Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

PENGGARAMAN

Nama : Linda Safitriana (191420359)

Prodi : PEPC

Kelas :D

Diploma : I (satu)

Tingkat : I (satu)

POLITEKNIK ENERGI DAN MINERAL AKAMIGAS

Jl. Gajahmada No 38 Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, 58315

2019
i

DAFTAR ISI

Halaman judul
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB 2 TEORI...............................................................................................................................2
2.1 DASAR TEORI.............................................................................................................2
2.1.1 Pengertian......................................................................................................................2
2.1.2 Reaksi antara Asam dan Basa........................................................................................3
2.1.3 Reaksi oksida basa dengan asam...................................................................................4
2.1.4 Reaksi oksida asam dengan basa...................................................................................4
2.1.5 Reaksi Iogam dengan asam...........................................................................................5
2.1.6 Reaksi antara dua jenis garam.......................................................................................6
2.1.7 Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan basa.................................................6
2.1.8 Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan asam................................................7
BAB 3 HASIL PENGAMATAN..................................................................................................8
3.1 Cara Kerja......................................................................................................................8
3.2 Hasil dan Pembahasan.................................................................................................12
BAB 4 KESIMPULAN...............................................................................................................15
1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggaraman adalah reaksi kimia yang dihasilkan garam. Setiap reaksi kimia

pasti menghasilkan unsur lain yang berbeda. Disini, akan ditunjukan bagaimana reaksi

penggaraman terjadi dan unsur apa saja yang akan dihasilkan.

Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sering kita jumpai dalam

kehidupan sehari hari.asam dan basa cukup penting bagi kita.secara umum zat zat yang

termasuk asam mempunyai beberapa ciri yaitu rasanya asam,ph <7 misalnya asam sitrat

pada jeruk dan asam cuka.sedangkan basa pada umumnya mempunyai sifat licin terasa

pahit,ph >7 misalnya sabun.

Air merupakan elektrolit sangat lemah yang terionisasi menjadi ion h+ dan ion

h-.dalam air asam melepaskan ion h+ sedangkan basa melepaskan ion h-.dalam air asam

kuat dan basa kuet terionisasi seluruhnya.sedangkan asam lemah dan basa lemah hanya

terionisasi sebagian.ph larutan menyatakan konsentrasi h+ dalam larutan.penetralan asam

oleh basa menghasilkan air,menurut lowry asam merupakan donor proton (h+) dan basa

merupakan akseptor proton (oh-).

Garam merupakan salah satu kebutuhan yang merupakan pelengkap dari

kebutuhan pangan dan merupakan sumber elektrolit bagi tubuh manusia. Garam

umumnya merupakan hasil reaksi antara senyawa asam dan basa. Bentuk padatnya

biasanya berupa kristal sedangkan dalam bentuk larutan unsur-unsur penyusun garam

akan mengion kembali dan membuat larutan ini dapat menghantarkan listrik. Garam-

garam yang tersusun dari logam alkali dan alkali tanah akan menghantarkan listrik lebih

kuat. Garam yang paling umum dan banyak digunakan di masyarakat ialah garam NaCl,

berupa padatan kristal berwarna putih.


2

Dalam ilmu kimia, garam ialah senyawa ionik yang terdiri dari ion positif (kation)

dan ion negatif (anion), sehingga akan membentuk senyawa netral (tanpa bermuatan).

Garam terbentuk dari hasil sebuah reaksi asam dan basa. Hidrolisis garam adalah

“terurainya garam dalam air yang menghasilkan asam dan atau basa.”

1.2 Tujuan

Tujuannya adalah mengetahui reaksi penggaraman yang terjadi. Melaui praktikum

yang di lakukan diharapkan mahasiswa dapat memahami reaksi penggaraman ,dan

diharapkan mahasiswa dapat mengetahui hasil dari reaksi penggaraman.


BAB 2

TEORI

2.1 DASAR TEORI

BAB 1 Pengertian

Garam adalah senyawa yang dihasilkan dari reaksi netralisasi antara larutan asam

dan larutan basa.Larutan garam yang terbentuk memiliki sifat yang bervariasi, tergantung

pada sifat asam dan sifat basa penyusun garam. Secara umum :

Asam + basa → garam + air

Berikut ini adalah beberapa contoh reaksi pembentukan garam (dikenal pula dengan

istilah reaksi penggaraman atau reaksi netralisasi) :

Hcl(aq) + naoh(aq) → nacl(aq) + h2o(l)

H2so4(aq) + 2 nh4oh(aq) → (nh4)2so4(aq) + 2 h2o(l)

2 hcn(aq) + ba(oh)2(aq) → ba(cn)2(aq) + 2 h2o(l)

H2co3(aq) + mg(oh)2(aq) → mgco3(s) + 2 h2o(l)

Reaksi kebalikan dari reaksi penggaraman dikenal dengan istilah reaksi

hidrolisis.Reaksi hidrolisis adalah reaksi salah satu ion atau kedua ion larutan garam

dengan air.Reaksi salah satu atau kedua ion larutan garam dengan air menyebabkan

perubahan konsentrasi ion h+ maupun ion oh– dalam larutan.Akibatnya, larutan garam

dapat bersifat asam, basa, maupun netral.

Sebagaimana yang telah kita pelajari sebelumnya, kita mengenal dua jenis asam,

yaitu asam kuat dan asam lemah. Demikian halnya dengan basa, kita mengenal istilah

basa kuat dan basa lemah (lihat : kimia asam basa). Dengan demikian, terdapat empat

variasi reaksi antara asam dan basa membentuk garam, yaitu :


14

1. Reaksi antara asam kuat dengan basa kuat

Contoh : hbr(aq) + koh(aq) → kbr(aq) + h2o(l)

Garam yang terbentuk mengalami ionisasi sempurna dalam air

Kbr(aq) → k+(aq) + br–(aq)

Baik kation maupun anion, hanya terhidrasi oleh air, tidak mengalami reaksi dengan

air.Dengan demikian, garam tersebut tidak terhidrolisis dalam air.Akibatnya, konsentrasi

ion h+ tidak berubah terhadap konsentrasi ion oh–.Larutan garam bersifat netral. Larutan

garam tersebut memiliki ph = 7.

BAB 2 Reaksi antara Asam dan Basa

Reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air.Reaksi ini disebut reaksi

penetralan atau reaksi penggaraman.

Asam + Basa → Garam + Air

Garam adalah senyawa ion yang terbentuk dari ion positif basa dengan ion negatif

sisa asam.Perhatikanlah contoh-contoh berikut.

Contoh:

Reaksi antara larutan natrium hidroksida dengan larutan asam sulfat.

Persamaan setara untuk reaksi ini:

2NaOH(aq) + H2SO4(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(l)

Karena NaOH, H2SO4 dan Na2SO4 tergolong elektrolit kuat, maka zat-zat ini dapat

ditulis sebagai ion-ion yang terpisah. Persamaan ion lengkapnya:

2Na+(aq) + 2OH-(aq) + 2H+(aq) + SO42-(aq → 2Na+(aq) + SO42-(aq) + 2H2O(l)

Persamaan ion bersih:

2OH- + 2H+(aq) → 2H2O(l) (semua koefisien dibagi dua)


14

BAB 3 Reaksi oksida basa dengan asam

Oksida basa adalah oksida logam yang dengan air membentuk basa dan dengan asam

membentuk garam dan air.Oksida logam yang larut dalam air membentuk basa hanya

oksida dari logam golongan alkali dan alkali tanah (kecuali oksida dari berilium tidak

larut dalam air).

Oksida Basa + Asam → Garam + Air

Contoh:

a. Kalsium oksida larut dalam air membentuk kalsium hidroksida:

CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(aq)

b. Reaksi kalsium oksida dengan asam klorida encer

Persamaan reaksinya:

CaO(s) + 2HCI(aq) → CaCl2(aq) + H2O(l)

HCI dan CaCI2 tergolong elektrolit kuat sehingga ditulis sebagai ion ion yang

terpisah. Persamaan ion lengkapnya:

CaO(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) → Ca2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2O(l)

Persamaan ion bersih:

CaO(s) + 2H+(aq) → Ca2+(aq) + H2O(l)

BAB 4 Reaksi oksida asam dengan basa

Oksida asam adalah oksida unsur nonlogam yang dengan air membentuk asam dan

dengan basa membentuk garam dan air.

Oksida Asam + Asam → Garam + Air

Contoh:

CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)


14

Persamaan ion lengkap:

CO2(g) + Ca2+(aq) + 2OH– → CaCO3(s) + H2O(l)

Beberapa oksida asam dengan pasangan asam yang sesuai diberikan tabel :

No Oksida Asam Rumus Asam

1 SO3 H2SO4

2 N2O5 HNO3

3 P 2O 3 H3PO3

4 P 2O 5 H3PO4

5 Cl2O7 HClO4

BAB 5 Reaksi Iogam dengan asam

Hampir semua logam larut dalam asam kuat (HCI atau H2SO4) membentuk garam

dan gas hidrogen.Logam yang tidak larut dalam asam kuat encer yaitu Cu, Hg, Ag, Pt,

dan Au.Reaksi logam dengan asam merupakan reaksi redoks. Pada reaksi ini logam

teroksidasi membentuk ion logam dengan tingkat oksidasi terendah, sedangkan ion H+

mengalami reduksi membentuk gas hidrogen. Logam yang lebih reaktif dapat mendesak
14

logam yang kurang reaktif dari larutannya. Urutan kereaktifan dari beberapa logam

adalah sebagai berikut:

Li–K–Ba–Ca–Na–Mg–AI–Zn–Cr–Fe–Ni–Sn–Pb–(H)–Cu–Hg–Ag–Pt–Au

Contoh:

Reaksi logam seng dengan larutan tembaga (II) sulfat.

Zn akan teroksidasi menjadi Zn2+ yang selanjutnya bergabung dengan ion SO42-

membentuk larutan ZnSO4, sedangkan ion Cu2+ tereduksi menjadi logam Cu.

Persamaan reaksi:

Zn(s) + CuSO4(aq) → ZnSO4(aq) + Cu(s)

CuSO4 dan ZnSO4 tergolong elektrolit kuat.

Persamaan ion lengkap:

Zn(s) + Cu2+(aq) + SO42-(aq) → Zn2+(aq) + SO42-(aq) + Cu(s)

Persamaan ion bersih:

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

BAB 6 Reaksi antara dua jenis garam

Garam 1 + Garam 2 Garam 3 + Garam 4

Garam 3 dan (atau) garam 4 sukar larut dalam air.

Contoh:

Reaksi larutan timbal(II)nitrat, Pb(NO3)2, dengan larutan kalium iodida, KI,

membentuk endapan timbal(II)iodida, PbI2.

Persamaan reaksi :

Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)


14

Persamaan ion lengkapnya :

Pb2+(aq) + 2NO3-(aq) + 2K+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s) + 2K+(aq) + 2NO3-(aq)

Persamaan Ion Bersih :

Pb2+(aq) + 2I-(aq) → PbI2(s)

BAB 7 Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan basa

Garam 1 + Basa 1 → Garam 2 + Basa 2

Garam 2 dan (atau) basa 2 sukar larut daIam air

Contoh:

Reaksi larutan tembaga(II)sulfat dengan larutan kalsium hidroksida membentuk

endapan tembaga(II)hidroksida dan larutan kalsium sulfat (jika konsentrasi larutan yang

direaksikan cukup pekat, maka kalsium sulfat yang terbentuk akan mengendap).

Persamaan reaksi:

CuSO4(aq) + Ca(OH)2(aq) → Cu(OH)2(s) + CaSO4(aq)

Persamaan ion lengkap:

Cu2+(aq) + SO42-(aq) + Ca2+(aq) + 2OH-(aq) → + Cu(OH)2(s) + Ca2+(aq) +

SO42-(aq)

Persamaan ion bersih:

Cu2+(aq) + 2OH–(aq) → Cu(OH)2(s)

BAB 8 Reaksi suatu larutan garam dengan suatu larutan asam

Garam 1 + Asam 1 → Garam 2 + Asam 2

Garam 2 sukar larut dalam air.

Contoh:
14

Reaksi larutan perak nitrat dengan larutan asam klorida, membentuk endapan perak

klorida.

AgNO3(aq) + HCI(aq) → AgCI(s) + HNO3(aq)

Persamaan ion lengkap:

Ag+(aq) + NO3-(aq) + H+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s) + H+(aq) + NO3-(aq)

Persamaan ion bersih :

Ag+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s)


BAB 3

HASIL PENGAMATAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat yang Digunakan

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

– Rak tabung reaksi

– Tabung reaksi

– Ball Pipet

3.1.2 Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:

– Logam: Al ; Cu ; Fe ; dan Zn

– Larutan HNO3 pekat

– Larutan H2SO4 pekat dan H2SO4 5 %

– Larutan HCl 5 %

– Larutan KOH 5 %

– Larutan BaCl2 5 %

– Larutan MgCl2 5 %

– Larutan Pb (NO3)2 5 %

– Larutan ZnSO4 5 %

– Larutan Na2CO3 5 %

– Larutan CuSO4 5 %
14

3.2 Prosedur Percobaan

Siapkan 12 tabung reaksi masing-masing diberi tanda nomor .

Catatan:

Penambahan bahan kimia kedalam tabung reaksi cukup dengan system tuang

langsung dari botol bahan kimia . setiap penambahan kira kira 1/8 tinggi tabung reaksi

Amati dan catat perubahan yang terjadi selama reaksi . Apakah timbul gas , timbul

endapan (tuliskan warna endapannya) atau justru tidak timbul reaksi

Selanjutnya lakukan langkah kerja sebagai berikut

Tabung 1 di isi logam AL, kemudian ditambahkan larutan HCL

Tabung 2 di isi logam AL, kemudian ditambahkan larutan KOH

Tabung 3 di isi logam Cu, kemudian ditambahkan larutan HCL

Tabung 4 di isi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan HCL

Tabung 5 di isi logam Zn, kemudian di tambahkan larutan HCL

Tabung 6 di isi logam Cu , kemudian ditambahkan larutan HNO3

Tabung 7 di isi logam Fe, kemudian ditambahkan larutan H2SO4

Tabung 8 di isi logam BaCl2 , kemudian ditambahkan larutan H2SO4

Tabung 9 di isi logam MgCl2, kemudian ditambahkan larutan Pb(NO3)2

Tabung 10 di isi logam CuSO4, kemudian ditambahkan larutan KOH

Tabung 11 di isi logam ZnSO4, kemudian ditambahkan larutan KOH

Tabung 12 di isi logam Endapan no 11, kemudian ditambahkan larutan KOH


14

3.3 Hasil dan Pembahasan

No Zat yang direaksi Pengamatan


.
1. Al + HCl Terbentuk gelembung banyak di atas, warna tetap, larutan menjadi
keruh, warna logam tetap, tidak terjadi endapan.
2. Al + KOH Terbentuk gelembung kecil keatas, warna logam tetap, tidak
terbentuk endapan.
3. Cu + HCl Tidak ada reaksi pada larutan.
4. Fe + HCl Terbentuk gelembung banyak, warna tetap, tidak mengendap.
5. Zn +HCl Terbentuk banyak gelembung, warna tetap, terdapat endapan.
6. Cu + HNo3(pekat) Bergelembung, larutan berubah dari warna kuning menjadi hijau,
timbul asap berwarna kuning, bau tak sedap. Tabung bawah terasa
panas, dan terdapat bekas warna coklat pada tabung, terbentuk
sedikit endapan dibawah.
7 Fe + H2 So4(pekat) Berwarna keruh kekuningan , terdapat gelembung, dan tidak
terdapat endapan.
8. BaCl2 + H2So4 Terbentuk endapan, tetapi sedikit di bagian bawah tabung dan
berwarna putih
9. Timbul endapan dibawah, tetapi sedikit dibagian bawah tabung dan
MgCl2 + pb (No3)2 berwarna putih, terbentuk gelembung sedikit.
10. Cu so4 + KoH Terdapat endapan di tabung bagian bawah berbentuk gel dan
berubah warna menjadi hijau tosca
11. Zn So4 + KoH Terbentuk endapan diatas dan berwarna putih dengan susunan
rapat.
12. Endapan No. 11 + Terdapat endapan seperti campuran no 11, namun kerapatannya
KoH berkurang dan jernih pada bagian atas

Persamaan Reaksi

1. 2Al + HCl → 2AlCl3 + H2

Saat logam Al dan larutan HCl di reaksikan akan menghasilkan AlCl 3 gas

H2yang berupa gelembung yang muncul di sekitar logam Al

2. Al +KOH → AlOH + K

Saat logam Al dan larutan KOH maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan AlOH dan gas K . saat melakukan praktik reaksi menghasilkan

gelembung . tetapi tidak terjadi perubahan warna

3. Cu + 2HCl → CuCl2 + H2
14

Saat logam Cu dan larutan HCl maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan CuCl2 dan gas H2 . saat melakukan praktik reaksi menghasilkan

sedikit gelembung . tetapi tidak terjadi perubahan warna

4. Fe + 2HCl → FeCl2 + H2

Saat logam Fe dan larutan HCl maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan FeCl3 dan gas H2 . saat melakukan praktik reaksi menghasilkan

sedikit gelembung . tetapi tidak terjadi perubahan warna

5. Zn + 2HCl → ZnCl2 + H2

Saat logam Zn dan larutan HCl maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan ZnCl2 dan gas H2 . saat melakukan praktik reaksi menghasilkan

banyak gelembung kecil yang menempel pada Zn . tetapi tidak terjadi

perubahan warna.

6. Cu + HNO3 pekat → Cu(NO3)2 + NO2 + H2O

Saat logam Cu dan HNO3 pekat maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan FeCl3 , NO dan H2O . saat melakukan praktik reaksi

menghasilkan banyak gelembung . warna menjadi hijau

7. 2Fe + 3H2SO4 pekat → Fe2(SO4)3 + 3H2

Saat logam Fe dan H2SO4 pekat maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan Fe2(SO4)3 dan gas H2 . saat melakukan praktik reaksi

menghasilkan banyak gelembung . tetapi tidak terjadi perubahan warna.

8. BaCl2 + H2SO4 → BaSO4 + 2HCl

Saat larutan BaCl2 dan larutan H2SO4 maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan BaSO4 dan HCl . saat melakukan praktik reaksi menghasilkan

banyak gelembung. Terjadi perubahan warna menjadi putih dan muncul

endapan di bawah.
14

9. MgCl2 + Pb (NO3)2 → Cl2Pb + Mg(NO3)2

Saat larutan MgCl2 dan larutan Pb(NO3)2 maka menurut reaksi kimia

akan menghasilkan Cl2Pb dan Mg(NO3)2 . saat melakukan praktik reaksi

menghasilkan perubahan warna menjadi putih dan muncul endapan di bawah.

10. CuSO4 + KOH → Cu(OH)2 + K2SO4

Saat larutan CuSO4 dan larutan KOH maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan Cu(OH)2 dan K2SO4 . saat melakukan praktik reaksi

menghasilkan perubahan warna dari biru muda menjadi biru pekat dan selang

beberapa lama terjadi endapan dan endapan berwarna hijau.

11. ZnSO4 + KOH → Zn(OH)2 + SO4K2

Saat larutan ZnSO4 dan larutan KOH maka menurut reaksi kimia akan

menghasilkan Zn(OH)2 dan SO4K2 . saat melakukan praktikum reaksi

menghasilkan perubahan warna menjadi putih dan muncul endapan di atas

seperti gel dan di bawah.

12. Endapan no.11 + KOH →Zn(OH)2 + KOH

Saat endapan percobaan 11 dan larutan KOH maka menurut reaksi kimia

akan menghasilkan endapan Zn(OH)2 dan K2SO4. saat melakukan praktikum

reaksi menghasilkan perubahan warna dari putih keruh saat di tambahkan

KOH berlebih warna menjadi jernih kembali.


14

BAB 4

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

• Reaksi Oksida Basa dengan Asam akan menghasilkan Garam dan Air dan

eksoterm.

• Reaksi Logam dengan Asam akan menghasilkan Garam dan Gas Hidrogen

dan eksoterm.

• Reaksi Asam Kuat dengan Basa Kuat akan menghasilkan Garam netral dan

Air.

• Reaksi Garam dengan Garam lain akan menghasilkan dua garam yang lain

dan salah satunya sukar larut.

• Reaksi Logam dengan Garam akan menghasilkan Logam dan Garam yang

lain.
DAFTAR PUSTAKA

Chang, raymond. 2007. Chemistry ninth edition. New york: Mc graw hill.

Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional

Sutresna, Nana. 2003. Pintar kimia jilid 3 untuk smu kelas 3. Jakarta : Ganeca exact.

Anda mungkin juga menyukai