Alhamdulillah, puji dan syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan berkah dan rahmatNya sehingga penulis telah menyelesaikan penulisan laporan
praktikum metode magnetik dengan judul “Aplikasi Metode Magnetik dalam Eksplorasi
Potensi Geotermal di Kawasan Ie Suum, Kabupaten Aceh Besar”.
Shalawat beriring salam tak lupa pula kita sampaikan keharibaan Rasulullah Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan kea lam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan sekarang.
Terima kasih penulis sampaikan kepada ibu Yurda Marvita, ST, MT., atas bimbingan dan
arahannya dalam menyelesaikan laporan ini. Serta kepada teman-teman yang telah membantu
menyelesaika laporan ini.
Penulis menyadari, dalam penulisan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, untuk itu kritik yang membangun sangat dihargai. Semoga makalah ini dapat
berguna bagi penulis sendiri, dan pembaca sekaliah. Terima kasih.
Andrey (1704107010006)
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
Daftar Isi..........................................................................................................................................ii
BAB I..............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II.............................................................................................................................................3
DASAR TEORI...............................................................................................................................3
BAB IV............................................................................................................................................9
Kesimpulan..................................................................................................................................9
Saran.............................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Pengukuran IP dengan kawasan waktu (Time Domain) adalah dengan mengalirkan arus
listrik kedalam tanah. Pada saat arus listrik dihentikan potensial antara kedua electroda
pengukur segera turun ketingkat respon sekunder. Potensial sekunder ini kemudian meluruh
dengan waktu Parameter yang dihitung adalah chargeability (Summer, 1976 op.cit Virman).
Daerah Selogiri tersusun atas tiga formasi batuan berumur tersier yaitu batu pasir anggota
Formasi Kebo-Butak dan Batu beku, anggota Formasi Mandalika, dan anggota Formasi
Semilir. Berdasarkan keterangan dalam Peta Geologi Lembar Surakarta-Giritontro, Formasi
Kebo-Butak dan Batuan Beku terdiri atas batu pasir, batu lempung, lapisan tuf asam,
batulanau, serpih, tuf, dan aglomerat, Formasi Mandalika terdiri atas batuan lava desit
dan andesit, sedangkan Formasi Semilir beranggotakan tuf, batu pasir dasitan, dan serpih.
Kandungan mineral emas di selogiri berbentuk urat urat termineralisasi yang bercampur dengan
mineral sulfida kalkopirit.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
DASAR TEORI
Dalam memetakan sumber daya di dalam permukaan bumi, berbagai macam metode geofisika
dapat diterapkan. Salah satu metode geofisika tersebut adalah metode resistivitas atau metode
geolistrik tahanan jenis yakni metode yang digunakan untuk mengetahui struktur bawah
permukaan bumi berdasarkan kontras resistivitasnya.
Teori utama metode resistivitas adalah Hukum Ohm: “Arus yang mengalir (I) pada suatu
medium sebanding dengan tegangan (V) yang terukur dan berbanding terbalik dengan resistansi
(R) medium”
V= I.R
Pengukuran dengan metode IP biasa digunakan untuk keperluan pemetaan, sehingga digunakan
konfigurasi dipoledipole. Dalam konfigurasi dipole-dipole, elektroda arus dan elektroda
potensial bergerak bersama-sama, sehingga diperoleh harga tahanan jenis semu secara lateral
(horizontal). Dengan konfigurasi dipole-dipole akan diperoleh pseudosection dari parameter
resistivitas, metal factor dan chargaebility pada setiap lintasannya.
Konfigurasi Dipole-dipole
3
Metode IP (Induced Polarization) dilakukan pertama kali oleh Conrad Schlumberger, 1960 dan
disebut sebagai provoked polarization.
Metode IP mengukur adanya polarisasi didalam suatu medium karena pengaruh arus listrik yang
melewatinya, dimana polarisasi banyak terjadi pada medium yang mengandung mineral logam.
Metode IP mengamati beda potensial yang terjadi setelah arus listrik yang kita alirkan
dihentikan. Sehingga metode IP sangat cocok digunakan untuk eksplorasi mineral logam karena
keberadaan mineral logam dapat dideteksi sesuai dengan sifat fisika yang dimiliki, misalnya
nilai Chargeability yang besar.
Prinsip dasar metode IP, arus dialirkan ke dalam tanah melalui elektrode arus dan mengukur
potensi dengan elektrode potensial. Jika arus listrik diputus, seharusnya potensial atau tegangan
terukur akan langsung berharga nol. Dalam kenyataannya tegangan tidak langsung berharga nol,
tetapi ada selang waktu beberapa saat untuk tegangan menuju nol. Kejadian inilah yang
dinamakan efek polarisasi terinduksi, sedang mediumnya (dalam hal ini adalah batuan)
dinamakan medium atau batuan polarisabel.
Kelebihan metode IP dibandingkan dengan metode yang lain, adalah dapat dideteksi adanya
mineral mineral sulfida yang letaknya tersebar dan tak teratur (disseminated). Dengan demikian
maka metode ini cocok sekali digunakan untuk melokalisir dan memperoleh cadangan mineral
sulfida yang berasosiasi dengan bijih besi, emas, dan bijih logam yang lainnya. Pengukuran IP
dapat dilakukan dengan 2 domain, yakni:
1. Frequency domain
2. Time domain
Frequency Domain
Prinsip: mengukur perbedaan respon batuan yang mengandung mineral konduktif/ tidak
dengan pemberian impedansi pada 2 frekuensi yang berbeda (frekuensi rendah dan
frekuensi tinggi)
4
Respon yang diberikan:
Tidak terdapat mineral konduktif : nilai ρ selalu sama pada tiap freq
Terdapat mineral konduktif : nilai ρ < pada freq tinggi ; nilai ρ > pada freq rendah
Parameter nilai yang didapatkan : Resistivitas & PFE
5
Time Domain
Prinsip: mengukur waktu peluruhan muatan listrik pada batuan ketika arus listrik
diinjeksikan dan ketika arus listrik dihentikan
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Metodologi penelitian dari penelitian ini adalah dengan melakukan pengukuran geolistrik
metode Induced Polarization konfigurasi Wenner-Sclumberger. Hasil penampang 2D metode
induced polarization akan dibandingkan dengan metode resistivity
7
Gambar 5. Hasil penampang IP (atas), resistivity (bawah)
Hal ini kemungkinan merupakan intrusi air laut dari arah utara. Hal ini juga diperkuat oleh
data chargeability yang memiliki nilai yang rendah (0.202 msec). Mengingat bahwa daerah
Sutorejo merupakan daerah yang berdekatan dengan pantai, tentunya ini memungkinkan bahwa
air laut sudah mengintrusi air tanah. Intrusi air laut dapat disebabkan karena pengambilan air
tanah yang berlebihan tanpa adanya feedback yang seimbang. Dibawah lapisan pertama
merupakan lapisan lempung pasiran dengan kedalaman 3-8 meter (ketebalan 5 meter). Lapisan
lempung pasiran ini memiliki nilai chargeabilitas yang cukup tinggi (0.302-0.702 msec).
Sedangkan resistivitasnya memiliki nilai rendah (0.0260-0.734 ohm.m). Lapisan ketiga terletak
pada kedalaman 8 meter memiliki nilai chargeabilitas tinggi (0.702-1.30 msec) dan resistivitas
sedang (0.734-6.81 ohm.m). Lapisan ketiga dapat diidentifikasi sebagai lapisan lempung.
8
BAB IV
Kesimpulan
Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
[1] UNdata. (2010). UNSD Demographic Statistics. Retrieved from UNdata: http://data.un.org
[2] Hakim, A. (2015, Oktober 26). Menggali "Mutiara" di Pesisir Kenjeran Surabaya. Retrieved
from Antara Jatim: http://www.antarajatim.com
[3] Telford, W. M. (1990). Applied Geophysics Second Edition. Melbourne: Cambridge
University Press.
[4] Sharma, P. V. (1997). Enviromental and Engineering Geophysics. Cambridge: Cambridge
University Press.
[5] Priambodo, I. C., Purnomo, H., Rukmana, N., & Juanda. (2011). Aplikasi Metoda Geolistrik
Konfigurasi Wenner-Schlumberger pada Survey Gerakan Tanah di bajawa, NTT. Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 1-10.
10