Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA FISIKA

PANAS REAKSI
22 MEI 2021

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2 :
1. RAMDHAN ANGGARA P. NPM : 08.2019.1.01843
2. ALMA THALIA OKTAVIANI NPM : 08.2019.1.01848
3. KATHERINE PUTRI IM. NPM : 08.2019.1.01851

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2021
Laporan Praktikum Panas Reaksi

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM BERJUDUL :


PANAS REAKSI

Oleh :
Kelompok 2

1. Ramdhan Anggara P. 08.2019.1.01843


2. Alma Thalia Oktaviani 08.2019.1.01848
3. Katherine Putri IM. 08.2019.1.01851

Telah diperiksa dan disetujui oleh asisten

Surabaya, 18 Juli 2021


Dosen Pengampu Asisten Praktikum

Erlinda Ningsih., S.T., M.T. Faisal Huda


Nip.153058 08.2018.1.01804

Mengetahui,
Kepala Laboratorium Dasar Teknik Kimia

Dr. Eka Cahya Muliawati, S.Si., M.T.


Nip.143017

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
ii
Laporan Praktikum Panas Reaksi

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat Nya dan atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kimia Fisika yang
berjudul Panas Reaksi. Laporan praktikum ini dibuat untuk memenuhi tugas
Praktikum Kimia Fisika. Di samping itu, kami juga berharap laporan praktikum
ini mampu memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan para
mahasiswa khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami tidak dapat menyelesaikannya
dengan baik dan benar tanpa adanya bantuan dorongan dari berbagai pihak yang
berupa petunjuk, bimbingan, pengarahan maupun fasilitas yang di peroleh. Untuk
itu pada kesempatan kali ini dengan segala kerendahan hati dan ketulusan hati
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Ibu Erlinda Ningsih, S.T., M.T. selaku dosen pengampu.
2. Asisten laboratorium kimia fisika 2021.
3. Teman-teman yang membantu kami baik secara langsung maupun
tidak langsung dalam menyelesaikan laporan praktikum ini.
Untuk lebih menyempurnakan laporan praktikum ini, kami memerlukan kritik
dan saran dari pembacanya, sehingga dapat digunakan untuk membantu
memperbaiki laporan praktikum ini. Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam
penyusunan laporan praktikum ini terdapat kesalahan dan harapan kami semoga
laporan praktikum ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surabaya, 18 Juli 2021

Penyusun

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
iii
Laporan Praktikum Panas Reaksi

ABSTRAK
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan kalor yang disertai dengan reaksi
kimia. Reaksi hubungan antara sistem dan lingkungan dibagi menjadi dua yaitu reaksi eksotermik
dan reaksi endotermik. Tujuan dari praktikum panas reaksi adalah untuk menentukan kapasitas
panas kalorimeter dengan prinsip neraca panas, untuk menentukan panas pelarutan NaOH dan
untuk menentukan panas reaksi netralisasi HCl dan NaOH. Metode percobaan dimulai dengan
memasukkan 100 mL air ke dalam kalorimeter, aduk dan biarkan 5 menit sampai suhu kalorimeter
merata. Memanaskan 100 mL air sampai suhunya 70°C. Memasukkan 100 mL air panas dan
pindah ke dalam kalorimeter yang berisi air. Mengamati dan mencatat suhu air. Penentuan panas
pelarutan, menimbang 1 gram kristal NaOH. Memasukkan 100 mL air ke dalam kalorimeter.
Memasukkan kristal NaoH ke dalam kalorimeter. Mencatat suhu campuran. Tahap penentuan
panas reaksi netralisasi, memasukkan 50 mL larutan HCl 2 M ke dalam kalorimeter. Menuangkan
50 mL larutan NaOH 2 M ke dalam kalorimeter. Mengukur suhu campuran dalam kalorimeter.
Hasil dari percobaan pada praktikum panas reaksi ini, yaitu pada penentuan kapasitas panas
kalorimeter diperoleh ΔH sebesar 8.863.843,91 J. Pada tahap penentuan panas pelarutan diperoleh
ΔH sebesar 8865601,723 J dan pada tahap penentuan panas reaksi netralisasi diperoleh ΔH sebesar
0,032293 J.
Kata kunci : Termokimia, Kalorimeter, Kalor

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
iv
Laporan Praktikum Panas Reaksi

DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Percobaan ..................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 2
2.1 Kalorimeter .............................................................................................. 2
2.2 Reaksi Eksoterm dan Endoterm ............................................................... 3
2.3 Panas Kelarutan........................................................................................ 3
2.4 Panas Netralisasi ...................................................................................... 3
BAB III METODE PERCOBAAN .................................................................... 4
3.1 Skema Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter ...................................... 4
3.2 Skema Penentuan Panas Pelarut .............................................................. 5
3.3 Skema Penentuan Panas Reaksi Netralisasi ............................................. 6
3.4 Alat dan Bahan Pecobaan ........................................................................ 6
3.5 Gambar Alat ............................................................................................. 7
BAB IV DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN ...................... 8
4.1 Data Hasil Percobaan ............................................................................... 10
4.2 Data Hasil Perhitungan ............................................................................ 14
4.3 Pembahasan dan Diskusi.......................................................................... 15
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 19
5.2 Saran ........................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20
LAMPIRAN

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
v
Laporan Praktikum Panas Reaksi

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter........... 10
Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan Penentuan Panas Pelarutan ............................... 11
Tabel 4.3 Data Hasil Percobaan Penentuan Panas Reaksi Netralisasi ................. 12
Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan ......................................................................... 14

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
vi
Laporan Praktikum Panas Reaksi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Skema Penentuan Panas Kalorimeter ............................................ 4
Gambar 3.2 Skema Penentuan Panas Pelarut .................................................... 5
Gambar 3.3 Skema Penentuan Panas Netralisasi .............................................. 6
Gambar 3.4 Beaker Glass 250 mL .................................................................... 7
Gambar 3.5 Gelas Ukur 50 mL ......................................................................... 7
Gambar 3.6 Kalorimeter .................................................................................... 7
Gambar 3.7 Kompor .......................................................................................... 7
Gambar 3.8 Pengaduk ....................................................................................... 8
Gambar 3.9 Termometer ................................................................................... 8
Gambar 3.10 Neraca Analitik .............................................................................. 8
Gambar 3.11 Labu Ukur 250 mL ........................................................................ 8
Gambar 3.12 Botol Semprot ................................................................................ 8
Gambar 3.13 Sendok ........................................................................................... 8
Gambar 4.1 Grafik Hubungan antara massa NaOH dengan ΔHPelarutan ............. 16
Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi NaCl dengan ΔHNetralisasi ... 17

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
vii
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Termokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan kalor dalam
reaksi kimia. Kalor merupakan salah satu bentuk energi, energi didefinisikan
sebagai kemampuan untuk melakukan kerja. Beberapa istilah dalam termokimia
yang harus diketahui adalah sistem dan lingkungan. Sistem adalah sekumpulan
elemen atau unsur yang saling memengaruhi antara satu dengan yang lain.
Misalnya tabung reaksi yang berisi larutan yang bereaksi. Lingkungan adalah
segala sesuatu di luar sistem. Hukum Thermo I: “energi tidak dapat diciptakan
maupun dimusnahkan, namun hanya bisa diubah menjadi bentuk energi lain”.
Hukum ini juga menyatakan bahwa setiap sistem memiliki energi total (Foliatini,
2008).
Untuk memahami teori hukum termokimia ini dapat dilakukan praktikum
panas reaksi sebagai media pembelajaran. Pembuktian dilakukan dengan
menggunakan air panas dan air dingin sebagai media yang digunakan dalam
percobaan, dibantu dengan menggunakan termos sebagai alat peraga kalorimeter.
Dengan demikian mahasiswa dapat membandingkan apakah data yang diperoleh
pada praktikum sudah sesuai denga teori atau tidak. Reaksi termo kimia dibagi
menjadi rekasi eksoterm dan endoterm. Saat melakukan reaksi kimia terdapat dua
kemungkinan yaitu membutuhkan panas atau menghasilkan panas tergantung
pada lingkungan dan sitemnya.
Umumnya reaksi kimia disertai dengan efek panas pada reaksi eksoterm dan
pada reaksi endoterm membutuhkan panas selama reaksi tersebut berlangsung.
Praktikum panas reaksi dilakukan bertujuan sebagai media pembelajaran dalam
memahami teori hukum termokimia. Proses kalorimeter terjadi secara adiabatik,
dimana tidak terdapat energi yang masuk ataupun keluar dari kelorimeter. Bahan
yang digunakan dalam praktikum panas reaksi adalah NaOH dan HCl. Dengan
adanya praktikum panas reaksi diharapkan mahasiswa dapat mengetahui panas
pelarutan dan panas reaksi netralisasi.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
1
Laporan Praktikum Panas Reaksi

1.2 Tujuan Percobaan


Adapun tujuan dari praktikum panas reaksi ini yaitu :
1. Menentukan hasil dari kapasitas panas kalorimeter dengan prinsip neraca panas.
2. Menentukan hasil panas pelarutan NaOH.
3. Menentukan hasil panas penetralan HCl dan NaOH.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
2
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kalorimeter
Kalorimeter adalah alat untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada
suatu perubahan atau reaksi kimia. Proses dalam kalorimeter berlangsung secara
adiabatik, yaitu tidak ada kalor yang keluar atau masuk dari kalorimeter.
Kalorimetri adalah proses pengukuran jumlah kalor reaksi yang diserap atau
dilepaskan pada suatu reaksi kimia dalam suatu eksperimen. Prinsip kerja
kalorimeter berdasarkan azas black yang berbunyi “kalor yang dilepas oleh benda
panas sama dengan kalor yang diterima oleh benda dingin”. Jadi ketika dua buah
benda didekatkan satu sama lainnya maka akan terjadi perpindahan kalor dari
benda panas ke benda dingin hingga mencapai suatu kesetimbangan termal atau
mencapai suhu setimbang. Dalam kasus kalorimeter, bagian benda yang panas
adalah wadah penampung sampel yang akan memberikan panas, sedangkan
bagian benda dingin adalah benda yang akan menerima panas tersebut, biasanya
berupa air.

q lepas = q terima
q air panas = q air dingin + q kalorimeter
m1 c (Tp – Tc) = m2 c (Tc – Td) + C(Tc – Td) (1)
keterangan:
m1= massa air panas
m2 = massa air dingin
c = kalor jenis air
C = kapasitas kalorimeter
Tp = suhu air panas
Td = suhu air dingin
T = suhu air campuran
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil maka dapat diabaikan jadi
perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat pada kenaikan suhu larutan
dalam kalorimeter (Bird, 1993).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
3
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Qreaksi = – Qlarutan
Qlarutan = m x c x ∆T (2)
dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter (g)
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J/g.°C) atau (J/g.°K)
∆T = perubahan suhu (°C atau °K)
2.2 Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepas panas. Jika reaksi berlangsung
pada suhu tetap, berdasarkan perjanjian ∆H akan bernilai negatif karena
kandungan panas dari sistem akan menurun. Sebaliknya, pada reaksi endoterm
yaitu reaksi yang membutuhkan panas, berdasarkan perjanjian ∆H akan bernilai
positif. (Bird, 1993).
2.3 Panas Pelarutan
Panas yang timbul atau diserap pada pelarutan suatu zat dalam suatu pelarut
disebut panas pelarutan. Panas pelarutan terbagi menjadi dua yaitu panas
pelarutan integral dan panas pelarutan diferensial. Panas pelarutan integral
didefenisikan sebagai perubahan entalpi jika 1 mol zat dilarutkan dalam n mol
pelarut. Panas pelarutan diferensial didefenisikan sebagai perubahan entalpi jika 1
mol zat terlarut dilarutkan dalam jumlah larutan yang tidak terhingga, sehingga
konsentrasinya tidak berubah dengan penambahan 1 mol zat terlarut (Sukardjo,
2004).
2.4 Panas Netralisasi
Panas netralisasi dapat didefinisikan sebagai jumlah panas yang dilepas ketika
1 mol air terbentuk akibat reaksi netralisasi asam oleh basa atau sebaliknya. Panas
netralisasi terjadi dalam larutan asam kuat dan basa kuat dengan sedikit air
ternyata berharga konstan. Hal ini disebabkan karena asam kuat dan basa kuat
akan mudah terdisosiasi sempurna dalam bentuk ion di dalam larutan
(Purwandari, Endhah.2013).

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
4
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Skema Penentuan kapasitas panas kalorimeter

Dimasukkan air sebanya 100 mL ke dalam kalorimeter, kemudian diaduk dan


dibiarkan selama 5 menit dan dicatat suhunya

Ditempat lain, air sebanyak 110 mL dipanaskan dalam beaker glass dengan
menggunakan kompor sampai suhunya 70℃

Dimasukkan 100 mL air panas ke dalam gelas ukur, kemudian diukur kembali
suhunya dan dipindahkan ke dalam kalorimeter yang telah berisi 100 mL air

Diamati suhu yang ada di dalam kalorimeter dan dicatat setiap 10 detik
dengan menggunakan termometer, (dilakukan pengamatan selama ± 2 menit)

Gambar 3.1 Skema Penentuan kapasitas panas

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
5
Laporan Praktikum Panas Reaksi

3.2 Skema Penentuan Panas Pelarut

Ditimbang NaOH sebanya 1 gram

Dimasukkan air sebanyak 100 mL ke dalam kalorimeter

Diukur suhu air dalam kalorimeter dengan menggunakan termometer dan


dicatat suhunya

NaOH yang sudah ditimbang dimasukkan ke dalam kalorimeter yang telah


diidi air kemudian diaduk sampai larut

Diamati suhu campuran dan dicatat setiap 10 detik, mulai dari NaOH yang
dimasukkan sampai 5 menit atau suhu yang ditunjukkan tidak banyak berubah

Langkah 1-5 diulangi dengan mengganti berat NaOH menjadi 2, 3, 5, dan 10


gram

Gambar 3.2 Penentuan Panas Pelarut

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
6
Laporan Praktikum Panas Reaksi

3.3 Skema Penentuan Panas Reaksi Netralisasi

Dimasukkan sebanyak 50 gram larutan HCl 2 M ke dalam kalorimeter

Dicatat suhu larutan HCl tersebut dengan menggunakan termometer

Dituangkan 50 mL larutan NaOH 2 M yang telah dicatat suhunya ke dalam


kalorimeter yang telah berisi 50 mL HCl 2 M

Diaduk dan dicatat setiap 10 detik sampai 5 menit atau suhu yang ditunjukkan
tidak banyak berubah

Langkah 1-5 diulangi dengan mengganti larutan HCl dan NaOH menjadi 1 M,
0,5 M, 0,3 M dan 0,1 M

Gambar 3.3 Penentuan Panas Reaksi Netralisasi

3.4 Alat dan Bahan Percobaan

3.4.1 Alat:

1. Kalorimeter 1 buah

2. Pengaduk 1 buah

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
7
Laporan Praktikum Panas Reaksi

3. Beaker glass 250 mL 2 buah

4. Gelas Ukur 50 mL 1 buah

5. Termometer 1 buah

6. Pemanas 1 buah

7. Neraca Analitik 1 buah

8. Labu Ukur 250 mL 3 buah

9. Botol Semprot 1 buah

3.4.2 Bahan:

1. NaOH

2. HCl

3. Aquadest
3.5 Gambar Alat

Gambar 3.4 Beaker glass 250 Gambar 3.5 Gelas ukur 50 mL


mL

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
8
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Gambar 3.6 Kalorimeter Gambar 3.7 Kompor

Gambar 3.8 Pengaduk Gambar 3.9 Termometer

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
9
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Gambar 3.10 Neraca Analitik Gambar 3.11 Labu Ukur 250


mL

Gambar 3.12 Botol Semprot Gambar 3.13 Sendok

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
10
Laporan Praktikum Panas Reaksi

BAB IV
DATA HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Percobaan
4.1.1 Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter
Suhu awal : 30℃
Suhu panas : 70℃
Tabel 4.1 Data Hasil Penentuan Kapasitas Panas Kalorimeter

Waktu Suhu (℃)


No.
(detik) Percobaan

1. 10 51

2. 20 51

3. 30 51

4. 40 50

5. 50 50

6. 60 50

7. 70 49

8. 80 49

9. 90 48

10. 100 48

11. 110 48

12. 120 48

4.1.2 Penentuan Panas Pelarutan


Tabel 4.2 Data Hasil Penentuan Panas Pelarutan
Suhu awal = 29℃

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
11
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Suhu (℃)
Waktu
No.
(detik) 1 2 3 5 10
gram gram gram gram gram

1. 0-10 29 30 30 30 35

2. 10-20 29 31 32 32 35

3. 20-30 29 32 33 33 35

4. 30-40 30 32 34 33 37

5. 40-50 30 32 34 33 37

6. 50-60 30 33 34 33 37

7. 60-70 30 33 34 34 38

8. 70-80 30 33 34 34 38

9. 80-90 30 33 34 34 38

10. 90-100 30 33 34 34 40

11. 100-110 30 34 34 34 40

12. 110-120 30 34 34 34 40

13. 120-130 31 34 35 35 41

14. 130-140 31 34 35 35 41

15. 140-150 31 34 35 35 41

16. 150-160 31 34 35 35 42

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
12
Laporan Praktikum Panas Reaksi

17. 160-170 31 34 35 35 42

18. 170-180 31 34 35 36 42

19. 180-190 32 34 35 36 43

20. 190-200 32 34 35 36 43

21. 200-210 32 34 35 36 43

22. 210-220 32 34 35 36 43

23. 220-230 32 34 35 36 43

24. 230-240 32 34 35 36 43

25. 240-250 32 34 35 37 44

26. 250-260 32 34 35 37 44

27. 260-270 32 34 35 37 44

28. 270-280 32 34 35 38 44

29. 280-290 32 34 35 38 44

30. 290-300 32 34 35 38 44

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
13
Laporan Praktikum Panas Reaksi

4.1.3 Penentuan Panas Reaksi Netralisasi


Tabel 4.3 Data Hasil Penentuan Panas Reaksi Netralisasi
Suhu awal HCl = 32℃
Suhu awal NaOH = 31℃

Suhu (℃) HCl dan NaOH


Waktu
No.
(detik)
2M 1M 0,5 M 0,3 M 0,1 M

1. 0-10 44 35 33 31 31

2. 10-20 44 35 33 31 31

3. 20-30 44 35 33 31 31

4. 30-40 44 35 33 31 31

5. 40-50 44 35 33 31 31

6. 50-60 44 35 33 31 31

7. 60-70 43 36 34 32 32

8. 70-80 43 36 34 32 32

9. 80-90 43 36 34 32 32

10. 90-100 43 36 34 32 32

11. 100-110 43 36 34 32 32

12. 110-120 43 36 34 32 32

13. 120-130 43 36 34 32 32

14. 130-140 43 36 34 32 32

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
14
Laporan Praktikum Panas Reaksi

15. 140-150 43 36 34 32 32

16. 150-160 43 36 34 32 32

17. 160-170 43 36 34 32 32

18. 170-180 43 36 34 32 32

19. 180-190 43 36 34 32 32

20. 190-200 43 36 34 32 32

21. 200-210 43 36 34 32 32

22. 210-220 43 36 34 32 32

23. 220-230 43 36 34 32 32

24. 230-240 43 36 34 32 32

25. 240-250 43 36 34 32 32

26. 250-260 43 36 34 32 32

27. 260-270 43 36 34 32 32

28. 270-280 43 36 34 32 32

29. 280-290 43 36 34 32 32

30. 290-300 43 36 34 32 32

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
15
Laporan Praktikum Panas Reaksi

4.2 Data Hasil Perhitungan


Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan

Massa V
Mol Massa Mol Massa Mol
NaOH H2 O
NaOH H2 O H2 O camp camp
(gr) (mL)

1 0,025 100 99,59 5,533 100,59 1,734

2 0,05 100 99,43 5.524 101,43 1,749

3 0,075 100 99,40 5,522 102,40 1,766

5 0,125 100 99,29 5,516 104,29 1,798

10 0,25 100 97.55 5,419 107,55 1,854

4.3 Pembahasan
Pada praktikum yang berjudul panas reaksi bertujuan untuk menentukan kalor
reaksi dan kalor pelarutan dengan menggunakan kalorimeter. Prinsip dari
praktikum panas reaksi ini adalah Asas Black, dimana bunyi hukum Asas Black
adalah jika dua buah benda dengan suhu yang berbeda dicampurkan, maka benda
yang lebih panas akan memberi kalor pada benda yang lebih dingin hingga
suhunya sama.(Abdillah,2020)
Pada praktikum panas reaksi ini, kami menentukan kapasitas panas
kalorimeter, panas pelarutan, dan panas reaksi netralisasi. Penentuan panas
kalorimeter dilakukan dengan cara mencampurkan air dingin dengan air panas.
Suhu pada praktikum panas reaksi beryujuan untuk digunakan dalam penentuan
nilai panas kalorimeter. Perhitungan dlakukan yaitu untuk menentukan jumlah
panas yang dilepas oleh air panas untuk mencapau suhu campuran dan air dingin
digunakan untuk menaikkan suhu awal menjadi suhu campuran. Berdasarkan
persamaan neraca panas di atas dan mengambil dari data yang telah diperoleh,
hasil dari percobaan penentuan kapasitas panas kalorimeter atau ΔHkalorimeter
adalah 8863843,91 J.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
16
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Penentuan Panas Pelarut


8865520

H Pelarut
8865500
8865480
8865460
8865440
∆ 4 1 2 3 5 10

2 Berat NaOH
Panas Reaksi
∆H Netralisasi

0 Netralisasi
∆H pelarut Linear (∆H pelarut)
2M 1 M 0,5 M 0,3 M 0,1 M
-2
-4
-6
-8 Linear (Panas Reaksi
Netralisasi)
-10
Konsentrasi

Percobaan dilakukan dengan melarutkan NaOH dengan menggunakan air.


Dicampurkan pada wadah kalorimeter atau termos. Grafik Hubungan antara
massa NaOH dengan ΔHPelarutan dapat dilihat pada Gambar 4.1

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat disimpulkan bahwa semakin besar massa dari
larutan NaOH, makan nilai dari ΔHpelarutan akan semakin kecil. Berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa massa dari larutan NaOH
berbanding terbalik dengan ΔHpelarutan. Hal ini dapat terjadi karena massa
larutan semakin besar, maka jumlah partikel yang ada dalam larutan juga semakin
Gambarpanas
banyak. Sehingga 4.1 Grafik Hubungan Antara Massa NaOH
yang dilepaskan akan semakin banyak dan pa nas yang
diserap akan semakin sedikitDengan ΔHPelarutan
(Bird, 1993).
Pada praktikum panas reaksi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaOH
dengan HCl pada berbagai konsentrasi dengan tujuan untuk menentukan nilai
panas reaksi netralisasi pada masing-masing variasi konsentrasi NaOH dengan
HCl, serta untuk mengetahui pengaruh konsentrasi reaktan terhadap panas
pelarutan. Geafik hubungan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2 bahwa

FTI - ITATS
17

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi HCl


Laporan Praktikum Panas Reaksi
Laboratorium Dasar Teknik Kimia

FTI - ITATS
17

Gambar 4.2 Grafik Hubungan Antara Konsentrasi HCl


Laporan Praktikum Panas Reaksi

konsentrasi larutan NaOH dan HCl berpengaruh terhadap panas penetralan hasil
reaksi. Dimana semakin tinggi konsentrasi larutan reaktan juga semakin kecil (−)
negatif nilai panas pelarutan.
Percobaan penentuan panas reaksi netralisasi ini, Qlepas yang berfungsi
untuk melepaskan energi panas adalah HCl dan NaOH, sedangkan Qterima yang
berfungsi untuk menerima energi panas adalah NaCl dan netralisasi.
Sedangkan menurut (Raj, 2004), ΔH netralisasi asam pada suhu tertentu dapat
didefinisikan sebagai perubahan entalpi yang menyertai netralisasi satu gram basa
dengan asam dalam larutan encer pada suhu tersebut. Sehingga, semakin besar
konsentrasi suatu larutan, maka nilai ΔH netralisasi juga semakin besar.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa konsentrasi suatu
larutan berbanding lurus dengan ΔH netralisasi atau panas penetralan. Hal ini
dapat terjadi karena semakin besar konsentrasi dari suatu larutan, maka jumlah
partikel yang ada dalam larutan tersebut juga semakin banyak, sehingga nilai
panas penetralannya juga semakin besar.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum panas reaksi adalah :
1. Kapasitas panas kalorimeter dihitung menggunakan neraca panas dan
didapatkan panas kalorimetrinya adalah −8.863.970,92 J

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
18
Laporan Praktikum Panas Reaksi

2. Massa NaOH dan konsentrasi NaOH berbanding terbalik dengan nilai dari
panas pelarutnya. Hasil dari panas pelarutan paling kecil dari massa NaOH
adalah 0,50778 J dan panas pelarutan paling besar adalah 4,309633 J.
3. Konsentrasi reaktan berbanding terbalik terhadap nilai penetralan antara NaOH
dan HCl. Hasil dari panas reaksi netralisasi paling kecil adalah 2,45693 J dan
panas reaksi netralisasi paling besar adalah 6,73427 J.
5.2 Saran
1. Sebaiknya variabel massa dan konsentrasi NaOH menggunakan yang lebih
besar agar perubahan suhunya bisa diamati dengan jelas.
2. Sebaiknya menggunakan neraca analitik dengan ketelitian samapi 0,1 mg dan
kalorimeter digital agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
3. Sebaiknya menggunakan termometer digital agar perubahan suhu yang kecil
tetap bisa diamati.

DAFTAR PUSTAKA
Bird, T. 1993. Kimia Fisik Untuk Univesritas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Bresnick, Stephen.2002. Intisari fisika.Hipokrates.Jakarta

Foliatini, 2008. Buku Pintar Kimia. Jakarta: Wahyu Media.

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
19
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Purwati, Eni. 2011. Makalah Fisika Kalorimeter. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Denpasar: Universitas Mahasaraswati

Sukardjo. 2004. Kimia Fisika. Jakarta: PT Rineka Cipta

Purwandari, Endhah.2013. Petunjuk Praktikum Fisika Dasar. Jember: Universitas


Jember

Raj, Georges. 2004. Thermodynamics; Statistical Thermodynamics and


Irreversible Thermodynamics. Meerut: Prabhat Offset Printers.

Brady, James E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jilid 1. Jakarta:
Binarupa Aksara.

Keenan, C. W. 1986. Ilmu Kuliah untuk Universitas. Edisi Keenam: Jilid 1.


Jakarta: Penerbit Erlangga.

APPENDIKS
1. Perhitungan pembuatan larutan
HCl 1 M
HCl 2 N dalam 250 mL
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 j𝑒𝑛i𝑠 𝑥 % 𝑥 10
M= 𝐵𝑀

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
20
Laporan Praktikum Panas Reaksi

1,19 𝑥 37 𝑥 10
M=
36,5
M = 12,06 M

HCl 2M 250 mL
V1 M1 = V2 M2
V1 x 12,06 = 250 x 2M
V1 = 41,5 mL

HCl 1 M dalam 50 mL
V1 M1 = V2 M2
V1 x 12,06 = 50 x 1M
V1 = 4,1 ml

HCl 0,5 M dalam 50 mL


V1 M1 = V2 M2
V1 x 12,06 = 50 x 0,5M
V1 = 2,07 mL

HCl 0,3 M dalam 50 mL


V1 M1 = V2 M2
V1 x 12,06 = 50 x 0,3M
V1 = 1,24 mL

HCl 0,1 M dalam 50 mL


V1 M1 = V2 M2
V1 x 12,06 = 50 x 0,1M
V1 = 0,41 mL

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
21
Laporan Praktikum Panas Reaksi

NaOH 2M dalam 250


g𝑟 1000
N= x
𝐵𝑀 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
g𝑟 1000
2= x
40 250
Gram = 20 gram
NaOH 1 M dalam 50 mL
V1 M1 = V2 M2
V1 x 2 M = 50 x 1M
V1 = 25 mL
NaOH 0,5 M dalam 50 mL
V1 M1 = V2 M2
V1 x 2 M = 50 x 0,5M
V1 = 12,5 ml

NaOH 0,3 M dalam 50 mL


V1 M1 = V2 M2
V1 x 2 M = 50 x 0,3M
V1 = 7,5 mL

NaOH 0,3 M dalam 50 mL


V1 M1 = V2 M2
V1 x 2 M = 50 x 0,1M
V1 = 2,5 mL

2. Penentuan kapasitas panas Kalorimeter


Volume aquadest biasa (V1) = 100 mL

Volume aquadest panas (V2) = 100 mL

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
22
Laporan Praktikum Panas Reaksi

Massa aquadest biasa (m1) = ρair x V1

= 0,99568 gr/mL × 100 mL

= 99,568 gram

Massa aquadest panas (m2) = ρair x V2


= 0,97781 gr/mL × 100 mL
= 97,781 gram
Suhu aquadest biasa (T1) = 30 ℃
Suhu aquadest panas (T2) = 70 ℃
Suhu akhir campuran (Tx) = 48 ℃
Neraca Panas

Q terima = Q lepas

(air + kalorimeter) = (air Panas)


((m1xC) (Tx–T1))+ H ((m1 x C) (Tx–T1)) + ΔH = m2 x C x (T2 – T1)
(99,568 × 4183 (48– 30) + ΔH = 97,781× 4183 × (70 – 30)
7.496.872,99 + ΔH = 16.360.716,9
ΔH = −8.863.970,92 J
ΔH = m x Cp x ΔT
−8863970,92
Cp =
99,568 𝑥 (48−30)
Cp = − 4.945,794 J/g.°C

3. Penentuan Panas Pelarut


Massa NaOH = 1 gram
Mr NaOH = 40 gr/mol
Mr H2O = 100 ml
1
Mol NaOH = = 0,025 mol
40
99,596
Mol H2O =
18
= 5,53311 mol
Massa Larutan = massa NaOH + massa H2O

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
23
Laporan Praktikum Panas Reaksi

= 1+ 99,596
= 100, 596 gram
100,596
Mol larutan =
58
= 1,735 mol
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎0𝐻
Fraksi mol NaOH =
𝑚𝑜𝑙 𝑁𝑎0𝐻+𝑚𝑜𝑙 𝐻20
0,025
=
0,025+5,53311
= 0,0045
5,53311
Fraksi mol H2O =
5,53311+0,025
= 0,9955

ΔH NaOH pada Suhu 310C(304,15 K)

𝑇2
ΔH = ∫𝑇1 𝐶𝑝 𝑑𝑇

305,15
ΔH = 0,025 ∫298,15 0,121+ 16,316x 10-3T+ 1,948x105T2 dT

ΔH = 0,50778 J

Menetukan ΔH pelarut

ΔH air + ΔH kalorimeter = ΔH NaOH + ΔH pelarutan


ΔH pelarut = ΔH air+ ΔH kalorimeter – ΔH NaOH
ΔH pelarut = 1658,3204−8.863.970,92−0,50778
ΔH pelarut = −8862313,10 Joule

Penurunan Panas Reaksi Netralisasi HCl dan NaOH 1M


Mencari mol HCl 1 M
𝑔𝑟 1000
M = x
𝐵𝑀 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
24
Laporan Praktikum Panas Reaksi

𝑀𝗑𝑉
n =
1000
0,1 𝗑 100
n =
1000

n = 0,1 mol
Mencari mol NaOH 1 M
𝑔𝑟 1000
M = x
𝐵𝑀 𝑝𝑒𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡
𝑀𝗑𝑉
n =
1000
0,1 𝗑 100
n =
1000

n = 0,1 mol
Mencari Panas Reaksi HCl pada Suhu 320C (305,15 K)
𝑇2 𝑇2
ΔH = 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = n ∫ A + BT+ CT-2 dT
𝑇1 𝑇1

305,15
ΔH = 0,1 ∫298,15 3,156+ 0,623x 10-3T+ 0,151x105T-2 dT

ΔH = 2,45693 J

Mencari Panas Reaksi NaOH pada Suhu 310C (304,15 K)


𝑇2 𝑇2
ΔH = 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = n ∫ A + BT+ CT-2 dT
𝑇1 𝑇1

304,15
ΔH = 0,1 ∫298,15 0,121+ 16,316x 10-3T+ 1,948x105T-2 dT

ΔH = 4,309633 J

Mencari Mol NaCl


HCl + NaOH NaCl + H2O
m 0,1 mol 0,1 mol
r 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol 0,1 mol
s 0,1 mol 0,1 mol

Jadi mol NaCl sebesar 0,1 mol

Suhu 360C (309K)


Mencari panas Reaksi HCl pada 𝑇2
𝑇2
ΔH = 𝑛 ∫ 𝐶𝑝 𝑑𝑇 = n ∫ A + BT+ CT-2 dT
𝑇1 𝑇1

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
25
Laporan Praktikum Panas Reaksi

309,15
ΔH = 0,1 ∫298,15 5,526+ 1,963x 10-3T dT

ΔH = 6,73427 J

Mencari Panas Netralisasi

ΔH netralisasi = ΔH HCl + ΔH NaOH – ΔH NaCl

ΔH netralisasi = 2,45693 + 4,309633 – 6,73427

ΔH netralisasi = 0,032293 Joule

Laboratorium Dasar Teknik Kimia


FTI - ITATS
26
LEMBAR REVISI

PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

Tanggal Revisi TTD

20 Mei 2021 Bab 1, 2 dan 3

Faisal Huda

28 Mei 2021 Semua bab


Faisal Huda

08 Juni 2021 Semua bab


Faisal Huda

18 Juli 2021 Semua bab


Faisal Huda

dst

Surabaya, Juni 2021

Nama Asslab

Anda mungkin juga menyukai