Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1. Pengertian Modul Pembelajaran Kimia


Secara umum modul merupakan suatu unit pengajaran yang disusun dalam bentuk tertentu
untuk keperluan belajar. Salah satu tujuan pengajaran modul ialah membuka kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar menurut kecepatan masing-masing.
Dalam sebuah pembelajaran, umumnya peserta didikdalam mencapai hasil belajarnya memiliki
waktu pencapaian yang berbeda-beda. Pengajaran dengan menggunakan modul pembelajaran
dapat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar menurut kecepatan masing-
masing, oleh sebab mereka menggunakan teknik yang berbeda-beda untuk memecahkan masalah
tertentu berdasarkan latar belakang pengetahuan dan kebiasaan masing-masing.
Dalam modul pembelajaran substansi yang lebih ditekankan adalah kemandirian peserta
didik (belajar mandiri pada waktu tertentu). Sehingga Modul Permbelajaran meru pakan satuan
bahan ajar yang lengkap dan berdiri sendiri dan terdiri atas suatu unit rangkaian kegiatan yang
disusun membantu siswa mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas.
Modul Pembelajaran Kimia adalah modul yang berisi tentang materi kimia tertentu.
Pemilihan materi disesuaikan dengan kurikulum dan sebaran materi yang sudah disiapkan oleh
sebuah penyelenggara pendidikan. Modul berikut membahas tentang materi Perhitungan Kimia.
Materi ini disampaikan pada Kelas X Semester Ganjil.
2. Kompetensi Dasar
a. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia,
konsep mol, dan kadar zat untuk menyelesaikan perhitungan kimia
b. Menganalisis data hasil percobaan menggunakan hukum-hukum dasar kimia kuantitatif
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning, peserta didik dapat mengidentifikasi,
memahami, menjelaskan, mempresentasikan, dan menyelesaikan masalah berkaitan dengan
hukum-hukum dasar kimia, konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, dan
kadar zat dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis , kreatif (kemandirian), kerjasama
(gotong royong), dan kejujuran (integritas).
4. Kemampuan Akhir yang Diharapkan
Pada akhir pembelajaran materi Perhitungan Kimia diharapkan peserta didik dapat:
a. Memahami konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, rumus empiris dan
rumus molekul, dan kadar zat
b. Memahami hukum-hukum dasar kimia
5. Komposisi Materi dalam Modul Pembelajaran Perhitungan Kimia
Untuk mudah pencapaian kompetensi di akhir pembelajaran, materi tersusun atas orientasi materi
dan Uji Kompetensi. Adapun materi dalam modul ini disusun sebagai berikut.
a. Konsep massa molekul relatif, persamaan kimia, konsep mol, rumus empiris dan rumus
molekul, dan kadar zat
b. Konsep hukum-hukum dasar kimia
c. Uji Kompetensi
6. Petunjuk Penggunaan Modul Pembelajaran Kimia
Agar tujuan pembelajaran dan kompetensi yang dicapai dapat maksimal, perlu dibuat petunjuk
penggunaan modul pembelajaran ini. Adapun petunjuk penggunaannya sebagai berikut.
a. Cermatilah kompetensi yang akan dicapai setelah mempelajari tentang materi Perhitungan
Kimia yang meliputi kompetensi dasar, tujuan pembelajaran dan kompetensi yang dicapai
pada akhir pembelajaran.
b. Bacalah referensi atau sumber materi baik dari buku penunjang ataupun mengambil dari
internet terkait materi termokimia
c. Buatlah catatan-catatan penting dari hasil membaca refernsi, dan susunlah pertanyaan-
pertanyaan untuk menambah keyakinan bahwa Anda sudah memahami materi tersebut.
d. Jika menemukan masalah atau hal yang tidak Anda pahami, diskusikan dengan teman-teman
Anda untuk menemukan penyelesaian masalah yang Anda temukan.
e. Kerjakan soal-soal pada Uji Kompetensi tiap bagian dalam modul ini.

1
f. Mintalah keterangan dari guru pembimbing untuk lebih meyakinkan pemahaman Anda

2
BAB II
KEGIATAN BELAJAR 1
STOIKIOMETRI/PERHITUNGAN KIMIA

Istilah stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan
metron (pengukuran). Stoikiometri akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan
pengukuran zat serta campuran kimia. Pengukuran stoikiometri merupakan
pengukuran kuantitatif sehingga perlu ditetapkan suatu hubungan yang dapat
mencakup jumlah relative atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul suatu zat.

A. Massa Atom Relatif (Ar) dan Massa Molekul Relatif (Mr)

1. Massa Atom Relatif (Ar)


Massa atom dari suatu unsur kimia adalah massa suatu atom pada keadaan diam,
atau umumnya dinyatakan dalam satuan massa atom. Massa atom sering disinonimkan
dengan massa atom relatif, massa atom rata-rata, dan bobot atom. Walaupun demikian,
terdapat sedikit perbedaan karena nilai-nilai tersebut dapat berupa rata-rata berbobot
dari massa semua isotop unsur, atau massa dari satu isotop saja. Untuk suatu unsur
yang hanya memiliki satu isotop dominan, nilai massa atom isotop yang paling
melimpah tersebut dapat hampir sama dengan nilai bobot atom unsur tersebut.
Massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah perbandingan massa rata-rata atom karbon-
12

3
digunakan sebagai standar pembanding karena hasil perbandingan 1/12 x massa sebuah atom
karbon-12 dengan massa atom lain menghasilkan bilangan yang mendekati bulat. Untuk
menghitung massa atom relatif suatu unsur rumusnya yaitu:

Karena satu atom terlalu kecil untuk digunakan dalam perhitungan, maka massa atom atau molekul
dinyatakan dalam satuan massa atom (sma).
Unsur yang memiliki lebih dari satu isotop, Ar merupakan rata-rata dari setiap massa isotop.
Penentuan Ar tersebut dengan memperhitungkan kelimpahannya, misalnya untuk satu unsur yang
memiliki 3 macam isotop berlaku persamaan berikut:

Ar. X = %1. . Ar 1 + %2. . Ar 2 + %3. . Ar 3


+ .......
2. Massa Molekul Relatif (Mr)
Massa molekul relatif adalah jumlah massa rata-rata dari molekul atom penyusunnya atau
Massa molekul merupakan jumlah dari massa relatif atom-atom penyusunnya. Dengan demikian
massa molekul relatif dapat diperoleh dari jumlah massa atom relatif unsur-unsur penyusunnya.
Untuk menghitung massa molekul relatif suatu unsur rumusnya yaitu:
Mr. AxBy = x Ar A + y Ar B

Contoh:
Hitunglah Mr CaBr2, bila Ar Ca = 40,078 dan Ar Br = 79,904 !

Penyelesaian
Mr CaBr2 = (1 x Ar Ca )+ (2 x Ar Br) = (1 x 40,078) + (2 x 79,904)
= 40,078 + 159,808 = 199,886
Jadi Mr CaBr2 = 199,889

3. Persamaan Reaksi
Persamaan reaksi adalah persamaan yang menggambarkan terjadinya suatu reaksi kimia.
Setiap persamaan reaksi terdiri atas dua ruas, yaitu ruas kiri yang menyatakan zat-zat yang
bereaksi (disebut pereaksi atau reaktan) dan ruas kanan yang menyatakan hasil reaksi (disebut
produk). Pereaksi dan produk dipisahkan oleh tanda panah yang sekaligus menunjukkan arah
reaksi.
Bentuk umum persamaan reaksi:
pA + qB → rC + sD
dimana,
A dan B : pereaksi atau reaktan
C dan D : hasil reaksi atau produk
p : koefisien reaksi zat A
q : koefisien reaksi zat B
r : koefisien rekasi zat C
s : koefisien reaksi zat D

4. Penyetaraan persamaan reaksi


Dasar menyetarakan persamaan reaksi adalah Hukum kekekalan massa (Lavoisier) yaitu :
jumlah massa sebelum reaksi sama dengan jumlah massa sesudah reaksi.

4
Cara Menyetarakan Reaksi Kimia :
1. Cara langsung (pada reaksi sederhana) : menyamakan jumlah atom di ruas kiri dengan ruas
kanan untuk masing-masing unsur, dengan menggunakan koefisien (bukan indeks).
2. Cara pemisahan (pada reaksi kompleks) : cara matematika (subsitusi)
Contoh cara langsung:
Setarakanlah persamaan reaksi berikut :
C2H6O + O2 → CO2 + H2O
Penyelesaian :
Ruas kiri Ruas kanan
Atom C 1x2 2x1
Atom H 1x6 3x2
Atom O 1x1+3x2 2x2+3x1
Persamaan reaksi menjadi :
C2H6O + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O

Contoh cara matematika (substitusi):


Cl2 + KOH → KCl + KClO2 + H2O
Penyelesaian :
Misalkan koefisien masing-masing reaksi : a, b, c, d, e.
aCl2 + bKOH cKCl + d KClO2 + eH2O

ruas kiri = ruas kanan


Atom Cl 2a = c + d.....................(1)
Atom K b = c + d....................(2)
Atom O b = 2d + e....................(3)
Atom H b = 2e..........................(4)
Dimisalkan a = 1,
Dari persamaan (1) dan (2) : 2=c+d b = c + d, maka b = 2
dari persamaan (4) : b = 2e , maka e = 1
dari persamaan (3) : b = 2d + e 2 = 2d + 1, maka d = ½
dari persamaan (2) : b = c + d 2 = c + ½, maka c = 1 ½
Cl2 + 2KOH → 1½ KCl + ½KClO2 + H2O ]x2
2Cl2 + 4KOH → 3 KCl + KClO2 + 2H2O

Uji Kompetensi
1. Galium terdiri atas 2 jenis isotop yaitu Ga – 69 dan Ga – 71. apabila masa atom relatif (Ar)
Galium adalah 69,8 maka kelimpatian isotop Ga – 69 adalah…
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
2. Hitunglah massa molekul relatif senyawa-senyawa di bawah ini. Gunakan tabel
periodik unsur untuk mengetahui massa atom relatif (Ar) masing-masing unsur !
Mr H2O =............................ Mr C6H6 = ..........................
=............................ = ..........................
Mr NH3 =............................ Mr C3H8O = ..........................
=............................ = ..........................

5
Mr Na2SO4 =............................ Mr Al2(SO4)3
=............................ = .........................
Mr =............................ Mr = ..........................
K4Fe(CN)6 =............................ CaSO4 . 2H2 = ..........................
O
Mr =........................... Mr CO(NH2)2 = ..........................
C12H22O11 =........................... = ..........................
3. Tuliskan persamaan reaksinya !
a. Gas amoniak direaksikan dengan gas oksigen sehingga terjadi gas nitrogen
monoksida dan air.
.............................................................................................................................................
b. Gas hidrogen bereaksi dengan gas klor sehigga terjadi gas hidrogen klorida.

.............................................................................................................................................
c. Gas nitrogen monoksida bereaksi dengan gas oksigen sehingga terjadi gas
nitrogen dioksida.
........................................................................................................................................
d. Larutan amonium klorida bereaksi dengan larutan timbal(II) nitrat
menjadi larutan amonium nitrat dan padatan timbal(II) klorida.
........................................................................................................................................
e. Padatan kalsium karbonat dengan larutan hidrogen klorida menghasilkan
larutan kalsium klorida, gas karbon dioksida dan molekul air.
.......................................................................................................................................
4. Setarakan persamaan reaksi berikut :
a. N2 (g) + H2 (g) NH3 (g)
b. S8 (s) + O2 (g) SO3 (g)
c. C3H8 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
d. C2H2 (g) + O2 (g) CO2 (g) + H2O (g)
e. MnO2 (s) + HCl (aq) MnCl2 (aq) + H2O (𝑃) + Cl2(g)

6
KEGIATAN BELAJAR 2
KONSEP MOL

A. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel


Dalam mereaksikan zat, banyak hal yang perlu kita perhatikan misalnya
wujud zat berupa gas, cair dan padat. Cukup sulit bagi kita untuk mereaksikan zat
dalam ketiga wujud zat tersebut, dalam bentuk padat dipergunakan ukuran dalam
massa (gram), dalam bentuk cair dipergunakan volume zat cair dimana didalamnya
ada pelarut dan ada zat yang terlarut. Demikianpula yang berwujud gas memiliki
ukuran volume gas. Kondisi ini menuntut para ahli kimia untuk memberikan satuan
yang baru yang dapat mencerminkan jumlah zat dalam berbagai wujud zat.
Avogadro mencoba memperkenalkan satuan baru yang disebut dengan mol.
Banyaknya partikel dinyatakan dalam satuan mol. Satuan mol sekarang
dinyatakan sebagai jumlah partikel (atom, molekul, atau ion) dalam suatu zat. Para
ahli sepakat bahwa satu mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan
jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12 yakni 6,02 x 1023 partikel. Jumlah
partikel ini disebut Bilangan Avogadro (NA = Number Avogadro) atau dalam
bahasa Jerman Bilangan Loschmidt (L).
Jadi, definisi satu mol adalah sebagai berikut:
Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel
yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12. Partikel dapat
berupa atom, molekul ataupun ion
Misalnya:

1 mol unsur Na mengandung 6,02 x 1023 atom Na.


1 mol senyawa air mengandung 6,02 x 1023 molekul air.
1 mol senyawa ion NaCl mengandung 6,02 x 1023 ion Na+ dan 6,02 x 1023 ion Cl–.
Dapat dirumuskan :
Jumlah Partikel (JP) = mol . 6,02 x 10²³

B. Hubungan Mol dengan massa zat


Dengan mempertimbangkan aspek massa zat, 1 mol zat didefinisikan sebagai massa
zat tersebut yang sesuai dengan massa molekul relatifnya (Mr) atau massa atomnya
(Ar). Untuk 1 mol zat Karbon maka memiliki massa sesuai dengan massa atom
Karbon, diketahui dari tabel periodik bahwa massa atom karbon adalah 12 sma,
sehingga massa zat tersebut juga 12 gram. Untuk itu 1 mol zat dapat kita ubah
kedalam bentuk persamaan :

Massa Senyawa = Ar x Jumlah mol

Massa Senyawa = Mr x Jumlah mol


Massa Molar
Massa molar didefinisikan sebagai massa satu mol partikel yang mewakili
dari suatu zat. Dengan melihat pada tabel periodik, kita dapat menyimpulkan
bahwa massa molar lithium adalah 6.94 g, massa molar dari seng adalah 65,38 g,
dan massa molar emas adalah 196,97 g. Masing-masing dari jumlah ini
mengandung 6,02 × 1023 atom dari unsur tertentu. Satuan untuk massa molar
adalah gram per mol atau g/mol.

C. Hubungan Mol dengan Volume Gas


Selain dengan jumlah partikel dan massa zat, ternyata mol juga berkaitan dengan
volume gas. Volume sendiri adalah ukuran besarnya ruang yang ditempati suatu zat.
Avogadro kembali mencetuskan hipotesis yang menyatakan bahwa pada volume yang
sama dengan gas yang berbeda-beda (suhu (T) dan tekanan (P) sama) terkandung jumlah
partikel yang sama. 
Pada kondisi standar (suhu 0°C dan tekanan 1 atm) volume molar gas bernilai sebesar
22,4L. Jadi, berdasarkan hukum Avogadro dapat disimpulkan persamaan:
Volume (STP) = mol x 22,4L
Namun, apabila tidak dalam kondisi standar hipotesis avogadro ini dapat dituliskan
dalam bentuk persamaan:
PV = nRT
Dengan
P : Tekanan (atm)
V : Volume (L)
n : mol
R : 0,082 L.atm/mol.oK
T : suhu (oK)
Volume Molar gas
Volum molar adalah volume 1 mol zat dalam wujud gas dalam keadaan
tertentu. Satuannya liter/mol. Pada keadaan standar (STP) dengan tekanan 1 atm
dan suhu 0oC,
volum molar gas = 22,4 liter.

D. Pereaksi Pembatas
Sesuai namanya, pereaksi pembatas adalah zat (pereaksi) yang membatasi
jumlah produk yang dihasilkan pada suatu reaksi. Dikatakan membatasi jumlah
produk yang dihasilkan karena zat tersebut telah habis terlebih dahulu selagi zat
yang lain masih ada, padahal keberadaannya sangat diperlukan untuk reaksi
selanjutnya (menghasilkan produk). Jadi, pereaksi pembatas adalah pereaksi yang
habis terlebih dahulu (pertama kali).
Pada reaksi kimia, bila zat yang direaksikan banyaknya sembarang, sangat mungkin satu
pereaksi lebih dahulu habis, sedangkan pereaksi yang lain tersisa.
Contoh:
Jika 5 mol gas H2 dan 1 mol gas N2 direaksikan sesuai dengan persamaan reaksi:
N2 (g) + 3H2 (g) → 2NH3 (g)
Hanya 3 mol gas H2 diperlukan untuk bereaksi dengan 1 mol gas N2.
Setelah gas N2 habis, reaksi tidak berlangsung lagi, sehingga tersisa 2 mol gas H 2.
Dengan demikian hasil reaksi dibatasi oleh N2 yang lebih dahulu habis.

Perlu diingat bahwa koefisien pada persamaan reaksi menyatakan jumlah atau
perbandingan mol atau perbandingan volum terkecil (untuk gas) dari zat-zat yang
direaksikan.
Perhatikan contoh soal berikut :
Sebanyak 2,7 gram alumunium direaksikan dengan 49 gram asam sulfat encer
sehingga menghasilkan garam alumunium sulfat dan gas hirogen. Reaksi yang terjadi
adalah sebagai berikut :
Al (s) + H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2 (g)
Diketahui Ar Al=2,7; H=1; S=32; O=16;
a. Zat manakah yang merupakan pereaksi pembatas?
b. Berapa gram zat yang tidak ikut bereaksi?
c. Berapa gram garam yang terbentuk?
d. Berapa volum gas hidrogen yang terbentuk jika diukur pada suhu dan tekanan
standar?
e. Berapa volum gas hidrogen yang terbentuk jika diukur pada suhu dan tekanan
yang sama massa 1 liter gas NO adalah 3 gram?
Penyelesaian :
Setarakan dahulu persamaan reaksinya :
2Al (s) + 3H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3H2 (g)
Mula mula : 0,1 mol 0,5 mol - -
Bereaksi : 0,1 mol 0,15 mol 0,05 mol 0,15 mol

Sisa : - 0,35 mol 0,05 mol 0,15 mol

Jadi Pereaksi pembatasnya adalah Al karena hasil habis terlebih dahulu.


Uji Komptensi
1. Lengkapi Tabel di bawah ini
No. Unsur/Senyawa Jumlah mol Jumlah partikel
(atom/ion/molekul)
1. C 0,1
2. CO2 0,5
3. BaCl2 10
4. AlCl3 1,5 x 1024
5. Cu 3,01 x 1023
2. Lengkapi Tabel di bawah ini
No. Unsur/Senyawa Ar/Mr Jumlah mol Massa
1. Fe 56 224 gram
2. N2 28 56 gram
3. CaCO3 100 10,0 mol
4. H2SO4 98 0,05 mol
5. CH3CH2OH 46 5,0 mol
3. Hitunglah volume gas-gas berikut, jika semua gas diukur pada
kondisi standart
0,75 mol gas propana (C3H8)

50,0 mol gas hidrogen


(H2)

88 gram gas karbon


dioksida (CO2, Mr = 44)

160 gram gas belerang


trioksida (SO3, Mr = 80)

90 gram uap air (H2O, Mr =


18)
KEGIATAN BELAJAR 3
RUMUS EMPIRIS, RUMUS MOLEKUL
A. Rumus Empiris
Rumus empiris adalah rumus kimia yang menggambarkan perbandingan
mol terkecil dari atom-atom penyusun senyawa. Sebagai contoh, setiap molekul
asetat terdiri dari 2 atom karbon (C), 4 atom hidrogen (H), dan 2 atom Oksigen (O).
Dengan demikian, perbandingan jumlah atom C : H : O dalam asam asetat adalah 2 :
4:2=1:2
: 1. Jadi rumus empiris asam asetat adalah CH 2O. Dengan demikian, hal yang harus
diupayakan pada penetapan rumus empiris suatu senyawa adalah menentukan
perbandingan jumlah mol atau perbandingan mol unsur penyusun senyawa tersebut.
Contoh soal :
Dalam 3 gram suatu senyawa karbon terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram
Hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. Tentukanlah rumus empiris dari senyawa
tersebut ( Ar H
= 1; C= 12; dan O = 16).
Jawab:
Suatu senyawa mengandung unsur karbon (C), Hidrogen (H) dan Oksigen (O).
Dalam 3 gram senyawa terdapat C = 1,2 gram; H= 0,2 gram; dan O = 3-(1,2+0,2)
gram = 1,6 gram
Mol C = 1,2/12 = 0,1 mol
Mol H = 0,2/1 = 0,2 mol
Mol O = 1,6/16 = 0,1 mol
perbandingan mol C : H : O = 0,1 : 0,2 : 0,1
= 1 : 2 : 1 Jadi rumus empiris senyawa
tersebut adalah CH2O
B. Rumus Molekul

Rumus Molekul adalah rumus sebenarnya dari suatu senyawa. Secara


umum, rumus molekul dari senyawa dengan rumus empiris RE dapat dinyatakan
sebagai (RE)x , adapun harga x bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari
senyawa yang bersangkutan.
Contoh soal :
Diketahui rumus empiris suatu senyawa adalah CH2O dan massa molekul relatif
senyawa tersebut adalah 60, lalu anda diminta menentukan rumus molekulnya.
Dalam hal ini rumus molekul senyawa dapat ditulis sebagai (RE)x, seterusnya nilai
x ditentukan berdasarkan nilai massa molekul relatifnya.
Jawab :
Diketahui rumus empiris CH2O
Misalnya rumus molekul senyawa itu (CH2O)x
Mr Mr (CH2O)X = 60
(12 + 2 + 16)x = 60
30 x = 60
x = 2
Jadi Rumus Molekul Senyawa tersebut C2H4O2
C. Rumus Senyawa Hidrat
Hidrat adalah senyawa Kristal padat yang mengandung air Kristal
(H2O). Rumus kimia senyawa Kristal padat sebenarnya sudah diketahui.
Jadi, pada dasarnya penentuan rumus hidrat adalah penentuan jumlah
molekul air kristal (x). Rumus hidrat dapat ditulis sebagai berikut :
10
(Rumus kimia senyawa kristal padat).x(H2O)
Nilai x dapat dihitung dari perbandingan mol pada pemanasan
hidrat. CaSO4.x(H2O) → CaSO4 + xH2O
1 mol 1 mol 1 mol
Contoh:
Terusi CuSO4.5H2O : Tembaga (II) sulfat pentahidrat
Gypsum, CaSO4.2H2O : Kalsium sulfat dihidrat
Garam inggris, MgSO4.7H2O : Magnesium sulfat heptahidrat

D. Kadar zat dalam campuran


Menyatakan kadar campuran sangat penting dalam kimia. Kadar zat sangat
mempengaruhi reaksi kimia yang terjadi. Kadar zat dapat dinyatakan dalam :
1. Persen massa (% massa)
Untuk menyatakan % massa kita dapat menentukannya dengan rumus:

massa zat
Persen massa zat %= ×100 %
total massa
Contoh:
20 gram gula dicampurkan dengan 80 gram air. Berapakah % kah kadar gula dalam
larutan yang terbentuk?
Jawab:
= (20 gram/ 100 gram) x 100%
= 20%
Perhatikan bahwa massa campuran adalah massa gula ditambah massa air yaitu
100 gram, bukan 80 gram. Kesalahan sering dilakukan disini.

2. Persen volume (% volum)


Persen volum sering digunakan untuk menyatakan kadar zat yang terbentuk dari
dua zat berwujud cair, misalnya untuk menyatakan kadar alcohol dalam
campuran. Untuk menyatakan % volume kita dapat menentukannya dengan
rumus:
volume zat
Persen volume zat %= × 100 %
total volume
Misalnya, kalian membeli alcohol yang dikemasannya tertera kadarnya 70 %.
Berarti alkohol yang kalian beli itu tidak murni atau campuran. Alkohol itu
terdiri dari alkohol dan air. Bila volume alkohol yang kalian beli itu 250 ml,
berapa banyak air yang terdapat pada campuran tersebut?
Alkohol 70 % = (70/100) x 250 ml
= 175 ml
Berapa banyak airnya?
250 ml – 175 ml = 75 ml

3. Kadar Atom/unsur dalam Senyawa


Untuk komposisi zat berupa unsur dapat ditentukan dari rumus kimianya dengan
menggunakan persamaan berikut:
Jumlah unsur × A r unsur
Persen massa unsur dalam senyawa %= ×100 %
M r senyawa

11
Contoh Soal :
Tentukan komposisi unsur N dalam urea (CO(NH2)2)
( Ar C = 12 ; N = 14 ; O = 16 ; dan H = 1)
Penyelesaian:
1 mol urea mengandung 1 atom C, 1 atom O, 2 atom N dan 4 atom H
Mr urea = (1 x Ar C) + (1 x Ar O) + (2 x Ar N) + (4 x Ar H)
= 12 + 16 + 28 + 4
= 60
AI unsur N × A r N
Kadar N = ×100%
M r (CO ( NH 2 ) 2)
2× 14
= ×100%
60
28
= × 100% = 46,66%
60

4. Ppm / Bpj (bagian persejuta)


Ppm / bpj digunakan untuk menyatakan kadar campuran yang sangat kecil.
Misalnya untuk menyatakan kadar gas gas polutan di udara, kadar garam dalam
air laut dan lain sebagainya.
Misalnya:
Diambil sampel 1 kg air sungai. Setelah diteliti, didalamnya terdapat 20 mg
Pb. Maka kita bisa menyatakan bahwa dalam air sungai tersebut:
kadar Pb adalah = (20 mg/ 1000000 mg) x 1000000 = 20 ppm
Sehingga untuk menentukan kadar ppm zat dapat digunakan rumus berikut.
massa zat
ppmmassa zat= ×106 ppm
M r campuran

Uji Kompetensi

1. Suatu oksida nitrogen mengandung oksigen sebanyak 36,37% massa, maka rumus molekul
senyawa tersebut adalah ….
A. NO
B. N2O3
C. NO3
D. N2O
E. N3O3
2. Dalam suatu percobaan di laboratorium, 10 liter (T,P) nitrogen monoksida direaksikan dengan 5
liter (T,P) gas oksigen menghasilkan 5 liter (T,P) suatu oksida nitrogen. Rumus oksida nitrogen
tersebut adalah ….
A. N2O5
B. N2O4
C. N2O3
D. NO2
E. N2O
3. Senyawa X terdiri dari 87,42% massa N dan sisanya massa H. Jika massa molekul
relatif senyawa X sebesar 32, rumus empiris dan rumus molekul senyawa X? (Ar N = 14; H = 1)
A. NH2 dan N2H4
B. NH3 dan NH2
12
C. NH dan NH2
D. NH3 dan N2H4
E. NH dan NH3
4. Suatu senyawa organik tersusun dari 40% karbon; 6,6% hidrogen dan sisanya oksigen. Rumus empiris
senyawa tersebut adalah ….
A. CHO
B. CH2O
C. C2H4O2
D. C2HO
E. CH2O2
5. Dalam praktikum, sekelompok siswa membakar secara sempurna 46 gram senyawa karbon yang terdiri
atas unsur C, H, dan O. Pembakaran tersebut menghasilkan 88 gram CO2 dan 54 gram uap air (Ar H = 1; C
= 12; O = 16). Rumus empiris senyawa yang dibakar adalah ….
A. CH2O
B. CH3O
C. C2H6O
D. C2H6O2
E. C3H8O
6. Apabila diketahui massa atom relatif (Ar) H = 1, C = 12, O = 16 dan massa molekul relatif H2C2O4 xH2O
adalah 126, maka harga X dalam senyawa H2C2O4 xH2O adalah….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
7. Kadar nitrogen paling besar dari senyawa berikut adalah … (ArAr N= 14; O = 16; H = 1; K = 39; C = 12).
A. N2O5
B. NO2
C. HNO3
D. KNO3
E. CO(NH2)2
8. Untuk mendapatkan logam aluminium dari bijihnya dapat dilakukan dengan elektrolisis. Berapakah massa
logam aluminium yang dapat diperoleh dari 2,6 kg bauksit? (ArAr Al = 27; O = 16)
A. 0,33 g
B. 33,0 g
C. 330 g
D. 165 g
E. 16,5 g
9. 65 gram cuplikan berisi PbS yang kemudian dibakar dengan oksigen menghasilkan 12 gram sulfur
dioksida. Jika hanya 80%sulfur dalam PbS yang bereaksi, tentukan persen PbS dalam cuplikan. (Ar
Pb=207, S=32)
A. 46,5%
B. 52,1%
C. 68,9%
D. 86,2%
E. 79,4%
10. Pada proses industri, logam besi dihasilkan dari bijih besi, Fe2O3 melalui reaksi reduksi dengan kokas (C)
sesuai reaksi: Fe2O3(s) + 3C(s) → 2Fe(s) + 3CO(g)
Jika tersedia 1,6 ton bijih besi murni, maka massa logam besi yang dapat dihasilkan adalah…
(Ar Fe = 56, O = 16, C = 12)
A. 0,56 ton
B. 1,12 ton
C. 1,60 ton
D. 3,20 ton
E. 5,60 ton
13
KEGIATAN BELAJAR 4
HUKUM DASAR KIMIA

Ilmu Kimia senantiasa berkembang seiring penguasaan manusia terhadap


teknologi. Melalui serangkaian eksperimen dan pengamatan, para ahli kimia
mengemukakan teori-teori tentang perhitungan zat. Setelah melalui pengujian dan
pembuktian, teori-teori ini akhirnya dijadikan hukum dasar kimia. Apa saja yang
termasuk hukum dasar kimia? Siapa yang mengajukan teori tersebut?

A. Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)


Tentunya kalian pernah membakar kertas seperti pada gambar tersebut bukan !
Pernahkah timbul pertanyaan dibenak kalian “kemanakah hilangnya kertas yang
terbakar ?”
Sebagian besar hasil reaksi pada pembakaran kertas adalah gas, sehingga massa zat
yang tertinggal menjadi lebih sedikit dari massa kertas semula. Jika pembakaran kertas
dilangsungkan dalam sistem tertutup, maka massa zat sebelum dan sesudah reaksi akan
sama

Seorang ahli kimia Prancis bernama Anthony Laurent Lavoisier melakukan


percobaan. Ia menimbang massa zat sebelum dan setelah reaksi pemanasan
oksida raksa secara teliti, ternyata terjadi pengurangan massa oksida raksa.
Menurut Lavoisier, ketika oksida raksa dipanaskan menghasilkan gas oksigen,
massa dari oksida raksa berkurang. Lavoisier juga membuktikan kebalikannya,
jika sebuah logam dipanaskan di udara, massanya akan bertambah sesuai
dengan jumlah oksigen yang diambilnya dari udara. Kesimpulan Lavoisier ini
dikenal dengan nama Hukum Kekekalan Massa

Cermati percobaan berikut. Reaksi Mg(s) + Cl2(g) → MgCl2(s)


Massa (g)
Percobaan Mg Cl2 MgC Mg sisa reaksi Cl2 sisa reaksi
l2
1 1,0 2,9 3,9 ––– ––
2 3,0 8,9 11,9 0,2 2,2
3 6,0 20 23,8 ––– –
4 5,0 14,2 19,0 0,2 ––
Hitunglah jumlah massa magnesium dan klor pada percobaan 1, 3, 4 dan bandingkan
dengan jumlah massa magnesium klorida pada percobaan 1, 3, 4 tersebut.
…………………………………………………………………………………………

14
B. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)

Air merupakan salah satu senyawa paling sederhana dan paling sering dijumpai serta
paling penting. Bangsa Yunani Kuno menganggap air sebagai salah satu dari empat
unsur penyusun segala sesuatu (selain tanah, udara, dan api). Bagian terkecil dari air
yaitu molekul air. Molekul yaitu partikel yang sangat kecil, sehingga jumlah molekul
dalam segelas air melebihi jumlah halaman buku yang ada di bumi
Penguraian senyawa air (H2O) pada sumber air seperti air hujan, air sumur, dan air
sungai dapat dilakukan melalui proses elektrolisis. Bagaimanakah perbandingan dari
massa dua unsur yang bersenyawa? Bagaimana pula perbandingan massa dari
natrium dan klorin pada senyawa garam dapur?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut selidikilah dari percobaan berikut
Amati data percobaan berikut.:
Dua cuplikan garam dapur murni asal Madura dan Cirebon menghasilkan data
sebagai berikut.

Massa garam Massa Natrium dari Massa Klorin dari


cuplikan cuplikan
Cuplikan 1 0,2925 g 0,1150 g 0,1775 g
Cuplikan 2 1,775 g 0,690 g 1,065 g
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.
Hitunglah persentase natrium dalam cuplikan 1 dan cuplikan 2.
………………………………………………………………………………………..
Seorang ahli kimia Prancis yang bernama Joseph Louis Proust (1754–1826)
mencoba menggabungkan hidrogen dan oksigen untuk membentuk air. Dari
percobaan yang dilakukannya, Proust mengemukakan teorinya yang terkenal
dengan sebutan Hukum Perbandingan Tetap, yang berbunyi:
“Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya adalah tetap”

C. Hukum Kelipatan Perbandingan (Hukum Dalton)


Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsur-unsur
yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang diantaranya
adalah John Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan
yang terkait dengan perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Dari
hasil percobaan, Dalton menyimpulkan :

“Jika dua buah unsur dapat membentuk lebih dari satu macam senyawa,
maka perbandingan massa salah satu unsur yang terikat pada massa unsur
lain yang sama merupakan bilangan bulat dan sederhana”
Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Kelipatan Perbandingan dari Dalton
15
Cermati data percobaan berikut.
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk beberapa macam senyawa

Senyawa Massa Nitrogen (%) Massa Oksigen (%)


1 63,7 36,3
2 46,7 53,3
3 36,9 ...
4 30,5 ...
5 ... 74,1
6 ... 77,4
1. Hitunglah perbandingan massa nitrogen terhadap massa oksigen padasenyawa 1 dan
senyawa 2.
Jawab :
................................................................................................................................................

2. Lengkapi persentase massa oksigen pada senyawa 3, 4, 5, dan 6 selanjutnya


hitunglah perbandingan massa nitrogen terhadap massa oksigen pada senyawa 3, 4, 5,
dan 6 (seperti untuk senyawa 1 dan 2).
Jawab :
................................................................................................................................................

D. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay-Lussac)


Telah banyak ilmuwan sebelum Gay Lussac yang menemukan bahwa gas hidrogen
bereaksi dengan gas oksigen membentuk air. Di antaranya Henry Cavendish, William
Nicholson, dan Anthony Carlise yang menemukan perbandingan volume hidrogen dan
oksigen, tetapi belum menemukan perbandingan volume air yang dihasilkan dari
reaksi antara gas hidrogen dan oksigen.
Bagaimana hasil penemuan dari Gay Lussac? Apakah Hukum Perbandingan
Volume itu? Amati dan selidikilah dengan melakukan kegiatan berikut
Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan
dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama
Percobaan Hidrogen Oksigen Uap air
1 2 liter 1 liter 2 liter
2 1 liter 0,5 liter 1 liter
3 ... liter 2 liter 4 liter
4 5 liter ... liter 5 liter
5 3 liter 1,5liter ... liter

1. Tentukan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air untuk percobaan 1


dan percobaan 2.
2. Tentukan volume hydrogen, oksigen ataupun uap air pada percobaan 3, 4, 5
sesuai dengan perbandingan volume percobaan 1 dan percobaan 2

Joseph Louis-Gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati volume
gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Dari data tersebut, Gay Lussac
menyimpulkan Hukum Perbandingan Volume.
“Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan volume gas-gas
pereaksi dengan gas-gas hasil reaksi merupakan bilangan yang bulat dan sederhana.”
E. Hipotesis Avogadro
16
Selain Gay Lussac, Avogadro juga menemukan hubungan antara volume dan jumlah
molekul. Bagaimana hasil penelitian Avogadro? Lakukanlah penyelidikan mengenai
hubungan antara volume gas dan jumlah molekul berikut.
Cermati data percobaan berikut:
Reaksi hidrogen + klor → hidrogen klorida
Percobaan Hidrogen Klor Hidrogen klorida
1 1x molekul 1x molekul 2x molekul
2 2x molekul 2x molekul 4x molekul
3 3x molekul ... 6x molekul
4 ... 4x molekul 8x molekul
5 5x molekul ... ...
1. Hitunglah jumlah molekul klor pada percobaan 3
2. Hitunglah jumlah molekul hidrogen, klor, dan hidrogen klorida pada percobaan 4
dan percobaan 5.
3. Berapakah perbandingan jumlah molekul hidrogen, klor dan hidrogen klorida
4. Berapakah perbandingan volume hidrogen, klor dan hidrogen klorida
5. Apakah perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan
nilai yang sama
Seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro pada 1811 menemukan bahwa
gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan
merupakan atom-atom bebas). Dengan demikian, Avogadro
mengembangkan Hukum Dalton dan Gay Lussac yang dikenal dengan
Hipotesis Avogadro.
“Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama
dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama.”

UJI KOMPETENSI AKHIR


Pilihlah jawaban yang benar !
1. Pada pembakaran sempurna 1 L gas asetilena C2H2 diperlukan udara (yang mengandung 20%
mol oksigen) yang diukur pada P dan T yang sama sebanyak . . . L.
A. 2,5
B. 5
C. 7,5
D. 10
E. 12,5
2. Pembuatan konsentrasi Cl– sebesar 0,10 M maka 250 mL larutan CaCl2 0,15 M harus
diencerkan sampai volume . . . mL.
A. 500
B. 750
C. 1000
D. 1250
E. 1500
3. Serbuk besi sejumlah 28 g (Ar Fe = 56) direaksikan dengan 20 g belerang (Ar S = 32)
sesuai reaksi Fe + S FeS, zat yang tersisa sesudah reaksi selesai yaitu . . . .
A. 2 g belerang
B. 4 g belerang

17
C. 7 g besi
D. 8 g besi
E. 14 g besi
4. Sebanyak 76,4 g Na2B4O7. x H2O dipanaskan sehingga air kristal menguap. Di samping itu
garam anhidrat yang terjadi terurai menurut reaksi:
Na2B4O7 2NaBO2 + B2O3.
Hasil reaksi yang terjadi ternyata memperoleh 40,4 g NaBO2. Jika Ar : Na = 23, B = 11, H =
1, O = 16 maka harga x pada kristal adalah . . . .
a. 2
b. 5
c. 6
d. 10
e. 12
5. Jika pada STP volume dari 4,25 g gas sebesar 2,8 L, massa molekul relative gas tersebut
yaitu . . . .
a. 26
b. 28
c. 30
d. 32
e. 34

6. Rumus empiris adalah . . .


a. Jenis dan jumlah yang sesungguhnya atom-atom yang menyusun suatu molekul.
b. Jenis dan jumlah perbandingan yang paling sederhana dari partikel penyusun suatu zat.
c. Komposisi dari partikel penyusun suatu zat.
d. Rumus kimia yang terbentuk dari senyawa yang terdiri dari dua unsur saja.
e. Rumus kimia yang terbentuk dari senyawa yang tersusun dari gabungan ion.
7. Di bawah ini beberapa aturan dalam penulisan rumus kimia kecuali . . .
a. Rumus empiris suatu zat dapat identik dengan rumus molekulnya.
b. Rumus molekul dapat merupakan penggandaan dari rumus empirisnya.
c. Suatu zat dapat memiliki rumus empiris, tetapi tidak mempunyai rumus molekul.
d. Rumus kimia senyawa yang terbentuk dari gabungan ion didahului anion kemudian
kation.
e. Jumlah masing-masing ion di dalam satuan rumus kimia senyawa ion mempunyai
muatan yang netral.
8. Rumus empiris dari glukosa yaitu . . . .
a. CH2O
b. CH7O4
c. C2H7O
d. C6H12O6
e. C12H22O11
9. Di bawah ini yang bukan merupakan rumus molekul yaitu . . . .
a. HCl
b. NaCl
c. CH4
d. H2O
e. C3H8
18
10. Berikut ini yang merupakan rumus empiris yaitu . . . .
a. C6H12O6
b. (C2H4O2)3
c.
3C2H4O2
d.
CH2O
e.
(CH2O)6
11. Di dalam dua molekul gula pasir C12H22O11 terdapat . . . .
a. 12 molekul karbon
b. 44 molekul hidrogen
c. 11 molekul oksigen
d. 22 molekul hidrogen
e. 33 molekul oksigen
12. Apabila tiga molekul senyawa mengandung 6 atom C, 21 atom H dan 3 atom O maka rumus
empiris dan rumus molekulnya yaitu . . . .
a. C6H21O3 dan C2H7O
b. C6H21O3 dan C6H12O3
c. C2H7O3 dan C2H7O3
d. C2H7O dan C6H21O3
e. CH7O dan C6H12O3
13. Sebanyak 5,0 g hidrat dari tembaga(II)sulfat [CuSO 4.xH2O] dipanaskan sampai semua air
kristalnya menguap. Jika massa padatan tembaga(II)sulfat yang terbentuk adalah 3,2 g maka
rumus hidrat tersebut adalah ....
(Ar Cu = 63,5 ; S = 32 ; O = 16 ; H = 1)
a. CuSO4.5H2O
b. CuSO4.4H2O
c. CuSO4.6H2O
d. CuSO4.7H2O
e. CuSO4.2H2O
14. Sebanyak 10 gram kristal hidrat besi(II) sulfat dipanaskan sehingga semua molekul air kristal
tersebut menguap. Massa kristal yang tersisa adalah 5,47 gram. Rumus molekul hidrat tersebut
adalah (Ar H =1, Ar O = 16, Ar S = 32, Ar Fe = 56)
a. FeSO4.5H2O
b. FeSO4.3H2O
c. FeSO4.6H2O
d. FeSO4.7H2O
e. FeSO4.2H2O
15. 92 gram senyawa karbon dibakar sempurna menghasilkan 132 gram karbon dioksida (Mr=
44) dan 72 gram air (Mr = 18). Rumus empiris senyawa karbon tersebut adalah ....
a. C2H2O4
b. C3H8O3
c. C4H10O2
d. C5H12O
e. C6H14
16. 5 liter campuran berisi metana dan butana dibakar sempurna dengan oksigen. Pada suhu dan
tekanan yang sama dihasilkan gas karbon (IV) oksida sebanyak 17 liter. Volume gas metana
dan butana berturut-turut adalah ...
A. 2 liter dan 3 liter
19
B. 3 liter dan 2 liter
C. 1 liter dan 4 liter
D. 4 liter dan 1 liter
E. 2,5 liter dan 2,5 liter
17. Untuk membakar sempurna gas etena sebanyak 2 liter, menurut reaksi:
C2H4(g) + 3O2(g) → 2CO2(g) + 2H2O(g)
Diperlukan udara sebanyak ... (diukur pada P dan T yang sama, serta udara mengandung 20%
volume oksigen).
A. 30 liter D. 3 liter
B. 15 liter E. 2 liter
C. 10 liter
18. Dari rumus kimia dibawah ini…
1. NH3 3. SO2
2. Br2 4. O2
Yang merupakan rumus molekul senyawa adalah…
a. 1,2, dan 3 d. 4 saja
b. 1 dan 3 e. 1,2,3, dan 4
c. 2 dan 4
19. Kadar zat besi yang diperbolehkan dalam air minum adalah 0,3 mg/ liter .
Kadar zat besi tersebut bila dinyatakan dalam ppm adalah…
a. 0,1 ppm d. 1,2,3, dan 4
b. 0,15 ppm e. 1,2 ppm
c. 0,3 ppm
20. Tersedia 100ml alkohol 70 %. Supaya alkohol tersebut kadarnya menjadi 40 % maka volum air
yang harus ditambahkan adalah….
a. 75 ml d. 170ml
b. 100ml e. 210ml
c. 145ml
21. Senyawa berikut ini mempunyai rumus empiris dan rumus molekul yang sama …
a. CH4 d. C3H6
b. C2H2 e. C4H8
C. C6H12O6
22. Dari senyawa berikut ini yang mengandung jumlah atom oksigen terbanyak adalah…
a. AL2(SO4)3
b. Na2 SO4
c. C6H12O6
d. Ca (CH3COO)2
e. Mg SO4 7H2O
23. Jika masa atom relatif unsur X adalah a dan masa rata-rata satu atom C-12 adalah B gram,maka
massa rata-rata satu atom unsur X adalah…
a. a.b d. 12 ab

b. a/b e.

c.
24. Jika Ar Ca = 40; C = 12 ; H = 7 dan O = 16. Maka Mr dari Ca (CH 3COO)2 adalah…
a. 85 d. 130
b. 99 e. 158
c. 118
20
25. Galium terdiri atas 2 jenis isotop yaitu Ga – 69 dan Ga – 71. apabila masa atom relatif (Ar)
Galium adalah 69,8 maka kelimpahan isotop Ga – 69 adalah…
a. 20% d. 60%
b. 40% e. 80%
c. 50%
26. Perhatikan grafik berikut.

Volume gas A pada suhu 450 K adalah ….


a. 23
b. 60 L
c. 80 L
d. 31
e. 75 L
27. Dalam suatu percobaan, 4,2 gram Cu direaksikan dengan 2,5 gram S, ternyata menghasilkan 6,3
gram CuS. Jika hukum kekekalan massa berlaku, hitung berapa gram CuS yang akan dihasilkan
jika 30 gram Cu direaksikan dengan 10 gram S.
A. 40 gram CuS C. 25 gram CuS E. 10 gram CuS.
B. 30 gram CuS D. 20 gram CuS
28. Jika Fe direaksikan dengan belerang (S), ternyata dapat menghasilkan dua macam senyawa,
yaitu FeS dan FeS2. Perbandingan massa S antara senyawa II (FeS2) dengan sdenyawa I (FeS)
untuk massa Fe yang tetap adalah
A. 1 : 1 C. 2 : 1 E. 3 : 2
B. 1 : 2 D. 2 : 3
29. Berapakah volume gas hidrogen yang dapat bereaksi sempurna dengan 24,0 Liter gas oksigen
untuk menghasilkan uap air?
C. 48,0 Liter C. 24,0 Liter E. 12,0 Liter.
D. 44,8 Liter D. 22,4 Liter
30. Lima mol suatu gas A beratnya 560 gram pada keadaan standar. Bila 150 mL gas A ini berada
pada suhu 136,5 oC dan tekanan 1 atm, berapakah jumlah partikel gas tersebut? A. 9,03 x 1023
C. 5,38 x 1021 E. 1,2 x 1021
B. 3,01 x 1023 D. 2,69 x 1021
31. Teori yang dikemukakan oleh Joseph Louis Proust mengenai hukum perbandingan tetap yaitu . .
.
A. Massa zat sebelum reaksi sama dengan massa setelah reaksi.
B. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa selalu tetap.
C. pabila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, massa salah satu unsur
tersebut tetap, maka perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana.
D. Semua gas yang direaksikan dengan hasil reaksi, diukur pada suhu dan tekanan yang
21
sama.
E. Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gas-gas yang bereaksi dan
hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat.
32. Hasil dari percobaan yang dilakukan oleh Joseph Louis Proust dalam membuktikan hukum
perbandingan tetap adalah . . .
A. Massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang
tetap yaitu 1 : 8.
B. Massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan yang
tetap yaitu 8 : 1.
C. Massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan
yang tetap yaitu 3 : 8.
D. Massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan
yang tetap yaitu 8 : 3.
E. Massa hidrogen dan massa oksigen yang terkandung dalam air memiliki perbandingan
yang tetap yaitu 1 : 3.
33. Di bawah ini yang sesuai dengan teori Dalton tentang hukum perbandingan berganda, yaitu
...
A. Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi yaitu tetap.
B. Perbandingan massa unsur-unsur penyusun suatu senyawa yaitu tetap.
C. Dua unsur dengan massa salah satu unsur dibuat tetap (sama) dapat membentuk beberapa
senyawa dengan perbandingan massa unsur yang lain berupa bilangan bulat dan
sederhana.
D. Semua gas yang direaksikan dengan hasil reaksi, diukur pada suhu dan tekanan yang
sama.
E. Pada suhu dan tekanan yang sama perbandingan volume gasgas yang bereaksi dan
hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat.
34. Jika 20 cm3 gas yang mengandung nitrogen dan oksigen pada pemanasan terurai menjadi 40
cm3 gas nitrogen dioksida dan 10 cm3 gas oksigen dengan persamaan reaksi:
NxOy NO2 + O2 maka rumus senyawa tersebut yaitu . . . .
a. NO
b. N2O
c. NO2
d. N2O4
e. N2O5
35. Jika 5 L gas C2H6 dibakar sempurna sesuai reaksi:
2C2H6 + 7O2  4CO2 + 6H2O maka pada P dan T yang sama gas CO2 yang dihasilkan
maksimum sebanyak . . . .
A. 2,5 L
B. 5 L
C. 6 L
D. 10 L
E. 14 L

22

Anda mungkin juga menyukai