1. BESARAN POKOK
Besaran pokok merupakan besaran yang bersifat mendasari besaran yang lain. Artinya, besaran yang lain itu selalu didasari oleh besaran dasar. Besaran dasar dipilih karena memiliki 2 sifat berikut : Bebas terhadap besaran lain, artinya bahwa besaran yang satu harus tidak bergantung (bebas) dari besaran pokok yang lain. Bersifat lebih mkroskopis sehingga mudah diukur.
Ada tujuh besaran pokok dalam Satuan Internasional (SI), seperti dalam tabel di bawah ini: Besaran Nama Besaran Panjang Waktu Massa Kuat arus Suhu Jumlah molekul Intensitas cahaya Lambang L T M I T N I Satuan Nama Meter(m) Sekon(s) Kilogram(kg) Ampere(A) Kelvin(K) Mol Kandela(Cd) Lambang M S Kg A K Mol Cd N J
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Dimensi L T M I
a. Panjang
Pada tahun 1960 standar atomik untuk meter juga telah ditetapkan, dengan menggunakan panjang gelombang dari cahaya jingga-merah yang diemisikan oleh atom-atom kripton (86Kr) didalam suatu tabung lucutan cahaya. Pada November 1993 standar panjang berubah lagi, secara lebih radikal. Laju rambat cahaya dalam ruang hampa didefinisikan dengan tepat sebagai 299.792.458 m/s. Meter didefinisikan ulang supaya konsisten dengan bilangan ini dan dengan definisi sekon diatas. Karena itu, definisi baru dari meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya diruang hampa dalam 1/299.792.458 sekon. Cara ini memberikan standar panjang yang jauh lebih teliti daripada standar yang didasarkan pada panjang gelombang cahaya.
b. Waktu
Dari tahun 1889 sampai 1967, satuan waktu didefinisikan sebagai satu fraksi tertentu dari rata-rata lamanya siang hari (yaitu saat matahari bersinar), waktu rata-rata antara kedatangan berturut-turut matahari pada titik tertingginya di langit. Standar yang sekarang digunakan, dibuat tahun 1967, jauh lebih teliti. Standar itu berdasarkan pada jam atomik, yang menggunakan beda energi antara dua tingkat energi terendah dari atom cesium. Ketika ditembaki dengan gelombang mikro pada frekuensi yang tepat, atom cesium mengalami transisi dari salah satu dari kedua tingkat energi ini ketingkat satunya. Satu sekon didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan untuk melakukan 9.192.770 siklus dari radiasi ini.
c. Massa
Standar massa, kilogram didefinisikan sebagai massa suatu tabung yang terbuat dari paduan (alloy) platinum-iridium. Tabung tersebut disimpan di Internasional Bureau of Weights and Measures di Sevres, dekat Paris. Suatu standar atomik dari massa akan membuatnya lebih mendasar lagi, tetapi hingga sekarang belum dapat mengukur massa dalam skala atomik dengan akurasi seperti dalam skala makroskopik. Gram (yang bukan satuan dasar) adalah 0,001 kilogram. Kilogram merupakan satu-satunya satuan standar yang tidak bisa dipindahkan. Tiruan-tiruan telah dibuat dengan ketelitian mencapai 1/108 part, namun metalurgi abad 19 belum baik, sehingga ketidakmurnian pada logam menyebabkan kesalahan sekitar 0.5 part per billion setiap tahunnya.
d. Kuat arus
Satuan kuat arus listrik adalah "Ampere" (disingkat A). Satu Ampere adalah kuat arus tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang, dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam vakum, menghasilkan gaya 2 X 10-7 newton pada setiap meter kawat.
e. Suhu
Definisi dari temperatur didasarkan pada diagram fase air, yaitu posisi titik tripel air (suhu dimana 3 fase air berada bersamaan) yang didefinisikan sebagai 273,16 kelvin, kemudian nol mutlak didefinisikan pada 0 kelvin, sehingga 1 kelvin didefiniskan sebagai 1/273.16 dari temperature titik tripel air.
f. Jumlah molekul
Mol adalah istilah yang digunakan sejak 1902, dan merupakan kependekan dari gram-molekul. Satu Mol adalah jumlah zat yang mengandung zat elementer sebanyak atom yang terdapat pada 0.012 kg karbon 12. Saat istilah mol digunakan, zat elementernya harus dispesifikasikan, mungkin atom, molekul, elektron, atau partikel lain. Kita dapat membayangkan satu mol sebagai jumlah atom dalam 12 gram karbon 12. bilangan ini disebut bilangan Avogadro, yaitu 6.0221367 x 1023.
g. Intensitas cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah "kandela" (disingkat Cd). Satu candela adalah intensitas cahaya pada arah yang ditentukan, dari suatu sumber yang memancarkan radiasi monokromatik dengan frekuensi 540 x 1012 per detik, dan memiliki intensitas radian pada arah tersebut sebesar (1/683) watt per steradian.
2. BESARAN TURUNAN
Besaran ini selalu tersusun dari 2 besaran dasar atau lebih. Jumlah dari besaran turunan ini tak hingga sebab setiap susunan besaran dasar memberikan besaran turunan baru. Untuk mempersingkat penulisan, satuan dari besaran turunan yang sudah terkenal diberi nama satuan tersendiri. Beberapa besaran turunan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
No. Besaran Turunan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Kecepatan Percepatan Gaya Usaha Daya Tekanan Energi kinetik Energi potensial Momentum Impuls Massa Jenis Konstanta pegas Konstanta gravitasi Konstanta gas Percepatan Gravitasi Momen Inersia Percepatan Sudut Kecepatan Sudut
Rumus
Satuan (SI)
Dimensi
a. Kecepatan
Kecepatan adalah lintasan benda bergerak tiap waktu. Kecepatan termasuk besaran vector (mempunyai nilai dan arah). Satuannya adalah meter per detik. Ada 2 macam kecepatan sebagai berikut : Kecepatan rata-rata merupakan panjang lintasan total yang ditempuh per waktu keseluruhan Kecepatan sesaat merupakan kecepatan benda pada saat tertentu. Limit kecepatan rata-rata ketika selang waktu mendekati nol. Beberapa satuan kecepatan lainnya adalah: kilometer per jam dengan simbol km/jam atau kph mil per jam dengan simbol mil/jam atau mph knot merupakan singkatan dari nautical mile per jam
b. Percepatan
Perubahan kecepatan dalam selang waktu tertentu disebut percepatan. Satuan dari percepatan adalah meter per detik kuadrat.
c. Gaya
Gaya atau kakas adalah suatu besaran yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N), sedangkan dalam cgs gaya diukur dalam dyne, dimana : 1 Newton 1 dyne = 1 kg.m/s2 = 1 gr.m/s2
d. Usaha
Usaha adalah besarnya gaya yang bekerja pada suatu benda sehingga benda tersebut mengalami perpindahan.Usaha dilambangkan dengan huruf W. Selain pengertian di atas jika dihubungkan dengan energi maka Usaha dapat didefinisikan sebagai besarnya perubahan energi yang digunakan . Dalam SI, satuan usaha adalah Newton.meter atau Joule, sedangkan di dalam cgs satuannya adalah erg. Sehingga : 1 erg 1 Joule = 1 gr.cm2/s2 = 107 gr.cm2/s2 = 107 erg
e. Daya
Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Satuan untuk Daya adalah Watt. Satuan Daya lainnya adalah : 1kW 1kilowatt (kWh) = 1000 W (watt) = 1000 watt. 3600 detik = 3,6106 Joule 1 Hp = 1 daya kuda (dk) atau (pk) = 740 watt
f. Tekanan
Tekanan dinyatakan sebagai gaya per satuan luas. Pengertian tekanan ini digunakan secara luas dan lebih khusus lagi untuk Fluida. Satuan untuk tekanan dapat diperoleh dari rumus yaitu Newton/m2 atau disebut dengan pascal. Jadi 1 N/m2=1 Pa (pascal). Satuan lain untuk tekanan adalah sebagai berikut : 1 atmosfer (atm) 1 Ib/m2 1 atm = = 6,895 kPa = 76 cm Hg
g. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena pengaruh gerakannya. Satuannya adalah Joule.
h. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keadaan diam dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Satuannya adalah Joule.
i. Momentum
Momentum dilambangkan dengan huruf P adalah hasil kali sebuah benda dengan kecepatan benda itu pada suatu saat. Momentum merupakan besaran vector yang arahnya searah dengan kecepatannya. ada juga yang mengatakan momentum sebagai karakteristik suatu benda. Satuan dari mementum adalah kg m/det atau gram cm/det.
j. Impuls
Impuls adalah hasil kali gaya dengan waktu yang ditempuhnya. Impuls merupakan besaran vector yang arahnya searah dengan arah gayanya. Satuan Impuls sama dengan satuan Momentum yaitu kg m/det atau gram cm/det. Dalam Fisika impuls dilambangkan dengan simbol / huruf "I".
k. Masa Jenis
Massa jenis berhubungan dengan kerapatan benda. Massa jenis dilambangkan dengan 1 gr/cm3=1.000 kg/m3. (rho) dan memiliki satuan kg/m3 atau gr/cm3 dimana
l. Konstanta Pegas
Tetapan pegas menyatakan besarnya gaya yang harus diberikan sehingga terjadi perubahan panjang sebesar satu satuan panjang. Dalam sistem SI, satuan tetapan pegas adalah N/m.
m. Konstanta Gravitasi
Tetapan gravitasi (G), ditentukan secara eksperimen oleh banyak ahli, dimulai pada tahun 1798 oleh Henry Cavendish. Dalam sistem Internasional, konstanta gravitasi (G) kira-kira sama dengan 6,67 1011 N m2 kg2.
n. Konstanta Gas
Konstanta gas disebut juga konstanta gas ideal, molar, semesta, atau universal, biasanya dilambangkan dengan huruf R. Konstanta gas adalah sebuah konstanta fisika yang sering muncul dalam banyak persamaan fundamental fisika, seperti hukum gas ideal dan persamaan Nernst. Konstanta ini ekuivalen dengan konstanta Boltzmann, tetapi dinyatakan dalam satuan energi per kelvin per mol (daripada energi per kelvin per partikel). Hargan R adalah 8.314472(15) J/mol.K. Dua digit di dalam kurung adalah ketidakpastian (deviasi standar) pada harga dua digit terakhir.
o. Percepatan Gravitasi
Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Percepatan gravitasi di permukaan bumi secara rata-rata dikatakan ekivalen dengan 1 g yang didefinisikan bernilai 9,8 m/s2. Kenyataannya, nilai gravitasi (g) sedikit berubah dari satu titik ke titik lain di permukaan bumi, dari kira-kira 9, 78 m/s2 sampai 9,82 m/s2.
p. Momen Inersia
Momen inersia adalah ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besaran ini adalah analog rotasi daripada massa. Momen inersia berperan dalam dinamika rotasi seperti massa dalam dinamika dasar, dan menentukan hubungan antara momentum sudut dan kecepatan sudut, momen gaya dan percepatan sudut, dan beberapa besaran lain.
Lambangnya adalah I dan kadang-kadang juga J biasanya digunakan untuk merujuk kepada momen inersia.
q. Percepatan Sudut
Percepatan sudut adalah laju perubahan kecepatan sudut terhadap waktu. Di dalam satuan SI, percepatan sudut diukur dalam radian per detik kuadrat (rad/s2), dan biasanya dilambangkan oleh abjad Yunani Alfa ().
r. Kecepatan Sudut
Kecepatan sudut adalah besaran vektor yang menyatakan frekuensi sudut suatu benda dan sumbu putarnya. Satuan SI untuk kecepatan sudut adalah radian per detik, meskipun dapat diukur pula menurut derajat per detik, rotasi per detik, derajat per jam, dan lain-lain. Ketika diukur dalam putaran per waktu (misalnya rotasi per menit), kecepatan sudut sering dikatakan sebagai kecepatan rotasi dan besaran skalarnya adalah laju rotasi. Kecepatan sudut biasanya dinyatakan oleh simbol omega ( atau ). Arah vektor kecepatan sudut adalah tegak lurus dengan bidang rotasi, dalam arah yang biasa disebut kaidah tangan kanan.
s. Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan dari suatu benda . Modulus elastisitas dilambangkan dengan E dan satuannya Nm-2. Modulus elastisitas disebut juga Modulus Young.
t. Tegangan
Tegangan adalah besaran skalar, dan memiliki satuan N/m2 atau Pascal. Tegangan menunjukan kekuatan gaya yang menyebabkan perubahan bentuk benda.
u. Regangan
Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang dengan panjang awal L. Karena pertambahan panjang dan
10
panjang awal L adalah besaran yang sama, maka regangan (e) tidak memiliki satuan dan dimensi.
v. Torsi
Torsi dapat dipikir sebagai gaya rotasional. Analog rotational dari gaya, massa, dan percepatan adalah torsi, momen inersia dan percepatan angular. Gaya yang bekerja pada lever, dikalikan dengan jarak dari titik tengah lever, adalah torsi.
3. BESARAN PELENGKAP
Besaran ini terdiri dari dua besaran, yaitu sudut datar (bersatuan radian, disingkat rad) dan sudut ruang (bersatuan steradian atau St). Sudut datar maksimum bernilai 360 (=2 rad), dan sudut ruang isotrop (ke seluruh arah pada permukaan bola) bernilai 4 steradian. Satuan dari besaran pelengkap ini bersifat hanya melengkpi saja, artinya ditulis boleh dan tidak pun boleh. Besaran pelengkap dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Besaran
Nama Satuan
Lambang Satuan
Definisi
Radian
rad
Radian
adalah
sudut
bidang
antara dua jari-jari lingkaran yang memotong dengan keliling lingkaran, sama
panjang
busur
Sudut ruang
Steradian
Sr
Steradian
adalah
sudut
ruang
suatu bola memotong permukaan bola dengan luas sama dengan kuadrat jari-jari bola.
11
pelaku usaha pada gerak tranlasi. Hukum fisika tentang gaya dinyatakan oleh Hukum I,II,III Newton dan Hukum Gravitasi Umum Newton. a. Hukum I Newton, menyatakan : Sebuah benda tetap pada keadaan awalnya yang diam atau bergerak dengan kecepatan sama kecuali ia dipengaruhi oleh suatu gaya tidak seimbang, atau gaya eksternal yang bekerja pada benda itu. Hukum I Newton secara matematis dapat dinyatakan :
Sir Isaac Newton adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi dan juga ahli kimia yang berasal dari Inggris. Ia juga ilmuwan paling besar dan paling berpengaruh yang pernah hidup di dunia, lahir di Woolsthrope, Inggris, tepat pada hari Natal tahun 1642, bertepatan tahun dengan wafatnya Galileo. Daftar karya Newton diantarnya adalah Method of Fluxions (1671), De Motu Corporum (1684), Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687), Opticks (1704), Reports as Master of the Mint (1701-1725), Arithmetica Universalis (1707) dan An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture(1754).
(1.1)
Percepatan sebuah benda berbanding terbalik dengan massanya dan sebanding dengan gaya eksternal yang bekerja pada benda tersebut. Apabila resultan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah benda tidak sama maka benda tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan. Hukum II Newton melukiskan hubungan antara percepatan yang dialami oleh sebuah benda dengan
12
gaya-gaya yang mempengaruhi benda tersebut. Jika gaya yang diderita benda bermasa m adalah dan benda itu berkecepatan pada momentum linear
atau
dimana
adalah
tetapan
kesebandingan yang berharga 1. Hukum II Newton dapat dinyatakan dalam 3 keadaan khusus berikut ini : 1) Pada sistem SI, satuan disebelah kiri ( ) sama dengan disebelah kanan (
(1.2a)
(1.2b)
(1.3b)
13
c. Hukum III Newton, menyatakan : Jika benda I memberi gaya kepada benda II maka benda II juga akan memberi gaya kepada benda I yang sama besarnya tetapi arahnya berlawanan. Secara matematis Hukum III Newton dapat dinyatakan : (1.4)
gaya
luar
dan
gaya
dalam
tak
konservatif), energi mekanik sistem pada posisi apa saja selalu tetap (kekal). Jika gaya konservatif adalah satu-satunya gaya yang melakukan kerja pada partikel, kerja yang dilakukan oleh gaya sama dengan
pengurangan energi potensial sistem dan juga sama dengan pertambahan energi kinetik partikel. Dari definisi di atas dapat dirumuskan bahwa :
Jadi,
(2.1)
(2.2) Jumlah energi kinetik dan energi potensial sistem dinamakan energi mekanik total E :
(2.3)
14
(3.1)
15
(5.1)
Orbit elips yang dijelaskan pada Hukum I Kepler. Dimensi paling panjang pada orbit elips disebut sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut sumbu semi utama alias semimayor.
16
Gambar (6.2)
F1 dan F2 adalah titik Fokus. Matahari berada pada F1 dan planet berada pada P. Tidak ada benda langit lainnya pada F 2. Total jarak dari F1 ke P dan F2 ke P sama untuk semua titik dalam kurva elips. Jarak pusat elips (O) dan titik fokus (F1 dan F2) adalah (ea), di mana e merupakan angka tak berdimensi yang besarnya berkisar antara 0 sampai 1, disebut juga eksentrisitas. Jika e = 0, maka elips berubah menjadi lingkaran. Kenyataanya, orbit planet berbentuk elips alias mendekati lingkaran. Dengan demikian besar eksentrisitas tidak pernah bernilai nol. Nilai e untuk orbit planet bumi adalah 0,017. Perihelion merupakan titik yang terdekat dengan matahari, sedangkan titik terjauh adalah aphelion. Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, gaya tarik gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), di mana hal ini hanya bisa terjadi pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran saja.
adalah areal velocity. Pada selang waktu yang sangat kecil, . Garis
17
tersebut melewati daerah yang diarsir yang berjarak r, dan luas Laju partilkel melewati daerah itu adalah
Gambar (7.1)
Gambar (7.2)
18
(8.3) sehingga dapat dihubungan kelajuan planet v dengan periodenya T. Karena planet menempuh jarak dalam waktu t, maka kelajuannya adalah :
(8.4) Substitusi v dari persamaan di atas ke dalam pesamaan (8.3) sehingga menghasilkan :
(8.5)
(8.6)
Johannes Kepler (1571 1630), ahli matematika dan astronomi yang menjelaskan gerakan planet di dalam tata surya. Kepler didasari oleh data observasi Tycho Brahe, yang diterbitkannya sebagai 'Rudolphine tables'. Sekitar tahun 1605, Kepler menyimpulkan bahwa data posisi planet hasil observasi Brahe mengikuti rumusan matematika cukup sederhana.
19
9. Hukum Hooke
Robert Hooke lahir di Inggris tahun 1635, kemudian bekerja sebagai pengawas eksperimen di Royal Society of British (1662 - 1677). Hooke adalah seorang penemu yg brilian. dia menciptakan kopling, yg dipakai utk kendaraan bermotor saat ini; diafragma iris, yg mengatur bukaan lensa kamera; dan kendali pegas pada roda penyeimbang arloji; bahkan dia membuat pompa udara untuk Robert Boyle. Hukum Hooke adalah tori ttg elastisitas pegas yg sampai sekarang dipakai utk patokan. Prestasi terbesar Hooke adalah dengan menciptakan mikroskop majemuk (Hookscop) yg kemudian dikembangkan oleh Christopher Crock.
Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan pertambahan panjang pegas x pada daerah elastis pegas. Pada daerah elastis linear, F sebanding dengan x. Hal ini dinyatakan dalam bentuk persamaan : (9.1) Pada saat pegas ditarik dengan gaya F, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya menarik tetapi arahnya berlawanan (F(aksi)= F(reaaksi)). Jika gaya itu besarnya sebanding dengan pertambahan panjang x, sehingga untuk (Fp) dapat dirumuskan : (9.2) Bunyi Hukum Hooke adalah sebagai berikut : Pada daerah elastisitas benda, gaya yang bekerja pada benda sebanding dengan pertambahan panjang benda
20
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut. Penurunan Matematis Hukum Archimedes : Gambar (10.1)
Siapa tak kenal Archimedes? Matematikawan, fisikawan, filsuf, astronom, dan penemu yang melegenda. Beliau terkenal sebagai perumus gaya Archimedes dan menemukan sekrup Archimedes. Beliau juga terkenal dengan ucapannya: Eureka! Archimedes dilahirkan pada tahun 287 sebelum masehi di Syracuse, sebuah kota pelabuhan di Sisilia, sekarang termasuk dalam wilayah negara Italia. Dahulu, Syracuse adalah termasuk koloni dari Magna Graecea (Yunani).
Karena
, maka : (10.1)
21
Tekanan di tabung (1) : (11.1) Akan diteruskan oleh zat cair ke tabung (2) dengan besar yang sama : (11.2)
Karena
, maka :
(11.3)
Karena
, maka
22
12.
volume
memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus. Penurunan pesamaan Bernoulli dapat dilihat sebagai berikut : Gambar (12.1) Johann Bernoulli (Basel, 27 Juli 1667 - 1 Januari 1748) ialah matematikawan Swiss Daniel Bernoulli membuat penemuan yang penting dibidang Hidrodinamika. Dalam kerjanya yang paling terkenal, Bernoulli menunjukkan bahwa ketika kecepatan aliran fluida meningkat, maka tekanannya menurun. Dalam publikasi yang sama, beliau jugaberusaha memberikan penjelasan awal tentang teori kinematika gas.
(12.2) bertanda (-) karena melawan arah gerak fluida, sehingga usaha total yang dilakukan fluida dari penampang A1 ke A2 adalah :
(12.4)
Menurut hukum kekekalan energi, usaha yang diberikan akan menjadi energi mekanik fluida tersebut,
23
sehingga :
(12.5)
Lahir : 22 April 1797 Paris Meninggal : 26 Desember 1869 (umur 72) Paris Kebangsaan : Prancis Fields : dokter dan fisiolog Alma mater : cole Polytechnique Dikenal : Poiseuille adalah hukum
Jean Louis Marie Poiseuille 22 April 1797 - 26 Desember 1869) adalah seorang dokter dan fisiologi Prancis. Poiseuille lahir di Paris, Perancis. Dari 1815-1816 ia belajar di cole Polytechnique di Paris. Dia terlatih dalam fisika dan matematika . Pada 1828 ia memperoleh gelar D. Sc derajat dengan disertasi berjudul Recherches sur la du coeur kekuatan aortique. Ia tertarik pada aliran manusia darah dalam tabung sempit. Pada 1838 ia berasal eksperimen, dan pada 1840 dan 1846 dirumuskan dan diterbitkan, hukum Poiseuille (sekarang umumnya dikenal sebagai persamaan Hagen-Poiseuille , mengkredit Gotthilf Hagen juga).
24
14. Hukum Stokes Gaya gesekan antara permukaan benda padat dengan fluida di mana benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida. Pada dasarnya hambatan gerakan benda di dalam fluida itu disebabkan oleh gaya gesekan antara bagian fluida yang melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di sebelahnya di mana gaya gesekan itu
Meninggal Lahir 13 Agustus 1819 Skreen , County Sligo , Irlandia 1 Februari 1903 (umur 83) Cambridge , Inggris Inggris Raya dan Irlandia Matematika dan fisika Universitas Cambridge Pembroke College, Cambridge William Hopkins Stokes 'hukum Stokes 'teorema Stokes baris Stokes nomor Stokes hubungan Stokes pergeseran Persamaan NavierStokes Rumford Medal (1852) Copley Medal (1893) Tanda tangan
fluida. Menurut Stokes, gaya gesekan itu diberikan oleh apa yang disebut rumus Stokes: Telah diketahui bahawa gaya gesekan fluida adalah : (14.1) Jika benda berbentuk bola dengan jari-jari r, maka , sehingga : (14.2) Kecepatan terminal atau kecepatan jatuh kelereng dalam oli pada bejana :
Penghargaan Terkemuka Fields Lembaga Alma mater Penasehat Akademik Dikenal
(14.3) Jika masssa jenis kelereng denga volume oli dan massa jenis oli kelereng
,
, massa
25
Karena
maka :
(14.4)
Model
Torricelli
untuk
pengeringan
ember didasarkan pada dua konsep fisik : a. Hubungan antara tekanan (P), kerapatan () dan kecepatan (v) untuk fluida
sepanjang merampingkan :
b. Hubungan hidrostatik antara perubahan tekanan atas ketinggian kolom cairan dan gravitasi (g), kerapatan () dan tingginya dari kolom (h) :
Evangelista Torricelli (1608-1647), fisikawan Italia kelahiran Faenza dan belajar di Sapienza College Roma. Ia menjadi sekretaris Galileo selama 3 bulan sampai Galileo wafat pada tahun 1641. Tahun 1642 ia menjadi profesor matematika di Florence. Pada tahun 1643 ia menetapkan tentang tekanan atmosfer dan menemukan alat untuk mengukurnya, yaitu barometer. Pada tahun 1643, Torricelli membuat eksperimen sederhana, yang dinamakan Torricelli Experiment, yaitu ia menggunakan sebuah tabung kaca kuat dengan panjang kira-kira 1 m dan salah satu ujungnya tertutup. Dengan menggunakan sarung menghadap ke atas. Dengan menggunakan corong ia menuangkan raksa dari botol ke dalam tabung sampai penuh. Kemudian ia menutup ujung terbuka tabung dengan jempolnya, dan segera membaliknya. Dengan cepat ia melepaskan jempolnya dari ujung tabung dan menaruh tabung vertikal dalam sebuah bejana berisi raksa. Ia mengamati permukaan raksa dalam tabung turun dan berhenti ketika tinggi kolom raksa dalam tabung 76 cm di atas permukaan raksa dalam bejana. Ruang vakum terperangkap di atas kolam raksa.
26
persamaan kelajuan fluida yang disebut dengan teorema torricelli sebagai berikut :
(15,1)
Karena volume kehilangan cairan dalam ember harus sama dengan fluks cairan melalui lubang ember itu, sehingga : Joseph Black lahir di Bordeaux pada 1728 dari ayah dan ibu Irlandia Skotlandia, Joseph Black menghabiskan hidupnya bekerja di Skotlandia. Ia dianggap salah satu ahli kimia di dunia yang paling terkemuka dan salah satu pendiri ilmu kimia. Hitam adalah seorang pria sederhana dan guru yang sangat baik. Teknik teliti penelitian adalah sebuah inspirasi bagi orang lain di zamannya dan tetap jadi hari ini.
Dengan
, maka :
berikut :
(15.2)
(17.1)
27
(18.1)
(19.1)
Robert Boyle (25 Januari 1627 30 Desember 1691) adalah filsuf, kimiawan, fisikawan, penemu, dan ilmuwan Irlandia yang terkemuka karena karya-karyanya di bidang fisika dan kimia. Walaupun riset dan filsafat pribadinya jelas berakar dari tradisi alkimia, ia sering dianggap sebagai kimiawan modern pertama. Di antara karya-karyanya, The Sceptical Chymist dipandang sebagai batu loncatan kimia modern.
28
Jacques Alexandre Csar Charles (November 12, 1746 - April 7, 1823) adalah seorang penemu Prancis, ilmuwan, matematikawan, dan balon udara. Charles dan saudara-saudara Robert meluncurkan pertama di dunia (tak berawak) hidrogen diisi balon pada bulan Agustus 1783, kemudian pada bulan Desember 1783, Charles dan co-pilot nya Nicolas-Louis Robert naik ke ketinggian sekitar 1.800 kaki (550 m) dalam berawak balon. Pionir penggunaan hidrogen untuk mengangkat menyebabkan jenis balon yang bernama Charlire (sebagai lawan Montgolfire yang digunakan udara panas).
Joseph-Louis Gay-Lussac (6 Desember 1778 10 Mei 1850) ialah kimiawan dan fisikawan Perancis. Ia terkenal untuk 2 hukum yang berkenaan pada gas. Gay-Lussac dilahirkan di St Leonard dari Noblac, di bagian Haute-Vienne. Ia menerima pendidikan awalnya di rumah dan pada 1794 dikirim ke Paris bersiap menghadapi cole Polytechnique setelah ayahnya ditahan, dan ia diterima pada 1797. Pada 1802, Gay-Lussac pertama kali merumuskan hukum bahwa gas berkembang secara linear dengan tekanan tetap dan suhu yang bertambah (biasanya banyak dikenal sebagai Hukum Charles). Di Paris sebuah jalan dan hotel dekat Sorbonne dinamai menurut namanya seperti lapangan di tempat kelahirannya, St Leonard dari Noblac. Juga nisannya ialah di pemakaman terkenal Pre Lachaise di Paris.
29
volume yang ditempati oleh molekul-molekul gas dan gaya tarik antar molekul gas, jika v volume, n mol gas dan volume efektif dari satu mol gas untuk volume yang bebas dari gas tersebut adalah (v-nb) dan ini adalah v ideal. Jika p besarnya pengurangan tekanan p1, tekanan gas idel p terlihat, maka :
Rumus
(20.1) Faktor koreksi tekanan p untuk n mol gas pada volume T dapat dinyatakan :
(20.2)
30
21.
22.
Hukum
II
Termodinamika
dalam
23.
Hukum
II
dalam Kalor,
Peryataan berbunyi :
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata usaha luar menyerap kalor dari sebuah
24.
Hukum
II
Termodinamika
dalam
31
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda akan diam di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
a. Bandul Sederhana
32
Massa m yang akan berisolasi pada lingkaran yang radiusnya 1. Gaya pemulih yang bekerja pada m adalah :
(
Konstanta menyatakan k dalam
)
, sehingga persamaan untuk
( )
Atau
( )
b. Jam Mekanik
Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan
perpindahan sudut dan posisi kesetimbangan. Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana sudut (angular).
33
Biasanya lebih tinggi dari manusia, tetapi ada juga yang berukuran kecil, biasanya berbentuk jam dinding. Salah satu kelebihan jam kakek ini adalah tidak menggunakan baterai, hemat energi.
Jam kakek memiliki bandul (pendulum) yang terus berderak ke kiri dan ke kanan. Jam ini mempunyai rantai-rantai dengan beban yang harus ditarik tiap beberapa hari. Saat jarum panjang menunjuk angka 12, maka bila-bila besi pada jam ini akan menghasilkan denting suara yang merdu.
Pada jam kakek, bandul terletak dibagian bawah yang terikat oleh seutas tali sepanjang L. Anggap saja bandul jam bermassa M ini diberi gaya (ditarik sejauh a), maka jam bandul tersebut akan berayun sejauh A dari titik
setimbangnya.
Jika sebuah benda diberi gaya, maka akan ada sebuah gaya pemulih atau timbal balik yang menyebabkan bandul kembali ke titik setimbang ayunan bandul. Gaya tersebut sebagai konsekuensi gravitasi terhadap benda pada bandul bermassa M dalam bentuk gaya gravitasi Fg yang saling meniadakan dengan gaya yang diberikan. Jika sebuah bandul diayunkan sebesar a terhadap garis vertikalnya, maka gaya pemulihnya :
34
Shock atau suspensi pada kendaraan disusun secara paralel. Karena kedua pegas mengalami beban yang sama maka berlaku :
35
sementara
Karena
, maka :
b. Garpu Tala
Garpu tala dengan ukuran yang berbeda menghasilkan bunyi dengan pola titinada yang berbeda. Makin kecil massa m pada gigi garpu tala, makin tinggi frekuensi osilasi dan makin tinggi pola titinada dari bunyi yang dihasilkan garpu tala.
36
Dengan X adalah defleksi. Neraca timbangan dengan bandul pemberat (sepeti yang terdapat di pasar ikan atau sayur) menimbang massa biasanya menggunakan massa pembanding yang lebih kecil dengan lever (tuas) yang panjang. Mengikuti hukum tuas, maka persamaan momen :
Dengan L adalah panjang tuas. Neraca pegas menunjukkan angka yang berbeda di bumi dan di bulan, atau di daerah yang gravitasinya berbeda. Timbangan bandul
menunjukkan angka yang sama di mana pun asalkan masih ada gravitasi untuk menggerakkan timbangan.
d. Spring Bed
Kenyamanan pda spring bed diperoleh dari getaran atau gerakn periodik yang berasal dari pegas yang terdapat dala spring bed yang dicmpur dengan spons. Getaran ini hanya bergerak vertikal (naik-turun). Getaran ini adalah getaran teredam, dimana spons lah yang menjadi peredamnya. Hal ini lah yang membuat pegas pada spring bed dalam waktu tertentu akan berhenti. Pada spring bed ini juga berlaku hukum II Newton( gaya yang bekerja pada sistem) dan gaya pegas itu sendiri, yaitu:
adalah konstanta pegas dan x adalah simpangan yang diberikan pada pegas.
e. Gitar
37
Gitar adalah sebuah alat musik yang dimainkan dengan cara dipetik, umumnya menggunakan jari atau plektrum. Senar gitar bervariasi kerrpatan linear, panjang dan tegangan. Semakin besar linear density ,
semakin pelan getaran senar. Semakin panjang senar, semakin pelan getarannya. Frekuensi resonansi dari senar dapat dihitung dengan :
Panjang senar L dalam persamaan, berubah saat pemain menekan senar pada fret tertentu. Ini akan memperpendek senar sehingga meningkatkan frekuensi suara yang dihasilkan. Saat sebuah senar dipetik, terbentuk sebuah gangguan yang merambat ke dua arah. Gelombang ini merambat pada kecepatan yang ditemtukan oleh :
38
.
(1.1)
jika
(1.2) Persamaan kecepatan pada bidang (xy) dapat dituliskan sebagai berikut:
(1.3) Untuk menentukan besarnya kecepatan atau kelajuan titik materi tersebut dapat diperoleh dengan persamaan :
| |
persamaan :
(1.4)
(1.5)
39
2. Percepatan
a. Percepatan Rata-Rata untuk selang waktu tertentu didefinisikan sebagai rasio
, dengan
adalah
perubahan kecepatan sesaat untuk selang waktu tertentu. (2.1) b. Perceptaan Tetap adalah dalam selang waktu yang sama, sebuah benda mengalami perubahan kecepatan yang sama pula. (2.2) c. Percepatan Sesaat didefinisikan sebagai limit rasio mendekati nol. (2.3) percepatan adalah turunan dari kecepatan terhadap waktu. Notasi kalkulus untuk turunan ini adalah . Karena kecepatan adalah
dengan
turunan posisi (x) terhadap (t), percepatan adalah turunan kedua (x) terhadap (t), sehingga : maka :
( )
atau,
(2.4)
(2.5)
(2.6)
40
| |
persamaan :
(2.7)
(2.8)
3. Gerak Lurus
1) Gerak Lurus Beraturan(GLB)
Benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika lintasannya merupakan garis lurus dan kecepatannya tetap setiap saat. Benda juga dikatakan gerak lurus beraturan jika dalam selang waktu yang sama dapat menempuh jarak yang sama. Kecepatan dalam gerak lurus beraturan adalah konstan, sehingga percepatannya tidak ada atau nol, secara matematis dituliskan sebagai berikut :
sehingga, (3.1)
41
Jika pada keadaan awal (t=0) kecepatannya adalah (v0) dan pada saat
, maka
Jika posisi ada di (xo) dan pada saat (t) benda ada di (x), maka :
sehingga, (3.2b) Jika x0 = 0, maka : (3.2c) Selanjutnya hubungan antara kecepatan (v) dan posisi (x) dengan menggunakan persamaan kedua ruas dikalikan dengan dapat dituliskan , jika
, maka :
42
Sehingga, (3.2d)
pertambahan kecepatan tiap selang watu yang sama besarnya tetap. Pertambahan kecepatan tiap selang waktu disebut dengan percepatan. Secara matematis persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
Jika
, maka :
Jika dibuat grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari gerak lurus dipercepat beraturan didapat :
43
Jika dibuat grafik hubungan antara jarak (x) terhadap waktu (t) dari gerak lurus dipercepat beraturan didapat :
Dengan
Jika
dan
, maka :
Persamaan bisanya ditulis : (3.4) Jika dibuat grafik hubungan antara kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari gerak lurus diperlambat beraturan didapat :
44
Jika dibuat grafik hubungan antara jarak (x) terhadap waktu (t) dari gerak lurus diperlambat beraturan didapat :
Dengan
Persamaannya :
45
Pada saat menempuh titik tertinggi :
(3.5a)
46
(3.6a)
maka, (3.6b)
4. Gerak Parabola
Gerak parabola terdiri atas dua jenis gerak, yaiu gerak lurus beraturan (GLB) dalam arah horizontal (sumbu-x) dan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dalam arah vertikal (sumbu-y). Percepatan gerak .
Besar kecepatan dalam arah sumbu-x adalah : (4.1) Besar perpindahan dalam arah sumbu-x : (4.2) Besar kecepatan dalam sumbu-y : (4.3) Besar perpindahan dalam arah sumbu-y : (4.4)
47
Dengan menggunakan vektor, persamaan gerak parabola pada bidang (xy) dapat dituliskan sebagai berikut : (4.5) Vektor kecepatan gerak parabola :
(4.7)
(4.8)
, maka : (4.8a)
menempuh panjang lintasan yang sama sehingga untuk mencapai titik terjauh diperlukan waktu dua kali dari waktu untuk mencapai titik puncak, yaitu ketika kurva memotong sumbu-x pada titik (x,0), maka :
48
(4.8b)
( ( )
) (4.8c)
49
Agar
maksimum,
Titik terjauh :
Agar
maksimum,
Substitusikan persamaan waktu (t) kedalam persamaan lintasan dalam arah vertikal atau arah sumbu-y, maka akan diperoleh :
(4.8e)
5. Gerak Melingkar
Kecepatan linear didefinisikan sebagai hasil bagi antara panjang lintasan dan waktu yang diperlukan.
(5.1)
dengan (R) adalah jari-jari lingkaran dan (T) adalah waktu yang diperlukan setiap satu kali putar. Kecepatan sudut didefinisikan sebagai hasil bagi antara besar sudut pusat lingkaran dengan waktu yang diperlukan.
(5.2)
50
Antara persamaan (5.1) dan (5.2) diperoleh bahwa : (5.3) Jika sebuah partikel bergerak dengan kelajuan konstan (v) dalam lingkaran yang berjari-jari (r), partikel tersebut mempunyai percepatan yang besarnya lingkaran tersebut.
(5.5)
Menurut Hukum II Newton, yaitu : , maka besarnya gaya
sentripetal yang bekerja pada benda yang bergerak melingkar adalah : (5.6)
51
(2.1a)
b. Jika sistem bergerak ke atas atau ke bawah dengan kecepatan tetap (v=konstan), juga berlaku Hukum I Newton sehingga : (2.2b)
c. Jika sistem bergerak dengan percepatan (a=konstan), maka berlaku Hukum II Newton. Untuk a ke atas, maka :
(2.2c)
52
(2.2d)
(3.1b)
(3.1c)
53
4. Katrol
Dua buah katrol benda (m1) dan (m2) dihubugkan ke katrol. Apabila massa tali diabaikan, dan tali dengan katrol tidak ada gaya gesekan, maka akan berlaku persamaan-persamaan : Jika m1<m2, maka sistem akan bergerak ke (m2) dengan percepatan (a). Ditinjau dari m1, maka :
(4.2) Substitusikan T pada m1, maka diperoleh besar percepatan pada katrol sebagai berikut :
(4.3)
54
5. Gaya Gesekan
Gaya gesekan merupakan gaya yang melawan gerak relatif antara dua arah benda. Arah gesekan selalu sejajar dengan bidang tempat benda berada dan berlawanan arah dengan arah gerakan benda, serta bersifat memperlambat gerakan benda tersebut. Gaya gesekan dapat terjadi pada dua permukaan yang kasar dan keduanya bersinggungan. Bila (m) ditarik oleh gaya (F, ) maka (m) tidak segera bergerak karena harus mengatasi gaya gesekan (f).
a. Gaya Gesekan Statis (fs), yaitu gaya gesekan yang terjadi pada saat benda masih diam.
(5.1a) Pada saat benda tepat akan bergerak, daya gesekan statis mencapai nilai maksimum, sehingga : (5.1b) Dimana adalah koefisien gesekan statis.
b. Gaya Gesekan Kinetik, yaitu gaya gesekan yang terjadi setelah benda bergerak yang besarnya tetap. (5.2a) Dimana adalah koefisien gesekan kinetik.
(5.2b)
55
Jika
, maka :
(5.3a)
Jika
, maka :
(5.3b)
Jika
, maka :
(5.3c)
56
(5.4)
6. Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi adalah interaksi terlemah di antara empat interaksi dasar yang terjadi antara partikel-partikel elementer. a. Medan Gravitasi, adalah gaya gravitasi pada sebuah massa dibagi dengan massa tersebut. Medan gravitasi pada bumi pada suatu jarak (r) (dengan r lebih besar daripada jari-jari bumi) menuju ke bumi memiliki magnitudo g(r) yang diberikan oleh persamaan : (6.1) dimana adalah massa bumi.
b. Percepatan Gravitasi
Besarnya gaya antara dua benda yang saling tarik-menarik adalah : (6.2) dengan adalah tetapan gravitasi =
untuk benda-benda yang terletak dipermukaan bumi persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut : (6.3) dimana adalah massa bumi, (m) adalah massa benda dan
adalah jari-jari bumi. Berdasarkan Hukum II Newton percepatan gravitasi bumi adalah :
, maka
(6.4)
57
Besar usaha yang dilakukan pada bidang permukaan yang besar akan menimbulkan gaya gesek, sehingga :
(1.2)
58
Dimana k = konstanta pegas (N/m) Sebelum diregangkan energi potensial pegas nol sedangkan setelah diregangkan energi pegas menjadi :
(1.6)
(1.7)
59
2. Energi
Besarnya usaha yang dapat dilakukan pada suatu benda tergantung dari besarnya energi yang diberikan pada benda tersebut. Energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam dan energienergi tersebut dapat dirubah dari suatu bentuk energi ke bentuk energi lain.
a. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh tempat benda tersebut (kedudukanya). Sebuah benda dengan massa (m), dan percepatan gravitasi (g) serta tinggi diukur dari tanah,maka persamaannya :
(2.1)
b. Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pengaruh gerakannya. Jadi, setiap benda yang bergerak mempunyai energi kinetik. Besarnya energi suatu benda memenuhi persamaan : (2.2)
c. Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, dan disebut juga dengan energi total. Besarnya energi mekanik suatu benda selalu tetap, sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya dapat berubah-rubah.
(2.3)
60
3. Daya
Daya didefinisikan sebagai usaha yang dilakukan per satuan waktu. Jika sejumlah usaha rata-rata dapat ditulis : (3.1) Daya sesaat secara matematis : (3.2) Selanutnya, dari hubungan
, maka daya
, akan diperoleh :
atau dapat juga ditulis dengan :
(3.3)
(3.4)
D. MOMENTUM LINEAR
Setiap benda yang bergerak selalu memiliki momentum, yang besarnya sebanding dengan massa dan kecepatan benda tersebut. Momentum merupakan besaran vektor. Momentum sebuah partikel dapat dipandang sebagai ukuran kesulitan untuk mendiamkan atau menggerakan sebuah partikel.
(1.1)
Hubungan antara momentum partikel dengan gaya pada Hukum II Newton dapat dituliskan dengan mendiferensialkan persamaan (1.1) sebagai berikut : (1.2) Dengan mensubstitusikan gaya (F) untuk (ma), didapatkan :
61
(1.3) Karena impuls merupakan perubahan momentum, sehingga maka dengan mengintegralkan persamaan (1.3) untuk selang waktu diperoleh : ,
2. Peristiwa Tumbukan
Apabila terdapat dua buah benda, salah satu atau kedua benda tersebut saling bergerak, suatu saat kedua benda saling bersinggungan hingga terjadi gaya tolak menolak sebagai reaksi yang tekanannya pada titik singgung kedua benda, maka kedua benda dikatakan melakukan tumbukan.
62
(2.1a)
(2.1b)
Jika persamaan (2.1a) disubstitusikan ke dalam persamaan (2.1a) maka akan diperoleh:
atau
Untuk tumbuan lenting sempurna e=1, dengan demikian persamaan untuk tumbukan lenting sempurna dapat dituliskan dengan : (2.1c)
63
(2.2a)
Besarnya energi kinetik yang berubah menjadi kalor adalah , sehingga besar koefisien restitusi pada tumbukan lenting sebagian adalah 0<e<1, maka berlaku Hukum Kekekalan Momentum sebagai berikut :
(2.2b)
64
dari roket, maka massa roket berkurang sebesar kecepatan dan mendapat sebesar . tambahan adalah
pengurangan massa sehingga mempunyai nilai negatif, sedangkan kecepatan gas buang relatif terhadap bumi menjadi Momentum awal : (3.1) .
Monentum akhir :
Karena
dan
dapat
diabaikan sehingga :
(3.2)
Hukum kekekalan momentum :
(3.3)
E. DINAMIKA ROTASI
Jika sebuah roda berjari-jari (r), telah berputar melalui sudut , sehingga sebuah titik pada tepi roda telah bergeser melalui jarak (s), maka nilai ari dapat dinyatakan dalam radial adalah :
65
atau
(1.1)
Kecepatan linear (v) sebuah titik pada tepi roda dapat dihitung dengan cara :
(1.2)
, dapat
(1.3)
1. Momen Gaya
Jika penyebab gerak translasi adalah gaya, maka penyebab gerak rotasi adalak momen gaya. Momen gaya didefinisikan sebagai hasil perkalian silang antara lengan gaya (r) dan gaya (F).
(1.5)
2. Momen Inersia
Momen Inersia adalah hasil kali massa partikel (m) dengan kwadrat jarak partikel tersebut dari titik poros atau : (1.6)
66
3. Momentum Sudut
Jika pada gerak lurus terdapat momentum linear (p), maka pada gerak rotasi terdapat momentum sudut (L), yang persamaannya dapat ditulis :
(1.7)
(1.8)
(1.9) Roda yang bergelinding mempunyai energi kinetik translasi dan energi kinetik rotasi, sehingga energi kinetik totalnya adalah :
(1.10)
5. Hukum Kekekalan Momentum Sudut Kerena Impuls sama dengan perubahan momentum, maka :
67
(1.11)
(1.12)
(1.13) Usaha yang dilakukan oleh momen gaya ini mengubah energi kinetik rotasi benda menurut hubungan :
(1.14)
F. GERAK HARMONIK
1.
68
Dengan
(1.2) Karena, Dari persamaan-persamaan diatas diperoleh :
(1.3) Karena
, maka :
(1.4)
(1.5)
69
(2.3)
Bila kedua persamaan tersebut disubstitusikan ke dalam persamaan (2.1), maka akan didapatkan :
(2.4) Saat getaran melewati titik seimbangnya maka x=0, sehingga
. Pada titik balik yaitu pada x=maksimum, benda berhenti sesaat (v=0)
berarti
, dan
(2.5) Dengan menggunakan persamaan (2.4) akan dapat ditentukan
hubungan antara simpangan terhadap kecepatan getaran dari suatu getaran harmonik sebagai beerikut :
(2.6)
3. Frekuensi
Frekuensi suatu getaran selaras adalah banyaknya getaran tiap detik. Satuannya adalah siklus per detik atau Hetrz. Frekuensi dari getaran selaras pegas adalah :
(3.1)
(3.2)
70
Dengan
dan
sederhana adalah : (4.1a) Jika posisi sudut awal adalah , maka persamaan menjadi : (4.1b)
b. Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana Kecepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama persamaan simpangan, sebagai berikut:
Kecepatan untuk berbagai simpangan dapat diperoleh dengan mengkuadratkan persamaan simpangan sebagai berikut :
71
(4.2d) Persamaan (4.2c) dikalikan dengan persamaan (4.2d) sehingga diperoleh : (4.2e)
c. Percepatan Gerak Harmonik Sederhana Percepatan benda yang bergerak harmonik sederhana dapat diperoleh dari turunan pertama persamaan kecepatan atau turunan kedua persamaan simpangan. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
(4.3b)
5. Hubungan Gerak Harmonik Sederhana dan Gerak Melingkar Beraturan Gerak melingkar beraturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak harmonik sederhana yang saling tegak lurus, memiliki amplitido dan frekuensi yang sama namun beda fase relatif .
Gerak harmonik sederhana juga dapat dipandang sebagai suatu komponen gerak melingkar beraturan. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu garis lurus, proyeksi sebuah benda yang melakukan gerak melingkar beraturan merupakan suatu gerak harmonik sederhana. Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dalam Gerak Melingkar Beraturan dinyatakan dengan persamaan : (5.1)
72
Karena jari-jari (r) pada Gerak Melingkar Beraturan di atas adalah (A), maka persamaan ini diubah menjadi : (5.2) Simpangan sudut adalah perbandingan antara jarak linear (x)
dengan jari-jari lingkaran (r), dan dinyatakan dengan persamaan : (5.3) Jika (x) adalah jarak linear, (v) adalah kecepatan linear dan (t) adalah waktu tempuh (x = vt) adalah persamaan Gerak Lurus (Gerak Linear). Kemudian (v) pada persamaan (5.3) digantikan dengan (v) pada persamaan (5.2) dan jari-jari (r) digantikan dengan (A) :
(5.4) Dengan demikian, simpangan sudut benda relatif terhadap sumbu (x) dinyatakan dengan persamaan : (5.5) adalah simpangan waktu pada t = 0 Pada gambar di atas, posisi benda pada sumbu (x) dinyatakan dengan persamaan :
73
Superposisi kedua gerak harmonik tersebut adalah : (6.3) Berdasarkan hubungan trigonometri berikut :
G. MEKANIKA FLUIDA
Zat yang tersebar di alam dibedakan menjadi tiga keadaan (fase), yaitu fase padat, fase cair dan fase gas. Fase cair dan gas memiliki karakter tidak mempertahankan suatu bentuk yang tetap, maka keduanya mempunyai kemampuan untuk mengalir, dengan demikian keduanya disebut fluida. Fluida adalah zat alir, yaitu zat yang dalam keadaan biasa dapat mengalir.
2. Tekanan Fluida
Gaya merupakan unsur utama dalam kajian mekanika benda titik. Dalam mekanika fluida, unsur yang paling utama tersebut adalah tekanan. Tekanan adalah gaya yang dialami oleh suatu titik pada suatu permukaan fluida persatuan luas dalam arah tegak lurus permukaan tersebut. Tekanan (P) didefinisikan melalui hubungan : (2.1) Dimana (dF) adalah gaya yang dialami oleh elemen luas (dA) dari permukaan fluida.
74
Hubungan tekanan dengan kedalaman : Dengan menggunakan Hukum Newton, kita dapat menurunkan persamaan yang menghubungkan tekanan dengan kedalaman fluida : (2.2) Dengan adalah tekanan di permukaan.
3. Tekanan Hidrostatis
Pada fluida diam, tekanan pada suatu titik disebabkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Artinya, besarnya tekanan pada titik tersebut sebanding dengan kedalaman titik tersebut dan massa jenis fluida. Tekanan yang disebabkan oleh fluida tak bergerak disebut
(3.1)
a. Terapung
Saat terapung, besarnya gaya apung (Fa) sama dengan berat benda . Pada peristiwa ini hanya sebagian volume benda yang
tercelup di dalam fluida sehingga volume fluida yang dipindahkan lebih kecil dari volume total benda yang terapung.
75
(4.1a)
Karena (volume benda yang tercelup) lebih kecil daripada
b. Melayang
Saat melayang, besarnya gaya apung (Fa) sama dengan berat benda . Pada peristiwa ini volume yang dipindahkan benda
Karena
, maka : (4.2)
c. Tenggelam
Saat tenggelam, besarnya gaya apung (Fa) lebih kecil dari berat benda . Pada peristiwa ini volume benda yang tercelup di
dalam fluida sama dengan volume total benda yang mengapung, namun benda bertumpu pada dasar bejana sehingga ada gaya normal dasar bejana pada benda sebesar (N).
Karena
, maka : (4.3)
76
5. Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai perbandingan antara gaya tegangan permukaan (F) dan panjang permukaan (d) dimana gaya itu bekerja. Secara matematis dapat ditulis : (5.1) Dalam hal ini , sehingga : (5.2)
6. Persamaan Kontinuitas
Aliran fluida pada sebuah pipa yang mempunyai diameter berbeda, seperti tampak pada gambar di bawah.
Selama selang waktu tertentu, sejumlah fluida mengalir melalui bagian pipa yang diameternya besar (A1) sejauh L1 (L1 = v1t). Volume fluida yang mengalir adalah V1 = A1L1 = A1v1t. Selama selang waktu yang sama, sejumlah fluida yang lain mengalir melalui bagian pipa yang diameternya kecil (A2) sejauh L2 (L2 = v2t). Volume fluida yang mengalir adalah V2 = A2L2 = A2v2t. a. Persamaan Kontinuitas untuk Fluida Tak-termampatkan Pada fluida tak-termampatkan (incompressible), kerapatan atau massa jenis fluida tersebut selalu sama di setiap titik yang dilaluinya. Massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang (A1) selama selang waktu tertentu adalah :
(6.1a) Massa fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang (A2) selama selang waktu tertentu adalah :
77
(6.1b) Karena dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida yang keluar, maka :
7. Debit
a. Pengertian Debit
Debit adalah besaran yang menyatakan volume suatu fluida yang mengalir melalui penampang tertentu dalam selang waktu tertentu. Secara matematis, bisa dinyatakan sebagai berikut : (7.1a) Misalnya fluida mengalir melalui sebuah pipa. Pipa biasanya berbentuk silinder dan memiliki luas penampang tertentu. Pipa tersebut juga mempunyai panjang (Lihat gambar di bawah).
78
maka
volume fluida yang ada dalam pipa adalah V = AL (V = volume fluida, A = luas penampang dan L = panjang pipa). Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang (L) fluida menempuh selang waktu tertentu, maka dapat dikatakan bahwa besarnya debit fluida : (7.1b)
Karena
, maka :
(7.1c)
( )
(7.2b)
Jika air dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dan efisiensi sistem generator adalah ( ), maka : (7.2c)
79
Cairan yang diukur kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak memiliki perbedaan persamaan : (8.1a) ketinggian (h1=h2), sehingga berlaku
, maka : (8.1b)
(8.1c)
(8.1d)
80
(8.1e)
b. Tabung Pitot
Pitot atau sering disebut pipa Pitot ini merupakan suatu peralatan yang dapat dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat terbang.
Misalkan gas mengalir dengan kecepatan (v) dan massa jenis (), sehingga penggunaan persamaan bernoulli dapat dituliskan sebagai berikut : (8.2a) Karena , maka : (8.2b) (8.2c)
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekana hidrostatika ffluida pada manometer : (8.2d)
Oleh karena itu kecepatan aliran gas dapat diperoleh dengan mensubstitusikan persamaan (8.2c) dengan persamaan (8.2d) sebagai berikut :
81
(8.2e)
H.
82
Besarnya
(2.1b)
b. Pemuaian Volume
Perubahan volume semula bervolume dinyatakan oleh : pada benda padat atau cair, yang akibat perubahan temperatur sebesar
dengan
(2.2)
c. Pemuaian Luas
Pada suhu mempunyai ukuran : (2.3a) Setelah dipanaskan samapai , ukuran keping itu menjadi : keping yang berbentuk empat persegi panjang
Jika :
(2.3b)
83
Karena
boleh
diabaikan. Sehingga luas keping empat persegi panjang pada suhu dapat ditulis dengan bentuk : (2.3c) Atau Jika pada suhu maka : (2.3d) karena luas keping dan pada suhu luas keping ,
(3.1)
4. Kalorimeter
Panas merupakan suatu bentuk energi yang bila ditambahkan ke sebuah benda akan menyebabkan kandungan energi dalamnya
bertambah dan oleh karena itu temperaturnya akan naik. Banyaknya kalor yang diperlukan untu menaikkan suhu panas. Secara matematis dapat ditulis : atau (4.1) pada benda disebut kapasitas
Setiap benda akan memberikan respon yang berbeda terhadap pengambilan atau penambahan panas, dinamakan kapasitas panas jenis atau kalor jenis. Secara matematis dapat ditulis : atau (4.2)
5. Perambatan Kalor
Kalor adalah energi yang merambat atau berpindah karena ada perbedaan suhu. Ada tiga cara perambatan kalor :
84
a. Konduksi
Kondusi adalah perpindahan kalor dalam suatu medium tanpa disertai perpindahan partikel dalam medium itu. Laju perpindahan kalor secara konduksi bergantung pada panjang (L), luas penampang (A), konduktivitas termak (k) atau jenis bahan, dan beda suhu . Oleh
karena itu, banyak kalor Q yang dapat berpindah selama selang waktu (t) tertentu ditulis dengan persaman :
Atau
(5.1)
b. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat penyusunnya. Terdapat dua jenis konveksi, yaitu konveksi alami (pergerakan atau aliran energi kaor yang terjadi akibat perbedan massa jenis) dan konveksi paksa (aliran panas yang dipaksa dialirkan ke tempat yang dituju dengan bantuan alat tertentu). Laju perpindahan panas secara konveksi bergantung pada luas penampang (A), koefisien konveksi (h), waktu (t) dan beda suhu . Banyak kalor yang dihantarkan secara konveksi dapat dihitung dengan persamaan :
Atau (5.2)
c. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Laju pemancaran kalor oleh permukan hitam, menurut Stefan dinyatakan : Energi total yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam sempurna dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu, tiap satuan luas
85
permukaan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu. Secara matematis, laju kalor radiasi dapat ditulis dengan persamaan : (5.3a) Dengan adalah konstanta Stefan-Boltzman dengan nilai . Persamaan ini berlaku untuk benda dengan permukaan
hitam sempurna. Untuk setiap permukaan dengan emisivitas , Persamaan di atas menjadi : (5.3b)
(1.3) dengan mensubstitusikan persamaan (1.2) ke dalam (1.3), maka akan didapatkan : (1.4)
86
Dari persamaan (1.4) dapat ditentukan massa jenis () suatu gas, yaitu : (1.5) Persamaan umum gas ideal juga dapat dinyatakan dengan banyaknya partikel (N). Banyaknya partikel gas yang terkandung dalam (n) mol gas adalah : (1.6) Dengan adalah bilangan Avogadro yang nilainya adalah 6,02 x 1023 partikel mol-1 sehingga nilai (n) dapat dituliskan menjadi : (1.7) Jika nilai (n) ini disubstitusikan ke dalam persamaan (1.2) akan diperoleh : (1.8) Perlu diketahui bahwa nilai , dengan (k) disebut sebagai tetapan
Bolzmann yang nilainya k=1,38 x 10-23 JK-1. Dengan memasukkan nilai (k), persamaan keadaan gas ideal dapat dituliskan menjadi : (1.9)
bertumbukan dengan dinding kanan, kecepatan partikel menjadi - . Partikel mengalami perubahan momentum sebesar : (2.1)) Dengan menggunakan persamaan gerak lurus beraturan, diperoleh selang waktu dari partikel yang dipantulkan oleh dinding sampai tumbukan
87
, dengan
adalah jarak yang di tempuh untuk gerak bolak-balik sehinnga dalam waktu 1 sekon, partikel akan menumbuk suatu dinding sebanyak : (2.2) Menurut hukum II newton, partikel memberi gaya pada dinding sebesar , sehingga : (2.3) Untuk selang waktu satu sekon, perubahan momentum yang terjadi sebesar :
(2.4) Dari persamaan (2.3) dan (2.4) diperoleh bahwa gaya yang dialami partikel dari dinding adalah :
(2.5) Tekanan (p) yang dialami oleh dinding kanan oleh (N) partikel adalah :
(2.6) Kecepatan kuadrat rata-rata partikel dalam arah sebagai : dapat dituliskan
(2.7) Dengan mensubstitusikan kecepatan rata-rata partikel persamaan (2.6) dapat dituliskan : (2.8)
88
Karena partikel bergerak dalam sebuah ruang maka dapat diasumsikan bahwa menjadi : sehingga kecepatan kuadrat rata-ratanya akan
(2.9) Sehingga persamaan (2.8) dapat dituliskan kembali menjadi : (2.10) Jadi, tekanan gas di dalam sebuah ruang tertutup bergantung pada kuadrat kecepatan rata-rata gas tersebut.
Dengan ( )
, maka :
(3.2)
(4.1)
89
Kecepatan efektif
atau
Dengan dengan :
(4.2)
Karena
(4.3)
dan
, maka diperoleh :
(4.4)
, maka persamaan
(4.5)
90
(1.1a) Untuk proses dari V1 ke V2, maka usaha yang dilakukan oleh gas pada lingkungan adalah :
(1.1b)
(2.1b) Berdasarkan rumus umum usaha yang dilakukan oleh sistem diperoleh:
(2.1c)
b. Proses Isokhorik
Gas yang berada dalam ruang tertutup dapat pula mengalami suatu proses pada volume tetap (V=tetap). Proses semacam ini disebut proses isokhorik. Dari persamaan gas ideal diperoleh :
(2.2a)
91
(2.2b)
c. Proses Isobarik
Proses isobarik merupakan proses pengubahan keadaan gas yang dilakukan pada tekanan tetap (p=tetap). Dari persamaan gas ideal diperoleh :
(2.3b)
d. Proses Adiabatik
Gas yang berada dalam ruang tertutup juga dapat mengalami proses adiabatik. Untuk gas ideal, proses adiabatik akan memenuhi persamaan : (2.4a) Dari persamaan gas ideal diperoleh dengan
92
Karena sistem tidak menerima atau melepas kalor, maka usaha yang dilakukan oleh sistem hanya digunakan untuk mengubah energi dalam (mengurangi energi dalam).
(
Karena diperoleh :
)
, maka
(2.4d)
(3.1)
b. Proses Isobarik
Pada proses isobarik, tidak terjadi perubahan tekanan sehingga perubahan energi dalam menjadi dilakukan memenuhi persamaan , , usaha yang
sehingga menghasilkan :
(3.2)
93
c. Proses Isokhorik
Proses ini tidak terjadi perubahan volume usaha luar menghasilkan : , sehingga . Penerapan dalam hukum I termodinamika
(3.3)
d. Proses Adiabatik
Pada proses ini tidak terjadi aliran kalor antara sistem dan lingkungan . Penerapan hukum I termodinamika menghasilkan :
(3.4)
4. Kapasitas Kalor
Apasitas kalor (C) suatu zat menyatakan banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan suhu sebesar 1 Kelvin. Pernyataan ini dapat dituliskan secara matematiss sebagai berikut : atau Kapasitas untuk volume tetap (Cv) dapat diperoleh :
(4.2)
94
(4.3)
5. Siklus Carnot
Siklus carnot terdiri dari empat proses, yaitu dua proses isotermal dan dua proses adiabatik.
Usaha total yang dilakukan oleh sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah di dalam siklus. Selama proses siklus Carnot sistem menerima kalor Q1 dari reservoir bersuhu tinggi T1 dan melepas kalor Q2 ke reservior bersuhu rendah T2, maka usaha yang dilakukan oleh sistem menurut hukum I termodinamika adalah :
(5.1) Untuk mesin kalor, efisiensi mesin ( ) ditentukan dari perbandingan usaha yang dilakukan dengan kalor masukan yang diberikan, yang secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut : (5.2) Untuk siklus carnot berlaku hubungan carnot dapat dinyatakan sebagai : (5.3) sehingga efisiensi mesin
95
6. Mesin Pendingin
Mesin pendingin merupakan peralatan yang bekerja berdasarkan aliran kalor dari benda dingin kebenda panas dengan melakukan usaha pada sistem. Ukuran penampilan sebuah
performasi) yang diberi simbol Kp. (6.1) Karena >W sehingga Kp>1 dengan memasukan , maka akan diperoleh : (6.2) Koefisien performasi paling besar yang mungkin adalah mesin pendingin Carnot, yang prosesnya adalah kebalikan dari mesin Carnot. Untuk mesin Carnot telah diperoleh , sehingga jika ini kita ke
dalam persamaan
(6.2)
96
DAFTAR PUSTAKA
Alonso, Marcelo. 1980. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Jakarta : Erlangga. Daryanto. 2000. Fisika Teknik. Jakarta : PT. Bina Adiaksara dan PT. Rineka Cipta. Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Penerbit Erlangga. Haliday, David dan Robert Resnick. 1991. Fisika Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Erlangga. Jati, Bambang Murdaka Eka dan Tri Kuntoro Priyambodo. 2008. Fisika Dasar. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET. Moran, Michel J dan Howard N Shapiro. 2003. Termodinamika Teknik-Jilid I. Jakarta: Erlangga. Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (Terjemahan). Jakarta : Erlangga. Young, Hugh D. dan Freedman, Roger A. 2002. Fisika Universitas (Terjemahan). Jakarta : Erlangga. www.wikipedia.com www.google.com
97