aA+bB→cC+dD
Contoh soal :
Al (p) + Cl2 (g) → AlCl3 (belum setimbang)
Al (p) + 3 Cl2 (g) → 2 AlCl3 (belum setimbang)
2 Al (p) + Cl2 (g) → 2 AlCl3 (reaksi setimbang)
Contoh soal :
C2H6 + O2 → CO2 + H2O (belum setimbang)
- mulai dengan atom C, pereaksi di kiri dan hasil reaksi di kanan jumlah
atom harus sama, 2 atom C di kiri berarti koefisien 2 harus di depan CO2
C2H6 + O2 → 2 CO2 (g) + H2O (belum setimbang)
1
- kemudian atom H, 6 atom H pada C2H6 maka koefisien H2O harus 3.
C2H6 + O2 → 2 CO2 (g) + 3 H2O (belum setimbang)
- jumlah atom O sebelah kanan 7, berarti sebelah kiri ada 7/2 O2
C2H6 + 7/2 O2→ 2 CO2 (g) + 3 H2O (belum setimbang)
- Reaksi ini sudah setimbang, tetapi koefisien masih ada yang berbentuk
pecahan, untuk menghilangkan koefisien pecahan harus dikalikan 2
2 C2H6 + 7 O2 → 2 CO2 + 3 H2O (belum setimbang)
Contoh soal :
KNO3 + H2SO4 → K2SO4 + HNO3
Macam Reaksi
Dengan mengetahui beberapa sifat jenis reaksi, kita dapat menerangkan
reaksi-reaksi kimia lebih mudah.
Persamaan reaksi dapat ditulis apabila sudah diketahui rumus molekul zat-zat
pereaksi dan hasil reaksi.
Secara umum dikenal 5 macam reaksi yaitu:
1. Reaksi Kombinasi
2. Reaksi Penguraian
3. Reaksi Pertukaran
4. Reaksi Pertukaran Berganda
5. Reaksi Netralisasi
1. Reaksi Kombinasi
Reaksi kombinasi adalah reaksi dua atau lebih zat (baik unsur atau
senyawa) yang bereaksi membentuk satu hasil reaksi.
Beberapa jenis reaksi kombinasi adalah sebagai berikut:
a. Logam + bukan logam → senyawa biner
contoh : 4 Al (p) + 3 O2 → 2 Al2O3 (p)
b. Bukan logam + Oksigen → Oksida bukan logam
contoh : 2 C (p) + O2(g) sedikit → 2 CO(g)
2 C(p) + O2(g) banyak → 2 CO
c. Oksida logam + air → hidroksida logam (basa)
contoh : CaO(p) +H2O → Ca(OH)2(aq)
d. Oksida bukan logam + air → asam oksi
contoh : SO3 + H2O → H2SO4
2
e. Oksida bukan logam + Oksida logam → garam
contoh : CaO (p) + SO2 (g) → CaSO3 (p)
2. Reaksi Penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu bentuk 2 atau lebih zat baru, yang hasilnya
bisa unsur atau senyawa. Kadang-kadang untuk penguraian diperlukan
pemanasan. Umumnya merupakan reaksi khusus.
2.1 Hidrat
dipanaskan terurai menghasilkan air dan garam anhidrat
contoh : BaCl2. 2H2O → BaCl2 (p) + 2 H2 (g)
2.2 Klorat
dipanaskan terurai membentuk klorida dan gas oksigen
contoh : 2 KClO3 → 2 KCl (p) + 3 O2 (p)
2.5 Bikarbonat
kebanyakan bila dipanaskan membentuk suatu oksida, air dan karbondioksida
contoh: Ca (HCO3)2 (p) → CaO(p) + 2 CO2 (g) + H2O (g)
Karbonat golongan IA dipanaskan menghasilkan karbonat, karbondioksida dan
air
2.6 Air
akan terurai menjadi gas Hidrogen dan gas Oksigen bila langsung dialiri listrik
arus listrik
2 H2O (c) → 2 H2(g) + O2(g)
3. Reaksi Pertukaran
Kebanyakan dari jenis reaksi biasanya salah satu pereaksinya adalah
logam yang akan menggantikan ion logam lain dari larutan. Logam yang
menggantikan harus lebih aktif dari logam yang digantikan.
Deret keaktifan logam disebut deret volta
Li K Ba Ca Na Mg Al Zn Fe Cd Ni Sn Pb (H) Au
Susunan ini makin kekanan reaksinya kurang aktif.
3
Logam yang terletak di sebelah kiri H dapat bereaksi dengan asam kuat encer
menghasilkan gas Hidrogen
Contoh :
1) Fe (p) + CuSO4(aq) → FeSO4(aq) + Cu (p)
2) Zn (p) + 2 HCl(aq) → ZnCl2(aq) + H2(g)
Reaksi pertukaran dapat terjadi juga pada deret bukan logam, misalnya deret
halogen F Cl Br I
contoh :
Cl2 (g) + 2Na Br(aq) → 2 NaCl (aq) + Br2 (c)
5. Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi terjadi pada suatu asam atau oksida asam bereaksi dengan
basa atau oksida basa membentuk garam dan air. Bila tidak terbentuk air
maka reaksinya antara oksida asam dan oksida basa (= reaksi penggabungan)