KREATIF
ANALISIS MATERI : KIMIA ANALISIS
Oleh:
Kelompok 8
Peta Konsep
.
Rangkuman Materi
Beberapa jenis garam mengalami hidrolisis dalam air. Reaksi asam dengan basa
membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak
selalau bersifat netral.
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air ( hidrolisis berasal
dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini,
komponen garam ( kation dan anion) yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ ( = H+ ) atau ion OH- .
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis
menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam-basa Bronsted Lowry.
Komponen garam yang berasal dari asam atau basa merupakan basa atau asam konjugasi
yang relatif kuat dapat bereakasi dengan air, sedanngkan komponen garam yang berasal
dari asam atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah tidak
dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa
kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah tidak dapat bereaksi dengan
air. Dalam kaitan ini, air dapat berlaku baik sebagai asam maupun sebagai basa dan
merupakan asam atau basa lemah.
Hidrolisis menghasilkan ion OH- sehingga larutan bersifat basa (pH > 7 )
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil dari
garam itu mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH larutan. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi hidrolisis dinyatakan dengan lambang Kh.
Persamaan tetapan hidrolisis untuk CH3COO- , adalah sebagai berikut :
Kh = [CH3COOH] [OH-]
CH3COO-
3. Garam dari asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial dalam
air.
Garam yang terbentuk dari asam kuaat dan basa lemah dalam air bersifat asam karena
kationya terhidrolisis ( memberi proton terhadap air), sedangkan anionnya tidak.
Contoh : NH4Cl
Dalam larutan NH4Cl terion sempurna menjadi ion NH4 + dan ion Cl- . Ion
NH4 + yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, dapat memberikan proton
kepada air; sedangkan ion Cl- , yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl, tidak
cukup kuat menarik proton.
NH4Cl (aq) NH4 + (aq) + Cl- (aq)
NH4 + (aq) + H2O ( l) ↔ NH3 (aq) + H3O + (aq)
Cl- (aq) + H2O ( l) --/---> (tidak bereaksi)
Contoh:
Satu kelas terdiri dari 3 kelompok, masing masing kelompok menunjuk satu orang
sebagai ketua yang bertugas untuk memutar biang lala , kelompok A memilih warna
kuning (asam klorida, asam sulfat dan asam iodide) ternyata saat diputar kuning berjodoh
dengan 3 warna biru basa yaitu magnesium hidroksida , stronsium hidroksida dan
kalsium hidroksida.kemudian dalam waktu 30 detik kelompok a menentukan garam yang
terbentuk, yaitu Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan stronsium iodide. Kemudian
diberi waktu 30 detik lagi utnuk menentukan jenis garamnya
Kalsium Klorida
Stronsium iodide
Magnesium sulfat
Ketika menggunakan media ini ada aturannya juga lho, aturannya yaitu:
1. Siswa dikelas dibentuk menjadi beberapa kelompok
2. Kelompok tersebut menentukan satu perwakilan yang akan memutar lingkaran
bianglala
3. Kelompok mendiskusikan dalam menentukan warna yang ada di lingkaran bianglala
yang akan dicocokan dengan larutan basanya
4. Perwakilan kelompok tersebut memutar lingkaran bianglala dengan kesempatan satu
kali memutar
5. Kelompok mendiskusikan hasil dari mencocokan antara lingkaran yang berisi larutan
asam dan larutan basa
6. Kolompok diberi waktu 30 detik untuk menjawab kesimpulan dari pencocokan antara
larutan dan larutan basa tersebut
7. Apabila dalam waktu 30 detik kelompok tersebut tidak bisa menjawab, maka
pencocokan yang pertama dari yang ketiga telah gagal dan langsung dilanjutkan
dengan pencocokan larutan asam dan basa pada warna yang sama.
8. Setiap kelompok dihitung skor terkecil
9. Kelompok dengan skor terkecil tersebut akan mendapatkan konsekuensi yang telah
disepakati.
Sumber:
KIMIA 2000 3A SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama, Michael Purba, Penerbit Erlangga,
2000