Mengapa besaran pokok hanya tujuh? Mengapa yang ada di Tabel 1.1 yang
ditetapkan sebagai besaran pokok? Penetapan ini didasarkan atas diskusi dan
perdebatan yang lama antar ahli fisika terkenal di seluruh dunia. Beberapa alasan
pemilihan tersebut di antaranya :
a. Tujuh besaran tersebut merupakan jumlah paling sedikit yang masih
memungkinkan besaran-besaran lain dapat diturunkan. Jika kurang dari tujuh
maka ada besaran lain yang tidak dapat diperoleh dari besaran pokok.
b. Tujuh besaran yang ada dalam Tabel 1.1 dapat diukur dengan ketelitian
sangat tinggi. Karena besaran pokok akan menurunkan besaran lain Bab 1
Besaran dan Satuan 4 maka besaran-besaran tersebut harus dapat ditentukan
dengan sangat teliti.
c. Besaran massa, pajang, dan waktu telah memiliki sejarah penggunaan yang
sangat lama dalam mekanika. Maka dalam penentuan besaran pokok, ketiga
besaran tersebut dimasukkan.
Satuan Panjang
Mula-mula satu meter didefinisikan berdasarkan keliling bumi. Ditetapkan
bahwa keliling garis bujur bumi yang melalui kota Paris, Prancis ditetapkan
memiliki panjang 40.000.000 m.
Pada akhir abad ke-19, panjang satu meter didefinisikan ulang. Panjang
satu meter ditetapkan sama dengan jarak dua goresan pada batang campuran
logam platina dan iridium yang tersimpan di International Bureau of Weight and
Measures di kota Sevres, Prancis. Logam tersebut disimpan pada kondisi yang
dikontrol secara ketat utuk menghindari perubahan dimensi akibat perubahan
kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban udara, tekanan udara, intensitas
cahaya, reaksi kimia, dan sebagainya.
Setelah laju cahaya dapat diukur dengan sangat teliti, pada Konferensi
Umum Tentang Berat dan Pengukuran ke -17 tahun 1983, panjang satu meter
didefinisikan ulang sebagai jarak tempuh cahaya dalam ruang hampa selama
1/299.792.458 sekon.
Satuan Massa
Masa standar satu kilogram adalah massa silinder logam yang terbuat dari
campuran logam platina dan iridium. Massa standar ini disimpan dalam kondisi
yang dikontrol secara ketat di International Bureau of Weights and Measures di
kota Sevres, Prancis. Sejak awal penetapan hingga saat ini, definisi massa standar
tidak pernah berubah.
Beberapa negara membuat duplikat massa standar tersebut dan
menyimpannya di lembaga pengukuran masing-masing. Duplikat massa 1 kg
standar yang disimpan di National Institute of Standard and Technology (NIST),
Amerika Serikat.
Satuan Waktu
Pada Konferensi Umum tentang Berat dan Pengukuran ke-13 tahun 1967
telah ditetapkan bahwa standar waktu satu detik didasarkan pada frekuensi
gelombang yang dipancarkan atom. Atom Cesium dengan nomor atom 133
(Cesium-133) dipilih sebagai atom standar karena frekuensi gelombang yang
dipancarkan dapat dihasilkan dengan mudah dan dapat diukur dengan ketelitian
sangat tinggi. Cahaya yang dipancarkan atom Cesium-133 berosilasi sebanyak
9.192.631.770 kali dalam satu sekon.
1.7 Pengukuran
1.7.1 Pengukuran Panjang
Alat ukur panjang adalah mistar, jangka sorong, micrometer sekrup,
dan mikroskop. Diantara semuanya yang paling teliti adalah micrometer
sekrup dan yang kurang teliti adalah mistar.
a. Mistar : memiliki ketelitian 1 mm
b. Jangka Sorong
Jangka sorong dapat mengukur hingga ketelitin 0,1 mm. Bahkan,
jangka sorong terbaru dapat mengukur hingga ketelitian 0,02 mm.
Cara penggunaan jangka sorong ada yang mudah dan ada yang agak
sulit. Jangka sorong jenis lama, memiliki skala goresan pada bagian
yang digeser. Skala ini sering disebut skala nonius atau vernier.
Ketika menentukan panjang benda maka dua skala yang harus dibaca
sekaligus. Jangka sorong terbaru, yaitu jangka sorong digital sangat
mudah penggunaanya. Panjang benda langsung tertera pada layar.
c. Mikrometer
Hasil pengukuran panjang yang lebih teliti lagi dapat diperoleh
dengan menggunakan mikrometer. Mikrometer sekrup dapat mengukur
hingga ketelitian 0,01 mm. Namun, jangkauan panjang pengukuran
yang dapat dilakukan sangat terbatas. Beberepa mikrometer hanya
mampu mengukur hingga panjang maksimum sekitar 1 inci. Hasil
pengukuran dapat diperoleh dengan membaca dua skala yang ada pada
batang mikrometer atau bisa juga dibaca dari jarum penunjuk atau
angka digital pada display.
Cara membaca panjang pengukuran dengan mikrometer cukup
sederhana.
i. Amati skala tetap yang telah dilewati oleh silinder putar.
ii. Amati skala pada silinder putar yang tepat berimpit dengan garis
horizontal pada batang tetap.
iii. Pertambahan panjang yang ditunjukkan oleh skala silinder putar.
iv. Panjang pengukuran = skala tetap yang dilewati + pertambahan
panjang pada silinder putar
d. Mikroskop
Mikroskop adalah alat untuk menghasilkan bayangan yang
ukurannya jauh lebih besar daripada benda. Ukuran bayangan yang
dihasilkan bisa beberapa kali hingga jutaan kali ukuran benda aslinya.
Mikroskop optik bisa memperbesar bayangan hingga ratusan kali
sedangkan mikroskop elektron dapat memperbesar bayangan hingga
jutaan kali. Mikroskop optik menggunakan cahaya sebagai pembentuk
bayangan benda sedangkan mikroskop elektron menggunakan berkas
elektron sebagai pembentuk bayangan benda.
Gambar 1.4 Tanah yang dibatasi garis hitam dibagi atas sejumlah segitiga
Gambar 1.5 (kiri) Segitiga yang sudut diukur panjang sisi-sisinya dan akan ditentukan luasnya.
(kanan) Segitiga semula ditempatkan pada koordinat dan meletakkan satu sisi segitiga berimpit
dengan satu sumbu koordinat.
Pada gambar diatas adalah segitiga yang sudah diukur panjang sisi-sisinya
dan akan kita tentukan luasnya. Panjang sisis segitiga tersebut adalah a, b, dan c.
Untuk menentukan luas segitiga, kita tempatkan segitiga tersebut pada koordinat
dan meletakkan satu sisi segitiga berimpit dengan satu sumbu koordinat. Kita
misalkan sisi c berimpit dengan sumbu x. Kemudian buat lingkaran yang
berpusat di pusat koordinat (salah satu titik sudut segitiga) dan berpusat di sudut
yang lain yang berada di sumbu x. Jarijari lingkaran persis sama dengan panjang
sisi segitiga sehingga kedua lingkaran berpotongan di sudut ketiga segitiga
tersebut. Persamaan lingkaran kiri dan lingkaran kanan tersebut adalah :
x 2+ y 2=a2 ……………………………….(1)
( x−c)2+ y 2=b2 ………………………...(2)
Kedua lingkaran pada Gambar kanan berpotongan di titik (x0,y0). Titik ini
merupakan lokasi koordinat ketiga segitiga tersebut. Jadi koordinat titik potong
memenuhi
x 20 + y 20=a 2 ………………………………(3)
¿¿
atau
x 20−2 cx 0 +c 2 + y 20=b 2 ………………..(4)
Kurangkan persamaan (3) dengan (4) maka diperoleh:
2 cx 0−c 2=a2−b 2
atau
a2 +c 2−b 2
x 0= …………………………..(5)
2c
Substitusi persamaan (5) ke dalam persamaan (1) maka diperoleh nilai y 0
sebagai berikut :
y 0= √a 2−x 00
¿ √ a2−¿¿ ¿ ……………..(6)
Pengukuran Berulang
Satu kali pengukuran berpeluang menimbulkan kesalahan yang cukup
besar. Paling kecil kesalahan sama dengan ketidakpastian alat ukur. Untuk
memperkecil ketidakpastian maka kita dapat melakukan pengukuran berulang.
Makin sering kita melakukan pengukuran maka makin kecil ketidakpastian yang
diperoleh.
Saat melakukan pengukuran berulang maka sangat jarang kita menemukan
hasil yang semuanya sama. Ada nilai yang sama dan ada yang tidak sama.
Bahkan yang tidak sama lebih sering muncul daripada yang sama.
Tabel 1.4 Ilustrasi nilai pengukuran berulang. Xi adalah nilai pengukuran ke-i
Pengukuran ke-i Nilai yang diperoleh
1 x1
2 x2
3 x3
4 x4
. .
. .
. .
n xn
∑ xi ……………………..(11)
i−1
¿
n
Lalu berapa ketidakpastiannya? Ketidakpastian pengukuran berulang tidak
menggunakan nilai skala terkecil alat ukur tetapi mengginakan besaran yang
bernama variansi. Variansi didefinisikan sebagai berikut :
σ 2=¿ ¿
n
¿ ∑ ¿ ¿ ¿ ¿ ………………..(12)
i−1
Tampak dari persamaan di atas bahwa kuadrat variansi adalah rata-rata dari
selisih data terukur dengan nilai rata-rata. Dengan besaran variansi tersebut maka
data yang dilaporkan berbentuk :
x ……………………………………….(13)
4. Dengan cara memasukkan batu berpori tersebut kedalam gelas ukur. Misalkan
gelas ukur (200 ml) yang diisi air dengan volum 100 ml. Kemudian masukkan
batu berpori tersebut ke dalam gelas ukur tersebut. Pertambahan volum pada
gelas ukur merupakan volum batu berpori tersebut. v total −v mula−mula=v batu .
5. Bobot kapal = 94 juta ton.
a. Dalam Gg = 9,4 ×10 1 ×10 9=¿95 Gg
b. Dalam Mg = 9,4 ×10 4 ×106=¿9,4 ×10 4 Mg
c. Dalam Kg = 9,4×10 6 × 103=¿9,4 ×10 3 Kg
6. Waktu termasuk scalar. Satuan waktu yang umum dipakai mengenai kecepatan
adalah jam, menit, dan detik/sekon. 1 jam = 60 menit = 3.600 detik, 1 menit = 60
detik.
Satuan jarak yang umum : km, hm, dam, m, dm, cm, mm.
Setiap turun 1 tingkat dikali 10, naik 1 tingkat dibagi 10.
1 km = 1.000 m
1 km = 1.000.000 mm
Kecepatan merupakan hasil bagi jarak dan waktu.
s
v=
t
Dik :
t = 2 jam 3 menit 59 detik
s = 42,195 km
Dit :
a. t dalam jam ?
b. t dalam menit ?
c. t dalam detik ?
d. s dalam mm ?
e. v dalam m/s dan km/jam ?
Penyelesain :
a. t = 2 jam 3 menit 59 detik
¿ 2 jam + (3:60) jam + (59:3.600) jam
¿ 2 jam + 0,05 jam + 0,0164 jam
¿ 2,0664 jam
Jadi, rekor Gebrselassie dalam satuan jam adalah 2,0664 jam.
b. t = 2 jam 3 menit 59 detik
¿ (2x60) menit + 3 menit + (59x60) menit
¿ 120 menit + 3 menit + 0,983 menit
¿ 123,983 menit
Jadi, rekor Gebrselassie dalam satuan menit adalah 123,983 menit.
c. t = 2 jam 3 menit 59 detik
¿ (2x3.600) detik + (3x60) detik + 59 detik
¿ 7.200 detik + 180 detik + 59 detik
¿ 7.439 detik
Jadi, rekor Gebrselassie dalam satuan detik adalah 7.439 detik.
d. s = 42,195 km
¿ 42,195 x 1.000.000 mm
¿ 42.195.000 mm
Jadi, panjang lintasan maraton dalam satuan mm adalah 42.195.000 mm.
e. s = 42,195 km
¿ 42,195 x 1.000 m
¿ 42.195 m
Kecepatan dalam m/s
s
v=
t
42.195 m
¿
7.439 s
¿ 5.672 m/s
Jadi, kecepatan lari Gebrselassie dalam m/s adalah 5.672 m/s.
Penyelesaian :
N = No(1/2)(t /T )
N/No = (1/2)(t /T )
1/8 = (1/2)(t /T )
(1/2)(3) = (1/2)(t /T )
3 = t/T
t = 3T
= 3 x 5.730
= 17.190 tahun
Jadi, umur fosil tersebut 17.190 tahun.
14. –
15. 275 km/jam = (275 x 1.000) : 3.600 m/s
= 275.000 : 3.600 m/s
= 76,388 m/s
22. –
23. –
24. –
25. 29 detik.
26. –
27. –
28. Karena untuk pengukuran berat badan, seluruh badab berada pada timbangan dan
bukan sebagian. Apabila sebagian saja yang di bagian atas timbangan maka
hasilnya tidak benar. Hasil yang terbaca lebih kecil dari hasil sesungguhnya
karena hanya sebagian badan yang ditimbang.
29. –
30. Dapat diukur dengan kira-kira dengan cara melihatnya dari jauh saja ikan
tersebut dan bandingkan panjangnya dengan benda disekitarnya.
31. Misalnya harga yang sudah ditentukan di supermarket tersebut adalah harga 1 kg
daging yaitu 5 ribu. Dan daging yang dibeli dengan berat 1 ½ kg. ketika
menggunakan timbangan tersebut sudah langsung terbaca harganya yaitu 1 ½ kg
x 5 rinu yaitu 7.500 ribu.
32. –
33. –
34. –
35. PT Freeport Indonesia + PT Newmont Nusatenggara
2 juta ton + 1 juta ton = 3 juta ton
0,25 x 3 juta ton = 750 juta ton
36. Dik :
m 1=1,5 kg
∆ x 1=¿ 0,8 cm
∆ x 2=¿ 0,8 cm
Dit :
x…?
Penyelesaian :
x ∆ x2
=
m1 ∆ x 1
∆ x2
x=m 1 ×
∆ x1
2,4
¿ 1,5 × cm
0,8
24
¿ 1,5 × kg
8
¿ 1,5 ×3 kg
¿ 4,5 kg
37. –
38. 100 ribu tahun
39. Perbedaan jam Bali dan Surabaya. Bali lebih cepat 1 jam.
Kedatangan 9.30 Zona waktu kedatangan ke Surabaya
di konversikan ke zona Bali
Keberangkatan 8.40
Lama perjalan 50 menit x 60 detik = 3.000 detik
Jadi, lama terbang pesawat (detik) adalah 3.000 detik.
40. a. take off : 21.00 WIB
Garuda GA650, Jakarta - Jayapura
landing : 07.02 WIT