1.Teori arhenius
2.Teori bronsted-lowry
3. Teori lewis
-Asam : suatu partikel yg dapat menerima pasangan elektron dari partikel lain untuk membetuk ikatan
kovalen koordinasi
-basa : suatu partikel yg dapat memberikan pasangan elektron kepada partikel lain untuk membetuk
ikatan kovalen koordinasi
Basa (CaO) adalah suatu donor oksida dan asam (SiO2) adalah akseptor oksida. Keuntungan definisi Lux-
Flood ini terbatas pada sistem oksida terlebur. Pendekatan ini menekankan pada aspek anhidrida asam
dan anhidrida basa dari kimia asam-basa, tentunya berguna walaupun sering diabaikan.
Basa Lux-Flood adalah suatu basa anhidrida; Ca2+ + O2– + H2O → Ca2+ + OH–
dan Asam Lux-Flood adalah suau asam anhidrida; SiO2 + H2O → H2SiO3
5. Teori system pelarut
- asam didefinisikan sebagai suatu spesies yang meningkatkan konsentrasi kation karakteristik dari
pelarut
Banyak pelarut mengionisasi sendiri dengan membentuk spesies kation dan anion seperti yang
dilakukan air.
Dimana [A+] dan [B–] adalah konsentrasi spesies kation dan anion karakteristik yang merupakan bagian
dari pelarut.
Untuk reaksi netralisasi dari reaksi antara zat seperti SOCl2 yang bertindak sebagai asam dan
tetrametilamonium sulfit yang bertindak sebagai basa,
hasil netralisasi dalam definisi sistem pelarut adalah garam dan pelarut.
1.REAKSI PENETRALAN
adalah reaksi yang dapat dihasilkan apabila terjadi reaksi antara asam dengan basa.
Jika seandainya larutan asam dan basa dicampur, maka ion H+ dari asam dan ion OH– dari basa akan
bergabung dan membentuk molekul air (H2O), sedangkan anion dari asam dan kation dari basa akan
berikatan membentuk senyawa garam.
Hasil reaksi antara asam dengan basa membentuk air (H2O) yang bersifat netral, hal tersebut dapat
dikatakan sebagai reaksi penetralan.
Contoh:
Sebagai contoh reaksi pembentukan gas hidrogen kita dapat mereaksikan magnesium dengan asam
klorida encer,ternyata magnesium larut disertai terbentuknya gelembung-gelembung gas.
Jadi, dapat diketahui bahwa reaksi magnesium dengan asam klorida menghasilkan MgCl2 dan has H2.
Persamaan reaksi nya adalah:
Reaksi pembentukan gas karbondioksida :Pembentukan gas karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi
antara garam-garam karbonat dengan asam, dengan reaksi sebagai berikut:
3. REAKSI PENGENDAPAN
Untuk mengetahui apakah suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak, kita harus mengetahui
kelarutan zat yang akan terjadi, berikut ini merupakan zat-zat yang sukar larut dan mudah larut.
Sebagian besar basa sukar larut, kecuali basa golongan IA, yaitu (NaOH, KOH, LiOH, RbOH, dan CsOH).
Garam klorida, bromida, dan iodida mudah larut, kecuali AgCl, AgBr, PbBr2, HgBr2, Agl, PbI2, Hg2I2, dan
HgI2.
Garam flourida mudah larut, kecuali MgF2, CaF2, SrF2, dan BaF2.
Golongan sulfida sukar larut, kecuali sulfida golongan IA, sulfida gologan IIA, dan (NH4)2S.
Reaksi antara larutan timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 dengan larutan natrium iodida (NaI) membenttuk
endapan timbal (II)iodida (PbI2).
4. REAKSI OKSIDA
Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dengan asam membentuk garam
dan air. Oksida logam yang larut dalam air akan membentuk basa, tetapi hanya oksida dari logam
golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak larut dalam air).
Contoh:
Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dan basa membentuk
garam dan air.
Contoh:
Hampir semua logam larut dalam asam kuat (HCl atau H2SO4) membentuk garam dan gas hidrogen.
logam yang tidak larut dalan asam kuat encer yaitu Cu, Hg, Ag, Pt, dan Au. Reaksi logam dengan asam
merupakan reaksi redoks.
Contoh:
Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat. Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ yang
selanjutnya bergabung dengan ion SO42- membentuk larutan ZnSO4 sedangkan ion Cu2+ tereduksi
menjadi logam Cu.
Persamaan reaksi:
Contoh:
Reaksi larutan timbal (II) nitrat, Pb(NO3)2, dengan larutan kalium iodida, KI, membentuk endapan timbal
(II) iodida, Pbl2.
Persamaan reaksi:
Pb2+ (aq) + 2 NO3– (aq) + 2 K+ (aq) + 2 I– (aq) → Pbl2 (s) + 2 K+ (aq) + 2 NO3– (aq)
Contoh:
Reaksi larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan kalsium hidroksida membentuk endapan tembaga (II)
hidroksida dan larutan kalsium sulfat ( jika konsentrasi larutan yang direaksikan cukup pekat, maka
kalsium sulfat yang terbentuk akan mengendap).
Persamaan reaksi:
Cu2+ (aq) + SO42- (aq) + Ca2+ (aq) +2 OH– (aq) → Cu(OH)2 (s) + Ca2+ (aq) + SO42- (aq).
Reaksi kombinasi adalah reaksi di mana satu senyawa terbentuk dengan mencampurkan dua reaktan.
Oksigen dan halogen adalah unsur yang sangat reaktif dan cenderung berpasangan dengan unsur lain
dalam reaksi campuran.
• Reaksi antara dua atau lebih unsur: Contoh dari jenis reaksi kombinasi ini adalah reaksi antara
logam dan non-logam. Sebagian besar logam bereaksi dengan non-logam untuk membentuk
senyawa ionik. Contoh yang baik dari ini adalah: S + O2 –> SO2
• Reaksi antara unsur dan senyawa: Suatu unsur dan senyawa bereaksi untuk membentuk
senyawa lain. Contoh, karbon monoksida bereaksi dengan gas oksigen membentuk karbon
dioksida. O2 + 2CO –> 2 CO2
• Reaksi antara dua senyawa: Dua senyawa bereaksi satu sama lain untuk membentuk senyawa
baru. Contoh, kalsium oksida (kapur cepat) bereaksi dengan gas karbon dioksida membentuk
kalsium karbonat (batu kapur). CaO + CO2 –> CaCO3
C + O2 → CO2
2Mg + O2 → 2MgO
Ba + F2→ BaF2
H2 + Cl2→ 2HCL
REAKSI DEKOMPOSISI
Reaksi yang merupakan kebalikan dari reaksi kombinasi, dimana satu senyawa terurai menjadi dua atau
lebih senyawa yang lebih sederhana dikenal sebagai reaksi dekomposisi. Bentuk persamaannya seperti
di bawah ini:
Reaksi dimana senyawa terurai karena pemanasan dikenal sebagai reaksi dekomposisi termal. Contoh
reaksi dekomposisi:
REAKSI PEMBAKARAN
Reaksi yang ini dapat diketahui sebagai reaksi menyusun ulangan atom-atom. Ditandai salah satu
pereaksinya adalah oksigen.
Artinya, reaksi pembakaran merupakan reaksi kimia suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi lebih
cepat disertai pelepasan panas hingga muncul nyala api. Misalnya pembakaran metana