Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Polimer

Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang tersusun dari
gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik pembungkus, botol
plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang disebut polimer.Unit kecil
berulang yang membangun polimer disebut monomer. Sebagai contoh, polipropilena (PP)
adalah polimer yang tersusun dari monomer propena.

2. Jenis-jenis Polimer
a. Jenis polimer berdasarkan sumbernya
1) Polimer alam, yaitu polimer yang terdapat di alam. Contoh:

2) Polimer sintetis, yaitu polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:

b. Jenis polimer berdasarkan monomer penyusunnya


1) Homopolimer, yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh:
polietilena (etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida),
PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
2) Kopolimer, yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh:
nilon 6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena
glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena.
c. Jenis polimer berdasarkan sifatnya
1) Termoplas yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali
menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri dari
rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah. Sifat-sifat lain
dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh termoplas adalah
polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.
2) Termoset yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika
dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat antara
rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi dapat
memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset menjadi terbakar.
Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
3) Elastomer yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat
kembali ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini
disebabkan oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang
tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik kembali rantai-
rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer adalah karet
alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.
3. Reaksi Polimerisasi

Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi


polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1) Polimerisasi adisi
Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap.
Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa
alkena dan turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai
produk tunggal. Contoh reaksi polimerisasi adisi:
a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena
b. Pembentukan PVC dari vinil klorida

c. Pembentukan poliisoprena dari isoprena

2) Polimerisasi kondensasi

Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi kimia


yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer. Polimerisasi
ini terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya dua gugus fungsi
reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan juga molekul-molekul
kecil, seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Polimer seperti poliester, poliamida, polikarbonat,
dan poliuretana disintesis melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi
polimerisasi adisi:

a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol


b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina

4. Aplikasi Polimer Sintetis


a. PVC. Poli(vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas
hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk pipa
dan pelapis lantai.
b. PS. Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk
kaku dan mudah pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok,
garpu, dan pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki
sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk
wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan alat
elektronik.

c. PE (LDPE dan HDPE). Polietilena (PE) memiliki beragam bentuk. HDPE (high-
density polyethylene) adalah polietilena dengan sifat lebih kuat dan kaku yang banyak
digunakan untuk botol plastik dan mainan. LDPE (low-density polyethylene) adalah
polietilena dengan sifat lebih plastis dan titik leleh lebih rendah dibanding HDPE.
LDPE banyak digunakan untuk plastik lembaran, kantong plastik, dan pembungkus
kabel.
d. PP. Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet,
peralatan laboratorium, dan mainan.
e. PTFE. Politetrafluoroetilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon,
memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan sebagai gasket,
pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.

f. PMMA. Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang
Plexiglas atau Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan.
PMMA digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan glove
box.

g. PET. Poli(etilena tereftalat) (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron
atau Terylene, banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak
digunakan sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama
dagang Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk
pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.
h. Nilon. Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan
terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali, jala,
parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai