Anda di halaman 1dari 15

AMRINA ROSADA, S.

Pd
Peta Konsep

Garam Menghidrolisis

meliputi

Tidak Menghidrolisis Menghidrolisis


Menghidrolisis Sebagian Total

Jenis garam
Jenis garam
Jenis garam

Garam Asam Garam Asam Garam Basa Garam Asam


Kuat-Basa Lemah-Basa Lemah-Asam Lemah-Basa
Kuat Kuat Kuat Lemah

Contoh Contoh Contoh Contoh

NaCl, CH3COONa NH4Cl CH3COONH4

LiNO3 Na2CO3 Al2(SO4)3 Al2(CO3)3

K2SO4 KCN Al(NO3)3 NH4CN

Harga tetapan
hidrolisis (Kh) dan
harga pH
Reaksi asam dengan basa akan membentuk suatu garam yang
biasa disebut dengan reaksi penetralan. Pada faktanya, tidak
semua reaksi penetralan menghasilkan garam yang bersifat netral,
akan tetapi ada pula yang menyebabkan garam bersifat asam
ataupun basa. Konsep hidrolisis menjelaskan alasan mengapa
garam tersebut dapat memiliki sifat yang beragam. Selain itu,
dengan rumus pH garam menghidrolisis, kita dapat
memperkirakan pH larutan garam berdasarkan konsentrasi dan
tetapan ionisasi asam atau basa pembentuknya.

 Konsep Hidrolisis
a. Pengertian garam menghidrolisis
Hidrolisis adalah istilah umum yang dipergunakan untuk menyebut reaksi suatu zat dengan
air. Hidrolisis atau dalam bahasa Ingris disebut sebagai “Hydrolysis” berasal dari kata
“hydro” artinya air dan “lysis” artinya peruraian sehingga hidrolisis bisa diartikan sebagai
peruraian air. Oleh sebab itu, garam menghidrolisis dapat diartikan reaksi penguraian air oleh
garam atau reaksi ion-ion garam dengan air

Ada tiga macam garam menghidrolisis, yaitu:


Macam garam menghidrolisis Definisi
Garam tidak menghidrolisis anion dan kation yang dihasilkan dari
ionisasi garamnya tidak bereaksi
dengan air
Garam menghidrolisis anion atau kation (hanya salah satu ion)
parsial/sebagian yang dihasilkan dari ionisasi garamnya
bereaksi dengan air
Garam menghidrolisis total anion dan kation (kedua ion) yang
dihasilkan dari ionisasi garamnya
bereaksi dengan air

b. Jenis dan Komposisi garam menghidrolisis


 Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
Garam ini jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi menghasilkan anion dan
kation yang merupakan asam konjugasi atau basa konjugasi yang sangat lemah. Anion dan
kation tersebut tidak ada yang bereaksi dengan air untuk membentuk kembali asam kuat
atau basa kuat penyusunnya karena reaksi ionisasinya sempurna. Oleh sebab itu,
konsentrasi H+/H3O+ dan OH- dalam air tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral
dan tergolong jenis garam tidak menghidrolisis.
Contoh :

Larutan NaCl terionisasi sempurna dalam air membentuk kation Na+ dan anion Cl–. Ion
Na+ tersebut tidak bereaksi dengan air untuk membentuk NaOH dan ion Cl- juga tidak
bereaksi dengan air untuk membentuk HCl karena ionisasi NaOH dan HCl sempurna
sehingga konsentrasi H+/H3O+ dan OH- dalam air tidak terganggu menyebabkan larutan
bersifat netral

(a) (b)

Keterangan

H+ OH-
Na+

Cl- H2O

Gambar 3.1 Gambar submikroskopis garam Na\Cl yang dilarutkan dalam air (a) sebelum
mencapai kesetimbangan. (b) setelah mencapai kesetimbangan

Adapun reaksi garam menghidrolisisnya dapat ditulis sebagai berikut.


NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Na+ (aq) + H2O(l) (tidak menghidrolisis)
-
Cl (aq) + H2O(l) (tidak menghidrolisis)

 Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat


Garam jenis ini bila dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan anion dari asam
lemah dan kation dari basa kuat. Kationnya merupakan asam konjugasi lemah yang tidak
dapat bereaksi dengan air karena tidak memiliki sifat asam maupun basa akibat tidak
memiliki proton untuk dilepaskan dan tidak memiliki kemampuan untuk menerima proton
dari H2O karena reaksi ionisasi basa kuatnya sempurna. Sedangkan anionnya merupakan
basa konjugasi dari asam lemah yang dapat bereaksi dengan air karena reaksi ionisasi
asam lemahnya berkesetimbangan sehingga anion sangat kuat menarik proton membentuk
asam lemah kembali dan menghasilkan ion OH- yang menyebabkan konsentrasi H+/H3O +
dan OH- dalam air terganggu. Adanya penambahan spesi basa ini menyebabkan larutan
garam tersebut bersifat basa dan tergolong jenis garam menghidrolisis sebagian(parsial).

Contoh :
Larutan CH3COONa terionisasi sempurna dalam air membentuk kation Na+ dan anion
CH3COO–. Ion Na+ tersebut tidak bereaksi dengan air untuk membentuk NaOH.
Sedangkan ion CH3COO- bereaksi dengan air untuk membentuk CH3COOH dan ion OH-
sehingga konsentrasi OH- dalam larutan bertambah dan mengganggu kesetimbangan air
menyebabkan larutan bersifat basa

(a) (b)

Keterangan :

CH3COO-
CH3COOH

Gambar 3.2 Gambar submikroskopis garam CH3COONa yang dilarutkan dalam air (a)
sebelum mencapai kesetimbangan. (b) setelah mencapai kesetimbangan

Adapun reaksi garam menghidrolisisnya dapat ditulis sebagai berikut.


CH3COONa (aq) CH3COO -(aq) + Na + (aq)
Na + (aq) + H 2O (l) (tidak menghidrolisis)
-
CH3COO (aq) + H2O (l) CH3COOH (aq) + OH- (aq)

 Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah


Garam jenis ini bila dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan anion dari asam
kuat dan kation dari basa lemah. Anionnya merupakan basa konjugasi lemah yang tidak
dapat bereaksi dengan air karena reaksi ionisasi asam kuatnya sempurna sehingga terlalu
lemah untuk menerima proton dari H2O. Sedangkan kationnya merupakan asam konjugasi
dari basa lemah yang bereaksi dengan air karena reaksi ionisasi basa lemahnya
berkesetimbangan sehingga sangat kuat tertarik oleh air membentuk basa lemah kembali
dan menghasilkan ion H3O+ yang menyebabkan konsentrasi H+/H3O + dan OH- dalam air
terganggu. Adanya penambahan spesi asam ini menyebabkan larutan garam tersebut
bersifat asam dan tergolong jenis garam menghidrolisis sebagian(parsial).

Contoh:
Larutan NH4Cl terionisasi sempurna dalam air membentuk kation NH4+ dan anion Cl–.
Ion Cl- tersebut tidak bereaksi dengan air untuk membentuk HCl. Sedangkan ion NH4+
bereaksi dengan air untuk membentuk NH3 dan ion H3O+ sehingga spesi asam dalam
larutan bertambah dan mengganggu kesetimbangan air menyebabkan larutan bersifat
asam

(a) (b)

Keterangan

NH4+ NH3 H3O+

Gambar 3.3 Gambar submikroskopis garam NH4Cl yang dilarutkan dalam air (a) sebelum
mencapai kesetimbangan. (b) setelah mencapai kesetimbangan

Adapun reaksi garam menghidrolisisnya dapat ditulis sebagai berikut.


NH 4Cl (aq) NH4 + (aq) + Cl - (aq)
Cl - (aq) + H 2O (l) (tidak menghidrolisis)
+
NH4 (aq) + H2O (l) NH3 (aq) + H3O + (aq)

 Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah


Garam jenis ini dalam air terionisasi menghasilkan anion dari asam lemah dan kation dari
basa lemah dimana kedua ion tersebut bereaksi dengan air sehingga tergolong jenis garam
menghidrolisis total. Reaksi kedua ion tersebut masing-masing menghasilkan ion H3O+
dan OH-, maka sifat larutan garam ini ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan
asam lemah dan basa lemah yang terbentuk.

Jika asam lebih lemah daripada basa (Ka<Kb), maka anion akan menghidrolisis lebih
banyak dan larutan akan bersifat basa. Jika basa lebih lemah dari asam (Ka>Kb), maka
kation yang menghirdrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika asam
sama lemahnya dengan basa (Ka = Kb), larutan akan bersifat netral.

Contoh:
Garam CH3COONH4 dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan CH3COO- yang
berasal dari CH3COOH dan NH4+ yang berasal dari NH4OH. (Diketahui Ka CH3COOH
= 1.8 x 10-5 dan Kb NH4OH = 1.8 x 10-5) dimana anion dan kation yang dihasilkan
merupakan asam atau basa konjugasi yang kemampuannya sama untuk bereaksi dengan
air sehingga jumlah ion H3O+ dan OH- yang dihasilkan sama dan tidak mengganggu
kesetimbangan air menyebabkan larutan bersifat netral.

(a) (b)
Gambar 3.4 Gambar submikroskopis garam CH3COONH4 yang dilarutkan dalam air (a)
sebelum mencapai kesetimbangan. (b) setelah mencapai kesetimbangan

Adapun reaksi garam menghidrolisisnya dapat ditulis sebagai berikut.


CH3COONH4 (aq) NH 4+ (aq) + CH3COO - (aq)
NH 4+ (aq) + H 2 O NH 3(aq) + H 3 O+ (aq)
CH3COO -(aq) + H 2 O (l) CH3COOH(aq) + OH- (aq)

c. Rumus pH garam menghidrolisis


Reaksi garam menghidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Walaupun jumlah garam
yang menghidrolisis hanya sedikit, tetapi hal tersebut dapat merubah pH larutan. Pada garam
menghidrolisis. dikenal istilah tetapan hidrolisis (Kh) yang menunjukkan kesetimbangan
hidrolisis secara kuantitatif. Tetapan hidrolisis (Kh ) berhubungan dengan tetapan ionisasi
asam (Ka) dan/ tetapan ionisasi basa (Kb) serta dapat digunakan untuk menentukan pH
larutan garam menghidrolisis.
Tabel harga Kh dan pH berbagai senyawa garam

NO Garam Konsen Menghidrolisis Ka Kb Kw Kh pH


- trasi (250C)
1 CH3COO 0,1 M Sebagian 1.8 x 10-5 - 10-14 5.55 x10-10 8.87
Na
2 NH4Cl 0,1 M Sebagian - 1 x 10-5 10-14 1 x 10-9 5
3 CH3CH2- 0,1 M Total 1,34 x 10-5 1 x 10-5 10-14 7, 46 x10-5 6,93
COONH4
4 NH4CN 0,1 M Total 4.9 x 10-10 1 x 10-5 10-14 5.55 x10-5 9.15
5 NaCl 0,1 M Tidak - - 10-14 - 7
6 Li2SO4 0,1 M Tidak - - 10-14 - 7

1. pH Larutan Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah


Garan jenis ini tidak menghidrolisis sehingga tidak memiliki nilai Kh dan larutannya
bersifat netral (pH = 7)

2. pH Larutan Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat


Salah satu contoh garam jenis ini adalah garam CH3COONa. Garam ini jika dilarutkan
dalam air akan terurai menjadi CH3COO- dan Na+. Ion CH3COO- tersebut bereaksi
dengan air dengan menarik proton dari H2O membentuk CH3COOH dan OH- sehingga
jumlah OH- dalam larutan meningkat dan bersifat basa

Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.


CH3COONa CH3COO – + Na+
H2O H+ + OH- Kw
CH3COO- + H+ CH3COOH 1/Ka
-
CH3COO + H2O CH3COOH + OH- Kh

Harga tetapan hidrolisis (Kh) diatas dapat dihubungkan dengan tetapan ionisasi asam
lemah (Ka) dan tetapan kesetimbangan air (Kw), maka secara, matematika dapat
dituliskan sebagai berikut.

Jika CH3COOH diberi simbol HA, maka persamaan reaksi garam menghidrolisis di
atas,dapat dituliskan:
A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq)
Maka, tetapan hidrolisis (Kh ) dapat dituliskan sebagai berikut.

dengan
Kh = tetapan hidrolisis
[HA] = molaritas asam lemah yang terbentuk ........... (M)
[OH-] = molaritas ion OH- ............................................ (M)
[A-] = molaritas basa konjugasi................................ (M)
Dari persamaan reaksi garam menghidrolisis diatas terlihat bahwa [HA] = [OH-],
sehingga:

[OH-] =

Jadi, pH larutan garam dapat ditentukan dengan rumus:


pOH = -log [OH-]
= -log

pH = pKw – pOH
= 14 – pOH

Contoh Soal

Tentukan tetapan hidrolisis dan pH dari larutan (CH3COO)2Ca 0,2 M. (Diketahui harga
Ka CH3COOH = 1,8 × 10-5)

Jawab
(CH3COO)2Ca terionisasi sempurna dalam air membentuk 2CH3COO- dan Ca2+. Karena
CH3COO- merupakan basa konjugasi kuat (dari CH3COOH), maka CH3COO-
menghidrolisis. Persamaan reaksinya adalah sebagai berikut.
CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
Tetapan hidrolisisnya dapat dihitung dengan cara berikut.

Untuk menghitung pH larutan garam, molaritas CH3COO- harus diketahui terlebih


dahulu.
(CH3COO)2Ca 2CH3COO– + Ca2+
Mula-mula 0,2 M - -
Reaksi 0,2 M 0,4 M 0,2 M
Akhir - 0,4 M 0,2 M

[OH-] larutan garam dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:


[OH-] =
[OH-] =
[OH-] = 1,497 × 10-5 M
pOH = – log [OH-]
= – log 1,497 × 10-5
= 4,82
pH = pKw – pOH
pH = 14 – 4,82 = 9,18

Jadi, besar tetapan hirolisis dan pH larutan garam (CH3COO)2Ca masing-masing 5,56 ×
10–10 dan 9,18.

3. pH Larutan Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah


Garam NH4Cl di dalam air akan terurai menjadi NH4+ dan Cl-. Ion NH4+ merupakan
asam konjugasi kuat dan dapat bereaksi dengan air membentuk NH4OH dan mengganggu
kesetimbangan air karena OH- pada H2O terpakai, menyebabkan H2O terurai dan
meningkatnya jumlah H+ dalam air sehingga larutan bersifat asam.

Salah satu contoh garam jenis ini adalah garam NH4Cl. Garam ini jika dilarutkan dalam
air akan terurai menjadi Cl- dan NH4+. Ion NH4+ tersebut bereaksi dengan air yang
menarik kuat proton dari NH4+ membentuk NH3 dan H3O+ sehingga jumlah H3O+ dalam
larutan meningkat dan bersifat asam

Persamaan reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.


NH4Cl NH4+ + Cl-
+
2H2O H3O + OH- Kw
+ -
NH4 + OH NH3 + H2O 1/Kb
+
NH4 + H2O NH3 + H3O+ Kh

Harga tetapan hidrolisis (Kh) diatas dapat dihubungkan dengan tetapan ionisasi basa
lemah (Kb) dan tetapan kesetimbangan air (Kw), maka secara, matematika dapat
dituliskan sebagai berikut.

Jika NH3 diberi simbol BOH, maka persamaan reaksi menghidrolisis di atas,dapat
dituliskan:
B+ (aq) + H2O (l) BOH (aq) + H3O+ (aq)
Maka, tetapan hidrolisis (Kh ) dapat dituliskan sebagai berikut.

dengan
Kh = tetapan hidrolisis
[BOH] = molaritas basa lemah yang terbentuk ........... (M)
[H3O+] = molaritas ion H+ ............................................ (M)
[B+] = molaritas asam konjugasi................................ (M)

Dari persamaan reaksi garam menghidrolisis diatas terlihat bahwa [BOH] = [H+],
sehingga:
[H3O+]

Jadi, pH larutan garam dapat ditentukan dengan rumus:


pH = -log [H3O+]
= -log

Contoh Soal

Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl 0,001 M jika harga Kb NH3
(dalam air) = 10–5 !

Jawab
NH4Cl terionisasi sempurna dalam air membentuk NH4+ danCl-. Karena NH4+ merupakan
asam konjugasi kuat dari NH3, maka NH4+ menghidrolisis. Persamaan reaksinya adalah
sebagai berikut.
NH4+ + H2O NH3 + H3O+
Tetapan hidrolisisnya dapat dihitung dengan cara berikut.

Untuk menghitung pH larutan garam, molaritas NH4+ harus diketahui terlebih dahulu.
NH4Cl (aq) NH4+ (aq) + Cl– (aq)
Mula-mula 0,001 M - -
Reaksi 0,001 M 0,001 M 0,001 M
Akhir - 0,001 M 0,001 M

[H+] larutan garam dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:


[H+] =
[H+] =
[H+] = 10-6 M
pH = – log [H+]
= – log 10–6
= 6
Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4Cl masing-masing 10–9 dan 6.

4. pH Larutan Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah


Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah menghidrolisis total. Artinya pada
hidrolisis ini, basa konjugasi A– dari asam lemah HA dan asam konjugasi B+ dari basa
lemah BOH menghidrolisis.
Persamaan reaksi yang terjadi adalah
A- (aq) + H2O (l) HA (aq) + OH- (aq)
B+ (aq) + H2O (l) BOH (aq) + H3O+ (aq)
A–(aq) + B+(aq) + 2H2O(l) HA(aq) + OH–(aq) + BOH(aq) + H3O+(aq)

Secara kuantitatif, pH larutan tersebut sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun
dengan molaritas garam. pH larutan hanya bisa ditentukan melalui pengukuran. Jika
garam yang terhidrolisis sedikit, maka pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus
berikut.

dengan Kw = tetapan ionisasi air


Ka = tetapan ionisasi asam
Kb = tetapan ionisasi basa
[H+] = molaritas H+ ..................... (M)
Adapun hubungan Ka, Kb dan Kh dapat dirumuskan seperti di bawah ini

Contoh Soal

Hitung tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN 0,1 M (Ka HCN = 4,0 × 10–10
dan Kb NH3 =1,8 × 10 –5).

Jawab
Di dalam air NH4CN terionisasi sempurna menurut persamaan reaksi berikut.
NH4CN(aq) NH4+(aq) + CN–(aq)
Garam ini berasal dari asam lemah HCN dan basa lemah NH3, sehingga akan menghidrolisis
total. Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut.
NH4+(aq) + H2O (aq) NH3 (aq) + H3O+(aq)

CN (aq) + H2O(l) HCN(aq) + OH–(aq)
Harga Kh dapat dihitung dengan cara berikut.
Rumus:

Kh = 1,389

pH larutan garam NH4CN hanya tergantung dari harga Ka dan


Kb sehingga diperoleh:
= 4,714 x 10-10

pH = - log [H+]
= - log 4,714 x 10-10
= 9,3266
Jadi, tetapan hidrolisis dan pH larutan garam NH4CN adalah 4,714 x 10–10 dan 9,3266

Rangkuman
 Konsep Hidrolisis
Garam menghidrolisis adalah reaksi penguraian air oleh garam dimana anion dan atau kation dari
garam bereaksi dengan air sehingga mengganggu kesetimbangan air. Ada tiga macam garam
menghidrolsis, yaitu garam tidak menghidrlisis, garam menghidrolisis sebagian, dan garam
menghidrolisis total.

a. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat


Garam ini jika dilarutkan dalam air akan mengalami ionisasi menghasilkan anion dan kation
yang keduanya tidak bereaksi dengan air. Oleh sebab itu, konsentrasi H3O+ dan OH- dalam air
tidak terganggu, sehingga larutan bersifat netral dan tergolong jenis garam tidak menghidrolisis.

b. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat


Garam jenis ini bila dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan anion dari asam lemah
dan kation dari basa kuat. Kationnya tidak bereaksi dengan air. Sedangkan anionnya bereaksi
dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan konsentrasi H3O + dan OH- dalam air
terganggu sehingga larutan bersifat basa dan tergolong jenis garam menghidrolisis sebagian
(parsial).

c. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah


Garam jenis ini bila dilarutkan dalam air akan terionisasi menghasilkan anion dari asam kuat dan
kation dari basa lemah. Anionnya tidak bereaksi dengan air. Sedangkan kationnya bereaksi
dengan air menghasilkan ion H3O+ yang menyebabkan konsentrasi H3O + dan OH- dalam air
terganggu sehingga larutan bersifat asam dan tergolong jenis garam menghidrolisis
sebagian(parsial).

d. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah


Garam jenis ini dalam air terionisasi menghasilkan anion dari asam lemah dan kation dari basa
lemah dimana keduanya ion tersebut bereaksi dengan air sehingga tergolong jenis garam
menghidrolisis total. Reaksi kedua ion tersebut masing-masing menghasilkan ion H3O+ dan OH-,
maka sifat larutan garam ini ditentukan oleh harga tetapan kesetimbangan asam lemah dan
basa lemah yang terbentuk.
Jika Ka < Kb : larutan bersifat basa
Jika Ka > Kb, : larutan bersifat asam.
Jika Ka = Kb : larutan bersifat netral.
 Perhitungan pH Garam Menghidrolisis
 Rumus tetapan hidrolisis (Kh)
a. Garam dari asam lemah dan basa kuat

b. Garam dari basa lemah dan asam kuat

c. Garam dari asam lemah dan basa lemah

 Rumus pH garam menghidrolisis


a. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Bila konsentrasi ion yang menghidrolisis sama dengan konsentrasi garamnya, maka:

Bila satu mol garam menghasilkan ion yang menghidrolisis sebanyak n, maka:

b. Garam dari basa lemah dan asam kuat


Bila konsentrasi ion yang menghidrolisis sama dengan konsentrasi garamnya, maka:

Bila satu mol garam menghasilkan ion yang menghidrolisis sebanyak n, maka:

c. Garam dari asam lemah dan basa lemah


Latihan
a Pilihan jamak
1. Diantara garam berikut, yang menghidrolisis total adalah…………
a. CH3COONa
b. NH4F
c. KCl
d. LiNO3
e. (NH4)2CO3
2. Garam Al2(SO4)3 dan garam CH3COONH4 secara berurutan merupakan jenis garam
menghidrolisis……………
a. total dan sebagian
b. total dan total
c. sebagian dan sebagian
d. tidak menghidrolisis keduanya
e. sebagian dan total
3. Garam KNO3 ketika dilarutkan dalam air memiliki sifat yang sama dengan garam
………….. ketika dilarutkan dalam air
a. Na2CO3
b. NH4Cl
c.Li2SO4
d. (NH4)2SO4
d. AlCl3
4. Larutan NH4OH 0,1 M mempunyai pH = 11., pH larutan NH4Cl 0,1 M adalah………
a. 3 b. 5 c. 7 d. 9 e.11
5. Jika Kb NH4OH = 1 x 10 , maka pH larutan (NH4)2SO4 0,1 M adalah…….
-5

a. 5 b. 5-log1,4 c. 9 d. 9-log1,4 e. 9+log1,4

b Uraian
1. Tentukan apakah garam-garam berikut menghidrolisis atau tidak. Jika ya, nyatakan apakah
menghidrolisis sebagian atau menghidrolisis total. Tentukan pula sifat larutan garamnya
dan tuliskan reaksi hidrolisisnya!
a. Na2CO3
b.(NH4)2SO4
c.NH4C6H5COO (Ka C6H5COOH = 6,3 x 10-5)
d.K2SO4
e.Ba(CH3COO)2
2. Hitunglah massa (NH4)2SO4 yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml air sehingga
diperoleh larutan dengan pH = 5! (Jika Ar H = 1; N= 14; O = 16; S =32; Kb NH4OH = 1 x
10-5)

Anda mungkin juga menyukai