Anda di halaman 1dari 16

Fisika Inti

Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton

Dosen Pengampu :
Dewi Oktofa Rachmawati, S.Si., M.Si.

Oleh :
Ni Kadek Harmoni Pratiwi (1713021035)

Program Studi Pendidikan Fisika


Jurusan Fisika dan Pengajaran Ipa
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja
2020
KATA PENGANTAR

Terima kasih, kami berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
kelimpahan dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini berjudul
"Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton" dengan baik.
Tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terutama untuk dosen dan
semua yang telah memberikan bantuan materi..
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan
penulis untuk menyebabkan makalah ini memiliki banyak kekurangan dan
kelemahan, baik dalam konten dan sistematika. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan tulisan ini. Semoga penulis,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Singaraja, 19 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................. ii

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang ...................................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Manfaat ................................................................................................. 2

BAB II Kajian Teori

2.1. Peluruhan Gamma (γ) ........................................................................... 3


2.2. Interaksi Radiasi Sinar Gamma ............................................................ 4
2.3. Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton ............................. 5

BAB III Desain

3.1 Rancangan Media.................................................................................. 8


3.2 Hasil Media ........................................................................................... 9
3.3 Data yang diperoleh .............................................................................. 9

BAB IV Pembahasan

4.1. Tampang Lintang Hamburan .............................................................. 10

BAB V Penutup

5.1. Kesimpulan ......................................................................................... 12


5.2. Saran ................................................................................................... 12

Daftar Pustaka ................................................................................................... 13

ii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. Latar Belakang


Sinar gamma (γ) adalah adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau
subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron. Sinar gamma
juga merupakan istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang
diproduksi oleh transisi energi karena percepatan elektron. Karena beberapa
transisi elektron memungkinkan untuk memiliki energi lebih tinggi dari
beberapa transisi nuklir, ada tumpang-tindih antara apa yang kita sebut sinar
gamma energi rendah dan sinar-X energi tinggi.
Ada banyak proses dimana sinar gamma berinteraksi dengan materi
dan kehilangan energinya. Tetapi tidak semua proses berkontribusi pada
tingkat yang sama untuk energi foton yang berbeda. Sinar gamma yang
dipancarkan dalam peluruhan nuklir biasanya mempunya rentang energi
dari MeV yang kecil ke beberapa MeV. Dalam rentang ini, ada tiga proses
utama dimana foton kehilangan energinya karena berinteraksi dengan foton,
yaitu (a) efek fotolistrik, (b) efek Compton atau hamburan, (c) pembentukan
pasangan.
Partikel bermuatan kehilangan energi karena diberikan pada elektron
atomik. Partikel berat yang bermuatan seperti proton, deutron, dan partikel
alfa kehilangan energinya ketika melalui materi utama oleh interaksi
listriknya dengan elektron atomik. Elektron naik ke ekadaan eksitasi atau
sering disebut lepas dari atom induknya. Sebagian besar elektron terlepas
memiliki energi cukup untuk mengionisasi atom yang berada pada
lintasannya. Karena massa partikel datang jauh lebih besar dari elektron,
maka partikel tersebut tidak dapat terbelokkan ketika terjadi interaksi, dn
partikel perlahan mengalami perlambatan sampai akhirnya berhenti.
Berdasarkan paparan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat
materi “Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton” dengan
membuat media yang menjelaskan secara visual interaksi partikel terhadap

1
bahan dan menghitung nilai tampang lintang untuk beberapa atom serta
beberapa soal terkait tampang lintang tumbukan diferensial compton.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,
penulis menemukan beberapa masalah. Adapun rumusan masalah yang
penulis temukan yaitu:
1.2.1. Berapakah besar tampang lintang hamburan diferensial
hamburan foton-γ dengan variasi sudut berdasarkan
perumusan Klein-Nishina?
1.2.2. Bagaimana grafik tampang lintang hamburan diferensial
hamburan foton-γ berdasarkan perumusan Klein-Nishina
terhadap sudutnya?

1.3. Manfaat
Berdasarkan tujuan pembuatan dari project ini, maka hasil project ini
dapat bermanfaat untuk memudahkan dalam menentukan tampang lintang
foton-γ hamburan compton menurut Klein-Nishina dengan variasi sudut dan
mengetahui grafik antara tampang lintang foton-γ dan sudutnya.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Peluruhan Gamma (γ)


Sinar gama adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi
elektromagnetik yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau
subatomik lainnya seperti penghancuran elektron-positron.
Peluruhan inti yang memancarkan partikel, biasanya meninggalkan inti
pada saat keadaan tereksitasi. Energi yang tersedia selanjtnya digunakan
untuk peluruhan ke tingkat energi yang lebih rendah atau ke keadaan dasar,
tidak cukup untuk menyebabkan pemancaran oleh partikel lain atau
peluruhan dengan emisi partikel. Emisi dengan interaksi elektromagnetik
menjadi lebih efektif. Inti akan membuat transisi dari tingkat energi yang
lebih tinggi menuju energi yang lebih rendah, sehingga energi yang dilepas
sebesar E  Ei  E f melalui salah satu dari ketiga proses berikut : (a)

emisi sinar gamma, (b) konversi internal, dan (c) pembuatan pasangan
internal. Dari sini, emisi gamma lebih memungkinkan dari kedua proses
lainnya.
Dalam kasus spektrum atomik, spektrum gamma dari nuklei yang
terdiri dari sharpline (garis-tajam) yang menunjukkan bahwa nucleus
memiki tingkat energi yang diskrit. Energi dari emisi sinar gamma di
dapatkan dari hubungan :
h  E  Ei  E f (2.1.1)

jika Ef sesuai dengan keadaan dasar, tidak ada emisi lanjutan dari foton
yang mungkin, jika tidak, nukleus akan memancarkan foton satu atau lebih
sebelum menuju ke keadaan dasar.
Tidak seperti peluruhan alpha (α) dan beta (β), peluruhan gamma (γ)
tidak akan menyebabkan nomor atom atau nomor massa nukleus berubah.
Dibandingkan dengan waktu paruh dari emisi alpha dan beta, emisi gamma
memiliki waktu paruh yang sangat singkat. Sinar gamma merupakan
gelombang elektromagnet yang memiliki daya tembus sangat tinggi.
Meraka tidak akan menyebabkan ionisasi yang banyak dan tidak dibelokkan

3
oleh medan magnet. Faktanya, interaksi dari sinar gamma terhadap material
berbeda jauh dari muatan partikel. Karena itu, penting untuk mengetahui
interaksi ini sebelum melakukan pengukuran enegi foton dan hubungan
karakteristik lain ke emisi gamma.

2.2. Interaksi Radiasi Sinar Gamma


Ada beberapa proses sinar gamma berinteraksi dengan bahan material
dan kehilangan energi. Dalam proses ini tidak berkontribusi pada tingkatakn
yang sama untuk energi yang berbeda mulai dari sebagian kecil MeV ke
beberapa MeV. Terdapat 3 proses foton kehilangan energi akibat
berinteraksi dengan bahan materi, yaitu (a) efek fotolistrik, (b) efek
compton atau hamburan compton, dan (c) pembentukan pasangan.
a. Efek Fotolistrik
Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya
oleh elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut
terlepas dari ikatan atom. Elektron yang terlepas dinamakan
fotoelektron.efek foto listrik terutama terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5
MeV. Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z
yang besar, seperti tembaga (Z = 29).
Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron
fotolistrik dalam bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi
digunakan untuk melawan energi ikat elektron (W0). Besarnya energi
kinetik fotoelektron (K) dalam peristiwa ini adalah:
K  h  W0 (2.2.1)
Dari persamaan (2.2.1) terlihat bahwa agar efek fotolistrik terjadi,
maka energi foton harus sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat
elektron yang berinteraksi.

b. Efek Compton
Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi h
berinteraksi dengan elektron bebas atau elektron yang tidak terikat
dengan kuat oleh inti, yaitu elektron terluar dari atom. Elektron itu

4
dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak dengan energi kinetik tertentu
disertai foton lain dengan energi lebih rendah dibandingkan foton datang.
Foton lain ini dinamakan foton hamburan.
Kemungkinan terjadinya hamburan Compton berkurang bila energi
foton yang datang bertambah dan bila Z bertambah.
Dalam hamburan Compton ini, energi foton yang datang yang
diserap atom diubah menjadi energi kinetik elektron dan foton hamburan.
Perubahan panjang gelombang foton hamburan dari λ menjadi λ’
dirumuskan :

 ' 
h
1  cos  (2.2.2)
m0 c

c. Pembentukan Pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan
medan listrik dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton
akan lenyap dan sebagai gantinya akan timbul sepasang elektron-
positron. Karena massa diam elektron ekivalen dengan energi 0,51 MeV,
maka produksi pasangan hanya dapat terjadi pada energi foton
 
 1,02 MeV 2me c 2 . Pembentukan pasangan terjadi di dalam medan
inti dan memenuhi hukum kekekalan :
h  2m0 c 2  E  E  Eint i (2.2.3)
Kedua partikel ini akan kehilangan energinya melalui proses ionisasi
atom bahan. Positron yang terbentuk juga bisa bergabung dengan
elektron melalui suatu proses yang dinamakan annihiliasi.

2.3. Tampang Lintang Hamburan Diferensial Compton


Telah ditemukan oleh Compton bahwa meskipun sinar γ adalah
merupakan gelombang elektromagnet, namun ternyata berperilaku juga
sebagai partikel yang disebut foton. Proses efek compton terjadi ketika suatu
foton berinteraksi dengan elektron bebas dan dihamburkan dengan energi
yang lebih rendah. Dalam tahun 1928, Klein dan Nishina menerapkan teori

5
relativistik Dirac dari
elektron ke teori hamburan
foton-γ oleh sebuah
elektron bebas yang nisbi
diam.

Persamaan-persamaan Klein-Nishina untuk hamburan tak-lenting


dari foton-γ oleh sebuah elektron bebas dipilih untuk perhitungan numerik
dari tampang hamburan foton-γ, karena persamaan-persamaan ini terbukti
sangat baik dan sesuai dengan data hasil percobaan (Pudjijanto, 2000:197).
Tampang tumbukan diferensial untuk hamburan foton-γ Klein-Nishina dari
peristiwa radiasi- γ tak terpolarisasi, di samping bergayut pada tenaga
foton- γ awal mula E γ, bergayut pula pada sudut hambur γ yang diberikan
oleh persamaan berikut:

d S
 S   
d  
re  E '   E E ' 
2 2

      sin 2  
2  E  E ' E 
 3
 E ' 
2

 
2
r E '  E ' 
 e      1  cos    
2
(2.3.1)
2 
E  E  E  
dengan re adalah jari-jari klasik elektron yang nilainya 2,82  10 13 cm , E
adalah energi foton gamma sebelum menumbuk elektron, E’ adalah energi
foton gamma setelah menumbuk elektron, dan θ adalah sudut hambur
foton-γ dari arah mula-mula
Menurut Sudjatmoko, tampang lintang hamburan diferensial

didefinisikan sebagai daya radiasi dalam arah n dengan polarisasi  , per

satuan sudut ruang, per satuan fluks datang dalam arah n0 dengan

polarisasi  0 .besaran ini mempunyai dimensi luas per satuan sudut ruang,
yang dituliskan :

6
2
d  e2  2
    0
 (2.3.2)
d  m0 c 2 
untuk radiasi datang tak terpolarisasi, oleh karena itu tampang lintang
hamburannya :
2
d  e2  1
 
d  m0 c 2
 
 2 1  cos 
2
 (2.3.3)

Persamaan (2.3.2) juga disebut sebagai tampang lintang hamburan
diferensial Thomson untuk foton datang oleh sebuah elektron bebas.
Untuk perhitungan mekanika kuantum dari hamburan foton oleh
elektron yang telah dilakukan oleh Klein dan Nishina untuk hamburan
Compton, dihasilkan :

  k  k ' 
2
d  e 2   k ' 
2 2
2
      0   (2.3.4)
d  m0 c 2  k
  4kk ' 

Tampang lintang diferensial tidak terlalu bergantung pada keadaan


polaritas foton datang, kecuali untuk foton terhambur yang terpolarisasi
secara parsial. Tampang lintang hamburan diferensial Klein dan Nishina
untuk foton tak terpolarisasi adalah sebagai fungsi dari energi foton datang
dan sudut hamburan, didapatkan :
d 1 2  1  cos2   a 2 (1  cos ) 2 
 r0  

   (2.3.5)
1
d 2  1  a 1  cos   1  cos  1  a 1  cos 
2

2 E0
dalam satuan cm . Dimana nilai a  .
sr m0 c 2
Persamaan (2.3.5) menyatakan bahwa tampang lintang elektron untuk
hamburan foton dengan energi awal h yang masuk ke dalam sudut ruang
d disekitar sudut adalah nol. Sehingga untuk energi rendah h  m0 c 2 
, berarti a  0 , maka tampang lintang Klein dan Nishina sama dengan harga
klasik Thomson.

7
BAB III
DESAIN

3.1 Rancangan Media


Pada makalah ini, dibuat media mengenai penghitungan nilai tampang
lintang beserta grafik tampang lintang terhadap sudutnya dengan
menggunakan aplikasi Matlab, simulasi gerak efek compton dan latihan soal
dengan menggunakan Flash.

Gambar 3.1.1. Simulasi Matlab

Gambar 3.1.2. Simulasi Flash

8
3.2 Hasil Media
Berdasarkan rancangan media yang sudah dibuat, maka hasil dari media
tersebut sebagai berikut :

Gambar 3.2.1. Simulasi Matlab setelah memasukkan nilai variable

3.3 Data yang diperoleh


Untuk mempermudah mengetahui nilai tampang lintang hamburan
sebuah foton-γ, dibuatlah sebuah kalkulator tampang lintang. Dengan
menggunakan persamaan menurut Pudjijanto, dengan memasukkan nilai E,
E’, dan θ, maka akan didapatkan nilai tampang lintang foton-γ. Disini selain
menggunakan kalkulator, penulis juga ingin menampilkan grafik antara
tampang lintang hamburan terhadap θ. Jadi, hasil data dari tampang lintang,
bergantung pada nilai variabel masukkan.
Jika di misalkan diketahui nilai E = 50MeV, E’ = 20MeV, untuk sudut
30˚, didapatkan tampang lintang sebesar 1,6  10 26 MeV, untuk sudut 45˚,

didapatkan tampang lintang sebesar 1,5  10 26 MeV, untuk sudut 60˚,

didapatkan tampang lintang sebesar 1,3  10 26 MeV


Kemudian untuk video simulasi, menampilkan tentang hamburan
compton nya saja, untuk memberikan bayangan bagaimana sebuah foton-γ
menumbuk sebuah elektron, serta latihan soal yang bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terkait tampang lintang
hamburan diferensial compton.

9
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Tampang Lintang Hamburan


Untuk mempermudah dalam mencari tampang lintang hamburan, maka
di buat sebuah model kalkulator yang dapat menghitung nilai tampang
lintang dan grafik antara tampang lintang terhadap θ. Diketahui bahwa
tampang lintang hamburan menurut Klein dan Nishina :
 E '  E '  3  E '  
2

 
2
r
 S    e      1  cos    
2

2  E  E   E  

maka jika diketahui nilai E = 50MeV, E’ = 20MeV, untuk sudut 30˚,


2
didapatkan tampang lintang sebesar 1,6  10 26 cm , untuk sudut 45˚,
sr
2
didapatkan tampang lintang sebesar 1,5  10 26 cm , untuk sudut 60˚,
sr

didapatkan tampang lintang sebesar 1,3  10 26 cm 2 . Dengan


sr
menggunakan perhitungan manual :
a. Untuk sudut 30˚
 E '  E '  3  E '  
2

 
2
r
 S    e      1  cos    
2

2  E  E   E  

2,82  10   20  20  3 
13 2
 20  
3

      1  cos 30   
 2

2  50  50    50  
 3,9762  10  26 0,4  0,064  1  0,750,16 
 3,9762  10  26 0,424 
2
 1,6  10  26 cm
sr
b. Untuk sudut 45˚
 E '  E '  3  E '  
2

 
2
r
 S    e      1  cos    
2

2  E  E   E  

2,82  10  13 2  20  20  3   20  


3

      1  cos 45  
 2

2  50  50    50  

10
 3,9762  10 26 0,4  0,064  1  0,50,16 
 3,9762  10  26 0,384 
2
 1,5  10  26 cm
sr
c. Untuk sudut 60˚
 E '  E '  3  E '  
2

 
2
r
 S    e      1  cos    
2

2  E  E   E  

 
2,82  10 13  20  20  
2 3
 20  
3

      1  cos 60   
2

2  50  50    50  
 3,9762  10  26 0,4  0,064  1  0,250,16 
 3,9762  10  26 0,344 
2
 1,3  10  26 cm
sr
Berdasarkan hasil tampang lintang diperoleh grafik linier. Dari grafik
tersebut dapat diketahui bahwa semakin besar sudut maka nilai tampang
lintangnya semakin kecil atau semakin kecil.
Jadi dapat disimpulkan bahwa tampang lintang (σ) dari hasil
perhitungan secara manual dengan hasil perhitungan menggunakan simulasi
yang telah dibuat, menghasilkan hasil yang sama. Hal ini menunjukkan
bahwa dengan menggunakan simulasi yang telah dibuat akan
mempermudah dalam menentukan tampang lintang hamburan foton-γ.

11
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan yang telah dipaparkan, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
5.1.1 Nilai tampang lintang untuk hamburan foton-γ Klein-Nishina,
apabila diketahui nilai E = 50 MeV dan E’ = 20 MeV, untuk
sudut hamburan 30˚ didapatkan tampang lintang sebesar
2
1,6  10 26 cm , untuk sudut 45˚, didapatkan tampang lintang
sr

sebesar 1,5  10 26 cm 2 , untuk sudut 60˚, didapatkan


sr
2
tampang lintang sebesar 1,3  10 26 cm . Perhitungan baik
sr
secara manual dan simulasi, memiliki nilai yang sama, sehingga
simulasi ini dapat digunakan untuk menghitung tampang lintang
hamburan jika yang diketahui energi foton sebelum tumbukan
dan sesudah tumbukan.
5.1.2 Grafik tampang lintang hamburan terhadap sudut (θ),
didapatkan grafik linier. Dimana, semakin besar sudut
hamburan, maka semakin kecil nilai tampang lintangnya.

5.2. Saran
Berdasarkan keterbatasan yang terdapat pada media ini, maka penulis
menyarankan untuk mahasiswa selanjutnya apabila ingin mengambil topik
yang sama agar dapat membuat media tampang lintang hamburan dengan
lebih sempurna serta lebih banyak lagi grafik yang ditampilkan, dapat
membentuk grafik yang sempurna.

12
DAFTAR PUSTAKA

Arya, P. Atam. (1971). Fundamental of Nuclear Physics. Cornell University: Allyn


and Bacon.
Ms, Pudjijanto. (2000). Pengembangan Program Perisai Radiasi Dengan Teori
Transport Metode Momen. Jurnal Ilmiah. 197-206.
Sudjatmoko, & Pramudita Anggraita. (1988). Pengukuran Tampang Lintang
Diferensial Klein-Nishina Dengan Teknik Hamburan Sinar Gamma.
Prosiding. Yogyakarta: Badan Tenaga Atom Nasional.
Soedojo, P. (2001). Azas-Azas Ilmi Fisika Jilid 4 Fisika Modern. Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada. Diakses pada 16 April 2020, tersedia
https://books.google.co.id/books?id=XL1SDwAAQBAJ&pg=PA329&lpg=
PA329&dq=rumus+tampang+lintang+compton&source=bl&ots=MY2PqE5
AwB&sig=ACfU3U2qvkXEj0evyUt910AewuZp2EEvvw&hl=ban&sa=X&
ved=2ahUKEwimq8T285ziAhVMknAKHRW5BmAQ6AEwC3oECAgQA
Q#v=onepage&q=rumus%20tampang%20lintang%20compton&f=false.

13

Anda mungkin juga menyukai