Dosen Pengampu :
Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si., M.Si.
Oleh :
Ni Kadek Harmoni Pratiwi (1713021035)
Terima kasih, kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kelimpahan dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini berjudul
"Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton" dengan baik.
Tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama untuk dosen dan
semua yang telah memberikan bantuan materi..
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan
penulis untuk menyebabkan makalah ini memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, baik dalam konten dan sistematika. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tulisan ini. Semoga penulis,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I Pendahuluan
BAB IV Pembahasan
BAB V Penutup
ii
BAB I
LATAR BELAKANG
1
bahan dan menghitung nilai tampang lintang untuk beberapa atom serta
beberapa soal terkait tampang lintang tumbukan diferensial compton.
1.3. Manfaat
Berdasarkan tujuan pembuatan dari project ini, maka hasil project ini
dapat bermanfaat untuk memudahkan dalam menentukan tampang lintang
foton-γ hamburan compton menurut Klein-Nishina dengan variasi sudut dan
mengetahui grafik antara tampang lintang foton-γ dan sudutnya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
emisi sinar gamma, (b) konversi internal, dan (c) pembuatan pasangan
internal. Dari sini, emisi gamma lebih memungkinkan dari kedua proses
lainnya.
Dalam kasus spektrum atomik, spektrum gamma dari nuklei yang
terdiri dari sharpline (garis-tajam) yang menunjukkan bahwa nucleus
memiki tingkat energi yang diskrit. Energi dari emisi sinar gamma di
dapatkan dari hubungan :
h E Ei E f (2.1.1)
jika Ef sesuai dengan keadaan dasar, tidak ada emisi lanjutan dari foton
yang mungkin, jika tidak, nukleus akan memancarkan foton satu atau lebih
sebelum menuju ke keadaan dasar.
Tidak seperti peluruhan alpha (α) dan beta (β), peluruhan gamma (γ)
tidak akan menyebabkan nomor atom atau nomor massa nukleus berubah.
Dibandingkan dengan waktu paruh dari emisi alpha dan beta, emisi gamma
memiliki waktu paruh yang sangat singkat. Sinar gamma merupakan
gelombang elektromagnet yang memiliki daya tembus sangat tinggi.
Meraka tidak akan menyebabkan ionisasi yang banyak dan tidak dibelokkan
3
oleh medan magnet. Faktanya, interaksi dari sinar gamma terhadap material
berbeda jauh dari muatan partikel. Karena itu, penting untuk mengetahui
interaksi ini sebelum melakukan pengukuran enegi foton dan hubungan
karakteristik lain ke emisi gamma.
b. Efek Compton
Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi h
berinteraksi dengan elektron bebas atau elektron yang tidak terikat
dengan kuat oleh inti, yaitu elektron terluar dari atom. Elektron itu
4
dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak dengan energi kinetik tertentu
disertai foton lain dengan energi lebih rendah dibandingkan foton datang.
Foton lain ini dinamakan foton hamburan.
Kemungkinan terjadinya hamburan Compton berkurang bila energi
foton yang datang bertambah dan bila Z bertambah.
Dalam hamburan Compton ini, energi foton yang datang yang
diserap atom diubah menjadi energi kinetik elektron dan foton hamburan.
Perubahan panjang gelombang foton hamburan dari λ menjadi λ’
dirumuskan :
'
h
1 cos (2.2.2)
m0 c
c. Pembentukan Pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan
medan listrik dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton
akan lenyap dan sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-
positron. Karena massa diam elektron ekivalen dengan energi 0,51 MeV,
maka produksi pasangan hanya dapat terjadi pada energi foton
1,02 MeV 2me c 2 . Pembentukan pasangan terjadi di dalam medan
inti dan memenuhi hukum kekekalan :
h 2m0 c 2 E E Eint i (2.2.3)
Kedua partikel ini akan kehilangan energinya melalui proses ionisasi
atom bahan. Positron yang terbentuk juga bisa bergabung dengan
elektron melalui suatu proses yang dinamakan annihiliasi.
5
relativistik Dirac dari
elektron ke teori hamburan
foton-γ oleh sebuah
elektron bebas yang nisbi
diam.
d S
S
d
re E ' E E '
2 2
sin 2
2 E E ' E
3
E '
2
2
r E ' E '
e 1 cos
2
(2.3.1)
2
E E E
dengan re adalah jari-jari klasik elektron yang nilainya 2,82 10 13 cm , E
adalah energi foton gamma sebelum menumbuk elektron, E’ adalah energi
foton gamma setelah menumbuk elektron, dan θ adalah sudut hambur
foton-γ dari arah mula-mula
Menurut Sudjatmoko, tampang lintang hamburan diferensial
satuan sudut ruang, per satuan fluks datang dalam arah n0 dengan
polarisasi 0 .besaran ini mempunyai dimensi luas per satuan sudut ruang,
yang dituliskan :
6
2
d e2 2
0
(2.3.2)
d m0 c 2
untuk radiasi datang tak terpolarisasi, oleh karena itu tampang lintang
hamburannya :
2
d e2 1
d m0 c 2
2 1 cos
2
(2.3.3)
Persamaan (2.3.2) juga disebut sebagai tampang lintang hamburan
diferensial Thomson untuk foton datang oleh sebuah elektron bebas.
Untuk perhitungan mekanika kuantum dari hamburan foton oleh
elektron yang telah dilakukan oleh Klein dan Nishina untuk hamburan
Compton, dihasilkan :
k k '
2
d e 2 k '
2 2
2
0 (2.3.4)
d m0 c 2 k
4kk '
2 E0
dalam satuan cm . Dimana nilai a .
sr m0 c 2
Persamaan (2.3.5) menyatakan bahwa tampang lintang elektron untuk
hamburan foton dengan energi awal h yang masuk ke dalam sudut ruang
d disekitar sudut adalah nol. Sehingga untuk energi rendah h m0 c 2
, berarti a 0 , maka tampang lintang Klein dan Nishina sama dengan harga
klasik Thomson.
7
BAB III
DESAIN
8
3.2 Hasil Media
Berdasarkan rancangan media yang sudah dibuat, maka hasil dari media
tersebut sebagai berikut :
didapatkan tampang lintang sebesar 1,5 10 26 MeV, untuk sudut 60˚,
9
BAB IV
PEMBAHASAN
2
r
S e 1 cos
2
2 E E E
2
r
S e 1 cos
2
2 E E E
2,82 10 20 20 3
13 2
20
3
1 cos 30
2
2 50 50 50
3,9762 10 26 0,4 0,064 1 0,750,16
3,9762 10 26 0,424
2
1,6 10 26 cm
sr
b. Untuk sudut 45˚
E ' E ' 3 E '
2
2
r
S e 1 cos
2
2 E E E
1 cos 45
2
2 50 50 50
10
3,9762 10 26 0,4 0,064 1 0,50,16
3,9762 10 26 0,384
2
1,5 10 26 cm
sr
c. Untuk sudut 60˚
E ' E ' 3 E '
2
2
r
S e 1 cos
2
2 E E E
2,82 10 13 20 20
2 3
20
3
1 cos 60
2
2 50 50 50
3,9762 10 26 0,4 0,064 1 0,250,16
3,9762 10 26 0,344
2
1,3 10 26 cm
sr
Berdasarkan hasil tampang lintang diperoleh grafik linier. Dari grafik
tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar sudut maka nilai tampang
lintangnya semakin kecil atau semakin kecil.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tampang lintang (σ) dari hasil
perhitungan secara manual dengan hasil perhitungan menggunakan simulasi
yang telah dibuat, menghasilkan hasil yang sama. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan menggunakan simulasi yang telah dibuat akan
mempermudah dalam menentukan tampang lintang hamburan foton-γ.
11
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Nilai tampang lintang untuk hamburan foton-γ Klein-Nishina,
apabila diketahui nilai E = 50 MeV dan E’ = 20 MeV, untuk
sudut hamburan 30˚ didapatkan tampang lintang sebesar
2
1,6 10 26 cm , untuk sudut 45˚, didapatkan tampang lintang
sr
5.2. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang terdapat pada media ini, maka penulis
menyarankan untuk mahasiswa selanjutnya apabila ingin mengambil topik
yang sama agar dapat membuat media tampang lintang hamburan dengan
lebih sempurna serta lebih banyak lagi grafik yang ditampilkan, dapat
membentuk grafik yang sempurna.
12
DAFTAR PUSTAKA
13