Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN

KREATIF
ANALISIS MATERI : KIMIA ANALISIS

Oleh:
Kelompok 8

1. Denti Suastika Sari (15030194020)


2. Ellyana Firdaus (15030194030)
3. Ade Tiyas Widyawati (15030194096)
4. LALALA
5. LALALAL

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


2017-2018
HIDROLISIS GARAM

Peta Konsep
.

Rangkuman Materi
Beberapa jenis garam mengalami hidrolisis dalam air. Reaksi asam dengan basa
membentuk garam dan air disebut reaksi penetralan. Akan tetapi larutan garam tidak
selalau bersifat netral.
Hidrolisis adalah istilah umum untuk reaksi zat dengan air ( hidrolisis berasal
dari kata hidro yang berarti air dan lisis yang berarti peruraian). Menurut konsep ini,
komponen garam ( kation dan anion) yang berasal dari asam lemah dan basa
lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+ ( = H+ ) atau ion OH- .
Jika hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka larutan bersifat asam, tetapi jika hidrolisis
menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.
Hidrolisis garam sebenarnya adalah reaksi asam-basa Bronsted Lowry.
Komponen garam yang berasal dari asam atau basa merupakan basa atau asam konjugasi
yang relatif kuat dapat bereakasi dengan air, sedanngkan komponen garam yang berasal
dari asam atau basa kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah tidak
dapat bereaksi dengan air, sedangkan komponen garam yang berasal dari asam atau basa
kuat merupakan basa atau asam konjugasi yang relatif lemah tidak dapat bereaksi dengan
air. Dalam kaitan ini, air dapat berlaku baik sebagai asam maupun sebagai basa dan
merupakan asam atau basa lemah.

1. Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat


Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat tidak terhidrolisis.
Contoh : NaCl. Di dalam air, NaCl terion sempurna membentuk ion Na+ dan ion Cl-
NaCl (aq)  Na+ (aq) + Cl-
Baik ion Na+ maupun berasal dari elektrolit kuat, jadi merupakan asam atau
basa lemah, sehingga keduanya tidak bereaksi dengan air.
Na+ (aq) + H2O ( l ) --/--> ( tidak terhidrolisis)
Oleh karena itu larutan bersifat netral.

2. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat


Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat mengalami hidrolisis parsial dalam
air.
Contoh : NaCH3COO
Dalam air, NaCH3COO terion sempurna membentuk ion Na+ dan CH3COO- . Ion
Na+ berasal dari basa kuat ( NaOH), tidak bereaksi dengan air; ion CH3COO- berasal
dari asam lemah CH3COOH, bereaksi dengan air. Jadi NaCH3COO terhidrolisis sebagian
(parsial).
NaCH3COO (aq)  Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
CH3COO- (aq) + H2O (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)

Hidrolisis menghasilkan ion OH- sehingga larutan bersifat basa (pH > 7 )
Reaksi hidrolisis merupakan reaksi kesetimbangan. Meskipun hanya sebagian kecil dari
garam itu mengalami hidrolisis, tetapi cukup untuk mengubah pH larutan. Tetapan
kesetimbangan dari reaksi hidrolisis dinyatakan dengan lambang Kh.
Persamaan tetapan hidrolisis untuk CH3COO- , adalah sebagai berikut :
Kh = [CH3COOH] [OH-]
CH3COO-
3. Garam dari asam Kuat dan Basa Lemah
Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah mengalami hidrolisis parsial dalam
air.
Garam yang terbentuk dari asam kuaat dan basa lemah dalam air bersifat asam karena
kationya terhidrolisis ( memberi proton terhadap air), sedangkan anionnya tidak.
Contoh : NH4Cl
Dalam larutan NH4Cl terion sempurna menjadi ion NH4 + dan ion Cl- . Ion
NH4 + yang merupakan asam konjugasi dari basa lemah NH3, dapat memberikan proton
kepada air; sedangkan ion Cl- , yang merupakan basa konjugasi dari asam kuat HCl, tidak
cukup kuat menarik proton.
NH4Cl (aq)  NH4 + (aq) + Cl- (aq)
NH4 + (aq) + H2O ( l) ↔ NH3 (aq) + H3O + (aq)
Cl- (aq) + H2O ( l) --/---> (tidak bereaksi)

4. Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah


Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah mengalami hidrolisis total dalam
air.
Baik anion maupun kation dari garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah
terhidrolisis dalam air, sehingga disebut hidrolisis total. Contoh NH4CH3COO. Dalam
larutan, NH4CH3COO terion sempurna menjadi ion NH4+ dan ion CH3COO- . Baik
ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari elektrolit lemah, keduanya
terhidrolisis.
NH4CH3COO (aq)  NH4+ (aq) + (aq)
NH4+ (aq) + H2O ( l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (aq)

CH3COO- (aq) + H2O ( l ) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)


Sifat larutan tergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan.
Jika asam lebih lemah daripada basa ( Ka < Kb), maka anion akan terhidrolisis lebih
banyak dan larutan akan bersifat basa; jika basa lebih lemah dari asam ( Kb < Ka), kation
yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat asam. Sedangkan jika asam sama
lemahnya dengan basa ( Ka = Kb ), larutan akan bersifat netral.
Adapun pH larutan, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb
maupun dengan konsentrasi garam. pH larutan yang tepat hanya dapat ditentukan melalui
pengukuran. pH larutan dapat diperkirakan dengan rumus :
[ H+] = √(Kw.Ka)/Kb
Kh = Kw/(Ka.Kb)
5. Media yang cocok
Media konvensional yang dibuat diberi nama bianglala hidrolisis garam. Media
pembelajaran dengan bianglala hidrolisis garam ini digunakan untuk mempermudah
pemahaman siswa terhadap materi hidrolisis garam, yaitu jenis-jenis garam yang
terbentuk dari asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Hidrolisis garam di
bedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
 Hidrolisis garam sebagian (parsial)
Hidrolisis garam sebagian adalah reaksi garam dengan air dimana yang bisa bereaksi
hanya anionnya saja atau kationnya saja. Garam yang mengalami hidrolisis sebagian
yaitu:
1. Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.

 Hidrolisis garam total


Hidrolisis garam total adalah reaksi garam dengan air dimana semua ion garam dapat
bereaksi dengan air, baik kation maupun anion nya. Garam yang mengalami hidrolisis
total, yaitu garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa lemah.

Gambar bianglala hidrolisis garam yaitu:

Cara menggunakan bianglala hidrolisis garam ini yaitu:


 Menentukan warna yang digunakan sebagai patokan ; misal asam kuat= kuning dan
oranye sedangkan asam lemah ungu dan biru.
Kemudian pada basa ; untuk basa kuat= hijau dan biru dan basa lemah = merah muda
dan jingga
 Memutar lingkaran yang berupa nama-nama asam, setelah berhenti cocokkan dengan
basa yang terdapat dalam segi banyak sesuai dalam warna awal yang dipilih
 Menuliskan hasil dari gabungan asam dan basa yang terbentuk dalam suatu kolom
 Menyusun sesuai jenis garam
 Menyimpulkan

Contoh:
Satu kelas terdiri dari 3 kelompok, masing masing kelompok menunjuk satu orang
sebagai ketua yang bertugas untuk memutar biang lala , kelompok A memilih warna
kuning (asam klorida, asam sulfat dan asam iodide) ternyata saat diputar kuning berjodoh
dengan 3 warna biru basa yaitu magnesium hidroksida , stronsium hidroksida dan
kalsium hidroksida.kemudian dalam waktu 30 detik kelompok a menentukan garam yang
terbentuk, yaitu Magnesium Sulfat, kalsium klorida dan stronsium iodide. Kemudian
diberi waktu 30 detik lagi utnuk menentukan jenis garamnya

Terhidrolisis sempurna Terhidrolisis parsial Tidak terhidrolisis

Kalsium Klorida
Stronsium iodide
Magnesium sulfat

Ketiganya masuk dalam garam terhidrolisis sempurna sehingga kelompok A dapat


menyimpulkan bahwa apabila asam kuat direaksikan dengan basa kuat akan membentuk
garam terhidrolisis sempurna.

Ketika menggunakan media ini ada aturannya juga lho, aturannya yaitu:
1. Siswa dikelas dibentuk menjadi beberapa kelompok
2. Kelompok tersebut menentukan satu perwakilan yang akan memutar lingkaran
bianglala
3. Kelompok mendiskusikan dalam menentukan warna yang ada di lingkaran bianglala
yang akan dicocokan dengan larutan basanya
4. Perwakilan kelompok tersebut memutar lingkaran bianglala dengan kesempatan satu
kali memutar
5. Kelompok mendiskusikan hasil dari mencocokan antara lingkaran yang berisi larutan
asam dan larutan basa
6. Kolompok diberi waktu 30 detik untuk menjawab kesimpulan dari pencocokan antara
larutan dan larutan basa tersebut
7. Apabila dalam waktu 30 detik kelompok tersebut tidak bisa menjawab, maka
pencocokan yang pertama dari yang ketiga telah gagal dan langsung dilanjutkan
dengan pencocokan larutan asam dan basa pada warna yang sama.
8. Setiap kelompok dihitung skor terkecil
9. Kelompok dengan skor terkecil tersebut akan mendapatkan konsekuensi yang telah
disepakati.

Ketika menggunakan media pembelajaran ini kita dapat menggunakanTeams-games-


tournament (TGT).

Sumber:
KIMIA 2000 3A SMU Kelas 3 Tengah Tahun Pertama, Michael Purba, Penerbit Erlangga,
2000

Anda mungkin juga menyukai