Anda di halaman 1dari 11

HAND OUT MATERI REAKSI OKSIDASI REDUKSI

(REDOKS) DAN PENYETARAAN REAKSI

DIVISI KEILMUAN PERIODE 2022


HMJ KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
A. REAKSI OKSIDASI REDUKSI (REDOKS)
Reaksi oksidasi adalah pelepasan elektron (naiknya bilangan oksidasi), yang

mana suatu zat memberikan elektron kepada zat lain. Contoh:

Cu Cu2+ + 2e-

Reaksi reduksi adalah penangkapan elektron (turunnya bilangan oksidasi), yang

mana suatu zat menerima elektron dari zat lain. Contoh:

Cu2+ + 2e- Cu

Senyawa yang mengalami oksidasi disebut sebagai reduktor dan senyawa yang

mengalami reduksi disebut oksidator.

B. BILANGAN OKSIDASI

Bilangan oksidasi merupakan muatan dari suatu spesi. Biloks digunakan untuk

menentukan apakah terjadi reaksi redoks atau tidak. Bila terjadi reaksi redoks, maka

spesi yang teroksidasi akan mengalami kenaikan biloks dan spesi yang tereduksi akan

mengalami penurunan biloks. Aturan umum dalam menentukan biloks:

1. Biloks unsur bebas seperti Na, Mg, Ca, dst. dan molekul unsur seperti O2, I2,

F2, dst. sama dengan nol

2. Biloks hidrogen dalam senyawa umumnya adalah +1, kecuali pada senyawa

hidrida seperti CH4, NH3, NaH biloks atom H adalah -1.

3. Biloks oksigen dalam senyawa umumnya adalah -2, kecuali untuk peroksida

dan superoksida. O dalam H2O biloksnya -2, O dalam peroksida H2O2

mempunyai biloks -1. O dalam superoksida RbO2 mempunyai biloks -1/2.

4. Atom logam memiliki biloks positif (+) sesuai dengan valensi logam tersebut.

5. Hasil penjumlahan biloks yang positif dan negative dalam suatu molekul atau

senyawa adalah nol.


6. Hasil penjumlahan biloks yang positif dan negative dalam seluruh atom untuk

setiap ion sama dengan muatan ion itu sendiri.

C. Penyetaraan Reaksi

Persamaan reaksi kimia adalah pernyataan yang ditulis dengan rumus kimia

yang memberikan informasi identitas dan kuantitas zat-zat yang terlibat dalam suatu

perubahan kimia atau fisika. Semua zat yang terlibat dalam reaksi yang di mana

jumlahnya berkurang setelah reaksi, disebut pereaksi (reaktan), ditempatkan di sebelah

kiri tanda panah yang mengarah ke kanan. Pada sebelah kanan tanda panah terdapat

hasil reaksi (produk), yakni semua zat yang dihasilkan dari reaksi

Misalnya, reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen membentuk air sebagai

berikut.

Pereaksi atau reaktan Hasil reaksi/produk

2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(l)

koefisien H2 = 2 koefisien O2 = 1 koefisien H2O = 2

 Menuliskan Persamaan Reaksi


Penulisan persamaan reaksi dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1. Menuliskan persamaan dalam kata-kata yang terdiri dari nama dan wujud zat

dari semua pereaksi beserta hasil reaksi;

2. Menerjemahkan persamaan kata-kata ke dalam persamaan rumus kimia dari

masing-masing zat berikut keterangan wujudnya; dan

3. Menyetarakan persamaan dengan memberi koefisien yang sesuai.


Contoh:

Aluminium oksida direaksikan dengan larutan asam klorida membentuk

larutan aluminium klorida dan air.

Al2O3 (s) + HCl (aq) → AlCl3 (aq) + H2O (l) (belum setara)

Menjadi

Al2O3 (s) + 6HCl (aq) → 2AlCl3 (aq) + 3H2O (l) ( setara )


Persamaan reaksi dikatakan setara, bila jumlah atom-atom zat-zat pereaksi (pada
ruas kiri) sama dengan zat-zat hasil reaksi (pada ruas kanan).

 Penyetaraan reaksi dengan cara sistematis

penyetaraan reaksi dapat dilakukan dengan cara yang lebih sistematis dengan

menyusun dan menyelesaikan persamaan matematis. Berikut langkah-langkah dalam

menyetarakan persamaan reaksi dengan cara menyusun persamaan matematis.

Langkah-langkah yang harus dilakukan:

1. memberikan koefisien reaksi yang dinyatakan dengan variabel (misalnya a, b,

c, dan d) pada setiap zat;

2. menyusun persamaan matematis berdasarkan kesamaan jumlah atom unsur

yang sama di ruas kiri maupun kanan, di mana jumlah atom = koefisien ×

indeks; dan

3. menyelesaikan persamaan-persamaan matematis yang diperoleh dari langkah 2

dengan sebelumnya menetapkan koefisien salah satu zat sama dengan 1, di

mana zat yang dipilih biasanya adalah zat dengan rumus kimia paling

kompleks.
Contoh:

Tuliskan dan setarakan persamaan reaksi antara logam aluminium yang bereaksi

dengan larutan asam sulfat membentuk larutan aluminium sulfat dan gas hidrogen!

Jawab:

Langkah 1 : Menuliskan persamaan reaksi.

Al (s) + H2SO4 (aq) → Al2(SO4)3(aq) + H2 (g) (belum setara)

Jumlah atom di ruas kiri: Jumlah atom di ruas kanan:

Al = 1 Al = 2

H=2 H=2

S=1 S=3

O=4 O = 12

Langkah 2 : Meletakkan koefisien 2 di depan Al, sehingga jumlah atom Al di ruas

kiri menjadi 1 × 2 = 2 buah Al (setara dengan jumlah Al di ruas kanan).

Langkah 3 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2SO4 , sehingga di ruas kiri jumlah

atom H menjadi 6, atom S menjadi 3, dan jumlah atom O menjadi 12.

Langkah 4 : Jumlah atom S dan O ruas kiri sudah sama dengan ruas kanan,

sedangkan atom H ruas kanan belum setara dengan ruas kiri.

Langkah 5 : Meletakkan koefisien 3 di depan H2, sehingga jumlah atom H ruas

kanan menjadi 6, setara dengan ruas kiri


Persamaan reaksi menjadi setara:

2 Al(s) + 3 H2SO4(aq) → Al2(SO4)3(aq) + 3 H2(g)


 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Perubahan Bilangan
Oksidasi (PBO)

Metode bilangan oksidasi berdasarkan prinsip bahwa jumlah pertambahan

bilangan oksidasi dari reduktor sama dengan jumlah penurunan bilangan oksidasi

dari oksidator. Penyetaraan ini memiliki dua tipe reaksi yakni reaksi molekul dan

reaksi ion.

1. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Perubahan Biloks (Molekul)

Contoh : Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan menggunkan metode

perubahan bilangan oksidasi!

KMnO4 (aq) + Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + MnSO4 (aq) + Na2SO4 (aq) + H2O(l)

Langkah-langkah penyetaraannya sebagai berikut:

a. Tentukan untuk yang mengalami perubahan biloks terlebih dahulu dengan

menghitung biloks masing-masing unsur

b. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan biloks jika ada yang belum

setara.

Jumlah unsur Mn dan S di kiri dan kanan reaksi sudah sama.

c. Hitung kenaikan dan penurunan biloks yang terjadi pada unsur yang mengalami

perubahan biloks tersebut, lalu samakan jumlah perubahan biloks dengan cara

mengalikannya dengan koefisien yang sesuai. Aturan :

Jumlah e- oks = Jumlah e- red


d. Setarakan unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi dengan

meletakkan koefisien yang sesuai.

2KMnO4 (aq) + 5Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 5Na2SO4 (aq) + H2O(l)

e. Setarakan unsur lain yang belum setara dengan urutan KAHO (Kation Anion

Hidrogen Oksigen)

 Kation yang tidak berubah bilangan oksidasinya, yaitu K dan Na sudah

setara.

2KMnO4 (aq) + 5Na2SO3 (aq) + H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 5Na2SO4 (aq) + H2O(l)

 Setarakan jumlah unsur S di kiri reaksi dengan menambahkan koefisien

tertentu.

2KMnO4 (aq) + 5Na2SO3 (aq) + 3H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 5Na2SO4 (aq) + H2O(l)

 Untuk menyetarakan jumlah atom H, tulis koefisien 3 pada H2O


2KMnO4 (aq) + 5Na2SO3 (aq) + 3H2SO4 (aq) → K2SO4 (aq) + 2MnSO4 (aq) + 5Na2SO4 (aq) + 3H2O(l)

 Atom O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah setara

2. Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Perubahan Biloks (Ion)

Contoh : Setarakan persamaan reaksi redoks berikut dengan menggunkan metode

perubahan bilangan oksidasi (suasana asam)

MnO4 - (aq) + C2O4 2- (aq) → Mn2+ (aq) + CO2 (g)

Reaksi di atas dapat diselesaikan dalam suasana asam atau basa tergantung apa
yang diminta soal. Langkah-langkah penyetaraannya sebagai berikut:
a. Tentukan untuk yang mengalami perubahan biloks terlebih dahulu dengan

menghitung biloks masing-masing unsur.

b. Setarakan jumlah unsur yang mengalami perubahan biloks.

c. Hitung kenaikan dan penurunan biloks yang terjadi pada unsur yang mengalami

perubahan biloks tersebut, lalu samakan jumlah perubahan biloks dengan cara

mengalikannya dengan koefisien yang sesuai. Aturan :

Jumlah e- oks = Jumlah e- red

d. Reaksi kemudian ditulis ulang dengan koefisien baru, kemudian hitung muatan

ion kiri dan kanan.

Dari perhitungan di atas, muatan kanan = - 12 dan muatan kiri = +4

e. Samakan muatan kiri dan kanan dengan menambahakan ion H+ atau OH

dengan aturan :

- Suasana asam : ion H+ ditambahkan pada muatan kecil

- Suasana basa : ion OH- ditambahkan pada muatan besar


f. Setelah muatan kiri = kanan, setarakan jumlah H dengan menambahkan H 2O

di tempat yang kekurangan.

2MnO4 - (aq) + 5C2O4 2- (aq) + 16H+ → 2Mn2+ (aq) + 10CO2 (g) + 8H2O (l)

g. Jumlah O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah setara

 Penyetaraan Persamaan Reaksi Redoks Metode Setengah Reaksi

Penyetaraan persamaan reaksi redoks pada cara ini dilakukan dengan membagi

reaksi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Setengah reaksi oksidasi

b. Setengah reaksi reduksi

Penyelesaian dilakukan untuk setiap bagian, dilanjutkan dengan penyetaraan

jumlah elektron yang terlibat pada bagian a dan b, yang diakhiri dengan menjumlahkan

kedua reaksi. Langkah-langkah menyetarakan reaksi dengan metode bilangan oksidasi

adalah sebagai berikut :

MnO4- (aq) + I- (aq) → Mn2+ (aq) + I2 (aq)

Reaksi di atas dapat diselesaikan dalam suasana asam atau basa tergantung apa

yang diminta soal. Langkah Penyelesaian :

a. Tentukan untuk yang mengalami perubahan biloks terlebih dahulu dengan

menghitung biloks masing-masing unsur.

b. Pisahkan setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi, lalu setarakan

jumlah unsur yang mengalami perubahan biloks.


c. Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan molekul H2O sebanyak selisih

jumlah atom O di kiri dan kanan reaksi, menurut aturan berikut :

- Suasana asam : H2O ditambahkan di tempat yang kekurangan atom O

- Suasana basa : H2O ditambahkan di tempat yang kelebihan atom O

d. Setarakan atom H dengan menambahkan H+ pada suasana asam dan OH- pada

suasana basa

e. Hitung muatan ion di kiri dan kanan reaksi, lalu setarakan muatan dengan

menambahkan elektron di tempat bermuatan besar.

f. Setarakan jumlah elektron pada setengah reaksi reduksi dan oksidasi dengan
mengalikannya dengan koefisien tertentu dengan menyesuaikan aturan berikut:

Jumlah e- teroksidasi = Jumlah e- tereduksi

h. Gabungkan kedua reaksi dengan menjumlahkannya dan mengeliminasi

elektron reduksi dan oksidasi.


i. Jumlah O ternyata sudah setara, dengan demikian reaksi tersebut sudah setara.

Anda mungkin juga menyukai