Anda di halaman 1dari 15

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas.di dalam
kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin
pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion
yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa.
Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam
umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu:
1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat.
2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah.
3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat.
Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah.
Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan
dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan
menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat
basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak
menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan
senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui
proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCL dan basa kuat NaOH,
sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat
apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan
asam basa di dalam tubuh.

1.2 Tujuan
1. Memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis
2. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basa kuat
3. Menetunkan pH larutan garam yang berasal dari asan kuat dan basa lemah
4. Menetukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat
5. Menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basa lemah

1.3 Manfaat
1. Mengetahui pengertian hidrolisis garam
2. Mengetahui macam macam hdirolisis
3. Mengetahui penerapan hidrolisis dalam kehidupan sehari-hari.

1
1.4 Rumusan masalah
1. Apa pengertian hidrolisis ?
2. Bagaimana garam dari asam kuat dan basa kuat ?
3. Bagaimana garam dari asam kuat dan basa lemah ?
4. Bagaimana garam dari asam lemah dan basa kuat ?
5. Bagaimana garam dari asam lemah dan basa lemah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian hidrolisis


Hidrolisis adalah suatu reaksi peruraian dalam air. Hidrolisis adalah penguraian
garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis  terjadi ketika
beberapa senyawa-senyawa ionik, seperti asam, dan basa tertentu larut dalam air.
Hidrolisis garam adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam
dengan  air.Kation dan anion yang dapat mengalami reaksi hidrolisis adalah kation dan
anion garam yang termasuk elektrolit lemah.
Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan membentuk
garam dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, pada dasarnya
larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat juga bersifat asam
maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut digunakanlah konsep
hidrolisis.

2.2 Macam macam hidrolisis garam


Jika ditinjau dari komponen pembentuk garam serta banyak tidaknya garam
tersebut dapat diuraikan ketika direaksikan dengan air, maka reaksi hidrolisis dapat
dibedakan sebagai berikut ini.
1. Hidrolisis parsial
Hidrolisis parsial ialah ketika garam direaksikan dengan air hanya salah
satu/sebagian ion saja yang mengalami reaksi hidrolisis, sedangkan yang lainnya tidak.
Komponen penyusun garam yang mengalami reaksi hidrolisis parsial ini ialah asam
lemah dan basa kuat atau sebaliknya.
2. Hidrolisis total
Hidrolisis total merupakan reaksi penguraian seluruh garam oleh air, yang  mana
komponen garam terdiri dari asam lemah dan basa lemah.
Berdasarkan asam basa pembentuknya garam dikelompokkan menjadi :
1. Garam dari asam kuat dan basa kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan kedalam air
tidak terhidrolisis. Kation dan anion dari garam tidak ada yang bereaksi dengan
H+ maupun OH- dari air sehingga [H+] = [OH-] dan larutan bersifat netral.
Asam kuat + basa kuat → garam + H2O

3
Contoh :
HCl + KOH → KCl + H2O
2. Garam dari asam lemah dan basa kuat
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa (pH>7)
dan mengalami hidrolisis parsial dalam air. Anion dari garam akan mengikat H+ dari air
membentuk asam lemah
Tetapan hidrolisis : Kh =  
[OH-] =  atau  [OH-] = 
pOH = -log [OH-]  dan pH= 14-pOH
Asam lemah  + basa kuat → garam + H2O
Contoh :
HF + KOH →  KF + H2O
3. Garam dari asam kuat dan basa lemah
Garam yang  berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan didalam air
akan terhidrolisis sebagian ( parsial ) dan bersifat asam.
Tetapan hidrolisis : Kh =  
[H+] =  atau  [H+] = 
pH = -log [H+]
Asam kuat  + basa lemah → garam + H2O
Contoh :
HNO3 + NH4OH → NH4 NO3  + H2O
4. Garam dari asam lemah dan basa lemah
Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah jika terlarut dalam air akan
terhidrolisis total.
Harga pH bergantung kepada Ka dan Kb
· Jika  Ka = Kb , larutan garam bersifat netral (pH=7)
· Jika  Ka > Kb , larutan garam bersifat asam  (pH<7)
· Jika  Ka < Kb , larutan garam bersifat asam  (pH>7)
[H+] = Ka .         [H+] = Kw
Kh = 
pH = -log [H+]
Asam lemah  + basa lemah → garam + H2O
Contoh :
HF + NH4OH → NH4 F + H2O

4
2.3 Penerapan dalam kehidupan sehari hari
Reaksi hidrolisis merupakan suatu reaksi kimia yang digunakan untuk
menetralkan suatu campuran asam dan basa yang menghasilkan air dan garam. Proses
hidrolisis tersebut memiliki andil yang besar dalam terlaksananya berbagai macam
proses penting dan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Reaksi hidrolisis antara molekul asam dan basa yang direaksikan dengan air akan
membentuk garam dengan rumus kimia NaCl. NaCl ini merupakan garam yang
digunakan di dapur ibu rumah tangga sebagai pemberi rasa asin dalam makanan.
Di bidang pertanian, reaksi hidrolisis dimanfaatkan dalam penyesuaian pH tanah
dengan tanaman yang ditanam. Melalui reaksi hidrolisis akan didapatkan jenis pupuk
yang tidak terlalu asam maupun basa. Adapun molekul kimia yang sering digunakan
untuk menurunkan pH pupuk ialah pelet padat (NH4)2SO4. Apabila garam tersebut
direaksikan dalam air, maka ion NH4+ akan terhidrolisis di dalam tanah membentuk
NH3 dan H+yang bersifat asam.
Reaksi hidrolisis antara garam yang terbentuk dari HOCl yang merupakan asam
lemah dengan NaOH yang merupakan basa kuat dengan air akan terjadinya hidrolisis
HOCl sehingga menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Sedangkan NaOH sebagai
basa kuat tidak terhidrolisis. Garam yang terbentuk melalui penggabungan kedua asam
basa tersebut ialah NaOCl. Garam ini merupakan salah satu material yang
dimanfaatkan dalam pembuatan bayclin  atau  sunklin  untuk  memutihkan  pakaian 
kita.
Reaksi hidrolisis memiliki peran penting dalam pemecahan makanan menjadi
nutrisi yang mudah diserap. Sebagian besar senyawa organik dalam makanan tidak
mudah bereaksi dengan air, sehingga dibutuhkan katalis untuk memungkinkan
keberlangsungan proses ini.  Katalis organik yang membantu dengan reaksi dalam
organisme hidup dikenal sebagai enzim. Enzim ini bekerja dengan menerapkan konsep
hidrolisis.
Reaksi hidrolisis berperan penting dalam proses pelapukan batuan. Proses ini
penting dalam pembentukan tanah, dan membuat mineral penting tersedia bagi
tanaman. Berbagai mineral silikat, seperti feldspar, mengalami reaksi hidrolisis lambat
dengan air, membentuk tanah liat dan lumpur, bersama dengan senyawa larut.
Reaksi hidrolisis memiliki andil dalam penjernihan air. Penjernihan air minum
oleh PAM menerapkan prinsip hidrolisis, yaitu menggunakan senyawa aluminium
fosfat yang mengalami hidrolisis total.

5
Berikut ini beberapa contoh penerapan hidrolisis garam dalam kehidupan sehari-hari.
1. Pemutih Pakaian
Kita sering menggunakan bayclin untuk memutihkan pakaian. Produk ini
mengandung sekitar 5% NaOCl yang sangat reaktif yang dapat menghancurkan
pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam NaOCl berasal dari HOCl
(asam lemah) dan NaOH (basa kuat).
NaOCl + H₂O → Na+ + OCl–
OCl– akan terhidrolisis, sedangkan Na+ tidak terhidrolisis. Jadi, garam NaOCl
yang menjadi bahan untuk membuat bayclin mengalami hidrolisis parsial. Garam yang
dihasilkan bersifat basa.
2. Penjernihan Air
Penjernihan air minum oleh PAM berdasarkan prinsip hidrolisis. Proses
penjernihan ini menggunakan senyawa aluminium fosfat. Garam aluminium fosfat
berasal dari asam lemah dan basa lemah, sehingga garam ini mengalami hidrolisis total
bila direaksikan dengan air.
3. Sebagai Pupuk
Agar tanaman tumbuh dengan baik, pH tanaman harus dijaga. pH tanah pada
lahan pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Untuk menjaga pH-nya agar
tetap sama, diperlukan pupuk agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani
menggunakan senyawa (NH₄)₂SO₄ untuk menurunkan pH tanah. Garam
(NH₄)₂SO₄ berasal dari H₂SO₄ (asam kuat) dan NH₄OH (basa lemah).
(NH₄)₂SO₄ → NH₄+ + SO₄2-
NH₄+ akan terhidrolisis, sedangkan SO₄2- tidak terhidrolisis. Jadi, garam (NH₄)₂
SO₄ mengalami hidrolisis parsial. Garam yang dihasilkan bersifat asam.
4. Pelarutan Sabun
Sabun cuci atau garam natrium stearat (C₁₇H₃₅COONa) akan mengalami
hidrolisis jika dilarutkan dalam air, menghasilkan asam stearat dan basa NaOH.
C₁₇H₃₅COONa +H₂O → C₁₇H₃₅COO + NaOH
Oleh karena itu, jika garam tersebut digunakan untuk mencuci, airnya harus
bersih dan tidak mengandung garam Ca2+ atau Mg2+. Garam Ca2+ atau Mg2+ banyak
terdapat dalam air sadah. Jika air yang digunakan untuk mencuci mengandung garam
Ca2+ atau Mg2+, buih yang dihasilkan akan menjadi sangat sedikit. Akibatnya, cucian

6
tidak bersih karena fungsi buih adalah untuk memperluas permukaan kotoran agar
mudah larut dalam air.
5. Kulit Penutup pada Hewan Lunak
Kulit penutup (cangkang) pada hewan lunak (Mollusca) sepertiCypraecassis
rufa danCrustaceae tersusun oleh garam kalsium karbonat (CaCO₃). Kalsium karbonat
terbentuk oleh asam lemah H₂CO₃ dan basa kuat Ca(OH)₂, sehingga garam yang
terbentuk bersifat basa.
6. Penyedap Makanan
Agar lebih terasa gurih dan enak, biasanya ke dalam makanan ditambahkan
monosodium glutamat (MSG) yang berfungsi sebagai penyedap makanan.
Monosodium glutamat yang memiliki rumus kimia C₅H₈NO₄Na merupakan garam
yang bersifat basa.
7. Kompres Dingin
Semakin majunya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan terciptanya
banyak benda-benda yang dapat mempermudah pekerjaan manusia. Dulu kita
menggunakan kain dan es batu untuk mengompres ketika demam. Namun sekarang
sudah tersedia kompres dingin instan yang diperjualbelikan di pasar. Kompres ini
menggunakan garam ammonium nitrat (NH₄NO₃) yang bersifat asam.

2.4 Contoh soal


ASALNYA UJI LAKMUS
GARAM SIFAT
ASAM BASA MERAH BIRU
Asam Basa
CuSO4 Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
FeSO4 Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
Be(NO3)2 Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
MnSO4 Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
(NH4)2 SO4 Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
NH4Cl Asam Merah Merah
kuat lemah
Asam Basa
BaF2 Basa Biru Biru
lemah kuat

7
Asam Basa
Na3PO4 Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
Ca(HCOO)2 Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
Na2CO3 Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
KCN Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
CH3COONa Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
K2S Basa Biru Biru
lemah kuat
Asam Basa
KNO3 Netral Merah Biru
kuat kuat
Asam Basa
KI Netral Merah Biru
kuat kuat
Asam Basa
Nacl Netral Merah Biru
kuat kuat
Asam Basa
K2SO4 Netral Merah Biru
kuat kuat
Asam Basa
KNO3 Netral Merah Biru
kuat kuat
1. Larutan asam cuka, CH3COOH 0,2 M sebanyak 25 ml dicampurkan dengan 100 ml
NaOH 0,05 M. Kemudian ditambahkan air sampai volumenya 500 ml. (Ka=10-5) maka
harga pH larutan yang terbentuk adalah....
a. 8
b. 8,5
c. 9
d. 9,5
e. 10
Penyelesaian:
CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa
+ H2O

M 5 5 - -
B 5 5 5 5
S - - 5 5
           

8
[G]=  
[OH-]= 
pOH= -log[OH-]                pH= 14 - pOH             Jawaban: b
      = - log 10-5,5                            = 14 – 5,5
        
= 5,5                                  =  8,5
2. Dini mencampurkan 50 ml CH3COOH 0,1 M dengan 50 ml NaOH 0,1 M setelah
diaduk dicelupkan indikator universal menunjukkan pH... (Ka asam asetat 2. 10-5, log
5=0,7 dan  log 2=0,3)
a. 5,1
b. 5,3
c. 7
d. 8,7
e. 8,9

Penyelesaian:
           CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa +
H2O
M 5 5 - -
B 5 5 5 5 [G]= 
S - - 5 5 [OH-]= 
pOH= -log[OH-]                 pH= 14 - pOH             Jawaban: d
       = - log 5 x10-6                        = 14 – (6 – log 5)
         
=  6 – log 5                        =  8 + log 5 = 8 + 0,7 = 8,7
3. Garam-garam berikut bila dilarutkan dalam air akan mengalami hidrolisis dan
larutannya bersifat basa adalah...
a. KCN
b. K2SO4
c. NH4CN
d. NH4Cl
e. (NH4)2SO4

Jawaban : a
KCN berasal dari Basa Kuat + Asam Lemah dimana apabila dilarutkan dalam
air akan mengalami hidrolisis parsial dan larutannya bersifat basa.

9
Beberapa garam berikut:
1. NH4Cl
2. CH3COONa
3. NH4CN
4. K2S
4. Garam yang dapat terhidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah...
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 3 dan 4
e. 2 dan 4
Jawaban : e
Garam yang mengalami hidrolisis sebagian atau parsial merupakan garam yang
berasal dari :
· Asam lemah + Basa Kuat  ( larutannya bersifat basa )
· Asam Kuat + Basa Lemah ( larutannya bersifat asam )
Jadi garam yang mengalami hidrolisis dan bersifat basa adalah CH3COONa dan K2S
5. Senyawa yang mengalami hidrolisis total dalam air adalah...
a. NH4Cl
b. CH3COONa
c. Na2SO4
d. Al2S3
e. BaCl2
Jawaban : d
Garam atau senyawa yang mengalami hidrolisis total dalam air berasal dari Asam
Lemah + Basa Lemah. Misalnya pada garam diatas yaitu Al2S3.
6. Campuran yang menghasilkan garam hidrolisis sebagian dan bersifat basa adalah...
a. 50 ml CH3COOH 0,2 M + 50 ml NaOH 0,1 M
b. 50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NH3 0,2 M
c. 50 ml HCOOH 0,2 M + 50 ml KOH 0,2 M
d. 50 ml HCl 0,2 M + 50 ml NaOH 0,2 M
e. 50 ml CH3COOH 0,1 M + 50 ml NH3 0,2 M
Jawaban : c
a. Buffer

10
CH3COOH + NaOH  ® CH3COONa +
H2O
M 10 5 - -
B 5 5 5 5
S 5 - 5       5
b. Mengalami Hidrolisis parsial atau sebagian dan bersifat asam , karena berasal dari
Asam kuat + Basa Lemah.
c. Mengalami Hidrolisis parsial atau sebagian dan bersifat basa.
         HCOOH + KOH ® HCOOK +
H2O
M 10 10 - -
B 10 10 10 10
S - - 10      10
d. Tidak mengalami hidrolisis, karena berasal dari Asam kuat + Basa Kuat
e. Mengalami hidrolisis total , karena berasal dari Asam Lemah + Basa Lemah
7. Garam berikut yang larutannya dalam air dapat membirukan kertas lakmus merah
adalah...
a. Natrium Karbonat
b. Amonium Sulfat
c. Natrium Klorida
d. Barium Klorida
e. Kalium Sulfat
Jawaban : a
Garam yang dapat membirukan kertas lakmus merah merupakan garam yang
bersifat basa, Garam diatas yang bersifat basa adalah Na2CO3.
8. Beberapa garam:
1. NH4CL
2. CH3COONa
3. NH4CN
4. (NH4)2CO3
Garam yang dapat terhidrolisis sempurna adalah nomor...
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 1 dan 2
d. 2 dan 3
e. 3 dan 4

11
Jawaban : e
Garam yang terhidrolisis sempurna atau total merupakan garam yang berasal dari
Asam lemah + Basa Lemah, Misalnya pada garam diatas yaitu : NH4CN dan (NH4)2CO3
9. Diketahui garam- garam:
1. Natrium Asetat
2. Amonioum Sulfat
3. Kalium Sianida
4. Amonium Sulfida
Pasangan garam yang larutannya dalam air mengalami hidrolisis adalah nomor...
a. 1,2,3 dan 4
b. 1,2 dan 3
c. 1 dan 3
d. 2 dan 4
e. 1,3 dan 4
Jawaban : a
Garam yang mengalami hidrolisis merupakan garam yang berasal dari:
· Asam lemah + Basa kuat
· Asam kuat + Basa lemah
· Asam lemah + Basa lemah
Jadi, garam pada soal yang dapat mengalami hidrolisis adalahCH3COONa ,
(NH4)2SO4 , KCN dan (NH4)2S
10. Jika diketahui Ka CH3COOH = 10-5,maka banyaknya CH3COOK yang terlarut dalam
100 ml larutan CH3COOK dengan pH =9 adalah...
a. 0,245 gram
b. 0,49 gram
c. 0,98 gram
d. 9,8 gram
e. 19,6 gram
Penyelesaian:
pOH = 14 – 9 = 5                                            
[OH-]= 10-5                                                          
[OH-]=                                                          
10-5= 
 (10-5)2= 

12
10-10 = 10-9 [G]         [G]   = 0,1 M
mol CH3COOK = 0,1 L x 0,1 M = 1 x 10-2
Massa CH3COOK = mol x mr
= 1 x 10-2 x 98 =0,98
Jawaban : c
11. Berikut hasil uji sifat asam/basa dari beberapa garam
No Rumus garam Uji lakmus
. Merah Biru
1. NaCl Merah Biru
2. CH3COOK Biru Biru
3. NH4CL Merah Merah
4. Na2SO4 Biru Biru
5. NaCN Biru Biru
Garam yang mengalami hidrolisis dan sesuai dengan hasil uji lakmusnya adalah
Jawab :
No. Rumus Uji lakmus Asal sifat
garam Merah Biru Asam Basa
1. NaCl Merah Biru Asam kuat Basa kuat Netral
2. CH3COOK Biru Biru Asam Basa kuat Basa
lemah
3. NH4CL Merah Merah Asam kuat Basa lemah Asam
4. Na2SO4 Biru Biru Asam kuat Basa kuat netral
5. NaCN Biru Biru Asam Basa kuat Basa
lemah
Garam yang mengalami hidrolisis adalah no 2,3,5 karena no 1 dan 4 merupakan
garam dari asam kuat dan basa kuat yang tidak mengalami hdirolisis.
12. Sebanyak 3,16 gram (CH3COO)2Ca dilarutkan dalam air mencapai volume 5 liter.
Tentukan pH larutan tersebut! ( Ka= 2. 10-5 dan Mr 158)
Penyelesaian:
(CH3COO)2Ca«  2CH3COO- + Ca2+
Mol(CH3COO)2Ca = 
[(CH3COO)2Ca] = 
[OH-]=  =  x 2 x 4 x 10-3= 2 x 10-6
pOH = -log 2 x 10-6= 6 - log 2
pH= 14-(6-log2)= 8 + log 2= 8,3
13. Hitunglah pH larutan garam BaF2 0,2 M! (Ka= 2 x 10-5)
Penyelesaian :

13
BaF2  « Ba2+ + 2F-
[OH-]= 
         =         
= 1,4  x 10-5
pOH = -log 1,4  x 10-5
pH= 14 – (5 –log  1,4) = 9 + log 1,4
= 5 –log  1,4
14. Berapa pH larutan NH4NO3 0,1 M (Ka = 10-5 , Kb = 10-5)
Penyelesaian:
NH4NO3«NH4+ + NO3-
[H+]=
pH= - log  10-5= 5
=                                 
= 10-5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hidrolisis garam adalah reaksi kation atau anion dari suatu garam dengan  air.
Berdasarkan asam basa pembentuknya garam :
o Garam dari asam kuat dan basa kuat : tidak megalami hidrolisis karena berasal dari
elektrolit kuat dimana larutannya bersifat netral.
o Garam dari asam lemah dan basa kuat : bersifat basa (pH>7) dan mengalami
hidrolisis parsial dalam air.
[OH-] = 
o Garam dari asam kuat dan basa lemah : jika dilarutkan didalam air akan terhidrolisis
sebagian ( parsial ) dan bersifat asam.
[H+] = 
o Garam dari asam lemah dan basa lemah : jika terlarut dalam air akan terhidrolisis
total.
[H+] = Ka . 

3.2 Saran

14
Untuk memahami materi hidrolisis garam , kita harus paham mengenai asam dan
basa baik yang kuat maupun lemah agar mempermudah kita dalam mempeajarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Budi,sentot.2012.KIMIA berbasis eksperimen.Solo:PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri


Justiana, Sandri dan Muchtaridi. 2009. Kimia 2. Jakarta: Yudhistira
https//Hidrolisis Garam dalam Kehidupan - Rumus Kimia.htm
https//Pengertian, Manfaat, dan Macam-macam Hidrolisis Ilmu Pengetahuan_files

15

Anda mungkin juga menyukai