Anda di halaman 1dari 21

STOIKIOMETRI

Stoikiometri berasal dari kata Yunani :


• Stiocheion = unsur (partikel atom, ion, molekul, elektron
yang terdapat dalam unsur atau senyawa
yang terlibat dalam reaksi kimia

• Metrein = mengukur

Jadi stoikiometri adalah kajian tentang hubungan kuantitatif


dari zat – zat kimia dalam suatu reaksi kimia
A. Hukum – hukum Dasar Ilmu Kimia
• Hukum dalam bidang sains merupakan keteraturan yang
diperoleh dari hasil eksperimen
• Beberapa Hukum Dasar Kimia

1. Hukum Kekekalan Massa (Lavoisier, 1774)


Pada setiap reaksi kimia, massa zat-zat yang bereaksi
adalah sama dengan massa zat produk reaksi
Atau
Massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap

• Hukum ini dapat diungkapkan secara lain, yaitu :


Materi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan
(Hukum Kekekalan Zat/ Materi)
2. Hukum Ketetapan Susunan atau Hukum Perbandingan
Tetap (Proust, 1799)
Pada setiap reaksi kimia, massa zat yang bereaksi dengan
sejumlah tertentu zat lain selalu tetap
Atau
Suatu senyawa murni selalu terdiri atas unsur-unsur yang
sama yang tergabung dalam perbandingan tertentu

3. Hukum Kelipatan Perbandingan atau Hukum Perbandingan


Berganda (Dalton)
Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa,
maka perbandingan massa dari unsur yang satu yang
bersenyawa dengan sejumlah tertentu unsur lain, merupakan
bilangan yang mudah dan bulat
4. Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac, 1808)
Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama,
perbandingan volume gas-gas pereaksi dan gas produk
reaksi berbanding sebagai bilanganbulat dan sederhana
Contoh : Hidrogen + Oksigen Uap air
2 vol 1 vol 2 vol
Perbandingan volume :
Hidrogen : Oksigen : Uap air = 2 : 1 : 2

5. Hukum Avogadro
Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama
dari semua gas mengandung jumlah molekul yang sama
Hidrogen + Oksigen Uap air
2 vol 1 vol 2 vol
2 molekul 1 molekul 2 molekul
2 n molekul 1 n molekul 2 n molekul
B. Massa Atom Relatif (Ar) & Massar molekul Relatif (Mr)

• Ada 2 konsep massa atom dan molekul:


• Massa atom dan molekul absolut (dalam gram)
• Massa atom sebesar 1,66 x 10-24 gram disebut 1
SMA (satuan massa atom)

• Massa atom relatif (Ar) dan molekul relatif (Mr)


• Ditetapkan dengan membagi massa 1 atom suatu
atom atau massa 1 molekul suatu molekul dengan
1/12 massa atom C-12

C. Konsep Mol
Mol adalah jumlah zat suatu sistem yang mengandung
sejumlah besaran elementer (atom, molekul dsb) sebanyak
atom yang terdapat 12 gram tepat isotof C-12.
• Jumlah atom yang terdapat dalam 12 gram tepat isotof C-12
adalah 6,02 x 1023 atom
• Bilangan sebesar 6,02 x 1023 disebut bilangan Avogadro (N)
Jadi 1 mol suatu atom/ ion/ molekul/ elektron adalah
jumlah zat itu yang mengandung 6,02 x 1023 atom/
ion/ molekul/ elektron

• Hubungan antara massa (gram) dengan Ar dan jumlah mol


(n) :
massa (gram) atom atau molekul
n=
Ar (atom) atau Mr (molekul)

• Untuk 1 mol atom karbon yang Ar-nya 12 massanya 12 gram,


sehingga massa molar C = 12 g/mol
Jadi massa molar adalah massa dalam gram 1 mol suatu
zat yang sesuai dengan Ar-nya atau Mr-nya
D. Massa Unsur dalam Senyawa)
Ar Z x jumlah atom Z
Massa unsur Z = x massa senyawa
Mr

E. Persen Komposisi (% unsur dalam senyawa)


Persen komposisi (menurut massa) adalah persentase setiap
unsur dalam senyawa
Ar Z x jumlah atom Z
% unsur Z = x 100 %
Mr
F. Rumus Senyawa/ Kimia
Terdapat 2 jenis rumus kimia :
1. Rumus emperis
2. Rumus molekul

• Rumus emperis
Rumus yang menyatakan perbandingan paling sederhana
dari atom-atom berbagai unsur yang menyusun senyawa
Contoh senyawa glukosa mempunyai rumus emperis
(CH2O)n

• Rumus molekul
Rumus yang menyatakan jenis dan jumlah mol setiap jenis
atom dalam satu mol molekul senyawa
Contoh rumus molekul glukosa : C6H12O6
• Menentukan Rumus Emperis :

Contoh : Suatu senyawa mengandung persentase sebagai


berikut : C = 40 %, H = 6,67 % dan O = 53,3 %.
Tentukan rumus emperis senyawa di atas :

Penyelesaian :
Macam Unsur Karbon Hidrogen Oksigen
Lambang C H O
Persen Massa 40 % 6,67 % 53,3 %
Ar 12 1 16
Jumlah mol dalam 40/12 6,67/1 5,53/16
100 g senyawa = 3,33 = 6,67 = 3,33

Angka banding 1 2 1

Jadi rumus emperisnya adalah CH2O


• Menentukan rumus molekul
Data yang diperlukan :
• Rumus emperis
• Mr

Contoh :Tentukan rumus molekul untuk senyawa yang


mempunyai rumus emperis (CH2O)n dan massa
molekul relatif (Mr)180
Penyelesaian :
Massa rumus emperis relatif = (1x12 + 2x1 + 1x16)n
= 30 n
Massa rumus emperis relatif = Mr
30n = 180
n=6
Jadi rumus molekul : C6H12O6
• Ciri-ciri terjadinya perubahan kimia atau reaksi kimia antara
lain perubahan warna, timbul bau, terbentuk gelembung gas,
terbentuk endapan.

2. Persamaan Reaksi Kimia


• Reaksi kimia dalam bahasa ilmu kimia dituliskan dengan
persamaan reaksi.

• Dalam persamaan reaksi :


 Menggunakan tanda panah dengan arah ke kanan untuk
menyatakan suatu zat berubah menjadi zat lain
 Zat sebelum reaksi (yang bereaksi = pereaksi = reaktan)
ditulis di sebelah kiri atau sebelum tanda panah dan zat
setelah reaksi (hasil reaksi = produk) ditulis di sebelah
kanan atau setelah tanda panah
 Baik reaktan maupun produk ditulis dalam rumus
kimianya
 Jumlah atom-atom sebelum dan setelah reaksi setara
 Jika diperlukan penulisan persamaan reaksi dilengkapi
pula dengan menuliskan wujud zat baik sebelum
maupun sesudah reaksi dan atau menggunakan
tanda-tanda lain :
 p/s = padat/solid,
 l/c = liquid/cair,
 g = gas,
 aq = terlarut dalam air,
 tanda panah yang arahnya ke atas di bawah
tanda panah reaksi atau segi tiga di atas tanda
panah reaksi untuk menyatakan reaksi yang
berlangsung dengan pemanasan,
 tanda panah ke arah bawah di belakang rumus
kimia menyatakan reaksi menghasilkan endapan)

 Jika zat yang bereaksi atau hasil reaksi lebih dari


satu jenis digunakan tanda +
Tanda panah dibaca menghasilkan atau menjadi
 Tanda + di sebelah kiri tanda panah dibaca bereaksi
dengan dan di sebelah kanan tanda panah dibaca
dan

• Persamaan reaksi menjelaskan :


 secara kualitatif peristiwa yang terjadi
 secara kuantitatif (menyatakan jumlah zat yang
bereaksi dan jumlah produk reaksi)
Contoh :
Besi di udara terbuka bereaksi dengan oksigen membentuk
besi oksida dapat dinyatakan dengan persamaan reaksi
Besi + Oksigen Besi oksida
4 Fe(s) + 3 O2(g) 2 Fe2O3(s)

• Fe = besi, O2 = oksigen, Fe2O3 = besi oksida

• Bilangan di depan rumus kimia (4 di depan Fe, 3 di


depan O2 dan 2 di depan Fe2O3 menyatakan koefisien
• Bilangan di belakang tanda atom dalam rumus kimia
(2 dalam O2 dan 2 serta 3 dalam Fe2O3 menyatakan
indeks.
• Persamaan reaksi di atas mempunyai makna bahwa 4
atom besi bereaksi dengan 3 molekul oksigen
• Contoh reaksi yang berlangsung dengan pemanasan :
Fe + S FeS

• Contoh reaksi yang menghasilkan endapan :


NaCl(aq) + AgNO3(aq) NaNO3(aq) + AgCl(s)

• Cara menyatarakan reaksi kimia

Ada 2 cara, yaitu


cara coba-coba untuk persamaan reaksi sederhana
cara persamaan matematika untuk reaksi yang kompleks.

 Contoh menyetarakan reaksi : H2 + O2 H 2O


a) Menyetarakan dengan cara coba-coba :
• Mulai dari atom yang jumlahnya di sebelah kiri (sebelum
reaksi) tidak sama dengan di sebelah kanan (setelah
reaksi), yaitu O.
• Karena di sebelah kiri ada 2 atom O, sedangkan di
sebelah kanan hanya ada 1 atom O maka agar
jumlahnya sama atom O di sebelah kanan diduakalikan
dengan menuliskan angka 2 tersebut di depan H2O
(koefisien H2O diubah dari 1 menjadi 2).
• Dengan diduakalikannya H2O, maka jumlah atom H di
sebelah kanan menjadi 4 sedangkan di sebelah kiri ada
2 atom.
• Agar jumlah atom H di kiri dan kanan setara, maka atom
H di sebelah kiri jumlahnya dibuat menjadi 4 dengan
memberikan koefisien 2 di depan H2.
• Dengan demikian persamaan reaksi yang setara menjadi
2 H2 + O2 2 H 2O

b) Menyetarakan reaksi dengan persamaan matematika


• Tulis persamaan reaksi yang koefisiennya untuk masing-
masing zat dimisalkan dengan sembarang huruf
a H2 + b O2 c H 2O

• Tulis jumlah masing-masing zat sebelum dan setelah


reaksi dan atas dasar tersebut tulis persamaan
matematikanya

Atom Sebelum reaksi Setelah reaksi Persamaan


H 2a 2c 2a = 2c ….. I)
O 2b c 2b = c ……. II)
• Misalkan salah satu huruf (koefisien) dengan 1

Misal a = 1 maka dari persamaan I) diperoleh :


2 x 1 = 2c, sehingga

2 x1
c= = 1, jadi c = 1
2
Oleh karena c = 1 maka dari persamaan II) diperoleh :
2b = 1, maka
b = 1/2

• Dengan demikian persamaan reaksinya menjadi


H2 + 1/2 O2 H 2O
• Oleh karena koefisien dalam persamaan reaksi lazim
berupa bilangan bulat, sedangkan koefisien O2 berupa
bilangan pecahan maka untuk mengubahnya menjadi
bilangan bulat maka bilangan tersebut dikalikan dengan
bilangan tertentu yang menghasilkan bilangan bulat
yang paling sederhana, dalam hal ini dikalikan 2.
• Agar jumlah atom sebelah kiri dan kanan tetap setara
maka zat-zat yang lain koefisiennya dikalikan dengan
bilangan yang sama.

Dengan demikian persamaan reaksi akhirnya menjadi :


2 H2 + O2 2 H 2O

 Pada reaksi di atas 2 H2 bermakna 2 molekul H2 dan


setiap molekul H2 mengandung 2 atom H.
 Untuk 2 H2O bermakna 2 molekul H2O yang setiap
molekulnya mengandung 2 atom H dan 1 atom O.
3. Jenis-jenis Reaksi Kimia
a) Reaksi dekomposisi (Peruraian)
Reaksi perubahan suatu zat menjadi zat lain yang lebih
sederhana
Contoh : reaksi pembuatan kapur dinding
• CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g)

b) Reaksi reduksi-oksidasi (redoks)


c) Reaksi Karboksilasi
Pengikatan karbondioksida (CO2) oleh suatu zat
d) Reaksi Dekarboksilasi
Pelepasan karbondioksida oleh suatu zat
e) Reaksi Aminasi
Pengikatan gugus amina oleh suatu zat
f) Reaksi Deaminasi
Pelepasan gugus amina dari suatu zat
g) Reaksi fosforilasi
Pengikatan gugus fosfat oleh suatu zar
i) Reaksi defosforilasi
Pelepasan gugus fosfat dari suatu zat

Tugas
Pada pembakaran sempurna 1,38 g suatu senyawa yang
mengandung karbon, hidrogen dan oksigen terbentuk 2,64
g CO2 dan 1,62 g H2O.

a. Tentukan rumus emperis senyawa tsb.


b. Tentukan rumus molekul senyawa tersebut jika diketahui
mempunyai Mr = 46

Anda mungkin juga menyukai