Anda di halaman 1dari 18

Modul Kimia

HUKUM DASAR KIMIA


DAN
PERHITUNGAN KIMIA

Mata Pelajaran : Kimia


Kelas/Jurusan : X / semua Jurusan
Semester : 2

SMK NEGERI 5 JAYAPURA


TAHUN AJARAN 2022/2023
PAPUA

KEGIATAN BELAJAR 1
Hukum Dasar Kimia

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta Didik dapat menerapkan konsep hukum – hukum dasar kimia untuk
menyelesaikan perhitungan kimia

RINGKASAN MATERI :
A. PENDAHULUAN
Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri
(perhitungan kimia), antara lain:
1) Hukum Lavoisier (kekekalan massa)
2) Hukum Proust (perbandingan tetap)
3) Hukum Dalton (kelipatan berganda)
4) Hukum Gay-Lussac (perbandingan volume)
5) Hipotesis Avogadro

B. HUKUM LAVOISIER (KEKEKALAN MASSA)


Hukum Lavoisier menyatakan kekekalan massa pada reaksi.
Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap.

Dalam hal ini, berarti suatu zat yang mengalami reaksi kimia tidak berubah massa.
Oleh karena itu, reaktan memiliki massa yang sama dengan produk yang dihasilkannya.
Pada reaksi kimia, terjadi perubahan warna, suhu, pembentukan gas dan endapan.

C. HUKUM PROUST (PERBANDINGAN TETAP)


Hukum Proust menyatakan perbandingan massa pada reaksi.
Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk suatu senyawa selalu tetap.

Suatu zat yang direaksikan akan selalu memiliki perbandingan yang sama untuk
membentuk suatu senyawa.
Contoh:
Fe2+ dengan S2- dalam membentuk FeS,
perbandingan keduanya berturut-turut selalu 7 : 4. Jadi, dalam pembentukan FeS,
apabila terdapat Fe sejumlah 7 gram, sudah pasti terdapat S sejumlah 4 gram.

D. HUKUM DALTON (KELIPATAN BERGANDA)


Hukum Dalton menjelaskan bahwa dua unsur atau lebih dapat membentuk lebih dari
satu senyawa yang berbeda

Bila dua unsur dapat membentuk dua senyawa atau lebih, unsur
pertama massanya tetap, unsur kedua akan menghasilkan suatu
perbandingan bilangan bulat sederhana.
Contoh:
Unsur C dan O dapat membentuk senyawa CO, CO2 dan CO3 dengan nilai C tetap. Oleh
karena itu, unsur O pada ketiga senyawa berbanding 1 : 2 : 3.

E. HUKUM GAY-LUSSAC DAN HIPOTESIS AVOGADRO


Hukum Gay-Lussac dan Avogadro merupakan hukum yang berkaitan dengan volume
gas.
Hukum Gay-Lussac menyatakan per-bandingan volume atom-atom pada gas.

Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas-gas yang terlibat dalam reaksi
berbandingan sebagai bilangan bulat sederhana.

Hipotesis Avogadro menjelaskan bahwa perbandingan tersebut berlaku pula dalam


molekul secara keseluruhan
Pada suhu dan tekanan yang sama, semua gas yang bervolume sama memiliki
jumlah molekul yang sama pula

Perbandingan volume gas pada kedua hukum ini merupakan koefisien dari reaksi
tersebut. Contoh:
Jika 20 L nitrogen direaksikan dengan hidrogen sesuai reaksi berikut,
N2 + 3H2 → 2NH3
Perbandingan koefisien reaksinya 1 : 3 : 2, dan volumenya pun memiliki perbandingan
sama, jadi volume H2 60 L, dan volume NH3 40 L.

TUGAS I HUKUM – HUKUM DASAR KIMIA

SOAL
Tuliskan bunyi hukum dasar dari :
1. Hukum Lavoisier
2. Hukum proust
3. Hukum Dalton
4. Hukum GayLussac

KEGIATAN BELAJAR 2
PERSAMAAN REAKSI

Setelah mempelajari kegiatan belajar 2, diharapkan peserta didik dapat :


1. Menjelaskan hukum kekekalan massa.
2. menyetarakan persamaan reaksi kimia.

RINGKASAN MATERI :
A. HUKUM KEKEKALAN MASSA
Kayu mudah dibakar, dan itu merupakan suatu sifat kimia. Misalkan anda membakar
sebatang kayu pada api unggun hingga yang tertinggal hanya seonggok abu. Selama
pembakaran, asap, panas dan cahaya dilepaskan. Mudah dilihat bahwa terjadi suatu
perubahan kimia. Mula- mula, anda mungkin berfikir bahwa terjadi kehilangan zat
selama perubahan tersebut karena onggokan abunya terlihat begitu sedikit
dibandingkan kayunya. Namun misalkan selama pembakaran anda dapat
mengumpulkan semua oksigen di udara yang bercampur dengan kayu. Dan
misalkan anda dapat mengumpulkan asap dan gas yang terlepas dari kayu yang
terbakar, serta mengukur massanya. Barulah anda akan dapati bahwa tidak ada
massa yang hilang selama pembakaran.
Tidak saja pada proses pembakaran, pada semua perubahan kimia tidak ada
massa yang hilang atau terbentuk. Dengan kata lain, zat tidak terbentuk atau hilang
selama suatu perubahan kimia. Pernyataan ini dikenal dengan hukum kekekalan
massa. Menurut hukum ini, Dalam sistem tertutup, massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah tetap.

B. PERSAMAAN REAKSI
Dalam memahami Persamaan reaksi, hal yang perlu terlebih dahulu dipahami adalah
rumus kimia zat-zat yang bereaksi. secara umum, rumus kimia dinyatakan dengan
lambang unsur dan angka yang menyertai lambang unsur. lambang unsur menunjukkan
jenis unsur dan angka menunjukkan jumlah atau perbandingan atom-atom penyusun
unsur tersebut
H menunjukkan O menunjukkan
lambang unsur lambang unsur
Hidrogen Oksigrn

H2SO4 4 nenunjukkan
jumlah atom O

2 nenunjukkan S menunjukkan lambang


jumlah atom H unsur carbon

Beberapa lambang lain yang digunakan pada persamaan reaksi kimia:


→ menghasilkan
+ ditambah
(s) padatan (s = solid)
(g) gas (g = gas)
(l) cairan atau leburan (l = liquid)
(aq) terlarut dalam air (aq = aquous)
Persamaan reaksi merupakan suatu persamaan yang menggambarkan perubahan
kimia dari zat pereaksi (reaktan) menjadi hasil reaksi (produk). Reaksi kimia merupakan
contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi kimia, satu zat atau
lebih diubah menjadi zat baru. Zat- zat yang bereaksi disebut pereaksi (reaktan). Zat
baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Hubungan ini dapat ditulis sebagai
berikut.
Pereaksi → Hasil reaksi atau
Reaktan → Produk

1. Menuliskan Persamaan Reaksi


Penulisan persamaan reaksi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menuliskan persamaan dalam kata-kata yang terdiri dari nama dan wujud zat
dari semua pereaksi beserta hasil reaksi;
b. Menerjemahkan persamaan kata-kata ke dalam persamaan rumus kimia dari
masing-masing zat berikut keterangan wujudnya; dan
c. Menyetarakan persamaan dengan memberi koefisien yang sesuai.

Contoh:
Aluminium oksida direaksikan dengan larutan asam klorida membentuk larutan
aluminium klorida dan air.
1. Persamaan kata-kata: aluminium oksida padat + larutan asam klorida →
larutan aluminium klorida + air
2. Persamaan rumus kimia: Al2O3(s) + HCl(aq) → AlCl3(aq) + H2O(l) (belum setara)
3. Persamaan reaksi setara: Al2O3(s) + 6HCl(aq) → 2AlCl3(aq) + 3H2O(l)

Pada penulisan persamaan reaksi, antara pereaksi dengan produk dipisahkan oleh
tanda panah. Persamaa reaksi atau persamaan kimia adalah penulisan simbolis
dari sebuah reaksi kimia. Persamaan reaksi sempurna disebut persamaan reaksi
yang setara
Persamaan reaksi dikatakan setara, bila jumlah atom-atom zat-zat pereaksi (pada
ruas kiri) sama dengan zat-zat hasil reaksi (pada ruas kanan). Apabila jumlah atom
sebelum dan sesudah reaksi belum sama, maka perlu disetarakan dengan cara
membubuhkan koefisien reaksi, namun indeks tidak boleh diubah. Pengubahan
indeks akan mengubah rumus kimia zat menjadi zat lain, misalnya O 2 (oksigen) jika
diubah dapat menjadi O3 (ozon) yang merupakan dua zat yang berbeda.
Koefisien adalah suatu angka yang berada di depan lambang unsur yang
digunakan untuk menyetarakan jumlah atom dari senyawa yang bereaksi dengan
senyawa hasil reaksi.
contoh persamaan reaksi setara :

P4 berwujud padat dan 6Cl2 berwujud gas adalah pereaksi. 4PCl3 berwujud cair


adalah hasil reaksi. Koefisien reaksi untuk masing-masing zat yaitu 1 (tidak perlu
ditulis), 6, dan 4 berurut dari kiri ke kanan.
Bagaimana cara menentukan koefisien-koefisien dalam suatu reaksi kimia? Dalam
bagian berikut anda akan mengetahui bagaimana cara menentukan koefisien pada
persamaan reaksi kimia
2. Menyetarakan Persamaan Reaksi
Jika jumlah atom ruas kiri dan kanan belum sama, maka kita perlu
menyetarakannya terlebih dahulu. Dalam menyetarakan persamaan reaksi kimia,
kita hanya berhak menambahkan angka di depan rumus kimia zat-zat yang terlibat
(koefisien). Kita tidak boleh mengubah rumus kimia zat yang terlibat.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menyetarakan persamaan
reaksi.

a. Cara Tabel (langsung )


Contoh :
Reaksi pembakaran propana
Reaksi pembakaran gas propana dengan oksigen menghasilkan gas
karbon dioksida dan uap air. Tuliskan persamaan kimianya!
Langkah 1: Menuliskan persamaan nama
propana + oksigen → karbon dioksida + air

Langkah 2: Menuliskan persamaan kerangka


C3H8   + O2  → CO2  + H2O
Kiri Kanan

Langkah 3: Menyetarakan jumlah atom C


atom C kiri kanan
Belum setara 3 1
Agar jumlah C ruas kanan sama dengan ruas kiri, maka atom
C kanan di kali 3
atom C kiri kanan
Belum setara 3 1X3
Sudah setara 3 3

diperoleh koefisien CO2 = 3, sehingga persamaan reaksinya


menjadi:
C3H8  + O2  → 3 CO2  + H2O

Langkah 4: Menyetarakan jumlah atom H


atom H kiri kanan
Belum setara 8 2

Agar jumlah H ruas kanan sama dengan ruas kiri, maka atom
H ruas kanan di kali 4
atom H kiri kanan
Belum setara 8 2X4
Sudah setara 8 8
diperoleh koefisien H2O = 4, sehingga persamaan reaksinya
menjadi:
C3H8  + O2  → 3 CO2  + 4 H2O

Langkah 5: Menyetarakan jumlah atom O


atom O kiri kanan
Belum setara 2 (2 X 3) + (4 X 1)
Agar jumlah atom O ruas kanan sama dengan ruas kiri, maka
atom O kiri di kali 5
atom O kiri kanan
Belum setara 2 X 5 (2 X 3) + (4 X 1)
Sudah setara 10 6 + 4 = 10
diperoleh koefisien O2 = 5, sehingga reaksinya menjadi:
C3H8  + 5 O2  → 3 CO2  + 4 H2O

Langkah 6: Periksa kembali jumlah atom masing-masing unsur pada


kedua ruas.
atom kiri kanan
C 3 3
H 8 (4X2)
O 5X2 (2 X 3) + (4 X 1)

Langkah 7: Jika semua jumlah atom pada ruas kiri dan kanan sudah
setara, langkah selanjutnya adalah menambahkan wujud
materi, sehingga diperoleh persamaan reaksi kimia lengkap:

C3H8(g) + 5 O2(g) → 3 CO2 + 4 H2O(g)

b. Cara abc (Substitusi)

Cara ini dilakukan dengan memberi koefisien sementara dengan huruf a,


b, c, d dan seterusnya. Kemudian melakukan substitusi dengan
berpedoman bahwa jumlah masing-masing atom di ruas kiri dama dengan
jumlah atom pada ruas kanan. Langkah- langkah:
Langkah 1 : memberi koefisien sementara, pilih rumus kimia yang paling
kompleks dan berilah koefisien 1, sedangkan yang lainnya
berilah koefisien a, b, c, dan seterusnya
Langkah 2 : menyelesaikan secara substitusi, dengan prinsip jumlah masing-
masing atom di ruas kiri = ruas kanan
Langkah 3 : menuliskan hasil akhir

Contoh:
1. Setarakan reaksi Mg (s) + O2 (g) → MgO (s)
Jawab:
Langkah 1 : rumus kimia yang paling kompleks
MgO a Mg + b O2 → 1 MgO

langkah 2 :
Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil
Atom Mg a= 1 a= 1
Atom O 2b = 1 b=½

Langkah 3 :
Mg + ½O2 → MgO
Agar koefisien tidak pecahan, maka kalikan dengan 2, sehingga: 2
Mg + O2 → 2 MgO

2. Setarakan reaksi :

C7H16 + O2 → CO2 + H2O


Jawab :
Langkah 1 : rumus kimia paling kompleks C7H16
C7H16 + a O2 → b CO2 + c H2O
Langkah 2:

Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil


Atom C 7 = b b=7
Atom H 16 = 2c c=8
Atom O 2a = 2b + c a = 11
2a = (2 x 8
7)+
2a = 22

Langkah 3 :
C7H16 + 11 O 2 → 7 CO2 + 8 H2O

3. Setarakan reaksi: Al + H2SO4 → Al2(SO 4)3 + H2


Jawab
Langkah 1: Rumus kimia paling kompleks Al2(SO 4)3

a Al + b H2SO4 → 1 Al2(SO4)3 + c H2
langkah 2:

Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil


Atom Al a = 2 a=2
Atom S b = 3 b=3
Atom O 4b = 12 b=3
Atom H 2b = c c=6
2x3 = c

Langkah 3 : 2Al + 3H2SO4 → Al2(SO 4)3 + 6H2

Rangkuman

1. Hukum kekekalan massa menyatakan bahwa massa zat sebelum reaksi sama
dengan setelah reaksi.
2. Pada persamaan reaksi ruas kiri adalah reaktan (zat yang direaksikan) dan ruas
kanan adalah produk (zat yang dihasilkan).
3. Persamaan reaksi kimia adalah suatu pernyataan yang menggambarkan reaksi
kimia menggunakan rumus kimia dan lambang- lambang lain. Lambang yang
digunakan adalah: → = menghasilkan, + = ditambah, (s) = padatan, (g) = gas, (l) =
cairan atau leburan, dan (aq) = terlarut dalam air.
4. Koefisien adalah angka di depan zat dalam persamaan reaksi yang menunjukkan
jumlah unit masing-masing zat.
5. Persamaan reaksi kimia yang setara mempunyai jumlah atom masing- masing
unsur yang sama pada kedua ruas persamaan tersebut.
6. Langkah-langkah menyetarakan reaksi:

a. Gambarkan reaksi dalam kata-kata, letakkan pereaksi disisi kiri dan hasil
reaksi di sebelah kanan.
b. Tulis persamaan reaksi kimia untuk reaksi tersebut menggunakan rumus-
rumus dan lambang-lambang.
c. Setarakan atom dalam persamaan. Buatlah bagan (tabel) untuk membantumu.
d. Hitunglah koefisien yang menyetarakan persamaan tersebut.
TUGAS II PERSAMAAN REAKSI

1. Sebutkan reaktan dan produk dari reaksi

berikut 2B (s) + 3I2 (g) → 2BI3 (s)


2. Apa nama dan wujud dari masing-masing zat yang terlibat dalam reaksi berikut:
4Al (s) + 3O2 (g) → 2Al2O3 (s)
3. Setarakan reaksi berikut
a. N2(g) + H2(g) → NH3(g)
b. N2O5(g) + H2O(l) → HNO3
c. CH4(g) + O2(g) → CO2(g) + H2O(l)
KEGIATAN BELAJAR 3

Ar dan Mr

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menghitung massa atom relatif suatu atom dengan benar
melalui diskusi kelompok.
2. Peserta didik dapat menghitung massa molekul relatif suatu senyawa

RINGKASAN MATERI :

A. MASSA ATOM RELATIF (Ar)


Massa atom relatif adalah perbandingan massa atom unsur tersebut relatif terhadap
massa atom unsur lainnya.

1 sma = 1 massa 1 atom C-12 = 1,66057 x 10-24 gram

Massa atom relatif unsur (Ar) = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑢𝑛𝑠𝑢𝑟


1 𝑠𝑚𝑎

Contoh soal :
Massa rata-rata 1 atom unsur Nitrogen (N) adalah 2,3259 x 10 -23 gram, berapa massa
atom relatif (Ar) unsur Nitrogen (N) tesebut ? Diketahui massa satu atom C- 12 adalah
1,99268 x 10-23 gram.
Diketahui :
 Massa rata-rata 1 atom unsur N = 2,3259 x 10-23 gram
 Massa satu atom C-12 = 1,99268 x 10-23 gram
Ditanya :
Berapa massa atom relatif (Ar) unsur N ?

penyelesaian :

Massa rata – rata 1 atom unsur


Ar Unsur N =
1 sma
2,3259 x 10-23 gram
=
/12 X 1,99268 x 10-23 gram

= 14,0067 dibulatkan

= 14
Nah, kalian bisa melihat dari table system periodic unsur, bahwa Ar merupakan nomor
massa masing-masing atom. Tiap atom memiliki nomor massa (Ar) masing-masing. Tidak
ada yang sama.

Contoh : di table periodic kalian akan melihat :

16
8 O artinya Atom Oksigen memiliki nomor massa (Ar) = 16 dan nmr atom = 8
23
11 Na artinya Atom Natrium memiliki nmr massa (Ar) = 23 dan mmr atom = 11
Dalam perhitungan kimia ini yang kita gunakan adalah Ar (nomor massa)
Unsur yang memiliki lebih dari satu isotop, Ar merupakan nilai rata-rata dari setiap
massa isotop. Penentuan Ar tersebut dengan memperhitungkan kelimpahannya.
Misalnya, untuk suatu unsur yang memiliki 3 macam isotop, berlaku persamaan berikut:

Ar = P1..x.(massa.isotop.1)  P2..x.(massa.isotop.2)  P3.x.(massa.isotop.3)


P1  P2

B. MASSA MOLEKUL RELATIF (Mr)

Jika atom-atom bergabung membentuk zat kimia (molekul unsur, senyawa molekul,
senyawa ion), maka massa zat kimia tersebut merupakan jumlah massa atom-atom
tersebut.
Nilai Mr dapat dihitung sebagai jumlah massa atom relatif (Ar) dari semua atom-atom
dalam rumus kimianya.

Massa molekul relatif unsur (Mr) = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 1 𝑚𝑜𝑙𝑒𝑘𝑢𝑙


1 𝑠𝑚𝑎

Mr = ∑ Ar
Contoh soal :
1. Air adalah molekul dengan rumus kimia H2O. (Ar H=1, Ar O = 16),
berapakah Mr H2O ?

Diketahui :
 Jumlah Atom (JA) H = 2 ; O = 1 (Dibelakang H ada angka 2 berarti jumlah H = 2,
dan dibelakang O tidak ada angka, berarti jumlah O = 1)
 Ar H = 1 ; Ar O = 16

Penyelesaian :
Mr H2O = (JA H x Ar H) + (JA O x Ar O)
= (2 x 1) + ( 1 x 16)
= 18

2. Hitunglah Mr Al2(SO4) = Jika Ar Al = 27 ; Ar S = 32 ; Ar O = 16


Diketahui :
 Jumlah Atom (JA) Al = 2 ; Jumlah Atom (JA) S = 1 ; Jumlah Atom (JA) O = 4 ( untuk
unsur S dan O yg dalam kurung harus dikalikan dengan angka diluar kurung, krn
diluar kurung angkanya kosong o sehingga di hitung = 1, JA S = 1 X 1 = 1; JA O = 4
X 1 = 4)

Penyelesaian :
Mr 2(SO4) = (JA Al x Ar Al) + (JA S x Ar S) + (JA O x Ar O)
= (2 x 27) + ( 1 x 32) + ( 4 + 16)
= 54 + 32 + 64
= 150

TUGAS III Ar DAN Mr

SOAL

1. Hitunglah Mr dari zat-zat berikut ini !


Ar H = 1, P = 31, Fe = 56, S = 32, C = 12, O = 16
a.
P4 d. H2SO4
b.
Fe2(SO4)3 e. CH3COOH
c.
Ca3(PO4)2 f. (NH4)2SO4

2. Diketahui massa rata-rata 1 atom klorin adalah 35,5 sma. Berapakah massa atom
relative (Ar) klorin ?

KEGIATAN BELAJAR 4
KONSEP MOL

Tujuan Pembelajaran :
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian mol sebagai satuan jumlah
partikel
2. Peserta didik dapat menghitung jumlah mol, jumlah partikel, massa dan volum

A. KONSEP MOL
Dalam kehidupan sehari – hari kita sering menggunakan istilah lusin, rim, tahun,
bulan, minggu dan satuan-satuan yang lainnya. satuan-satuan tersebut digunakan
nuntuk mempermuda dalam menyebutkan benda dengan jumlahnya yang banyak.
Dalam kimia terdapat partikel – partikel materi yang berupa atom, ion dan molekul.
bagaimana cara untuk menghitung banyaknya atom, ion dan molekul dalam suatu
senyawa ?
hal ini tidak dapat dilakukan dengan secara langsung, seperti kita menghitung jumlah
jeruk dan apel. hal ini disebabkan atom, ion dan molekul tidak dapat dilihat dan
diraba. oleh karena itu, untuk menghitung banyaknya partikel tersebut digunakan
satuan lain, yaitu MOL

B. PENGERTIAN MOL
Mol (n) adalah satuan yang menyatakan jumlaj partikel yang terkandung dalam
sejumlah zat. Berdasarkan eksperimen digunakan standar isotop karbon – 12 ( C-12)
untuk mendefinisikan mol.
Satu mol zat menyatakan banyaknya zat yang mengandung jumlah
partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12,0 gram isotop C-12.

Pengertian mol tidak ada bedanya dengan pengertian lusin untuk jumlah barang dan
rim untuk jumlsh lembar.

1 lusin = 12 buah barang


1 rim = 500 lembar kertas
1 mol = L buah partikel
Lambang L disebut dengan Tetapan Avogadro yang besarnya 6,02 × 1023 
1 mol zat mengandung 6,02 × 1023 buah partikel zat
1 mol unsur mengandung 6,02 × 1023  buah atom
1 mol senyawa mengandung 6,02 × 1023  buah molekul

I. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel


Hubungan mol dengan jumlah partikel :
1 mol emas (Au) : L buah atom emas
2 mol Air (H2O) : 2 L buah molekul air
5 mol gas Hidrogen(H2) : 5 L buah molekul hidrogen

Dengan demikian, rumus hubungan antara mol dengan jumlah partikel adalah
sebagai berikut.

Jumlah partikel = mol × L

Jumlah Partikel X
Mol = atau
L 6,02 × 1023
Keterangan :
X = Jumlah Partikel (atom/molekul)
n = Mol (mol)
L = Bilangan Avogadro 6,02 × 1023

Contoh :

1. Tentukan Jumlah Partikel yang terdapat dalam:


a. 2 mol besi (Fe) unsur
b. 4 mol air (H2O) Senyawa
Jawab :
a. Diketahui :
mol = 2 mol besi
L = 6,02 × 1023
Ditanya : Jumlah Partikel ?
Penyelesaian :
Rumus : Jumlah Partikel = mol x L
= 2 X 6,02 × 1023
= 12,04 X 1023 buah atom Fe
= 1, 204 X 1024 Buah atom Fe

b. Diketahui :
mol = 4 mol besi
L = 6,02 × 1023
Ditanya : Jumlah Partikel = …. ?
Penyelesaian :
Rumus : Jumlah Partikel = mol x L
= 4 X 6,02 × 1023
= 24, 08 X 1023 buah molekul air
= 2,408 X 1024 Buah molekul air

2. Berapa jumlah mol NaCl dalam 1,806 X 1020 buah molekul NaCl?
Diketahui :
Jumlah Partikel = 1,806 X 1020 buah molekul NaCl
L = 6,02 × 1023
Ditanya : Mol ?
Penyelesaian :
Rumus :

Jumlah Partikel 1,806 X 1020


Mol = =
L 6,02 × 1023
= 0.3 X 10-3 mol

II. Hubungan mol dengan Massa molar


Massa molar adalah massa 1 mol zat yang sama dengan massa atom relatif (Ar) atau
massa molekul relatif (Mr) zat tersebut dan di nyatakan dengan gram.
secara sistematis, dapat di tuli :
Massa 1 mol zat = Ar atau Mr
hubungan jumlah mol (n) dengan massa molar (gram) dapat dirumuskan :

Massa Molar = Mol X Ar atau Mr

Massa Molar ( gram)


Mol =
Ar atau Mr

Contoh :
1. Berapa massa 2 mol atom tembaga ? diketahui Ar Cu = 63,5
jawab :
Diketahui :
Mol = 2 mol
Ar Cu = 63,5
Ditanya Massa = …..
Penyelesaian :
Rumus : Massa = mol X Ar
= 2 X 63,5
= 127 gram
2. Hitung massa 0,5 mol asam sulfat (H2SO4), jika Ar H = 1; Ar S = 32; Ar O = 16
jawab :
Diketahui :
mol = 0,5 mol
Ar H = 1
Ar S = 32
Ar O = 16
Ditanya : Mr (H2SO4) = …. ?
Massa = …. ?
Penyelesaian :
Rumus : Massa = mol X Mr
Mr H2SO4 = ( 2 X Ar H) + ( 1 x Ar S) + ( 4 X Ar O)
= ( 2 X 1) + ( 1 x 32) + ( 4 X Ar 16 )
= 2 + 32 + 64
= 98
Massa = mol X Mr H2SO4
= 0,5 X 98
= 49 gram
3. Berapa gram massa 12,04 x 1024 buah molekul CO2 ? Mr CO2 = 44
Jawab
Diketaui :
jumlah partikel = 12,04 x 1024
Ar CO2 = 44
Ditanya :
Mol = …. ?
Massa = …. ?
Penyelesaian:
Rumus : Massa = mol X Mr

Jumlah Partikel 12,04 x 1024 molekul


Mol CO2 = atau
L 6,02 × 1023
= 20 mol
Massa CO2 = mol X Mr CO2
= 20 mol X 44
= 880 gram

III. Hubungan mol dengan Volum


a. Pada keadaan Standar (STP)
keadaan suhu 00C dan Tekanan 1 atmosfer disebut keadaan standar (STP) dan
volume 1 mol gas yang diukur pada keadaan tersebut (standar) di sebut Volum
standar atau Volum Molar (V).
Setiap mol gas yang diukur paa keadaan standar yang sama (STP) akan
mempunyai volum yang sama yaitu 22,4 liter.
Hubungan ini dirumuskan :

Volum = mol X 22,4 liter

Volum
Mol =
22,4 liter

Contoh :
1. Berapa liter volum 3 mol gas oksigen yang diukur pada keadaan STP ?
Jawab :
Diketahui :
mol = 3 mol
STP = 22,4 liter
Ditanya : Volum = …
Penyelesaian :
Rumus : Volum = mol X 22,4 liter
= 3 x 22,4
= 67, 2 liter

2. Berapa liter volum 6,8 gram gas H2S yang diukur pada keadaan strandar ?
diketahui Ar H = 1; Ar S = 32.
Jawab :
Diketahui :
Massa = 6,8 gram
Ar H =1
Ar S = 32
Ditanya :
Mr H2S = …. ?
Mol = …. ?
Volum = …. ?
Penyelesaian :
Rumus : Volum = mol X 22, 4 liter
Mr H2S = ( 2 X Ar H) + ( 1 X Ar S)
= ( 2 x 1 ) + ( 1 X 32 )
= 2 + 32
= 34
massa 6,8 gram
Mol = = = 0,2 mol
Mr 34
Massa = mol X 22,4 liter
= 0,2 mol X 22,4 liter
= 4,48 liter

3. berapa liter volume 2,408 X 1024 buah molekul gas CO2 yang diukur pada
keadaan 00C dan Tekanan 1 atmosfer.
jawab :
Diketahui :
Jumlah partikel = 2,408 X 1024 buah molekul
L = 6,02 X 1023
STP = 22,4 liter
Ditanya :
mol = …. ?
volum = … ?
Penyelesaian :
Rumus = volum X 22,4 liter
Jumlah Partikel 2,408 X 1024 molekul
Mol CO2 = atau = 4 mol
L 6,02 × 10 23

volum = mol X 22,4 liter


= 4 X 22,4 liter
= 89,6 liter

b. Dalam keadaan tidak Standar


Untuk meghitung volum gas pada keadaan lain ( jika suhu lebih dari O0C dan
tekanan lebih dari 1 atmosfer ), dapat menggunakan persamaan gas ideal,
yaitu :

PV = n X R X T

Keterangan :
P = Tekanan (atmosfer/atm)
V = Volum gas (liter/L)
N = Jumlah mol (mol)
R = Tetapan gas umu (0,082 L atm/mol 0K)
T = Suhu mutlak gas 9 ( Kelvin/K)
= t + 273 K

contoh :
Tentukan volume dari 22 gram gas karbondioksida (CO2) Mr = 44, bila diukur
pada suhu 250C dan tekanan 2 atmosfer !
jawab :
Diketahui :
massa = 22 gram
Mr CO2 = 44
suhu/T = 250C
= ( 25 + 273) K = 298 K
Tekanan/ P = 2 atmosfer
R = 0,082 L atm/mol 0K
Ditanya : volume = …? (tidak dalam keadaan standar)
Penyelesaian :
Rumus : PV = n X R X T
n X R X T
V =
P
0,5 X 0,082 X 298
=
2
= 6, 109 liter
TUGAS IV KONSEP MOL

1. Berapa Jumlah partikel yang terdapat dalam 0,1 mol tembaga!


2. Jika L = 6,02 X 1023; Ar O = 16, maka massa 9 X 1024 buah molekul gas O2?
3. Tentukan volume dari 0,5 mol NO2 bila di ukur pada keadaan standar?
4. Hitunglah jumlah mol yang terdapat dalam :
a. 3,01 X 1024
b. 2,8 gram gas nitrogen (N2) Ar N = 14

Anda mungkin juga menyukai