NIM : 180140073
KELAS: A3
MK: PROSES INDRUSTRI KIMIA II (kuis)
1.RINGKASAN BAB
BAB III
3. Styrena Butadiena Rubber (SBR) :Manfaat polimer ini sebagai bahan ban motor.
BAB IV
1.Pengertian Termodinamika
2. Sistem Termodinamika
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi :
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan..
Contohnya adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.
ΔT = perubahan suhu ( ⁰C )
3. Hukum-Hukum Termodinamika
“jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan termal dengan benda
ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan lainnya”
2. Hukum I Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :
“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di dalam sistem
tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”
Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
Di mana :
∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
W = Usaha (J)
2.3.3 Hukum Kedua Termodinamika
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak
akan mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tan pa dilakukan usaha”.
” pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti
dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol”
Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi, konveksi, radiasi dan
evaporasi. Berikut penjelasan perpindahan kalor
1. Konduksi
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan perpindahan
partikelnya.Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain yang dingin.
Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi yang semula dingin
akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni satu logam panjang yang
dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A dipanaskan maka beberapa saat
kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi
dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat
memasak air maka kalor berpindah dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.
2. Konveksi
Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan partikelnya.Merupakan
perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya zat perantara.Konveksi sebenarnya
mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat
perantara sedangkan konveksi merupakan perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh
konveksi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda
tau apa yang terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu
panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya perubahan masa
jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu seterusnya sehingga
keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh konveksi yang lain juga dapat anda
temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.
3. Radiasi
Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat
perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara, contohnya anda
bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api yang memancarkan
hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk gelombang cahaya, gelombang
radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor
melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam
kehidupan sehari-hari dapat anda lihat saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat
api unggun tersebut dan anda akan merasakan hangat.
4. Evaporasi
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat
kehilangan panas.Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban dipermukaan
kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
BAB V
A.Reaksi Sulfonasi
sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pada atom karbon
dalam senyawa karbon
1.Sifat Kimia
1. Asam sulfanilat dapat dihidrolisa menghasilkan asam sulfat dan anilin. NH2SO3H + H2O →
NH2 + H2SO4 ....................................................................................(2.1)
2. Dengan basa akan membentuk garam, dan dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan p-
nitro anilin. NH2SO3H + HNO3 → NH2NO2 + H2SO4 ........................................ (2.2)
3. Zat dalam Reaksi Sulfonasi Dalam reaksi sulfonasi terdapat zat-zat yang berperan sehingga
reaksi terjadi. Zat-zat tersebut dikelompokkan dalam dua bagian.Yaitu:
2. Persenyawaan SO2.
3. Senyawa sulfoalkilasi, contohnya senyawa anionic yang berperan sebagai surfactan dalam
proses pembuatan deterjent.
b. Jenis Zat yang Disulfonasi. Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik
misalnya hidrokarbon jenuh, oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, dan lain-lain.
2. Sifat Fisika
3. Memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap air untuk masuk ke dalam molekul-
molekulnya.
B. Reaksi Hidrogenasi
Hidrogenasi adalah proses penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dari rantai atom karbon
minyak atau asam lemak sehingga mengurangi tingkat ketidakjenuhan minyak atau asam lemak
tersebut. Proses hidrogenasi merupakan salah satu proses yang penting dan banyak digunakan
dalam pembuatan bermacam-macam senyawa organik.
1.Proses Hidrogenasi
1. Hidrogenasi ikatan rangkap dua dalam rantai asam lemak tak jenuh.
2. Isomerasi geometri, yaitu perubahan isomer cis menjadi trans dalam rantai asam lemak tak
jenuh.
3. Konjugasi, pembentukan sistem terkonjugasi ikatan tak jenuh lebih dari satu adalah bentuk
khusus dari posisi isomerasi.
4. Isomerasi posisional, yaitu perubahan dari ikatan tak jenuh dalam asam lemak tak jenuh.
Secara kimia,
1. Temperatur
2. Kecepatan pengaduk
3. Tekanan
4. Jumlah katalis
5. Tipe katalis
6. Kemurnian gas hydrogen
C. Reaksi Aminasi
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom H atau lebih
diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Amina adalah suatu senyawa
yang mengandung gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2).
2.APA YANG DAPAT ANDA PAHAMI DARI MASING-MASING MATERI INI (BAB 3, 4,
DAN 5.
BAB III
Polistirena:Manfaat polimer ini sebagai pembungkus makanan dan minuman (gelas plastik).
BAB IV
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi :
Sistem terisolasi: tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan..
Sistem tertutup :terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran benda
dengan lingkungan
Sistem terbuka :Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk
energi.
BAB V
2. Sifat Fisika
3. Memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap air untuk masuk ke dalam molekul-
molekulnya
Sifat Kimia
2. Dengan basa akan membentuk garam, dan dapat bereaksi dengan asam nitrat menghasilkan p-
nitro anilin.