Anda di halaman 1dari 10

Nama : Gustiandikha Saputri

NPM : 1910631140022
Kelas :A
Mata Kuliah : Pengetahuan Bahan
Tugas : Tugas Mandiri

A. POLYMER
1. Apakah yang dimaksud dengan polimer? Sebutkan dasar-dasar penggolongan
polimer?
Jawab :
Polimer (Polymer) merupakan molekul raksasa atau makromolekul yang
terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat molekul ikatan kimia.
Polimer adalah senyawa molekur besar berbentuk rantai atau jarinyan yang tersusun
dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun (monomer) yang berulang.
Botol plastik, sterofoam, nilon, pipa paralon termasuk material polimer.
Berdasarkan asalnya polimer digolongkan menjadi polimer alam dan polimer
sintetis. Berdasarkan jenis monomernya polimer digolongkan menjadi homopolimer
dan kopolimer. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer digolongkan menjadi
polimer termoplas dan termopsting. Berdasarkan proses pembuatannya polimer
dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi.

2. Apakah perbedaan antara polimer alam dan sintetis?


Jawab :
Polimer alam adalah polimer yang terdapat dan berasal dari makhluk hidup,
contohnya pati/amilum yang terdapat pada biji-bijian atau akar umbi. Selulosa yang
terdapat pada sayur, kayu atau kapas. Protein yang terdapat pada susu, daging, telur,
wol atau sutra. Asam Nukelat yang terdapat pada molekul DNA dan RNA. Serta
karet alam yang terdapat pada getah pohon karet. Umumnya polimer alam
mempunyai sifat suka air (hidrolik), sukar dilebur dan sukar dicetak. Karena sifat-
sifat tersebut polimer alam sangat sukar untuk mengembangkan fungsinya untuk
tujuan-tujuan lain.
Sedangkan polimer sintetis adalah polimer buatan yakni polimer yang tidak
terdapat di alam atau dalam kata lain dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintetis
adalah polietena yang terdapat pada kabel plastik. Polipropena yang terdapat pada
tali, karung dan botol plastik. Polivinil klorida yang terdapat pada pipa paralon dan
pelapis lantai. Nilon yang terdapat pada tekstil. Melamin yang terdapat pada piring
dan gelas melamin serta masih banyak lagi.

3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam polimer berdasarkan bentuk susunan


rantainya?
Jawab :
Berdasarkan bentuk susunan rantainya, polimer dapat diklasifikasikan
menjadi tiga macam, di antaranya;
a. Polimer Linier, adalah rantai polimer yang panjang terbentuk ketika unit
monomer bergabung bersama dan melewati unit ulang yang sama. Polimer ini
biasanya bersifat padat pada temperature normal dan bisa juga larut dalam
sejumlah pelarut. Polimer ini terdapat sebagai bahan yang fleksibel atau
termoplastik seperti gelas, dan elastomer. Contoh dari polimer ini adalah
politiena, polivinil klorida, nilon, dan lain-lain.
b. Polimer Bercabang, adalah polimer linier yang memiliki cabang pada rantai
utamanya yang lurus. Polimer ini mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan
densitas yang rendah dikarenakan adanya percabangan pada rantai utama.
Contoh dari polimer bercabang adalah Low-Density Polyethylene (LDPE) yang
biasanya digunakan sebagai kantong plastik.
c. Polimer Ikat Silang, polimer ini terkadang disebut juga polimer jaringan tiga
dimensi, polimer ini merupakan jenis polimer linier yang rantainya lurus
dihubungkan bersama dengan membentuk jaringan tiga dimensi dan adanya
silang pada rantai. Polimer ini bersifat keras dengan tingginya berat molekul.
Contohnya intan (diamond).

4. Jelaskan bahwa sifat fisik polimer dipengaruhi oleh gaya antar molekul?
Jawab:
Gaya antar molekul yang terjadi pada polimer adalah gaya Van Der Waals.
Gaya Van der Waals adalah gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Molekul
polar memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika dikumpulkan,
maka molekul polar akan mengatur dirinya sedemikian rupa hingga ujung yang
bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang bermuata negatif dari
molekul lain. Gaya antar molekul ini akan mempengaruhi sifat fisik polimer, seperti
titik didih. Polimer merupakan makromolekul yang terbentuk dari senyawa-
senyawa hidrokarbon. Senyawa Hidrokarbon cenderung bersifat non polar karena
memiliki perbedaan kelektronegatifan kecil. Senyawa dengan gaya Van der Waals
memiliki titik didih yang sangat rendah.

5. Apakah yang dimaksud dengan polimerisasi adisi dan polimerisasi


kondensasi?
Jawab :
Polimer Adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer
yang berikatan rangkap. Polimer adisi ini biasanya identik dengan plastik, karena
hampir semua plastik dibuat dengan polimerisasi adisi. Reaksi adisi adalah reaksi
pemecahan ikatan rangkap menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang
bertambah di dalam senyawa yang terbentuk. Contoh polimer adisi adalah
polietilena yang digunakan dalam botol/tas plastik, polistirena yang digunakan
untuk pernis kayu/sterofoam, politetraetilena yang digunakan untuk alat masak, dan
lain-lain.
Sedangkan polimerisasi kondensasi adalam reaksi pembentukan polimer dari
monomer-monomer yang mempunya dua gugus fungsi. Misalnya senyawa protein
dan polisakarida merupakan senyawa biomolekul yang dibentuk oleh polimerisasi
kondensasi. Contoh polimer kondensasi adalah nilon dan polyester.

6. Sebutkan kegunaan dari beberapa polimer yang kamu ketahui?


Jawab :
a. Polietilena, adalah polimer adisi yang terdiri atas monomer etiena. Polimer ini
banyak digunakan untuk membuat kantong plastik, jas hujan, pembungkus
makanan dan sejenisnya.
b. Polipropilena, adalah polimer adisi yang terdiri atas monomerpropilena yang
serupa dengan polietilena, namun lebih kuat. Polimer jenis ini sering kali
digunakan untuk membuat benang untuk karpet dan baju.
c. Polivinil klorida (PVC), polimer jenis ini biasanya diproduksi kedua
setelah polietilena. PVC sering digunakan untuk membuat pipa, pelapis lantai,
jalan kereta api, kantong sampah, kaset dan sejenisnya.
d. Poliakrilonitril, adalah polimer adisi yang terdiri atas monomer akrilonitril.
Polimer ini banyak digunakan sebagai bahan membuat baju,kaus kaki dan
karpet.
e. Teflon, adalah nama dagang dari politerfluoroetilena yang sifatnya tahan panas
dan tidak lengket. Polimer ini biasa digunakan sebagai alat-alat masak,
keranjang, dan pelapis tangki di pabrik bahan kimia dan lainnya.
f. Polisterina, adalah polimer adisi biasanya digunakan untuk membuat tangkai
sikat gigi dan karet busa.
g. Bakelit, adalah polimer kondensasi dari metana dan fenol. Polimer ini sifatnya
tahan panas dan banyak digunakan untuk membungkus alat-alat listrik.

7. Sebutkan dampak negatif penggunaan polimer dan jelaskan cara


mengatasinya?
Jawab :
Berikut merupakan beberapa dampak negatif polimer, di anataranya;
a. Polimer seperti tisu dapat menghasilkan karsinogenik penyebab kanker,
sehingga tak baik digunakan untuk pembungkus makanan.
b. Polimer styrofoam dapat menyebabkan kemandulan atau menurunkan
kesuburan, gejala saraf sehingga tak baik digunakan untuk wadah makanan.
c. Sampah polimer sintetis yang dibakar akan menghasilkan senyawa dioksin,
yaitu senyawa gas beracun yang dapat mengakibatkan cacat lahir.
d. Polimer sulit diuraikan oleh mikroorganisme karena untuk menguraikan satu
polimer membutuhkan waktu hingga ratusan tahun sehingga tidak baik bagi
lingkungan.
Cara mengatasinya adalah dengan melakukan daur ulang, insinerasi
(digunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik), dan membuat plastik
yang dapat terurai secara alami (plastik biodegradable).
B. KOMPOSIT
1. Sebutkan bagian utama dari komposit! Jelaskan fungsinya?
Jawab :
a. Reinforcement atau penguat, merupakan salah satu bagian utama komposit
yang berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.
b. Matriks, adalah fasa dalam komposit yang mempunyai bagian atau fraksi
volume terbesar (dominan). Matriks mempunyai fungsi untuk mentransfer
tegangan ke serat, membentuk ikatan koheren, permukaan matrik/serat,
melindungi serat, memisahkan serat., melepas ikatan dan tetap stabil setelah
proses manufaktur.
c. Interphase, yang berfungsi sebagai pelekat antar dua penyusun.
d. Interface, yang berfungsi sebagai permukaan phase yang berbatasan dengan
phase lain)

2. Jelaskan jenis-jenis komposit berdasarkan filler/reinforcement yang dimiliki?


Jawab :
Jenis-jenis komposit berdasarkan filler/reinforcement dibagi menjadi tiga, yaitu;
a. Komposit serat, merupakan komposit yang terdiri dari serat dan bahan dasar
yang difabrikasi, misalnya serat dan resin sebagai perekat.
b. Komposit berlapis (laminated composite), merupakan jenis komposit yang
terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabungkan menjadi satu dan setiap
lapisannya memiliki karakteristik khusus. Contohnya polywood, laminated
glass yang sering digunakan sebagai bahan bangunan dan kelengkapannya.
c. Komposit partikel (particulate composite), merupakan komposit yang
menggunakan partikel atau serbuk sebagai penguatnya dan terdistribusi secara
merata dalam matriks. Komposit yang terdiri dari partikel dan matriks seperti
butiran (batu dan pasir). Partikel seharusnya berukuran kecil dan terdistribusi
merata agar dapat menghasilkan kekuatan lebih seragam.

3. Apa yang dimaksud dengan Discontinuous Fiber Composite?


Jawab :
Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.
Discontinuous Fiber Composite biasanya agak sejajar acak, yang secara dramatis
mengurangi kekuatan dan modulus mereka. Namun, komposit ini umumnya jauh
lebih murah daripada Continues Fiber Composite. Oleh karena itu, Continues Fiber
Composite digunakan di mana diperlukan kekuatan dan kekakuan yang lebih tinggi
(tetapi dengan biaya yang lebih tinggi), dan Discontinuous Fiber Composite
digunakan di mana biaya adalah pendorong utama dan kekuatan dan kekakuan
kurang penting.

4. Apa keunggulan dan kelemahan dari komposit?


Jawab :
Berikut merupakan beberapa keunggulan dari komposit, di antaranya;
a. Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional.
b. Massa jenis rendah atau ringan.
c. Lebih kuat dan lebih ringan.
d. Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan.
e. Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
f. Koefisien pemuaian yang rendah.
g. Tahan terhadap cuaca.
h. Tahan terhadap korosi.
i. Mudah diproses (dibentuk).
j. Lebih mudah dibanding metal.
k. Biaya beberapa aspek seperti biaya bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia,
lebih terjangkau.
Berikut ini merupakan beberapa kekurangan yang dimiliki material komposit
yaitu;
a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.
b. Kurang elastis.
c. Lebih sulit dibentuk secara plastis.

5. Mengapa komposit lebih baik dari semua material dasar yang ada?
Jawab :
Material komposit lebih baik daripada semua material dasar karena dalam hal
kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness), ketahanan pada temperatur tinggi,
fatigue strength, dan sifat-sifat lainnya. Serta sifat kombinasi yang diinginkan dapat
direkayasa.

C. Korosi
1. Jelaskan jenis-jenis korosi?
Jawab :
a. Korosi Umum, merupakan korosi yang diakibatkan adanya reaksi kimia atau
elektro kimia yang merata pada permukaan logam. Umumnya korosi ini terjadi
pada baja.
b. Korosi Galvanis, merupakan korosi yang terjadi akibat adanya beda potensial
antara dua benda yang terhubung secara elektrolit. Korosi ini bisa terjadi salah
satunya pada sel elektroda yang tidak sama, contohnya pipa tembaga dan pipa
baja.
c. Korosi Celah, merupakan korosi yang terjadi pada celah atau daerah yang
dilindungi. Penyebabnya dikarenakan adanya larutan yang terjebak pada
lubang dari permukaan gasket, lap joint atau kotoran yang terjebak dibawah
baut atau pada kepala rivet. Korosi ini dapat dicegah dengan cara: isolator,
dikeringkan bagian yang basah atau dibersihkan kotoran yang ada.
d. Korosi Sumur, adalah korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang
tidak homogen yang dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk
sumur. Korosi ini sangat berbahaya karena sulit untuk mendeteksi dan
mengukurnya secara kuantitatif. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara:
pilih bahan yang homogen, diberikan inhibitor atau diberikan coating dari zat
agresif.
e. Korosi Batas Butir, merupakan korosi yang terjadi akibat ketidakmurnian di
batas butir, bertambahnya salah satu dari elemen paduan di batas butir,
pengurangan salah satu elemen paduan di batas butir serta contoh peristiwa
sensitasi.
f. Korosi Selektif, adalah suatu bentuk korosi yang terjadi karena pelarutan
komponen tertentu dari paduan logam (alloynya). Pelarutan ini terjadi pada
salah satu unsur pemadu atau komponen dari paduan logam yang lebih aktif
yang menyebabkan sebagian besar dari pemadu tersebut hilang dari paduannya.
g. Korosi Erosi, merupakan korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan
bagian–bagian yang tajam dan kasar, bagian–bagian inilah yang mudah terjadi
korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat
mengkikis film pelindung pada logam. Korosi ini biasanya terjadi pada pipa
dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara: pilih bahan yang
homogen, diberi coating dari zat agresif, diberikan inhibotor, atau hindari aliran
fluida yang terlalu deras.
h. Korosi Tegangan, merupakan korosi yang terjadi karena butiran logam yang
berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus
(seperti diregang, ditekuk, dan lain-lain.) sehingga butiran menjadi tegang dan
butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi jenis ini dapat
dicegah dengan cara : diberi inhibitor dan apabila ada logam yang mengalami
streses maka logam harus direlaksasi.

2. Mengapa seng dipilih sebagai pelapis besi?


Jawab:
Karena seng digunakan untuk perlindungan karat secara galvanisasi, karena
memiliki laju oksidasi lebih tinggi dari besi. Logam seperti Seng (Zn) memiliki laju
reaksi oksidasi dan pengkaratan lebih cepat dari besi. Karenanya seng bisa dijadikan
lapisan logam yang dikorban agar seng dan bukan besi yang berreaksi dengan
oksigen dan berkarat. Metode pencegahan karat ini disebut galvanisasi. Seng
sekarang merupakan logam keempat yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.
Hampir setengah dari semua seng yang diproduksi digunakan dalam proses
galvanisasi seng untuk melindungi baja dan besi dari karat. Proses ini melibatkan
pelapisan permukaan logam dengan lapisan seng tipis untuk menciptakan
penghalang tahan korosi.

3. Bagaimana cara pencegahan korosi pada logam yang berada dibawah tanah?
Jawab:
Cara pencegahan korosi pada logam yang di bawah tanah dapat menggunakan
magnesium (Mg). Pipa yang terbuat dari besi dilapisi dengan logam Mg di seluruh
permukaannya dengan tujuan mencegah agar pipa besi tidak mudah teroksidasi.
Prinsip dari perlindungan katodik atau pengorbanan anoda adalah dengan
membiarkan logam lain yang lebih mudah bereaksi dengan oksigen sehingga logam
besi tidak bereaksi dengan oksigen. Cara ini biasa dilakukan untuk menjaga pipa
besi yang di tanam di dalam tanah tidak mengalami perkarata. Logam Mg nantinya
akan dibiarkan teroksidasi atau menjadi berkarat. Pelapisan dengan logam Mg harus
dilakukan penggantian secara berkala karena logam Mg lama kelamaan akan habis
karena teroksidasi.

4. Jelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan korosi?


Jawab:
a. Air dan Kelembaban Udara, dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses
korosi, air merupakan salah satu faktor penting untuk berlangsungnya korosi.
Udara lembab yang banyak mengandung uap air akan mempercepat
berlangsungnya proses korosi.
b. Elektrolit, elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk
terjadinya transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk
diikat oleh oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan
air laut banyak mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut
merupakan penyebab korosi yang utama.
c. Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan,
yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam
yang licin dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub
yang akan bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
d. Terbentuknya sel elektrokimia, jika dua logam yang berbeda potensial
bersinggungan pada lingkungan berair atau lembab, dapat terbentuk sel
elektrokimia secara langsung. Logam yang potensialnya lebih rendah akan
segera melepaskan elektron ketika bersentuhan dengan logam yang
potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh oksigen dari
udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada logam yang
potensialnya rendah.

5. Sebuah sample baja dengan dimensi 50,8 mm x 50,8 mm tebal 1 mm direndam


dalam larutan air laut selama satu jam, berkurang beratnya 0,0001 gram.
Hitung laju korosi dalam mpy. (1 mil = 10-3 inches, desnsitas baja =7,87
gr/cm3 )
Jawab :
Diketahui :
Berat Hilang (W) = 0,0001 g = 0,1 mg
Density (D) = 7,87 gr/cm3
Luas Permukaan (A) = 50,8 x 50,8 = 2580,64 mm2 = 4 in2
Lama Perendahaman (T) = 1 jam
Ditanyakan :
Laju Korosi dalam mpy?
Jawab :
Laju Korosi = (534 x 0,1) / (7,87 x 4 x 1) = 53,4 / 31,48 = 1,696 mpy

Anda mungkin juga menyukai