0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
41 tayangan6 halaman
KM ITS merupakan organisasi kemahasiswaan di ITS yang terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga swadaya mahasiswa. Eksekutif meliputi HMJ, LMF, DOP, dan BEM ITS yang menaungi aktivitas mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas, politeknik, dan seluruh ITS. Kongres memegang kedaulatan tertinggi dan mengontrol kerja BEM ITS.
KM ITS merupakan organisasi kemahasiswaan di ITS yang terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga swadaya mahasiswa. Eksekutif meliputi HMJ, LMF, DOP, dan BEM ITS yang menaungi aktivitas mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas, politeknik, dan seluruh ITS. Kongres memegang kedaulatan tertinggi dan mengontrol kerja BEM ITS.
KM ITS merupakan organisasi kemahasiswaan di ITS yang terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif, dan lembaga swadaya mahasiswa. Eksekutif meliputi HMJ, LMF, DOP, dan BEM ITS yang menaungi aktivitas mahasiswa di tingkat jurusan, fakultas, politeknik, dan seluruh ITS. Kongres memegang kedaulatan tertinggi dan mengontrol kerja BEM ITS.
1. DULU 17 Agustus 1957 – Pengusulan pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) di Surabaya oleh dr. Angka pada Lustrum I PII Jawa Timur 10 November 1957 – Peresmian yayasan oleh Presiden Soekarno dengan menandatangani Piagam Perguruan Teknik 10 Nopember Surabaya. Saat itu baru dua departemen yang dibuka, yaitu Departemen Teknik Sipil dan Departemen Teknik Mesin. ITS resmi menjadi Perguruan Tinggi. Diesnatalis pertama berdasar SK Menteri no. 9 tahun 1961 jatuh pada tanggal 10 November. Perubahan status juga disertai penambahan menjadi lima fakultas, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Teknik Perkapalan. ITS pertama kali berdiri belum memiliki akreditasi. Lokasi ITS tidak seluas seperti sekarang 2. KINI ITS resmi menjadi sebagai PTN-BH yaitu PTN yang dapat wewenang otonomi untuk mengurus segala kebijaksanaan mengenai kampusnya. Sudah memiliki kampus di tiga tempat, yaitu : Sukolilo (187ha), Manyar, dan Cokroaminoto. Rata-rata sudah berakreditasi A dan beberapa sudah bersertifikasi AUN-QA (berstandar internasional) Sudah menjadi kampus dengan banyak prestasi di berbagai bidang baik tingkat nasional maupun internasional. Memiliki 10 Fakultas, yaitu : Fakultas Ilmu Alam (FIA), Fakultas Teknologi Industri (FTI), Faklultas Vokasi (FV), Fakultas Teknologi Elektro (FTE), Fakultas Teknologi Kelautan (FTK), Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan (FADP), Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi (FBMT), Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian (FTSLK), Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK), dan Fakultas Matematika Komputasi dan Sains Data (FMKSD). 3. NANTI Dapat memperluas daerah sehingga memiliki gedung-gedung baru dan lahan yang cukup untuk mempertahankan ITS sebagai eco campus. Memperbanyak fakultas atau departemen sehingga banyak program studi yang lebih terperinci. Semua prodi memiliki akreditasi A. ITS menjadi kampus berstandar internasional dan diakui di dunia. PRESTASI ITS 1. Spectronics ITS Juarai Chem-E-Car di Amerika Tim Spectronics ITS harumkan Indonesia di Amerika, Tim ITS Championship in Robocup (Ichiro) sukses di Taiwan, hingga mesin cetak braille pertama karya anak bangsa ditelurkan ITS. Tiga prestasi tersebut adalah sekelumit deretan capaian ITS di 2017. 2. Ichiro ITS Juara Umum FIRA Hurocup di Taiwan Tim ITS Championship in Robocup (Ichiro) kembali membuktikan keunggulannya dengan menyabet 14 penghargaan yang mengantarkannya sebagai juara umum di Federation of International Robotsoccer Association-Humanoid Robot Cup (FIRA Hurocup) 2017 yang digelar selama lima hari sejak Rabu (23/8) di Taiwan. Dengan keberhasilan ini, tim Ichiro ITS kembali mengulang sejarahnya sebagai juara umum FIRA Hurocup setelah tahun lalu mampu menggondol 10 penghargaan. 3. ITS sebagai Juara Umum KBGI Dalam gelaran tahunan ini, tim ITS dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil berhasil menyabet kembali gelar juara umum untuk KBGI dan juara 1 untuk kategori Jembatan Canai serta juara Implementasi Desain kategori Jembatan Baja untuk KJI. Pada kontes bergengsi dalam dunia Teknik Sipil tersebut, ITS mampu memenangkan lima dari enam kategori di KBGI. 4. ITS Luncurkan Bus Kampus Gratis Senin (6/2), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengoperasikan bus kampus secara resmi. Bus yang berjalan mengitari kampus ini menjadi bagian dari pengembangan dalam bidang pengelolaan berbasis lingkungan, bus yang beroperasi secara gratis bagi warga ITS ini bertujuan untuk menarik minat mahasiswa agar turut andil menciptakan kawasan kampus hijau.
5. Mesin Cetak Braille Pertama Karya Anak Bangsa
Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD meresmikan uji coba dan juga menjajal mesin cetak Braille hasil karya tim dosen dari Fakultas Teknologi Elektro (FTE) di sekolah luar biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) di Jalan Gebang Putih, Surabaya Kamis (23/11). Hasil cetakan braille itu pun dibacakan langsung oleh beberapa siswa didik SLB YPAB untuk membuktikan keakuratan mesin tersebut. Mesin cetak Braille (Braille Embossers) ini merupakan mesin pencetak huruf Braille, yakni aksara yang digunakan para penyandang tunanetra untuk membaca. Sehingga hasil cetakannya pun berbeda dengan printer pada umumnya, karena huruf yang dicetak berbentuk timbul.Mesin yang dapat mencetak 1.200 halaman per jam ini dikembangkan oleh tim dosen dari FTE ITS dengan tim inti yang beranggotakan tiga orang, yakni Dr Tri Arief Sardjono ST MT (ketua tim), Ir Tasripan MT, dan Ir Hendra Kusuma MEngSc.
6. ITS Jadi Perguruan Tinggi Paling Inovatif di Indonesia
Setelah resmi menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN-BH), dalam usia ke-57 tahun Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), kado manis diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdiki) melalui penganugerahkan ITS sebagai peringkat pertama perguruan tinggi dengan produk paling inovatif di Indonesia. Capaian ini tidak lepas dari iklim riset yang sangat positif di kalangan sivitas akademika ITS dan pengelolaan yang baik melalui Direktorat Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian. Penghargaan yang diberikan pada Minggu (5/11) dilatar belakangi karena ITS dinilai banyak menghasilkan produk riset yang siap dikomersialkan ke industri, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Di antara produk inovasi ITS yang telah dikawinkan dengan industri adalah mobil listrik, bus listrik, dan motor listrik. Bahkan dua produk terakhir merupakan yang pertama di Indonesia. WAWASAN KM ITS
INSTITUT TEKNOLOGI SEPOLUH NOPEMBER dikenal sebagai kampus perjuangan
dimana memiliki susunan Keluarga Mahasiswa ITS yang disebut KM ITS adalah sistem yang menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan ITS yang disusun sedemikian rupa sebagai atap dari pilar-pilar organisasi yang ada di ITS. KM ITS sendiri telah didirikan di Surabaya pada tanggal 1 September 2001. KM ITS bersifat mandiri dan diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa ITS. KM ITS terdiri dari Organisasi Kemahasiswaan, Lembaga Swadaya Mahasiswa, dan Lembaga minat dan Bakat. Kedaulatan tertinggi KM ITS berada di tangan mahasiswa ITS dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Organisasi dan lembaga yang ada di ITS. Organisasi Kemahasiswaan yang disebut dengan Ormawa terdiri dari Eksekutif Mahasiswa ITS, Legislatif ITS, dan Yudikatif Mahasiswa ITS. Dalam eksekutif mahasiswa ITS bersifat sebagai pelaksana dalam organisasi kemahasiswaan ITS, dimana didalamnya terdiri Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Lembaga Mahasiswa Fakultas, Daerah Otonomi Politeknik, dan Badan eksekutif Mahasiswa ITS. Pada Himpunan Mahasiswa Jurusan menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat jurusan dan sifatnya keprofesian. Pada Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai wewenang untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pada struktur keluarga Mahasiswa ITS dalam Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS, HMJ mempunyai alur sistem garis hubungan aspiratif dari mahasiswa ITS di tigkat jurusannya untuk dibawa dan diserap di tingkat HMJ. Selain itu HMJ juga mempunyai garis hubungan koordinatif terhadap Lembaga Mahasiswa Fakultas (LMF) atau pada kondisi sekarang LMF sering disebut namanya sebagai BEM Fakultas. LMF sendiri adalah eksekutif mahasiswa ITS yang ruang lingkup kerjanya adalah menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat fakultas. Pada kondisi sekarang LMF sendiri sering disebut namanya sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas. Bagian Ormawa kemahasiswaan ITS yang lainnya juga terdapat Daerah Otonomi Politeknik (DOP). DOP juga termasuk dalam KM ITS dan mempunyai wewenang dalam mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. Walaupun keberadaan DOP dalam KM ITS selagai lembaga eksekutif tapi didalam DOP sendiri masih terbagi lagi dalam beberapa lembaga, yaitu lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat fakultasnya untuk mengatur keberadaan lembaga-lembaga mahasiswa jurusan yang berada di politeknik. Adapaun sistem garis hubungan kerja dari DOP sendiri yang diatur dalam KD KM ITS adalah sebagai berikut, DOP mempunyai sistem garis hubungan aspiratif dari mahasiswa di politeknik terhadap DOP. Sehingga posisi DOP disini adalah menyerap aspirasi dari mahasiswa politeknik. Dan sistem garis hubungan kerja dengan BEM ITS adalah instruktif koordinatif dari BEM ITS tergadap DOP. Sehingga disini BEM ITS mempunyai wewenang instruksi terhadap DOP dan terus berkoordinasi dalam proses kerja organisasi dari DOP terhadap BEM ITS. Lembaga eksekutif yang terakhir adalah BEM ITS. BEM ITS berfungsi untuk menaungi aktifitas kemahasiswaan se-ITS. Berdasar KD KM ITS sendiri BEM ITS sendiri dipimpin oleh seorang presiden dan presiden tersebut dipilih langsung oleh mahasiswa ITS dari calon yang mencalonkan dirinya sebagai presiden. Presiden BEM ITS langsung bertanggungjawab terhadap hasil kinerjanya kepada mahasiswa ITS pada Kongres mahasiwa ITS. Dan kontrol kerja dari BEM ITS sendiri langsung diawasi oleh Legislatif Mahasiswa ITS dan hal tersebut tertuang dalam KD KM ITS dimana LM ITS mempunyai garis kontrol terhadap BEM ITS. Dan LM ITS mempunyai garis aspiratif terhadap kongres dalam pelaksanaan program kerja dari BEM ITS. Hal tersebut dikarenakan Posisi kongres dalam KM ITS lebih tinggi dari BEM ITS, dan BEM ITS terus bertanggungjawab atas hasil kerjanya kepada kongres, yang pada pendasaranya sama dengan sistem pemirantahan di Indonesia.