Anda di halaman 1dari 10

Nama : SATRIA MAULANA

No : 30
Kelas : X TITL B

POLIMER
1.  PENGERTIAN POLIMER

Pengertian polimer  menurut asalkatanya. Kata Polimer berasal dari bahasa


yunani Polys dan Meros, Polys berarti banyak dann meros berarti bagian.
Polymer = “Banyak Bagian”. Polimer adalah molekul besar  yang terbangun
oleh susunan unit ulangan kimia yang kecil, sederhana dan terikat oleh
ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau hampir setara dengan
monomer yaitu bahan awal dari polimer.

Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh


pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan
monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya, molekul-molekul
polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah
yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari
molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya
polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang
bersifat konduktif maupun semikonduktif. Bahan komposit diartikan sebagai
gabungan dari 2 material atau lebih yang berbeda sifatnya dan akan
membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon terbentuk dari
gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang
mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai
resistansinya berubah apabila terkena gas.   Polimer mempunyai banyak
variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai banyak sekali
kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap bagian
hidup manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain
plastik, elastomer, serat, cat dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam
perkakas rumah tangga, alat transportasi, alat komunikasi dan alat
elektronika sangat besar cakupannya.

2.  JENIS – JENIS POLIMER

1. Poly Ethylene (PE)


Polietilena (disingkat PE)  adalah termo plastik atau merupakan polimer
plastik yang sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa
bila lama dalam keadaan terbuka di udara maupun apabila terkena tanah
lumpur, tetapi tidak tahan panas. Kegunaan polietena adalah untuk
memproduksi lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman, ember,
dsb.

2. Poly Propylene (PP)

Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik


yang dibuat oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi,
diantaranya digunakan ntuk dipakai ada packingmakanan kering atau snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)

Plastik ini juga tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada
dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk
kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,
pipa PVC (paralon), meja, lemari. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini
digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.

4. Teflon (PTFE)

Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena. Teflon bersifat


sangat ulet, kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator
listrik yang baik, dan mampu melumasi diri serta tidak menempel. Panci
untuk memasak/menggoreng menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak
memerlukan minyak yang banyak, tidak mudah gosong, serta mudah
mencucinya.

 5.  Polistirena

Polistirena tersusun atas monomer stirena. Polistirena digunakan untuk


membuat gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.

6.  Oriented Polystyrene (OPP)


Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

7.  High Density Polyethylene (HDPE)

Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

8.  Karet Bahan

Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan


Elastis.

9.  Low Density Polyethylene (LDPE)

Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

10. Polyethylene Terephthalate (PET)

Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan
Kelembaban.

11. Lunchbox Polystyrene

Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

Klasifikasi polimer

Berdasarkan asal polimer:

1.    Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet
alam (dari monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa
(dari monomer-monomer glukosa), protein (dari monomer-monomer asam
amino), amilum

2.    Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan.


Contoh: nilon (dari asam adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil
klorida), polietilena, poliester (dari diasil klorida dengan alkanadiol)
Berdasarkan strukturnya

1.     Polimer linear

Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat
mengikat gugus substituen.Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa
pelarut, dan dalam keadaan padat pada temperatur normal.Polimer ini
terdapat sebagai elastomer, bahan yang fleksibel (lentur) atau termoplastik
seperti gelas).

 Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat)


(juga dikenal sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex),
poliakrilonitril (orlon atau creslan) dan nylon 66.

2.    Polimer bercabang

  Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan


percabangan pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.

 3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)  

Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya


terdapat antara rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini
biasanya di”swell” (digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut.
Ketaklarutan ini dapat digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan.
Makin besar persen sambung-silang (cross-links) makin kecil jumlah
penggembungannya (swelling). Jika derajat sambung-silang cukup tinggi,
polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat yang tak dapat
digembungkan, misalnya intan (diamond).               

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :

        1. Lentur

        2. Berat Molekul relatif kecil


        3. Termoplastik

Berdasarkan kegunaanya

1. Polimer komersial (commodity polymers)


Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak
dipakai dalam kehidupan sehari hari.
Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS),
polivinilklorida (PVC), melaminformaldehid

2. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di
negara maju.Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik
yang unggul dan daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai
dalam bidang transportasi (mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa
ledeng), barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer),
mesin-mesin industri dan barang-barang konsumsi.
Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, poliester

3. Polimer fungsional (functional polymers)


Polimer  ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk
tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil.
Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton,
polimer peka cahaya, membran, biopolymer.

Sifat polimer

A. Sifat Thermal

Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan
keras jika didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.

Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.

Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset,


contohnya melamin

B. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis.
Umumnya polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai
keinginan,sedangkan polimer sintetis lebih mudah dibuat cetakan untuk
menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih mudah mengembangdan
kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin atau minyak.

C. Ketahanan terhadap Mikroorganisme

Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap
mikroorganisme atau ulat (rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan
terhadap mikroorganisme atau ulat.

D. Sifat Lainnya

Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau


alat-alat industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :

·           Toksisitasnya

·           Daya tahan terhadap air, minyak atau panas

·           Daya tembus udara (oksigen)

·           Kelenturan

·           Transparan

Menurut sifat terhadap panas (termalnya) :

a.  Polimer Termoplastik: polimer yang mempunyai sifat tidak tahan


terhadap panas. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan silang antar rantai
polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau
bercabang. Contoh: PVC, polietilena

b.  Polimer Termosetting: polimer polimer yang mempunyai sifat tahan


terhadap panas, jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh.
Sehingga tidak dapat dibentuk ulang kembali. Contoh: melamin, selulosa.
Menurut rantai penyusunnya:

a.  Kopolimer: Polimer yang tersusun dari ikatan dua atau lebih unit
monomer yang berbeda, sebagai gambarannya -[A-B-A-B-A-B]-.

b.  Homopolimer: Polimer yang tersusun dari unit monomer


identik/monomer yang sama, sebagai gambarannya -[A-A-A-A-A-A]-.

Menurut model reaksi polimerisasinya:

a.  Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa
kehilangan setiap atom lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar
dari polimer dalam kelas ini.

b.  Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda


dikombinasikan dengan hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air.
Poliester dan poliamida (nilon) berada di kelas ini polimer.

3.  REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER

Proses pembentukan polimer disebut juga  reaksi polimerisasi. Berdasarkan


jenis reaksinya terdapat dua  macam  polimerisasi, yaitu polimerisasi  adisi
dan polimerisasi kondensasi.

1. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang


berikatan rangkap. Ikatan rangkap akan menjadi  jenuh tatkala  monomer-
monomer itu berikatan  satu sama lain. Pada polimerisasi  adisi, tidak ada
molekul yang hilang.

Contoh:

CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer)

—-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH——

Cl           Cl            Cl           Cl


Polivinilklorida (PVC, suatu plastik)

CH2=C-CH=CH2   isoprena (monomer)

CH3

—–CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2——–

CH3                       CH3                        CH3

Poliisoprena (karet alam)

2. Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang


mempunyai gugus fungsional. Pada polimerisasi  kondensasi, ada molekul
yang hilang, misalnya pelepasan air.

Contoh:

HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-H

H                 H

Asam adipat                          heksana diamin

—-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N—-

(Nilon)

H-N-CH-CO-OH  (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH    (asam amino)

H  R                                                     H  R

—– N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO—–

H  R           H R           H  R           H R

(protein)
4.  MANFAAT POLIMER

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan


merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-
alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah
kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik
dan kantong plastik (keresek).

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,
selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian
dari polimer.
Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer
mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan.

Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut:

1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti:


termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi
darah.
2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.
3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan
pesawat.
4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil. digunakan.

5.  DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN

Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan


merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, dan
alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya
diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus plastik dan kantong
plastik .

Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat


diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan
menumpuk dalam bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Atau
menyumbat saluran air yang menyebabkan banjir. Bila plastic dikubur maka
akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat ditanami.

Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar


kita terutama bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:

Ø  Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala


saraf,seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia

Ø  Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik  banyak
menyebabkan infeksi hati dan ginjal.

Ø  Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk


membungkus/melapisi makanan dapat menyebabkan kanker

6.  KESIMPULAN

Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer


sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat
dan kegunaan yang beragam. Reaksi pembentukan polimer dinamakan
polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi adisi dan
polimerisasi kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah
polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan.
Contoh polimer yang paling terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa
plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat
benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang
digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk
belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-
alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik

Anda mungkin juga menyukai