Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

HIDROLISIS GARAM

Disusun oleh:

Nama : Neng silvi Aryanti


Kelas : XII MIPA 2
No. Absen : 22

SMA NEGERI 10 GARUT


JL. Raya Leuwigoong No. 21
Februari 2023
TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan sifat garam yang terhidrolisis
2. Menelusuri senyawa pembentukan garam
ALAT DAN BAHAN
 Alat
1. pipet tetes
2. pelat tetes
 Bahan
1. Larutan NaCl
2. Larutan NH4Cl
3. Larutan Na2CO3
4. Larutan CH3COONa
5. Larutan (NH4)2SO4
6. Larutan Al2(SO4)3
7. Larutan MgSO4
CARA KERJA
1. Siapkan pelat tetes dan letakkan potongan kertas lakmus merah dan lakmus biru
pada setiap lekukan
2. Tetesi kertas lakmus pada lekukan satu dengan larutan NaCl, lekukan dua dengan
NH4Cl dan seterusnya sampai semua larutan teruji dengan kertas lakmus
3. Amati perubahan warna kertas lakmus
PEMBAHASAN
 Larutan garam NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)
 Reaksi Hidrolisis :
 Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Tidak terhidrolisis)
 Ion Na+ dan ion Cl- didalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air
karena jika dianggap beraksi dengan air, maka ion Na+ akan
menghasilkan NaOH yang akan terionisasi kembali menjadi ion Na+.
Hal ini disebabkan karena Na+ yang merupakan basa kuat yang
terionisasi sempurna dan ion Cl- akan menghasilkan HCl yang akan
terionisasi kembali menjadi ion Cl-. Hal ini disebabkan karena Cl-
yang merupakan asam kuat yang terionisasi sempurna.
Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air
tidak terganggu, sehingga besifat netral.
 Larutan garam NH4Cl (aq) → NH4+ (aq) + Cl- (aq)
 Reaksi hidrolisis:
 NH4+ (aq) + H2O NH4OH(aq) + H+ (aq)
 Cl-(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 ( hidrolisis parsial)
 Dari kedua ionyang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion NH4+ yang mengalami
hidrolisis, sedangkan Cl- tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap beraksi dengan air,
maka ion Cl- akan menghasilkan HCl yang akan terionisasi kembali menjadi ion Cl-.
Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsal sebab hanya sebagian
ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam yang berasal dari asam kuat dan
basa lemah akan terhidrolisis sebagian dan bersifat asam.
 Larutan garam Na2CO3(aq) → 2Na+(aq) + CO32-(aq)
 Reaksi Hidrolisis :
 CO32-(aq) + 2H2O(l) → H2CO3(aq) + 2OH-(aq)
 2Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Hidrolisis parsial/sebagian)
 Dari dua ion yang dihasilakan oleh garam tersebut, hanya ion CO32- yang mengalami
hidrolisis, sedangkan ion 2Na+ tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap NaOH yang
terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion 2Na+ kembali. Hidrolisis ini jug
adisebut hidrolisis sebagian. Jadi, garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
akan terhidrolisis sebagian dan bersifat basa.

 Larutan garam CH3COONa → Na+ + CH3COO-


 Reaksi Hidrolisis :
 CH3COO-(aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH-(aq)
 Na+(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Hidrolisis parsial/sebagian)
 Dari dua ion yang dihasilakan oleh garam tersebut, hanya ion CH3COO- yang
mengalami hidrolisis, sedangkan ion Na+ tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap
NaOH yang terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali.
Hidrolisis ini jug adisebut hidrolisis sebagian. Jadi, garam yang berasal dari asam
lemah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian dan bersifat basa.

 Larutan garam (NH4)2SO4 → 2NH4 + SO4 2-


 Reaksi Hidrolisis :
 2NH4(aq) + H2O(l) → NH4OH(aq) + H+(aq)
 SO4 2-aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Hidrolisis parsial/sebagian)
 Dari kedua ionyang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion 2NH4+ yang
mengalami hidrolisis, sedangkan SO4 2- tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap
beraksi dengan air, maka ion SO4 2- akan menghasilkan H2SO4 2- yang akan
terionisasi kembali menjadi ion SO4 2-. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian atau
hidrolisis parsal sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi
garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian dan
bersifat asam.
 Larutan garam Al2(SO4)3 → 2Al 3+ + 3SO4 2-

 Reaksi Hidrolisis :
 2Al 3+ (aq) + H2O(l) →
 SO4 2-aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Hidrolisis parsial/sebagian)
 Dari kedua ionyang dihasilkan oleh garam tersebut hanya ion 2Al 3+
yang mengalami hidrolisis, sedangkan SO4 2- tidak bereaksi dengan
air. Jika dianggap beraksi dengan air, maka ion SO4 2- akan
menghasilkan H2SO4 2- yang akan terionisasi kembali menjadi ion
SO4 2-. Hidrolisis ini disebut hidrolisis sebagian atau hidrolisis parsal
sebab hanya sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi garam
yang berasal dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian
dan bersifat asam.
 Larutan garam MgSO4 → 2Mg2+ + 2SO42-
 Reaksi Hidrolisis :
 2SO42—(aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 2Mg2+ (aq) + H2O(l) → Tidak terjadi reaksi
 (Hidrolisis parsial/sebagian)
 Ion 2Mg2+ dan ion 2SO42- didalam larutan tidak mengalami reaksi
dengan air karena jika dianggap beraksi dengan air, maka ion 2Mg2+
akan menghasilkan Mg2OH yang akan terionisasi kembali menjadi ion
2Mg2+. Hal ini disebabkan karena 2Mg2+ yang merupakan basa kuat
yang terionisasi sempurna dan ion 2SO42- akan menghasilkan H2SO4
yang akan terionisasi kembali menjadi ion 2SO42-. Hal ini disebabkan
karena 2SO42- yang merupakan asam kuat yang terionisasi sempurna.
Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat tidak
terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air
tidak terganggu, sehingga besifat netral.

TABEL HASIL PENGAMATAN


KESIMPULAN
1. Sifat larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa penyusunnya.
2. Hidrolisis garam adalah reaksi antara komponen garam yang berasal dari asam atau
basa lemah dengan air.
3. Hidrolisis parsial adalah hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam
kuat-basa lemah atau asam lemah-basa kuat.
4. Garam dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial, larutannya
bersifat asam.
5. Garam dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dan larutannya
bersifat basa.
6. Hidrolisis total adalah hidrolisis yang terjadi pada garam yang terbentuk dari asam
lemah-basa lemah.
7. Garam dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total, sifat larutannya
tergantung pada harga Ka asam dan Kb basa pembentuknya.
8. Garam dalam air akan terurai membentuk kation dan anion seperti dari asam basa
semulanya.
9. Garam bersifat basa karena dalam reaksi menghasilkan ion OH-.
10. Garam bersifat asam karena dalam reaksi menghasilkan ion H+.

Anda mungkin juga menyukai