TUM
OLEH :
1. DIES ILHAM
2. FARIZAH YULIA
NTI
3. HALIMAH
POSTULAT PERTAMA FUNGSI KEADAAN DAN INTERPRE
2
TASI
POLA-POLA PENYEBARAN KEMUNGKIN
AN
CARA MENORMALISASIKAN FU
SISTEM DAN KEADAAN NGSI KEADAAN
• Ketika sebuah sinyal cahaya (koheren) melalui perlengkapan celah ganda menimbulkan
super posisi dari dua gelombang elektromagnetik, satu difraksi dari masing-masing cela
h.
• Detektor pada percobaan Young mengukur intensitas cahaya. Besaran ini berbanding lu
rus terhadap nilai kuadrat medan listrik pada
detector. Intensitas I 12 untuk kedua kasus
celah terbuka adalah
3.1a
• Setelah sisi kanan diuraikan, menjadi :
3.1b
PANDANGAN YANG LAIN PADA PERCOBAAN CELAH
GANDA DENGAN CAHAYA
HIPOTESIS PERCOBAAN 1
Gerak-gerak elektron dalam pengiriman sinyal awal diatur dengan suatu fungsi distribu
si kemungkinan yang akan kita tuliskan dengan P12(x,t). Yaitu, pada setiap waktu t fungsi i
ni nilai besar pada x dimana sebuah elektron kemungkinan ditemukan dan nilai kecil pada
x dimana tidak mungkin untuk ditemukan.
PANDANGAN YANG LAIN PADA PERCOBAAN CELAH
GANDA DENGAN CAHAYA
• jika percobaan hipotesis kita benar, kita harus bisa menghubungkan fungsi probabilitas
untuk peralatan yang kedua celahnya terbuka. (x,t) untuk fungsi celah tunggal (x,t) dan
(x,t).
• Jika kita menduga bahwa di dalam kasus ini setiap elektron mencapai detektor melalui s
alah satu dari dua celah 1 atau celah 2, sehingga fungsi distribusi probabilitas harus dih
ubungkan dengan
LAHIRNYA SUATU DUGAAN 7
• untuk menjelaskan sebuah pola interferensi kita membutuhkan suatu bentuk superposi
si. Tetapi kita superposisi tidak bisa terjadi pada distribusi probabilitas, dia tidak dapat
menyatu dengan yang lain. Tetapi gelombang dapat menyatu / bercampur.
• ψ (x,t) mengandung informasi tentang kemungkinan
dari sebuah elektron terdeteksi p
ada posisi x pada waktu t.
• Hubungan antara gelombang kemungkinan distribusinya dideskripsikan sebagai
LAHIRNYA SUATU DUGAAN 8
• Probabilitas dari sebuah elektron pada keadaan yang sangat tinggi pada aplikasi x di det
ektor pada waktu t adalah ditentukan dari Modulus Kuadrat dari fungsi :
• Pada percobaan celah ganda, fungsi (x,t) dan (x,t) mendefinisikan 2 kemungkinan kea
daan dari electron
• Jika dan menunjukkan fase, kita bisa menulis probabilitas amplitudo sebagai
• Fungsi keadaan disebut juga dengan fungsi gelombang (symbol : Ψ dibaca “psi”)
• Hal ini ditegaskan oleh postulat pertama mekanika kuantum, yang berbunyi:
1
PRINSIP SUPERPOSISI 4
• Keadaan sistem kuantum tidak hanya diwakili oleh satu fungsi Ψ (r,t) yang tunggal teta
pi dapat diwakili oleh superposisi (jumlahan) dua fungsi gelombang atau lebih.
(: konstanta)
1
MEMPERKENALKAN FUNGSI KEADAAN 5
“Setiap keadaan suatu sistem yang dapat diamati secara fisika di dalam mekanika kuantum
dapat dijelaskan oleh suatu fungsi keadaan Ψ yang berisi sejumlah informasi yang dapat di
peroleh secara fisika mengenai keadaan sistem tersebut”
3.3 PROBABILITAS
1
KEMUNGKINAN SEBUAH ULASAN 7
• Sistem tidak berinteraksi, semua yang berada dalam keadaan fisik yang sama.
• Dalam menetapkan sebuah ensemble, kita perlu memastikan tidak hanya sifat-sifat partikel dalam m
embers (ahli-ahli) yang berbeda tetapi juga pada permukaan luar sistem yang lainnya (gravitasi pad
a luar medan elektromagnetik) adalah sama
• Untuk menghitung kuantitas ini kita hanya membagi jumlah sistem yang menunjukkan xj (nj) di (31
5b) dengan jumlah total eksperimen N
1
KOMBINASI DAN NORMALISASI 9
• Menurut aturan kombinasi probabilitas, yang diinginkan Probabilitas hanyalah jumlah probabilitas u
ntuk setiap peristiwa. Yaitu
2
KEDAAN RATA-RATA 1
Rata-rata keadaan
2
DISPERSI 2
• Dispersi adalah ukuran kuantitatif sejauh mana hasil individu berfluktuasi tentang rata-rata ansamb
el. Bersama dengan nilai rata-rata.
Gambar 3.4 Dua kepdatan probabilitas menurunkan angka batas atau rata-rata ansambel (x). Hasil Indi
vidu memberikan kepadatan probabilitas yang sempit (a) fluktuasi sangat kecil mengenai (x) dan kare
nanya memberikan standar deviasi kecil, sebaliknya 10 luasnya penyimpangan (b)
2
DISPERSI 3
• Secara akurat mencirikan sejumlah data besar, Misalnya, penyebaran suhu di Oklahoma sangat besa
r; Sementara itu di Houston kecil-ini adalah nilai rata-rata yang tinggi di sana itulah masalahnya.
• Untuk pengukuran posisi, dispersi hasil sekitar (x) didefinisikan sebagai
dispersion
3.4 POSTULAT BORN
2
ARTI DARI PENGUKURAN PADA SYSTEM KUANTUM 5
• Mekanikan kuantum berbicara dalam Bahasa probabilitas, probability didefinisikan dalam bentuk ke
adaan. Ciri ini dari teori kuantum adalah sangat penting.
Aturan
Mekanika kuantum menggambarkan hasil dari pengukuran ansambel, dimana pengukuran ansambel te
rdiri atas jumlah yang sangat besar dari percobaan yang identic, system yang tida berinteraksi, semua y
ang telah disiapkan identic segingga berada dalam keadaan yang sama
2
ARTI DARI PENGUKURAN PADA SYSTEM KUANTUM 6
• Dalam fisika kuantum, sebuah keadaan dispesifikasikan oleh fungsi gelombang. Jadi ketika kita meng
atakan “anggota dari keadaan berada dalam suatu keadaan, kita mengartikan bahwa mereka telah di
wakilkan oleh fungsi gelombang yang sama.
2
PENAFSIRAN BORN 7
• Hukum tertulis dari solusi Born untuk permasalahan bagaimana memperoleh informasi keluar dari f
ungsi keadaan kuantum dalam postulat yang lain. Rencana, penarikan kembali, ditafsirkan seperti fun
gsi sebagai probabilitas amplitude
• Kuantitas modulus kuadrat adalah probabilitas massa jenis. Dinyatakan dalam bentuk posisi, berikut
adalah postulat baru:
Postulat kedua dari mekanika kuantum
Jika sebuah system dalam keadaan kuantum direpresentasikan oleh sebuah fungsi gelombang , selanjut
nya adalah probabilitas yang dalam pengukuran posisi pada saat t, partikel akan terdeteksi kedalam ele
men volume yang sangat keci
2
PENAFSIRAN BORN 8
• Sebagai contoh, probabilitas massa jenis untuk partikel tunggal dalam tiga dimensi dalam suatu kead
aan direpresentasikan oleh fungsi gelombang adalah
• Probablilitas dari penemuan sebuah bentuk partikel dalam elemen volume tiga dimensi yang sangat
kecil tentang adalah hanya apa yang diharapkan
2
PENGINTERGASIAN PROBABILITAS 9
• Dalam percobaan yang sebenarnya kita tidakbisa menempatkan partikel pada sebuah titik; sebagus
– bagusnya,kami mungkin bisa menentukan apabila partikel tersebut sangat kecil tapi dalam wilayah
yang terbatas dari nilai posisi.
• Bagaimana mengitung probabilitas dari penemuan partikel disuatu tempat dalam wilayah yang terb
atas tersebut.(sejak kita tida dapat menghitung posisi dengan lebih akurat dari pada ini, kami tidak p
eduli dimana dalam wilayah tersebut partikel berada).
• Menjumlahkan probabilitas dari individu 𝑃(𝑥,𝑡)𝑑𝑥 untuk semua nilai x. “jumlah” disini mengartikan
“integrase”, jadi probabilitas yang diinginkan:
3
PENGINTERGASIAN PROBABILITAS 0
• Werner Heisenberg dan Erwin Schrodinger dengan cepat telah mengembangkan mesin untuk menyu
ling dari informasi fungsi gelombang tentang posisi, momentum dan lainnya yang tidak tampak
3.5 FUNGSI KEADAAN
3
KONDISI NORMALISASI 2
• Pentingnya normalisasi dari fungsi keadaan interpretasi Born adalah amplitudo probabilitas posisi.
• Untuk menghitung sebuah posisi saat waktu t, kita akan menemukan partikel di ruang manapun. (In
tegral ini hanya generalisasi dari salah satu persamaan di semua ruang).
• Interpretasi lahir dari fungsi keadaan dapat dipercaya (sesuai logika), kerapatan probabilitas posisi
yang dihitung dari fungsi keadaan harus merupakan kepadatan probabilitas mutlak.
3
KONDISI NORMALISASI 3
• Inti normalisasi adalah probabilitas untuk menemukan partikel di mana saja di ruang manapun, jadi
dalam kasus ini kita harus mengintegrasikan seluruh ruang - yaitu, kita memerlukan integral berken
aan dengan elemen volume yang sangat kecil
3
PERSYARATAN NORMALISASI DAN KONDISI BATAS 4
• Banyak mekanika kuantum pemula secara tidak benar menyimpulkan dari kondisi normalisasi bahw
a fungsi keadaan itu sendiri tidak dapat diperluas melalui ruang kosong-yaitu, bahwa harus tidak no
l hanya di wilayah tempat yang terbatas.
• Jika sebagai x mendekati ± ∞, fungsi meluruh menjadi nol dengan cukup cepat sehingga integral nor
malisasi terbatas. Jadi kondisi yang mengikuti logika dari persamaan ini adalah
3
BAGAIMANA CARA UNTUK MENORMALISASI 5
• Cukup dengan teori abstrak. Misalkan kita sedang berhadapan dengan sebuah fungsi ψ
(x,t) yang integral normalisasi sama dengan jumlah terbatas selain 1:
Contoh 3.3.
Untuk sec bagaimana prosedur normalisasi bekerja, mari kita kembali ke fungsi gelombang partikel den
gan osilator harmonik potensial seperti yang kita lihat pada Contoh 3.2 [Eq. (3.13)):
• Kemudian
• Sehingga
3
KEBEBASAN KUANTUM 7
kondisi normalisasi
Sehingga
3
PEMBATASAN TAMBAHAN PADA FUNGSI GELOMBANG9
• Kita telah melihat bagaimana fakta fisik bahwa partikel haruslah ada di suatu tempat m
embatasi kelas fungsi – fungsi yang diterima secara fisik untuk fungsi yang dapat dinor
malisasikan. Tapi ke-normalitas-an bukan satu-satunya syarat matematika sebuah fungs
i harus memenuhi jika itu untuk mewakili keadaan kuantum.
4
PEMBATASAN TAMBAHAN PADA FUNGSI GELOMBANG0
• Yang pertama dari kondisi ini mengikuti interpretasi Born dari fungsi keadaan sebagai amplitudo pr
obabilitas posisi.
• Pada setiap waktu, nilai probabilitas untuk menemukan partikel dalam wilayah yang sangat kecil dar
i ruang harus unik
• Ini berarti bahwa fungsi keadaan harus mengasumsikan hanya satu nilai pada setiap waktu - yaitu, b
ahwa hal itu harus bernilai tunggal.
4
1
(3.39)
4
3
(3.39)
Kondisi apa mengikuti persamaan ini? Lihatlah bagian pertama. Lihat turunan kedua dari
terhadap ? Berbicara matematis, kita bahkan tidak dapat menentukan turunan ini kecua
li turunan pertama dalam pertanyaan, , adalah kontinu. Matematikawan menyebut fungsi
yang turunan pertamanya di mana-mana kontinu sebagai fungsi lancar - bervariasi. Jadi k
ita menyimpulkan fungsi gelombang harus lancar bervariasi (lihat Gambar 3.7c).
PEMBATASAN TAMBAHAN PADA FUNGSI GELOMBANG 44
Kondisi lain juga mengikuti dari kehadiran turunan kedua dari pada persamaa S
chrodinger (3.39).
Kita mendefinisikan turunan kedua dalam istilah turunan pertama, dan kita dapat mend
efinisikan turunan pertama hanya jika fungsi yang dibedakan kontinu.
Kebetulan, interpretasi Born memberikan insentif lain untuk mengharuskan ψ (x, t) kon
tinu: jika tidak, maka pada titik diskontinuitas, nilai modulus kuadrat tidak akan menjadi
unik, dalam hal ini kita tidak bisa menafsirkan secara bermakna nilai ini sebagai kerapat
an posisi probabilitas.
3.6 EKPETASI DAN KETIDAKPASTIAN
NILAI EKSPETASI 4
6
• seandainya fungsi gelombang Y sudah diperoleh, kita dapat mengajukan beberapa pertan
yaan lagi. Misalnya, di manakah partikel sering berada atau berapa momentum rata-rata p
artikel? Jawaban atas pertanyaan ini diberikan oleh teorema Ehrenfest
• Karena kita tidak dapat lagi berbicara dengan suatu kepastian tentang kedudukan partike
l, maka kita tidak dapat pula menjamin kepastian hasil satu kali pengukuran suatu besara
n fisika yang bergantung pada kedudukannya. Namun demikian, jika kita dapat menghitu
ng probabilitas yang berkaitan dengan setiap koordinat, maka kita dapat menemukan has
il yang mungkin dari suatu pengukuran satu kali atau rata-rata hasil dari sejumlah besar p
engukuran berkali-kali.
NILAI EKSPETASI 4
7
Dengan substitusi ini dan mengubah jumlah dengan integral, kita
lihat bahwa harga rata-rata kedudukan partikel tunggal ialah
.
NILAI EKSPETASI 4
8
Hasil ini memungkinkan kita menghitung ketidakpastian posisi untuk keadaan kuantum dari nilai
harapan x dan x2. Bentuk (x2) berikut dari generalisasi (3.44)
KETIDAKPASTIAN 5
4
Jauh lebih sederhana kan? Berita yang lebih bagus: Pers. (3.45b) menyebabkan sejumlah hasil
penghematan waktu lainnya. Salah satu yang paling bermanfaat adalah:
if
3.6 PEMBAHASAN TERAKHIR MENGENAI APA I
TU FUNGSI KEADAAN
APA ITU FUNGSI KEADAAN 5
6
Postulat I dan II telah mengubah gagasan de Broglie yang tidak jelas
tentang materi gelombang menjadi konstruksi matematika yang
indah: fungsi keadaan. Interpretasi Born terhadap fungsi ini, terkait
dengan teori kuantum. Mendefinisikan karakter teori itu secara
intrinsik probabilistik, statistik dan terbatas. Dari fungsi keadaan.
APA ITU FUNGSI KEADAAN 5
7
• Hampir setiap pendatang baru untuk mekanika kuantum harus terlibat dalam
perjuangan untuk menyingkirkan jawaban berbasis klasik untuk menyelesaikan
masalah – masalah yang ada pada mekanika kuantum.
• Sirkulasi dari bab ini memberikan jalan keluar dari teka-teki logis ini kita asumsikan
bahwa ada fungsi kompleks yang berhubungan dengan keadaan sistem mikroskopis.
Thank You ^^