Anda di halaman 1dari 16

STOIKIOMETRI

Stoikiometri berasal dari stoicheion yang artinya unsur. Metri = mengukur


Dalam artian luas bermacam pengukuran yang lebih luas meliputi perhitungan
zat dan campuran kimia.
Stoikiometri dibagi atas:

a. stoikiometri unsur dan senyawa


b. stoikiometri reaksi reaksi kimia

ad a. stoikiometri unsur dan senyawa

1). bilangan Avogadro ( N A) = 6,0225 x 1023

1 mol unsur X = 6,0225 x 10 23 atom X


1 mol senyawa Y = 6,0225 x 10 23 molekul Y
2). 1 mol unsur X = (massa A r ) gr
1 mol senyawa Y = (massa M r ) gr
3). 1 mol C2 H4 = 2 mol C = 4 mol H
28 gr C2 H4 = (12 x 2) gr C = ( 1x4 ) gr H
100 % C2 H4 = 85,71 % C = 14,29 % H
4.Komposisi
persentase unsur = massa atom relatif unsur x jumlah atom X 100%
massa molekul relatif Rumus kimia
1/. Rumus empiris
2/. Rumus molekul
ad.1 Rumus empiris
Rumus kimia empiris adalah rumus yang paling sederhana yang
menyataka perbandingan atom-atom dari unsur pada senyawa.

Rumus empiris dapat ditentukan:


a. macam unsur dalam senyawa
b. persen komposisi unsur
c. massa atom relatif unsur-unsur ybs.
Cara menentukan rumus empiris
1. tentukan massa setiap unsur dalam sejumlah massa tertentu
senyawa
atau persen massa setiap unsur.
2. membaga massa setiap unsur dengan massa atom relatif,
sehingga
didapat perbandingan setiap mol setiap unsur.
3. mengubah perbandingan menjadi bilangan sederhana dengan
cara membagi dengan cara membagi dengan bilangan bulat
terkecil. Jika perbandingan yang diperoleh masih pecahan, maka
kalikan dengan bilangan yang terkecil untuk mendapatkan
bilangan bulat.
-Rumus molekul
rumus melekul adalah jumlah mol setiap jenis atom dalam satu mol
molekul senyawa.
cara menentukan rumus molekul:
adalah n kali dari rumus empiris sehingga didapat massa molekul
relatif.
Ad b. Stoikiometri reaksi-reaksi kimia
1. persamaan kimia
menberikan informasi kwalitatif dan kuantitatif yang penting
pada perhitungan massa atau volume bahan dalam proses
kimia.
Nama nama pereaksi dan hasil reaksi ditulis hasilnya sisebut
sebuah persamaan .
Nitrogen + Hidrogen Ammonia
2. stoikiometri
N + H
2 2
NH3
Dalam persamaan ini 2 atom Nitrogen di sebelah kiri dan 1 atom Nitrogen
sebelah kanan serta 2 atom Hidrogen disebelah kiri dengan 3 atom Hidrogen
disebelah kanan.
Hal ini diperbaiki agar jumlah atom sebelah kiri setiap unsur sama dengan
jumlah atom unsur tersebut disebelah kanan . ini dibuat penyeimbangan dalam
persamaan reaksi sehingga jumlah atom setiap zat tidak berubah dalam reaksi
kimia ,atom tidak dapat dibentuk atau dihancurkan didalam suaru reaksi.
N2 + 3 H2 2 NH3
1 molekul N2 + 3 molekul H2 2 molekul NH3
1 x 6,022.1023molekul N2 + 3 x 6,022.1023molekul H2 2 x 6,022.1023molekul NH3
1 mol N2 + 3 mol H2 2 mol NH3
nilai 1 ; 3 ; 2 disebut koefisien persamaan reaksi.
Dalam membuat penyeimbangan koefisien reaksi dapat dilakukan dengan cara:
- Coba- coba
- oksidasi dan reduksi

3. Reaksi kimia
Beberapa sifat-sifat reaksi kimia adalah
a) Reaksi pembakaran:
2 C 2H 6 + 7 O2 4 CO2 + 6 H 2O
b. Penggabungan (sintesa)
CO(g) + 2 H2(g) CH3OH(g)
c). Penguraian
2Ag2 O(p) 4 Ag(p) + O2(g)
d). Perpindahan
- Perpindahan tunggal
Cu(p) + 2 Ag+(aq) Cu+2(aq) + 2 Ag(p)
- Perpindahan ganda
AgNO 3(aq) + NaCl (aq) AgCl (p) + NaNO(aq)

Perhitungan Dalam Reaksi Kimia


N2 + 3 H2 2 NH3

1 mol N2 = 3 mol H2 = 2 mol NH3 faktor


28 gr N2 = 6 gr H2 = 34 gr NH3 konversi
Reaksi-reaksi dalam industri kimia jarang sekali menggunakan bahan-
bahan dengan perbandingan stoikiometri .
Untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan seringkali digunakan
reaktan secara berlebih (ekses). Kelebihan ini keluar lagi bersama
hasil reaksi atau terpisah dan dapat dipakai lagi.
Meskipun bilamana jumlah reaktan dipakai tepat stoikiometri, reaksi
dapatberlangsung tidak sempurna, sehingga tetap ada zat yang tak
terpakai.
beberapa hal yang perlu diperhatikan:
a). Reaktan pembatas ( limiting reactan)
adalah reaktan yang jumlah stoikiometriknya terkecil.

b). Reaktan berlebih (exceess)


reaktan yang melebihi reaktan pembatas.
Persen kelebihan didasarkan pada jumlah kelebihan diatas
reaktan
pembatas menurut persamaan kimia.
% kelebihan(ekses) = mol kelebihan
x 100%
mol yang diperlukan untuk bereaksi
dengan reaktan pembatas
c. Konversi: bagian dari umpan (reaktan) atau zat tertentu
dalam umpan yang berubah menjadi hasil ( produk).
Konversi berhubungan dengan tingkat kesempurnaan
reaksi. Biasanya dinyatakan dengan persen atau
bagian yang didasarkan pada yang teoritis dapat
bereaksi

d. Selectivity: menyatakan jumlah hasil yang diinginkan,


dinyatakan sebagai bagian ( %) jumlah umpan
teoritis yang mungkin diubah.
Selektivitas kadang-kadang disebut juga
dengan efisiensi . Efisiensi konversi.

e. Yield : untuk satu reaktan dan hasil.


berat atau mol hasil dibagi dengan berat atau mol
reaktan semula.
Bila lebih satu hasil atau reaktan, harus dijelaskan
yield didasarkan atas zat yang mana.( atas dasar yang
diumpankan atau atas dasar yang dikonversikan )
Contoh soal:
Antimon (Sb) dibuat dengan cara memanaskan stabnit (Sb 2 S3)
dengan besi scrap, dimana lelehan antimon dikeluarkan dari
bawah reaktor.
0.6 kg stibnit dan 0,25 kg serpihan besi dipanaskan bersama
sama danmenghasilkan 0,2 kg logam antimon.
Reaksinya :
Sb2 S3 + 3 Fe 2 Sb + 3 Fe S
Ditanya :
a) reaktan pembatas
b) % reaktan berlebih
c) tingkat kesempurnaan reaksi
d) % konversi
e) selectivity
f) yield
Bilangan oksidasi/ tingkat oksidasi
Adalah bilangan yang menyatakan banyaknya elektron pada suatu atom
yang terlibat dalam pembentukan ikatan.
Misal: NaCl senyawa ini terdapat satu atom Na (logam)
melepaskan satu elektron ke atom Cl (bukan logam) .
jadi senyawa ini mengandung ion Na+ dan Cl-
maka dikatakan : Na mempunyai bilangan oksidasi + 1
Cl mempunyai bilangan oksidasi - 1
Aturan yang perlu diikuti dalam menentukan bilangan oksidasi :
(Bilamana ada dua aturan yang muncul berlawanan , maka ikuti aturan
yang diatur lebih dulu)
1. bilangan oksidasi sebuah atom dalam sebuah unsur bebas( tidak
terikat) adalah nol.
2. Jumlah bilangan oksidasi semua atom dalam sebuah molekul adalah
nol.
Untuk sebuah ion jumlahnya sama dengan muatan ion tersebut.
3. Dalam senyawanya, logam-logam alkali (golongan 1A = Li ; Na ; K ;
Rb ; Cs ; Fr) mempunyai bilangan oksidasi + 1 dan golongan alkali
tanah (II A = Be ; Mg : Ca ; Sr ; Ba ; Ra ) adalah +2
4. Dalam senyawanya , bilangan oksidasi hidrogen adalah + 1 ;
Flour = - 1
5. Dalam senyawanya , bilangan oksidasi oksigen adalah 2
6. Dalam senyawa binernya dengan logam , unsur-unsur golongan
VII A mempunyai bilangan oksidasi -1 ; golongan VI A adalah 2
dan golongan V A adalah -3
Reaksi Reduksi - Oksidasi (Redoks)
Adalah suatu reaksi dimana atom-atom tertentu mengalami
perubahan bilangan oksidasi.
- Zat yang mengandung atom-atom yang bilangan oksidasi
bertambah disebut di oksidasi dan disebut sebagai zat pereduksi /
reduktor.
- Zat yang mengandung atom-atom yang bilangan oksidasi
berkurang disebut di reduksi dan disebut sebagai zat peng oksidasi
/ oksidator.
- Dalam suatu reaksi reduksi- oksidasi jumlah kenaikan
bilangan oksidasi untuk semua atom dalam oksidasi Harus
sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi dalam
reduksi.
Penyetaraan koefisien reaksi redoks:
Ada dua cara menyetaraan reaksi kimia:
a. Cara setengah reaksi
b. Cara langsung ( perubahan bilangan oksidasi )
Ad a. Cara setengah reaksi
- suasana asam
1. bagi persamaan dalam dua setengah reaksi.
2. Seimbangkan atom-atom yang ada selain oksigen dan hidrogen
3. Seimbangkan oksigen dengan menambahkan H 2O pada sisi
yang memerlukan oksigen.
4. Seimbangkan hidrogen dengan menambahkan ion H + pada
sisi yang memerlukan hidrogen.
5. Seimbangkan muatan dengan menambahkan elekron pada sisi
yang sesuai.
6. Kalikan tiap setengah reaksi dengan faktor yang sesuai agar
jumlah elektron yang diterima sama dengan elektron yang
diberikan.
7. Jumlahkan kedua setengah reaksi
8. Hilangkan semua yang sama pada kedua ruas dari persamaan
reaksi.
- Suasana Basa
1. bagi persamaan dalam dua setengah reaksi.
2. Seimbangkan atom-atom yang ada selain oksigen dan hidrogen
3. Seimbangkan oksigen dengan menambahkan H2O pada sisi
yang memerlukan
oksigen.
4. Seimbangkan hidrogen dengan menambahkan ion H+ pada sisi
yang memerlukan hidrogen.
5. hilangkan ion H+ dengan menambahkan ion OH- yang sama
banyak pada kedua ruas persamaan
6. Seimbangkan muatan dengan menambahkan elekron pada sisi
yang sesuai
7. Kalikan tiap setengah reaksi dengan faktor yang sesuai agar
jumlah elektron yang diterima sama dengan elektron yang
diberikan.
8. Jumlahkan kedua setengah reaksi
9. Hilangkan semua yang sama pada kedua ruas dari persamaan
reaksi
Ad b. Perubahan bilangan oksidasi
1. tulis pereaksi dan hasil reaksi
2. Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
3. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan bilangan
oksidasi diruas kiri dan ruas kanan persaman reaksi
4.Hitung jumlah berkurangnya dan bertambahnya bilangan
7. Samakan jumlah atom H atau atom O diruas kiri dan ruas kanan
dengan menambahkan H2O.

Contoh soal:

Setarakan reaksi dibawah ini dalam suasana asam /basa dengan


cara:
a. Setengah reaksi
b. Perubahan bilangan oksidasi/langsung

1). Cr2O72 - + H2SO3 Cr3 + + HSO4 - ( suasana asam )

2). HPO32 - + OBr - Br - + PO4 3 ( suasana basa )


Eqivalen (eqiv)
Disamping menyelesaikan soal dengan menuliskan persamaan reaksi yang
lengkap,serta menyetarakan koefisien reaksi, maka dalam beberapa hal
dapat digunakan besaran yang disebut eqivalen, tanpa memerlukan
persamaan reaksi secara lengkap.
Eqivalen asam basa
- Satu eqivalen asam adalah sejumlah asam yang dapat menghasilkan satu
mol H +
1 mol HCl menghasilkan 1mol H+ 1 mol H2SO4 menghasilkan 2mol H+

1 mol HCl = 1eqiv HCl 1 mol H 2SO4 = 2 eqiv H2SO4

- Satu eqivalen basa adalah sejumlah basa yang dapat menghasilkan satu
mol oH - atau dapat menetralkan satu mol H+.

1 mol NaOH menghasilkan 1mol OH-


1 mol NaOH = 1 eqiv NaOH H3PO4
menghasilkan 3 mol H+ eqiv asam/basa= n x mol
1 mol H3PO4 = 3 eqiv H3PO4 asam/basa
n =jumlah H+ /OH-
Pada eqivalensi 1 eqiv asam = 1 eqiv basa
Eqivalen redoks
1 eqiv reduktor (zat pereduksi) = sejumlah zat yang dapat
memberikan /melepaskan 1mol elektron.
1 eqiv oksidator(zat pengoksidasi) = sejumlah zat yang
dapat menerima 1mol electron
Dalam reaksi redoks:
-jumlah elektron yang diterima = jumlah elektron yang
diberikan
-jumlah eqiv oksidator = jumlah eqiv reduktor
-massa /berat eqiv oksidator = massa 1 mol oksidator
dibagi dengan jumlah mol elektron yang diterima ( massa
satu mol oksidator dibagi dengan jumlah
berkurangnya bilangan oksidasi)
-massa /berat eqiv reduktor = massa 1 mol reduktor dibagi
dengan jumlah mol elektron yang diberikan ( massa satu
mol reduktor dibagi dengan jumlah bertambahnya
bilangan oksidasi)

Contoh:
a) KMnO4 MnO2
1 mol KMnO4 ~ 1 mol MnO2
B.O +7 +4
1 mol KMnO4 1 mol MnO2 = memberikan ( 7-4 = 3)
elektron
1 mol KMnO4 = 3 eqiv KMnO4
b) V2O 5 VO2
1 mo[ V2O 5 ~ 2 mo[ VO 2
BO +10 2 x(+4)= 8
1 mol V2O 5 2 mo[ VO 2 = memberikan 2
elektron
1 mol V2O 5 = 2 eqiv V2O 5

Anda mungkin juga menyukai