Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah : Metode Observasi
Disusun oleh:
KELOMPOK 2 (5D)
FAKULTAS PSIKOLOGI
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang
Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Rachmat Mulyono, M.M., M.Si.,
Psikolog selaku dosen yang telah membimbing mata kuliah Metode Observasi.
Kami berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan pembaca. Terlepas dari
itu, karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya, metode observasi memiliki factor yang mempengaruhi kualitas atau juga
seperti sumber kesalahan yang pada umumnya akan terjadi dalam setiap proses
observasi. Dengan dapat mengidentifikasi hal-hal tersebut, maka diasumsikan
ketika melakukan observasi peneliti dapat meminimalisir kekurangannya dan
memaksimalkan keuntungannya.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulisan makalah ini
merumuskan masalah sebagai berikut:
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Observasi terdiri dari melihat hal-hal tertentu dan merekam apa yang telah dilihat
dengan cara yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Membuat pengamatan
yang bermakna dan bermanfaat bukanlah tugas yang mudah. Dalam Bentzen (2000)
dijelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi observasi,
diantaranya sebagai berikut:
3
Mungkin salah satu faktor yang paling sulit yang dapat mempengaruhi
pengamatan adalah diri sendiri atau kepribadian, masalah yang Lay dan
Dopyera (1977) sebut sebagai "memilah 'Anda' dari apa yang Anda lihat" (hal.
72). Pengalaman, sikap, kebutuhan, keinginan, dan ketakutan kita cenderung
bertindak sebagai "filter" yang membuat kita tidak hanya memproses apa yang
kita amati, tetapi juga memengaruhi apa yang kita perhatikan sejak awal.
Sebagai contoh seorang guru mungkin cenderung tidak menyukai atau
menyukai seseorang yang memiliki karakteristik tertentu atau menunjukkan
jenis perilaku tertentu. Bias-bias ini dapat mempengaruhi guru atau pengamat
untuk memberikan terlalu sedikit atau terlalu banyak perhatian pada aspek-
aspek tertentu dari perilaku atau kepribadian anak, dan menghalangi persepsi
tentang ciri-ciri lain yang sama pentingnya.
4
2.2. Sumber Kesalahan Dalam Observasi
Ada tiga kategori kesalahan yang dapat terjadi dalam merekam data pengamatan:
(1) errors of omission; (2) errors of commission; and (3) errors of transmission
(Richarz, 1980).
5
sebenarnya tidak; atau melaporkan bahwa orang-orang tertentu berada dalam
setting/situasi padahal sebenarnya mereka tidak hadir sama sekali. Kesalahan ini
juga dibuat karena sejumlah alasan, termasuk kurangnya perhatian, mengandalkan
memori yang salah, dan faktor-faktor yang berkontribusi pada kesalahan kelalaian.
Tidak mudah untuk menangkap kesalahan ini, terutama jika kesalahan itu berasal
dari cara pandang pribadi sang pengamat. Setiap orang memiliki kesenjangan dalam
persepsi dan pemahaman
6
melakukan penelitian “tatanan sosial” dan “bentuk-bentuk struktur sosial”.
Setting sosial ruang publik dapat berubah menjadi setting ruang privat
(Lofland (1967) dan Warren, 1993: 161).
4. Penyamaran.
Teknik penyamaran dalam observasi disebut dengan disguised research.
Peneliti dengan teknik penyamaran atau rahasia menuai kritik pedas dari
para ilmuan. Teknik penyamaran telah melanggar prinsip moralitas,
menghormati harkat dan martabat kemanusiaan (respect for human dignity)
(Yurisa, 2008: 3)
7
dengan izin dari subjek penelitian dengan maksud agar peneliti dapat
mempertimbangkan aspek sosio-etika dan menjunjung tinggi harkat martabat
kemanusiaan. Observer juga perlu menjaga jarak antara pengamat dengan subjek
yang diamati, terutama jika subjek yang diamati adalah manusia. Dalam melakukan
pengamatan, dapat juga terjadi penolakan yang dilakukan dari subjek yang akan
diamati. Untuk menanggulangi hal tersebut, adalah dengan dilakukan dengan cara
menjaga kondisi subjek tetap berlangsung wajar, membangun hubungan yang
harmonis dengan subjek yang diamati, dan melakukan Kerjasama yang baik. Untuk
menjaga kondisi subjek tetap baik ini, diperlukan key person. Upaya lain yang dapat
dilakukan adalah mencari alasan yang tepat sehingga kehadirannya dapat diterima
(Hasanah, H., 2016).
Masalah lain yang mungkin terjadi saat observasi adalah bias. Berikut ini adalah
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam prinsip penting
menanggulangi masalah bias:
b. pada studi kasus kontrol, pilihlah kontrol dari populasi asal yang
aktual (actual base population) darimana kasus studi tersebut
muncul
8
e. Usahakan agar semua subyek potensial menjalani prosedur
diagnostic yang sama dan mendapat peluang deteksi dan
pelaporan kasus yang sama.
9
studi esperimental, restriksi, matching untuk desain kohort,
randomisasi (randomization/ random allocation) untuk desain
experimental murni.
Terdapat tiga aspek dalam proses observasi yang dapat meningkatkan akurasi
dan reliabilitas dalam observasi. Ketiga aspek tersebut adalah:
1. Deskripsi objektif: merujuk kepada pelaporan, yaitu terdiri dari
merekam apa yang sudah dilihat secara tepat dan komplit. Pelaporan yang
objektif menghilangkan interpretasi, evaluasi, impresi dan spekulasi yang
kita buat dan deskripsi yang kita lihat dan dengar dapat disetujui oleh semua
orang yang mengobservasi adegan yang sama.
2. Interpretasi atau eksplanasi: interpretasi adalah melampaui
dekspripsi objektif yang telah pengamat lakukan dan usaha untuk
menjelaskan atau memberikan makna. Interpretasi atau eksplanasi
melibatkan upaya untuk mengidentifikasi sebab dari beberapa perilaku atau
kejadian untuk memberikan informasi tambahan yang mungkin dapat
membuat deskripsi objektif lebih bermakna.
3. Evaluasi: merujuk kepada menempatkan nilai atau menilai harga
dari sesuatu. Evaluasi mungkin menjadi bagian yang paling berbahaya dari
observasi. Hal ini karena saat dilakukannya observasi, terdapat penilaian
bahwa anak tersebut dependen, agresif, atau cemas yang kadang diberikan
dengan tidak hati-hati. Penilaian ini harus dikaitkan dengan perilaku yang
dapat diobservasi.
Selain tiga aspek di atas, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
observasi:
1) Menentukan materi yang akan diobservasi.
2) Menentukan cara atau teknik yang akan dipergunakan.
10
3) Menentukan cara dalam mencatat hasil observasi.
4) Dalam penyusunan laporan harus dibedakan antara data dan interpretasi.
5) Harus diingat bahwa kemahiran observasi hanya dapat dicapai dengan
dengan mengadakan latihan dalam observasi.
6) Selama observasi berlangsung, jangan sampai memberikan interpretasi,
karena interpretasi diberikan setelah observasi selesai.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Membuat pengamatan yang bermakna dan bermanfaat bukanlah tugas yang mudah.
Kemungkinan terjadinya error akan selalu ada, namun hal tersebut tentu dapat
dikendalikan jika sebelumnya peneliti dapat mengidentifikasi error-error secara
umum berdasarkan pengalaman para ahli. Tentunya seperti faktor-faktor yang
mempengaruhi observasi yaitu sensitivitas dan kesadaran, kelelahan, penyakit dan
ketidaknyamanan, pengaruh diri atau kepribadian, dan terakhir pengaruh setting
atau situasi. Selain itu ada tiga kategori kesalahan yang dapat terjadi dalam
merekam data pengamatan yaitu (1) kesalahan kelalaian; (2) kesalahan pelaksana;
dan (3) kesalahan transmisi. Hal-hal demikian dapat dicegah/dihindari ataupun
diadaptasikan.
Masalah lain dalam observasi yaitu bias seleksi, bias informasi, dan bias akibat
confounding. Pada umumnya untuk mengatasi bias-bias tersebut perlu dilakukan
beberapa pendekatan seperti berusaha menjamin obyektifitas dari peneliti dan
subyek penelitian selama proses pengumpulan data dan berusaha menjamin serta
memelihara tingkat kesahihan (measurement validity) dan kehandalan (reliability)
dari instrumen/ tes studi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Putra, I. W. G. A. E., Epid, M., & Sutarga, I. M. Kesalahan Sitematik (Bias) dan
Cara Penanggulangannya
13