Anda di halaman 1dari 23

Makalah Kimia

Makromolekul (Polimer) dan Biomolekul

Disusun Oleh :

Hafiz Rahadyan Nugroho

Davin Rahmat

Reihan Ihza

Yoga Raharifantyo

XII A1

SMA Al-Hikmah
Surabaya
2018
MAKROMOLEKUL (POLIMER)
1. PENGERTIAN POLIMER
Pengertian polimer menurut asalkatanya. Kata Polimer berasal dari bahasa yunani
Polys dan Meros, Polys berarti banyak dann meros berarti bagian. Polymer = “Banyak
Bagian”. Polimer adalah molekul besar yang terbangun oleh susunan unit ulangan kimia
yang kecil, sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan ini biasanya setara atau
hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari polimer.
Polimer didefinisikan sebagai makromolekul yang dibangun oleh pengulangan
kesatuan kimia yang kecil dan sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat
polimer. Akibatnya, molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang
sangat besar. Hal inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda
dari molekul-molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama.
Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau
isolator. Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat
konduktif maupun semikonduktif. Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2
material atau lebih yang berbeda sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru.
Komposit polimer-karbon terbentuk dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk
sebuah material yang mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan
nilai resistansinya berubah apabila terkena gas.
Polimer mempunyai banyak variasi sifat, dan itulah mengapa polimer mempunyai
banyak sekali kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Di era modern, hampir setiap bagian
hidup manusia melibatkan polimer. Termasuk jenis polimer antara lain plastik, elastomer,
serat, cat dan bahan pelapis. Penggunaan polimer dalam perkakas rumah tangga, alat
transportasi, alat komunikasi dan alat elektronika sangat besar cakupannya. Secara umum
karakteristik polimer yaitu sebagai berikut :

• Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik.


• Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk beberapa jenis
polimer.
• Ketahanan korosi yang tinggi.
• Konduktivitas listrik dan panas yang rendah

1.2 Monomer
Sebarang zat yang dapat dikonversi menjadi suatu polimer. Contoh, etilena adalah
monomer yang dapat dipolimerisasi menjadi polietilena (lihat reaksi berikut).
Asam amino termasuk monomer, yang dapat dipolimerisasi menjadi
polipeptida dengan pelepasan air

Asam amino polipeptida

1.3 Tata Nama ( Nomenklatur )


Jumlah yang sangat besar dari struktur polimer menuntut adanya sistem tata nama yang
masuk akal. Berikut ini adalah aturan pemberian nama polimer vinil yang didasarkan atas
nama monomer (nama sumber atau umum), taktisitas dan isomer :

1.3.1 Nama monomer satu kata :


Ditandai dengan melekatkan awalan poli pada nama monomer.

Contoh :
Polistirena

Polietilena
Politetrafluoroetilena (teflon, merk dari du Pont)

1.3.2 Nama monomer lebih dari satu kata atau didahului sebuah huruf atau angka Nama
monomer diletakkan dalam kurung diawali poli

Contoh :

Poli(asam akrilat)

Poli(α-metil stirena)

Poli(1-pentena)

1.3.3 Untuk taktisitas polimer diawali huruf i- untuk isotaktik atau s-


(sindiotaktik) sebelum poli
Contoh : i-
-polistirena (polimer polistirena dengan taktisitas isotaktik)
1.3.4 Untuk isomer struktural dan geometrik
Ditunjukkan dengan menggunakan awalan cis- atau trans- dan 1,2- atau 1,4 sebelum
poli
Contoh : trans -1,4-poli(1,3-butadiena)
IUPAC merekomendasikan nama polimer diturunkan dari struktur unit dasar, atau unit
ulang konstitusi (CRU singkatan dari constitutional repeating unit) melalui tahapan sebagai
berikut :

1) Pengidentifikasian unit struktural terkecil (CRU)


2) Sub unit CRU ditetapkan prioritasnya berdasarkan titik pengikatan dan ditulis
prioritasnyamenurun dari kiri ke kanan (lihat penulisan nama polistirena)

3) Substituen-substituen diberi nomor dari kiri ke kanan


4) Nama CRU diletakkan dalam kurung biasa (atau kurung siku dan kurung biasa kalau
perlu), dandiawali dengan poli.

Tabel 1-1Contoh pemberian nama berdasarkan sumber monomernya dan IUPAC

Nama Sumber Nama IUPAC


Polietilena Poli(metilena)
Politetrafluoroetilena Poli(difluorometilena)
Polistirena Poli(1-feniletilena)
Poli(asam akrilat) Poli(1-karboksilatoetilena)
Poli(α-metilstirena) Poli(1-metil-1-feniletilena)
Poli(1-pentena) Poli[1-(1-propil)etilena]

Untuk tata nama polimer non vinil seperti polimer kondensasi umumnya lebih rumit
darpada polimer vinil. Polimer polimer ini biasanya dinamai sesuai dengan monomer
mula-mula atau gugus fungsional dariunit ulangan.

Contoh : nylon, umumnya disebut nylon-6,6 (66 atau 6/6), lebih deskriptif disebut
poli(heksametilenadipamida) yang menunjukkan poliamidasi heksametilendiamin
(disebut juga 1,6-heksan diamin) denganasam adipat.
Lihat gambar berikut :

Mengikuti rekomendasi IUPAC, kopolimer (polimer yang diturunkan dari lebih satu jenis
monomer) dinamai dengan cara menggabungkan istilah konektif yang ditulis miring
antara nama-nama monomer yangdimasukkan dalam kurung atau antara dua atau lebih
nama polimer. Istilah konektif menandai jenis kopolimer sebagaimana enam kelas
kopolimer yang ditunjukkan dalam tabel 2.2.
Tabel 1-2Jenis kopolimer

Jenis kopolimer Konektif Contoh


Tak dikhususkan -co- Poli[stirena-co-(metil metakrilat)]
Statistik -stat- Poli(stirena-stat-butadiena)
Random -ran- Poli[etilen-ran-vinil asetat)]
Alternating -alt- Poli[stirena-alt-(maleat anhidrida)]
Blok -blok- Polistirena-blok-polibutadiena
Graft -graft- Polibutadiena-graft-polistirena

1.4 Sifat Sifat Polimer


Faktor yang mempengaruhi sifat fisik polimer

a) Panjang rata-rata rantai polimer

Kekuatan dan titik leleh naik dengan bertambah panjangnya rantai polimer.

b) Gaya antarmolekul

Jika gaya antar molekul pada rantai polimer besar maka polimer akan menjadi kuat
dan sukar meleleh.
c) Percabangan

Rantai polimer yang bercabang banyak memiliki daya tegang rendah dan mudah
meleleh.

d) Ikatan silang antar rantai polimer

Ikatan silang antar rantai polimer menyebabkan terjadinya jaringan yang kaku dan
membentuk bahan yang keras. Jika ikatan silang semakin banyak maka polimer
semakin kaku dan mudah patah.

e) Sifat kristalinitas rantai polimer

Polimer berstruktur tidak teratur memil;iki kristanilitas rendah dan bersifat amorf
(tidak keras). Sedangkan polimer dengan struktur teratur mempunyai kristanilita
tinggi sehingga lebih kuat dan lebih tahan terhadap bahaanbahan kimia dan enzim.

2. JENIS – JENIS POLIMER

1. Poly Ethylene (PE)


Polietilena (disingkat PE) adalah termo plastik atau merupakan polimer plastik yang
sifatnya ulet (liat), massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apa bila lama dalam keadaan
terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas.
Kegunaan polietena adalah untuk memproduksi lembaran untuk kantong plastik,
pembungkus halaman, ember, dsb.

2. Poly Propylene (PP)


Polipropilena atau polipropena (PP) adalah sebuah polimer termo-plastik yang dibuat
oleh industri kimia dan digunakan dalam berbagai aplikasi, diantaranya digunakan
ntuk dipakai ada packingmakanan kering atau snack.

3. Poly Vinly Chlorine (PVC)


Plastik ini juga tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe
plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan
untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja,
lemari. Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang
plastik dan isolasi listrik.

4. Teflon (PTFE)
Teflon tersusun dari monomer-monomer tetrafluorotena. Teflon bersifat sangat ulet,
kenyal, tahan terhadap zat kimia, tak mudah terbakar, isolator listrik yang baik, dan
mampu melumasi diri serta tidak menempel. Panci untuk memasak/menggoreng
menggunakan pelapis teflon, sehingga tidak memerlukan minyak yang banyak, tidak
mudah gosong, serta mudah mencucinya.

5. Polistirena
Polistirena tersusun atas monomer stirena. Polistirena digunakan untuk membuat
gelas minuman ringan, isolasi, dan untuk kemasan makanan.
6. Oriented Polystyrene (OPP)
Sangat Bening,Kurang Tahan Panas.

7. High Density Polyethylene (HDPE)


Bahan Plastik Yang Berwarna Putih susu Atau Putih Bersih.

8. Karet Bahan
Adalah Karet Yang Berupa Karet Gelang Bersifat Transparant,Kuat dan Elastis.

9. Low Density Polyethylene (LDPE)


Bahan Plastik Yang digunakan Untuk Pelapis Kaleng.

10. Polyethylene Terephthalate (PET)


Adalah Polimer Jernih Dan kuat Dengan Sifat-sifat Penahan Gas Dan Kelembaban.

11. Lunchbox Polystyrene


Bahan Plastik Yang Digunakan Untuk Packing Makanan Ringan,Nasi,Dll.

3. PENGGOLONGAN / KLASIFIKASI POLIMER

Berdasarkan asal polimer:


1. Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam (dari
monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-
monomer glukosa), protein (dari monomer-monomer asam amino), amilum
Tabel beberapa contoh polimer alam
No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada
1. Amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian,akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, kayu, kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu,daging,telur, wol,
sutera
4. Asam Nukleotida Kondensasi Molekul DNA, RNA
nukleat
5. Karet alam Isoprene Adisi Getah karet alam

2. Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan. Contoh: nilon (dari
asam adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil klorida), polietilena, poliester
(dari diasil klorida dengan alkanadiol)
Tabel beberapa contoh polimer sintetis

No. Polimer Monomer Polimerisasi Terdapat pada


1. Polietena Etena Adisi Kantung,kabel plastik
2. Polipropena Propena Adisi Tali,karung,botol plastik
3. PVC Vinil klorida Adisi Pipa pralon,pelapis lantai,
kabel listrik
4. Polivinil Vinil alkohol Adisi Bak air
alkohol
5. Teflon Tetrafluoro etena Adisi Wajan,panci anti lengket
6. Dakron Metal tereftalat dan Kondensasi Pita rekam magnetik,
etilen glikol kain,tekstil,wol sintetis
7. Nilon Asam adipat dan Kondensasi Tekstil
heksametilen
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Adisi Ban motor, mobil

Berdasarkan strukturnya
1. Polimer linear
Polimer linear terdiri dari rantai panjang atom-atom skeletal yang dapat mengikat
gugus substituen.Polimer ini biasanya dapat larut dalam beberapa pelarut, dan dalam
keadaan padat pada temperatur normal.Polimer ini terdapat sebagai elastomer, bahan
yang fleksibel (lentur) atau termoplastik seperti gelas).
Contoh : Polietilena, poli(vinil klorida) atau PVC, poli(metil metakrilat) (juga dikenal
sebagai PMMA, Lucite, Plexiglas, atau perspex), poliakrilonitril (orlon atau creslan)
dan nylon 66.

2. Polimer bercabang
Polimer bercabang dapat divisualisasi sebagai polimer linear dengan percabangan
pada struktur dasar yang sama sebagai rantai utama.

3. Polimer jaringan tiga dimensi (three-dimension network)


Polimer jaringan tiga dimensi adalah polimer dengan ikatan kimianya terdapat antara
rantai, seperti digambarkan pada gambar berikut. Bahan ini biasanya di”swell”
(digembungkan) oleh pelarut tetapi tidak sampai larut. Ketaklarutan ini dapat
digunakan sebagai kriteria dari struktur jaringan. Makin besar persen sambung-silang
(cross-links) makin kecil jumlah penggembungannya (swelling). Jika derajat
sambung-silang cukup tinggi, polimer dapat menjadi kaku, titik leleh tinggi, padat
yang tak dapat digembungkan, misalnya intan (diamond).

Polimer linear dan bercabang memiliki sifat :


1. Lentur
2. Berat Molekul relatif kecil
3. Termoplastik

Berdasarkan Aplikasinya
1. Polimer komersial (commodity polymers)
Polimer ini dihasilkan di negara berkembang, harganya murah dan banyak dipakai
dalam kehidupansehari hari. Kegunaan sehari-hari dari polimer ini ditunjukkan
dalam tabel . Contoh : Polietilen (PE), polipropilen (PP), polistirena (PS),
polivinilklorida (PVC), melamin formaldehid

Contoh dan keguanaan polimer komersial


Polimer Komersial Kegunaan/manfaat
Polietilena massa jenis rendah(LDPE) Lapisan pengemas, isolasi kawat,
dan kabel, barang mainan, botol
yang lentur, bahan pelapis

Polietlena massa jenis tinggi(HDPE) Botol, drum, pipa, saluran,


lembaran, film,isolasi kawat dan
kabel

Polipropilena (PP) Tali, anyaman, karpet, film


Poli(vinil klorida) (PVC) Bahan bangunan, pipa tegar, bahan
untuk lantaui, isolasi kawat dan
kabel

Polistirena (PS) Bahan pengemas (busa), perabotan


rumah, barang mainan

2. Polimer teknik (engineering polymers)


Polimer ini sebagian dihasilkan di negara berkembang dan sebagian lagi di negara
maju. Polimer ini cukup mahal dan canggih dengan sifat mekanik yang unggul dan
daya tahan yang lebih baik. Polimer ini banyak dipakai dalam bidang transportasi
(mobil, truk, kapal udara), bahan bangunan (pipa ledeng), barang- barang listrik dan
elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri dan barang-barang
konsumsi. Contoh : Nylon, polikarbonat, polisulfon, polyester.

3. Polimer fungsional (functional polymers)


Polimer ini dihasilkan dan dikembangkan di negara maju dan dibuat untuk tujuan
khusus dengan produksinya dalam skala kecil, Contoh : kevlar, nomex, textura, polimer
penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran, biopolymer.

4. SIFAT POLIMER

A. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.
Contohnya : plastik yang digunakan untuk kantong dan botol plastik.
Sedangkan polimer yang menjadi keras jika dipanaskan disebut termoset, contohnya
melamin

B. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis
lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih
mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin
atau minyak.

C. Ketahanan terhadap Mikroorganisme


Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat (rayap).Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme atau
ulat.

D. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
· Toksisitasnya
· Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
· Daya tembus udara (oksigen)
· Kelenturan
· Transparan

Berdasarkan Sifat Terhadap Pemanasan atau Sifat Kekenyalan (Termal)


a) Termoplastik
Polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai sifat tidak tahan terhadap
panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak dan
didinginkan akan mengeras. Proses tersebut dapat terjadi berulang kali, sehingga
dapat dibentuk ulang dalam berbagai bentuk melalui cetakan yang berbeda
untuk mendapatkan produk polimer yang baru. Polimer yang termasuk polimer
termoplastik adalah jenis polimer plastik. Jenis plastik ini tidak memiliki ikatan
silang antar rantai polimernya, melainkan dengan struktur molekul linear atau
bercabang.

Polimer termoplastik memiliki sifat-sifat khusus sebagai berikut:


1) Berat molekul kecil
2) Tidak tahan terhadap panas.
3) Jika dipanaskan akan melunak.
4) Jika didinginkan akan mengeras.
5) Mudah untuk diregangkan.
6) Fleksibel.
7) Titik leleh rendah.
8) Dapat dibentuk ulang (daur ulang).
9) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai.
10) Memiliki struktur molekul linear/bercabang.

Contoh plastik termoplastik sebagai berikut:

Polietilena (PE) = Botol plastik, mainan, bahan cetakan, ember, drum, pipa
saluran, isolasi kawat dankabel, kantong plastik dan jas hujan.

Polivinilklorida (PVC) = pipa air, pipa plastik, pipa kabel listrik, kulit
sintetis, ubin plastik, piringanhitam, bungkus makanan, sol sepatu, sarung
tangan dan botol detergen.

Polipropena (PP) = karung, tali, botol minuman, serat, bak air,insulator , kursi
plastik, alat-alatrumah sakit, komponen mesin cuci, pembungkus tekstil, dan
permadani.

Polistirena= Insulator, sol sepatu, penggaris, gantungan baju.

b) Termosetting
Polimer termoseting adalah polimer yang mempunyai sifat tahan terhadap
panas. Jika polimer ini dipanaskan, maka tidak dapat meleleh. Sehingga tidak
dapat dibentuk ulang kembali. Susunan polimer ini bersifat permanen pada
bentuk cetak pertama kali (pada saat pembuatan). Bila polimer ini rusak/pecah,
maka tidak dapat disambung atau diperbaiki lagi. Polimer ini terdiri dari
molekul rantai lurus dengan ikatan yang kuat antarsesamanya.
Atau bisa dikatakan Polimer thermosetting adalah polimer network. Polimer ini
menjadi keras secara permanen selama pembentukannya dan tidak melunak
ketika dipanaskan. Polimer network mempunyai crosslink kovalen di antara
rantai polimer yang berdekatan. Selama pemanasan, ikatan ini mengikat rantai
polimer menjadi satu untuk menahan gerakan vibrasi dan rotasi rantai pada
temperatur tinggi. Hal inilah yang menjadi penyebab mengapa material tidak
melunak ketika dipanaskan.
Polimer termoseting memiliki ikatan-ikatan silang yang mudah dibentuk pada
waktu dipanaskan. Hal ini membuat polimer menjadi kaku dan keras. Semakin
banyak ikatan silang pada polimer ini, maka semakin kaku dan mudah patah.
Bila polimer ini dipanaskan untuk kedua kalinya, maka akan menyebabkan
rusak atau lepasnya ikatan silang antar rantai polimer. Hanya pemanasan yang
berlebih yang akan menyebabkan beberapa ikatan crosslink dan polimer itu
sendiri mengalami degradasi. Polimer termosetting biasanya lebih keras dan
kuat daripada termoplastik dan mempunyai stabilitas dimensional yang lebih
baik. Kebanyakan polimer crosslink dan network termasuk vulcanized rubbers,
epoxies, phenolics dan beberapa resin polyester adalah thermosetting

Sifat polimer termoseting sebagai berikut :


1) Ketika dipanaskan pada tahap awal, termoset melunak dan mampu mengalir
di dalam cetakan.
2) Tapi pada temperatur yang tinggi, terjadi reaksi kimia yang mengeraskan
material sehingga akhirnya menjadi padatan yang tidak mampu lebur
kembali (infusible solid ).
3) Jika dipanaskan ulang, tidak mampu melunak kembali melainkan akan
terdegradasi menghasilkan arang.
4) Keras dan kaku (tidak fleksibel)
5) Tidak dapat dibentuk ulang (sukar didaur ulang).
6) Tidak dapat larut dalam pelarut apapun.
7) Tahan terhadap asam basa.
8) Mempunyai ikatan silang antar rantai molekul.

Contoh plastik termoseting :Bakelit = asbak, fitting lampu listrik, steker listrik,
peralatan fotografi, radio, perekat, polywood

Berdasarkan Jenis Monomer


a) Homopolimer
Homopolimer merupakan polimer yang terdiri dari satu macam monomer,
contoh : PVC, protein, karet alam, polivinil asetat (PVA), polistirena, amilum,
selulosa, dan teflon. Memiliki struktur polimer. . . – A – A – A – A – A – A -.
. . Salah satu contoh pembentukan homopolimer dari polivinil klorida adalah
sebagai berikut.

b) Kopolimer

Kopolimer merupakan polimer yang tersusun dari dua macam atau lebih
monomer. Contoh: polimer SBS (polimer stirena-butadiena-stirena).

Berdasarkan susunan monomernya, terdapat empat jenis kopolimer sebagai


berikut:

• Kopolimer bergantian, yaitu kopolimer yang mempunyai beberapa kesatuan


ulang yang berbeda berselang-seling adanya dalam rantai polimer.
Strukturnya:. . . – A – B – A – B – A – B – A – B – . . .
• Kopolimer blok, yaitu kopolimer yang mempunyai suatu kesatuan berulang
berselang-selingdengan kesatuan berulang lainnya dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . – A – A – A – A – B – B – B – B – A – A – A – A -. . .
• Kopolimer tempel/grafit, yaitu kopolimer yang mempunyai satu macam
kesatuan berulang menempel pada polimer tulang punggung lurus yang
mengandung hanya satu macam kesatuan berulang dari satu jenismonomer.
Strukturnya

• Kopolimer tidak beraturan yaitu kopolimer yang mempunyai sejumlah satuan


berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai polimer.
Strukturnya: . . . – A – B – A – A – B – B – A – A -. . . .

Menurut model reaksi polimerisasinya:


a. Polimer Adisi yaitu monomer molekul ikatan satu sama lain tanpa kehilangan setiap
atom lainnya. monomer alkena adalah kelompok terbesar dari polimer dalam kelas ini.
b. Polimer Kondensasi, yaitu: biasanya dua monomer yang berbeda dikombinasikan
dengan hilangnya sebuah molekul kecil, biasanya air. Poliester dan poliamida (nilon)
berada di kelas ini polimer.

5. REAKSI PEMBENTUKAN POLIMER


Proses pembentukan polimer disebut juga reaksi polimerisasi. Berdasarkan jenis
reaksinya terdapat dua macam polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi
kondensasi.

1. Polimerisasi adisi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang berikatan rangkap.


Ikatan rangkap akan menjadi jenuh tatkala monomer-monomer itu berikatan satu
sama lain. Pada polimerisasi adisi, tidak ada molekul yang hilang.

Contoh:
 CH2=CH-Cl vinil klorida (monomer)
—-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH-CH2-CH——
Cl Cl Cl Cl
Polivinilklorida (PVC, suatu plastik)

 CH2=C-CH=CH2 isoprena (monomer)


CH3
—–CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2-CH2-C=CH-CH2——–
CH3 CH3 CH3
Poliisoprena (karet alam)

Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai.


Mekanisme polimerisasi adisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

Tahap inisiasi, yaitu tahap pembentukan pusat-pusat aktif.


Tahap propagasi, yaitu pembentukan rantai lewat adisi monomer secara kontinyu.
Tahap terminasi, yaitu tahap deaktivasi pusat aktif.

Polimerisasi adisi dibedakan menjadi dua sebagai berikut.

1) Polimerisasi adisi alami

Polimerisasi adisi alami misalnya pembentukan karet alam atau poliisoprena.


Monomernya berupa isoprene atau senyawa 2-metil-1,3-butadiena.

2) Polimerisasi adisi sintesis

Contoh : pembentukan PVC, polipropena, Teflon, polifenil etena atau polistirena,


dan polietilena.

2. Polimerisasi kondensasi, yaitu bergabungnya monomer-monomer yang mempunyai


gugus fungsional. Pada polimerisasi kondensasi, ada molekul yang hilang, misalnya
pelepasan air.

Contoh:
 HO-CO-(CH2)4-C-OH dan H-N-(CH2)6-N-H
H H
Asam adipat heksana diamin

—-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N-CO-(CH2)4-CO-N-(CH2)6-N—-
(Nilon)

H-N-CH-CO-OH (asam amino) dan H-N-CH-CO-OH (asam amino)


H R H R
—– N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO-N-CH-CO—–
H R HR H R HR
(protein)

Polimerisasi kondensasi dibagi menjadi dua sebagai berikut.

1) Polimerisasi kondensasi alami

Contoh : pembentukan selulosa, amilum dan protein.

2) Polimerisasi kondensasi sintesis

Contoh : pembentukan nilon, tetoron, bakelit, dan urea-metanal.

6. MANFAAT POLIMER
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat
elektronik. Setiap kita belanja dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan
mendapatkan pembungkus plastik dan kantong plastik (keresek).

Kita hidup dalam era polimer, plastik, serat, elastomer, karet, protein,
selulosa semuanya ini merupakan istilah umum yang merupakan bagian
dari polimer.

Dari contoh-contoh di atas dapat kita bayangkan bahwa polimer


mempunyai manfaat yang besar dalam semua bidang kehidupan.

Adapun manfaat dari polimer ini antara lain sebagai berikut:


1. Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan seperti: termometer,
botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.
2. Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.
3. Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.
4. Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil. digunakan.
7. DAMPAK NEGATIF POLIMER TERHADAP LINGKUNGAN
Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer
sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan
minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat rumah tangga. Setiap kita belanja
dalam jumlah kecil, misalnya diwarung, selalu kita akan mendapatkan pembungkus
plastik dan kantong plastik .
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam bentuk
sampah yang tidak dapat membusuk. Atau menyumbat saluran air yang menyebabkan
banjir. Bila plastic dikubur maka akan membuat tanah itu menjadi tak subur dan tak dapat
ditanami.

Dan dampak negatif dari penggunaan polimer pada barang-barang disekitar kita terutama
bagi kesehatan tubuh manusia, diantaranya:
Ø Penggunaan sterofoam untuk makanan dapat menimbulkan gejala saraf,seperti
kelelahan, gelisah, sulit tidur, dan anemia
Ø Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak menyebabkan
infeksi hati dan ginjal.
Ø Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus/melapisi makanan
dapat menyebabkan kanker

8. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri
dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam.
Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah
polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer
yang paling terkenal adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan
polimer? Itu dapat terlihat dari struktur dan sifat benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-
hari banyak barang-barang yang digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari
kantong plastik untuk belanja, plastik pembungkus makanan dan minuman, kemasan
plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga, dan alat-alat elektronik.
BIOMOLEKUL

KARBOHIDRAT
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari bahasa Yunani,
sakcharon, berarti "gula") adalah segolongan besar senyawa organik yang paling
melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup,
terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada
tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya selulosa pada
tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa,
galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari
molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-
cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan
polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida
(rangkaian beberapa monosakarida).
Klasifikasi karbohidrat
Monosakarida
Monosakarida merupakan karbohidrat paling sederhana karena molekulnya hanya terdiri
atas beberapa atom C dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida dibedakan menjadi :
· Glukosa, suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat terpenting yang
digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah
satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut
juga dekstrosa, terutama pada industri pangan. Glukosa (C6H12O6) adalah heksosa
monosakarida yang mengandung enam atom karbon. Glukosa merupakan aldehida
(mengandung gugus -CHO). Lima karbon dan satu oksigennya membentuk cincin yang
disebut "cincin piranosa", bentuk paling stabil untuk aldosa berkabon enam. Dalam cincin
ini, tiap karbon terikat pada gugus samping hidroksil dan hidrogen kecuali atom
kelimanya, yang terikat pada atom karbon keenam di luar cincin, membentuk suatu gugus
CH2OH. Glukosa dapat dibentuk dari formaldehida pada keadaan abiotik, sehingga akan
mudah tersedia bagi sistem biokimia primitif. Hal yang lebih penting bagi organisme
tingkat atas adalah kecenderungan glukosa, dibandingkan dengan gula heksosa lainnya,
yang tidak mudah bereaksi secara nonspesifik dengan gugus amino suatu protein.
· Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose, laevulose) adalah gula sederhana
(monosakarida) yang ditemukan di banyak jenis makanan dan merupakan salah satu dari
tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa.
· Disakarida dan oligosakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua molekul monosakarida yang
berikatan melalui gugus -OH dengan melepaskan molekul air. Contoh dari disakarida
adalah :
ü Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari monomer-monomernya yang
berupa unit glukosa dan fruktosa, dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini
dikenal sebagai sumber nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain
seperti hewan Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.
Sukrosa atau gula dapur diperoleh dari gula tebu atau gula beet. Unit glukosa dan fruktosa
diikat oleh jembatan asetal oksigen dengan orientasi alpha. Struktur ini mudah dikenali
karena mengandung enam cincin glukosa dan lima cincin fruktosa.
ü Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk
lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan
merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Untuk mencerna air susu digunakan
enzim laktase. Enzim ini membelah molekul laktosa menjadi dua bagian: glukosa dan
galaktosa, yang kemudian dapat diserap usus.
ü Polisakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari banyak sakarida sebagai
monomernya. Rumus umum polisakarida yaitu C6(H10O5)n. Contoh polisakarida
adalah:
Selulosa (C6H10O5)n adalah polimer berantai panjang polisakarida karbohidrat, dari
beta-glukosa. Selulosa merupakan komponen struktural utama dari tumbuhan dan tidak
dapat dicerna oleh manusia.
ü Glikogen adalah salah satu jenis polisakarida simpanan dalam tubuh hewan.Pada
manusia dan vertebrata lain, glikogen disimpan terutama dalam sel hati dan otot.Glikogen
terdiri atas subunit glukosa dengan ikatan rantai lurus (α1→4) dan ikatan rantai
percabangan (α1→6).Glikogen memiliki struktur mirip amilopektin (salah satu jenis pati)
tetapi dengan lebih banyak percabangan, yaitu setiap 8-12 residu. Ketika permintaan gula
dalam tubuh meningkat maka glikogen akan dihidrolisis oleh sel. Namun, cadangan
energi ini tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi dalam jangka lama. Misalnya
pada manusia, glikogen simpanan akan terkuras habis dalam waktu satu hari kecuali bila
dipulihkan dengan mengkonsumsi makanan.
ü Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam
jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting. Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes
iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Rumus bangun karbohidrat adalah sebagai
berikut

PROTEIN
Protein adalah suatu zat dalam susunan kimianya mengandung unsur-unsur oksigen,
carbon, hydrogen, nitrogen dan kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain seperti
sulfur dan fosfor.
1. Komposisi kimia dari protein
Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam
ikatan peptida. Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon, hydrogen, oksigen dan
nitrogen. Disamping itu mengandung unsure-unsur fosfor, besi, iodium, dan kobalt. Ada
dua puluh jenis asam amino yang diketahui sampai sekarang yang terdiri atas sembilan
asam amonni esensial (asam amino yang tidak dapat dibuat tubuh dan harus didatangkan
dari makanan) dan sebelas asam amoni non-esensial.
2. Klasifikasi protein
a. Berdasarkan bentuknya protein dikelompokkan sebagai berikut :
· Protein bentuk serabut (fibrous) Protein ini terdiri atas beberapa rantai peptida
berbentu spiral yang terjalin. Satu sama lain sehingga menyerupai batang yang kaku.
Karakteristik protein bentuk serabut adalah rendahnya daya larut, mempunyai kekuatan
mekanis yang tinggi untuk tahan terhadap enzim pencernaan. Kolagen merupakan protein
utama jaringan ikat. Elasti terdapat dalam urat, otot, arteri (pembuluh darah) dan jaringan
elastis lain. Keratini adalah protein rambut dan kuku. Miosin merupakan protein utama
serat otot.
· Protein globuler Berbentuk bola terdapat dalam cairan jaringan tubuh. Protein ini
larut dalam larutan garam dan encer, mudah berubah dibawah pengaruh suhu, konsentrasi
garam dan mudah denaturasi. Albumin terdapat dalam telur, susu, plasma, dan
hemoglobin. Globulin terdapat dalam otot, serum, kuning telur, dan gizi tumbuh-
tumbuhan. Histon terdapat dalam jaringan-jaringan seperti timus dan pancreas. Protamin
dihubungkan dengan asam nukleat. Protein konjugasi Merupakan protein sederhana yang
terikat dengan baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan
merupakan bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein
dengan karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang
terikat melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein
adalah protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein
dimana mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
b. Menurut kelarutannya, protein globuler dibagi menjadi :
· Albumin : laut dalam air terkoagulasi oleh panas. Ex : albumin telur, albumin
serum.
· Globulin : tak larut air, terkoagulasi oleh panas, larut dalam larutan garam,
mengendap dalam larutan garam, konsentrasi meningkat. Ex : Ixiosinogen dalam otot.
· Glutelin : tak larut dalam pelarut netral tapi tapi larut dalam asam atau basa encer.
Ex : Histo dalam Hb.
· Plolamin/Gliadin : larut dalam alcohol 70-80% dasn tak larut dalam air maupun
alcohol absolut. Ex : prolaamin dalam gandum.
· Histon : Larut dalam air dasn tak larut dalam ammonia encer. Ex : Hisron dalam
Hb.
· Protamin : protein paling sederhana dibanding protein-protein lain, larut dalam air
dan tak terkoagulasi oleh panas. Ex : salmin dalam ikatan salmon.
c. Berdasarkan senyawa pembentuk
Protein sederhana (protein saja ) ex : Hb
· Protein kojugasi dan senyawa non protein. Protein yang mengandung senyawa lain
yang non protein disebut protein konjugasi, sedang protein yang mengandung senyawa
non protein disebut protein sederhana.
· Glikoprotein terdapat pada hati. Merupakan protein sederhana yang terikat dengan
baha-bahan non-asam amino. Nukleoprotein terdaoat dalam inti sel dan merupakan
bagian penting DNA dan RNA. Nukleoprotein adalah kombinasi protein dengan
karbohidrat dalam jumlah besar. Lipoprotein terdapat dalam plasma-plasma yang terikat
melalui ikatan ester dengan asam fosfat sepertu kasein dalam susu. Metaloprotein adalah
protein yang terikat dengan mineral seperti feritin dan hemosiderin adalah protein dimana
mineralnya adalah zat besi, tembaga dan seng.
d. Berdasarkan keberadaan asam amino esensial.
Dikelompokkan kedelapan asam amino esensial yang harus disediakan dalam bentuk jadi
dalam menu makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
· Isoleusin
· Leussin
· Lisin
· Methionin (asam amino esensial), fungsinya dapat digantikan sistin (semi esensial)
secara tidak sempurna.
· Penilalanin, yang fungsinya dapat digantikan tirosin (semi esensial) tidak secara
sempurna, akan tetapi paling tidak dapat menghematnya.
· Threonin
· Triptopan
· Valin
LEMAK
Lipid adalah senyawa organik berasal dari proses dehidrogenasi endotermal dengan
rangkaian hidrokarbon serta mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik
nonpolar dan hidrofobik (tidak suka air). lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air,
tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform.
A. Lemak sederhana : yaitu ikatan antara
* Ikatan ester asam lemak + alkohol
1. Lemak (fat) = asam lemak + gliserol
2. Lilin (wax) = asam lemak + alkohol
* berat molekul tinggi
B. Lipid kompleks :terdiri dari asam lemak + alkohol (mengikat senyawa lain)
1. Fosfolipid (+asam fosfatidat)
2. Glikolipid (+karbohidrat)
3. Kompleks lain ( sulfolipid, aminolipid)
C. Prekursor lipid yaitu meliputi : Asam lemak, gliserol, alkohol (gliserol & sterol)
D. Derivat lipid yaitu meliputi : steroid, aldehid, lemak, benda keton, hidrokarbon,
vitamin larut lemak, hormone.
Lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan beberapa penggolongan, yaitu:
1. Berdasarkan kejenuhannya (ikatan rangkap):
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung ikatan tunggal pada rantai
hidrokarbonnya. Asam lemak jenuh mempunyai rantai zig-zig yang dapat cocok satu
sama lain, sehingga gaya tarik vanderwalls tinggi, sehingga biasanya berwujud padat.
Misalnya,
Asam butirat, CH3(CH2)2CO2H, Asam palmitat, CH3(CH2)14CO2H dan Asam stearat,
CH3(CH2)16CO2H
b. asam lemak tidak jenuh
Asam lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang mengandung satu ikatan rangkap
pada rantai hidrokarbonnya . asam lemak dengan lebih dari satu ikatan dua tidak
lazim,terutama terdapat pada minyak nabati,minyak ini disebut poliunsaturat.
Trigliserida tak jenuh ganda (poliunsaturat) cenderung berbentuk minyak sedangkan
trigliserida jenuh cenderung berbentuk lemak. Misalnya,
CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7CO2H (asam palmitoleat)
CH3(CH2)7CH=CH(CH2) 7CO2H (asam oleat)
CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO2H (asam linoleat)
CH3CH2CH=CHCH2CH=CHCH2=CH(CH2) 7CO2H (asam linolenat)
1. Berdasarkan sumbernya, minyak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. minyak yang berasal dari hewan (minyak hewani) dan
b. minyak yang berasal dari tumbuhan (minyak nabati).
Pada umumnya minyak lebih banyak terkandung dalam tumbuhan, sedangkan hewan
mengandung lemak dalam jumlah yang lebih banyak. Minyak yang diperoleh dari
berbagai sumber memiliki sifat fisika dan sifat kimia yang berbeda. Menurut Buckel
(1985:328), sifat-sifat minyak antara lain sebagai berikut: tidak larut dalam air karena
adanya asam lemak yang berantai karbon panjang dan tidak adanya gugus polar,
viskositas bertambah dengan bertambahnya rantai karbon, titik cair minyak ditentukan
oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu rantai hidrokarbon, yaitu makin pendek rantai
asam lemak penyusunnya, makin rendah titik cair suatu minyak.
2. Berdasarkan sifat mengering, lemak dan minyak diklasifikasikan menjadi:
a. Minyak tidak mongering (no-dryng oil)
b. Minyak setengah mengering (semi-drying oil), yaitu minyak yang mempunyai daya
mengering lebih lambat, misalnya minyak biji kapas.
c. Minyak mengering (drying-oil), yaitu minyak yang mempunyai sifat dapat mengering
jika mengalami oksidasi, dan akan berubah menjadi lapisan tebal, bersifat kental dan
membentuk sejenis selaput jika dibiarkan di udara terbuka.

VITAMIN
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita yang
berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh. Tanpa vitamin
manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup
dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit
pada tubuh kita.
Vitamin berdasarkan kelarutannya di dalam air dibedakan menjadi:
- Vitamin yang larut di dalam air : Vitamin B dan Vitamin C
- Vitamin yang tidak larut di dalam air : Vitamin A, D, E, dan K atau disingkat Vitamin
ADEK.
1. Vitamin A
Sumber vitamin A antara lain susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-
buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
2. Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras,
telur, dan sebagainya.
3. Vitamin B2
Sumber yang mengandung vitamin B2 sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur,
susu, dan banyak lagi lainnya.
4. Vitamin B3
Sumber yang mengandung vitamin B3buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal,
kentang manis, daging unggas dan sebagainya.
5. Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 daging, susu, sayur mayur hijau, ginjal, hati,
kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
6. Vitamin B6
Sumber yang mengandung vitamin B6 kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras
tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
7. Vitamin B12
Sumber yang mengandung vitamin B12 telur, hati, daging, dan lainnya.
8. Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas,
sayur segar, dan lain sebagainya
9. Vitamin D
Sumber yang mengandung vitamin D minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
10. Vitamin E
Sumber yang mengandung vitamin E ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak
tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb.
11. Vitamin K
Sumber yang mengandung vitamin K susu, kuning telur, sayuran segar, dll.

Anda mungkin juga menyukai