Anda di halaman 1dari 23

STOIKIOMETRI

 STOIKIOMETRI berasal dari bahasa Yunani


yaitu “stoicheion” (unsur) dan “metrein”
(mengukur). Stoikiometri adalah cabang
ilmu kimia yang mempelajari hubungan
kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan
reaksi-reaksinya.
 Pengetahuan ini penting karena kita
dapat memperkirakan bahan baku yang
diperlukan atau produk yang akan
dihasilkan dalam suatu reaksi kimia
Persamaan reaksi
Persamaan reaksi ialah cara penulisan suatu
perubahan kimia atau reaksi kimia
menggunakan rumus kimia berdasarkan azas
kesetaraan

Persamaan reaksi dikatakan setara apabila


jenis dan jumlah atom zat-zat yang direaksikan
(pereaksi) sama dengan jenis dan jumlah atom
hasil reaksi (produk)

Pereaksi ditulis di sebelah kiri diikuti tanda


panah kemudian produk
X
4

ISTILAH-ISTILAH

2H2 (g) + O2 (g) → 2H2O (l)


X
5

LANGKAH-LANGKAH PENULISAN
 Menulis zat-zat yang terlibat dalam reaksi
 Menulis rumus kimia zat-zat yang terlibat
dalam reaksi
 Menyetarakan persamaan reaksi
 Memperjelas dengan menambahkan wujud
zat (g = gas; l = cairan, s = padat, aq =
larutan)
Tips menyetarakan persamaan
reaksi kimia:
 Pilih senyawa dengan jumlah atom
terbesar dari unsur dalam pereaksi atau
produk
 Setarakan jumlah atom dalam senyawa
ini di ruas kanan dan kiri dengan
memberikan koefisien
 Setarakan ion poliatom yang tetap sama
di kedua ruas persamaan reaksi
Setarakan persamaan reaksi
berikut!
Reaksi pembakaran oktana (C8H18)
menghasilkan CO2 dan H2O
C8H18 + O2 CO2 + H2O

Besi (III) oksida panas bereaksi dengan


hidrogen menghasilkan besi
Fe2O3 + H2 Fe + H2O
ATURAN PENENTUAN BILANGAN
OKSIDASI
ATURAN CONTOH
1.Bilangan oksidasi unsur bebas 1.Bilangan oksidasi atom-atom
adalah nol. pada Ne, H2, O2, Cl2, P4, S8, C,
Cu, Fe,dan Na adalah nol.

2.Bilangan oksidasi monoatom 2.Bilangan oksidasi Na+ = +1,


sama dengan muatan ionnya. bilangan oksidasi Mg2+= +2,
bilangan oksidasi S2-= -2

3.Jumlah bilangan oksidasi 3.Jumlah bilangan oksidasi


atom-atom pembentuk ion atom S dan atom O dalam
poliatom sama dengan muatan SO 4
2- adalah -2

ion poliatom tersebut.


4.Jumlah bilangan oksidasi untuk 4.Jumlah bilangan oksidasi atom Cu
semua atom dalam senyawa dan atom O dalam CuO adalah nol.
adalah nol.
5.Biloks.K dalam KCl,KNO3,dan
5.Bilangan oksidasi unsur-unsur K2SO4 = +1, biloks.Ca dalam CaSO4
logam golongan utama
(IA,IIA,IIIA) sesuai dengan dan biloks.Mg dalam MgSO4= +2.
nomor golongannya. 6. Biloks.Cu =+1 dan +2
6.Bilangan oksidasi unsur-unsur Fe=+2 dan +3
logam golangan transisi lebih Sn=+2 dan +4
dari satu.
Pb=+2 dan +4
Au=+1 dan +3
7.Biloks.hidrogen dalam 7.Biloks. H dalam H2O,NH3 dan HCl
senyawanya adalah +1, kecuali = +1, biloks H dalam NaH dan
dalam hidrida, atom hidrogen CaH2 = -1.
mempunyai biloks. -1.
8. Biloks.oksigen dalam 8.Biloks.O dalam H2O = -2
senyawanya adalah -2,
kecuali dalam peroksida (-1) Biloks.O dalam H2O2 dan BaO2= -
dan dalam senyawa biner 1
dengan fluor (+2) Biloks.O dalam OF2 = +2
Penyetaraan reaksi redoks
 Metode perubahan biloks (PBO)
Berdasarkan penurunan biloks atom yang
tereduksi harus sama dengan peningkatan
biloks atom yang teroksidasi
 Metode setengah reaksi
Menyetarakan reaksi redoks berdasarkan
pada pemisahan ke dalam setengah reaksi
yang disetarakan kemudian digabungkan
Metode pbo
 Tentukan biloks semua atom
 Tentukan perubahan biloks atom yang
teroksidasi dan tereduksi
 Setarakan atom-atom yang tidak
mengalami reduksi atau oksidasi dengan
penyisiran

Ingat : koefisien reaksi ikut menentukan nilai


biloks!!
Metode setengah reaksi
Langkah – langkah penyetaraan reaksi model ½ reaksi
a. Cari reaksi oksidasi dan reaksi reduksi. Reaksi akan lebih
mudah jika kita tulis dlm bentuk ion yg mengalami
perubahan bilangan oksidasi saja.
b. Setarakan O maupun H menggunakan prinsip diatas, baik
dlm suasana asam maupun basa
c. Samakan muatan dengan menambahkan elektron masing
– masing setengah reaksi redoks
d. Samakan jumlah elektron di sebelah kiri dan kanan tanda
reaksi ( jml elektron merupakan kelipatan terkecil dari
elektron di kiri dan kanan tanda reaksi
Anda sudah mulai jenuh?
Segera lakukan
pengenceran!!!
X
15

Pada pembakaran 12 gram magnesium dengan 10


gram gas oksigen, dihasilkan 20 gram magnesium
oksida dan sisa gas oksigen 2 gram . Gunakan data
tersebut untuk menguji berlakunya hukum Lavoisier.
Jawab
Persa2Mg :(s) + O2 (g)  2MgO (s)

Massa sebelum reaksi Massa sesudah reaksi


Magnesium Gas oksigen Magnesium oksida Zat sisa
12 gram 10 gram 20 gram 2 gram

Massa sebelum reaksi = 12 + 10 =22 gram


Massa setelah reaksi = 20 + 2 = 22 gram
Hukum Lavoisier berlaku karena massa zat
sebelum dan sesudah reaksi tetap
X
16

Penerapan hukum Perbandingan Berganda


Belerang sebanyak 3,2 gram tepat bereaksi
dengan sejumlah gas oksigen membentuk 8 gram
senyawa belerang trioksida. Tentukan
perbandingan massa belerang dan oksigen yang
terdapat dalam belerang trioksida tersebut.

Jawab :
Massa belerang = 3,2 gram
Massa belerang trioksida = 8 gram
Massa oksigen = (8-32) = 4,8 gram

Jadi perbandingan massa belerang : oksigen


= 3,2 : 4,8
=2:3
Latihan
Senya Ar Mr MOL Massa Volume Jumlah
wa (STP) Partikel

Uap 0,01
H2O mol

Laruta 4,9 g
n
H2SO4
Senya Ar Mr Mol Massa Volum Jumlah
wa e Partikel
(STP)
gas 11,2 L
CO2

larutan 3,01 x
CaCl2 1023
molekul
padatan 2 mol
CuSO4
. 5H2O
Hitung jumlah ZnO yang
terbentuk dari reaksi 8 gr O2
dan Zn!(Ar Zn = 65)
Cara penyelesaian:
1. Tuliskan persamaan reaksi lengkapnya
2. Nyatakan perbandingan mol dari tiap2
fraksi
3. Hitung mol senyawa yang diketahui
4. Konfersi ke mol senyawa yang
ditanyakan melalui persamaan reaksi
5. Hitung berat zat yang ditanyakan
Latihan Soal
 Berapa banyak Na2SO4 yang diperlukan untuk
membuat 0,5 L larutan dengan konsentrasi 0,25 M
Na2SO4?
 Suatu cuplikan NaNO3 dengan massa 0.38 gram
dimasukan dalam labu volumetri 50 mL. kemudain
labu tersebut diisi dengan aquades sampai tanda
batas. Berapakan molaritas larutan yang
dihasilkan?
Soal Aplikasi
 Asam oksalat digunakan sebagai larutan
standar primer dalam menetapkan
konsentrasi NaOH. Sebanyak 0,6322 gr asam
oksalat dilarutkan dengan tepat 100 mL
aquades. Pada titrasri asam basa, NaOH
diletakan pada buret dan 25mL asam oksalat
di dalam labu erlenmeyer. Titrasi pertama
membutuhkan NaOH sebanyak 21,19 mL
sedangkan titrasi kedua membutuhkan 23,45
mL NaOH untuk merubah larutan menjadi
kemerahan. Hitung berapa konsentrasi NaOh
yang digunakan?

Anda mungkin juga menyukai