TERMOKIMIA
A. HUKUM KEKEKALAN ENERGI
B. ENTALPI (H) DAN PERUBAHAN ENTALPI (∆H)
C. REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
D. PERUBAHAN ENTALPI STANDAR (∆HO)
E. MENENTUKAN HARGA PERUBAHAN ENTALPI
TERMOKIMIA
PERUBAHAN
ENTALPI
kalorimeter hukum Hess
disebut
dapat mentaati
KALOR diukur
REAKSI
dapat
dapat berharga berupa
kalor pem- kalor
positif negatif penguraian
bentukan
untuk untuk
Latihan 1
1. Sebutkan bunyi hukum kekekalan energi!
2. Sebutkan bentuk-bentuk energi yang Anda kenal!
3. Perubahan bentuk energi apakah yang terjadi pada
a. aki mobil
b. seterika listrik
c. lampu yang menyala
Latihan 2
1. Jelaskan apa yang dimaksud entalpi!
2. Apakah entalpi suatu zat dapat diukur?
3. Tuliskan simbol entalpi untuk:
a. larutan Barium hidroksida,
b. gas Amoniak,
c. lelehan Natrium klorida!
lingkungan
sistem
lingkungan larutan lingkungan
Wadah atau tempat dapat menjadi bagian dari sistem atau bagian dari
lingkungan. Interaksi antara sistem dan lingkungan dapat berupa
pertukaran kalor, kerja, dan materi. Sistem dapat digolongkan dalam
sistem terbuka, sistem tertutup, sistem adiabatik, dan sistem terisolasi.
a) Sistem terbuka
CO2
HCl
CaCO3
es mencair
air panas
air dingin
katup elektronik
saluran air
panas
saluran air
dingin
termometer
air
kalorimeter bom
penyekat
panas
pengaduk
elektromagnet
pengisap yang
dapat bergerak
bebas
ruang hampa
sistem
2. Reaksi Eksoterm
H2 O
CaO
3. Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang berlangsung di mana ada per-
pindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Pada reaksi endoterm ini
diserap sejumlah energi pada sistem sehingga entalpi sistem akan
bertambah dan perubahan entalpinya akan bertanda positif (∆H > 0).
Karena lingkungan mengalami pengurangan kalor sehingga suhu
lingkungan akan turun dan terasa dingin. Contoh reaksi endoterm
adalah reaksi antara Barium hidroksida (Ba(OH)2) dan kristal
Amonium klorida (NH4Cl) dengan beberapa tetes air.
Reaksi: Ba(OH)2(s) + 2NH4Cl(s) ⎯→ BaCl2(aq) + 2NH3(g) + 2H2O(l)
Jika reaksi di atas dilakukan pada tabung reaksi maka tangan kita dapat
merasakan dinginnya tabung tersebut, karena sistem menyerap kalor
dari lingkungan (tangan).
40 KIMIA XI SMA KIMIA XI SMA 40
kristal kristal
NH4Cl Ba(OH)2
- Reaksi endoterm
- Sistem mengeluarkan kalor
- ∆H berharga positif (∆H > 0)
Keterangan:
∆H = perubahan entalpi
R = zat pereaksi/reaktan
P = zat produk/hasil akhir
HP = entalpi produk
HR = entalpi reaktan
Reaksi
Reaksi eksoterm
endoterm Hp Hr ;; ∆H
Hp <> Hr ∆H <> 00 ;; ∆H
∆H bertanda
bertanda -+
H H
P R
∆H = HP - HR
∆H = HP - HR ∆H < 0
∆H > 0
P
R
Endoterm Eksoterm
Gambar 2.8 Diagram entalpi yang menyertai reaksi kimia
41 KIMIA XI SMA KIMIA XI SMA 41
Latihan 3
1. Jelaskan pengertian:
a. sistem, c. reaksi eksoterm,
b. lingkungan, d. reaksi endoterm!
2. Bagaimanakah perpindahan energi antara sistem dan lingkungan pada
a. reaksi ekstoterm,
b. reaksi endoterm?
1. Persamaan Termokimia
Persamaan reaksi yang mengikutsertakan perubahan entalpinya
disebut persamaan termokimia. Persamaan termokimia tersebut juga
memberikan informasi tentang suatu reaksi mengenai jumlah mol
pereaksi dan hasil reaksi serta jumlah energi yang terlibat di dalamnya.
Contoh:
a. Pada pembakaran sempurna 1 mol gas metana (CH4) pada suhu 298 K
dan tekanan 1 atm dibebaskan kalor sebesar 802,3 kJ. Maka per-
samaan reaksi termokimianya adalah
CH4(g) + 2O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2H2O(g) + 802,3 kJ
atau
CH4(g) + 2O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2H2O(g) ∆Ho = -802,3 kJ/mol
b. Pada reaksi penguraian 1 mol air menjadi gas hidrogen dan gas
oksigen yang dilakukan pada suhu 298 K dan tekanan 1 atm
ternyata diperlukan kalor sebesar 286 kJ. Maka persamaan
termokimianya adalah
42 KIMIA XI SMA KIMIA XI SMA 42
∆H of
Senyawa (kJ mol-1) Persamaan termokimia
-395,83
44 KIMIA XI SMA KIMIA XI SMA 44
Jawab:
Tabel 2.2. Entalpi Pembentukan Standar Beberapa Unsur
∆H of
Senyawa (kJ mol-1) Persamaan termokimia
I2(s) 0 – –
C(grafit) 0 – –
Jawab:
a. H2(g) + 1⁄2O2(g) ⎯→ H2O(g) ∆H of = -241,8 kJ/mol
−83, 4
= −834 kj/mol
∆Hfo Fe2O3 =
0, 1
CO2(g)
o
c. Perubahan Entalpi Pembakaran Standar (∆H c )
o
Jawab:
a. C(s) + O2(g) ⎯→ CO2(g) ∆H oc = -393,52 kJ/mol
Latihan 4
1. Jelaskan yang dimaksud perubahan entalpi standar (∆Ho)!
2. Jelaskan pengertian
a. perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hof )
o
b. perubahan entalpi penguraian standar (∆H d )
c. perubahan entalpi pembakaran standar (∆H oc )
3. Tuliskan persamaan termokimia dari data
a. ∆H of H2S(g) = -20,2 kJ/mol
termometer
bejana plastik
ruang hampa
udara
bejana
alumunium
bejana reaksi
penyangga
larutan
Bom Kalorimeter
Di mana :
q = jumlah kalor reaksi (joule/kilojoule)
m = massa zat (gram)
c = kalor jenis air, yaitu kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu 1 gram zat sebesar 1oC atau 1 K (joule gr-1 oC-1/joule gr-1 K-1)
∆T = perubahan suhu (Takhir – Tawal)
Contoh soal 2.4
1. Dalam kalorimeter terdapat zat yang bereaksi secara eksotermik
dan ternyata 0,1 kg air yang mengelilinginya mengalami kenaikan
suhu sebesar 5oC. Jika kalor jenis air = 4,18 J gr-1 oC-1 maka berapa-
kah kalor reaksi zat tersebut?
Jawab:
q = m x c x ∆T
q = 100 gr x 4,18 j.gr-1.oC-1 x 5oC
q = 2090 joule
q = 2,090 kJ
2. Larutan NaOH 1 M sebanyak 100 cm3 direaksikan dengan 100 cm3
larutan HCl 1 M dalam sebuah bejana. Tercatat suhu naik dari 29oC
menjadi 37,5oC. Jika larutan diangggap sama dengan air, kalor jenis
air = 4,2 J gr-1K-1, massa jenis air = 1 gr cm-3. Tentukan perubahan
entalpi reaksi (∆H) netralisasi dari larutan di atas!
Jawab:
- Reaksi: NaOH(aq) + HCl(aq) ⎯→ NaCl(aq) + H2O(l)
- Volum campuran = 100 cm3 + 100 cm3 = 200 cm3
- mol NaOH = V x M = 0,1 x 1 = 0,1 mol
- mol HCl = V x M = 0,1 x 1 = 0,1 mol
Jadi 0,1 mol NaOH beraksi dengan 0,1 mol HCl. NaCl yang
dihasilkan adalah garam maka jenis reaksinya disebut reaksi peng-
garaman atau penetralan karena menghasilkan air (H2O). Mol H2O
yang terbentuk adalah 0,1 mol (karena koefisien reaksinya sama
dengan koefisien NaOH dan HCl). Karena larutan dianggap sama
dengan air maka massa larutan = massa air.
Jadi massa larutan = 200 cm3 x 1 gr cm-3 = 200 gram
∆T = 37,5oC – 29oC = 8,5oC = 8,5 K
cair = 4,2 J gr-1K-1
52 KIMIA XI SMA
maka
q = m x c . ∆T
= 200 gr x 4,2 j gr-1 K-1 x 8,5oK
= 7140 joule
= 7,140 kJ
Besarnya energi untuk mereaksikan 0,1 mol NaOH dan 0,1 mol HCl
adalah 7,140 kJ.
7, 140 KJ
q netralisasi = = 71, 40 KJ/mol
0, 1 mol
Latihan 5
1. Pada pemanasan 0,6 liter air, ternyata suhu air naik dari 25oC menjadi
37oC. Jika massa jenis air = 1 gram/ml dan kalor jenis air = 4,2 J/g/oC
maka tentukan ∆H reaksi pembakaran air tersebut!
2. Diketahui larutan HCl 0,4 M sebanyak 50 cm3 yang dicampurkan dengan
100 cm3 larutan KOH 0,2 M di mana suhu masing-masing larutan
sebesar 26oC. Setelah terjadi reaksi ternyata suhunya naik menjadi 34oC.
Jika diketahui massa jenis air 1 gr/ml dan kalor jenis air 4,2 J/g/oC
serta kalor jenis dan massa jenis larutan dianggap sama dengan air
maka tentukan harga ∆H reaksi kedua larutan di atas!
Reaksi:
HCl(aq) + KOH(aq) ⎯→ KCl(aq) + H2O(l)
Tahapan reaksi di atas dapat dibuat dalam bentuk diagram siklus dan
diagram tingkat energi.
Gambar diagram siklus Gambar diagram tingkat energi
a
C(s) + O2(g) CO2(g) C(g)+ O2 (awal)
b b
c
a
1
1 CO(g) + 2 O2(g)
CO(g) + 2O2(g)
c
CO2(g) (akhir)
Jadi jika suatu reaksi dapat berlangsung menurut dua tahap atau lebih
maka kalor reaksi totalnya sama dengan jumlah aljabar kalor tahapan
reaksinya. Hukum Hess disebut juga Hukum Penjumlahan Kalor. Proses
ini dapat digambarkan dengan diagram tersebut di atas.
54 KIMIA XI SMA
Jawab:
Perubahan entalpi di atas dapat diperoleh dengan menyusun dan
menjumlahkan kedua reaksi tersebut yang sudah diketahui har-
ganya, yaitu reaksi (1) ditulis tetap, sedang reaksi (2) dibalik.
Jadi: 1⁄2N2(g) + O2(g) ⎯→ NO2(g) ∆H = +33,85 kJ/mol
NO2(g) ⎯→ NO(g) + 1⁄2O2(g) ∆H = +56,52 kJ/mol +
2. Diketahui:
a. C(s) + O2(g) ⎯→ CO2(g) ∆H = -94 kkal
b. 2H2(g) + O2(g) ⎯→ 2H2O(l) ∆H = -136 kkal
c. 3C(s) + 4H2(g) ⎯→ C3H8(g) ∆H = -24 kkal
Tentukan ∆H dari reaksi
C3H8(g) + 5O2(g) ⎯→ 3CO2(g) + 4H2O(l)
Jawab:
Cara seperti di atas yaitu menyusun dan menjumlahkan ketiga reak-
si di atas sebagai berikut
- reaksi (1) dikalikan 3
- reaksi (2) dikalikan 2
- reaksi (3) dibalik
sehingga diperoleh:
3C(s) + 3O2(g) ⎯→ 3CO2(g) ∆H = -282 kkal
4H2(g) + 2O2(g) ⎯→ 4H2O(l) ∆H = -136 kkal
C3H8(g) ⎯→ 3C(s) + 4H2(g) ∆H = +24 kkal +
D C
∆H3 = 50 KJ
-576 2 PCl2(l)
-642 2 PCl3(g)
SO3(g)
4. Tentukan Hukum Hess untuk menentukan ∆H reaksi
C3H4(g) + 2H2(g) ⎯→ C3H8(g)
Jika diketahui
H2(g) + 1⁄2O2(g) ⎯→ H2O(l) ∆H o
o ==-1941
-286 kJ/mol
C3H4(g) + 4O2(g) ⎯→ 3CO2(g) + 2H2O(l) ∆H
o kJ/mol
C3H8(g) + 5O2(g) ⎯→ 3CO2(g) + 4H2O(l) ∆H = -2220 kJ/mol
dalam wujud yang paling stabil memiliki harga = nol (misalnya Fe(s),
Hg(l), Cl2(g), I2(s), C(grafit), Br2(l), dan O2(g)). Akan tetapi untuk Fe(l), Hg(s),
Cl2(l), I2(g), C(intan), Br2(g), dan O3(s) memiliki harga ∆Hf o ≠nol.
o o o
+ (3 . ∆H f O2)]
Latihan 7
1. Diketahui
∆Hfo Al2O3(s) = -1676 kJ/mol
∆Hfo Fe2O3(s) = -822,2 kJ/mol
Molekul yang terdiri atas tiga atom atau lebih (molekul poliatom)
maka digunakan pengertian energi ikatan rata-rata yaitu energi rata-rata
ikatan yang diperlukan untuk menguraikan atau mendissosiasikan 1 mol
molekul senyawa menjadi atom-atom penyusunnya. Misalnya pada
penguraian/dissosiasi 1 mol NH3 menjadi atom-atomnya diperlu- kan
energi sebesar 1172 kJ. Reaksi penguraian NH3 tersebut dapat di- tulis.
NH3(g) ⎯→ N(g) + 3H(g) ∆H = +1172 kJ
Apabila kita buat tahap-tahap penguraiannya berikut energi yang
diperlukan maka dapat ditulis:
NH3(g) ⎯→ NH2(g) + H(g) ∆H = +431 kJ
NH2(g) ⎯→ NH(g) + H(g) ∆H = +381 kJ
NH(g) ⎯→ N(g) + H(g) ∆H = +360 kJ
Tahap-tahap reaksi tersebut di atas, apabila dijumlahkan maka kita
akan mendapatkan energi sebesar 1172 kJ. Energi sebesar ini adalah
energi dissosiasi ikatan total untuk memutuskan ketiga ikatan N - H
karena dalam molekul NH3 terdapat 3 ikatan N - H. Maka energi ikatan
rata-rata per mol ikatan N - H adalah sebesar 391 kJ yang berasal dari
satu per tiga energi totalnya.
Tabel 2.6. Energi ikatan rata-rata
Ikatan Energi ikatan (kJ/mol) Ikatan Energi ikatan (kJ/mol)
C–N 292
C–C 343 C=C 607
C–O 356 C=N 619
H–N 391 C=O 724
C≡C
C≡N
H–C 410 833
H–O 463 879
H H H H
pemutusan ikatan
4 mol C–H : 4 x 410 = 1640
1 mol C=C : 1 x 607 = 607
1 mol H–H : 1 x 431 = 431 +
x = 2678
pembentukan ikatan
6 mol C–H = 6 x 410 = 2460
1 mol C–C = 1 x 343 = 343 +
y = 2.803
∆H = x – y
= 2678 – 2803 = -125
Jadi ∆Hreaksi = -125 kJ/mol
2. Diketahui reaksi pembakaran sebagai berikut
CS2(g) + 3O2(g) ⎯→ CO2(g) + 2SO3(g) ∆H = -445 kJ
Jika energi ikatan O=O = 495 kJ/mol
S=O = 323 kJ/mol
C=O = 799 kJ/mol
maka tentukan nilai energi ikatan C = S!
Jawab:
Reaksi: S=C=S + 3(O=O) ⎯→ O=C=O + 2(O=S=O) ∆H = -445 kJ
Misalkan energi ikatan C = S = x maka:
pemutusan ikatan
2 mol C=S = 2 . x = 2x
3 mol O=O = 3 x 495 = 1485
1485 + 2x
61 KIMIA XI SMA KIMIA XI SMA 61
pembentukan ikatan
2 mol C=O = 2 x 799 = 1598
4 mol S=O = 4 x 323 = 1292 +
2890
∆H = Σ∆Hpemutusan ikatan – Σ∆Hpembentukan ikatan
Latihan 8
1. Diketahui energi ikatan rata-rata dari
C–H = 417,06 kJ/mol C–C = 349,02 kJ/mol
C=C = 609,1 kJ/mol H–H = 437,64 kJ/mol
Maka tentukan besarnya perubahan entalpi reaksi adisi 1 butena oleh
gas hidrogen)!
2. Jika perubahan entalpi pembentukan gas HCl = -a kJ, energi ikatan H2
dan Cl2 masing-masing b dan c maka tentukan besarnya ikatan H–Cl
pada senyawa HCl tersebut!
3. Dengan menggunakan tabel energi ikatan hitunglah energi yang
dibebaskan pada pembakaran 15 gram gas etana (C2H6) (Ar C = 12, H = 1)!
4. Diketahui energi ikatan rata-rata
C=C = 813 kJ/mol C–C = 346 kJ/mol
C–H = 413 kJ/mol H–H = 436 kJ/mol
Maka hitunglah harga ∆H reaksi hidrogenasi 21 gram propena menurut
reaksi
C3H6 + H2 ⎯→ C3H8
5. Jika entalpi pembentukan NH3 adalah -46 kJ dan energi ikatan H–H dan
N–H masing-masing 436 kJ dan 390 kJ maka hitunglah energi ikatan N = N!
62 KIMIA XI SMA
RANGKUMAN
- Energi kinetik adalah energi yang terkan-
Energi dissosiasi dung di dalam materi yang bergerak,
Energi ikatan sedang energi potensial adalah energi
Energi kinetik yang terkandung di dalam materi yang
tidak bergerak.
Energi potensial
- Hukum kekekalan energi menyatakan
Entalpi
bahwa energi tidak dapat diciptakan atau
Reaksi eksoterm dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah
Reaksi endoterm dari satu bentuk ke bentuk yang lain.
Entalpi pembentukan - Termokimia adalah ilmu yang mempela-
standar jari perubahan energi yang menyertai
Entalpi penguraian suatu reaksi kimia.
standar - Jumlah total dari semua bentuk energi
Entalpi pembakaran dalam suatu materi disebut entalpi.
standar Besarnya entalpi akan tetap konstan sela-
ma tidak ada energi yang masuk atau
Persamaan termokimia
keluar dari materi/zat itu.
Kalorimetri
- Entalpi suatu zat tidak dapat diukur,
Kalorimeter yang dapat diukur adalah perubahan
Termokimia entalpinya.
Sistem - Sistem adalah peristiwa reaksi kimia yang
Lingkungan sedang diamati/dipelajari, sedang
lingkungan adalah segala sesuatu di luar
Diagram siklus
sistem.
Diagram tingkat energi
- Reaksi yang mengeluarkan energi disebut
Energi ikatan rata-rata reaksi eksoterm, sedang reaksi yang
membutuhkan energi disebut reaksi
endoterm.
- Perubahan entalpi yang diukur pada
suhu 298 K dan tekanan 1 atm disebut
perubahan entalpi standar lambangnya
∆Ho.
- Berdasarkan jenis reaksinya atau
perubahannya, perubahan entalpi stan-
dar dapat digolongkan:
- perubahan entalpi pembentukan standar
(∆H of )
KIMIA XI SMA 63
- perubahan entalpi penguraian standar
(∆H od )
- perubahan entalpi pembakaran standar
(∆H oc )
- Harga perubahan entalpi dapat diten-
tukan dengan cara:
- alat kalorimeter
- hukum Hess
- perubahan entalpi pembentukan stan-
dar
- energi ikatan
- Secara umum, rumus untuk menentukan
perubahan entalpi (∆H) adalah sebagai
berikut
∆H o = Σ∆H fo produk − Σ∆H fo pereaksi
ELATIHAN SOAL
I. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat!
1. Pita magnesium dimasukkan 3. Diketahui reaksi
ke dalam tabung reaksi yang H2(g) + Cl2(g) ⎯→ 2HCl(g)
berisi larutan HCl ternyata pita ∆H = -110 kJ
magnesium larut sambil timbul maka ∆H untuk reaksi
gelembung-gelembung gas dan
HCl(g) ⎯→ 1⁄2H2(g) + 1⁄2Cl2(g)
dinding tabung dipegang
terasa panas. Maka reaksi ini ∆H = ....
dapat digolongkan .... a. + 110 kJ
a. eksoterm, energi berpindah b. + 55 kJ
dari sistem ke lingkungan c. - 55 kJ
b. eksoterm, energi berpindah d. - 110 kJ
dari lingkungan ke sistem e. - 220 kJ
c. Na + 1⁄2Cl2 ⎯→ NaCl
2. Bila air pada suhu 100oC di-
d. 1⁄2N2 + 1⁄2O2 ⎯→ NO
panaskan ternyata tidak terjadi
kenaikan suhu sampai semua e. CS2 ⎯→ C + 2S
cairan berubah menjadi uap. 5. Berdasarkan siklus
Penjelasan berikut yang terbaik ∆H1
2A+B A2B
untuk pengamatan di atas
adalah bahwa pemanasan ∆H2 ...?
diperlukan untuk ....
a. mengatasi gaya antar- C+2D CD2
molekul ∆H3
b. menguapkan air
Maka perubahan entalpi A2B →
c. menggabungkan ion H+ dan
CD2 adalah ....
OH- menjadi molekul air
d. menghentikan penguraian a. ∆H1 + ∆H2 + ∆H3
air menjadi hidrogen dan b. -∆H1 – ∆H2 – ∆H3
oksigen c. -∆H1 + ∆H2 + ∆H3
∆H3 ∆H1
∆H = -q kJ
2 SO3(g) + O2(g)
-593,8 2CO(g) + O2(g) ⎯→ 2CO2(g)
∆H2
-790,4 2 SO ∆H = -r kJ
3(g) Akhir
Sesuai dengan hukum Hess
Berdasarkan diagram di atas maka ....
maka harga ∆H2 adalah .... a. p = q + r
b. 2q = p + r
a. -593,8 kJ c. q = 2 (p + r)
b. -196,6 kJ d. p = -q - r
c. +196,6 kJ e. p + 2q = r
d. +593,8 kJ
e. +790,4 kJ 10. Pada reaksi:
7. Bila 1,26 gram karbonmonoksida H
dibakar dan panas yang dilepas H C H + 2(O=O) ⎯→
sebesar 1.260 J. Maka kalor
pembakaran gas CO sebesar .... H
a. 10 kJ/mol O=C=O + 2(H–O–H)
b. 28 kJ/mol ∆HC = -109 kj/mol
c. 100 kJ/mol
d. 226,8 kJ/mol Sedang energi ikatan C=O;
e. 200 kJ/mol H–O dan O=O berturut-turut
8. Diketahui energi ikatan rata- adalah 243 kJ/mol; 432 kJ/mol
rata dan 335 kJ/mol maka energi
C–H = 416 kJ/mol ikatan rata-rata C–H adalah
C=C = 614 kJ/mol sebesar ....
C–C = 348 kJ/mol a. 194,75 kJ/mol
H–H = 438 kJ/mol b. 358,75 kJ/mol
c. 553,50 kJ/mol
Maka perubahan entalpi untuk d. 595,00 kJ/mol
reaksi C2H4(g) + H2(g) ⎯→ C2H6(g) e. 599,50 kJ/mol
sebesar ....
a. -965 kJ/mol
b. -256 kJ/mol
c. -128 kJ/mol
d. +128 kJ/mol
e. +965 kJ/mol
66 KIMIA XI SMA
maka tentukan:
a. ∆H reaksi untuk memperoleh 1 kg besi
b. berapa gram Fe2O3 yang harus direaksikan jika kalor yang
dibebaskan sebesar 269 kJ (Ar Fe = 56, O = 16)
5. Diketahui entalpi pembentukan H2O(g) = -242 kJ/mol, energi ikatan
H–H = 436 kJ/mol dan energi ikatan dalam O=O = 495 kJ/mol. Maka
tentukan energi ikatan rata-rata O–H dalam H2O(g)!
Sumber : http://ebook.sman1-slo.sch.id/Kimia/KIMIA%20XI%20PS/PDF/BAB%202.pdf.
( diakses tanggal 21 oktober 2017 jam 22: 34 WITA )