NIM : 180140101
KELAS :A3
QUIZ
1. Buat ringkasan materi untuk bab-bab yang belm dipresentasikan (bab3,4,dan 5), buat
dalam file word, perbab maksimal sebanyak 1-2 hal.
2. Apa yang dapat anda pahami dari masing-masing materi ini (bab 3,4,dan 5) Jelaskan
secara singkat.
Penyelesaian:
1. BAB III (POLIMERISASI DALAM INDUSTRI)
Kegunaan Polimer
1. Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakan
polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa
bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur,
tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran
untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
2. Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang
dibuatoleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan
labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik ini
juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel
listrik(insulator).
3. PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC
bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk
kaku dan bentuk fleksibel.
4. Teflon
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon merupakan
lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik kimia,
pipa anti patah, dan kabel listrik.
5. Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus
dan digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan untuk
melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat
tinggi.
6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester
dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah
"poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering
polietilena tereftalat (PET).
7. Polistiren
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair
yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena
biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi.
Stirena tergolong senyawa aromatik.
PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi.
Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah ”termodinamika” biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuastitatik, yang diidealkan. Proses “super pelan”. Proses
termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.
SISTEM TERMODINAMIKA
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi :
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan.
Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari sistem,perubahan
energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah
wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana
terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.
HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum awal (zeroth law) Termodinamika
“jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan termal dengan benda ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan lainnya”.
HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :
“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di dalam sistem
tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”
Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I Termodinamika dapat
dituliskan sebagai berikut ini :
Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
Di mana :
∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
W = Usaha (J)
Hukum Kedua Termodinamika
Bunyi hukum II Termodinamika:
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.
PERPINDAHAN KALOR
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan
suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari
tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan
bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.Ketika terdapat dua
benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin
maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin
dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin,
perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air
menjadi hangat.
REAKSI HIDROGENASI
Hidrogenasi adalah proses penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dari rantai atom
karbon minyak atau asam lemak sehingga mengurangi tingkat ketidakjenuhan minyak atau
asam lemak tersebut. Pada hidrogenasi terjadi pengubahan jumlah ikatan rangkap dalam
suatu asam lemak oleh gas hidrogen (H2).
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik, reaksi ini terjadi
dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak
penuh sehingga dihasilkan suatu produk yang penuh. Proses hidrogenasi merupakan salah
satu proses yang penting dan banyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam
senyawa organik. Proses ini umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke sebuah
molekul. reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan yang berbeda tergantung pada substrat dan
aktivitas katalis.
TUJUAN HIDROGENASI
Tujuan dilakukannya hidrogenasi untuk memperbaiki sifat dari asam lemak seperti
titik lebur, stabilitas oksidasi, warna, dan mengubah lemak cair menjadi lemak pada plastis.
Hidrogenasi memungkinkan mengubah minyak nabati menjadi bentuk lemak yang biasa
digunakan banyak orang dengan rasa yang lebih stabil dan harga yang lebih murah. Proses
hidrogenasi dilakukan untuk dua alasan yaitu untuk merubah minyak atau lemak ke bentuk
fisik yang lebih mudah penanganannya, dan untuk meningkatkan kestabilan oksidatif.
PROSES HIDROGENASI
Ada dua reaksi yang terjadi dalam hidrogenasi, yaitu adisi hidrogen pada ikatan
rangkap antara dua atom karbon dan pemisahan atom karbon dengan molekulnya yang
disebut hidrogenolisis. Pada proses hidrogenasi permukaan aktif katalis akan menyerap
hidrogen hingga ikatan sigma hidrogen terputus dan membentuk ikatan logam –H.
Proses hidrogenasi diilustrasikan sebagai berikut:
1. Hidrogenasi ikatan rangkap dua dalam rantai asam lemak tak jenuh.
2. Isomerasi geometri, yaitu perubahan isomer cis menjadi trans dalam rantai
asam lemak tak jenuh.
3. Konjugasi, pembentukan sistem terkonjugasi ikatan tak jenuh lebih dari satu
adalah bentuk khusus dari posisi isomerasi.
4. Isomerasi posisional, yaitu perubahan dari ikatan tak jenuh dalam asam
lemak tak jenuh.
Reaksi hidrogenasi merupakan proses yang penting untuk meningkatkan nilai tambah
minyak. Dari segi kualitas, hidrogenasi akan merubah titik leleh dan kandungan lemak
minyak padat menjadi lebih tinggi, sedangkan bilangan iodin menjadi lebih rendah.
Hidrogenasi dari minyak dan lemak dapat dilakukan secara parsial dan total.
KELEBIHAN PROSES HIDROGENASI
Proses hidrogenasi sangat cocok untuk lemak yang akan diolah menjadi margarin,
shortening, coating fats, minyak goreng, dan dressing oil.
KEKURANGAN PROSES HIDROGENASI
Margarin yang beredar di pasaran umumnya menggunakan proses hidrogenasi dalam
pembuatannya. Sebagaimana diketahui bahwa reaksi hidrogenasi mengubah lemak tidak
jenuh menjadi lemak jenuh.
REAKSI AMINASI
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom H atau
lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik.
Amina adalah suatu senyawa yang mengandung gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2). Gugus
amino mengandung nitrogen yang terikat pada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugus karbonil) dan sejumlah atom hidrogen. Apabila salah satu karbon yang terikat pada
atom nitrogen adalah karbon karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.
APLIKASI INDUSTRI
Proses Pembuatan Sodium Dodekilbenzene Sulfonat dengan ProsesOleum. Proses
pembuatan SDBS dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu: proses sulfonasi, proses pemisahan,
proses netralisasi, dan proses pemurnian hasil. Proses sulfonasi dilakukan dalam Reaktor Alir
Tangki Berpengaduk pada suhu 46°C dan tekanan 1 atm. Reaksi:
C12H25C6H5 + H2SO4 → C12H25C6H4SO3H + H2O ..................................................(3.1)
SO3 + H2O → H2SO4 ........................................................................................................(3.2)
Dalam reaktor, reaksi sulfonasi bersifat eksotermis dan tidak dapat balik atau
irreversible. Karena reaksi bersifat isotermal maka suhu reaksi harus dipertahankan agar tidak
berubah. Oleh karena itu, Reaktor harus dilengkapi dengan koil pendingin untuk menjaga
suhu agar tetap konstan. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi orde dua dengan konversi
99%. Produk dari reaktor berupa DDBS masuk ke dalam Mixer-01 dan ditambahkan air
untuk mengencerkan asam sulfat yang terkandung dalam produk. Tujuan dari pengenceran
untuk memudahkan pemisahan antara produk dengan asam sulfat dalam Decanter-01. Asam
sulfat yang sudah terpisah menjadi produk samping dalam proses pembuatan SDBS.
Kemudian DDBS diumpankan ke Netraliser-01. Di Netraliser-01 terjadi proses netralisasi,
yaitu reaksi antara DDBS dengan NaOH 20% membentuk SDBS.
Reaksi:
C12H25C6H4SO3H + NaOH → C12H25C6H4SO3Na + H2O ........................................(3.3)
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O ...............................................................................(3.4)
Hasil dari Netraliser-01 masuk ke dalam Mixer-03 untuk ditambahkan beberapa
bahan building yaitu Na5P3O10 dan Na2SiO3. Fungsi building sebagai bahan isian, dan
tujuan penambahan builing yaitu menambah komposisi SDBS sebagai surfaktan. Selanjutnya
SDBS diumpankan ke Evaporator-01 untuk mengurangi air yang terkandung di dalam SDBS
menjadi 3%, sehingga diperoleh produk akhir SDBS dengan kemurnian 85% dalam bentuk
slurry.
KEGUNAAN PRODUK
Manfaat SDBS adalah sebagai surfaktan anionik pada deterjen. Surfaktan (surface
active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofilik
(suka air) dan hidrofobik (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
SDBS merupakan surfaktan jenis lunak, karena bahan penurun tegangan permukaannya
mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai.
Pada BAB IV yang dapat saya pahami apa maksud dari termodinamika. Dimana pengertian
termodinamika adalah merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang energi. Membahas
kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energy tersebut. Adapun
termodinamika memiliki tiga jenis system.
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Jika
tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari sistem,perubahan
energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya
adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya. pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran panas
pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.
Masing-masing dari 3 jenis proses ini memiliki sifat fisika dan kimia nya tentu saja
berbeda dai masing- masing sifat nya tersebut. Adapun factor- factor yang mempengarui
Hidrogenasiasi yaitu, antara lain:
1. Temperatur
2. Kecepatan pengaduk
3. Tekanan hidrogen didalam reactor
4. Jumlah katalis
5. Tipe katalis
6. Kemurnian gas hydrogen
7. Kualitas bahan baku