NPM : 1910631140022
Kelas :A
Mata Kuliah : Pengetahuan Bahan
Tugas : Tugas Mandiri
A. POLYMER
1. Apakah yang dimaksud dengan polimer? Sebutkan dasar-dasar penggolongan
polimer?
Jawab :
Polimer (Polymer) merupakan molekul raksasa atau makromolekul yang
terbentuk dari susunan ulang molekul kecil yang terikat molekul ikatan kimia.
Polimer adalah senyawa molekur besar berbentuk rantai atau jarinyan yang tersusun
dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun (monomer) yang berulang.
Botol plastik, sterofoam, nilon, pipa paralon termasuk material polimer.
Berdasarkan asalnya polimer digolongkan menjadi polimer alam dan polimer
sintetis. Berdasarkan jenis monomernya polimer digolongkan menjadi homopolimer
dan kopolimer. Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer digolongkan menjadi
polimer termoplas dan termopsting. Berdasarkan proses pembuatannya polimer
dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi.
4. Jelaskan bahwa sifat fisik polimer dipengaruhi oleh gaya antar molekul?
Jawab:
Gaya antar molekul yang terjadi pada polimer adalah gaya Van Der Waals.
Gaya Van der Waals adalah gaya tarik antar dipol pada molekul polar. Molekul
polar memiliki ujung-ujung yang muatannya berlawanan. Ketika dikumpulkan,
maka molekul polar akan mengatur dirinya sedemikian rupa hingga ujung yang
bermuatan positif akan berdekatan dengan ujung yang bermuata negatif dari
molekul lain. Gaya antar molekul ini akan mempengaruhi sifat fisik polimer, seperti
titik didih. Polimer merupakan makromolekul yang terbentuk dari senyawa-
senyawa hidrokarbon. Senyawa Hidrokarbon cenderung bersifat non polar karena
memiliki perbedaan kelektronegatifan kecil. Senyawa dengan gaya Van der Waals
memiliki titik didih yang sangat rendah.
5. Mengapa komposit lebih baik dari semua material dasar yang ada?
Jawab :
Material komposit lebih baik daripada semua material dasar karena dalam hal
kekuatan (strength) dan kekakuan (stiffness), ketahanan pada temperatur tinggi,
fatigue strength, dan sifat-sifat lainnya. Serta sifat kombinasi yang diinginkan dapat
direkayasa.
C. Korosi
1. Jelaskan jenis-jenis korosi?
Jawab :
a. Korosi Umum, merupakan korosi yang diakibatkan adanya reaksi kimia atau
elektro kimia yang merata pada permukaan logam. Umumnya korosi ini terjadi
pada baja.
b. Korosi Galvanis, merupakan korosi yang terjadi akibat adanya beda potensial
antara dua benda yang terhubung secara elektrolit. Korosi ini bisa terjadi salah
satunya pada sel elektroda yang tidak sama, contohnya pipa tembaga dan pipa
baja.
c. Korosi Celah, merupakan korosi yang terjadi pada celah atau daerah yang
dilindungi. Penyebabnya dikarenakan adanya larutan yang terjebak pada
lubang dari permukaan gasket, lap joint atau kotoran yang terjebak dibawah
baut atau pada kepala rivet. Korosi ini dapat dicegah dengan cara: isolator,
dikeringkan bagian yang basah atau dibersihkan kotoran yang ada.
d. Korosi Sumur, adalah korosi yang disebabkan karena komposisi logam yang
tidak homogen yang dimana pada daerah batas timbul korosi yang berbentuk
sumur. Korosi ini sangat berbahaya karena sulit untuk mendeteksi dan
mengukurnya secara kuantitatif. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara:
pilih bahan yang homogen, diberikan inhibitor atau diberikan coating dari zat
agresif.
e. Korosi Batas Butir, merupakan korosi yang terjadi akibat ketidakmurnian di
batas butir, bertambahnya salah satu dari elemen paduan di batas butir,
pengurangan salah satu elemen paduan di batas butir serta contoh peristiwa
sensitasi.
f. Korosi Selektif, adalah suatu bentuk korosi yang terjadi karena pelarutan
komponen tertentu dari paduan logam (alloynya). Pelarutan ini terjadi pada
salah satu unsur pemadu atau komponen dari paduan logam yang lebih aktif
yang menyebabkan sebagian besar dari pemadu tersebut hilang dari paduannya.
g. Korosi Erosi, merupakan korosi yang terjadi karena keausan dan menimbulkan
bagian–bagian yang tajam dan kasar, bagian–bagian inilah yang mudah terjadi
korosi dan juga diakibatkan karena fluida yang sangat deras dan dapat
mengkikis film pelindung pada logam. Korosi ini biasanya terjadi pada pipa
dan propeller. Korosi jenis ini dapat dicegah dengan cara: pilih bahan yang
homogen, diberi coating dari zat agresif, diberikan inhibotor, atau hindari aliran
fluida yang terlalu deras.
h. Korosi Tegangan, merupakan korosi yang terjadi karena butiran logam yang
berubah bentuk yang diakibatkan karena logam mengalami perlakuan khusus
(seperti diregang, ditekuk, dan lain-lain.) sehingga butiran menjadi tegang dan
butiran ini sangat mudah bereaksi dengan lingkungan. Korosi jenis ini dapat
dicegah dengan cara : diberi inhibitor dan apabila ada logam yang mengalami
streses maka logam harus direlaksasi.
3. Bagaimana cara pencegahan korosi pada logam yang berada dibawah tanah?
Jawab:
Cara pencegahan korosi pada logam yang di bawah tanah dapat menggunakan
magnesium (Mg). Pipa yang terbuat dari besi dilapisi dengan logam Mg di seluruh
permukaannya dengan tujuan mencegah agar pipa besi tidak mudah teroksidasi.
Prinsip dari perlindungan katodik atau pengorbanan anoda adalah dengan
membiarkan logam lain yang lebih mudah bereaksi dengan oksigen sehingga logam
besi tidak bereaksi dengan oksigen. Cara ini biasa dilakukan untuk menjaga pipa
besi yang di tanam di dalam tanah tidak mengalami perkarata. Logam Mg nantinya
akan dibiarkan teroksidasi atau menjadi berkarat. Pelapisan dengan logam Mg harus
dilakukan penggantian secara berkala karena logam Mg lama kelamaan akan habis
karena teroksidasi.