Anda di halaman 1dari 6

Materi Pembelajaran Luring

Mata Pelajaran KIMIA


Guru Mapel : Nurlaila, S.Pd
Kelas X MIPA

Reaksi Asam Basa

oksida asam dengan pasangan asam dalam artikel reaksi asam basa
Reaksi Asam Basa – Pada bagian ini kita akan membahas berbagai jenis reaksi dalam
larutan asam basa, khususnya larutan elektrolit.

Pembahasan terutama mengenai zat-zat apa saja yang menjadi produk dari suatu
reaksi, misalnya zat-zat apa yang terbentuk jika magnesium direaksikan dengan asam
klorida?

Jangan lupa baca juga:

 Asam Basa Menurut Bronsted Lowry


 Indikator Asam Basa dan Hidrolisis Garam
 Teori Asam Basa dan Garam
 Sifat Kolegatif Larutan
Untuk menentukan jumlah zat yang terlibat dalam suatu reaksi, harus didasarkan pada
persamaan reaksi, ada berbagai reaksi asam basa dalam larutan, antara lain sebagai
berikut:

A. Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan adalah reaksi yang dapat dihasilkan apabila terjadi reaksi antara
asam dengan basa.  

HCl + NaOH →  NaCl + H2O

Jika seandainya larutan asam dan basa dicampur,  maka ion H+ dari asam  dan ion
OH– dari basa akan bergabung dan membentuk molekul air (H2O), sedangkan anion
dari asam dan kation dari basa akan berikatan membentuk senyawa garam.

Hasil reaksi antara asam dengan basa membentuk air (H2O) yang bersifat netral, hal
tersebut dapat dikatakan sebagai reaksi penetralan.

Asam + basa  → garam  +  air

Contoh:

 HCl + NaOH → NaCl + H2O


 H2SO4 + 2 NH4OH → (NH4)2SO4 + 2H2O
 2 CH3COOH + Ba(OH)2   → (CH3COO)2 Ba + 2 H2O

Walaupun reaksi asam basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi itu (disini
yang dimaksud adalah garam) tidak selalu bersifat netral, melainkan tergantung pada
kekuatan asam basa yang membentuknya. Jika larutan asam basa dicampur, maka ada
tiga kemungkinan sifat garam yang terbentuk, yaitu:

 Asam kuat + basa kuat → garam (netral)


 Asam  kuat + basa lemah → garam (asam)
 Asam lemah + basa kuat   → garam (basa)

Reaksi penetralan juga dapat digunakan untuk menetapkan kadar atau konsentrasi
suatu larutan asam atau basa. Penetapan kadar suatu larutan ini dapat disebut sebagai
titrasi asam basa.

Titrasi adalah penambahan suatu larutan baku (larutan yang telah diketahui dengan
tepat konsentrasinya) ke dalam larutan lain dengan bantuan indikator sampai tercapai
titik ekuivalen.

Titrasi dihentikan tepat pada saat indikator menunjukkan perubahan warna, saat
perubahan warna indikator itulah disebut titik akhir titrasi.
B. Reaksi Pembentukan Gas
1. Reaksi Pembentukan Gas Hidrogen
Sebagai contoh reaksi pembentukan gas hidrogen kita dapat mereaksikan magnesium
dengan asam klorida encer,ternyata magnesium larut disertai terbentuknya gelembung-
gelembung gas.

Gas itu tidak berwarna, tidak berbau, ringan dan mudah meletup, sifat-sifat ini
menunjukkan bahwa gas tersebut adalah gas hidrogen. Jika larutan diuapkan ternyata
meninggalkan kristal berwarna putih, yaitu magnesium klorida, MgCl2.

Jadi, dapat diketahui bahwa reaksi magnesium dengan asam klorida menghasilkan
MgCl2 dan has H2. Persamaan reaksi nya adalah:

Mg (s) + HCl (aq) →  MgCl2 (aq) + H2 (q)

2. Reaksi Pembentukan Gas Karbondioksida


Pembentukan gas karbon dioksida dapat dihasilkan dari reaksi antara garam-garam
karbonat dengan asam, dengan reaksi sebagai berikut:

CaCO3 + 2 HCl → CaCl2 + H2O + CO2

C. Reaksi Pengendapan
Untuk mengetahui apakah suatu reaksi menghasilkan endapan atau tidak, kita harus
mengetahui kelarutan zat yang akan terjadi, berikut ini merupakan zat-zat yang sukar
larut dan mudah larut.

 Hampir semua jenis asam larut, kecuali H2S dan H2SiO3.


 Sebagian besar basa sukar larut, kecuali basa golongan IA, yaitu (NaOH, KOH,
LiOH, RbOH, dan CsOH).
 Garam nitrat, asetat, klorat, dan perklorat mudah larut.
 Garam klorida, bromida, dan iodida mudah larut, kecuali AgCl, AgBr, PbBr2,
HgBr2, Agl, PbI2, Hg2I2, dan HgI2.
 Garam flourida mudah larut, kecuali MgF2, CaF2, SrF2, dan BaF2.
 Golongan sulfida sukar larut, kecuali sulfida golongan IA, sulfida gologan IIA, dan
(NH4)2S.
Contoh reaksi pengendapan:

NaI +  Pb(NO3)2 → PbI2(s) + 2NaNO3

Reaksi antara larutan timbal (II) nitrat Pb(NO3)2 dengan larutan natrium iodida (NaI)
membenttuk endapan timbal (II)iodida (PbI2)

D. Reaksi Oksidasi
1. Reaksi antara oksida basa dengan asam
Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dengan asam
membentuk garam dan air. Oksida logam yang larut dalam air akan membentuk basa,
tetapi hanya oksida dari logam golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari
berilium tidak larut dalam air).

Oksida basa + asam → garam + air

Contoh:

Kalsium oksida larut dalam air membentuk kalsium hidroksida:

CaO (s) + H2O (I) → Ca(OH)2 (aq)

2. Reaksi antara oksida asam dengan basa


Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dan
basa membentuk garam dan air.

Oksida basa + asam → garam + air

Contoh:

CO2 (g) + Ca(OH)2 (aq) → CaCO3(s)  + H2O(l)

Persamaan ion lengkap:

CO2 (g) + Ca2+(aq) + 2 OH– (aq) → CaCO3(s)   + H2O(l)

Beberapa oksida asam dengan pasangan asam yang sesuai diberikan pada tabel
berikut:
3. Reaksi logam dengan asam
Hampir semua logam larut dalam asam kuat (HCl atau H2SO4) membentuk garam dan
gas hidrogen. logam  yang tidak larut dalan asam kuat encer yaitu Cu, Hg, Ag, Pt, dan
Au. Reaksi logam dengan asam merupakan reaksi redoks.

Logam yang lebih reaktif dapat mendesak logam yang kurang kreatif dari larutannya.
Urutan kereaktifan dari beberapa logam adalah sebagai berikut:

Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Zn-Cr-Fe-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au

Contoh:

Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat. Zn akan teroksidasi menjadi
Zn2+ yang selanjutnya bergabung dengan ion SO42- membentuk larutan
ZnSO4 sedangkan ion Cu2+ tereduksi menjadi logam Cu.

Persamaan reaksi:

Zn (s) + CuSO4 (aq) → ZnSO4 (aq) + Cu(s)

CuSO4 dan ZnSO4 tergolong elektrolit kuat.

Persamaan ion lengkap:

Zn (s) + Cu2+ (aq) + SO42- (aq) → Zn2+ (aq) + SO42- (aq) + Cu (s)

Persamaan ion bersih:

Zn (s) + Cu2+ (aq) → Zn2+ (aq)+ Cu (s)


4. Reaksi antara dua jenis garam
Garam 1 + Garam 2 → Garam 3 + Garam 4

Contoh:                

Reaksi larutan timbal (II) nitrat, Pb(NO3)2, dengan larutan kalium iodida, KI, membentuk
endapan timbal (II) iodida, Pbl2.

Persamaan reaksi:

Pb(NO3)2  (aq) + 2 KI (aq) → Pbl2 (s) + 2 KNO3 (aq)

Persamaan ion lengkap:

Pb2+ (aq) + 2 NO3– (aq) + 2 K+ (aq) + 2 I– (aq) → Pbl2 (s) + 2 K+ (aq) + 2 NO3– (aq)

Persamaan ion bersih:

Pb2+ (aq) + 2 I– (aq) → Pbl2 (s)

5. Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan


basa
Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2

Contoh:

Reaksi larutan tembaga (II) sulfat dengan larutan kalsium hidroksida membentuk
endapan tembaga (II) hidroksida dan larutan kalsium sulfat ( jika konsentrasi larutan
yang direaksikan cukup pekat, maka kalsium sulfat yang terbentuk akan mengendap).

Persamaan reaksi:

CuSO4 (aq) + Ca (OH)2 (aq) → Cu(OH)2 (s) + CaSO4 (aq)

Persamaan ion lengkap:

Cu2+ (aq) + SO42- (aq) + Ca2+ (aq) +2 OH– (aq) → Cu(OH)2 (s) + Ca2+ (aq) +  SO42- (aq).

Persamaan ion bersih:

Cu2+ (aq) + 2 OH(aq) → Cu(OH)2 (s)

Anda mungkin juga menyukai