Anda di halaman 1dari 12

NAMA : AVA KOMALA SARI

NIM : 180140101

KELAS :A3

MATA KULIAH : PROSES INDUSTRI KIMIA (II)

QUIZ

1. Buat ringkasan materi untuk bab-bab yang belm dipresentasikan (bab3,4,dan 5), buat
dalam file word, perbab maksimal sebanyak 1-2 hal.
2. Apa yang dapat anda pahami dari masing-masing materi ini (bab 3,4,dan 5) Jelaskan
secara singkat.
Penyelesaian:
1. BAB III (POLIMERISASI DALAM INDUSTRI)

A.     Pengertian Polimer


Suatu molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang
molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut polimer (poly = banyak; mer
= bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu unit molekul yang
kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Jenis-jenis monomer yang
saling berikatan membentuk suatu polimer terkadang sama atau berbeda. Sifat-sifat
polimer berbeda dari monomer-monomer yang menyusunnya.
Contoh Polimer
Teflon (politetra-fluoroetilena) yang berwujud padat dibuat bila molekul-molekul
gas tetra-fluoroetilena bereaksi membentuk rantai panjang. Contoh lain, molekul-
molekul gas etilena bereaksi membentuk rantai panjang plastik polietilena yang ada
pada kaleng susu. Vinil klorida, propena, tetra-fluoroetilena, dan stirena. Monomer
akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenal dengan nama
orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian “rajutan”. Ikatan rangkap pada
karbon dalam monomer berubah menjadi ikatan tunggal, dan berikatan dengan atom
karbon lain membentuk polimer.

Jenis – jenis Polimer


1.     Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.
2.     Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Atau
Snack.
3.     Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan
Jendela Plastik.
4.     Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
5.     High Density Polyethylene (HDPE) Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau
Putih Bersih.
6.     Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
7.      Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
8.     Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
9.      Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
10. Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.
11. Plastik Cor
Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

Kegunaan Polimer
1.      Polietena
Polietilena (disingkat PE) (IUPAC: Polietena) adalah termo plastik atau merupakan
polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa
bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur,
tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran
untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.
2.      Polipropena
Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang
dibuatoleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya
pengemasan,tekstil (contohnya tali, pakaian dalam  termal, dan karpet), alat tulis,
berbagai tipe wadah terpakaikan ulang serta bagian plastik, perlengkapan
labolatorium, pengeras suara, komponen otomotif, dan uang kertas polimer. Plastik ini
juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bak air, tali, dan kanel
listrik(insulator).
3.      PVC
Polivinil klorida(IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, Plastik PVC
bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta
kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk
kaku dan bentuk fleksibel.
4.     Teflon 
Teflon merupakan nama lain dari Politetrafluoroetena (PTFE). Teflon merupakan
lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap bahan kimia. Teflon
digunakan untuk pelapis wajan (panci anti lengket), pelapis tangki dipabrik kimia,
pipa anti patah, dan kabel listrik.
5.   Polibutaena
Polibutadien adalah karet sintetis yang merupakan polimer terbentuk dari proses
polimerisasidari monomer 1,3-butadiena. Memiliki resistensi yang tinggi terhadap aus
dan digunakan terutama dalam pembuatan ban. Ini juga telah digunakan untuk
melapisi atau merangkum rakitan elektronik, menawarkan tahanan listrik yang sangat
tinggi.
6. Poliester
Poliester adalah suatu kategori polimer yang mengandung gugus fungsional ester
dalam rantai utamanya. Meski terdapat banyak sekali poliester, istilah
"poliester" merupakan sebagai sebuah bahan yang spesifik lebih sering
polietilena tereftalat (PET).
7. Polistiren
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair
yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena
biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi.
Stirena tergolong senyawa aromatik.

CONTOH APLIKASI DALAM INDUSTRI


PETROKIMIA
1. Proses pembuatan Methanol
a. Proses tekanan rendah ICI
Proses ini merupakan perbaikan dari proses ICI LPM, terutama dalam hal unreformer.
Prosesnya  adalah sebagai berikut. Umpan masuk gas alam pertama-tamadesulfurisasi
sebelum memasuki saturator. Dalam saturator gas alam dikontakkan dengan air panas
yang dipanaskan oleh gas hasil yang keluar dari Advanced Gas Heated Refor(AGHR).
Pengaturan sirkuit saturator ini memungkinkan untuk mendapatkan sebagian uapanas
yang dibutuhkan untuk proses dan mengurangi sistem uap panas dari boiler.Tetapi
berbagai macam modifikasi proses dapat dilakukan tergantung dari pemilihan sistem
reformer dan converter.
b. Proses Tekanan Rendah Lurgi
Proses ini patennya dimiliki oleh Lurgi Oil Gas Chemie GmbH. Gas alam dilewatkan
dalam proses desulfurisasi untuk menghilangkan kontaminan sulfur. Proses ini
berlangsung kira-kira pada suhu 350-380 0 C dalam reaktor desulfurisasi. Kemudian
gas dikompresi dan dialirkan ke dalam unit reformer, dalam hal ini LURGI reformer
dan autothermal reformer. Dalam unit reformer gas dicampur dengan uap panas dan
diubah menjadi gas H 2, CO 2, dan CO dengan tiga macam langkah pembentukan.
Gas hasil kemudian didinginkan dengan serangkaian alat penukar panas.

PROSES PENCAIRAN GAS ALAM


Untuk mendapatkan gas alam yang dapat digunakan dan didistribusikan maka
gas alam tersebut harus melalui beberapa proses secara umum yaitu :
A. Purifikasi (pemurnian)
B. Separasi (pemisahan)
C. Liquefaction (pencairan) untuk gas yang didistribusikan dalam bentuk cair.
2. BAB IV(APLIKASI THERMODNAMIKA DALAM PROSES (REFRIGERASI,
KOMPRESI, TURBIN, CONDENSOR)

PENGERTIAN TERMODINAMIKA
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi.
Termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses
reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah ”termodinamika” biasanya
merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam
termodinamika adalah proses kuastitatik, yang diidealkan. Proses “super pelan”. Proses
termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.

SISTEM TERMODINAMIKA
Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi :
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan.
Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari sistem,perubahan
energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya adalah
wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana
terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.

HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA
Hukum awal (zeroth law) Termodinamika
“jika ada dua buah benda yang berada dalam satu kesetimbangan termal dengan benda ketiga,
maka ketiganya dalam saling setimbang satu dan lainnya”.

HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :
“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di dalam sistem
tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”
Dari bunyi hukum I Termodinamika, maka rumus hukum I Termodinamika dapat
dituliskan sebagai berikut ini :
Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
Di mana :
∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
W = Usaha (J)
Hukum Kedua Termodinamika
Bunyi hukum II Termodinamika:
” Kalor mengalir secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin; kalor tidak akan
mengalir secara spontan dari benda dingin ke benda panas tanpa dilakukan usaha”.

Hukum Ketiga Termodinamika


” pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan
entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi
benda berstruktur kristal sempurna pada temperature nol absolut bernilai nol”.

PERPINDAHAN KALOR
Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan
suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari
tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan
bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.Ketika terdapat dua
benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air dingin
maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air dingin
dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin,
perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana air
menjadi hangat.

KEGUNAN DAN APLIKASI TERMODINAMIKA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-


HARI
Contoh sederhana dalam kehidupan sehari - hari adalah :
es didalam gelas yang menyebabkan terjadi pengembunan diluar gelas, padahal
terpisahkan oleh medium gelas (glass) yang memisahkan permukaan luar dan permukaan
dalam.Proses timbulnya air pada permuakaan gelas itu menandakan adanya suatu sistem yang
terjadi pada perstiwa ini, sistem yang terjadi adalah bahwa udara yang ada di sekeliling gelas
mengandung uap air.Ketika gelas diisi es, gelas menjadi dingin. Udara yang bersentuhan
dengan gelas dingin ini akan turun suhunya. Uap air yang ada di udara pun ikut mendingin.
Jika suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk tetes-tetes air di
bagian luar gelas. Hal ini merupakan peristiwa termodinamika yang sesuai dengan hukum
termodinamika yang ke dua.

PENGAPLIKASIAN TERMODINAMIKA DALAM INDUSTRI


Aplikasi Thermodinamika dalam Proses Refrigerasi Termodinamika adalah cabang
fisika yang mempelajari hubungan antara kalor dan usaha mekanik. Secara luas
termodinamika mengkaji tentang suhu dan kalor serta teori kinetik gas. Konsep dasar
termodinamika dilaksanakan pada mesin-mesin yang dapat membantu dan mempermudah
pekerjaan manusia. Mesin yang bekerja sesuai dengan  perumusan Clausius (Hukum kedua
Termodinamika) adalah mesin pendingin (refrigator). Dalam prakteknya, mesin  pendingin
memakai energi listrik untuk memindahkan kalor dari benda yang didinginkan ke udara luar
yang suhunya lebih tinggi. Di dalam makalah ini kita akan membahas tentang kulkas yang
merupakan salah satu contoh mesin pendingin (refrigator).
1. Kompensor
2. Kondensor
3. Filter
4. Evaporator
5. Thermostart
6. Heater
7. Fan motor
8. Overload motor protector
9. Bahan pendingin (Refrigerant)
Prinsip kerja dari kulkas semua berawal dari  Hukum Termodinamika Hukum termodinamika
berlaku untuk prinsip kerja lemari es. Sepertiyang kita ketahui, energi panas selalu bergerak
menuju ke daerah yang lebih dingin. Bagaimana lemari es bisa melakukan hal yang
sebaliknya, mengalirkan energy panas dari dalam ke udara yang lebih hangat di luar.
Meskipun memiliki cara kerja yang berlawanan, prinsip kerja lemari es masih berhubungan
erat dengan hukum perpindahan kalor.

APLIKASI THERMODINAMIKA DALAM PROSES KOMPRESI


Kompresi adalah pemampatan gas sehingga tekanannya lebih tinggi dari tekanan
semula. Proses ini dipakai dalam banyak cabang bidang teknik. Istilah kompresi umumnya
dipakai untuk proses yang melibatkan peningkatan tekanan dan kerapatan gas. Dalam praktik,
sebagian besar kompresi gas adalah proses kompresi udara. Udara yang dikompresi sering
disebut udara tekan atau udara kempa. Udara tekan lazim dimanfaatkan sebagai sumber
energi untuk menggerakkan dongkrak, alat kendali otomatis, rem angin, produksi gas botol,
proses teknik kimia, dan berbagai macam penggunaan lainnya. Fungsi kompresor adalah
untuk menaikkan tekanan suatu gas. Tekanan gas dapat dinaikkan dengan mengurangi
volumenya. Ketika volumenya dikurangi, tekanannya naik. Karena proses pemampatan,
udara mempunyai tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan udara lingkungan
(1atm). Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai penghasil udara
mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor banyak dipakai untuk
mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin
pendingin dan lainnya.

APLIKASI TERMODINAMIKA PADA TURBIN


Turbin gas merupakan peralatan pembakit tenaga dimana tenaga tersebut didapat dari
ekspansi gas berkecepatan tinggi dan kemudian mendorong sudu- sudu yang langsung
menghasilkan gerak putar pada rotornya. Putaran rotor tersebut nantinya dapat dimanfaatkan
untuk memutar generator listrik. Turbin uap adalah suatu penggerak mula yang mengubah
energi potensial menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi
energy mekanik dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin langsung atau dengan
bantuan elemen lain, dihubungkan dengan mekanisme yang digerakkan. Turbin uap
merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode external combustion engine
(mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap) dilakukan di luar sistem. Prinsip kerja
dari suatu instalasi turbin uap secara umum adalah dimulai dari pemanasan air pada ketel uap.
Uap air hasil pemanasan yang bertemperatur dan bertekanan tinggi selanjutnya digunakan
untuk menggerakkan poros turbin. Uap yang keluar dari turbin selanjutnya dapat dipanaskan
kembali atau langsung disalurkan ke kondensor untuk didinginkan.

3.BAB V (JENIS-JENIS PROSES I)


REAKSI SULFONASI
Sulfonasi adalah proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pada atom
karbon dalam senyawa karbon. Ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus
sulfonil halida ataupun garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya
penggabungan –SO2Cl ke dalam senyawa organik. Istilah sulfonasi terutama digunakan
untuk menyatakan reaksi-reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti
asam sulfat pekat,oleum, dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida.
Sulfonasi merupakan reaksi substitusi atom H pada benzena oleh gugus sulfonat.
Reaksi ini terjadi apabila benzena dipanaskan dengan asam sulfat pekat sebagai pereaksi.
Sulfonasi senyawa aromatik merupakan salah satu jenis sulfonasi yang paling penting.
Sulfonasi tersebut dapat dilakukan dengan mereaksikan senyawa aromatik dengan asam
sulfat. Asam sulfat yang digunakan umumnya mengandung sulfur trioksida (oleum).

SIFAT-SIFAT FISIKA DAN KIMIA


1. Sifat Fisika
a.Pada suhu kamar berbentuk kristal padat yang berwarna putih.
b. Merupakan golongan asam yang sangat kuat.
c. Memiliki sifat higroskopis yaitu mudah menyerap air untuk masuk ke dalam
molekul-molekulnya.
d. Berat molekul : 173,19.
e. Titik cair : 288°C.
f. Titik didih : 172-187°C.
g. Mudah larut dalam air panas dan pelarut polar lainnya.
2. Sifat Kimia
a.Asam sulfanilat dapat dihidrolisa menghasilkan asam sulfat dan anilin.
NH2SO3H+H2O→NH2+H2SO4 ..............................................................................(2.1)
b. Dengan basa akan membentuk garam, dan dapat bereaksi dengan asam nitratn
menghasilkan p-nitro anilin.
NH2SO3H + HNO3 → NH2NO2 + H2SO4 ...............................................................(2.2)

ZAT DALAM REAKSI SULFONASI


Dalam reaksi sulfonasi terdapat zat-zat yang berperan sehingga reaksi terjadi. Zat-zat
tersebut dikelompokkan dalam dua bagian. Yaitu zat pensulfonasi dan zat yang
disulfonasi.
a. Jenis Zat Pensulfonasi
Jenis zat pensulfonasi antara lain:
1. Persenyawaan SO3, termasuk didalamnya: SO3, H2SO4 dan oleum.
2. Persenyawaan SO2.
3. Senyawa sulfoalkilasi, contohnya senyawa anionic yang berperan sebagai surfactan
dalam proses pembuatan deterjent.
b. Jenis Zat yang Disulfonasi.
Sedangkan, zat-zat yang disulfonasi antara lain: zat alifatik misalnya hidrokarbon
jenuh, oleofin, alkohol, selulosa, senyawa aromatis, dan lain-lain.

REAKSI HIDROGENASI
Hidrogenasi adalah proses penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dari rantai atom
karbon minyak atau asam lemak sehingga mengurangi tingkat ketidakjenuhan minyak atau
asam lemak tersebut. Pada hidrogenasi terjadi pengubahan jumlah ikatan rangkap dalam
suatu asam lemak oleh gas hidrogen (H2).
Hidrogenasi merupakan reaksi hidrogen dengan senyawa organik, reaksi ini terjadi
dengan penambahan hidrogen secara langsung pada ikatan rangkap dari molekul yang tidak
penuh sehingga dihasilkan suatu produk yang penuh. Proses hidrogenasi merupakan salah
satu proses yang penting dan banyak digunakan dalam pembuatan bermacam-macam
senyawa organik. Proses ini umumnya terdiri dari adisi sepasang atom hidrogen ke sebuah
molekul. reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan yang berbeda tergantung pada substrat dan
aktivitas katalis.

TUJUAN HIDROGENASI
Tujuan dilakukannya hidrogenasi untuk memperbaiki sifat dari asam lemak seperti
titik lebur, stabilitas oksidasi, warna, dan mengubah lemak cair menjadi lemak pada plastis.
Hidrogenasi memungkinkan mengubah minyak nabati menjadi bentuk lemak yang biasa
digunakan banyak orang dengan rasa yang lebih stabil dan harga yang lebih murah. Proses
hidrogenasi dilakukan untuk dua alasan yaitu untuk merubah minyak atau lemak ke bentuk
fisik yang lebih mudah penanganannya, dan untuk meningkatkan kestabilan oksidatif.

PROSES HIDROGENASI
Ada dua reaksi yang terjadi dalam hidrogenasi, yaitu adisi hidrogen pada ikatan
rangkap antara dua atom karbon dan pemisahan atom karbon dengan molekulnya yang
disebut hidrogenolisis. Pada proses hidrogenasi permukaan aktif katalis akan menyerap
hidrogen hingga ikatan sigma hidrogen terputus dan membentuk ikatan logam –H.
Proses hidrogenasi diilustrasikan sebagai berikut:
1. Hidrogenasi ikatan rangkap dua dalam rantai asam lemak tak jenuh.
2. Isomerasi geometri, yaitu perubahan isomer cis menjadi trans dalam rantai
asam lemak tak jenuh.
3. Konjugasi, pembentukan sistem terkonjugasi ikatan tak jenuh lebih dari satu
adalah bentuk khusus dari posisi isomerasi.
4. Isomerasi posisional, yaitu perubahan dari ikatan tak jenuh dalam asam
lemak tak jenuh.

Reaksi hidrogenasi merupakan proses yang penting untuk meningkatkan nilai tambah
minyak. Dari segi kualitas, hidrogenasi akan merubah titik leleh dan kandungan lemak
minyak padat menjadi lebih tinggi, sedangkan bilangan iodin menjadi lebih rendah.
Hidrogenasi dari minyak dan lemak dapat dilakukan secara parsial dan total.
KELEBIHAN PROSES HIDROGENASI
Proses hidrogenasi sangat cocok untuk lemak yang akan diolah menjadi margarin,
shortening, coating fats, minyak goreng, dan dressing oil.
KEKURANGAN PROSES HIDROGENASI
Margarin yang beredar di pasaran umumnya menggunakan proses hidrogenasi dalam
pembuatannya. Sebagaimana diketahui bahwa reaksi hidrogenasi mengubah lemak tidak
jenuh menjadi lemak jenuh.

REAKSI AMINASI
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom H atau
lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik.
Amina adalah suatu senyawa yang mengandung gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2). Gugus
amino mengandung nitrogen yang terikat pada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan
gugus karbonil) dan sejumlah atom hidrogen. Apabila salah satu karbon yang terikat pada
atom nitrogen adalah karbon karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.

Sifat Fisika dan Sifat Kimia


Alkilamina berbobot molekul rendah adalah gas atau cair pada suhu kamar. Didan
trietilamin serta amina primer yang memiliki tiga sampai sepuluh atom karbon adalah cairan,
amina yang lebih kecil jumlah atom karbonnya adalah gas. Salah satu sifat yang paling
dikenal dari amina berbobot molekul rendah adalah aromanya yang tidak sedap. Amina
volatile ini menguap secara cepat dan terciup seperti campuran ammonia dan ikan busuk.
Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung protein tinggi
menghasilkan amina.

APLIKASI INDUSTRI
Proses Pembuatan Sodium Dodekilbenzene Sulfonat dengan ProsesOleum. Proses
pembuatan SDBS dapat dibagi menjadi 4 tahap yaitu: proses sulfonasi, proses pemisahan,
proses netralisasi, dan proses pemurnian hasil. Proses sulfonasi dilakukan dalam Reaktor Alir
Tangki Berpengaduk pada suhu 46°C dan tekanan 1 atm. Reaksi:
C12H25C6H5 + H2SO4 → C12H25C6H4SO3H + H2O ..................................................(3.1)
SO3 + H2O → H2SO4 ........................................................................................................(3.2)
Dalam reaktor, reaksi sulfonasi bersifat eksotermis dan tidak dapat balik atau
irreversible. Karena reaksi bersifat isotermal maka suhu reaksi harus dipertahankan agar tidak
berubah. Oleh karena itu, Reaktor harus dilengkapi dengan koil pendingin untuk menjaga
suhu agar tetap konstan. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi orde dua dengan konversi
99%. Produk dari reaktor berupa DDBS masuk ke dalam Mixer-01 dan ditambahkan air
untuk mengencerkan asam sulfat yang terkandung dalam produk. Tujuan dari pengenceran
untuk memudahkan pemisahan antara produk dengan asam sulfat dalam Decanter-01. Asam
sulfat yang sudah terpisah menjadi produk samping dalam proses pembuatan SDBS.
Kemudian DDBS diumpankan ke Netraliser-01. Di Netraliser-01 terjadi proses netralisasi,
yaitu reaksi antara DDBS dengan NaOH 20% membentuk SDBS.
Reaksi:
C12H25C6H4SO3H + NaOH → C12H25C6H4SO3Na + H2O ........................................(3.3)
H2SO4 + 2NaOH → Na2SO4 + 2H2O ...............................................................................(3.4)
Hasil dari Netraliser-01 masuk ke dalam Mixer-03 untuk ditambahkan beberapa
bahan building yaitu Na5P3O10 dan Na2SiO3. Fungsi building sebagai bahan isian, dan
tujuan penambahan builing yaitu menambah komposisi SDBS sebagai surfaktan. Selanjutnya
SDBS diumpankan ke Evaporator-01 untuk mengurangi air yang terkandung di dalam SDBS
menjadi 3%, sehingga diperoleh produk akhir SDBS dengan kemurnian 85% dalam bentuk
slurry.

KEGUNAAN PRODUK
Manfaat SDBS adalah sebagai surfaktan anionik pada deterjen. Surfaktan (surface
active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofilik
(suka air) dan hidrofobik (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan
permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada permukaan bahan.
SDBS merupakan surfaktan jenis lunak, karena bahan penurun tegangan permukaannya
mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai.

PENYELESAIAN SOAL NO.2


Pada BAB III yang dapat dipahami adalah Polimer Suatu molekul raksasa (makromolekul)
yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat melalui ikatan kimia disebut
polimer (poly = banyak; mer = bagian). Suatu polimer akan terbentuk bila seratus atau seribu
unit molekul yang kecil (monomer), saling berikatan dalam suatu rantai. Dan dimana saya
dapat mengetahui jenis-jenis dari polimer, antara lain seperti:
1.     Poly Ethylene (PE)
Barang Plastik Yang Digunakan Sebagai Packing Minuman Atau Barang Cairan.
2.     Poly Propylene (PP)
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Dipakai Pada Packing Makanan Kering Snack.
3.     Poly Vinly Chlorine (PVC)
Bahan Plastik Yang dipergunakan Untuk Packing Botol Minyak,Daging,Pipa Air Dan
Jendela Plastik.
4.     Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.
5.     High Density Polyethylene (HDPE)
Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.
6.     Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.
7.     Low Density Polyethylene (LDPE)
Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.
8.     Polyethylene Terephthalate (PET)
Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.
9.     Polystyrene(PS)
Bersifat Berubah Bentuk Dan Berbunyi.
10. Lunchbox Polystyrene
Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.
11. Plastik Cor
Adalah Bahan Plastik Yang Bisa dipergunakan Untuk Pengecoran Bangunan.

Pada BAB IV yang dapat saya pahami apa maksud dari termodinamika. Dimana pengertian
termodinamika adalah merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang energi. Membahas
kaitan antara energi panas dan kerja yang dihasilkan dari energy tersebut. Adapun
termodinamika memiliki tiga jenis system.
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan lingkungan. Jika
tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar dari sistem,perubahan
energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor adalah nol. Contohnya
adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi pertukaran
benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup dimana terjadi
pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan. Apakah suatu
sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai
sifat pembatasnya. pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran panas
pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja
3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk energi.

Dan termodimanika dibagi menjadi tiga berdasarkan perubahan kandungan kalor.


1. Q=0
Jika tidak terjadi perubahan atau perubahan bersih dalam perubahan kalor
2. Q positif
Jika suatu sistem memperoleh energi dalam bentuk kalor maka kandungan
kalor meningkat
3. Q negatif
Jika suatu sistem melepaskan kalor.

Rumus dar termodinamika


Q=mcΔT
Q   = banyak kalor yang diterima ataupun dilepas oleh suatu benda ( J )
m  = massa benda yang menerima ataupun melepas kalor ( kg )
c    = kalor jenis zat ( J/kg⁰C )
ΔT = perubahan suhu ( ⁰C )
Dan di termodinamika ada membahas tentang hokum-hukum termodinamika. Ada hukum
termodinamika Hukum awal (zeroth law) Termodinamika, ada hokum termodinamika I, dan
ada bunyi hokum termodinamika II.
Pada BAB V yang dapat saya pahami tentang materi jenis-jenis proses I. dimana di materi ini
ada menjeslakan tentang pengertian Sulfonasi, Hidrogenasi, dan Aminasi. Sulfonasi adalah
proses yang menyebabkan gugus -SO3H menjadi terikat pada atom karbon dalam senyawa
karbon. Ataupun ion, termasuk reaksi-reaksi yang melibatkan gugus sulfonil halida ataupun
garam-garam yang berasal dari gugus asam sulfonat, misalnya penggabungan –SO2Cl ke
dalam senyawa organik. Istilah sulfonasi terutama digunakan untuk menyatakan reaksi-
reaksi yang menggunakan pereaksi sulfonasi yang umum seperti asam sulfat pekat, oleum,
dan pereaksi lainnya yang mengandung sulfur trioksida.
Hidrogenasi adalah proses penambahan hidrogen pada ikatan rangkap dari rantai atom
karbon minyak atau asam lemak sehingga mengurangi tingkat ketidakjenuhan minyak atau
asam lemak tersebut. Pada hidrogenasi terjadi pengubahan jumlah ikatan rangkap dalam
suatu asam lemak oleh gas hydrogen.
Aminasi adalah reaksi pembentukan amina (turunan amoniak) dimana 1 atom H atau
lebih diganti dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik. Amina adalah suatu
senyawa yang mengandung gugus amino (-NH2, -NHR, -NR2). Gugus amino mengandung
nitrogen yang terikat pada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan gugus karbonil) dan
sejumlah atom hidrogen. Apabila salah satu karbon yang terikat pada atom nitrogen adalah
karbon karbonil, senyawanya adalah amida, bukan amina.

Masing-masing dari 3 jenis proses ini memiliki sifat fisika dan kimia nya tentu saja
berbeda dai masing- masing sifat nya tersebut. Adapun factor- factor yang mempengarui
Hidrogenasiasi yaitu, antara lain:
1. Temperatur
2. Kecepatan pengaduk
3. Tekanan hidrogen didalam reactor
4. Jumlah katalis
5. Tipe katalis
6. Kemurnian gas hydrogen
7. Kualitas bahan baku

Anda mungkin juga menyukai