Mata Kuliah:
Perpindahan
Panas
KELOMPOK
C
ANGGI JULIA SITOHANG (200405039)
1. Laju perpin-dahan panas yang melewati benda padat sebandingdengan gradien temperatur atau beda
temperatur per-satuan panjang
2. Panas atau kalor merupakan bentuk energi yang tersimpan dan keadaannya selalu tidak setimbang apabila
tidak berada dalam daerah yang terisolasi. Artinya, energi panas akan selalu bergerak menuju ke
daerah yang memiliki energi panas yang sedikit atau disebut daerah\yang memiliki suhu yang lebih
rendah.
3. Heat transfer merupakan fenomena alam yang berkaitan dengan kalor yang mengalami perpindahan.
4. Hukum yang menyatakan terjadinya perpindahan panas pada material padat dan rigid merupakan hukum
Fourier
Keterangan :
Jika kondisi pada dinding datar, laju q kond = Besar laju perpindahan panas konduksi (W)
k = Konduktivitas termal bahan (W/m. K) dT/dx =
perpindahan panas satu dimensi
Temperature gradient
adalah: A = Luasan permukaan perpindahan panas (m2).
q kond = - k. A dT/dx (-) = Perpindahan panas dari temperatur tinggi ke
temperatur rendah
konduksi dan radiasi dapat digolongkan sebagai
proses perpindahan panas, karena hanya kedua
mekanisme ini yang tergantung pada beda suhu.
A. KONDUKSI
perpindahan panas secara konduksi merupakan panas
yang berpindah pada material padat dan rigid.
Dimana perpindahan panas tersebut hanyalah
energinya, tanpa terjadi perpindahan material
penghantar. Material sebagai penghantar hanya
bergetar dan berputar saja. Dengan begitu
perpindahan panas secara konduksi bisa dikatakan
lebih cepat.
radiasi
panas mengalir dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang,
bahkan bila terdapat ruang hampadiantara benda – benda
tersebut Energi radiasi bergerak dengan kecepatan cahaya
( 3x10 m/s). Menurut teori elektromagnetik, radiasi cahaya dan
radiasi termal hanya berbeda dalam panjang gelombang
masing – masing.
Energi yang dimiliki oleh suatu elemen zat
yang disebabkan oleh kecepatan dan posisi
relative molekul – molekulnya disebut
energi dalam
Konduksi merupakan satu – satunya
mekanisme dimana panas dapat
mengalir dalam zat padat yang tidak
tembus cahaya.
Perpindahan energi tersebut dapat berlangsung dengan tumbukan elastic
( elastic impact ), misalnya dalam fluida atau dengan pembauran (
difusi/diffusion ) elektron – elektron yang bergerak secara cepat dari
daerah yang bersuhu tinggi kedaerah yang bersuhu lebih rendah ( misalnya
logam).
Konduktifita
s Termal
merupakan besaran yang menyatakan kemampuan suatu
material dalam menghantarkan suatu panas. Nilai
konduktivitas termal suatu bahan tentunya berbeda beda.
Hubungan nilai konduktivitas termal
dengan kemampuan menghantarkan
panas
Artinya semakin besar nilai konduktivitas termalnya, maka semakin besar
kemampuan dalam menghantarkan panas
Faktor yang Mempengaruhi
Nilai Konduktifitas Termal
Faktor utama yaitu ada pada nilai :
Material
1. Densitas
ukuran kemampatan pada material, jadi semakin besar densitasnya, maka nilai konduktivitas termalnya
juga semakin besar. apabila material memiliki massa yang besar dengan volume yang kecil maka akan
memiliki densitas yang besar. Artinya, materi-materi penyusul material tersebut akan terkompresi pada satuan
volume sehingga materi yang ada hanya bergetar atau berputar saja. Material yang semacam itu akan memiliki
kemampuan dalam menghantarkan panas lebih baik
2. porositas material.
Porositas selalu berbanding terbalik dengan densitas,maka pada nilai konduktivitas termal nilainya juga akan
berbanding terbalik. ruang kosong akan mempengaruhi luas permukaan penghantar yang notabennya luas
permukaan nilainya sebanding dengan kemampuan dalam menghantarkan panas. Artinya, suatu material yang
memiliki porositas tinggi maka akan lebih sulit dalam menghantarkan panas karena pengaruh luas
permukaanya.
Berdasarkan hal tersebut tentunya nilai konduktivitas termal pada berbagai material akan
memiliki nilai yang berbeda-beda
Orde Besaran Konduktivitas Termal k.
Jenis isolasi yang paling terkenal dan dapat diakses secara luas adalah isolasi
selimut, yang tersedia dalam bentuk Batts atau Rolls. Ini terdiri dari serat fleksibel,
fiberglass. Batts and Rolls juga dibuat dari wol mineral, plastik, dan serat alami,
seperti kapas dan wol domba. Insulasi selimut kemungkinan besar digunakan pada
dinding, lantai, dan langit-langit yang belum selesai dan insulasi ini dapat dengan
mudah dipasang di antara tiang, balok, dan balok. Jenis isolasi ini sangat digunakan
karena cocok untuk tiang standar dan jarak balok yang secara komparatif bebas dari
penghalang yang berbeda. Tipe ini juga relatif mahal dibandingkan dengan yang lain)
…SIRIP…
Sirip adalah alat yang berfungsi mempercepat laju perpindahan kalor
dengan cara memperluas luas permukaan benda. Ketika suhu benda
mengalami perpindahan kalor secara konveksi, maka laju perpindahan kalor
dari benda tersebut dapat dipercepat dengan cara memasang sirip sehingga
luas. Permukaan benda semakin luas dan pendinginnya semakin cepat.
Jenis isolasi yang paling terkenal dan dapat diakses secara luas adalah isolasi
selimut, yang tersedia dalam bentuk Batts atau Rolls. Ini terdiri dari serat fleksibel,
fiberglass. Batts and Rolls juga dibuat dari wol mineral, plastik, dan serat alami,
seperti kapas dan wol domba. Insulasi selimut kemungkinan besar digunakan pada
dinding, lantai, dan langit-langit yang belum selesai dan insulasi ini dapat dengan
mudah dipasang di antara tiang, balok, dan balok. Jenis isolasi ini sangat digunakan
karena cocok untuk tiang standar dan jarak balok yang secara komparatif bebas dari
penghalang yang berbeda. Tipe ini juga relatif mahal dibandingkan dengan yang lain)
Pengaruh Jumlah
Sirip
Luas sirip penukar kalor umumnya mempengaruhi
sistimpenurunan suhu udara menggunakan sistim pendingin.
Semakin banyak sirip yang digunakan maka semakin luas pula
siripnya maka dari itu distribusi suhu juga semakin cepat
Perancangan sirip dibuat dengan tanpa adanya celah sedikitpun
Jenis isolasi yang paling terkenal dan dapat diakses secara luas adalah isolasi
selimut, yang tersedia dalam bentuk Batts atau Rolls. Ini terdiri dari serat fleksibel,
fiberglass. Batts and Rolls juga dibuat dari wol mineral, plastik, dan serat alami,
seperti kapas dan wol domba. Insulasi selimut kemungkinan besar digunakan pada
dinding, lantai, dan langit-langit yang belum selesai dan insulasi ini dapat dengan
mudah dipasang di antara tiang, balok, dan balok. Jenis isolasi ini sangat digunakan
karena cocok untuk tiang standar dan jarak balok yang secara komparatif bebas dari
penghalang yang berbeda. Tipe ini juga relatif mahal dibandingkan dengan yang lain)
Pengaruh Jumlah
Sirip
Luas sirip penukar kalor umumnya mempengaruhi
sistimpenurunan suhu udara menggunakan sistim pendingin.
Semakin banyak sirip yang digunakan maka semakin luas pula
siripnya maka dari itu distribusi suhu juga semakin cepat
Perancangan sirip dibuat dengan tanpa adanya celah sedikitpun