Disusun Oleh :
Anggota kelompok :
Ro = |Ra- Rm|
mwa (gr) mw (gr)
Ra = , Rm =
t (s) t (s)
Pada umumnya zat padat merupakan konduktor termal yang baik,
sedangkan zat cair dan zat gas merupakan konduktor termal yang buruk. Zat cair
dan zat gas bisa disebut juga sebagai isolator termal terbaik. Berikut ini nilai
konduktivitas termal beberapa benda: Konduksi merupakan perpindahan kalor
suatu zat melaui media penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat
tersebut
Tabel 2.1 Konduksi
Jenis benda Konduktivitas Termal (k)
Benda J/m.s.Co Kkal/m.s.Co
Perak 420 1000 x 10-4
Tembaga 380 920 x 10-4
Aluminium 200 500 x 10-4
Baja 40 110 x 10-4
Es 2 5 x 10-4
Kaca (biasa) 0,84 2 x 10-4
Bata 0,84 2 x 10-4
Air 0,56 1,4 x 10-4
Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10-4
Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10-4 – 0,4 x 10-4
Konduksi merupakan perpindahan kalor suatu zat melaui media
penghantar tanpa disertai perpindahan bagian-bagian zat tersebut. Pada ini
umumnya perpindahan kalor dengan cara konduksi terjadi pada zat padat. Dalam
perpindahan tersebut terdapat media penghantar atau dapat disebut sebagai
konduktor. Konduktor ialah suatu benda yang dapat menghatarkan kalor dari satu
sisi ke sisi yang lain. Konduksi adalah proses perpindahan kalor dimana panas
mengalir dari tempat yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah,
tetapi medianya tetap. Perpindahan kalor secara konduksi tidak hanya terjadi pada
padatan saja tetapi bisa juga terjadi pada cairan ataupun gas, hanya saja
konduktivitas terbesar pada padatan. Proses perpindahan kalor secara konduksi
bila dilihat secara atomik merupakan pertukaran energi kinetik antar molekul
(atom), dimana partikel yang energinya rendah dapat meningkat dengan
menumbuk partikel dengan energi yang lebih tinggi. Konduksi terjadi melalui
getaran dan gerakan elektron bebas.Berdasarkan perubahan suhu menurut waktu,
konduksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu konduksi tunak dan konduksi tidak
tunak.
Pada zat padat, energi kalor tersebut dipindahkan hanya akibat adanya
vibrasi dari atom-atom zat padat yang saling berdekatan. Hal ini disebabkan
karena zat padat merupakan zat dengan gaya intermolekular yang sangat kuat,
sehingga atom-atomnya tidak dapat bebas bergerak, oleh sebab itu perpindahan
kalor hanya dapt terjadi melalui proses vibrasi. Sedangkan proses konduksi pada
fluida disebabkan karena pengaruh secara langsung karena atom-atomnya dapat
lebih bebas bergerak dibandingkan dengan zat padat. Konduksi merupakan suatu
proses perpindahan kalor secara spontan tanpa disertai perpindahan partikel media
karena adanya perbedaan suhu, yaitu dari suhu yang tinggi ke suhu yang rendah.
Konduksi atau hantaran kalor pada banyak materi dapat digambarkan
sebagai hasil tumbukan molekul-molekul.Sementara satu ujung benda dipanaskan,
molekul-molekul di tempat itu bergerak lebih cepat.Sementara itu, tumbukan
dengan molekul-molekul yang langsung berdekatan lebih lambat, mereka
mentransfer sebagian energi ke molekul-molekul lain, yang lajunya kemudian
bertambah.Molekul-molekul ini kemudian juga mentransfer sebagian energi
mereka dengan molekul-molekul lain sepanjang benda tersebut. Dengan
demikian, energi gerak termal ditransfer oleh tumbukan molekul sepanjang
benda.Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya konduksi.Konduksi atau
hantaran kalor hanya terjadi bila ada perbedaan suhu.Berdasarkan eksperimen,
menunjukkan bahwa kecepatan hantaran kalor melalui benda yang sebanding
dengan perbedaan suhu antara ujung-ujungnya.Kecepatan hantaran kalor juga
bergantung pada ukuran dan bentuk benda. Untuk mengetahui secara kuantitatif,
perhatikan hantaran kalor melalui sebuah benda uniform tampak seperti pada
gambar berikut. Konduksi dapat dibagi menjadi dua berdasarkan berubah atau
tidaknya suhu terhadap waktu, yaitu konduksi tunak (steady) dan konduksi tak
tunak (unsteady).Konduksi tunak dapat dijelaskan sebagai konduksi ketika suhu
yang dihantarkan tidak berubah atau distribusi suhu konstan terhadap
waktu.Sebaliknya, konduksi tak tunak jika suhu berubah terhadap waktu.
Perpindahan kalor secara konduksi dibedakan menjadi dua, yaitu konduksi
tunak dan konduksi tak-tunak. Aplikasi dari konduksi tunak ini ialah pada proses
insulasi. Zaman ini, sistem insulasi digunakan pada banyak kasus.Salah satu
penerapan sistem insulasi yang dikenal ialah sistem insulasi perpipaan.Fluida
yang dialirkan dalam pipa memiliki kondisi yang perlu dipertahankan sehingga
membutuhkan sistem insulasi yang baik.contoh lain ialah sistem insulasi pada
oven dan kulkas. Oleh karena, hal tersebut diatas maka perlu dipelajari dengan
baik sistem perpipaan, diantaranya ialah tebal kritis insulasi, tahanan kalor
tergabung, dan konduktivitas termal. Perpindahan kalor konduksi tak-tunak
memiliki perbedaan dengan konduksi tunak dimana pada konduksi tak-tunak
terjadi perubahan pada energi internal.contoh dari konduksi tak-tunak ialah proses
pemanasan dan pendinginan makanan. Pada proses ini terjadi aliran kalor yang
tidak langsung setimbang secara termal. Aplikasi dari hukum fourier ini
membahas aliran kapasitas kalor tergabung, aliran kalor transien pada benda semi-
infinite, batasan-batasan konveksi, dan angka biot, angka fourier, serta bagan
heisler. Besar fluks kalor yang berpindah berbanding lurus dengan gradien
temperatur pada benda tersebut secara matematis.
Konduktivitas termal (k) merupakan suatu konstanta yang dipengaruhi
oleh suhu yang nilainya akan bertambah jika suhu meningkat. Selain memiliki
karakteristik yang dipengaruhi oleh suhu, nilai k juga merupakan suatu besaran
yang dapat mengidentifikasi sifat penghantar suatu benda.Bahan yang memiliki
konduktivitas termal yang besar biasanya dikategorikan sebagai penghantar panas
yang baik, dan sebaliknya.Umumnya, nilai k logam lebih besar daripada
nonlogam, dan k pada gas sangat kecil. Unit konduktivitas termal biasanya
dinyatakan dalam Watt/moC atau BTU/jam.ft.o F.Pada zat padat, energi kalor
dihantarkan dengan cara getaran kisi bahan. Selain itu, menurut hukum
Wiedemann-Franz, konduktivitas termal zat padat mengikuti konduktivitas
elektrik, dimana pergerakan elektron bebas yang terdapat pada kisi tidak hanya
menghasilkan arus elektrik tapi juga energi panas. Hal ini adalah salah satu
penyebab tingginya nilai konduktivitas termal beberapa jenis zat padat, terutama
logam.Untuk kebanyakan gas pada tekanan sedang konduktivitas termal
merupakan fungsi suhu.Pada gas ringan, seperti hidrogen dan helium memiliki
konduktivitas termal yang tinggi.Gas padat seperti xenon memiliki konduktivitas
kecil, sedangkan sulfur hexafluorida, yang berupa gas padat, memiliki
konduktivitas termal yang tinggi berdasar tingginya kapasitas panas gas
ini. Dengan memasukkan konstanta kesetaraan yang disebut konduktivitas termal,
didapatkan persamaan yang disebut Hukum Fourier tentang Konduksi
Kalor.Hukum Fourier merupakan hukum dari konduksi panas yang menyatakan
bahwa kecepatan perpindahan kalor melalui sebuah material sebanding dengan
gradien negatif suhu ke area sudut kanannya.
Pada konduksi tunak, terjadi perpindahan energi dari bagian bersuhu tinggi
ke bagian bersuhu rendah, dimana suhu tidak berubah terhadap fungsi
waktu.Berdasarkan arah pergerakan laju perpindahan kalor, konduksi tunak dibagi
atas konduksi tunak dimensi satu dan konduksi tunak dimensi rangkap.Pada
konduksi tak tunak, temperatur merupakan fungsi dari waktu dan jarak. Atau
dengan kata lain, perpindahan kalor konduksi tunak terjadi jika suhu tidak
berubah terhadap waktu dan konduksi tunak terjadi jika suhunya berubah terhadap
waktu, sehingga pada persamaan perpindahan kalor konduksi terdapat suku ¶T / ¶t
.
2.4 Konveksi
Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi dari
permukaan media padat atau fluida yang diam menuju fluida yang mengalir
(begerak) atau sebaliknya, dimana diantara keduanya terdapat perbedaan
temperature dan lain-lain. Pada umumnya pergerakan fluida ditimbulkan oleh
adanya bouyancy dari perubahan densitas fluida akibat perbedaan temperatur
yang disebut free convection. Sedangkan pergerakan fluida akibat gaya dari luar
seperti tiupan atau hisapan dari pompa, fan, kompressor dan lainnya disebut force
convection. Pada konveksi yang sangat panas atau perpindahan panas yang
sering kali terjadi pada permukaan media pada atau fluida yang diam menuju
mengalir bergeraknya atau sebaliknya, dimana antara keduanya itu sangatt
digerakan.
Keterangan :
Sedangkan untuk perpindahan panas konveksi alami pada plat datar horizontal
penentuan harga Nusselt Number dibagi menjadi dua :
Untuk plat horizontal dengan arah perpindahan panas ke atas,
Nu = 0,54 RaL1/4 untuk 10=<RaL<107
Nu = 0,15,RaL1/3 untuk 107<RaL<1011
Untuk plat horizontal dengan arah perpindahan panas ke bawah,
Nu = 0,27 RaL ¼ dengan : 105<RaL<1011
Koefisien perpindahan panas konveksi (h) ditentukan dengan Nusselt Number
(Nu).
Nu =HLc/K sehingga Nu =Nuk/Lc
Keterangan,
Nu : Nusselt Number
H : Koefisien perpindahan panas konveksi (W/m2 .K)
K : Konduktivitas temal fluida (W/m .K)
Lc : Panjang karakteristik (m)
Konveksi energi termal terjadi bila zat (benda) yang panas berpindah
mendesak zat (benda) yang lebih dingin. Istilah konveksi dipakai untuk
perpindahan panas dari satu tempat ke tempat lain akibat perpindahan bahannya
sendiri. Tungku udara panas dan sistem pemanasan dengan air panas adalah dua
contohnya. Jika bahan yang dipanaskan dipaksa bergerak dengan alat peniup atau
pompa, prosesnya disebut konveksi yang dipaksa; sedangkan kalau bahan itu
mengalir akibat perbedaan rapat massa, prosesnya disebut konveksi alamiah atau
konveksi bebas. Contohnya : aliran panas di atas kompor, dan aliran air panas
dalam Aliran Teluk Meksiko. Sedangkan konveksi biasanya berhubungan dengan
pembuatan baju dan kaos. Namun yang dimaksut dengan radiasi, konveksi dan
induksi disini adalah bentuk-bentuk perpindahan panas/kalor suatu benda. Pada
suatu benda yang memiliki panas.
2.5 Radiasi
Radiasi adalah cara energi termal berpindah dalam vakum dan ruangan
kosong diantara molekul-molekul. Istilah radiasi maksudnya ialah pancaran
(emisi) energi terus-menerus dari permukaan benda. Energi ini dinamakan energi
radian dan dalam bentuk gelombang elektromagnet. Gelombang ini bergerak
secepat kecepatan cahaya dan dapat melewati ruang hampa, dan juga melalui
udara. Kalau terhalang oleh suatu benda yang tak dapat dilaluinya maka
gelombang itu akan diserap oleh bendanya. Radiasi merupakan perpindahan kalor
suatu zat tanpa memerlukan media perantara. Yakni perpindahannya hanya
melalui pancaran cahaya. Pada umumnya perpindahan kalor dengan cara radiasi
terjadi pada zat gas atau dalam ruang hampa. Adapun Alat yang kita gunakan
untuk mengetahui adanya radiasi dinamakan termoskop. Sedangkan untuk
menyelidiki sifat radiasi pada berbagai permukaan kita dapat mengunakan
termoskop diferensial.
hal tersebut terjadi karena kalor matahari dipancarkan ke bumi melalui ruang
hampa udara. Selain itu kita pada dapat menemukan contoh penerapan Radiasi
kalor pada kehidupan sehari-hari yakni pada lampu pijar listrik yang digunakan
untuk mesin tetas telur dan api unggun. Pada saat telur berada di sekitar lampu
pijar yang sedang menyala, maka telur tersebut terasa hangat karena adanya
radiasi kalor yang dipancarkan oleh lampu pijar. Radiasi adalah pancaran energi
melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari sumber radiasi. Ada beberapa sumber radiasi
yang kita kenal di sekitar kehidupan kita, contohnya adalah televisi, lampu
penerangan, alat pemanas makanan (microwave oven), komputer, dan lain-
lain.Radiasi dalam bentuk gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan
foton adalah jenis radiasi yang tidak mempunyai massa dan muatan listrik.
Misalnya adalah gamma dan sinar-X, dan juga termasuk radiasi tampak seperti
sinar lampu, sinar matahari, gelombang microwave, radar dan handphone.
Radiasi dapat diartikan sebagai energi yang dipancarkan dalam bentuk
partikel atau gelombang. Pengertian tentang radiasi dan gelombang dapat
dijelaskan pada kejadian berikut. Apa yang anda lakukan bila anda melihat kolam
air tenang yang pada permukaannya mengapung beberapa helai daun..?? Secara
spontan mungkin anda akan melempar kerikil ke kolam tersebut. Dapat anda lihat
bahwa pada lokasi jatuhnya kerikil akan muncul riak, yang kemudian akan
menyebar dalam bentuk lingkaran. Riak-riak tersebut ialah gelombang dan
memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil dan energi tersebut
menyebar dari lokasi jaruhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak mencapai daun,
daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang. Radiasi
dapat didefinisikan sebagai proses dimana energi dilepaskan oleh atom-atom.
Radiasi ini biasanya diklasifikasikan menjadi dua kelompok yakni Radiasi
korpuskuler (corpuscular radiation), adalah suatu pancaran atau aliran dari atom-
atom dan atau partikel-partikel sub-atom, yang mempunyai kemampuan untuk
memindahkan energi geraknya atau energi kinetiknya (kinetic energy) ke bahan-
bahan yang mereka tumbuk/bentuk. Radiasi Elektromagnetis adalah suatu
pancaran gelombang (gangguan medan elektris dan magnetis) yang bisa
menyebabkan perubahan struktur dalam atom dari bahan-bahan yang dilaluinya
(medium). Radiasi adalah energi yang dihantarkan, dipancarkan dan diserap
dalam bentuk partikel atau gelombang.
Berdasarkan sumbernya radiasi secara garis besar dapat dibedakan menjadi :
1. Radiasi alam berasal dari sinar kosmos, sinar gamma dari kulit bumi,
peluruhan radom dan thorium di udara, serta radionuklida yang ada dalam
bahan makanan. Berikut sumber radiasi dari alam :
Q R2 ln ( R 0 . i. R1 ) −1 −1
k= [W m C ]
A 1 (t 1−t 0 )
di mana:
R1 = jari-jari permukaan dalam spesimen (m)
R0 = jari-jari luar permukaan spesimen (m)
A1 = luas permukaan dalam spesimen sepanjang pemanas utama 2πR1
Tempratur t1 dan t0 diukur dengan termokopel tipe K (chromel-alumel) dengan
“reference junction” pada 0oC.21