Anda di halaman 1dari 35

CRITICAL BOOK RIVIEW

MK. FISIKA MODERN


PRODI S1 PF - FMIPA

Skor Nilai:

CRITICAL BOOK RIVIEW POSTULAT KHUSUS DAN UMUM,


TRANSFORMASI GALILLEO, DAN TRANSFORMASI LORENTZ

Disusun Oleh :

Nama : RIYANTO BELENSDRO

NIM : 4173321043

Kelas : FISIKA DIK C 2017

Prodi : PENDIDIKAN FISIKA

Mata Kuliah : FISIKA MODERN

Dosen Pengampu : Yeni Megalina, S.Pd.,M.Si

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MIPA – UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2019
EXCECUTIVE SUMMARY

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi , yaitu keterampilan


mengkritik, keterampilan memberi saran, keterampilan membaca, dan
keterampilan menulis, keempat – empatnya merupakan catur tunggal.

Sadar atau tidak sadar keterampilan mengkritik ini tidak begitu


mendapat perhatian pada buku buku makalah serta karangan lain nya selama
ini kita hanya membaca tanpa mengetahuibagimana kaalimat kalimat dann
kosa kata yang digunakan.

Tetapi walaupun begitu menyatakan bahwa pada umumnya kita


menggunakan waktu buat menyimak tiga kali sebanyak waktu untuk
membaca, sedikit sekali perhatian diberikan untuk melatih orang menyimak.

Setiap keterampilan itu sangat erat sekali berhubungan dengan ketiga


keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam . Dalam memperoleh
keterampilan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan yang
terakhir . Mula mula pada masa kecil kita belajar menyimak bhasa, kemudian
berbicara, sesudah itu kita membaca dan menulis. Mengkritik dan berbicaraa
kita pelajari sebelum memasuki sekolah , sedangkan membaca dan menulis
dipelajari disekolah. Keempat keterampilan terssebut pada dasarnya
merupakan satu kesatuan atau catur tunggal.

Selanjutnya setiap keterampilan itu erat pula berhubungan dengan


prsoes proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang
mencerminkan pikiran nya. Semakin terampil seseorang berbahasa , semakin
cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan hanya dapat diperoleh
dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Melatih keterampilan
berbahasa berarti pula melatih keterampilan berfikir.

2 CBR FISIKA MODERN


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkatnya penulis dimampukan menyelesaikan tugas berstruktur KKNI,
dimana tugas ini adalah salah satu bagian dari ke-enam tugas yang dijawibkan
pada KKNI.

Pada critical book riview ini penulis membahas tentang Postulat Khusus
dan Umum, Transformasi Galilleo, serta Transformasi Lorentz pada mata kuliah
Fisika Modern.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah


Fisika Modern Ibu Yeni Megalina, S.Pd.,M.Si yang telah banyak membantu
memberi arahan dan masukan sehingga tugas ini dapat terselesaikan.

Penulis sadar bahwa critical book riview tugas KKNI ini masih dari jauh
dari kata sempurna, untuk itu penulis memohan kritikan dan saran dari para
pembaca, agar kedepannya dapat membuat tugas lebih baik lagi. Untuk perhatian
dan partisipasinya penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, September 2019

Penulis

3 CBR FISIKA MODERN


DAFTAR ISI

Excecutive Sumrary........................................................................................................
2
Kata Pengantar................................................................................................................
3
Daftar Isi.........................................................................................................................
4
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
........................................................................................................................
6
1.2 Rumusan Critical Book Riview
........................................................................................................................
7
1.3 Tujuan Critical Book Riview
........................................................................................................................
7
1.4 Manfaat Critical Book Riview
........................................................................................................................
7

Bab II Pembahasan
2.1 Pada Buku Pertama (Ke-1)
........................................................................................................................
8
BAB I. Teori Relativitas Khusus
........................................................................................................................
8
A. Transformasi Galileo
........................................................................................................................
9
B. Kegagalan Hipotesis Eter
........................................................................................................................
11
C. Postulat Einstein
........................................................................................................................
14
D. Contoh Soal dan Pembahasan

4 CBR FISIKA MODERN


........................................................................................................................
15
2.2 Pada Kedua (Ke-2)
........................................................................................................................
16
BAB II. Relativitas
........................................................................................................................
16
A. Pengaruh Kerangka Acuan
........................................................................................................................
18
B. Transformasi Galileo
........................................................................................................................
18
C. Percobaan Michelson - Morley
........................................................................................................................
19
D. Contoh Soal dan Pembahasan
........................................................................................................................
19
2.2 Pada Ketiga (Ke-3)
........................................................................................................................
22
BAB III. Relativitas Einstein
........................................................................................................................
22
A. Relativitas Newton
........................................................................................................................
23
B. Transformasi Galileo
........................................................................................................................
24
C. Percobaan Michelson - Morley
........................................................................................................................
25
D. Contoh Soal dan Pembahasan
........................................................................................................................
27

Bab III Identitas Buku.....................................................................................................


30

5 CBR FISIKA MODERN


3.1 Identitas Buku Pertama
........................................................................................................................
30
3.1 Identitas Buku Kedua
........................................................................................................................
32
3.1 Identitas Buku Ketiga
........................................................................................................................
33

Bab IV Penutup...............................................................................................................
28
4.1 Kesimpulan
........................................................................................................................
33
4.2 Saran
........................................................................................................................
33

Daftar Pustaka.................................................................................................................
34

6 CBR FISIKA MODERN


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah spesies yang diciptakan oleh Tuhan dengan keingin-


tahuan yang sangat besar, yang kemudian mendorongnya untuk menemukan
pengetahuan yang kemudian dikenal dengan istilah ―berfilsafat‖. Namun seiring
perkembangan ilmu pengetahuan, filosofi dianggap sudah tidak mengimbangi
kemajuan terkini dalam sains, terutama fisika. Para ilmuwan telah menjadi
pemegang obor penemuan dalam perjalanan pencarian pengetahuan. Fisika abad
ke-20 berbeda dangan fisika klasik. Terdapat dua perkembangan yang paling
menyolok. Pertama, relativitas (kenisbian) oleh Albert Einstein pada 1905 dan
teori kuantum oleh Max Planck pada 1900. Dua perkembangan ini adalah contoh
revolusi ilmiah yang telah mengubah cara pandang manusia mengenai alam
semesta secara mendasar.

Teori klasik Newton mengenai ruang dan waktu yang sebelumnya telah
dipelajari, menyisakan keganjalan-keganjalan yang menggelitik rasa keingin-
tahuan para ilmuwan untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan. Memasuki
abad ke-19, Sebuah peristiwa yang cukup termahsyur yakni peristiwa dua orang
kembar yang terpisah. Seseorang yang ada di bumi setelah berpuluh tahun

7 CBR FISIKA MODERN


lamanya mendapati saudara kembaranya yang telah melakukan perjalanan dari
luar angkasa memiliki perberdaan umur dengan dirinya. Saudara kembarnya
berumur lebih muda dari pada dirinya. Apa yang terjadi? Pertanyaan seperti ini
tidak dapat di jawab dengan menggunakan teori ruang dan waktu oleh Newton
yang menyatakan bahwa waktu adalah mutlak dimanapun tempatnya.

Oleh karena itu diperlukan suatu gagasan baru mengenai konsep ruang dan
waktu serta pandangan baru mengenai konsep alam semesta. Untuk lebih
memahami mengenai gagasan-gagasan dan pandangan terbaru mengenai alam
semesta tersebut maka kita mempelajari teori terbaru di abad 19 yakni teori
relativitas Einstein meliputi teori relativitas khusus dan teori relativitas umum.
Kedua teori inilah yang memberikan pemahaman yang baru mengenai konsep
ruang-waktu 4 dimensi serta bentuk alam semesta yang berhingga tapi tak
terbatas.

1.2 Rumusan Critical Book Riview

(1) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep postulat khusus dan umum.

(2) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep Transformasi Galilleo.

(3) Meningkatkan dan Mengembangkan konsep Transformasi Lorentz.

1.3 Tujuan Critical Book Riview

(1) Mampu menjelaskan konsep postulat khusus dan umum.

(2) Mampu menjelaskan konsep Transformasi Galilleo.

(3) Mampu menjelaskan konsep Transformasi Lorentz.

1.4 Manfaat Critical Book Riview

(1) Dapat memahami serta mampu mengaplikasikan kedalam kehidupan


sehari hari.

(2) Tuntutan tugas KKNI terpenuhi untuk critical book riview.

8 CBR FISIKA MODERN


(3) Memberikan ilmu yang bermanfaat dari penulis kepada si pembaca
critical book riview.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pada Buku Pertama (Ke-1)

BAB I. Teori Relativitas Khusus

Sebuah benda dikatakan bergerak relatif terhadap benda lain jika dalam
selang waktu tertentu kedudukan relatif benda yang bersangkuian berubah
terhadap benda yang lain tersebut. Sebaliknya, jika kedudukan relatif tersebut
tidak berubah, benda yang bersangkutan dikatakan berada dalam keadaan aiam.
Keadaan diam atau bergeraknya suatu benda merupakan konsep relatif, artinya
bergantung pada keadaan relatif benda yang satu terhadap benda yang lain yang
digunakan sebagai acuan. Untuk memerikan gerak suatu benda, seorang pengamat
harus menentukan kerangka acuan inersial yang digunakan sebagai acuan untuk
menganalisis gerakan benda tersebut.

Dalam bab ini, pembahasan masalah relativitas dibatasi pada masalah


relativitas khusus yang membahas hubungan antara hasil pengamatan oleh dua
pengamat yang saling bergerak relatif dengan kecepatan konstan v.

Kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan merupakan kerangka


acuan inersial. Kerangka acuaq inersial yang bergeyak dgngan kecepatan konstan

9 CBR FISIKA MODERN


(dan tidak berotasi) terhadap kerangka acuan inersial yang lain merupakan
kerangka acuan inersial juga. Kerangkalacuan yang dipercepat terhadap suatu
keran'gka acuan inersial bukan merupakan kerangka acuan inersial.

Di dalam kerangka acuan inersial berlaku hukum pertama Newton yang


merupakan hukum inersia; dimana benda dalam'keadaan diam akan tetap diam
dan benda yang beigerak akan tetap bergerak dengatr'kecepatan koiistan dalam
lintasan lurus jika'tidak ada gaya luar yang bekerja padabenda-benda tersebut.

A. TRANSFORMASI GALILEO

Jika kita metrakukan pengukuran dalam suatu keraugka acuan inersial yang,satu
dan selanjutnya ingin membandingkan'dengan hasil pengukuran nrcnurut
seorang;pergamat yang berada pada kerangka acuan inersial yang lain pada saat
yang sama rnaka diperlukan transflrmasi .Galileo,.yang mengatakan.bahwa
kecepatan (relatif terhadap setiap. Kerangka acuan inersial) rnematuhi aturan
jumlah yang paling sederhana.

selanjutnya, akan ditinjau kerangka .acuan inersial s' yang bergerak dengan
kecepatan konstan u terhadap ker4lgka acqan inersial S,-seperti ditunjukkan dalam
Gambar 1.1

10 CBR FISIKA MODERN


Untuk menyederhanakan pembahasan tentang transformasi kecepatan ini
dilakukan dengan memilih sistem koordinat kartesian dalam kedua kerangka
acuan inersial sedemikian rupa sehingga gerak relatif z . selalu pada arah sumbu x.
Menurut pengamat dalam kerangka inersial S, kerangka inersial S' bergerak
dengan laju u dalam arah sumbu x positif, atau dapat juga dikatakan bahwa
kerangka inersial S bergerak dengan laju u dalam arah sumbu x ne€atif menurut
pengamat dalam kerangka inersial S'. Pada saat t = 0 dan t' = 0, titik asal O dan
titik asal O' berimpit.

Seandainya peristiwa terjadi di titik P yang mempunyai'koordinat mang


dru1 waktu (x, y,'2, t) menurut peflgamat yang berada dalam kerangka acuan
inersial S dan (x' ,,y' , z , t) menurut pengamat yang berada dalam kerangka acuan
inersial S’. Bagairnanakah hubungan antara (x, y, z, t) dan (x', y , z , t) ?

Berdasarkan gambar 1.1., karena kerangka acuan inersial S'bergerak


dengan laju u ke arah sumbu x (dan sumbu x') positif, maka pada saat t sekon
jarak antara O: dan O adalah rzt, sehingga hubungan antara koordinat-koordinat
dalam dua kerangka acuan inersial tersebut adalah.

Persamaan (1.1a s/d 1.1d) disebut transformasi galileo. Transformasi balik


galileo dapat dituliskan sebagai :

Selanjutnya, karena kedudukan benda merupakan fungsi dari wakti maka


transformasi untuk kecepatan dan pecepatan diperoleh dengan melakukan

11 CBR FISIKA MODERN


penurunan secara berturut – turut dari koordinat kedudukan terhadap waktu
(karena t = t’ maka operasi d/dt’ identik dengan operasi d/dt). Sehingga diperoleh:

Untuk kasus yang lebih umum, berdasarkan persamaan (1.3a), (1.3b), (1.3c) dapat
dibuktikan bahwa v’ = v – u.

Dengan melakukan penurunan terhadap waktu dari persamaan (1.3a), (1.3b),


(1.3c) diperoleh:

Atau secara umum bisa dinyatakan bahwa:

a’ = a (1.6)

Persaamaan (1.6) menunjukkan bahwa hukum – hukum Newton tetap berlaku


untuk kedua kerangka acuan yang bergerak relatif satu sama lain dengan
kecepatan konstan.

B. KEGAGALAN HIPOTESIS ETER

Sampai dengan akhir abad sernbilan belas, para i,lmuwa+ masih percaya
adanya eter yang merupakan zat perantara bagi cahaya dan gelombang
elektromagnetik.lainnya. Oleh karena keberadaan eter belum pernah teramati,

12 CBR FISIKA MODERN


maka dipostulatkan bahwa eter merupak an zat yang tidak bermassa dan tidak
tampak, tetapi mengisi seluruh ruangan dan berfungsi hanya untuk merambatkan
gelombang elektromagnetik. Laju cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya
diukur terhadap eter tsb. Dengan demikian, seorang pengamat yang bergerak
dengan kecepatan u melalui etel:akan.mgngukur kecepatan cahaya c' dan menurut
transformasi Galileo c’ = c - u Hubungan inilah yang akan diuji.secara eksperimen
oleh beberapa ilmuwan.

Pada tahun 1887, Albert A. Michelson (1852 - 1931) dan Edward W.


Morley (1838-1932) mencoba mengukur kecepatan aliran eter dengan
meggunakan interferometer optis yang sangat peka yang dikenal dengan
interferometer Michelson, bila memang eter tersebut benar-benar ada. Gambar
1.2. menunjukkan skema percobaan yang dilakukan oleh Albert A. Michelson dan
Edward W. Morley.

Seberkas eahaya yang dipancarkan sumber cahaya S dipisahkan meqjadi dua


berkas di titik A. Berkas yang satu dipantulkan oleh cermin B, sedangkan berkas
yang lainnya dipantulkan di cermin C. Kedua berkas tersebut kemudian
diperpadukan kernbali untuk diamati interferensinya di D.

13 CBR FISIKA MODERN


Untuk membahas percobaan ini, misalkan dalam suatu kerangka acuan S yang
dipilih laju cahaya ke segala arah adalah sama yaitu c. dan bumi bergerak dengan
kecepatan V ke arah x positif terhadap kerangka acuan S. Dengan demikian
menurut seorang pengamat di bumi besamya kecepatan cahaya adalah c - V.
Waktu yang djperlukan oleh cahaya untuk rnenempuh jarak dari pemecah berkas
(beam splitter) A ke cermin datar B dengan kecepatan c : V dan kembali ke A
dengan kecepatan c + V setelah mengalami pemantulan oleh cermin datar B.

(1.7)

dengan l1 adalah jarak AB.

Dalam perjalanannya dari A ke cermin datar C dan kembali ke A dengan setelah

mengalami pemantulan oleh cermin datar C, karena kecepatan cahaya c tegak


lurus V, maka sehingga kecepatan menurut pengamat yang ada di bumi adalah :

(1.8)

Waktu yang diperlukan oleh cahaya untuk menempuh jarak dari pemecah berkas
(beam splitter) A ke cermin datar C dan kembali ke A (dengan kecepatan c)
setelah mengalami pemantulan oleh cermin datar C :

(1.9)

Perbedaan waktu tempuhnya adalah

(1.10)

Peralatan tersebut kemudian diputar sebesar 90o , sehingga peranan l1 dan l2 serta
t1 dan t2 saling dipertukarkan (menjadi t1 dan t2). Dengan demikian perbedaan
waktu tempuhnya :

(1.11)

14 CBR FISIKA MODERN


Dengan pemutaran alat sebesar 90o diharapkan terjadi pergeseran pola interferensi
yang teramati oleh D sebesar:

untuk V yang jauh lebih besar dari c diperoleh:

(1.12)

Michelson dan Morley melakukan percobaan dengan menggunakan


ukuran (l1 + l2) = 22mλ = 5,9 x 107 m, sedangkan laju V sesuai dengan laju gerak
bumi mengitari matahari yaitu sekitar 30 km/s. Untuk nilai-nilai tersebut
diharapkan nilai δ = O,3 yang cukup signifikan. Berdasarkan hasil pengamatan
ternyata tidak terjadi pergeseran pola interferensi. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kecepatan cahaya tetap besarnya tidak tergantung pada
kerangka pengamatannya. Hasil ini juga menunjukkan bahwa eter yangberfungsi
untuk merambatkan cahaya dan gelombang elektromagnetik lainnya tidak ada.
Sebab seandainya ia ada maka harus mempunyai kecepatan relatif V terhadap
matahari dan bintang lainnya sebesar 30 km/s sehingga pergeseran pola
interferensi akan teramati pada detektor D.

C. POSTULAT EINSTEIN

Menurut transformasi Galileo yang menyatakan bahwa kecepatan


(termasuk kecepatan cahaya) yang t6ramati oleh pengamat yang berada pada dua
kerangka acuan yang berbeda yang saling bergerak relatif satu sama lain
tergantung pada kecepatan relatif kerangka acuan tersebut.

Sedangkan percobaan Michelson-Morley yang dilakukan pada tahun 1887


telah membuktikan bahwa kecepatan cahaya tidak dipengaruhi oleh kecepatan
kerangka acuan.

15 CBR FISIKA MODERN


Untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam percobaan Michelson-Morley,
Einstein pada tahun 1905 mengajukan dua postulat sebagai berikut :

1. Asas relativitas : hukum – hukum fisika mempunyai bentuk yang sama di


dalam setiap kerangkan acuan inersial.

2. Ketidak baku bahan laju cahaya : laju cahaya mempunyai nilai yang sama
di semua kerangka inersial, tidak bergantung dari gerak sumber maupun
pengamatnya.

Postulat tersebut yang kemudian dikenal dengan Teori Relativitas Khusus.


Teori relativitas khusus ini cocok dengan eksperimen dan belum pernah
ditemukan keberatan secara eksperimen terhadap teori ini.

D. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Seorang penumpang di dalam kereta yang sedang berjalan dengan


kecepatan 30 m/s melintasi seorang pria yang tengah berdiri di depan peron
statsiun pada t’ = t = 0, dua puluh detik setelah kereta tersebut melewatinya, pria
di peron melihat seekor burung yang terbang dengan arah yang sama ke sepanjang
lintasan kereta pada saat kereta tersebut telah pergi sejauh 800 m. Seperti apakah
koordinat – koordinat burung tersebut jika dipandang dari sisi penumpang kereta?

Jawaban :

Koordinat – koordinat yang diberikan pada burung oleh pria yang berdiri di peron
stasiun adalah (x,y,z,t) = (800m, 0, 0, 20s)

Penumpang kereta mengukur jarak x’ terhadap burung sebagai

x’ = x- vt = 800m – (30 m/s)(20s) = 200m.

Oleh karena itu, koordinat – koordinat burung yang dipandang dari sisi
penumpang kereta adalah : (x’, y’, z’, t’) = (200m, 0, 0, 20s).

2. Sebuah contoh material radioaktif yang berada di laboratorium melepaskan


dua buah elektron kea rah yang saling berlawanan. Salah satu elektron memiliki
kecepatan 0,6c dan yang lainnya 0,7c, seperti hasil pengukuran yang dilakukan

16 CBR FISIKA MODERN


oleh seorang pengamat di laboratorium. Dengan mengacu ke transformasi klasik,
berapakah kecepatan sebuah elektron ketika diukur dari pengamat yang lain?

Jawaban :

Anggaplah pengamat O berada di posisi diam terhadap laboratorium dan


pengamat O’ di posisi diam terhadap partikel yang bergerak dengan kecepatan
0,6c (ambilah ini sebagai arah positif). Kemudian dari transformasi kecepatan
klasik galileo, kita dapatkan

u’x = ux – v = - 0,7c – 0,6c = - 1,3c

Soal ini menunjukkan bahwa kecepatan – kecepatan yang lebih besar dari pada
kecepatan cahaya mungkin berlaku dalam transformasi galileo. Hasil ini tidak
konsisten dengan Relativitas khusus.

3. Sebuah kerete bergerak dengan kecepatan 60 mil/jam melewati stasiun


pada pukul 12.00. Dua puluh detik kemudian sebuah kilatan cahaya menerpa rel
kereta satu mil jaraknya dari stasiun tersebut kea rah yang sama dengan arah gerak
kereta. Carilah koordinat – koordinat kilatan cahaya tersebut ketika diukur oleh
seorang pengamat di stasiun dan oleh seorang teknisi di kereta.

Jawaban :

Kedua pengamat tersebut mengukur koordinat waktu sebagai

 1 jam  1
t  t '  20 s  jam
 3600 s  180

Pengamat di stasiun mengukur koordinat spasial sebesar x = 1 mil. Koordinat


spasial (ruang) sebagaimana yang diamati oleh teknisi kereta adalah:

 1  2
x '  x  vt  1mil   60mil / jam   jam   mil
 180  3

2.2 Pada Buku Kedua (Ke-2)

BAB II. Relativitas

17 CBR FISIKA MODERN


Teori relativitas Albert Einstein adalah sebutan untuk kumpulan dua
teori fisika: relativitas umum dan relativitas khusus. Kedua teori ini diciptakan
untuk menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori
gerakan Newton. Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada
kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat. Inti pemikiran
dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap
masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk
kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.

Tulisan Einstein tahun 1905, "Tentang Elektrodinamika Benda Bergerak",


memperkenalkan teori relativitas khusus. Relativitas khusus menunjukkan
bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan bergerak
dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat
tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka
bergerak atau diam. Bayangkan ini seperti saat Anda berada di dalam sebuah
kapal selam yang bergerak dengan kecepatan tetap. Anda tidak akan dapat
mengatakan apakah kapal selam tengah bergerak atau diam. Teori relativitas
khusus disandarkan pada postulat bahwa kecepatan cahaya akan sama terhadap
semua pengamat yang berada dalam kerangka acuan lembam. Postulat lain yang
mendasari teori relativitas khusus adalah bahwa hukum fisika memiliki bentuk
matematis yang sama dalam kerangka acuan lembam manapun. Dalam teori
relativitas umum, postulat ini diperluas untuk mencakup tidak hanya kerangka
acuan lembam, namun menjadi semua kerangka acuan.

Relativitas umum diterbitkan oleh Einstein pada 1916 (disampaikan


sebagai satu seri pengajaran di hadapan "Prussian Academy of Science" 25
November 1915). Akan tetapi, matematikawan Jerman David Hilbert menulis dan
menyebarluaskan persamaan sejenis sebelum Einstein. Ini tidak menyebabkan
tuduhan pemalsuan oleh Einstein, tetapi kemungkinan mereka merupakan para
pencipta relativitas umum.

Hukum relativitas khusus yang menjadi dasar fisika modern adalah


(i).Hukum-hukum Fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan
inersia. Semua gerak adalah relatif. Postulat pertama diungkapkan karena tidak

18 CBR FISIKA MODERN


adanya kerangka acuan universal sebagai acuan mutlak dan merupakan perluasan
relativitas Newton untuk memasukkan tidak hanya hukum-hukum mekanika tetapi
juga hukum fisika lainnya termasuk listrik dan magnet. (ii) Kelajuan cahaya di
ruang hampa adalah sama untuk semua pengamat, tidak tergantung pada gerak
cahaya atau pun pengamat. Postulat kedua memiliki implikasi yang sangat luas
dimana kecepatan, panjang, waktu, dan massa benda semuanya bersifat relatif
sehingga relativitas Newton dan Galileo tidak dapat digunakan.

A. PENGARUH KERANGKA ACUAN

Permasalahan utama dalam relativitas adalah konsep kerangka acuan tempat


pengamat melakukan pengamatan. Pengamat yang sedang bergerak akan melihat
fenomena yang sama seperti yang diamati oleh pengamat diam dengan hasil yang
berbeda.

B. TRANSFORMASI GALILEO

Untuk memahami konsep relativitas secara matematik, kita kaji prinsip relativitas
Galileo. Dalam relativitas (transformasi) Galileo, kita kenal dua kerangka acuan.
Salah satu terhadap yang lain tergantung secara relatif. Misal masing-masing
kerangka acuan dinyatakan dengan S dan S’, di mana S’ adalah bergerak dengan
kecepatan v terhadap S dalam arah tertentu. Illustrasinya dalam gambar 2.1a

19 CBR FISIKA MODERN


Kedua pengamat dalam masing-masing kerangka (S dan S’) memiliki pengukuran
panjang dan pengukuran waktu (jam). Kedua alat ukur tersebut telah
disingkronkan saat titik O dan O’ berimpit atau tepat saat S’ melewati S. Setelah
kerangka S’ melewati S dalam waktu t’ (menurut S’), maka terjadi suatu peristiwa
ledakan pada titik B. Kecepatan pengamatan S’ pada saat kejadian tersebut relatif
terhadap pengamat S adalah:

vx’ = vx – v vz’ = vz

vy’ = vy (2.1)

Ini merupakan seperangkat kecepatan benda yang diukur oleh pengamat dalam
kerangka S’. Karena kerangka hanya bergerak dalam arah x, maka kecepatan
relatif yang terjadi hanya dalam komponen x. Sementara jarak (posisi kejadian)
terhadap koordinat S’ didapat melalui intergrasi persamaan (2.1), yaitu:

atau dalam bentuk Integral

Sedangkan untuk percepatan dapat diperoleh melalui diferensial dari

persamaan (2.1). yaitu:

dVx '
a x' 
dt

20 CBR FISIKA MODERN


C. PERCOBAAN MICHELSON – MORLEY

Untuk mudah memahami proses percobaan Michelsom-Morley, mari kitan


analisis contoh berikut: Misalnya seorang perenang yang diamati oleh dua
pengamat pada kerangka acuan yang berbeda. Dimana u = kecepatan aliran arus =
kecepatan pengamat dalam kerangka O’. c = kecepatan perenang dengan arahnya
berubah-ubah. Pertama kita analisa gerakan perenang seperti dalam gambar 2.2
(b), dimana perenang bergerak sepanjang arus. Berdasarkan persamaan (2.1), bila
perenang bergerak dari A ke D, maka menurut pengamat dikerangka O’ kecepatan
perenang tersebut adalah

v’ = c dari A ke D (searah dengan arus)

v’ = -c dari D ke A (melawan arus) (2.3)

sedangkan menurut pengamat di kerangka O, kecepatan perenang

adalah:

v = u + c dari A ke D (searah dengan arus)

v = u – c dari D ke A (melawan arus) atau (2.3a)

|v| = c – u karena u<c dan v = -

21 CBR FISIKA MODERN


Bila panjang litasan dari A ke D dinyatakan dengan l, maka waktu gerak perenang
dari A ke D menurut pengamat dikerangkan O (diam ditepi sungai) adalah:

(2.3 b)

Sedangkan waktu untuk gerak dari D ke A adalah:

(2.3 b)

Sehingga waktu total untuk gerak perenang bolak-balik dari A ke D dan dari D ke
A atau waktu untuk perjalanan gerakan dari A-DA adalah

2l
t1  c
 u2  (2.3c)
1  2 
 c 

D. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Seorang pengamat yang diam terhadap bumi, mengamati peristiwa


tumbukan berikut ini. Sebuah partikel bermassa m1 = 3 kg bergerak dengan
kecepatan u1 = 4 m/s disepanjang sumbu x mendekati partikel kedua bermassa m2
= 1 kg yang bergerak dengan kecepatan u2 = -3 m/s di sepanjang sumbu x.
Setelah terjadi tumbukan pengamat menemukan bahwa m2 memiliki kecepatan u2
= 3 m/s di sepanjang sumbu x.Tentukanlah kecepatan u1 untuk m1 setelah
tumbukan tersebut.

Jawaban :

Momentum awal = Momentum akhir

m1 u1 + m2 u2 = m1 u’1 + m2 u’2

(3kg) (4m/s) + (1kg) (-3 m/s) = (3kg) u’1 + (1kg) (3 m/s)

9 kg * m/s = (3kg) u’1 + (3kg) * m/s

22 CBR FISIKA MODERN


Hasilnya u’1 = 2 m/s.

2. Anggaplah bahwa jam B terletak sejarak L dari seorang pengamat.


Jelaskanlah bagaimana jam ini dapat disinkronkan dengan jam A yang berada di
lokasi pengamat.

Jawaban :

Aturlah jam B untuk menunjukkan tB = L / c. Pada tA = 0 (sebagaimana dicatat


oleh jam A), kirimlah sinyal cahaya ke jam B yang berada di kejauhan tersebut.
Jalankan Jam B ketika sinyal tersebut mengenainya.

3. Percobaan Michelson-Morley menggunakan sebuah interferometer dengan


lengan – lengan sepanjang 11 m dan cahaya sodium dengan panjang 5900
Amstrong. Percobaan tersebut akan menyingkap perubahan sebanyak 0,005
pinggiran. Berapakah batas teratas yang dapat dihasilkan oleh kenihilan yang
menempatkan kecepatan bumi di eter?

Jawaban :

Jumlah pinggiran ∆N yang nampak melewati titik persilangan teleskop adalah

v2 2lv 2
N   l A  l B  
c 2 c 2

2(11m)v 2
0,005 
5900x10 10

m 3 x10 8 m / s  2

Hasilnya v = 3,47x103 m/s.

Kecepatan orbit bumi adalah 3x104 m/s, sehingga interferometer tersebut cukup
peka untuk mendeteksi gerakan ini . Tidak ada perubahan pinggiran yang dapat
diamati.

2.3 Pada Buku Ketiga (Ke-3)

BAB I. RELATIVITAS EINSTEIN

23 CBR FISIKA MODERN


Teori Relativitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan
antara materi dan geometri ruang-waktu (spacetime). John Wheler
menyederhanakan Teori Relativitas Umum Einstein ini dalam satu kalimat: materi
membuat ruang-waktu melengkung (curved), dan ruang-waktu membuat materi
bergerak (motion). Kombinasi geometri-materi inilah yang kita rasakan sebagai
gravitasi. Teori Relativitas Umum menjelaskan interaksi pada skala makro atau
tingkat kasat mata, misalnya peredaran planet, bintang, dan galaksi.

Konsep relativitas khusus memandang ruang-waktu sebagai jalinan


koordinat mirip sehelai permadani yang dibentangkan di lantai, alias datar. Dua
tahun kemudian, Eisntein tidak bisa mempertahankan anggapan ruang-waktu
yang datar ini ketika ia mencoba menerapkan kaitan antara relativitas khusus dan
gravitasi. Akhirnya setelah memainkan matematika yang cukup rumit dan dengan
menganggap bahwa cahaya adalah partikel yang sebenar-benarnya (foton)
hingga bisa dipengaruhi gravitasi, didapatkanlah relativitas umum, yang
dirumuskan Einstein di tahun 1916 dan demikian menggemparkan. Pada intinya,
ketika di ruang-waktu terdapat obyek yang cukup masif atau padat (seperti planet,
bintang-bintang dan galaksi), ruang-waktu akan melengkung (mirip mangkok)
dan itulah yang disebut gravitasi. Pada masa kini, selain mekanika kuantum,
relativitas umum adalah permata nya fisika, yang sanggup menjelaskan perilaku
alam semesta dalam struktur berskala besar. Penemuan black hole yaitu bintang
bergravitasi sangat besar hingga mampu menyerap seluruh cahayanya sendiri
terkait erat dengan teori gravitasi Einstein ini.

Gambar 7. Konsep Ruang-waktu dalam Teori Relativitas Umum. Massa


mempengaruhi bentuk kontur dimensi ruang-waktu, dan bentuk kotur dimensi
ruang-waktu mempengaruhi massa untuk bergerak.

24 CBR FISIKA MODERN


Teori Relativitas Umum membuat geger karena menyanggah Persamaan
Gravitasi Hukum Newton bahwa gravitasi bukanlah sebuah gaya namun hanya
konsekuensi dari akibat pelengkungan ruang-waktu. Waktu menjadi parameter
bersama ruang tiga dimensi membentuk ruang-waktu atau spacetime, ruang-waktu
memiliki referensi terhadap kejadian (event) yang secara matematis disimbolkan
dengan koordinat (t, x, y, z) atau dalam koordinat angular (t, r, θ, dan φ).

A. RELATIVITAS NEWTON

Teori relativitas muncul dari kebutuhan terhadap kerangka acuan, yaitu


suatu patokan yang dapat digunakan ilmuwan untuk menganalisis hukum gerak.
Pada waktu kelas X, kalian telah mempelajari Hukum Newton tentang gerak, di
mana Hukum I Newton tidak membedakan antara partikel yang diam dan partikel
yang bergerak dengan kecepatan konstan. Jika tidak ada gaya luar yang bekerja,
partikel tersebut akan tetap berada dalam keadaan awalnya, diam atau bergerak
dengan kecepatan awalnya.

Benda akan dikatakan bergerak apabila kedudukan benda tersebut berubah


terhadap kerangka acuannya. Kerangka acuan di mana Hukum Newton berlaku
disebut kerangka acuan inersia. Jika kita memiliki dua kerangka acuan inersia
yang bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap yang lainnya, maka tidak
dapat ditentukan bagian mana yang diam dan bagian mana yang bergerak atau
keduanya bergerak. Hal ini merupakan konsep Relativitas Newton, yang
menyatakan “gerak mutlak tidak dapat dideteksi”.

Konsep ini dikenal oleh para ilmuwan pada abad ke-17. Tetapi, pada akhir
abad ke-19 pemikiran ini berubah. Sejak saat itu konsep relativitas Newton tidak
berlaku lagi dan gerak mutlak dideteksi dengan prinsip pengukuran kecepatan
cahaya.

B. TRANSFORMASI GALILEO

Pada sudut pandang klasik atau Galileo, jika terdapat dua kerangka acuan S dan S′ yang
masing-masing dicirikan dengan sumbu koordinat yang ditunjukkan Gambar 2.

25 CBR FISIKA MODERN


Gambar 2. Kerangka acuan S bergerak ke kanan dengan kecepatan v relatif
terhadap kerangka S.

Sumbu x dan x' saling berimpitan, dan diasumsikan kerangka S′ bergerak ke


kanan (arah x) dengan kecepatan v relatif terhadap S. Untuk menyederhanakan,
diasumsikan bahwa acuan O dan O' dari kedua kerangka acuan saling berimpit
pada t = 0.

Sekarang, dimisalkan terjadi sesuatu di titik P yang dinyatakan dalam koordinat x


', y ', z' dalam kerangka acuan S' pada saat t'. Bagaimana koordinat P di S? Perlu
diketahui, karena S dan S' mula-mula berimpitan, setelah t, S' akan bergerak
sejauh vt'. Sehingga pada saat t ' akan berlaku:

x = x' + vt' ..................................................... (1)

y = y'.............................................................. (2)

z = z' ............................................................. (3)

t = t '.............................................................. (4)

Persamaan-persamaan tersebut dinamakan persamaan transformasi Galileo.

C. PERCOBAAN MICHELSON – MORLEY

Pada tahun 1887, Albert Michelson (1852 - 1931) dan Edward Morley (1838 -
1923) melakukan suatu percobaan untuk mengukur kecepatan bumi dengan eter,
yaitu suatu medium hipotetik yang dahulu diyakini diperlukan untuk membantu
perambatan radiasi elektromagnetik. Dengan menggunakan interferometer
Michelson, mereka berharap dapat mengamati suatu pergeseran pada pita

26 CBR FISIKA MODERN


interferensi yang terbentuk saat alat diputar 90°, untuk menunjukkan bahwa laju
cahaya yang diukur pada arah rotasi bumi, atau arah lintasan orbit, berbeda
dengan laju pada arah 90° terhadap arah rotasi.

Gambar 1. Skema percobaan interferometer


Michelson.
Dalam percobaan ini, yang ditunjukkan pada Gambar 1, satu berkas
cahaya bergerak menurut arah gerak Bumi dan yang lain bergerak tegak lurus
terhadap gerak ini. Perbedaan antara waktu tempuh berkas tergantung pada
kecepatan Bumi dan dapat ditentukan dengan pengukuran interferensi.

Kita anggap interferometer tersebut diarahkan sedemikian rupa, sehingga


berkas yang mengenai cermin M1 berada dalam gerak Bumi yang diandaikan.
Berkas yang memantul dari pembagi berkas dan mengenai cermin M2 bergerak
dengan kecepatan tertentu (relatif terhadap Bumi) yang tegak lurus terhadap
kecepatan bumi. Kedua sinar dari cermin M1 dan M2 akan sampai pada
pengamat. Jika ada eter yang bergerak dengan kelajuan v, maka akan timbul
perbedaan waktu sebesar:

Perbedaan waktu tersebut dapat dideteksi dengan mengamati interferensi


dari kedua berkas cahaya tadi. Pita interferensi yang diamati dalam kedudukan
pertama haruslah mengalami pergeseran. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak
ditemukan adanya pergeseran.

Percobaan yang sama dilakukan dengan berbagai keadaan, dan hasil yang
diperoleh menunjukkan tetap tidak ditemukan adanya pergeseran. Jadi, dapat

27 CBR FISIKA MODERN


disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan keberadaan eter tidak benar, dalam
arti bahwa eter tidak ada.

D. CONTOH SOAL DAN PEMBAHASAN

1. Sebuah kereta api bergerak dengan kecepatan 60 km/jam. Seorang penumpang


berjalan dalam kereta dengan kecepatan 6 km/jam searah dengan kereta. Berapa
kecepatan penumpang tersebut terhadap orang yang diam di tepi rel?

Jawaban :

Kita dapat menyelesaikannya dengan persamaan transformasi Galileo untuk


kecepatan:

u’x = ux - v

orang yang diam di tepi rel sebagai kerangka acuan S. Kereta api yang bergerak
terhadap orang diam sebagai kerangka acuan S*.Kecepatan kerangka acuan S*
terhadap kerangka acuan S adalah v = 60 km/jam. Kecepatan penumpang terhadap
kerangka acuan S* adalah u’x = 6 km/jam. Jadi, kecepatan penumpang (ux)
terhadap orang yang diam adalah

u’x = ux - v

ux = u’x + v

ux = 6 km/jam + 60 km/jam

ux = 66 km/jam.

2. Tunjukkan bagaimana hubungan massa-kecepatan Einstein menyelesaikan


kesulitan dalam eksperimen balistik

Jawaban:

28 CBR FISIKA MODERN


Ketika di tinjau oleh pengamat O’, massa peluru ketika adalah

Sementara massa peluru di tinjau oleh pengamat O, dimana = v ,adalah

Jika kita sekarang menerapkan transformasi Lorentz terhadap besaran di dalam


akar

kuadrat terakhir, kita akan mendapati

Jadi

Dengan demikian,

3. Sebuah benda diam terbelah menjadi 2 bagian secara spontan dan keduanya
saling bergerak kearah yang berlawanan. Belahan-belahan tersebut memiliki
massa diam 3 kg dan 5,33 kg serta memiliki kecepatan ralatif 0,8 c dan 0,6 c.
tentukkan massa diam benda tersebut sebelum terbelah

29 CBR FISIKA MODERN


Jawaban:

Karena

30 CBR FISIKA MODERN


BAB III

IDENTITAS BUKU

3.1 Identitas Buku Pertama

1. Judul Buku : KONSEP FISIKA MODERN


2. Penulis : Dadan Rosana, Sukardiyono, dan Supriyadi
3. Penerbit : UNY Press
4. Kota Terbit : Yogyakarta
5. Tahun Terbit : 2000
6. Edisi : Pertama
7. Tebal Buku : 159 halaman
8. ISBN :-

31 CBR FISIKA MODERN


3.2 Identitas Buku Kedua

1. Judul Buku : FISIKA MODERN I (Pendekatan Kontekstual)


2. Penulis : Dr. A. Halim, M.Si
3. Penerbit : Syiah Kuala University Press
4. Kota Terbit : Aceh
5. Tahun Terbit : 2000
6. Edisi : Pertama
7. Tebal Buku : 226 halaman
8. ISBN : 978-979-8278-84-6

32 CBR FISIKA MODERN


3.2 Identitas Buku Ketiga

1. Judul Buku : KONSEP DASAR FISIKA MODERN


2. Penulis : Dadan Rosana, Sukardiyono, dan Supriyadi
3. Penerbit : JICA
4. Kota Terbit : Yogkarta
5. Tahun Terbit : 2003
6. Edisi : Edisi Revisi
7. Tebal Buku : 196 halaman
8. ISBN :-
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

A. Teori Relativitas Khusus

Dalam teori relativitas khusus, Einstein mengemukakan dua postulat, yaitu :

(1) Postulat pertama

Hukum-hukum fisika memiliki bentuk yang sama pada semua kerangka acuan
inersial.

(2) Postulat kedua

Kelajuan cahaya di ruang hampa ke segala arah adalah sama untuk semua
pengamat, tidak bergantung paad gerak sumber cahaya maupun pengamat.

Dalam membahas teori relativitas diperlukan suatu kerangka acuan inersial yaitu
kerangka acuan di mana hukum pertama Newton berlaku. Kerangka acuan
inersial adalah suatu kerangka acuan yang berada dalam keadaan diam atau
bergerak terhadap acuan lainnya dengan kecepatan konstan pada suatu garis
lurus.

Misalkan kejadian fisika berlangsung di dalam sebuah kerangka acuan inersial,


maka lokasi dan waktu kejadian dapat dinyatakan dengan koordinat (x, y, z, t)
dengan t adalah waktu. Kita dapat memindahkan koordinat ruang dan waktu suatu
kejadian yang berlangsung di dalam sebuah kerangka acuan inersial ke dalam
kerangka acuan lain yang bergerak dengan kecepatan relatif yang konstan melaui
transformasi Galileo.

4.2 Saran

(1) Akan lebih baik bila peserta lebih aktif lagi dalam persentasi.

(2) Critical Book Riview ini masih jauh dari kata kesempurnaan jadi
diharapkan kritik dan sarannya.

34 CBR FISIKA MODERN


DAFTAR PUSTAKA

Dadan Rosana, Sukardiyono, dan Supriyadi. 2000. KONSEP FISIKA MODERN.


UNY Press: Yogyakarta.

Dadan Rosana, Sukardiyono, dan Supriyadi. 2000. KONSEP DASAR FISIKA


MODERN. JICA: Yogyakarta.
Dr. A. Halim, M.Si. 2000. FISIKA MODERN I (Pendekatan Kontekstual). Syiah
Kuala University Press: Aceh.

35 CBR FISIKA MODERN

Anda mungkin juga menyukai