Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL BOOK REPORT

“MATAHARI”

DISUSUN OLEH

NAMA : PARNINGOTAN SITUMORANG

NIM : 4171121023

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA

MATA KULIAH : ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN


ANTARIKSA

DOSEN PENGAMPU : Dr. Eva Marlina Ginting, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat waktu. Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca yang ingin mendalami materi yang terdapat dalam makalah ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada Ibu Eva yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas ini. Penulis juga berterima
kasih kepada teman-teman yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang bermanfaat dalam
penyelesaian tugas ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan tugas ini. Namun,
penulis menyadari masih banyak kelemahan yang terdapat dalam makalah ini. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca untuk makalah ini.

Medan, Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1

1.1 Latar belakang...........................................................................................1

1.2 Tujuan penulisan.......................................................................................1

1.3 Manfaat penulisan.....................................................................................1

1.4 Identitas Buku............................................................................................2

BAB II RINGKASAN BUKU

2.1 Buku I.............................................................................................................3

2.1.1 Matahari.....................................................................................................3

2.1.2 Spektrum Matahari.....................................................................................3

2.1.3 Gangguan Pada Atmosfer Matahari...........................................................4

2.2 Buku II.......................................................................................................5

2.2.1 Matahari.....................................................................................................5

2.2.2 Spektrum Matahari.....................................................................................5

2.2.3 Gangguan Pada Atmosfer Matahari...........................................................5

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan.................................................................................................10

3.2 Kekurangan.............................................................................................10

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan..............................................................................................11

4.2 Saran........................................................................................................11

Daftar Pustaka

Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CBR


Tugas Critical Book Report adalah tugas individu yang mengkaji sebuah buku tentang
Fisika Modern yang bertujuan meringkas isi dan menganalisis isi dari buku tersebut.Critical
Book Report merupakan salah satu instrument yang dapat mendukung keberhasilan dalam
proses pembelajaran dibangku perkuliahan. Indikator keberhasilan dalam pembelajaran dapat
dilihat dari terciptanya kemampuan dari setiap mahasiswa untuk mengevaluasi penjelasan,
interpretasi serta analisis mengenai kelebihan maupun kekurangan buku. Sehingga
berdampak besar bagi pengembangan cara berfikir dari mahasiswa yang pada akhirnya
menambah pemahaman dan pengetahuan mahasiswa itu sendiri terhadap kajian mata kuliah
yang telah diambil.
Dengan kata lain, melalui Critical Book Report ini mengajak mahasiswa untuk menguji
pemikiran dari pengarang maupun penulis berdasarkan sudut pandang yang akan dibangun
oleh setiap mahasiswa berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri. Dalam
Critical Book Report ini mengkaji buku yang berkaitan dengan Ilmu Pengetahuan Bumi
dan Antariksa yaitu tentang Matahari.

1.2 Tujuan CBR


1. Menyelesaikan Tugas CBR Mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
2. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku
3. Mampu memahami materi tentang matahari

1.3 Manfaat CBR


Dengan adanya Critical Book Review ini penulis mampu membuat ringkasan buku dan
mengkajinya, sehingga dapat mengetahui buku kelebihan dan kekurangan buku yang
direview. Selain itu, penulis juga dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam
menganalisis buku.
1.4 Identitas Buku
 Buku 1
 Judul Buku : Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
 Penulis : Derlina, Eva Ginting
 Tahun Terbit : 2011
 Penerbit :Fmipa Unimed
 Kota Terbit : Medan
 ISBN :978-602-9115-18-5

 Buku 2
 Judul buku : Astrofisika
 Penulis :Sutantyo Winardi
 Tahun Terbit :1984
 Penerbit :ITB
 Kota Terbit :Bandung
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BUKU I
2.1.1 Matahari
Matahari merupakan bola gas yang berukuran sangat besar. Cahayanya
sangat menyilaukan dan panasnya luar biasa. Matahari menghasilkan cahaya
sendiri, sehingga matahari merupakan suatu bintang. Oleh karena itu, matahari
tidak memiliki permukaan.

2.1.2 Spektrum Matahari


Jika dilihat dengan kasat mata cahaya matahari kelihatan berwarna putih.
Tapi jika cahaya matahari dilewatkan pada sebuah prisma, cahaya matahari akan
terdispersi menjadi warna merah,jingga,kuning,hijau,biru,nila,dan ungu yang
disebut spektrum matahari.

Tabel spektrum matahari

Jenis Gelombang Panjang Gelombang (Å) Energi Matahari (%)


Sinar gamma 0,0005 – 1
Sinar X 1 – 500 9
Sinar ultraviolet 500 – 3000
Cahaya tampak :

Ungu 4000 – 4300

4300 – 4900
Biru
4900 – 5300 41
Hijau
5300 – 5800

Kuning 5800 – 6300

6300 - 7000
Jingga

Merah
Sinar inframerah 7000 – 1.000.000
Gelombang mikro 1.000.000 – 1.000.000.000 50
Gelombang radio >1.000.000.000

2.1.3 Gangguan gangguan pada Atmosfer Matahari


2.1.3.1 Bintik Matahari
Bintik hitam adalah daerah gelap pada daerah fotosfer. Dikatakan bintik
hitam karena suhunya kira kira sebesar 4000°C lebih rendah dari suhu
permukaan matahari kira kira 6000°C. Bintik hitam timbul karena aliran gas
panas dari inti matahari tidak sampai ke permukaan fotosfer yang terjadi
karena perubahan medan magnetik di matahari.

2.1.3.2 Plage,Flare,dan Prominensa


Diatas bintik biasanya muncul cahaya terang seperti pecahan ombak di
tepi pantai di lihat dari udara. Apa yang tampak itu disebut plage.Pada waktu
tertentu ketika jumlah bintik matahari mencapai puncaknya, di daerah
kelompok kelompok besar bintik itu biasa terjadi lidah lidah menyala terang
sekali yang dinamakan flare.Plominerasa adalah gumpalan gas panas yang
terlontar dengan dahsyat dari permukaan matahari menyerupai lidah api besar
yangmelengkung.

2.1.3.3 Perubahan bentuk korona


Bentuk korona dan bumi dapat terlihat pada saat gerhana matahari total.
Berbeda beda dan ternyata mempunyai hubungan dengan bintik matahari.
Diperkirakan keaadaan korona ditentukan terutama oleh medan magnet
dipermukaan matahari.

2.2 BUKU II
2.2.1 Matahari
Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk
bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya.
Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya
43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar,
karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari

2.2.2 Spektrum Matahari


Sinar matahari itu adalah campuran dari warna-warna. Jika sinar itu
melalui sebuah prisma gelas, beberapa sinar ini terbias lebih dari bagian-bagian
yang lain. Sinar yang meninggalkan prisma ini terurai ke dalam beberapa berkas
warna yang disebut spektrum. Spektrum cahaya matahari adalah gelombang
elektromagnetik yang dipancarkan oleh matahari. Spektrum ini tersusun atas sinar
gamma, sinar ultraviolet, sinar -X, sinar nampak (ungu, biru, kuning, hijau,
jingga, dan merah), sinar inframerah, gelombang televisi, dan gelombang radio.

2.2.3 Gangguan gangguan pada atmosfer Matahari


Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering
menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan tersebut,
yaitu sebagai berikut.

1. Prominensa (lidah api matahari)

Prominensa adalah salah satu ciri khas matahari, berupa bagian matahari
menyerupai lidah api yang sangat besar dan terang yang mencuat keluar dari bagian
permukaan serta seringkali berbentuk loop (putaran). Prominensa disebut juga
sebagai filamen matahari karena meskipun julurannya sangat terang bila dilihat di
angkasa yang gelap, namun tidak lebih terang dari keseluruhan matahari itu sendiri.
Prominensa hanya dapat dilihat dari bumi dengan bantuan teleskop dan filter.
Prominensa terbesar yang pernahditangkap oleh SOHO (Solar and Heliospheric
Observatory) diestimasi berukuran panjang 350 ribu km. Suatu prominensa yang
stabil dapat bertahan di korona hingga berbulan-bulan lamanya dan ukurannya terus
membesar setiap hari. Para ahli masih terus meneliti bagaimana dan mengapa
prominensa dapat terjadi.

2. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)

Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke
permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.

3. Bintik Matahari (Sun Spot)

Bintik matahari terlihat seperti noda kehitaman di permukaan matahari. Bintik


matahari adalaah granula-granula cembung kecil yang ditemukan di bagian fotosfer
matahari dengan jumlah yang tak terhitung. Bintik matahari tercipta saat garis medan
magnet matahari menembus bagian fotosfer. Ukuran bintik matahari dapat lebih besar
daripada bumi. Bintik matahari memiliki daerah yang gelap bernama umbra, yang
dikelilingi oleh daerah yang lebih terang disebut penumbra. Warna bintik matahari
terlihat lebih gelap karena suhunya yang jauh lebih rendah dari fotosfer. Suhu di
daerah umbra adalah sekitar 2.200°C sedangkan di daerah penumbra adalah 3.500°C.
Oleh karena emisi cahaya juga dipengaruhi oleh suhu maka bagian bintik matahari
umbra hanya mengemisikan 1/6 kali cahaya bila dibandingkan permukaan matahari
pada ukuran yang sama.

4. Letupan (Flare)

Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat


menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri
atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.
5. Angin Matahari

Angin matahari terbentuk aliran konstan dari partikel-partikel yang dikeluarkan


oleh bagian atas atomosfer matahari, yang bergerak ke seluruh tata surya. Partikel-
partikel tersebut memiliki energi yang tinggi, namun proses pergerakannya keluar
medan gravitasi matahari pada kecepatan yang begitu tinggi belum dimengerti secara
sempurna. Kecepatan angin matahari terbagi dua, yaitu angin cepat yang mencapai
400 km/s dan angin cepat yang mencapai lebih dari 500 km/s. Kecepatan ini juga
bertambah secara eksponensial seiring jaraknya dari matahari. Angin matahari yang
umum terjadi memiliki kecepatan 750 km/s dan berasal dari lubang korona di
atmosfer matahari.

Beberapa bukti adanya angin matahari yang dapat dirasakan atau dilihat dari bumi
adalah badai geomagnetik berenergi tinggi yang merusak satelit dan sistem listrik,
aurora di Kutub Utara atau Kutub Selatan, dan partikel menyerupai ekor panjang pada
komet yang selalu menjauhi matahari akibat hembusan angin matahari. Angin
matahari dapat membahayakan kehidupan di Bumi bila tidak terdapat medan magnet
bumi yang melindungi dari radiasi. Pada kenyataannya, ukuran dan bentuk medan
magnet bumi juga ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan angin matahari yang
melintas.
6. Badai Matahari

Badai matahari terjadi ketika ada pelepasan seketika energi magnetik yang
terbentuk di atmosfer matahari. Plasma matahari yang meningkat suhunya hingga
jutaan Kelvin beserta partikel-partikel lainnya berakselerasi mendekati kecepatan
cahaya. Total energi yang dilepaskan setara dengan jutaan bom hidrogen berukuran
100 megaton. Jumlah dan kekuatan badai matahari bervariasi. Ketika matahari aktif
dan memiliki banyak bintik, badai matahari lebih sering terjadi. Badai matahari
seringkali terjadi bersamaan dengan luapan massa korona. Badai matahari
memberikan risiko radiasi yang sangat besar terhadap satelit, pesawat ulang alik,
astronot, dan terutama sistem telekomunikasi bumi. Badai matahari yang pertama
kali tercatat dalam pustaka astronomi adalah pada tanggal 1 September 1859. Dua
peneliti, Richard C. Carrington dan Richard Hodgson yang sedang mengobservasi
bintik matahari melalui teleskop di tempat terpisah, mengamati badai matahari yang
terlihat sebagai cahaya putih besar di sekeliling matahari. Kejadian ini disebut
Carrington Event dan menyebabkan lumpuhnya jaringan telegraf transatlantik antara
Amerika dan Eropa.

7. Semburan matahari

Semburan matahari atau suar matahari (bahasa Inggris: solar flare) adalah ledakan
besar di atmosfer Matahari yang dapat melepaskan energi sebesar 6 × 10 25 joule.
Istilah ini juga digunakan untuk fenomena yang mirip di bintang lain. Semburan
matahari memengaruhi semua lapisan atmosfer matahari (fotosfer, korona dan
kromosfer). Kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari.
Sinar X dan radiasi ultraviolet yang dikeluarkan oleh semburan matahari dapat
memengaruhi ionosfer Bumi dan mengganggu komunikasi radio. Semburan matahari
pertama kali diamati oleh Richard Christopher Carrington tahun 1859

8. Lontaran massa korona


Lontaran massa korona (bahasa Inggris: coronal mass ejection, disingkat CME)
adalah ledakan besar angin matahari, plasma isotop cahaya lain, dan medan magnet,
yang melontar di atas korona matahari atau dilepaskan ke angkasa. Lontaran massa
korona seringkali dikaitkan dengan aktivitas matahari lainnya, terutama semburan
matahari, tetapi hubungan sebab akibat masih belum ditentukan. Sebagian besar
lontaran muncul pada wilayah aktif matahari. Lontaran massa korona muncul baik
pada saat solar maxima maupun solar minima, meskipun pada masa minima
frekuensinya berkurang.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kelebihan Buku


 Buku I
 Pada buku pertama terdapat beberapa gambar yang memudahkan pembaca untuk
memahaminya.
 Bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami
 Sampul buku yang diguanakan menarik
 Ber ISBN

 Buku II
 Pada buku kedua materinya lebih luas
 Bahasa nya mudah dipahami

3.2 Kekurangan Buku


 BUKU I
 Materinya kurang mendalam ataupun kurang luas

 Buku II
 Sampul buku kurang menarik
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan
Setelah mengkaji buku tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku tersebut memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan. Dimana kelebihan dari buku ini adalah
materinya lengkap, namun kekurangannya buku tersebut tidak menurunkan rumus
yang digunakan, sehingga pembaca hanya mengetahui rumus nya saja, tidak dapat
mengetahui darimana rumus tersebut diturunkan.

4.2 Saran
Penulis berharap berdasarkan review yang saya tuliskan dapat menambah
wawasan penulis buku tersebut supaya kedepannya dapat membuat buku lebih baik
lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Winardi, sutantyo.1984.Astrofisika.Bandung:ITB

Derlina.,dan Eva Ginting.2011.Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.Medan:Fmipa


Unimed

Anda mungkin juga menyukai