Anda di halaman 1dari 2

5.

Sifat termal isolator

Sifat termal adalah respon material aplikasi dari panas. Benda padat menyerap energi
dalam bentuk panas, sehingga termperatur dan dimensinya naik. Konduktivitas termal adalah
suatu besaran intensif bahan yang menunjukan kemampuannya untuk menghantar panas.
Konduksi termal adalah suatu fenomena transport di mana perbedaan tempertur
menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah panas ke daerah yang lain dari benda
yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas yang ditranfer dari satu titik ke titik
yang lain melalui salah satu dari tiga metode yaitu :

1. Konduksi
Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.
2. Koveksi
Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut
berpindah. Konveksi terjadi karena gerakan massa molekul dari satu tempat ke tempat
lain. Konveksi terjadi perpindahan molekul dalam jarak yang jauh.
3. Radiasi
Radiasi adalah perpindahan panas tanpa memerlukan medium. Radiasi biasanya
disertai cahaya.

Konduktivitas termal = laju aliran panas x jarak /(luas x perbedaan suhu)

Q L
k= x
t Ax ΔT

Besaran ini didefinisikan sebagai panas, Q, yang dihantarkan selama waktu t melalui
ketebalan L, dengan arah normal ke permukaan dengan luas A yang disebabkan oleh
perbedaan suhu ΔT dalam kondisi tunak dan jika perpindahan panas hanya tergantung
dengan perbedaan suhu tersebut.

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi konduktifitas termal, antara lain


yaitu :

1. Suhu
Konduksi termal akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu
2. Kandungan uap air
Konduksi termal akan meningkat seiring meningkatnya kandungan lembaman. Bila
nilai (k) besar maka merupakan pengalir yang baik, tetapi bila nilai (k) kecil maka
bukan pengalir yang baik.
3. Berat jenis
Nilai konduktivitas termal akan berubah bila berat jenisnya berubah. Semakin tinggi
berat jenis maka semakin baik pengalir konduktivitas tersebut.
4. Keadaan pori-pori bahan
Semakin besar rongga maka akan semakin buruk konduktivitas termalnya.

Isolator termal yang baik adalah material yang porous. Rendahnya konduktivitas
termal disebabkan oleh rendahnya konduktivitas udara yang terjebak dalam pori-pori. Namun
penggunaan pada temperatur tinggi yang berkelanjutan cenderung terjadi pada pemadatan
yang mengurangi kualitasnya sebagai isolator termal. Isolator termal yang baik adalah ruang
hampa, karena panas hanya bisa dippindahkan melalui radiasi. Material polimer yang porous
bisa mendekati kualitas ruang hampa pada temperatur sangat rendah, gas dalam pori yang
membekumenyisakan ruang-ruang hampa yang bertindak sebagai isolator. Material isolator
jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi cryogenic.

Konduktivitas termal berbagai bahan isolator pada 0ᵒC :

Konduktivitas terml (k)


BAHAN
W/M ᵒC
Kuarsa (sejajar sumbu) 41.6
Magnesit 4.15
Marmar 2.08-2.94
Batu pasir 1.83
Kaca, jendela 0.78
Kayu, maple atau ek 0.17
Serbuk gergaji 0.059
Wol kaca 0.038

Pada suhu tinggi, perpindahan energi pada isolator berlangsung dalam beberapa cara :
konduksi melalui bahan berongga atau padat, konduksi melalui udara yang terkurung dalam
rongga-rongga jika suhu cukup tinggi melalui radiasi.

Anda mungkin juga menyukai