Anda di halaman 1dari 58

2

POLA-POLA PENYEBARAN
KEMUNGKINAN
CARA MENORMALISASIKAN
SISTEM DAN KEADAAN FUNGSI KEADAAN

ESPEKTASI DAN
PROBABILITAS Materi KETIDAKPASTIAN

POSTULAT BORN PEMBAHASAN TERAKHIR


MENGENAI APA ITU FUNGSI
KEADAAN
3.1 POLA-POLA PENYEBARAN KEMUNGKINAN
• Ketika sebuah sinyal cahaya (koheren) melalui perlengkapan celah ganda menimbulkan
super posisi dari dua gelombang elektromagnetik, satu difraksi dari masing-masing
celah.
• Detektor pada percobaan Young mengukur intensitas cahaya. Besaran ini berbanding
lurus terhadap nilai kuadrat medan listrik pada detector. Intensitas I12 untuk kedua
kasus celah terbuka adalah
2
𝐼12 𝑥 ∝ 𝐸1 𝑥 + 𝐸2 𝑥 3.1a
• Setelah sisi kanan diuraikan, menjadi :
2 2
𝐼12 𝑥 ∝ 𝐸1 𝑥 + 𝐸2 𝑥 + 𝐸1 𝑥 𝐸2 𝑥 + 𝐸1 𝑥 𝐸2 𝑥 3.1b
HIPOTESIS PERCOBAAN 1
Gerak-gerak elektron dalam pengiriman sinyal awal diatur dengan suatu fungsi
distribusi kemungkinan yang akan kita tuliskan dengan P12(x,t). Yaitu, pada setiap waktu t
fungsi ini nilai besar pada x dimana sebuah elektron kemungkinan ditemukan dan nilai
kecil pada x dimana tidak mungkin untuk ditemukan.
• jika percobaan hipotesis kita benar, kita harus bisa menghubungkan fungsi probabilitas
untuk peralatan yang kedua celahnya terbuka. 𝑃12 (x,t) untuk fungsi celah tunggal 𝑃1
(x,t) dan 𝑃2 (x,t).
• Jika kita menduga bahwa di dalam kasus ini setiap elektron mencapai detektor melalui
salah satu dari dua celah 1 atau celah 2, sehingga fungsi distribusi probabilitas harus
dihubungkan dengan

𝑃12 𝑥, 𝑡 = 𝑃1 𝑥, 𝑡 + 𝑃2 𝑥, 𝑡
7

• untuk menjelaskan sebuah pola interferensi kita membutuhkan suatu bentuk


superposisi. Tetapi kita superposisi tidak bisa terjadi pada distribusi probabilitas, dia
tidak dapat menyatu dengan yang lain. Tetapi gelombang dapat menyatu / bercampur.
• ψ (x,t) mengandung informasi tentang kemungkinan dari sebuah elektron terdeteksi
pada posisi x pada waktu t.
• Hubungan antara gelombang kemungkinan distribusinya dideskripsikan sebagai
2
𝑝𝑟𝑜𝑏𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 ∝ 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
8

• fungsi ψ (x,t) diinterpretasikan sebagai sebuah posisi amplitudo probabilitas.


Uji Coba Hipotesis 2
Perambatan dari sebuah elektron diatur oleh sebuah gelombang probabilitas , ψ (x,t).
Pada suatu waktu t, fungsi ini merupakan posisi amplitudo probabilitas untuk mendeteksi
elektron pada posisi x..
9

• Probabilitas dari sebuah elektron pada keadaan yang sangat tinggi pada aplikasi x di
detektor pada waktu t adalah ditentukan dari Modulus Kuadrat dari fungsi :
𝟐
𝑷𝟏 𝒙, 𝒕 ∝ 𝝍𝟏 𝒙, 𝒕
• Pada perlengkapan dengan 1 celah tertutup dan 2 celah terbuk, amplitudo
probabilitass untuk elektron yang mencapai detektor adalah 𝝍𝟐 (x,t), dan intensitas
yang sesuai adalah
𝟐
𝑷𝟐 𝒙, 𝒕 ∝ 𝝍𝟐 𝒙, 𝒕
1
0

• Pada percobaan celah ganda, fungsi 𝝍𝟏 (x,t) dan 𝝍𝟐 (x,t) mendefinisikan 2


kemungkinan keadaan dari electron
𝝍𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 = 𝝍𝟏 𝒙, 𝒕 + 𝝍𝟐 𝒙, 𝒕
• Probabilitas amplitudo 𝝍𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 menunjukkan sebuah keadaan superposisi yang
terdiri dari dua kemungkinan oleh 𝝍𝟏 𝒙, 𝒕 dan 𝝍𝟐 𝒙, 𝒕
𝑷𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 ∝ 𝝍𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 𝟐
𝟐
= 𝝍𝟏 𝒙, 𝒕 + 𝝍𝟐 𝒙, 𝒕
1
1

• Jika 𝜶𝟏 (𝒙, 𝒕) dan 𝜶𝟐 (𝒙, 𝒕) menunjukkan fase, kita bisa menulis probabilitas amplitudo
sebagai
𝝍𝟏 𝒙, 𝒕 = 𝝍𝟏 𝒙, 𝒕 𝒆𝒊𝜶𝟏 𝒙,𝒕

𝝍𝟐 𝒙, 𝒕 = 𝝍𝟐 𝒙, 𝒕 𝒆𝒊𝜶𝟐 𝒙,𝒕

• Ketika kita mensubstitusikan (3.8) ke (3.7), kita memperoleh fungsi kemungkinan


𝟐 𝟐
𝑷𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 = 𝝍𝟏 + 𝝍𝟐 + 𝝍𝟏 𝝍𝟐 𝒆𝒊(𝜶𝟏−𝜶𝟐 ) + 𝒆−𝒊(𝜶𝟏 −𝜶𝟐 )
𝟐 𝟐
𝑷𝟏𝟐 𝒙, 𝒕 = 𝝍𝟏 + 𝝍𝟐 + 𝟐 𝝍𝟏 𝝍𝟐 𝒄𝒐𝒔 𝜶𝟏 − 𝜶𝟐
3.2 SISTEM DAN KEADAANNYA
1
3

• Fungsi keadaan disebut juga dengan fungsi gelombang (symbol : Ψ dibaca “psi”)

• Jika Ψ (r,t) diketahui maka informasi mengenai kedudukan, momentum, momentum


sudut, dan energi dari partikel dapat diperoleh.

• Hal ini ditegaskan oleh postulat pertama mekanika kuantum, yang berbunyi:
1
4

• Keadaan sistem kuantum tidak hanya diwakili oleh satu fungsi Ψ (r,t) yang tunggal
tetapi dapat diwakili oleh superposisi (jumlahan) dua fungsi gelombang atau lebih.
𝑵

𝚿 = ෍ 𝒄𝒊 𝚿𝒊
𝒊=𝟏

(𝒄𝒊 : konstanta)
1
5

Postulat Pertama Mekanika Kuantum

“Setiap keadaan suatu sistem yang dapat diamati secara fisika di dalam mekanika kuantum
dapat dijelaskan oleh suatu fungsi keadaan Ψ yang berisi sejumlah informasi yang dapat
diperoleh secara fisika mengenai keadaan sistem tersebut”
3.3 PROBABILITAS
1
7

• Dua celah sebagai kedudukan amplitudo.


• Kemungkinan teori adalah salah satu alat matematik dan konsep yang paling penting dalam setiap
mekanika kuantum.
• Sebuah kemungkinan adalah kualitas statistik yang sebenarnya.
• Mengutip sebuah peristiwa untuk membaca, menghafal, dan memikirkan konsep ensemble
• Memahami essemble adalah kunci untuk memahami sebuah kemungkinan.
• Sistem individu yang terdiri dari ensemble yang disebut members (ahli-ahlinya).
1
8

• Sistem tidak berinteraksi, semua yang berada dalam keadaan fisik yang sama.
• Dalam menetapkan sebuah ensemble, kita perlu memastikan tidak hanya sifat-sifat partikel dalam
members (ahli-ahli) yang berbeda tetapi juga pada permukaan luar sistem yang lainnya (gravitasi
pada luar medan elektromagnetik) adalah sama
• Untuk menghitung kuantitas ini kita hanya membagi jumlah sistem yang menunjukkan xj (nj) di
(315b) dengan jumlah total eksperimen N
jumlah eksperimen yang menghasilkan x𝑗 n𝑗
=
jumlah total eksperimen 𝑁
1
9

• Menurut aturan kombinasi probabilitas, yang diinginkan Probabilitas hanyalah jumlah probabilitas
untuk setiap peristiwa. Yaitu
𝑷(𝒙𝟑 𝒐𝒓 𝒙𝟕) = 𝑷(𝒙𝟑) + 𝑷(𝒙𝟕)
• Probabilitas mendapatkan salah satu nilai-nilai x 1 atau x 2 atau x 3 atau ... atau x M adalah
𝑃(𝑥1 𝑜𝑟 … 𝑜𝑟 𝑥𝑀) = 𝑃(𝑥1) + 𝑃(𝑥2) + ⋯ + 𝑃(𝑥𝑀)
𝑀

= ෍ 𝑃(𝑥𝑗 )
𝑗=1
• Di mana penjumlahan mencakup semua nilai x j dalam daftar
• Namun jumlah n j, jumlah pengukuran yang memberikan x j - atas semua nilai yang mungkin
dari x j sama dengan N. Jadi, seperti yang diiklankan.

P(x1 or x1 or … or xM)= 1 (untuk keadaan yang terbatas)


2
0

• Probabilitas mutlak menemukan partikel pada nilai x antara, katakanlah, x 0 dan x 0 + dx adalah
P (x 0) dx.
• Dari P (x), kondisi normalisasi (3.20) menjadi

‫׬‬−∞ 𝑷 𝒙 𝒅𝒙 = 𝟏. Normalisasi Kondisi
2
1

• Kita bisa menghitung rata-rata keadaan dari probabilitas (3.16 Sebuah); yaitu,

𝒙 = σ𝑴
𝒋=𝟏 𝒙𝒋 𝑷(𝒙𝒋 ) [Untuk keadaan terbatas]

• Peluang mendapatkan nilai dalaminterval imal tak terbatas s dari x ke x + dx P (x) dx, sehingga
ekspresi kita untuk rata-rata keadaan posisi adalah
𝒙
𝒙 = ‫׬‬−𝒙 𝒙 𝑷 𝒙 𝒅𝒙 Rata-rata keadaan
2
2

• Dispersi adalah ukuran kuantitatif sejauh mana hasil individu berfluktuasi tentang rata-rata
ansambel. Bersama dengan nilai rata-rata.

Gambar 3.4 Dua kepdatan probabilitas menurunkan angka batas atau rata-rata ansambel (x). Hasil
Individu memberikan kepadatan probabilitas yang sempit (a) fluktuasi sangat kecil mengenai (x) dan
karenanya memberikan standar deviasi kecil, sebaliknya 10 luasnya penyimpangan (b)
2
3

• Secara akurat mencirikan sejumlah data besar, Misalnya, penyebaran suhu di Oklahoma sangat
besar; Sementara itu di Houston kecil-ini adalah nilai rata-rata yang tinggi di sana itulah masalahnya.
• Untuk pengukuran posisi, dispersi hasil sekitar (x) didefinisikan sebagai

(∆𝒙)𝟐 ≡ (𝒙 − 𝒙 )𝟐 dispersion
3.4 POSTULAT BORN
2
5

• Mekanikan kuantum berbicara dalam Bahasa probabilitas, probability didefinisikan dalam bentuk
keadaan. Ciri ini dari teori kuantum adalah sangat penting.
Aturan
Mekanika kuantum menggambarkan hasil dari pengukuran ansambel, dimana pengukuran ansambel
terdiri atas jumlah yang sangat besar dari percobaan yang identic, system yang tida berinteraksi, semua
yang telah disiapkan identic segingga berada dalam keadaan yang sama
2
6

• Dalam fisika kuantum, sebuah keadaan dispesifikasikan oleh fungsi gelombang. Jadi ketika kita
mengatakan “anggota dari keadaan berada dalam suatu keadaan, kita mengartikan bahwa mereka
telah diwakilkan oleh fungsi gelombang yang sama.
2
7

• Hukum tertulis dari solusi Born untuk permasalahan bagaimana memperoleh informasi keluar dari
fungsi keadaan kuantum dalam postulat yang lain. Rencana, penarikan kembali, ditafsirkan seperti
fungsi sebagai probabilitas amplitude
• Kuantitas modulus kuadrat adalah probabilitas massa jenis. Dinyatakan dalam bentuk posisi, berikut
adalah postulat baru:
Postulat kedua dari mekanika kuantum
Jika sebuah system dalam keadaan kuantum direpresentasikan oleh sebuah fungsi gelombang ,
selanjutnya 𝑃 𝑑𝑣 = 𝜓 2 𝑑𝑣 adalah probabilitas yang dalam pengukuran posisi pada saat t, partikel akan
terdeteksi kedalam elemen volume yang sangat keci 𝑑𝑣
2
8

• Sebagai contoh, probabilitas massa jenis untuk partikel tunggal dalam tiga dimensi dalam suatu
keadaan direpresentasikan oleh fungsi gelombang 𝜓 𝑟, 𝑡 adalah
𝟐
𝑷 𝒓, 𝒕 = 𝝍 𝒓, 𝒕 = 𝝍 𝒓, 𝒕 𝝍 𝒓, 𝒕
• Probablilitas dari penemuan sebuah bentuk partikel dalam elemen volume tiga dimensi yang sangat
kecil 𝑑3 𝑟 tentang 𝑟0 adalah hanya apa yang diharapkan
𝑷 𝒓𝟎 , 𝒕 𝒅𝒗 = 𝝍 𝒓𝟎 , 𝒕 𝝍 𝒅 𝒓𝟎 , 𝒕 𝒅𝒗
2
9

• Dalam percobaan yang sebenarnya kita tidakbisa menempatkan partikel pada sebuah titik; sebagus
– bagusnya,kami mungkin bisa menentukan apabila partikel tersebut sangat kecil tapi dalam wilayah
yang terbatas dari nilai posisi.
• Bagaimana mengitung probabilitas dari penemuan partikel disuatu tempat dalam wilayah yang
terbatas tersebut.(sejak kita tida dapat menghitung posisi dengan lebih akurat dari pada ini, kami
tidak peduli dimana dalam wilayah tersebut partikel berada).
• Menjumlahkan probabilitas dari individu 𝑃(𝑥,𝑡)𝑑𝑥 untuk semua nilai x. “jumlah” disini mengartikan
“integrase”, jadi probabilitas yang diinginkan:
𝒂, 𝒃 ≡ 𝑷 𝒂, 𝒃 𝒕
𝒃 𝒃
𝟐
≡ න 𝑷 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 ≡ න 𝝍𝒙,𝒕 𝒅𝒙
𝒂 𝒂
3
0

• Werner Heisenberg dan Erwin Schrodinger dengan cepat telah mengembangkan mesin untuk
menyuling dari informasi fungsi gelombang tentang posisi, momentum dan lainnya yang tidak
tampak
3.5 FUNGSI KEADAAN
3
2

• Pentingnya normalisasi dari fungsi keadaan interpretasi Born adalah amplitudo probabilitas posisi.

න 𝑷 𝒙 𝒅𝒙 = 𝟏
−∞
• Untuk menghitung sebuah posisi saat waktu t, kita akan menemukan partikel di ruang manapun.
(Integral ini hanya generalisasi dari salah satu persamaan di semua ruang).
• Interpretasi lahir dari fungsi keadaan dapat dipercaya (sesuai logika), kerapatan probabilitas posisi
yang dihitung dari fungsi keadaan harus merupakan kepadatan probabilitas mutlak.
∞ ∞
න 𝑷 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 = න 𝝍 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 ∗ 𝝍 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 = 𝟏
−∞ −∞
3
3

• Inti normalisasi adalah probabilitas untuk menemukan partikel di mana saja di ruang manapun, jadi
dalam kasus ini kita harus mengintegrasikan seluruh ruang - yaitu, kita memerlukan integral
berkenaan dengan elemen volume yang sangat kecil 𝑑𝑣 = 𝑑3𝑟

න 𝝍 𝒓, 𝒕 𝒅𝒙 ∗ 𝝍 𝒓, 𝒕 𝒅𝒗 = 𝟏
3
4

• Banyak mekanika kuantum pemula secara tidak benar menyimpulkan dari kondisi normalisasi
bahwa fungsi keadaan itu sendiri tidak dapat diperluas melalui ruang kosong-yaitu, bahwa 𝜓 𝑥, 𝑡
harus tidak nol hanya di wilayah tempat yang terbatas.
• Jika sebagai x mendekati ± ∞, fungsi meluruh menjadi nol dengan cukup cepat sehingga integral
normalisasi terbatas. Jadi kondisi yang mengikuti logika dari persamaan ini adalah
𝝍 𝒙, 𝒕 −→ 𝟎 𝒅𝒊𝒎𝒂𝒏𝒂 𝒙 = ∞
3
5

• Cukup dengan teori abstrak. Misalkan kita sedang berhadapan dengan sebuah fungsi
ψ(x,t) yang integral normalisasi sama dengan jumlah terbatas selain 1:

න 𝝍 𝒙, 𝒕 . 𝝍 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 = 𝑴
−∞
• Atau dapat digunakan :
𝟏
𝝍 𝒙, 𝒕 = 𝝍′ 𝒙, 𝒕
𝑴
• Memenuhi kondisi yg diinginkan

𝟏 ′
𝟏
න 𝝍 𝒙, 𝒕 ° 𝝍′ 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙 = 𝟏
−∞ 𝑴 𝑴
3
6

Contoh 3.3.
Untuk sec bagaimana prosedur normalisasi bekerja, mari kita kembali ke fungsi gelombang partikel dengan
osilator harmonik potensial seperti yang kita lihat pada Contoh 3.2 [Eq. (3.13)):
′ −𝛽2 𝑥 2 /2 −𝐸𝑡/h
𝜓 𝑥, 𝑡 = 𝐴𝑒 𝑒
• Evaluasi integral normalisasi untuk fungsi (3.32a), kita dapatkan
∞ ∞ 2𝑥2 𝜋
‫׬‬−∞ 𝜓 ′ 𝑥, 𝑡 . 𝜓′ 𝑥, 𝑡 𝑑𝑥 = 𝐴2 ‫׬‬−∞ 𝜓 ′ 𝑥, 𝑡 𝑒 −𝛽 𝑑𝑥 = 𝐴2
𝛽2

• Kemudian
1
𝛽2 4
𝐴=
𝜋

• Sehingga
1
𝛽2 4 2 𝑥 2 /2
𝜓 ′ 𝑥, 𝑡 = 𝑒 −𝛽 𝑒 −𝐸𝑡/h
𝜋
3
7

kondisi normalisasi

probabilitas posisi kerapatan produk

kita dapat mengalikan fungsi


tingkatan oleh bilangan kompleks
unit modulus tanpa mengubah
kerapatan probabilitas
3
8

Dimana 𝛿 adalah angka real

Sehingga
3
9

• Kita telah melihat bagaimana fakta fisik bahwa partikel haruslah ada di suatu tempat
membatasi kelas fungsi – fungsi yang diterima secara fisik untuk fungsi yang dapat
dinormalisasikan. Tapi ke-normalitas-an bukan satu-satunya syarat matematika sebuah
fungsi harus memenuhi jika itu untuk mewakili keadaan kuantum.
4
0

• Yang pertama dari kondisi ini mengikuti interpretasi Born dari fungsi keadaan sebagai amplitudo
probabilitas posisi.
• Pada setiap waktu, nilai probabilitas untuk menemukan partikel dalam wilayah yang sangat kecil
dari ruang harus unik
• Ini berarti bahwa fungsi keadaan harus mengasumsikan hanya satu nilai pada setiap waktu - yaitu,
bahwa hal itu harus bernilai tunggal.
41

pada Gambar.3.7a disamping, karena modulus


kuadrat dari fungsi ini memiliki dua nilai, hal
tersebut tidak dapat dipahami sebagai
kerapatan probabilitas posisi. Oleh karena itu
fungsi nilai-ganda ini tidak berguna sebagai
deskriptor keadaan dalam fisika kuantum.
42

Pembatasan tambahan mengikuti persamaan gerak mekanika kuantum: Persamaan Schrodinger


time-dependent. Kita akan mempelajari persamaan ini, yang memiliki tingkat paling tinggi di
antara banyak dan beragam implementasi dan aplikasi dari fisika kuantum, di Bab 6. Tapi, dengan
cara pratinjau, berikut sebuah partikel dalam satu dimensi dengan energi potensial 𝑉(𝑥):

ℏ 𝝏𝟐 𝝏
− 𝟐 𝝍 𝒙, 𝒕 + 𝑽 𝒙 𝝍 𝒙, 𝒕 = 𝒊ℏ 𝝍 𝒙, 𝒕 (3.39)
𝟐𝒎 𝝏𝒙 𝝏𝒕
43
44

𝜕𝜓 𝑥,𝑡
Kondisi lain juga mengikuti dari kehadiran turunan kedua dari pada
𝜕𝑥 2
persamaa Schrodinger (3.39).

Kita mendefinisikan turunan kedua dalam istilah turunan pertama, dan kita dapat
mendefinisikan turunan pertama hanya jika fungsi yang dibedakan kontinu.
Kebetulan, interpretasi Born memberikan insentif lain untuk mengharuskan ψ (x, t)
kontinu: jika tidak, maka pada titik diskontinuitas, nilai modulus kuadrat tidak akan
menjadi unik, dalam hal ini kita tidak bisa menafsirkan secara bermakna nilai ini sebagai
kerapatan posisi probabilitas.
3.6 EKPETASI DAN KETIDAKPASTIAN
46

• seandainya fungsi gelombang Y sudah diperoleh, kita dapat mengajukan beberapa


pertanyaan lagi. Misalnya, di manakah partikel sering berada atau berapa momentum
rata-rata partikel? Jawaban atas pertanyaan ini diberikan oleh teorema Ehrenfest
• Karena kita tidak dapat lagi berbicara dengan suatu kepastian tentang kedudukan
partikel, maka kita tidak dapat pula menjamin kepastian hasil satu kali pengukuran suatu
besaran fisika yang bergantung pada kedudukannya. Namun demikian, jika kita dapat
menghitung probabilitas yang berkaitan dengan setiap koordinat, maka kita dapat
menemukan hasil yang mungkin dari suatu pengukuran satu kali atau rata-rata hasil dari
sejumlah besar pengukuran berkali-kali.
47

Dengan substitusi ini dan mengubah jumlah dengan integral,


kita lihat bahwa harga rata-rata kedudukan partikel tunggal ialah

Jika Ψ merupakan fungsi gelombang yang ternormalisasi,


penyebut dalam Persamaan (3.20) sama dengan peluang bahwa
partikel itu terdapat di suatu tempat antara x = - tak hingga dan x = tak
hingga, sehingga harganya = 1. Dalam kasus ini

.
48

Persamaan (3.21) ini menyatakan harga bahwa (x)


terletak pada pusat massa ( elektronon begitu) dari | Ψ |2 ; jika | Ψ |2
diplot terhadap x pada suatu grafik dan bidang yang dibatasi kurva dan
sumbu x digunting, titik setimbangnya ialah (x). Nilai rata-rata yang
dihitung menurut Persamaan (3.21) dikenal sebagai harga ekspektasi
(expectation values).
49

Perhatikan titik zo dalam elemen yang sangat kecil dr. Produk dari P (x0, t) dx adalah
probabilitas untuk mendeteksi malai pada interval da pada waktu t Sekarang, nilai Q (x) pada
titik ini, adalah Q (z0), sehingga probabilitas untuk memperoleh nilai ini Dalam pengukuran Q (z)
hanya P (x0, t) dx, Artinya, kita dapat menggunakan kerapatan probabilitas posisi sebagai faktor
pembobotan dalam kalsalan nilai harapan dari setiap pengamatan yang bergantung hanya pada
posisi, terhadap kecerdasan

𝑸(𝒙) = න 𝜳⃰ 𝒙, 𝒕 𝑸 𝒙 𝜳 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙
−∞
50

Perhatikan titik zo dalam elemen yang sangat kecil dr. Produk dari P (x0, t) dx adalah
probabilitas untuk mendeteksi malai pada interval da pada waktu t Sekarang, nilai Q (x) pada
titik ini, adalah Q (z0), sehingga probabilitas untuk memperoleh nilai ini Dalam pengukuran Q (z)
hanya P (x0, t) dx, Artinya, kita dapat menggunakan kerapatan probabilitas posisi sebagai faktor
pembobotan dalam kalsalan nilai harapan dari setiap pengamatan yang bergantung hanya pada
posisi, terhadap kecerdasan

𝑸(𝒙) = න 𝜳⃰ 𝒙, 𝒕 𝑸 𝒙 𝜳 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙
−∞
51

Deviasi standar adalah akar kuadrat dari dispersi. Menurut definisi (3.25), kuantitas
ini, yang ditulis di sini untuk posisi, adalah
𝟏ൗ
∆𝒙 ≡ ∆𝒙 𝟐 = (𝒙 − (𝒙) 𝟐 𝟐
posisi ketidakpastian

Sayangnya. Definisi ini lebih mudah dituliskan daripada diaplikasikan.


Mari renungkan secara rinci. Dengan menggunakan definisi kami untuk nilai harapan, berikut
adalah petunjuk kami:
52

• Petunjuk untuk mendapatkan nilai ketidakpastian


1. hitung nilai harapan posisi, (x):
2. buat fungsi x- (x)
3. persegi fungsi ditentukan pada langkah (2)
4. hitung nilai harapan hasil langkah (3)
5. mengambil akar kuadrat dari bilangan yang dihasilkan.
53

kita tidak harus melakukan semua ini setiap saat kita perlu menghitung ketidakpastian. Ada cara
yang lebih mudah: gunakan yang lebih sederhana, lebih nyaman. Ekspresi setara

(∆𝒙)𝟐 = 𝒙𝟐 − 𝒙 𝟐

Hasil ini memungkinkan kita menghitung ketidakpastian posisi untuk keadaan kuantum dari nilai
harapan x dan x2. Bentuk (x2) berikut dari generalisasi (3.44)
54


𝒙𝟐 = න 𝜳⃰ 𝒙, 𝒕 𝒙𝟐 𝜳 𝒙, 𝒕 𝒅𝒙
−∞

Jauh lebih sederhana kan? Berita yang lebih bagus: Pers. (3.45b) menyebabkan sejumlah hasil
penghematan waktu lainnya. Salah satu yang paling bermanfaat adalah:

∆𝒙 = 𝒙 𝟐 if 𝒙 = 𝟎
3.6 PEMBAHASAN TERAKHIR MENGENAI APA
ITU FUNGSI KEADAAN
56

Postulat I dan II telah mengubah gagasan de Broglie yang tidak jelas


tentang materi gelombang menjadi konstruksi matematika yang
indah: fungsi keadaan. Interpretasi Born terhadap fungsi ini, terkait
dengan teori kuantum. Mendefinisikan karakter teori itu secara
intrinsik probabilistik, statistik dan terbatas. Dari fungsi keadaan.
57

• Hampir setiap pendatang baru untuk mekanika kuantum harus terlibat dalam
perjuangan untuk menyingkirkan jawaban berbasis klasik untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang ada pada mekanika kuantum.
• Sirkulasi dari bab ini memberikan jalan keluar dari teka-teki logis ini kita asumsikan
bahwa ada fungsi kompleks yang berhubungan dengan keadaan sistem mikroskopis.
Thank You ^^

Anda mungkin juga menyukai