Anda di halaman 1dari 17

1.

Pendahuluan Mekanika Newton


1.1 Pendahuluan
Mekanika adalah studi gaya dan gerak benda. Mekanika merupakan salah satu ilmu tertua dan
sangat menarik untuk dipelajari. Hukum mekanika digunakan di semua ukuran benda, mikroskopik
dan makroskopik, seperti gerak elektron dalam atom dan gerak planet dalam ruang angkasa. Mekanika
dapat dibagi menjadi dua bagian : kinematika dan dinamika. Kinematika mempelajari deskripsi gerak
benda, mengabaikan gaya penyebab gerak . Kinematika menjelaskan posisi, kecepatan dan percepatan
benda setiap waktu. Dinamika mempelajari gaya yang menghasilkan perubahan posisi, ukuran dan
bentuk benda. Dalam kasus khusus statik, benda tetap diam dalam pengaruh gaya eksternal. Sebelum
kita memulai studi mekanika lebih jauh, kita akan mempelajari besaran dan satuan terlebih dahulu.
1.2 Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan memiliki nilai. Besaran selalu didasari oleh
pengukuran. Setiap besaran diukur dalam satuannya. Berdasarkan satuan, besaran dibedakan menjadi
dua bagian, yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya
telah didefenisikan terlebih dahulu. Pada tahun 1971 dalam pertemuan Bereau of weight and measure
di Prancis disepakati tujuh besaran pokok seperti pada Tabel 1.1 dan dua besaran tambahan.
Tabel 1.1 : Daftar besaran pokok

Besaran Pokok
Panjang
Massa
Waktu
Kuat arus listrik
Suhu
Intensitas cahaya
Jumlah zat

Satuan
meter
kilogram
sekon (detik)
ampere
kelvin
candela
mol

Simbol Satuan
m
kg
s (det)
A
K
Cd
N

Dimensi
[L]
[M]
[T]
[I]
[]
[J]
[N]

Besaran tambahan, yaitu sudut datar (plane angle) dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang (solid
angle) dengan satuan steradian (sr). Sudut radian digunakan untuk menunjukkan besar fase dan sudut.
Sudut steradian digunakan untuk menyatakan intensitas cahaya dalam ruang. Dua besaran tambahan
ini tidak memiliki dimensi. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya disusun oleh satuan
besaran pokok. Contoh besaran turunan adalah kecepatan, percepatan, luas, volume, gaya, momen
gaya, momentum, impuls, tekanan, daya, kerja, dan frekuensi.
Berdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian , yaitu besaran skalar dan besaran
vektor. Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja, seperti panjang, massa, waktu,
temperatur, frekuensi, daya, dan kerja. Besaran vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah,
seperti perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, momen gaya, momentum, luas, impuls, berat, dan
medan listrik.
Contoh 1.1 :
Tentukan besaran di bawah ini yang termasuk dalam besaran skalar atau besaran vektor !
a. energi kinetik
f. temperatur
b. medan listrik
g. potensial gravitasi
c. entropi
h. muatan
d. kerja
i. frekuensi
e. gaya sentrifugal
j. capasitas kalor
Penyelesaian :
a. besaran skalar
b. besaran vektor
c. besaran skalar
d. besaran skalar
e. besaran vektor
f. besaran skalar
1

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

g.
h.
i.
j.

besaran skalar
besaran skalar
besaran skalar
besaran skalar

1.3 Satuan dan sistem satuan


Satuan adalah ukuran yang menjadi acuan nilai besaran. Besaran tanpa satuan tidak memiliki arti.
Misalnya, sebuah benda panjangnya 10. Agar angka 10 memiliki arti, maka kita harus menambahkan
satuan pada angka 10, misalnya menambahkan satuan panjang, 10 meter. Karena itu, kita harus
menuliskan satuan pada besaran fisika. Jangan lupa menuliskan satuan di akhir perhitungan jika anda
sedang mengerjakan soal. Ada beberapa besaran fisika yang tidak memiliki satuan seperti koefisien
gesek.
Sistem satuan
Berikut ini sistem satuan yang umum digunakan dalam mekanika :
1. Sistem MKS atau sistem metrik
Sistem ini menggunakan satuan panjang adalah meter, satuan massa adalah kilogram , dan satuan
waktu adalah sekon.
2. Sistem CGS atau sistem Gaussian
Sistem ini menggunakan satuan panjang adalah centimeter, satuan massa adalah gram , dan satuan
waktu adalah sekon.
3. Sistem British
Sistem satuan ini masih tetap digunakan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Dalam
sistem British, satuan panjang adalah kaki (feet), inci (in) dan mil, satuan massa adalah slug, satuan
waktu adalah sekon, dan satuan kecepatan adalah knot. Konversi satuan metrik adalah
1 slug
= 14,59 kg
1 foot (1 kaki)
= 0,3048 m
1 in
= 2,54 cm
1 mil
= 1,61 km
1 lb
= 4,45 N
4. Sistem Satuan Internasional
Sistem Satuan Internasional (SI) digunakan setelah pertemuan Bereau of weight and measure di
Prancis. Sistem ini adalah bentuk pengembangan dari sistem metrik. Sistem SI menggunakan satuan
besaran pokok dalam Tabel 1.1. SI menggunakan dua satuan besaran tambahan, yaitu radian dan
steradian. Sistem SI dikenal sistem satuan standar. Anda perlu memperhatikan satuan sebelum
melakukan perhitungan suatu soal fisika, sebaiknya memilih salah satu sistem satuan dalam
menyelesaikan soal fisika, untuk contoh, jika anda menggunakan sistem CGS, maka satuan besaran
gaya adalah dyne dan satuan energi adalah kalori.
Defenisi satuan besaran pokok untuk besaran panjang, massa dan waktu.
a. Panjang satuannya meter
Satu meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya di ruang hampa dalam waktu 1/299.792.458
sekon.
b. Waktu satuannya sekon
Satu sekon adalah interval waktu dari 9.192.631.770 kali waktu getar atom Cesium-133.
c. Massa satuannya kilogram
Satu kilogram adalah massa sebuah silinder platinum-iridium yang disimpan di Serves Prancis.

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Tabel 1.2 menunjukkan awalan dari satuan SI. Untuk menyatakan hasil pengukuran yang sangat besar
dan sangat kecil , kita akan menggunakan awalan satuan dalam Tabel 1.2.
Tabel 1.2 : Awalan Satuan SI

Faktor
1024
1021
1018
1015
1012
109
106
103
102
101
10-1
10-2
10-3
10-6
10-9
10-12
10-15
10-18
10-21
10-24

Awalan
yottazettaexa
petateragigamegakilohektodekadesicentimillimikronanopikofemtoattozeptookto-

Simbol
Y
Z
E
P
T
G
M
k
h
da
d
c
m

n
p
f
a
z
y

Contoh 1.2 :
Jari-jari Bumi adalah 6,4 106 m = 6.400 km = 6,4 Mm
Massa Bulan adalah 7,36 1022 kg = 73,6 Zkg.
Konversi satuan
Kita sering melakukan konversi satuan besaran fisika dalam penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian besaran dalam perhitungan fisika. Contohnya, 1 jam =60 menit = 3600
detik, kita dapat menuliskan
1 jam
3600detik
1 dan
1
3600detik
1 jam
Faktor 1 jam/3600 detik dan 3600 detik/ 1 jam disebut faktor konversi. Untuk mengubah suatu satuan
ke bentuk satuan yang lain, kita harus mengalikannya dengan faktor konversinya.
3600detik
0,5 jam = (0,5 jam)
1800detik
jam

Sekarang kita akan merubah 36 km/jam ke dalam satuan meter per sekon.
36

km
km 1000m 1 jam
m
= (36
)
10 s
jam
jam km
3600s

Penting untuk menyamakan satuan saat melakukan operasi aljabar dalam persamaan fisika.
Satuan yang tidak diperlukan dapat saling menghilangkan satu sama lain. Sebagai contoh, sebuah
benda bergerak dengan kecepatan konstan 54 km/jam selama 20 menit. Untuk menemukan jarak yang
ditempuh oleh benda, mari kita ubah satuan waktu dalam jam.
1 jam 1
20menit = (20 menit )
jam
60 menit 3

Jarak yang ditempuh oleh benda adalah


km 1
s vt 54
jam=18km
jam 3
3

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Kita juga dapat melakukan konversi sistem satuan SI ke dalam sistem satuan British menggunakan
faktor konversinya.
Contoh 1.3 :
Ubahlah sistem satuan di bawah ini ke dalam sistem satuan standar (SI)!
a. 1 dyne = 1 gr. cm/s2
b. 1 slug / kaki3
Penyelesaian :
gr cm gr cm 1kg 1m
kg m
a. 1
1
10 5
10 5 N

2
2
s
s
s2

1000gr 100cm
b. 1 slug = 14,59 kg, 1 kaki = 0, 3048 m atau 1 kaki3 = 0,02832 m3
slug
kg m
kg
slug 14,59 kg 1kaki 3
1

1
10 5
515, 2 3

3
3 1slug
3
2
kaki
s
m
kaki
0,02832 m
Contoh 1.4 :
Sebuah bak mandi berbentuk persegi dengan panjang sisinya 10 kaki. Air mengalir ke dalam bak
mandi melalui kran dengan kelajuan 0,1 liter/detik. Jika mula-mula bak mandi belum berisi air,
hitunglah waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai penuh!
Penyelesaian:
0,3048m
Panjang sisi bak mandi adalah s 10kaki 10kaki
3,048m .
1kaki

Volume bak mandi adalah V s 3 3,048m 28,31683m 3 28316,83dm 3 .


Oleh karena, 1 dm3 = 1 L, maka V 28316,83L
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi bak mandi sampai penuh adalah
s
t 28316,83 L 0,1 2832s
L
3

1.4 Analisa dimensi


Dimensi suatu besaran menunjukkan cara suatu besaran tersusun dari besaran pokok. Lihat
kembali Tabel 1.1, lambang [ ] adalah simbol dimensi besaran. Besaran panjang memiliki dimensi L,
massa memiliki dimensi M, dan waktu memiliki dimensi T. Kita dapat menentukan dimensi besaran
turunan dari satuan besaran pokok penyusunnya. Satuan kecepatan adalah m/s, maka dimensi
kecepatan adalah L/T =LT-1. Dimensi suatu besaran diperoleh dengan menguraikan satuannya ke
dalam satuan SI. Satuan gaya adalah Newton atau setara dengan kg.m/s2, maka dimensi gaya adalah
MLT 2 .
Contoh 1.5 :
Tentukanlah dimensi besaran fisika di bawah ini!
a. percepatan
b. momentum
c. tekanan
d. konstanta gravitasi
Penyelesaian :
2

a. Satuan percepatan (a) adalah m/s2. Sehingga, [a] LT


b. Momentum adalah perkalian massa dan kecepatan, p mv , maka satuan momentum adalah

kg m s . Sehingga, [ p] MLT 1 .

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

2
-1 -2
c. Tekanan adalah gaya persatuan luas, P=F/A. Satuan tekanan adalah N m =kg m s . Sehingga,

[ p] ML1T 2 .
d. Untuk menentukan dimensi konstanta gravitasi, kita menggunakan rumus gaya gravitasi.
F Gm1m2 r 2 , maka satuan konstanta gravitasi G adalah N m

kg 2 = m3 s2 kg . Dimensi

1 3 2
konstanta gravitasi adalah [G] M L T .

Dalam Tabel 1.2 terdapat daftar dimensi besaran mekanika yang dinyatakan dalam besaran
massa, panjang, dan waktu.
Tabel 1.2 : Daftar dimensi besaran mekanika
Besaran
Rumus
Luas
A pl
V pl t
Volume
Massa jenis
m V

Satuan MKS
m2
m3

kg m -3

Dimensi
L2
L3
ML3

Kecepatan

v dx dt

m/s

LT 1

Percepatan

a d 2 x dt

m/s2

LT 2

Gaya

kg m s-2 N

MLT 2

Momentum linear

F ma
p mv

kg m s-1

MLT 1

Impuls

I F t p

kg m s-1 =N s

MLT 1

Energi kinetik

Ek 12 mv 2

kg m2 s-2 J

ML2T 2

Energi potensial gravitasi

Ep mgh

kg m2 s-2 J

ML2T 2

Energi potensial pegas

Ep 12 kx 2

kg m2 s-2 J

ML2T 2

Usaha

W F x EK

kg m2 s-2 J

ML2T 2

Daya

P W t

kg m2 s-3 J s

ML2T 3

Tekanan

pF A

N m2 = kg m-1 s-2

ML2T 3

Frekuensi

f 1 T
2 f

s-1 = hertz= Hz

T 1
T 1
T 2

Kecepatan angular
Percepatan angular

0 t

rad s-1
rad s-2

Momen inersia partikel

I mr 2

kg m 2

ML2

Momen gaya (Torsi)

I rF sin

kg m2 s 2 N m

ML2T 2

Momentum sudut

L I mvr

kg m 2 s 1

ML2T 1

Studi dimensi besaran fisika sangat penting dalam ilmu fisika. Kegunaan analisa dimensi adalah
1.

Memeriksa kebenaran persamaan fisika.


Kita dapat mengetahui kebenaran menggunakan analisa dimensi. Setiap bentuk persamaan fisika
harus memenuhi syarat bahwa dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri. Jika dimensi ruas
kanan berbeda dengan dimensi ruas kiri maka persamaan fisika tersebut salah. Besaran dapat
dijumlahkan jika memiliki dimensi yang sama. Relasi matematis pada setiap persamaan harus
memiliki dimensi sama. Sebuah persamaan posisi benda dinyatakan dengan x v0t 12 at 2 , x memiliki
dimensi yang sama dengan v0t dan

1
2

at 2 ,yaitu [ L] . Kita dapat menyimpulkan bahwa persamaan

posisi benda x v0t 12 at 2 benar secara dimensi. Banyak siswa kadang-kadang lupa rumus periode

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

bandul matematis T 2 l g atau T 2 g l . Dengan menggunakan analisa dimensi, kita dapat


menentukan bahwa rumus periode yang benar adalah T 2 g l .
Contoh 1.6 :
Seorang siswa ingin memeriksa kebenaran dari tiga persamaan berikut ini :
i. x vt 2 2at
ii. ma x 12 mv2 Fx
iii. E p 2 2m 12 kx 2
Tiga persamaan ini terdiri dari besaran perubahan posisi x, kecepatan v, percepatan a , waktu t, massa
m, momentum p, konstanta pegas k dan energi mekanik E. Tentukan persamaan di atas yang benar
secara dimensi!
Penyelesaian :
Tinjau persamaan (i) :

x vt 2 2at
Dimensi ruas kiri adalah L
Dimensi ruas kanan adalah LT 1 T 2 LT 2 T LT LT 1 .
Dimensi ruas kiri dan ruas kanan tidak sama, maka persamaan (i) salah.
Tinjau persamaan (ii) :
ma x 12 mv2 Fx

Dimensi ruas kiri adalah M LT 2 L M LT 1 ML2T 2 ML2T 2


2

Dimensi ruas kanan adalah MLT 2 L ML2T 2 .


Dimensi ruas kiri dan ruas kanan sama, maka persamaan (ii) benar.
Tinjau persamaan (iii) :
E p 2 2m 12 kx 2

Dimensi ruas kiri adalah ML2T 2

Dimensi ruas kanan adalah MLT 1

M 1 MT 2 L2 ML2T 2 ML2T 2 .

Dimensi ruas kiri dan ruas kanan sama, maka persamaan (iii) benar.
2.

Memeriksa hasil perhitungan akhir.


Hasil perhitungan akhir harus memiliki dimensi yang sama dengan besaran yang ditanyakan
dalam soal. Sangat penting untuk memeriksa dimensi hasil perhitungan akhir setelah mengerjakan
soal. Jika dimensi jawaban anda tidak sama dengan dimensi besaran yang ditanyakan, maka jawaban
keliru dan sebaiknya memeriksa kembali hasil pekerjaan anda.
Contoh 1.7 :
Seorang siswa menyelesaikan soal olimpiade fisika dengan menemukan nilai waktu (t) dan gaya (F)
dengan hasil perhitungan akhir :
m sin 2 y
i.
t 1
m1 m2 g
m g
p

t 2y t
dimana besaran massa (m), jarak (y), percepatan gravitasi (g), momentum (p). Tentukan jawaban di
atas yang benar secara dimensi!

ii.

Penyelesaian :
Jawaban bagian (i) benar karena dimensi waktu (t) sama dengan dimensi jawaban akhir. Jawaban
bagian (ii) salah karena dimensi gaya (F) sama dengan dimensi jawaban akhir. Karena hasil akhir
6

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

jawaban bagian (ii) salah, maka penting untuk siswa mengulang kembali mengerjakan soal tersebut
dengan lebih teliti.
3.

Membentuk rumus fisika


Kita dapat mengetahui ketergantungan suatu besaran terhadap besaran lainnya menggunakan
analisa dimensi. Selanjutnya, kita dapat mengetahui perbandingan besaran-besaran tersebut. Rumus
fisika benar hanya jika dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri.
Contoh 1.8 :
Sebuah benda benda bermassa m bergerak melingkar beraturan dengan kecepatan linear v dan jari-jari
lintasan r. Tentukan gaya sentripetal Fs yang dialami oleh benda bergantung pada besaran m,v dan r !
Penyelesaian :
Kita dapat menuliskan bahwa
Fs k m x v y r z

dimana k ,x,y, dan z adalah konstanta tidak berdimensi. Nilai konstanta k dapat diperoleh secara
eksperimen atau teoritik. Nilai x, y dan z akan diperoleh menggunakan analisa dimensi. Satuan gaya
adalah kg.m/s2 sehingga Fs MLT 2 . Satuan massa adalah kg, sehingga m M . Satuan kecepatan

adalah m/s, sehingga v LT 1 . Satuan jari-jari lintasan adalah m, sehingga r L . Gunakan syarat
bahwa sebuah persamaan harus memiliki kesamaan dimensi ruas kiri dan ruas kanan. Kita peroleh
hubungan

MLT 2 M LT 1 L
y

MLT 2 M x Ly zT y
Kita peroleh tiga buah persamaan : x 1, y z 1 dan y 2 . Jadi, x 1, y 2 dan z 1 . Gaya
sentripetal yang dialami oleh benda adalah
2
Fs k m v
r
Secara teori dapat dibuktikan bahwa nilai k = 1. Besar gaya sentripetal yang dialami oleh benda
2
bergerak melingkar adalah Fs m v .
r

Contoh 1.8 :
Sebuah planet bergerak mengintari matahari dalam suatu orbit melingkar. Periode revolusi planet T,
bergantung pada jari-jari orbit R, massa matahari M dan tetapan gravitasi G.
a. Tentukanlah ketergantungan T dalam besaran R, M dan G !
b. Jika jari-jari orbit planet membesar menjadi dua kali semula dan massa Matahari berkurang
menjadi setengah kali semula. Hitung periode planet sekarang dinyatakan dalam periode awal T!
Penyelesaian :
a. Kita dapat menuliskan bahwa
T

k M x G y Rz

Massa M memiliki dimensi M. Satuan G adalah N.m2/kg2 = kg-1.m3.s2 , sehingga G memiliki


dimensi M
T

M (M

1 3

1 3

2 y

LT
LT

. Jari-jari orbit R memiliki dimensi L.


) Lz

M 0 L0T 1 M x y L3 y zT 2 y
Dengan menyamakan dimensi ruas kanan dan ruas kiri, maka kita peroleh tiga buah persamaan
1 2, y
1 2, dan x 3 2 .
yaitu: x y 0, 3 y z 0 dan -2 y 1 . Jadi, x
Rumus periode revolusi planet adalah

kM

12

12 32

dapat disederhanakan dalam bentuk


R
T kR
MG
7

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

b.

Diketahui bahwa R 4 R dan M M 2 . Jadi,


T

kR

R
MG

k (2 R)

(2 R)
M )G

( 12

4kR

R
MG

4T

1.5 Pendekatan kasus khusus


Pendekatan kasus khusus akan membantu anda untuk penyelesaian kasus fisika yang lebih rumit.
Metode ini sangat penting untuk dilakukan di akhir perhitungan untuk memeriksa apakah jawaban
akhir benar untuk kondisi limit khusus. Langkah ini anda lakukan setelah memeriksa dimensi.
Jawaban akhir yang anda peroleh benar jika pada limit kasus khusus juga benar. Pendekatan kasus
khusus dilakukan dengan cara memilih kondisi massa benda sangat besar atau sangat kecil, tali sangat
panjang, permukaan bidang licin atau sangat kasar, dan simpangan benda kecil. Metode ini akan
membantu kita untuk melihat sifat sistem untuk kasus ekstrim. Pendekatan kasus khusus juga akan
memudahkan kita dalam menginterpretasikan makna fisis jawaban akhir. Pendekatan kasus khusus
sering dilakukan dengan pendekatan deret, misalnya deret binomial Newton, deret Taylor, dan deret
Maclaurin.
Contoh 1.9 :
Sebuah peluru ditembakkan ke atas bidang miring (sudut kemiringan ) dengan kecepatan awal v0
pada sudut terhadap bidang horizontal, seperti ditunjukan pada gambar. Peluru menumbuk bidang
miring pada jarak d dari titik asal penembakan.

v0

Tentukan jarak d yang paling tepat menurut analisa dimensi dan pendekatan kasus khusus!
A.

B.

C.

D.

2v02 cos sin


g cos 2

2 g sin 2
v02 cos 2
2v02 sin 2
g cos2
2v02 sin 2
g sin 2

Penyelesaian :
Pilihan B salah secara dimensi, karena dimensi ruas kanan tidak sama dengan dimensi ruas kiri. Jarak
maksimum peluru yang ditembakkan di atas permukaan horizontal dengan kecepatan v0 dan sudut
elevasi adalah
v02 sin 2
2v02 sin cos
R
g
g
Untuk kasus peluru ditembakkan di atas permukaan horizontal, mari kita lakukan pendekatan kasus
khusus saat 0 , nilai d harus sama dengan R. Jadi jawaban yang benar secara dimensi dan pada
limit khusus adalah pilihan A. Sangat penting untuk melakukan pendekatan kusus di akhir perhitungan
untuk memastikan kebenaran hasil perhitungan akhir.

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Deret Binomial Newton


Untuk setiap bilangan riil n dan |x|<1 berlaku
n(n 1) 2 n(n 1) n 2 3
(1 x)n 1 nx
x
x
2!
3!

(1.1)

Contoh 1.10 :

(2)(3) 2 (2) 3 4 3
x
x 1 2 x 3x 2 4 x3
2!
3!
1
( 1 )( 1 )
( 1 )( 1 )( 3 )
1
1
1
1
(1 x) 2 1 x 2 2 x 2 2 2 2 x3 1 x x 2 x3
2
2!
3!
2
8
16

a. (1 x)2 1 (2) x
b.

Kita dapat melakukan pendekatan khusus ketika x <<1 :

(1 x)n 1 nx
1

(1 x) 2

1
x
2

(1 x)1 1 x
Deret Taylor
Bentuk umum deret Taylor adalah
f (a)
f (a)
f ( x) f (a) f (a)( x a)
( x a) 2
( x a)3
2!
3!

(1.2)

Contoh 1.11 :
Potensial interaksi dua buah atom identik bermassa m dalam molekul diatomik mengikuti persamaan
A B
V r 12 6
r
r
Tentukan bentuk deret Taylor dari potensial ini di sekitar titik setimbangnya!
Penyelesaian:
Misalkan titik setimbang potensial ini adalah r0,
V (r0 )
V (r ) V (r0 ) V (r0 )( x r0 )
(r r0 ) 2
2!
Kita mendapatkan letak titik setimbang saat dV/dr = 0.
d
12 A 6 B
V r 13 7 0 r0 6 2 A B
dr
r
r
Gunakan ekspansi Taylor, untuk nilai r-r0 yang sangat kecil, kita dapat mengabaikan suku kubik dan
seterusnya.
A B 1 156 A 42 B
V (r ) 12 6 14 8 (r r0 ) 2
r0
r0 2 r0
r0
Konstanta dapat dihilangkan dengan mendefenisikan energi potensial sama dengan nol di titik
setimbang.
1
1 156 A 42 B
V (r ) k (r r0 ) 2 14 8 (r r0 ) 2
2
2 r0
r0
Pendakatan khusus membuktikan bahwa bentuk potensial interaksi kedua atom adalah parabolik. Jadi,
kita dapat menyimpulkan bahwa kedua atom bergerak harmonik di sekitar titik setimbang. Frekuensi
angular gerak atom adalah

156 A

42 B

14 8
r0
r0
9

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Deret Maclaurin
Apabila a = 0, kita peroleh deret Maclaurin :
f (0) 2 f (0) 3
f ( x) f (0) f (0) x
x
x
2!
3!

(1.3)

Contoh 1.12 :
Tentukan deret Maclaurin untuk f(x) = sin x !
Penyelesaian:
f ( x) cos x
f ( x) sin x

f ( x) cos x

f (0) 1
f (0) 0
f (0) 1

f (4) ( x) sin x

f (4) (0) 0

Sehingga,

sin x x

x3 x5 x 7

3! 5! 7!

Beberapa Deret Maclaurin yang penting :


x3 x5 x 7

1. sin x x
3! 5! 7!
x 2 x 4 x6

2. cos x 1
2! 4! 6!
x3 2 x5

| x |
3. tan x x
3
15
2
1
4.
1 x x 2 x3 x 4
1 x
x 2 x3 x 4

5. ln(1 x) x
2! 3! 4!
x 2 x3 x 4

6. e x 1 x
2! 3! 4!
Jika x << 1,
sin x 1
(1 x) 1 1 x

1 2
x
2
ln(1 x) x

cos x 1

tan x 1
ex 1 x

Contoh 1.13 :
Sebuah benda dilemparkan vertikal ke atas dengan kecepatan awal v0. Benda mengalami gaya gesek
yang sebanding dengan kecepatan benda, f = - kmv. Kecepatan benda setiap waktu dinyatakan oleh
persamaan
g kv g kt
v(t ) 0
e
k
k
a. Buktikan bahwa waktu yang dibutuhkan benda untuk mencapai titik tertinggi adalah
kv
t m 1 ln 1 0
k
g
b. Buktikan bahwa jika tidak ada gaya gesek k0, waktu yang diperlukan benda untuk mencapai
titik tertinggi adalah t m v0 g .
10

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Penyelesaian :
a. Pada titik tertinggi v(t m ) 0 .
g kv g k t m
0
e
0
k
k
g
e k t m
kv0 g

kt m ln

g
kv 0 g

kv
t m 1 ln 1 0
k
g
b. Kita gunakan ekspansi untuk z kecil (z<<1) berlaku bahwa
ln 1 z z 1 z 2 1 z 3
2
2
kv
Misalkan bahwa z 0 , maka
g
2
2
kv

kv
kv
t m 1 0 1 0 1 0
k g 2 g 3 g

v kv
kv
t m 0 1 0 1 0
g 2g 3 2g

Untuk k0, kita peroleh bahwa


v
tm 0
g
1.6 Soal dan penyelesaian
1.

2.

Tentukan besaran yang termasuk skalar atau vektor!


a. berat
b. kalori
c. kalor jenis
d. momentum
e. kerapatan
f. energi

g.
h.
i.
j.
k.
l.

volume
jarak
kelajuan
medan magnet
impuls
medan gravitasi

Penyelesaian:
a. vektor
b. skalar
c. skalar
d. vektor
e. skalar
f. skalar

g.
h.
i.
j.
k.
l.

skalar
skalar
skalar
vektor
vektor
vektor

Lintasan sebuah partikel dinyatakan oleh persamaan: x A Bt Ct 2 , dimana x menyatakan


kedudukan partikel (dalam m), t dalam sekon, serta A, B, C adalah konstanta. Tentukan satuan A,
B dan C!
Penyelesaian :
Dimensi ruas kanan dan ruas kiri sama, serta dimensi setiap suku dari ruas kiri harus sama.
Sehingga satuan A, B, dan C berturut-turut adalah m,m/s dan m/s2.

3. Percepatan sebuah partikel dinyatakan oleh persamaan :


m
v
a
ln 1

11

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Tentukanlah dimensi dasar (M,L,T ) untuk konstanta dan dan nyatakan juga dalam satuan
SI!
Penyelesaian :
m

ln 1

Dimensi dari konstanta sama dengan dimensi kecepatan adalah LT 1 dan memiliki satuan SI
adalah m/s.
1
m
a atau LT 2 MLT

Konstanta memiliki dimensi MT dan satuan SI-nya adalah kg.s .

Percepatan partikel : a

4.

Tentukan kebenaran persamaan fisika di bawah ini! Simbol yang digunakan dalam setiap
persamaan mengikuti aturan berikut : F (gaya), x (perpindahan), v (kecepatan), a (percepatan), t
(waktu), tekanan (P), massa (m), percepatan gravitasi (g), massa (m)!
a. P 12 v2 gh konstan
p 1F 2
t
b. x
m 2m
c. v 2Fx m
d. v 2 v02 2ax
Penyelesaian :
Persamaan (a), (b), dan (c) benar, sedangkan persamaan (d) salah.

5.

Frekuensi osilasi senar tegantung pada panjang senar L, gaya yang diberikan pada senar T dan
kerapatan massa linear . Tentukan rumus frekuensi sebagai fungsi L, T dan !
Penyelesaian :
Kita asumsikan bahwa rumus frekuensi :
f

kLxT y

Untuk menemukan nilai x, y dan z kita gunakan analisa dimensi.


Kita gunakan kesamaan dimensi :

Lx T

T 1 L MLT 2 ML1
y

T 1 Lx y z M y zT 2 y
Kita akan mendapatkan tiga persamaan berserta solusinya seperti berikut ini:
2y
1
y 12

y
x

z
y

0
z 0

z
x

12
1

Jadi,
f

kL 1T 1 2

12

1 T
L

6. Sebuah bola jatuh bebas dari suatu ketinggian tertentu. Gaya gesek udara ( FD ) yang dialami bola
bergantung pada kecepatan bola (v), massa jenis udara ( u ) , luas penampang bola jika dilihat dari
atas tanah ( A R 2 , R adalah jari-jari bola) dan koefisien gesek CD yang bergantung pada

12

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

bentuk dan tekstur bola. Konstanta CD tidak berdimensi yang nilainya antara 0 dan 1. Rumus
gaya gesek yang bekerja pada bola memenuhi hubungan
FD kCD v x ux Az
a. Tentukan nilai x,y, dan z !
b. Massa jenis bola adalah b . Percepatan gravitasi bumi g. Tentukanlah kecepatan terminal
bola ( vT )!
c. Tentukan kecepatan terminal bola jika jari-jari bola dijadikan dua kali semula!
Penyelesaian :
a. Gaya gesek udara FD memenuhi persamaan
FD k CDv x y Az
Konstantan CD tidak berdimensi. Persamaan di atas harus memenuhi kesamaan dimensi ruas
kanan dan kiri,

MLT 2 LT 1

ML L
x

MLT 2 M y Lx 3 y zT x
Kita akan memperoleh nilai y 1, x 2 dan z 1 . Gaya gesek udara adalah
FD CD v2 A
b. Bola mencapai kecepatan terminal saat benda dalam keadaan setimbang, terjadi saat gaya
gesek sama dengan berat bola. Kecepatan bola maksimum saat mencapai kecepatan terminal.
mg FD 0
3
Bola memiliki massa m 43 R b .

mg FD

4 3
R b g CD vT2 u R 2
3
4 g b
vT
R R .
3kCD u
dimana

4 g b
.
3kCD u

c. Jari-jari bola dijadikan dua kali semula, R 2 R .


vT R

2
vT R
vT 2vT

Bola yang berukuran lebih besar memiliki kecepatan terminal lebih besar.
7.

Ketika cairan mengalir dalam pipa, gesekan antara cairan dan permukaan pipa dinyatakan oleh
koefisien viskositas , didefenisikan oleh persamaan F/A = dv/ds, dimana F adalah gaya gesek
yang bekerja melewati luas A dan dv/ds adalah gradien kecepatan antara lapisan cairan. Jika P
adalah perbedaan tekanan berbanding lurus terhadap l, menggunakan metode analisa dimensi,
tunjukkan bahwa
P

k 4
l
a
dimana k adalah konstanta tanpa dimensi, adalah volume cairan tiap detik yang melalui pipa
dan a adalah jari-jari pipa.

13

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

P
a
l
Penyelesaian :

Rumus gradien tekanan P/l dalam suku , a dan dinyatakan dalam persamaan
berikut ,
P
k x a y z
l

k, x, y, dan z adalah konstanta tidak berdimensi. Satuan P/l adalah N/m3 atau sama
dengan kg m2 det 2 sehingga P l ML2T 2 . Satuan adalah m3/det sehingga

V L3T 1 .

Satuan dari persamaan F/A = dv/ds adalah kg/(det.m) sehingga

ML1T 1
Dimensi ruas kanan sama dengan dimensi ruas kiri,

ML2T 2 ML1T 1

L y L3T 1

ML2T 2 M x L x y 3 z T x z

Kita peroleh,

M : x 1
L : x y 3z 2
T : x z 2
Kita peroleh x 1, y 4 dan z 1 . Jadi,

k 4
l
a
8. Dua benda titik masing-masing bermassa m dihubungkan oleh tali ringan panjangnya l. Benda
digantungkan vertikal dekat permukaan bumi, supaya salah satu benda tergantung di bawah yang
lainnya. Kemudian kedua benda dilepaskan. Massa bumi M, radius bumi R, dan konstanta
gravitasi G.
m

m
Besar tegangan tali adalah

GmM 1
1
2

T
2
2 R

Buktikan bahwa tegangan tali akan mendekati sama dengan


GmM
T
R2
untuk l<<R.
Penyelesaian :
Tegangan tali dapat dituliskan menjadi :

14

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

2
GmM
l
1

R 2 R

Gunakan eskpansi binomial Newton, (1 + x)n = 1 + nx , dimana x << 1:


GmM
l
T
1 1 2
2
R
R

GmM
T
R2

7.

Dua buah katrol dengan tiga massa m1, m2 dan m3 tersusun seperti nampak pada gambar. Massa
katrol dan tali diabaikan, dan katrol dianggap licin. Percepatan massa m3 dengan asumsi arah
positif ke atas adalah
4m m m1m3 3m1m2
a3 2 3
g
m1m2 m1m3 4m2 m3
Tentukan nilai percepatan a3 untuk kasus khusus di bawah ini :
a. massa m3 jauh lebih kecil dari massa m1 dan m2
b. massa m3 jauh lebih besar dari massa m1 dan m2

m1

m2

m3

Penyelesaian:
a. Bagi penyebut dan pembilang percepatan a3 dengan suku m1m2. Kita akan mendapatkan
bahwa
4m3 m3

m m 3
2

a3 g 1
m
m
4 3 3 1
m m

1
2

Massa m3 jauh lebih kecil dari dari massa m1 dan m2 artinya m3 m2 0 dan m3 m1 0 .
Nilai percepatan a3 adalah 3g.
b. Bagi penyebut dan pembilang percepatan a3 dengan suku m3. Kita akan mendapatkan bahwa
3m1m2

4m2 m1 m
3
a3
g
m
m
1 2 m 4m
1
2
m
3

Massa m3 jauh lebih besar dari massa m1 dan m2 artinya m1 m3 0 dan m2 m3 0 . Nilai
percepatan a3 adalah
4m m1
a3 2
g
m1 4m2

8. Energi potensial antara dua massa m dan M memenuhi hubungan


15

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

GMm
1 aer
r
Untuk jarak dekat r <<, hitung energi potensial antara m dan M!
V (r )

Penyelesaian :
Untuk x << 1 maka berlaku hubungan e x 1 x . Energi potensial gravitasi antara m dan M
untuk jarak dekat r << dapat dituliskan menjadi
GMm
r

V (r )
1 a 1
r

V (r )

GMm
a
1 a r

9. Sebuah benda bermassa m A berada pada pantai licin dan dihubungkan dengan pegas tak bermassa
(dengan konstanta pegas k) yang melekat pada tembok. Jarak m A dengan tembok ketika pegas tak
tertarik serta ketika pegas tertarik ke kanan berturut-turut adalah x0 dan x0 xA . Sebuah bandul
terdiri dari batang tak bermassa dengan panjang L dan bola bandul dengan massa mB . Jari jari
mB jauh lebih kecil daripada L. Bandul tersebut terhubung pada m A melalui sumbu licin. Sudut
antara batang bandul dengan garis vertikal adalah . Percepatan gravitasi g mengarah ke bawah.
Perumusan kuadrat frekuensi angular 2 untuk sistem adalah

kL m A m B g kL m A m B g 2 4m A gkL

2m A L
Tentukan bentuk perumusan 2 pada masing-masing kasus berikut ini :
a. jika konstanta pegas sangat besar (limit k )
b. jika batang bandul tidak ada ( L 0 ).

mA
k

mB
Penyelesaian :
a. Jika konstanta pegas sangat besar (limit k ) :

kL m A m B g k 2 L2 2m A m B gkL m A m B 2 g 2
2m A L
2 2

1 kL m m g kL 1 2m A mB g m A mB g
A
B
2m A L
kL
k 2 L2

Abaikan suku

m A m B 2 g 2

k 2 L2
untuk x <<1. Sehingga

karena sudah sangat kecil. Gunakan ekspansi 1 x n 1 nx

1 kL m m g kL 1 m A mB g
A
B

2m A L
kL
2 1 kL m A mB g kL m A mB g
2m A L

16

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Kita akan memperoleh :


g
kL m B g
dan 22
12
mAL
L
Solusi 12 memiliki arti bahwa mA diam dan mB bergerak hormonis sederhana yang sama
dengan gerak pendulum. Konstanta pegas sangat besar menybabkan mA akan diam.
b. Jika batang bandul tidak ada ( L 0 ):

2m A mB gkL
k 2 L2
2 1 kL m A mB g m A mB g 1

2 2
2m A L
m A mB 2 g 2
m A mB g

Gunakan ekspansi 1 x n 1 nx untuk x <<1. Sehingga

2m A m B kL
k 2 L2
1 kL m m g m m g 1 1

A
B
A
B


2
2
2m A L
m A m B 2 g
2 m A m B g

Abaikan orde L2 , sehingga :

1 kL m m g m m g 1 m A m B kL
A
B
A
B

2
2m A L
m A m B g

1
kLm A mB m A mB 2 g m A mB 2 g m A mB kL

2m A Lm A mB

Kita akan memperoleh :

12

m mB g
kmB
k
dan 22
A
mA L
m A m A mB
m A mB

Solusi 12 memiliki arti bahwa mA dan mB satu kesatuan berosilasi dengan konstanta pegas k.

17

Pembina Olimpiade Fisika


davitsipayung.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai