Anda di halaman 1dari 6

Nama : Abigail Engrasia Maharani

NRP : 07111840000003

Jurusan : Teknik Elektro

Periode : Pahlawan Kerajaan

Pelopor : Anusapati

ITS DULU, KINI, DAN NANTI


1. DULU
17 Agustus 1957 – Pengusulan pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) di
Surabaya oleh dr. Angka pada Lustrum I PII Jawa Timur
10 November 1957 – Peresmian yayasan oleh Presiden Soekarno dengan menandatangani
Piagam Perguruan Teknik 10 Nopember Surabaya. Saat itu baru dua departemen yang
dibuka, yaitu Departemen Teknik Sipil dan Departemen Teknik Mesin.
ITS resmi menjadi Perguruan Tinggi. Diesnatalis pertama berdasar SK Menteri no. 9 tahun
1961 jatuh pada tanggal 10 November. Perubahan status juga disertai penambahan menjadi
lima fakultas, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Kimia, Teknik Elektro, dan Teknik
Perkapalan.
ITS pertama kali berdiri belum memiliki akreditasi.
Lokasi ITS tidak seluas seperti sekarang
2. KINI
ITS resmi menjadi sebagai PTN-BH yaitu PTN yang dapat wewenang otonomi untuk
mengurus segala kebijaksanaan mengenai kampusnya.
Sudah memiliki kampus di tiga tempat, yaitu : Sukolilo (187ha), Manyar, dan
Cokroaminoto.
Rata-rata sudah berakreditasi A dan beberapa sudah bersertifikasi AUN-QA (berstandar
internasional)
Sudah menjadi kampus dengan banyak prestasi di berbagai bidang baik tingkat nasional
maupun internasional.
Memiliki 10 Fakultas, yaitu : Fakultas Ilmu Alam (FIA), Fakultas Teknologi Industri (FTI),
Faklultas Vokasi (FV), Fakultas Teknologi Elektro (FTE), Fakultas Teknologi Kelautan
(FTK), Fakultas Arsitektur Desain dan Perencanaan (FADP), Fakultas Bisnis dan
Manajemen Teknologi (FBMT), Fakultas Teknik Sipil Lingkungan dan Kebumian
(FTSLK), Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK), dan Fakultas Matematika
Komputasi dan Sains Data (FMKSD).
3. NANTI
Dapat memperluas daerah sehingga memiliki gedung-gedung baru dan lahan yang cukup
untuk mempertahankan ITS sebagai eco campus.
Memperbanyak fakultas atau departemen sehingga banyak program studi yang lebih
terperinci.
Semua prodi memiliki akreditasi A.
ITS menjadi kampus berstandar internasional dan diakui di dunia.
PRESTASI ITS
1. Spectronics ITS Juarai Chem-E-Car di Amerika
Tim Spectronics ITS harumkan Indonesia di Amerika, Tim ITS Championship in
Robocup (Ichiro) sukses di Taiwan, hingga mesin cetak braille pertama karya anak
bangsa ditelurkan ITS. Tiga prestasi tersebut adalah sekelumit deretan capaian ITS di
2017.
2. Ichiro ITS Juara Umum FIRA Hurocup di Taiwan
Tim ITS Championship in Robocup (Ichiro) kembali membuktikan keunggulannya
dengan menyabet 14 penghargaan yang mengantarkannya sebagai juara umum di
Federation of International Robotsoccer Association-Humanoid Robot Cup (FIRA
Hurocup) 2017 yang digelar selama lima hari sejak Rabu (23/8) di Taiwan. Dengan
keberhasilan ini, tim Ichiro ITS kembali mengulang sejarahnya sebagai juara umum
FIRA Hurocup setelah tahun lalu mampu menggondol 10 penghargaan.
3. ITS sebagai Juara Umum KBGI
Dalam gelaran tahunan ini, tim ITS dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil berhasil
menyabet kembali gelar juara umum untuk KBGI dan juara 1 untuk kategori Jembatan
Canai serta juara Implementasi Desain kategori Jembatan Baja untuk KJI. Pada kontes
bergengsi dalam dunia Teknik Sipil tersebut, ITS mampu memenangkan lima dari enam
kategori di KBGI.
4. ITS Luncurkan Bus Kampus Gratis
Senin (6/2), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengoperasikan bus kampus
secara resmi. Bus yang berjalan mengitari kampus ini menjadi bagian dari
pengembangan dalam bidang pengelolaan berbasis lingkungan, bus yang beroperasi
secara gratis bagi warga ITS ini bertujuan untuk menarik minat mahasiswa agar turut
andil menciptakan kawasan kampus hijau.

5. Mesin Cetak Braille Pertama Karya Anak Bangsa


Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MScES PhD meresmikan uji coba dan juga menjajal
mesin cetak Braille hasil karya tim dosen dari Fakultas Teknologi Elektro (FTE) di
sekolah luar biasa (SLB) Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) di Jalan Gebang
Putih, Surabaya Kamis (23/11). Hasil cetakan braille itu pun dibacakan langsung oleh
beberapa siswa didik SLB YPAB untuk membuktikan keakuratan mesin tersebut.
Mesin cetak Braille (Braille Embossers) ini merupakan mesin pencetak huruf Braille,
yakni aksara yang digunakan para penyandang tunanetra untuk membaca. Sehingga
hasil cetakannya pun berbeda dengan printer pada umumnya, karena huruf yang dicetak
berbentuk timbul.Mesin yang dapat mencetak 1.200 halaman per jam ini dikembangkan
oleh tim dosen dari FTE ITS dengan tim inti yang beranggotakan tiga orang, yakni Dr
Tri Arief Sardjono ST MT (ketua tim), Ir Tasripan MT, dan Ir Hendra Kusuma
MEngSc.

6. ITS Jadi Perguruan Tinggi Paling Inovatif di Indonesia


Setelah resmi menyandang status sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum
(PTN-BH), dalam usia ke-57 tahun Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), kado
manis diberikan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(Kemenristekdiki) melalui penganugerahkan ITS sebagai peringkat pertama perguruan
tinggi dengan produk paling inovatif di Indonesia. Capaian ini tidak lepas dari iklim
riset yang sangat positif di kalangan sivitas akademika ITS dan pengelolaan yang baik
melalui Direktorat Inovasi, Kerja sama, dan Kealumnian. Penghargaan yang diberikan
pada Minggu (5/11) dilatar belakangi karena ITS dinilai banyak menghasilkan produk
riset yang siap dikomersialkan ke industri, sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh
masyarakat. Di antara produk inovasi ITS yang telah dikawinkan dengan industri
adalah mobil listrik, bus listrik, dan motor listrik. Bahkan dua produk terakhir
merupakan yang pertama di Indonesia.
WAWASAN KM ITS

INSTITUT TEKNOLOGI SEPOLUH NOPEMBER dikenal sebagai kampus perjuangan


dimana memiliki susunan Keluarga Mahasiswa ITS yang disebut KM ITS adalah sistem yang
menaungi seluruh aktifitas kemahasiswaan dalam lingkup institusi pendidikan ITS yang
disusun sedemikian rupa sebagai atap dari pilar-pilar organisasi yang ada di ITS.
KM ITS sendiri telah didirikan di Surabaya pada tanggal 1 September 2001. KM ITS
bersifat mandiri dan diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa ITS.
KM ITS terdiri dari Organisasi Kemahasiswaan, Lembaga Swadaya Mahasiswa, dan Lembaga
minat dan Bakat. Kedaulatan tertinggi KM ITS berada di tangan mahasiswa ITS dan
dilaksanakan sepenuhnya oleh Organisasi dan lembaga yang ada di ITS.
Organisasi Kemahasiswaan yang disebut dengan Ormawa terdiri dari Eksekutif
Mahasiswa ITS, Legislatif ITS, dan Yudikatif Mahasiswa ITS. Dalam eksekutif mahasiswa
ITS bersifat sebagai pelaksana dalam organisasi kemahasiswaan ITS, dimana didalamnya
terdiri Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Lembaga Mahasiswa Fakultas, Daerah Otonomi
Politeknik, dan Badan eksekutif Mahasiswa ITS.
Pada Himpunan Mahasiswa Jurusan menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat
jurusan dan sifatnya keprofesian. Pada Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai wewenang
untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pada struktur keluarga Mahasiswa ITS dalam
Konstitusi Dasar Keluarga Mahasiswa ITS, HMJ mempunyai alur sistem garis hubungan
aspiratif dari mahasiswa ITS di tigkat jurusannya untuk dibawa dan diserap di tingkat HMJ.
Selain itu HMJ juga mempunyai garis hubungan koordinatif terhadap Lembaga Mahasiswa
Fakultas (LMF) atau pada kondisi sekarang LMF sering disebut namanya sebagai BEM
Fakultas. LMF sendiri adalah eksekutif mahasiswa ITS yang ruang lingkup kerjanya adalah
menaungi aktifitas kemahasiswaan di tingkat fakultas. Pada kondisi sekarang LMF sendiri
sering disebut namanya sebagai Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) fakultas.
Bagian Ormawa kemahasiswaan ITS yang lainnya juga terdapat Daerah Otonomi
Politeknik (DOP). DOP juga termasuk dalam KM ITS dan mempunyai wewenang dalam
mengatur rumah tangga organisasinya sendiri. Walaupun keberadaan DOP dalam KM ITS
selagai lembaga eksekutif tapi didalam DOP sendiri masih terbagi lagi dalam beberapa
lembaga, yaitu lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif di tingkat fakultasnya untuk
mengatur keberadaan lembaga-lembaga mahasiswa jurusan yang berada di politeknik.
Adapaun sistem garis hubungan kerja dari DOP sendiri yang diatur dalam KD KM ITS adalah
sebagai berikut, DOP mempunyai sistem garis hubungan aspiratif dari mahasiswa di politeknik
terhadap DOP. Sehingga posisi DOP disini adalah menyerap aspirasi dari mahasiswa
politeknik. Dan sistem garis hubungan kerja dengan BEM ITS adalah instruktif koordinatif dari
BEM ITS tergadap DOP. Sehingga disini BEM ITS mempunyai wewenang instruksi terhadap
DOP dan terus berkoordinasi dalam proses kerja organisasi dari DOP terhadap BEM ITS.
Lembaga eksekutif yang terakhir adalah BEM ITS. BEM ITS berfungsi untuk menaungi
aktifitas kemahasiswaan se-ITS. Berdasar KD KM ITS sendiri BEM ITS sendiri dipimpin oleh
seorang presiden dan presiden tersebut dipilih langsung oleh mahasiswa ITS dari calon yang
mencalonkan dirinya sebagai presiden. Presiden BEM ITS langsung bertanggungjawab
terhadap hasil kinerjanya kepada mahasiswa ITS pada Kongres mahasiwa ITS. Dan kontrol
kerja dari BEM ITS sendiri langsung diawasi oleh Legislatif Mahasiswa ITS dan hal tersebut
tertuang dalam KD KM ITS dimana LM ITS mempunyai garis kontrol terhadap BEM ITS.
Dan LM ITS mempunyai garis aspiratif terhadap kongres dalam pelaksanaan program kerja
dari BEM ITS. Hal tersebut dikarenakan Posisi kongres dalam KM ITS lebih tinggi dari BEM
ITS, dan BEM ITS terus bertanggungjawab atas hasil kerjanya kepada kongres, yang pada
pendasaranya sama dengan sistem pemirantahan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai