Skor Nilai:
Disusun Oleh :
NIM : 4173321043
MEDAN
2019
EXCECUTIVE SUMMARY
Puji syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkatnya penulis dimampukan menyelesaikan tugas berstruktur KKNI,
dimana tugas ini adalah salah satu bagian dari ke-enam tugas yang dijawibkan
pada KKNI.
Pada critical book riview ini penulis membahas tentang Postulat Khusus
dan Umum, Transformasi Galilleo, serta Transformasi Lorentz pada mata kuliah
Fisika Modern.
Penulis sadar bahwa critical book riview tugas KKNI ini masih dari jauh
dari kata sempurna, untuk itu penulis memohan kritikan dan saran dari para
pembaca, agar kedepannya dapat membuat tugas lebih baik lagi. Untuk perhatian
dan partisipasinya penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
Excecutive Sumrary........................................................................................................
2
Kata Pengantar................................................................................................................
3
Daftar Isi.........................................................................................................................
4
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
........................................................................................................................
6
1.2 Rumusan Critical Book Riview
........................................................................................................................
7
1.3 Tujuan Critical Book Riview
........................................................................................................................
7
1.4 Manfaat Critical Book Riview
........................................................................................................................
7
Bab II Pembahasan
2.1 Pada Buku Pertama (Ke-1)
........................................................................................................................
8
BAB I. Teori Relativitas Khusus
........................................................................................................................
8
A. Transformasi Galileo
........................................................................................................................
9
B. Kegagalan Hipotesis Eter
........................................................................................................................
11
C. Postulat Einstein
........................................................................................................................
14
D. Contoh Soal dan Pembahasan
Bab IV Penutup...............................................................................................................
28
4.1 Kesimpulan
........................................................................................................................
33
4.2 Saran
........................................................................................................................
33
Daftar Pustaka.................................................................................................................
34
PENDAHULUAN
Teori klasik Newton mengenai ruang dan waktu yang sebelumnya telah
dipelajari, menyisakan keganjalan-keganjalan yang menggelitik rasa keingin-
tahuan para ilmuwan untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Memasuki
abad ke-19, Sebuah peristiwa yang cukup termahsyur yakni peristiwa dua orang
kembar yang terpisah. Seseorang yang ada di bumi setelah berpuluh tahun
Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan baru mengenai konsep ruang dan
waktu serta pandangan baru mengenai konsep alam semesta. Untuk lebih
memahami mengenai gagasan-gagasan dan pandangan terbaru mengenai alam
semesta tersebut maka kita mempelajari teori terbaru di abad 19 yakni teori
relativitas Einstein meliputi teori relativitas khusus dan teori relativitas umum.
Kedua teori inilah yang memberikan pemahaman yang baru mengenai konsep
ruang-waktu 4 dimensi serta bentuk alam semesta yang berhingga tapi tak
terbatas.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebuah benda dikatakan bergerak relatif terhadap benda lain jika dalam
selang waktu tertentu kedudukan relatif benda yang bersangkuian berubah
terhadap benda yang lain tersebut. Sebaliknya, jika kedudukan relatif tersebut
tidak berubah, benda yang bersangkutan dikatakan berada dalam keadaan aiam.
Keadaan diam atau bergeraknya suatu benda merupakan konsep relatif, artinya
bergantung pada keadaan relatif benda yang satu terhadap benda yang lain yang
digunakan sebagai acuan. Untuk memerikan gerak suatu benda, seorang pengamat
harus menentukan kerangka acuan inersial yang digunakan sebagai acuan untuk
menganalisis gerakan benda tersebut.
A. TRANSFORMASI GALILEO
Jika kita metrakukan pengukuran dalam suatu keraugka acuan inersial yang,satu
dan selanjutnya ingin membandingkan'dengan hasil pengukuran nrcnurut
seorang;pergamat yang berada pada kerangka acuan inersial yang lain pada saat
yang sama rnaka diperlukan transflrmasi .Galileo,.yang mengatakan.bahwa
kecepatan (relatif terhadap setiap. Kerangka acuan inersial) rnematuhi aturan
jumlah yang paling sederhana.
selanjutnya, akan ditinjau kerangka .acuan inersial s' yang bergerak dengan
kecepatan konstan u terhadap ker4lgka acqan inersial S,-seperti ditunjukkan dalam
Gambar 1.1
Untuk kasus yang lebih umum, berdasarkan persamaan (1.3a), (1.3b), (1.3c) dapat
dibuktikan bahwa v’ = v – u.
a’ = a (1.6)
Sampai dengan akhir abad sernbilan belas, para i,lmuwa+ masih percaya
adanya eter yang merupakan zat perantara bagi cahaya dan gelombang
elektromagnetik.lainnya. Oleh karena keberadaan eter belum pernah teramati,
(1.7)
(1.8)
Waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk menempuh jarak dari pemecah berkas
(beam splitter) A ke cermin datar C dan kembali ke A (dengan kecepatan c)
setelah mengalami pemantulan oleh cermin datar C :
(1.9)
(1.10)
Peralatan tersebut kemudian diputar sebesar 90o , sehingga peranan l1 dan l2 serta
t1 dan t2 saling dipertukarkan (menjadi t1 dan t2). Dengan demikian perbedaan
waktu tempuhnya :
(1.11)
(1.12)
C. POSTULAT EINSTEIN
2. Ketidak baku bahan laju cahaya : laju cahaya mempunyai nilai yang sama
di semua kerangka inersial, tidak bergantung dari gerak sumber maupun
pengamatnya.
Jawaban :
Koordinat – koordinat yang diberikan pada burung oleh pria yang berdiri di peron
stasiun adalah (x,y,z,t) = (800m, 0, 0, 20s)
Oleh karena itu, koordinat – koordinat burung yang dipandang dari sisi
penumpang kereta adalah : (x’, y’, z’, t’) = (200m, 0, 0, 20s).
Jawaban :
Soal ini menunjukkan bahwa kecepatan – kecepatan yang lebih besar dari pada
kecepatan cahaya mungkin berlaku dalam transformasi galileo. Hasil ini tidak
konsisten dengan Relativitas khusus.
Jawaban :
1 jam 1
t t ' 20 s jam
3600 s 180
1 2
x ' x vt 1mil 60mil / jam jam mil
180 3
B. TRANSFORMASI GALILEO
Untuk memahami konsep relativitas secara matematik, kita kaji prinsip relativitas
Galileo. Dalam relativitas (transformasi) Galileo, kita kenal dua kerangka acuan.
Salah satu terhadap yang lain tergantung secara relatif. Misal masing-masing
kerangka acuan dinyatakan dengan S dan S’, di mana S’ adalah bergerak dengan
kecepatan v terhadap S dalam arah tertentu. Illustrasinya dalam gambar 2.1a
vx’ = vx – v vz’ = vz
vy’ = vy (2.1)
Ini merupakan seperangkat kecepatan benda yang diukur oleh pengamat dalam
kerangka S’. Karena kerangka hanya bergerak dalam arah x, maka kecepatan
relatif yang terjadi hanya dalam komponen x. Sementara jarak (posisi kejadian)
terhadap koordinat S’ didapat melalui intergrasi persamaan (2.1), yaitu:
dVx '
a x'
dt
adalah:
(2.3 b)
(2.3 b)
Sehingga waktu total untuk gerak perenang bolak-balik dari A ke D dan dari D ke
A atau waktu untuk perjalanan gerakan dari A-DA adalah
2l
t1 c
u2 (2.3c)
1 2
c
Jawaban :
m1 u1 + m2 u2 = m1 u’1 + m2 u’2
Jawaban :
Jawaban :
v2 2lv 2
N l A l B
c 2 c 2
2(11m)v 2
0,005
5900x10 10
m 3 x10 8 m / s 2
Kecepatan orbit bumi adalah 3x104 m/s, sehingga interferometer tersebut cukup
peka untuk mendeteksi gerakan ini . Tidak ada perubahan pinggiran yang dapat
diamati.
A. RELATIVITAS NEWTON
Konsep ini dikenal oleh para ilmuwan pada abad ke-17. Tetapi, pada akhir
abad ke-19 pemikiran ini berubah. Sejak saat itu konsep relativitas Newton tidak
berlaku lagi dan gerak mutlak dideteksi dengan prinsip pengukuran kecepatan
cahaya.
B. TRANSFORMASI GALILEO
Pada sudut pandang klasik atau Galileo, jika terdapat dua kerangka acuan S dan S′ yang
masing-masing dicirikan dengan sumbu koordinat yang ditunjukkan Gambar 2.
y = y'.............................................................. (2)
t = t '.............................................................. (4)
Pada tahun 1887, Albert Michelson (1852 - 1931) dan Edward Morley (1838 -
1923) melakukan suatu percobaan untuk mengukur kecepatan bumi dengan eter,
yaitu suatu medium hipotetik yang dahulu diyakini diperlukan untuk membantu
perambatan radiasi elektromagnetik. Dengan menggunakan interferometer
Michelson, mereka berharap dapat mengamati suatu pergeseran pada pita
Percobaan yang sama dilakukan dengan berbagai keadaan, dan hasil yang
diperoleh menunjukkan tetap tidak ditemukan adanya pergeseran. Jadi, dapat
Jawaban :
u’x = ux - v
orang yang diam di tepi rel sebagai kerangka acuan S. Kereta api yang bergerak
terhadap orang diam sebagai kerangka acuan S*.Kecepatan kerangka acuan S*
terhadap kerangka acuan S adalah v = 60 km/jam. Kecepatan penumpang terhadap
kerangka acuan S* adalah u’x = 6 km/jam. Jadi, kecepatan penumpang (ux)
terhadap orang yang diam adalah
u’x = ux - v
ux = u’x + v
ux = 6 km/jam + 60 km/jam
ux = 66 km/jam.
Jawaban:
Jadi
Dengan demikian,
3. Sebuah benda diam terbelah menjadi 2 bagian secara spontan dan keduanya
saling bergerak kearah yang berlawanan. Belahan-belahan tersebut memiliki
massa diam 3 kg dan 5,33 kg serta memiliki kecepatan ralatif 0,8 c dan 0,6 c.
tentukkan massa diam benda tersebut sebelum terbelah
Karena
IDENTITAS BUKU
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan
inersial.
Kelajuan cahaya di ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua
pengamat, tidak bergantung paad gerak sumber cahaya maupun pengamat.
Dalam membahas teori relativitas diperlukan suatu kerangka acuan inersial yaitu
kerangka acuan di mana hukum pertama Newton berlaku. Kerangka acuan
inersial adalah suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau
bergerak terhadap acuan lainnya dengan kecepatan konstan pada suatu garis
lurus.
4.2 Saran
(1) Akan lebih baik bila peserta lebih aktif lagi dalam persentasi.
(2) Critical Book Riview ini masih jauh dari kata kesempurnaan jadi
diharapkan kritik dan sarannya.