e
k st
4
)+
k3
telah
persamaan
ekspansi
dijelaskan
(2.3)
dan
pada
kemudian
sebagai
argument
dari
deret
= C0e
merupakan
merupakan
orde 3/2.
kst
(3.16)
C (t )
Persamaan
Persamaan
k 2+k 3 2t L0
s k 3 L0 k s (2 + k 3 2 t L0 )
2
ln
e
+
2k s
n
n
k s ( 2 + k 3 t L0 ) ( 2 k s )
(3.16)
n
(k 3 L0 ) n.n!
n =1
= C 0 e k t + C s (1 e k t )
s
k L + 2k L 4k s
s
0
k3 2
32 0
menggunakan
fungsi
k L (1 + k t ) + 2k L
3 0
s
s
0
2
(2 + k 3 t L0 )
Dengan
M = round[ks(T+t)]
(3.17)
N = round[ksT]
(3.18)
C (t ) = C 0 e k s t + C s (1 e k s t ) +
4
k3
k 3 / 2 L0 + 2k s L 0 + k s k 3 / 2 L0 t )
( 2 + k 3 / 2 L0 t ) 2
4k
e kst
k 3 / 2 L0 + 2k s L 0 s
4
k3
2
1
2
+
3
k s (T + t c ) 2
k s (T + t c )
4k
+ 2s k s e k s (T +t ) [ Ei(k s (T + t c ))
k3 / 2
Ei(k s T )]
k 3 L0
N
L0
2
n!
k
t
L
(
2
)
k
(
2
k 3 t L0 )
+
+
n
=
0
3
0
s
2
2
e kst L0
k 3 L0
2
n
!
2k
n =0
s
(3.19)
deret
divergen
pada
persamaan (2.3).
Konsentrasi DO minimum
diperoleh dari penurunan persamaan
t=tc.
Turunan
dari
4k
+ 2s
k3 / 2
1
1
2 k t
k s e s c 2 2 +
ksT
ks T
4 k s 2
6
2
2
+
+
4
k s (T + t c ) 3 k 32/ 2
k s (T + t c )
[ k
2 ks ( T +t )
s
[ Ei(k s (T + t c )) Ei (k s T )] +
e ks ( T +tc )
1
k s e k s (T + t ) +
(T + t c )
(T + t ) 2
3.3
Studi kasus
Pada bagian ini dikaji dua
k s tc
2
4k s ks tc 1
1
2 2 +
+ 2 k s e
k 3 / 2
ks T
ks T
(3.20)
f(tc), yaitu
f(tc)
1
(T + t )
t=0
Karang
Roto
tersebut
diketahui
10
g/m ,
sedangkan
18.80
konstanta
laju
secara
komputasi
menggunakan
software
dengan
Maple.
versi 9.5.
adalah 0.6/hari.
untuk (3.15).
3/2 pada
sungai
sungai
Babon
bagian
0.6/hari.
3.3.1 Perhitungan
konsentrasi
manual
(3.7).
Oleh
secara
untuk
0
1
2
3
4
5
6
7
Perhitungan DO menggunakan
reaksi BOD orde pertama
C
L
(g/m3)
(g/m3)
18.80
6.000
16.3439
5.6097
14.2087
5.6351
12.3524
5.857390
10.7387
6.1604
9.3358
6.4842
8.1161
6.7987
7.0558
7.0903
karena
manual
11
pertama
Konsentrasi
3
DO (g/m )
dari
waktu
ke
waktu
0
1
2
3
4
5
6
7
Perhitungan DO
menggunakan
reaksi BOD orde
pertama
L
(g/m3)
19.500
17.054
14.915
13.045
11.409
9.978
8.726
7.632
C
(g/m3)
6
5.617
5.636
5.847
6.138
6.451
6.756
7.041
Perhitungan
DO
menggunakan
reaksi BOD
orde 3/2
L
C
(g/m3) (g/m3)
23.000 6.000
20.388 5.497
18.198 5.534
16.342 5.804
14.757 6.153
13.391 6.508
12.207 6.838
11.173 7.131
Waktu (hari)
Gambar 3.2
Grafik konsentrasi DO Orde pertama
sungai Babon Karang Roto Semarang
Konsentrasi
3
BOD (g/m )
tc=1.382
sehingga
nilai
Waktu (hari)
Gambar 3.1
Grafik konsentrasi BOD Orde pertama
sungai Babon Karang Roto Semarang
Pada
Gambar
3.1
dapat
Waktu (hari)
12
Pada
Gambar
3.3
dibawah
konsentrasi saturasinya.
waktu
semakin
lama
atau
mendekati
nilai
semakin
menurun.
IV.
PENUTUP
Berdasarkan
Konsentrasi
3
DO (g/m )
pembahasan
kesimpulan
Transformasi
untuk
bahwa
Laplace
digunakan
mempermudah
penentuan
DO.
persamaan
Persamaan
3/2
memuat
integral
dua
bentuk
deret
Waktu (hari)
digunakan
metode
transformasi
nilai
konsentrasi
DO
Konsentrasi
DO
nilainya
V.
DAFTAR PUSTAKA
13
[3] http://en.wikipedia.org/wiki/
List_of_integrals_of_exponenti
al_function. Diakses tanggal 15
Desember 2008
[4] http://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&ct=res&cd=8
&url=%3A%2F
The_Convolution_Integral.
Diakses tanggal 17 Desember
2008.
[5] Jolankai, Geza. 1997. Basic
River Water Quality Model.
Paris : UNESCO.
[6] Kartono.
1994.
Penuntun
Belajar Persamaan Diferensial.
Yogyakarta : Andi Offset.
[7] Le, Trieu Van. 2005. Water
Quality
Modeling
for
Unconventional BOD. The
Department of Civil and
Environmental Engineering.
14